Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
PEMBAHASAN MATERI
1. Ragam lisan
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna
kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga
kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam
penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di
dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur
kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Ragam
bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis
seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam
bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk
kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan
ejaan, dan penggunaan tanda baca daam mengungkapkan ide. Ragam tulis yang
standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster,
iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja,
iklan, atau poster.
a. Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman berbicara yang berada
didepan pembicara, sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman
bicara berada didepan.
Contoh:
Tiga puluh
Bisa kurang?
c. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang
dibicarakan secara lisan didalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan
berlaku untuk waktu itu saja. Apa yang diperbincangkan dalam suatu ruang
diskusi susastra belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di luar
ruang itu. Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
Kalau kita tidak berada dalam suasana itu, jelas kita tidak mengerti apa yang
diperbincangkannya itu.
d. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara,
sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf besar, dan huruf
miring.
Diantaranya mucul pasangan kata yang mirip bentuknya. Misalnya, kata positif
ditemukan kata positip. Contoh lainnya lagi ialah kata Zulkaidah, ditemukan kata
Zulkaedah. Oleh karena itu, kita harus mengetahui penggunaaan kata-kata yang
bau dan tidak baku.
1. Bahasa baku
Bahasa Indonesia baku ialah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa
Indonesia, baik yang menyangkut ejaan, lafal, bentuk kata, struktur kalimat
,maupun penggunaan bahasa ( Junaiyah,1991:18).
Bahasa baku atau bahasa standar ragam bahasa atau dialek yang diterima untuk
dipakai dalam situasi resmi, dan berbicara di depan umum ( Kridalaksa, 1982,21 ).
Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dimana
pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat terhadap mitra bicara
(pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah, pidato, seminar, atau diskusi.
Dalam bentuk tulisan, bahasa baku digunakan terutama dalam buku-buku
pembelajaran/ buku teks di berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang
berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, jurnal-jurnal ilmiah/semiilmiah, surat-
surat resmi, perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah.
A. Kosakata baku mengandung jati diri bahasa Indonesia, yaitu kosakata yang
bebas kata-kata bahasa daerah yang belum berterima, dan dari bahasa asing yang
belum berterima. Dan penerapannya ( kata serapan ) sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
C. Ejaanya benar.
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam komunikasi tidak resmi,
umumnya dalam percakapan diantara sesama teman yang hubungannya santai,
akrab, tanpa terikat oleh tatakrama berbahasa.
Kata mabuk merupakan kata bahasa indonesia. Bentuk mabok merupakan bahasa
melayu. Oleh sebab itu kata baku nya adalah mabuk. Sedangkan kata yang tidak
baku adalah mabok. Kata mabuk berarti " terasa pening atau kehilangan kesadaran
".
Mayat Mayit
Moral Moril
Malas Males
Magrib Maghrib
Silakan Silahkan
Rapor Raport
1.Ragam sosial
Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan
atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam
masyarakat. Ragam sosial tidak jarang dihubungkan dengan tinggi dan rendahnya
status kemasyrakatan lingkungan sosial yang bersangkutan.
2.Ragam fungsional
Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga,
lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional, yang kadang-
kadang disebut juga ragam profesional. Ragam fungsional jug dikaitkan dengan
keresmian keadaan penggunaannya, seperti bahasa dalam lingkungan
keilmuan/teknologi.
Bahasa indonesia yang digunakan dengan baik dan benar. Maksud dari kata
baik adalah bahasa yang sering digunakan sebagai alat komunikasi untuk
menyesuaikan situasi atau kondisi agar dapat disampaikan dan dimengerti oleh
lawan bicara, baik dari laras bahasa maupun dari kata-kata yang digunakan harus
disesuaikan dengan lawan bicara agar mudah dipahami. Selain memperhatikan
kata yang baik, maka harus dilakukan dengan benar, maksud dari kata benar
adalah bahasa yang sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa baku, baik dalam
kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam
bahasa yang disesuaikan dengan lingkungan ditempat kita berada dan disamping
itu kita mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar. Berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar mempunyai beberapa syarat yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal
penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan
bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Oleh karena itu kita harus
menghindari pemakaian bahasa yang tidak baku, bahasa gaul dan lain-lain.
Contoh :
Contoh lain
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi
tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-
kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat berikut akan lebih tepat.