Neurotransmitter adalah senyawa organik endogenus yang membawa sinyal di antara
neuron. Neurotransmitter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan
dengan datangnya potensial aksi. Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja sebagai penghubung antara otak dengan seluruh jaringan saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara sederhana, dapat dikatakan neurotransmitter merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak dalam berkomunikasi. Neurotransmitter muncul ketika ada pesan yang harus di sampaikan ke bagian-bagian lain. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis.
Beberapa neurotransmitter utama, antara lain:
1. Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisina 2. Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin 3. Bentuk lain: asetilkolina, adenosina, anandamida, dll. Neurotransmitter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang ada antara lain Asetil kolin, dopamin, serotonin, epinefrin, norepinefrin. Setiap neurotransmitter memiliki fungsi masing masing yang dapat dilihat dibawah ini : Tabel 1.1 Neurotransmitter pada sistem saraf pusat (Mary C Towsend,1996) Fungsi Dopamin sebagai neurotransmitter kerja cepat disekresikan oleh neuron- neuron yang berasal dari substansia nigra,neuron-neuron ini terutama berakhir pada regio striata ganglia basalis. Pengaruh dopamin biasanya sebagai inhibisi. Dopamin bersifat inhibisi pada beberapa area tapi juga eksitasi pada beberapaarea. Sistem norepinefrin yang bersifat eksitasi menyebar ke setiap area otak, sementaraserotonin dan dopamin terutama ke regio ganglia basalis dan sistem serotonin ke strukturgaristengah (midline) Serotonin disekresikan oleh nukleus yang berasal dari rafe medial batang otak dan berproyeksi disebagian besar daerah otak, khususnya yang menuju radiks dorsalis medula spinalis dan menuju hipotalamus. Serotonin bekerja sebagai bahan penghambatjaras rasa sakit dalam medula spinalis, dan kerjanya di daerah sistem syaraf yang lebihtinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang, bahkan mungkin juga menyebabkan tidur.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C. & J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9.
Terjemahan: Irawati Setiawan. EGC. Jakarta.
Subu, Arsyad. 2008. Anatomi Otak dan Neurophysio-Psychology dan Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika