Anda di halaman 1dari 34

Tarif, DPP,

Saat Terutang

PPN
Kelompok 6
A j i | B i n ta n g | E l z a m i | M a ta h a r i | S a i l a | W i n d a
Tarif
10%
Serta tarif 0% atas :
Ekspor BKP Berwujud
Ekspor BKP Tidak Berwujud
Ekspor JKP
DPP
Dasar Pengenaan Pajak
Harga
nilai berupa uang termasuk semua
biaya yang diminta atau seharusnya

jual
diminta oleh penjual karena
penyerahan BKP tidak termasuk PPN
yang dipungut menurut UU dan
potongan harga yang dicantumkan
dalam Faktur Pajak
penggantian
nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh
pengusaha karena penyerahan JKP, ekspor JKP,
atau ekspor BKP Tidak Berwujud, tetapi tidak
termasuk PPN yang dipungut menurut UU dan
potongan harga yang dicantumkan dalam
Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang
dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima
Jasa karena pemanfaatan JKP dan/atau oleh
penerima manfaat BKP Tidak Berwujud karena
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
Contoh soal
Perusahaan persewaan kendaraan bermotor, menyewakan
satu unit kendaraan bermotor beroda empat dengan
rincian biaya yang harus dibayar oleh penyewa sebagai
berikut:

Nilai sewa Rp 2.000.000,00


Honorarium pengemudi Rp 500.000,00
Premi asuransi Rp 200.000,00 +
Penggantian Rp 2.700.000,00
Dasar Pengenaan Pajak Rp 2.700.000,00

Apabila penyewa tidak bersedia membayar honorarium


pengemudi dan premi asuransi, maka sewa menyewa batal
dilaksanakan. Pengemudi diperlukan dalam hal penyewa
memerlukannya karena tidak menguasai jaringan jalan
yang akan ditempuh.
Harga jual / penggantian = nilai berupa uang + semua biaya + potongan harga dalam faktu
nilai berupa uang, yang
menjadi dasar penghitungan
bea masuk ditambah
pungutan lainnya yang
dikenakan berdasarkan
ketentuan dalam peraturan
perundang- undangan yang

Nilai
mengatur mengenai
kepabeanan dan cukai untuk
impor BKP, tidak termasuk PPN
dan PPnBM yang dipungut
menurut UU PPN

impor
Nilai impor = CIF + Bea Masuk
C o s t , i n s u r a n c e , f r e i g h t
PT KU mengimpor barang A yang memiliki harga dalam CIF
sebesar USD 25,000 dan berdasarkan buku tarif bea masuk dari
Bea dan Cukai dikenakan bea masuk sebesar 25%, kurs pajak
yang berlaku pada tanggal impor (Pemberitahuan Impor
Barang) tersebut adalah Rp 12.000,00. Perhitungan PPN yang
terutang atas barang yang diimpor PT KU sbb :
US

Contoh
- Harga CIF = 25,000.00
D
- Bea Masuk = 25%
- Kurs = Rp 12.000,00

-
Nilai
dalam rupiah
- Bea Masuk
CIF
soal
= Rp 300.000.000,00

= Rp 75.000.000,00
- Nilai Impor = RP 375.000.000,00

- Nilai Impor = RP 375.000.000,00


- PPN = Rp 37.500.000,00
nilai berupa uang, termasuk
semua biaya yang diminta atau
yang seharusnya diminta oleh
eksportir. DPP atas ekspor BKP
adalah Nilai Ekspor yang
tercantum dalam pemberitahuan
ekspor barang (PEB) yang telah di
fiat muat oleh Direktorat Jendral

ekspor
Bea dan Cukai
Nilai lain
untuk pemberian
untuk pemakaian cuma-cuma
untuk penyerahan
sendiri BKP Barang Kena untuk penyerahan
media rekaman
danjatau JKP Pajak danjatau film cerita adalah
suara atau
adalah Harga Jual Jasa Kena Pajak perkiraan hasil
gambar adalah
atau Penggantian adalah Harga Jual rata-rata per judul
perkiraan harga
setelah dikurangi atau Penggantian film
jual rata-rata
laba kotor setelah dikurangi
laba kotor
untuk BKP berupa persediaan untuk penyerahan Barang
dan/ atau aktiva yang untuk penyerahan Kena Pajak dari pusat ke
menurut tujuan semula tidak produk hasil cabang atau sebaliknya dan/
untuk diperjualbelikan, yang tembakau adalah a tau penyerahan Barang
masih tersisa pada saat sebesar harga jual Kena Pajak antar cabang
pembubaran perusahaan, eceran adalah harga pokok penjualan
adalah harga pasar wajar atau harga perolehan;
untuk penyerahan untuk penyerahan jasa biro perjalanan wisata
jasa pengiriman dan/ a tau jasa agen perjalanan wisata berupa
untuk penyerahan paket adalah 10% penyerahan paket wisata, pemesanan sarana
Barang Kena ( sepuluh persen) angkutan, dan pemesanan sarana
Pajak melalui juru dari jumlah yang akomodasi, yang penyerahannya tidak
lelang adc=ilah ditagih atau didasari. pada pemberian komisijimbalan atas
harga lelang jumlah yang penyerahan jasa perantara penjualan, adalah
seharusnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau
ditagih jumlah yang seharusnya ditagih;
untuk penyerahan
Barang Kena Pajak untuk penyerahan jasa pengurusan transportasi
melalui pedagang (freight foruJarding) yang di dalam tagihan jasa
perantara adalah pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya
harga. yang transportasi (freight charges) adalah 10%
disepakati antara (sepuluh persen) dari jumlah yang ditagih atau
pedagang perantara seharusnya ditagih.
dengan pembeli
Pajak Masukan yang berhubungan dengan:
Penyerahan jasa pengiriman paket sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf j yang
dilakukan oleh pengusaha jasa pengiriman paket;
penyerahan jasa biro perjalanan wisata dan/atau jasa agen perjalanan wisata berupa
penjualan paket wisata, pemesanan sarana angkutan, dan pemesanan sarana
akomodasi, yang tidak didasari oleh perjanjian jasa perantara penjualan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf k yang dilakukan oleh pengusaha jasa biro perjalanan
wisata dan/atau jasa agen perjalanan wisata
penyerahan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yang di dalam tagihan jasa
pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf m yang dilakukan oleh pengusaha jasa
pengurusan transportasi

T i d a k d a pa t d i k r e d i t k a n
Nilai Lain Film untuk
Cerita Impor
PMK Nomor: 102/PMK.011/2011
yang mengatur mengenai Nilai
Lain sebagai dasar pengenaan
pajak atas pemanfaatan BKP
Tidak Berwujud dari luar daerah
pabean di dalam daerah
pabean berupa film cerita
impor dan penyerahan film
cerita impor, serta dasar
pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 atas
kegiatan impor film cerita.
Atas Pemanfaatan
Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud dari luar Daerah Nilai Lain yang
Pabean di dalam Daerah digunakan sebagai
Pabean berupa Film Dasar Pengenaan Pajak
Cerita Impor Pertambahan Nilai
adalah berupa uang
yang ditetapkan
sebesar Rp
12.000.000,00 per copy
Pajak Pertambahan Film Cerita Impor.
Nilai yang terutang,
dipungut pada saat
impor media Film
Cerita Impor.
Atas penyerahan Film
Cerita Impor oleh
Importir kepada
Pengusaha Bioskop, Nilai Lain yang digunakan
terutang Pajak sebagai Dasar Pengenaan
Pertambahan Nilai. Pajak Pertambahan Nilai
adalah berupa uang yang
ditetapkan sebesar Rp
12.000.000,00 per copy Film
PPN tersebut dipungut hanya Cerita Impor.
sekali untuk setiap copy Film
Cerita Impor, yang
pemungutannya dilakukan pada
saat pertama kali copy Film
Cerita Impor tersebut diserahkan
kepada Pengusaha Bioskop.
Apabila pembayaran atau
Harga Jual atau Penggantian
dilakukan dengan
mempergunakan mata uang
asing, maka penghitungan
besarnya Pajak yang
terutang harus dikonversi ke
dalam mata uang rupiah
dengan mempergunakan
kurs yang berlaku menurut
Keputusan Menteri Keuangan
pada saat pembuatan Faktur
Pajak.
Dalam hal pembayaran atau Harga JuaI
atau Penggantian yang dilakukan
sehubungan dengan pelaksanaan Pasal
16A Undang-undang PPN (Pemungut
PPN) mempergunakan mata uang asing,
maka besarnya Pajak yang terutang
harus dikonversi ke dalam mata uang
rupiah dengan mempergunakan kurs
yang berlaku menurut Keputusan Menteri
Keuangan pada saat dilakukan
pembayaran oleh Bendahara
Pemerintah selaku Pemungut Pajak
Pertambahan Nilai
Saat pajak
terutang
Penyerahan BKP

Penyerahan JKP

Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud


Dari Luar Pabean, di dalam
daerah pabeanan
PPN
Impor BKP
Terutang
Pada Saat Ekspor BKP Berwujut

Ekspor BKP Tdk Berwujut

Ekspor JKP

Pada saat pembayaran,


dalam hal pembayaran
diterima sebelum penyerahan
Langsung kepada pembeli
Pasal 17 peraturan pemerintah no 1 thn 2012
atau kepada pihak ke 3 untuk
Ayat 3 A & atas nama pembeli

Barang Kepada penerima , untuk pemberian


diserahk cuma-Cuma, pemakaian sendiri, dan
Barang an penyerahan BKP dari pusat ke cabang
bergerak dan sebaliknya atau antar cabang

BKP
Berwuj Kepada juru kirim/ Pengusaha jasa
ut angkutan

Pasal 17 peraturan pemerintah no 1 thn 2012


Ayat 3 B

Barang Penyerahan hak untuk


tidak menggunakan/menguasai
bergerak BKP baik secara hukum atau
secara nyata kepada
pembeli
Pasal 17 peraturan pemerintah no 1 thn 2012
Ayat 3 c

diakui sebagai piutang


apabila ketiga
BKP kriteria
Tidak tidak diketahui
Berwujut Saat diterbitkan faktur
penjualan

Diterima pembayaran,
sebagian atau
seluruhnya Saat
Ditandatangani
kontrak
Ditandatangani akte pembubaran
oleh notaris
Aktiva yg me-
nurut tujuan Jangka waktu perusahaan berakhir
semula tidak Pada saat Yg ditetapkan dlm anggaran dasar
utk diper- pembubaran terjadi
jual-belikan Perusahaan lebih Tgl penetapan pengadilan yang
(Likuidasi) dahulu menyatakan perusahaan sudah
Persediaan yg bubar
masih ada
Hasil pemeriksaan diketahui
perusaha-an sudah nyata nyata
BKP Pengalihan seluruh aktiva dibubarkan
Persh. yg diikuti dg peru-
Berwujut bahan pihak yg berhak

Pada saat ditanda


Perubahan bentuk usaha tanganinya Akte
Notaris
Dalam rangka
penggabungan ,
pemekaran pemecahan
Penyerahan
Penyerahan
JKP
JKP terjadi pada saat
1. Harga atas penyerahan JKP
diakui sebagai piutang atau
penghasilan atau pada saat
dietrbitkan faktur penjualan
2. Surat kontrak atau surat
perjanjian ditandatangani
pada sub 1 tidak diketahui
3. Mulai tersedia fasilitas atau
ekmudahan unyuk dipakai
secara nyata
Impor BKP
saat BKP
dimasukan ke
dalam Daerah
Pabean
Saat Pajak Terutang Atas Pemanfaatan BKP
Tidak Berwujud/JKP Dari Luar Pabean
40/PMK.03/2010
Harga jual bkp tdk
berwujud
ditagih oleh pihak yang
menyerahkan

Pemanfaatan
BKP tidak
Dinyatakan sebagai apabila ketiga
utang oleh pihak yg kriteria
Berwujud dari luar tidak diketahui
Pabean memanfaatkan

Harga perolehan
BKP Dibayar Saat
ditandatangani
kontrak
Ekspor BKP berwujud
- saat BKP dikeluarkan dari Daerah Pabean
Ekspor bkp tidak berwujud
- saat BKP dicatat atau diakui sebagai piutang atau penghasilan
Tempat
terutang
Tempat Pajak Terutang
Tempat pajak terutang sebagaimana diatur di dalam Pasal 12 UU
PPN 1984 adalah
tempat tinggal atau tempat kedudukan;
tempat kegiatan usaha dilakukan;
tempat BKP dimasukkan dalam hal impor;
tempat orang pribadi dan/atau badan terdaftar sebagai WP
dalam hal pemanfaatan BKP tidak berwujud dan/atau JKP dari
luar daerah pabean di dalam pabean;
tempat lain sebagaimana ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak;
satu tempat atau lebih yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak atas
permohonan tertulis dari pengusaha kena pajak.
Selanjutnya, tempat lain yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak dengan KEP-DJP No.
525/PJ/2000 adalah seperti berikut:
Untuk penyerahan di dalam daerah pabean, pajak terutang di tempat tinggal atau
tempat kedudukan dan atau tempat kegiatan usaha dilakukan, yaitu di tempat
pengusaha dikukuhkan atau seharusnya dikukuhkan sebagai PKP.
Impor BKP, pajak terutang di tempat BKP dimasukkan ke dalam daerah pabean.
Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean, pajak terutang di tempat orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
terdaftar sebagai WP.
Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam lingkungan usaha atau
pekerjaan dan pajak terutang di tempat bangunan didirikan.
Ditentukan lain oleh Direktur Jenderal Pajak atas permintaan tertulis dari wajib pajak
atau secara jabatan.

Anda mungkin juga menyukai