DINAMIKA FLUIDA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Fluida adalah zat yang berubah bentuk secara kontinue
apabila terkena tegangan geser sehingga fluida dapat
dikatakan suatu zat yang dapat mengalir dan
menyesuaikan diri sesuai dengan tempatnya. Dalam
pengertian ini kita dapat menganggap cairan dan gas
sebagai fluida. Sedangkan dinamika fluida merupakan
pergerakan/perpindahan suatu zat yang dapat mengalir.
Dalam percobaan, fluida yang digunakan adalah air,
karena dalam dunia pertanian air memegang peranan yang
cukup penting. Air digunakan untuk irigasi dan merupakan
bahan utama dalam proses fotosintesis. Untuk
memperkirakan jumlah airyang harus dialirkan untuk
memenuhi kebutuhan tanaman dapat dilakukan
pengukuran debit air. Debit ini dapat diukur dengan
mengalirkan kecepatan aliran suatu saluran dengan luas
penampang saluran.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum acara II Dinamika Fluida adalah :
a. Menghitung besar debit saluran dengan pendekatan laju
aliran dan luas penampang,
b. Mengetahui besarnya faktor koreksi/correction factor (Cf)
dari sistem pengukuran yang digunakan.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Acara II Dinamika Fluida dilaksanakan pada
hari Sabtu, tanggal 29 September 2012 pada pukul 13.00
17.00 WIB bertempat di Laboratorium Rekayasa Proses
Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan Pustaka
Dinamika fluida (hidrodinamik) memberikan gambaran
tentang gerakan fluida dalam batas ruang tertentu. Untuk
dapat menjelaskan tentang gerak fluida maka gerak ini lebih
dahulu harus dapat ditampilkan dalam satu set persamaan
diferensial yang dapat diselesaikan secara analitik maupun
numerik.persamaan dasar yang dibutuhkan adalah
persamaan kontinuitas (konservasi massa) dan persamaan
gerak (konservasi momentum) yang berkaitan dengan hukum
Newton II (1642-1727) (Makrup, 2001).
Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa untuk fluida
tak dapat mampat dalam tabung tertutup, perkalian
kecepatan alir dan luas tampang lintang tabung bertahan
konstan (Giancolli, 1997).
A v=tetap
A 1 v 1=A 2 v2
Dimana :
PA S
Keterangan :
P
PA : Pompa Air
S : Saluran Model
P : Penampung
b. Mengukur besarnya debit di output saluran dan debit
saluran dilakukan secara bersamaan.
c. Mengulang percobaan untuk mendapatkan data yang
valid. Pengulangan dengan memvariasi debit,
kedalaman, dan jenis pelampung.
N Volume
3
Waktu (s) Qa (dm3/dt)
o (dm )
1. 8 18,18 0,440
2. 8 18,76 0,426
3. 8 18,04 0,444
Qa Rata-rata 0,437
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Debit Saluran
No. Pelampun Waktu V A Qu
(dm3/
g (s) (dm/s) (dm2)
s)
Tanpa
1. 9 0,556 0,91 0,506
beban
9,4 0,531 0,91 0,483
0,65
8,73 0,572 0,91 0,521
2. 0,75 9,17 0,545 1,05 0,572
9,72 0,514 1,05 0,540
9,18 0,544 1,05 0,571
3. 0,85 9,99 0,500 1,19 0,595
9,81 0,509 1,19 0,606
9,27 0,539 1,19 0,61
4. 1,05 10,75 0,465 1,47 0,684
9,13 0,547 1,47 0,804
10,21 0,489 1,47 0,719
Sumber : Laporan Sementara
V Qu
No Pelampun Waktu
(dm/s A (dm2) (dm3/
. g (dm) (s)
) s)
Dengan
1. 9,58 0,522 0,91 0,475
beban
9,36 0,534 0,91 0,486
0,65
8,82 0,567 0,91 0,516
10,66 0,469 1,05 0,493
2. 0,75 9,85 0,508 1,05 0,533
10,21 0,489 1,05 0,514
10,62 0,470 1,19 0,559
3. 0,85 10,93 0,457 1,19 0,544
11,34 0,441 1,19 0,525
11,92 0,419 1,47 0,616
4. 1,05 11,38 0,439 1,47 0,645
11,07 0,451 1,47 0,663
Sumber : Laporan Sementara
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Cf
No Qa Qu
Pelampung Cf
. (dm3/dt) (dm3/s)
Tanpa beban
1. 0,65 0,437 0,503 0,869
2. 0,75 0,437 0,561 0,779
3. 0,85 0,437 0,614 0,711
4. 1,05 0,437 0,736 0,594
Dengan beban
5. 0,65 0,437 0,492 0,888
6. 0,75 0,437 0,513 0,852
7. 0,85 0,437 0,543 0,805
8. 1,05 0,437 0,641 0,682
Sumber : Laporan Sementara
2. Analisis Hasil Percobaan
a. Pengukuran debit pompa
V
Qa=
t
Keterangan :
Debit actual yang akan
Qa = diukur dari output (dm3/
saluran dt)
V = Volume (dm3)
t = Waktu (dt)
V1 Qa=0,440 dm 3 /dt
Qa 1=
t1
8 V2
Qa 1= Qa 2=
18,8 t2
8 Qa 3=0,444 dm 3 /dt
Qa 2=
18,76
Qa 2=0,426 dm 3 /dt
Qa 1 +Qa 2+Qa3
Qa=
3
V3
Qa 3=
t3 0,440+0,426+0,444
Qa=
3
8
Qa 3=
18,04 Qa=0,437 dm 3 /dt
Keterangan :
Tanpa beban
Qu(0,65) = A v
1
Qu (0,65) =0,91 0,531
2
Qu (0,65) = A v
2
Qu (0,65) =0,91 0,572
3
Qu (0,65) =0,521dm 3 /s
3
Qu (0,75) =0,540 dm3 / s
2
Qu(0,65)=
Qu (0,65) Qu (0,75) = A v
3
3
Qu (0,75) =1,05 0,544
3
Qu(0,65)=0,503 dm3 / s
0,75
Qu()=
Qu(0,75)
Qu (0,75) = A v
1 3
Qu (0,75) =1,05 0,545
1
0,75
0,572+ 0,540+0,571
Qu (0,75) =0,572 dm 3 /s Qu()=
1 3
Qu (0,75) = A v
2
0,75
3
Qu()=0,561 dm / s
Qu (0,75) =1,05 0,514
2
Qu (0,85) = A v
1
Qu (0,85) =1,19 0,509
2
Qu (0,85) =0,595 dm 3 / s
1
Qu (0,85) = A v
3
Qu (0,85) = A v
2
Qu (0,85) =1,19 0,539
3
Qu (0,85) =0,61dm 3 /s Qu (1,05) =1,47 0,547
2
3
3
Qu (1,05) = A v
3
0,595+0,606+ 0,61
Qu(0,85)=
3
Qu (1,05) =1,47 0,489
3
Qu(0,85)=0,614 dm 3 /s
3
Qu (1,05) =0,719 dm / s
3
Qu (1,05) = A v
1
Qu(1,05)=
Qu(1,05)
3
Qu (1,05) =1,47 0,465
1
0,684+ 0,804+0,719
Qu(1,05)=
Qu (1,05) =0,684 dm3 /s
1
3
Qu (1,05) = A v
2
Qu(1,05)=0,736 dm3 / s
Dengan beban
Qu(0,65) = A v
1
Qu (0,65) =0,91 0,534
2
3
Qu (0,65) =0,475 dm / s
1
Qu (0,65) = A v
3
Qu (0,65) = A v
2
Qu (0,65) =0,91 0,567
3
Qu (0,65) =0,516 dm3 / s 0,493+0,533+ 0,514
3 Qu(0,75)=
3
Qu(0,65)=
Qu (0,65)
Qu(0,75)=0,513 dm3 / s
3
0,475+0,486+0,516 Qu (0,85) = A v
Qu(0,65)=
1
3
Qu (0,85) =1,19 0,470
1
Qu(0,65)=0,492dm /s 3
Qu (0,85) =0,559 dm 3 / s
1
Qu (0,75) = A v
1
Qu (0,85) = A v
2
Qu (0,85) =0,544 dm 3 /s
2
Qu (0,75) = A v
2
Qu (0,85) = A v
3
3
Qu (0,85) =0,525 dm / s
3
Qu (0,75) = A v
3
Qu(0,85)=
Qu (0,85)
Qu (0,75) =1,05 0,489
3 3
Qu(0,75)=
Qu (0,75)
Qu(0,85)=0,543 dm3 / s
3
Qu (1,05) = A v
1
Qu (1,05) = A v
3
Qu (1,05) = A v
2
Qu(1,05)=
Qu(1,05)
3
Qu (1,05) =1,47 0,439
2
Qu(1,05)=0,641dm 3 /s
Keterangan :
Cf : Faktor koreksi
Q
: Debit actual
a
Q
: Debit terukur
u
Tanpa beban
Qa 0,437
Cf (0,65)= Cf (0,65) =
Qu 0,503
Cf (0,65)=0,869 0,437
Cf (0,85) =
0,614
Qa Cf (0,85)=0,711
Cf (0,75)=
Qu
0,437 Qa
Cf (0,75)= Cf (1,05) =
0,561 Qu
Cf (0,75)=0,779 0,437
Cf (1,05) =
0,736
Qa
Cf (0,85)= Cf (1,05) =0,594
Qu
= Cf
Cf
4
= 0,869+0,779+0,711+ 0,594
Cf
4
=0,738
Cf
Dengan beban
Qa 0,437
Cf (0,65)= Cf (0,65) =
Qu 0,492
Cf (0,65)=0,888 0,437
Cf (0,85) =
0,543
Qa
Cf (0,75)= Cf (0,85)=0,805
Qu
0,437 Qa
Cf (0,75)= Cf (1,05) =
0,513 Qu
Cf (0,75)=0,852 0,437
Cf (1,05) =
0,641
Qa
Cf (0,85)= Cf (1,05)=0,682
Qu
= Cf
Cf
4
= 0,888+0,852+0,805+0,682
Cf
4
=0,808
Cf
d. Gambar
1
0.8
0.6
Tanpa Beban
0.4 Dengan Beban
0.2
0
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1
A v=konstan
Atau
A 1 v 1=A 2 v2
(Sutrisno, 1982).
Dalam percobaan yang kami lakukan, debit actual (Qa)
V
Qa=
diperoleh menggunakan rumus t didapat Qa rata-rata
Qu= A v
diperoleh menggunakan rumus . Faktor-faktor yang
Qa
Cf =
digunakan adalah Qu . Dari rumus tersebut, diperoleh
F. Kesimpulan
Dari percobaan acara II Dinamika Fluida dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Besar nilai Cf tanpa beban rata-rata adalah 0,738 dan nilai
Cf dengan beban adalah 0,808
2. Nilai Cf pada kenyataannya lebih kecil dibanding dengan
nilai Cf pada teori
3. Hubungan antara Qa dengan Cf adalah berbanding lurus,
jika Qa nilainya besar maka Cf juga nilainya besar begitu
pula dengan sebaliknya
4. Hubungan antara Qu dengan Cf adalah berbanding
terbalik, bila Qu nilainya kecil maka Cf nilainya akan
semakin besar begitu juga dengan sebaliknya
5. Hubungan antara Cf dengan hambatan (h) yaitu jika
hambatan besar maka Cf akan kecil, namun jika hambatan
(h) kecil maka nilai Cf akan semakin besar
6. Kesalahan yang terjadi pada saat melakukan penelitian
diantaranya adalah kurangnya ketelitian pada saat
melakukan pengamatan, terjadi kesalahan saat melakukan
perhitungan, dan adanya kesalahan relatif lain yang tidak
terdeteksi.
Daftar Pustaka