Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
KURIKULUM KTSP

APLIKASI PEMUAIAN ZAT DALAM TEKNOLOGI

OLEH:
Nama : Nabiah Hartinah Fatimah
NIM : ACB 114 023
Dosen Pengajar : Dr. Pendi Sinulingga, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2017
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP
Kelas/Semester : VII / I
Mata Pelajaran : FISIKA
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)
Pertemuan :

I. Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
II. Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari
III. Indikator
Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan Pengertian pemuaian zat.
2. Menyebutkan jenis pemuaian zat.
3. Menjelaskan prinsip pemuaian dalam teknologi.
4. Menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan pemuaian zat.
V. Materi Pembelajaran
Pengertian Pemuaian Zat
Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika
didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-
molekulnya akan bergetar lebih cepat ketika didinginkan. Bila molekulnya akan
bergetar lebih cepat getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul
benda lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran
benda akibat kenaikan suhu benda tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat,
cair, dan gas. Besarnya pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas.
Besarnya pemuaian zat sangat tergantung ukuran benda semula, kenaikan suhu dan
jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai
teknologi.
Jenis Pemuaian Zat
1. Pemuaian Zat Padat
Pada umumnya benda atau zat padat akan memuai atau mengembang bila
dipanaskan dan menyusut bila didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi
pada semua bagian benda, yaitu panjang, lebar dan tebal benda tersebut. Jenis
pemuaian yang terjadi pada zat antara lain:
a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula
benda, besar kenaikan suhu dan tergantung dari jenis benda. Pada pemuaian
panjang dikenal istilah koefisien muai panjang ().
Dapat ditulis persamaan:
L0. atau Lt = L0 (1 + )

b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas terjadi pada zat padat yang berbentuk lempengan atau pelat
tipis. Pertambahan luas bidang suatu benda jika suhu dinaikkan dapat ditulis
sebagai berikut:
A0. atau At = L0 (1 + )

c. Pemuaian Volume
Suatu benda padat yang berbentuk tiga dimensi dapat mengalami pemuaian
volume. Pemuaian volume juga disebut muai ruang. Pertambahan volume
suatu benda jika suhunya dinaikkan dapat ditulis sebagai berikut
V0. atau Vt = V0 (1 + )

2. Pemuaian Zat Cair


Zat cair hanya mengalami pemuaian volume. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Persamaan
yang berlaku pada pemuaian volume zat cair sama dengan pemuaian volume,
tetapi nialinya lebih besar untuk kenaikan suhu yang sama.

V0. atau Vt = V0 (1 + )

3. Pemuaian Gas
Zat gas juga hanya mengalami pemuaian volume. Untuk jumlah gas yang tetap,
keadaan suatu gas dinyatakan oleh tiga parameter yaitu volume, tekanan dan

suhu mutlak. Menurut Gay Lusacc, koefisien muai volume gas adalah /oC.

koefisien muai gas adalah bilangan yang menunjukkan volume gas untuk tiap
satuan volume, apabila suhu naik dari 0oC sampai 1 oC pada tekanan tetap.
Prinsip Pemuaian pada Teknologi

1. Penerapan Prinsip Pemuaian Zat dalam Teknologi Bimetal

Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien
muai panjangnya atau yang berbeda kecepatan pemuaiannya direkatkan menjadi
satu. Misalnya bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum dipanaskan bimetal
itu dalam keadaan lurus kemudian setelah dipanaskan, bimetal akan melengkung
kearah logam (besi) yang nilai koefisien muai panjangnya kecil atau lambat
memuai. Selanjutnya, apabila bimetal didinginkan akan melengkung kearah logam
(tembaga) yang nilai koefisien muai panjangnya besar atau cepat memuai.

Alat-alat teknologi yang menggunakan prinsip bimetal, antara lain:


1. Termostat
Ruangan hotel-hotel mewah memiliki pengaturan panas ruangan. Apabila
udara di ruangan dingin, lempengan bimetal akan meyusut lurus dan menyentuh
lempengan logam biasa sehingga kedua ujung lempengen tersebut saling
bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan adanya kontak
dengan arus listrik masuk dan rangkaian pemanas tertutup yang menyalakan
pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Sebaliknya apabila ruangan telah
cukup hangat maka lempengan bimetal akan mengembang dan kembali ke posisi
semula, yaitu membengkok tidak kontak dengan arus listrik. Arus listrik terputus
sehingga rangkaiannya terbuka, pemanas terputus dan pemanasan ruangan selesai.
2. Saklar Otomatis pada Setrika
Suhu pada setrika secara otomatis maka disebut setrika otomatis. Pada setrika
otomatis terdapat alat untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik secara
otomatis yang disebut saklar otomatis. Apabila suhu sudah cukup tinggi, bimetal
akan melengkung menjauhi kontak (K). arus listriknya putus setrika akan menjadi
dingin. Ketika dingin bimetal menyentuh kontak (K), maka arus listrik mengalir
kembali sehingga setrika kembali panas.
3. Alat Pemberitahu Kebakaran
Apabila ada kenaikan suhu di sekitar alat ini, bimetal menyentuh kontak
sehingga arus listrik mengalir menuju bel listrik. Bel listrik akan berbunyi yang
meyatakan ada kebakaran atau panas
4. Pemasangan Kaca Jendela
Tukang kayu pada saat membuat bingkai jendela, ada celah yang dibuat untuk
menempatkan kaca. Kaca dipasang pada bagian dengan ukuran kaca lebih kecil
sedikit daripada ruang atau tempat kaca. Hal ini bertujuan untuk menjaga
keamanan kaca agar tidak pecah saat mengalami pemuaian pada siang hari atau
pada musim kemarau.

5. Termometer Bimetal
Termometer ini terbuat dari bimetal yang melengkung. Salah satu ujungnya
dijepit sehingga tidak dapat bergerak. Ujung yang satunya lagi bebas bergerak dan
dihubungkan dengan jarum penunjuk. Apabila suhu naik, bimetal menjadi lebih
melengkung. Jarum penunjuk bergerak ke kanan. Sebaliknya suhu turun, bimetal
menjadi lebih lurus, jarum bergerak ke kiri.
2. Pengelingan
Mengeling yaitu menyambung dua pelat dengan menggunakan paku keling.
Cara pengelingannya dengan memanaskan paku, kemudian dimasukkan ke dalam
lubang pelat. Setelah dimasukkan, ujung paku keling dipukul hingga melebar dan
menjepit 2 pelat tersebut. Setelah dingin, paku keling mengkerut dan menjepit pelat
dengan sangat kuat. Pengelingan biasanya digunakan pada pembuatan badan kapal,
penyambungan besi jembatan, pembuatan tangki, dan pembuatan badan pesawat.

Gambar: Pembuatan badan pesawat


3. Pemasangan Bingkai Besi Roda
Zaman dahulu, roda pedati atau delman dibuat dari kayu yang dibingkai
dengan besi dan karet. Untuk memasang bingkai besi, bingkai diusahakan dalam
keadaan panas karena dalam keadaan dingin bingkai tidak dapat masuk pada roda.
Setelah dipanaskan, bingkai akan mengalami pemuaian sehingga besar lingkaran
dalam bingkai membesar dan dapat masuk pada roda delman. Saat dingin, bingkai
besi akan mengerut dan menempel pada roda dengan kuat.
Gambar: Roda pedati
4. Pemasangan Rel Kereta Api dan Jembatan
Penerapan prinsip pemuaian juga dapat kita lihat pada teknologi rel kereta
api. Pada rel kereta api, sambungannya tidak berimpit, tetapi ada rongga atau jarak
antara rel yang satu dengan yang lain. Hal ini untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya pemuaian pada siang hari sehingga rel tersebut tidak melengkung.
Penerapan prinsip pemuaian yang lain adalah pada pembuatan jembatan.
Sambungan pada jembatan diberi celah untuk mengatasi kemungkinan pemuaian
pada besi jembatan.

Gambar: Pemuaian pada rel kereta api

VI. Metode Pembelajaran: 1. Model Cooperatif Learning (CL)


2. Metode: - Diskusi
- Ceramah
- Tanya jawab
VII. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alat/
Guru Siswa Media
1. Salam 1. Guru 1. Siswa menjawab
mengucapkan salam.
salam kepada Selamat pagi
siswa. Bu...
Selamat pagi
anak-
Absensi
anak.

2. Guru
2. Absensi 2. Siswa menjawab.
mengabsensi
Hadir Semua,
kehadiran
Bu...
siswa.
Apakah ada
yang tidak
hadir hari ini?

3. Siswa merespon
3. Guru meminta
dan melakukan.
salah satu
3. Berdoa
Teman-teman,
siswa untuk
sebelum memulai
memimpin
pelajaran marilah
Doa.
kita berdoa
Baiklah anak-
menurut keyakinan
anak, sebelum
masing-masing
kita memulai
pelajaran pada
hari ini, ibu
minta satu orang
untuk
memimpin doa,
silahkan
Fase 1 : Menyapaikan tujuan dan memotivasi siswa
4. Motivasi dan 4.Guru 4 Siswa
apersepsi memotivasi mendengarkan
siswa Anak- dan merespon.
anak, sebelum
kita memasuki
materi yang
akan dipelajari,
ibu ingin
bertanya, siapa
di sini yang
pernah main
balon waktu
kecilnya?
Waktu kita
masih kecil
kalau kita
membawa
balon di bawah
terik matahari
dengan waktu
yang cukup
lama, balonnya
tiba-tiba
meletus?
Pernah seperti
itu? Mengapa
demikian?

5. Menyampai 5.Guru 5. Siswa


kan tujuan Menyampaikan mendengarkan
pembelajara tujuan
n pembelajaran.
Anak-anak,
setelah
pembelajaran
ini ibu
harapkan kalian
dapat:
dengan benar.
1. Menjelaskan
Pengertian
pemuaian zat.
2. Menyebutkan
jenis
pemuaian zat.
3. Menjelaskan
prinsip
pemuaian
dalam
teknologi.
4. Menyelesaikan
soal-soal yang
berkaitan
dengan
pemuaian zat.

2. Kegiatan Inti ( 60)

Kegiatan Aktivitas Belajar Alat/


Guru Siswa Media
Fase 2 : Menyajikan Informasi
EKSPOLARASI
1. Menyampai 1. Siswa mengamati
1. Guru menyajikan Power
kan dengan cara melihat,
informasi tahap demi Point
Informasi mendengarkan dan
tahap mengenai
mencatat informasi
aplikasi pemuaian zat
(materi) yang
dalam teknologi
disampaikan oleh
seperti yang ibu
katakan sebelumnya, guru.
hari ini kita akan
membahas materi
tentang aplikasi
pemuaian zat dalam
teknologi. Dengan
membahas materi ini,
diharapkan kalian
akan dapat menjawab
pertanyaan yang ibu
berikan tadi. Anak-
2. Tanya Jawab
anak pemuaian zat
adalah . . . . . . . . . . . .
.................

2. Siswa menanyakan
2. Guru memberikan materi
kesempatan kepada pembelajaran yang
siswa untuk belum ia pahami.
menanyakan Bu, saya ingin
beberapa materi bertanya . . . . . . . .
pembelajaran yang . . . . . . . . . .?
belum dipahami,
Nah anak-anak, dari
penjelasan ibu tadi
apakah ada yang
ingin di tanyakan?

Fase 3 : Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar


ELABORASI
LKPD
3. Pembagian 3. Guru membagikan 3. Siswa bergabung
Kelompok Lembar
siswa dalam ke kelompoknya
Bacaan
kelompok-kelompok masing-masing. Kertas
belajar dan
mempersilahkan folio
siswa untuk
berkumpul dengan
kelompoknya. Nah
anak-anak, jika tidak
ada yang ditanyakan.
Ibu akan membagi
kalian dalam
kelompok, yang ibu
sebutkan namanya
segera bergabung
membentuk
kelompok.
Kelompok
1: . . . . . .dst. . . . . . .
.. Siswa mengambil
Guru membagikan LKPD dan Bahan
LKPD kepada semua yang sudah
kelompok dan tiap disiapkan.
kelompok diberi
seperangkat alat dan
bahan untuk
mengerjakan LKPD 4. Siswa
itu. mendengarkan
dan merespon
4. Penjelasan diskusi
4. Guru menjelaskan
apa yang harus
dikerjakan. anak-
anak, tolong
perhatikan Ibu
sebentar. Dalam
diskusi ini yang
kalian lakukan
adalah...........

Fase 4 : Membimbing kelompok bekerja dan belajar

5. Pembimbingan 5. Dalam menyelesaikan 5. Siswa menggali


LKPD. Guru informasi untuk
memberikan memecahkan
penjelasan apa yang masalah dengan
harus didiskusikan melakukan diskusi
oleh siswa dengan dengan media dan
teman petunjuk yang telah
sekelompoknya. disiapkan guru
Sekarang, tiap
sambil dibimbing.
kelompok sudah
memiliki LKPD
masing-masing.
Selanjutnya kalian
silahkan mengikuti
petunjuk yang ada
untuk menyelesaikan
LKPD kalian. Nah,
jika ada yang kurang
jelas silahkan
ditanyakan ke 6. Setelah melakukan
Ibu diskusi, siswa
memperoleh data
6. Analisis Data
6. Guru membimbing yang kemudian
siswa dalam dianalisis dengan
melakukan analisis menjawab
data diskusi. pertanyaan yang
Nah, anak-anak,
telah diberikan di
setelah kalian
LKPD untuk
mengerjakan sesuai
kemudian
petunjuk, pasti kalian
disimpulkan
dapat mengisi dan
menjawab pertanyaan
di LKPD

Fase 5 : Evaluasi

KONFIRMASI
7. Presentasi Hasil 7. Guru memberikan 7. Kelompok siswa
Diskusi kesempatan kepada yang telah selesai
salah satu kelompok terlebih dahulu
untuk berhak
mempresentasikan mempresentasikan
hasil diskusi di depan hasil diskusinya di
kelas. depan kelas. Siswa
Bagaimana LKPDnya
yang lain
apakah sudah selesai
memperhatikan dan
semua anak-anak?
memberi komentar.
Baiklah, kalau sudah
selesai mengerjakan
LKPDnya, harap
kembali diperiksa dan
disusun secara rapi dan
lengkap untuk
digunakan sebagai
laporan dari diskusi
kalian dan presentasikan
hasilnya di depan. Ibu
minta kelompok yang
pertama untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya. Dan
kelompok yang lain
silahkan memberi
komentar.

Siswa mendengarkan dan


Guru memberikan
kesimpulan dari LKPD mencatat.
yang telah di kerjakan
siswa

8. Guru meminta siswa 8. Siswa


8. Evaluasi dan untuk menyimpulkan
kesimpulan menyimpulkan pembelajaran.
pembelajaran hari Siswa
ini. Guru mendengarkan
menyempurnakan dan mencatat.
kesimpulan siswa
tentang aplikasi
pemuaian zat dalam
teknologi. Guru
meningkatkan
pemahaman konsep
siswa tentang materi
yang bersangkutan,
sambil menanyakan
hal-hal yang
berhubungan dengan
tujuan pembelajaran
untuk mengecek
sejauh mana
pemahaman konsep
yang sudah dikuasai
siswa dan
memberikan soal
evaluasi.

4. Kegiatan Penutup ( 10)

Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Alat/


Guru Siswa Media
Fase 6 : Memberikan penghargaan

1. Memberi 1. Guru mengumumkan 1. Siswa dengan


Penghargaan kelompok terbaik dan gembira
memberikan menyambut hadiah
penghargaan, baiklah yang diberikan.
anak-anak, hari ini
kalian mengikuti
pelajaran dengan baik
sekali, dan mampu
bekerjasama dengan
baik pula. Kalian
semua sudah
termasuk kategori
kelompok yang
baik, namun ibu
akan memberikan
hadiah kepada 2. Siswa
kelompok dengan mendengarkan.
kategori paling
baik.

2. Informasi
2. Guru
materi
menginformasikan
selanjutnya
materi selanjutnya,
anak-anak tolong
kerjakan soal evaluasi
yang ibu berikan. dan
jangan lupa untuk
mempersiapkan diri 3. Siswa : saya
pada materi bu. . . . .
(siswa berdoa)
berikutnya
3. Berdoa
yaitu.
3. Guru meminta salah
seorang siswa untuk
memimpin doa sebelum
pulang, kita telah
4. Siswa menjawab
mengawali pelajaran
salam, Selamat
dengan berdoa, maka
4. Salam Pagi, bu...!
kita harus
mengakhirinya dengan
doa pula. Ibu minta
satu orang untuk
memimpin doa.

4. Guru mengucapkan
salam, baiklah anak-
anak. Cukup sampai
disini pembelajaran
kita hari ini. Sampai
ketemu di pertemuan
berikutnya. Selamat
pagi!

VIII. Sumber Belajar:


Efendi, Taufiq. 2006. FISIKA untuk SMA/MA kelas X. Surakarta: PT. TEMPRINA
MEDIA GRAFIKA
Wulandari, Yayan. 2008. RUMUS SAKU FISIKA SMA. Tangerang Selatan:
Karisma

IX. Penilaian Pembelajaran


1. Teknik penilaian : Tes Tertulis
2. Bentuk instrumen : Uraian
1. LKPD
2. JAWABAN LKPD
3. LEMBAR BACAAN
4. SOAL EVALUASI
5. JAWABAN SOAL EVALUASI
LEBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kelompok : .................................

Anggota kelompok : 1..................................... 4..........................................

2..................................... 5..........................................

3..................................... 6..........................................
A. Topik : Aplikasi Pemuaian Zat dalam Teknologi

B. Tujuan:
1. Menjelaskan pengertian pemuaian zat.
2. Menjelaskan aplikasi pemuian zat dalam teknologi

C. Alat dan Bahan :


1. Penggaris
2. Pulpen
3. Lembar bacaan
4. Kertas folio

D. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang ingin digunakan.
2. Bacalah secara seksama lembar bacaan yang telah diberikan.
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada dengan mendiskusikan jawaban dengan
teman.
4. Tuliskan hasil diskusi atau jawaban pertanyaan ditempat yang sudah disediakan
5. Tulis hasil pekerjaan kelompok di kertas yang disediakan untuk dipresentasikan.

E. Pertayaan Diskusi
1. Apa yang dimaksud pemuaian zat?
2. Sebutkan jenis pemuaian zat
3. Sebutkan aplikasi pemuaian zat dalam teknologi?
4. Berikan kesimpulan tentang apa itu pemuaian zat?

F. Jawaban
1. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

2. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

4. Kesimpulan
LEMBAR BACAAN
Pengertian Pemuaian Zat
Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika
didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-
molekulnya akan bergetar lebih cepat ketika didinginkan. Bila molekulnya akan
bergetar lebih cepat getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul
benda lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran
benda akibat kenaikan suhu benda tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat,
cair, dan gas. Besarnya Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas.
Besarnya pemuaian zat sangat tergantung ukuran benda semula, kenaikan suhu dan
jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai
teknologi.
Jenis Pemuaian Zat
1. Pemuaian Zat Padat
Pada umumnya benda atau zat padat akan memuai atau mengembang bila
dipanaskan dan menyusut bila didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi
pada semua bagian benda, yaitu panjang, lebar dan tebal benda tersebut. Jenis
pemuaian yang terjadi pada zat antara lain:
a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula
benda, besar kenaikan suhu dan tergantung dari jenis benda. Pada pemuaian
panjang dikenal istilah koefisien muai panjang ().
Dapat ditulis persamaan:
L0. atau Lt = L0 (1 + )
b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas terjadi pada zat padat yang berbentuk lempengan atau
pelat tipis. Pertambahan luas bidang suatu benda jika suhu dinaikkan dapat
ditulis sebagai berikut:
A0. atau At = L0 (1 + )

c. Pemuaian Volume
Suatu benda padat yang berbentuk tiga dimensi dapat mengalami
pemuaian volume. Pemuaian volume juga disebut muai ruang. Pertambahan
volume suatu benda jika suhunya dinaikkan dapat ditulis sebagai berikut
V0. atau Vt = V0 (1 + )

2. Pemuaian Zat Cair


Zat cair hanya mengalami pemuaian volume. Semakin tinggi suhu yang
diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Persamaan
yang berlaku pada pemuaian volume zat cair sama dengan pemuaian volume,
tetapi nialinya lebih besar untuk kenaikan suhu yang sama.

V0. atau Vt = V0 (1 + )

3. Pemuaian Gas
Zat gas juga hanya mengalami pemuaian volume. Untuk jumlah gas yang tetap,
keadaan suatu gas dinyatakan oleh tiga parameter yaitu volume, tekanan dan

suhu mutlak. Menurut Gay Lusacc, koefisien muai volume gas adalah /oC.

koefisien muai gas adalah bilangan yang menunjukkan volume gas untuk tiap
satuan volume, apabila suhu naik dari 0oC sampai 1 oC pada tekanan tetap.
Prinsip Pemuaian pada Teknologi
1. Penerapan Prinsip Pemuaian Zat dalam Teknologi Bimetal
Bimetal adalah alat yang terdiri dari dua logam yang berbeda nilai koefisien
muai panjangnya atau yang berbeda kecepatan pemuaianny direkatkan menjadi satu.
Misalnya bimetal terbuat dari besi dan tembaga sebelum dipanaskan bimetal itu
dalm keadaan lurus kemudian setelah dipaanskan, bimetal akan melengkung kea rah
logam (besi) yang nilai koefisien muai panjangnya kecil atau lambat memuai.
Selanjutnya, apabila bimetal didinginkan akan melengkung kea rah logam
(tembaga) yang nilai koefisien muai panjangnya besar atau cepat memuai.
Alat-alat teknologi yang menggunakan prinsip bimetal, antara lain:
a. Termostat
Ruangan hotel-hotel mewah memiliki pengaturan panas ruangan. Apabila
udara di ruangan dingin, lempengan bimetal akan meyusut lurus dan menyentuh
lempengan logam biasa sehingga kedua ujung lempengen tersebut saling
bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan adanya kontak
dengan arus listrik masuk dan rangkaian pemanas tertutup yang menyalakan
pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Sebaliknya apabila ruangan telah
cukup hangat maka lempengan bimetal akan mengembang dan kembali ke posisi
semla, yaitu membengkok tidak kontak dengan arus listrik. Arus listrik terputus
sehingga rangkaiannya terbuka, pemanas terputus dan pemanasan ruangan selesai.
b. Saklar Otomatis pada Setrika
Suhu pada setrika secara otomatis maka disebut setrika otomatis. Pada setrika
otomatis terdapat alat untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik secara
otomatis yang disebut saklar otomatis. Apabila suhu sudah cukup tinggi, bimetal
akan melengkung menjauhi kontak (K). arus listriknya putus setrika akan menjadi
dingin. Ketika dingin bimetal menyentuh kontak (K), maka arus listrik mengalir
kembali sehingga setrika kembali panas.
c. Alat Pemberitahu Kebakaran
Apabila ada kenaikan suhu di sekitar alat ini, bimetal menyentuh kontak
sehingga arus listrik mengalir menuju bel listrik. Bel listrik akan berbunyi yang
meyatakan ada kebakaran atau panas
d. Pemasangan Kaca Jendela
Tukang kayu pada saat membuat bingkai jendela, ada celah yang dibuat untuk
menempatkan kaca. Kaca dipasang pada bagian dengan ukuran kaca lebih kecil
sedikit daripada ruang atau tempat kaca. Hal ini bertujuan untuk menjaga
keamanan kaca agar tidak pecah saat mengalami pemuaian pada siang hari atau
pada musim kemarau.
e. Termometer Bimetal
Termometer ini terbuat dari bimetal yang melengkung. Salah satu ujungnya
dijepit sehingga tidak dapat bergerak. Ujung yang satunya lagi bebas bergerak dan
dihubungkan dengan jarum penunjuk. Apabila suhu niak, bimetal menjadi lebih
melengkung. Jarum penunjuk bergerak ke kanan. Sebaliknya suhu turun, bimetal
menjadi lebih lurus, jarum bergerak ke kiri.

2. Pengelingan
Mengeling yaitu menyambung dua pelat dengan menggunakan paku keling.
Cara pengelingannya dengan memanaskan paku, kemudian dimasukkan ke dalam
lubang pelat. Setelah dimasukkan, ujung paku keling dipukul hingga melebar dan
menjepit 2 pelat tersebut. Setelah dingin, paku keling mengkerut dan menjepit pelat
dengan sangat kuat. Pengelingan biasanya digunakan pada pembuatan badan kapal,
penyambungan besi jembatan, pembuatan tangki, dan pembuatan badan pesawat.

Gambar: Pembuatan badan pesawat


3. Pemasangan Bingkai Besi Roda
Zaman dahulu, roda pedati atau delman dibuat dari kayu yang dibingkai
dengan besi dan karet. Untuk memasang bingkai besi, bingkai diusahakan dalam
keadaan panas karena dalam keadaan dingin bingkai tidak dapat masuk pada roda.
Setelah dipanaskan, bingkai akan mengalami pemuaian sehingga besar lingkaran
dalam bingkai membesar dan dapat masuk pada roda delman. Saat dingin, bingkai
besi akan mengerut dan menempel pada roda dengan kuat.

Gambar: Roda pedati


4. Pemasangan Rel Kereta Api dan Jembatan
Penerapan prinsip pemuaian juga dapat kita lihat pada teknologi rel kereta
api. Pada rel kereta api, sambungannya tidak berimpit, tetapi ada rongga atau jarak
antara rel yang satu dengan yang lain. Hal ini untuk mengatasi kemungkinan
terjadinya pemuaian pada siang hari sehingga rel tersebut tidak melengkung.
Penerapan prinsip pemuaian yang lain adalah pada pembuatan jembatan.
Sambungan pada jembatan diberi celah untuk mengatasi kemungkinan pemuaian
pada besi jembatan.

Gambar: Pemuaian pada rel kereta api


JAWABAN LKPD

1. Pemuaian zat adalah bertambahnya ukuran benda akibat antara molekul benda
menjadi bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu benda.
2. Jenis pemuaian zat:
1. Pemuaian zat padat
a. Pemuaian panjang
b. Pemuian luas
c. Pemuaian volume
2. Pemuaian zat cair
3. Pemuaian gas
3. Aplikasi pemuian zat dalam teknologi:
a. Termostat
b. Saklar otomatis pad setrika
c. Alat pemberitahu kebakaran
d. Pemasangan kaca jendela
e. Termometer bimetal
f. Pengelingan
g. Pemasangan bingkai besi roda
h. Pemasangan rel kereta api dan jembatan

KESIMPULAN

Pada umumnya suatu zat akan memuai jika dipanaskan dan tergantung jenis zat, ukuran
benda dan suhu benda. Ada 3 jenis pemuian zat, yaitu pemuian zat padat, pemuaian zat
cair dan pemuaian gas. Pemuian zat dapat diaplikasikan dalam teknologi yaitu untuk
termostat, saklar otomatis pad setrika, alat pemberitahu kebakaran, pemasangan kaca
jendela, termometer bimetal, pengelingan, pemasangan bingkai besi roda dan
pemasangan rel kereta api dan jembatan
SOAL EVALUASI

Petunjuk:
Bacalahpetunjuk di bawahinidengancermat!
1. Pahami masalah yang diberikan dengan cermat.
2. Selesaikan masalah yang ada dengan menggunakan pemikiran yang kritis pada tiap
keterampilan seperti yang ditunjukkan pada lembar jawaban yang tersedia.

Soal:
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
1. Kenapa sebuah zat apabila dipanaskan dapat memuai?
2. Mengapa tukang kayu pada saat membuat bingkai jendela, ada celah yang dibuat untuk
menempatkan kaca?
3. Sebutkan jenis pemuaian zat? Jelaskan!
4. Pada saat dilakukan pemasangan rel kereta api suhu udara sekitar adalah 27 oC.
Panjang tiap batang rel adalah 1,75 meter. Suhu tertinggi yang pernah dicatat di daerah
itu adalah 37 oC. Jika koefisien muai panjang besi 1,2 . 10 -5 /oC, maka jarak antar rel
pada waktu pemasangan agar rel tidak bengkok adalah...

SELAMAT BEKERJA
JAWABAN SOAL EVALUASI

1. Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-molekulnya akan


bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak
antara molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah
bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut
2. Karena bertujuan untuk menjaga keamanan kaca agar tidak pecah saat mengalami
pemuaian pada siang hari atau pada musim kemarau. Sehingga kaca dipasang pada
bagian dengan ukuran kaca lebih kecil sedikit daripada ruang atau tempat kaca. Hal
ini bertujuan untuk menjaga keamanan kaca agar tidak pecah saat mengalami
pemuaian pada siang hari atau pada musim kemarau.
3. Jenis Pemuaian Zat
1. Pemuaian Zat Padat adalah bertambahnya ukuran semua bagian benda, yaitu
panjang, lebar dan tebal benda tersebut. Jenis pemuaian yang terjadi pada zat
antara lain:
a. Muai panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena
menerima kalor.
b. Muai luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima
kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang
dan lebar.
c. Muai volume dalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena
menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran
panjang, lebar dan tebal.
2. Pemuaian zat cair adalah proses memuainya zat cair akibat keadaan suhu dari
lingkungan. Makin tinggi suhu, maka makin besar volume zat cair. (memuai)
3. Pemuaian pada gas terjadi pada saat gas tersebut dipanaskan, pemuaian pada gas
ini terjadi pada semua jenis gas.
4. Diketahui:
T0 = 27 oC
T1= 40 oC
L0 = 1,75 m
= 1,2 . 10-5 /oC
Ditanya: L = ...
Jawab:
L = L0 . . T
= 1,75 . 1,2 . 10-5 /oC (37 oC 27 oC)
= 2,1 . 10-5 /oC . 10 oC
= 2,1 . 10-4 m

Anda mungkin juga menyukai