Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Menentukan masalah penelitian bukanlah suatu hal yang mudah. Oleh karena itu
untuk menentukan masalah penelitian, perlu mengetahui dulu apa masalahnya.
Sebagian besar pemecahan masalah tergantung pada pengetahuan peneliti
tentang masalah tersebut. Sebagian lain ditentukan oleh pengetahuan peneliti
tentang sifat dan hakekat masalah tersebut. Dengan kata lain, masalah adalah
sebuah kalimat Tanya atau kalimat pertanyaan.
Oleh karena pentingnya masalah dalam suatu penelitian maka dalam makalah
ini penulis mencoba membahas tentang menentukan masalah penelitian yang
didalamnya menjelaskan tentang urgensi menentukan masalah penelitian, latar
belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pembatasan
masalah.
(3) Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui
penelitian.
(5) Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat hasil atau temuan yang
diperoleh;
Kriteria atau ciri dalam memilih dan menentukan masalah penelitian adalah[3]
4. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan klasifikasi peneliti, paling tidak
masalah yang dipilih sekurang-kurangnya : (a). menarik bagi si peneliti ; dan (b).
cocok dengan kualifikasi ilmiah si peneliti.
2. Bacaan-bacaan
9. Diskusi-diskusi ilmiah
2. Telaah pustaka atau komentar mengenai tulisan yang telah ada yang
berhubungan deengan masalah yang dibahas.
4. Perumusan masalah pokok (grand problem) yang akan dibahas secara jelas
dan eksplisit dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan yang dapat
membangkitkan perhatian membaca.
Inti dari latar belakang masalah adalah upaya peneliti untuk menggambarkan
ada tidaknya masalah penelitian (scientific research problem) yakni
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi
atau kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sain).
1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan
jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana,
tenaga, dan waktu.
2. Masalah harus jelas yaitu semua orang yang memberikan persepsi yang
sama terhadap masalah tersebut.
4. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban masalah yang diberikan harus
memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah
kehidupan manusia.[5]
C. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan
paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan
kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa
disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan
lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).
Skripsi untuk level S1 seharusnya didesain untuk memecahkan masalah yang
lebih riil dan sifatnya applied. Mahasiswa cukup fokus ke masalah yang ada di
sekitarnya. Kalau jurusan kita di computing, kita lakukan saja observasi di
lingkungan kita. Misalnya universitas, dosen, dan mahasiswa itu punya masalah
apa yang kira-kira bisa kita pecahkan dengan teknologi informasi dan
aplikasinya. Intinya kita harus kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa
bahwa masalah yang kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah
yang harus dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan.
Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang
menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di
perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung. Nah ini adalah sebuah
fenomena, untuk meningkatkan traffic, misalnya bisa dengan memainkan
bebrapa teknik supaya search engine mau menengok situs kita, ini sering
disebut dengan Search Engine Optimization. Nah dari sini kita sudah dapat judul:
Mengembangkan situs portal traffic tinggi dengan teknik Search Engine
Optimization (SEO). Fenomena lain lagi, proses pendeteksian golongan darah
untuk skala besar (massal) misalnya untuk seluruh mahasiswa universitas yang
mencapai 5000 orang ternyata memakan waktu yang sangat lama. Ini sebuah
fenomena, kita beri solusi dengan software sistem yang menggunakan beberapa
teknik artificial intelligence yang memungkinkan pendeteksian golongan darah
ini. Sehingga 5000 orang bisa kita proses dalam beberapa jam misalnya.
Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya masalah
perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan beberapa
parameter dibawah ini:
1. Menarik.
Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk melakukan
penelitian dengan serius.
2. Bermanfaat.
Penelitian harus membawa manfaat baik untuk ilmu pengetahuan maupun
peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan manusia. Penelitian
juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam skala besar
(secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di
komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang
tidak membawa manfaat kepada masyarakat.
Ini hal yang cukup penting dalam penelitian, bahwa penelitian yang kita lakukan
adalah hal baru, solusi yang kita berikan adalah solusi baru yang apabila kita
komparasi dengan solusi lain, bisa dikatakan lebih efektif, murah, cepat, dsb.
Bisa juga pembaharuan ini diwujudkan dengan perbaikan dari sistem dan
mekanisme kerja yang sudah ada. Hindari redundant research, meneliti hal yang
sama persis dengan yang dilakukan oleh orang lain. Karena hal tersebut
termasuk plagiasi skripsi.
1. Dapat Dilaksanakan.
Hal ini juga merupakan faktor penting. Masalah yang bagus dan
berkualitas,menjadi lucu dan naif kalau akhirnya secara teknik penelitian tidak
bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat dengan keahlian, ketersediaan
data, kecukupan waktu dan dana.
Hal ini sedikit sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran di kita bahwa
jangan sampai melakukan penelitian terhadap suatu masalah yang tidak
penting.
Yang terakhir adalah masalah etika. Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran
metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar
privacy, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh
melakukan penipuan dalam pengambilan data maupun pengolahan data.[7]
D. Pembatasan Masalah
E. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian disebut research problem atau dikenal
juga dengan istilah pertanyaan penelitian (research question) yang digunakan
untuk menjadi panduan dalam menyusun instrument penelitian.
Pertnyaan research problem ini disusun setelah peneliti melakukan pembatasan
masalah, sehingga pertanyaan penelitian terfokus pada masalah yang iongin
dibuktikan atau diteliti lebih lanjut.
2. Pertanyaan harus layak dan dapat diteliti sebagai upaya untuk mencari
jawaban/ solusi (feasible).
4. Bisa diukur, bersifat konseptual (ada teori yang dapat dijadikan acuan),
sehingga dapat diukur (measurable) dan mudah dilaksanakan (manageable).[10]
Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga
bentuk rumusan masalah yaitu rumusan masalah deskriptif,
komparatif, dan asosiatif.
1. Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi social atau seting tertentu?
(rumusan masalah deskriptif)
2. Apakah makna peristiwa itu bagi orang-orang yang ada pada setting itu?
(rumusan masalah deskriptif)
5. Apakah peristiwa itu sama atau berbeda dengan peristiwa lain? (rumusan
masalah komparatif)[12]
DAFTAR PUSTAKA
1. Maksum Mukhtar. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : STAIN
Cirebon, 2007.
[3] ibid
[5] Maksum Mukhtar. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : STAIN
Cirebon, 2007, hal 46.
[6] Maksum Mukhtar. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : STAIN
Cirebon, 2007, hal 47.
[8] Maksum Mukhtar. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : STAIN
Cirebon, 2007, hal 47.
[10] Maksum Mukhtar. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cirebon : STAIN
Cirebon, 2007, hal 47.