Anda di halaman 1dari 3

Tema : Peraturan bukan penyiksaan dan perkataan harus ditepati.

Angin yang berlalu

Di sebuah desa yang jauh dari perkotaan,nama desa tersebut suka


makmur sangking makmur nya makan saja 2 hari sekali. Kehidupan
mereka saja sangat harmonis sampai-sampai untuk makan saja saling
berebutan.
Di sudut desa tinggal lah seorang pesulap bersama asistennya, rumah
mereka bersebelahan.Perkenalkan nama si pesulab JAG yaitu singkatan dari
jagoan. Si asisten tak kalah keren dari pesulap,ia bernama Anis yaitu Anak
manis . Kehebatan sulapan jag dan anis terkenal sampai keluar desa.
Sehingga pada suatu hari Jag dan anis di panggil presiden ke istana nya
untuk menghibur para rakyat dan orang terkenal pada acara hari
kemerdekaan. Mereka pun sangat senang.

Jag : Nis gw senang banget di panggil ke rumah besar?


Nis : Lha kok rumah besar bukan nya kita di panggil ke istana presiden ?
Jag : emang nya istana bukan rumah besar ya ? (dengan nada sedikit
kesal)
Nis : kalau di piker-pikir sih sama saja. Bukan lo aja yang senang gw juga
senang. Rasanya seperti ngefly. Tau ga ngefly?.
Jag :yes. Little-little I can lah
Nis : Yaudah mendingan kita latihan untuk pertunjukan besok saja.
Jag : thats right.
Mereka pun latihan untuk pertunjukan esok harinya. Pada keesokan
hari nya mereka pun pergi ke istana presiden menggunakan sepeda ontel.
mereka memarkirkan sepedanya di bawah pohon kelapa lalu di rantai
dengan 30 gembok yang berbeda,karena takut kehilangan.
Sesampai di istana.

Nis : jag angkat sendal lo kotor nanti istananya.


Jag : loe kayak kagak pernah nonton tv aja, dimana-mana orang masuk
rumah besar ga angkat sandal
Nis : oh begitu ya. Eum-eum.

Acara pun segera dimulai,lalu mc memanggil mereka.

Mc : ladies and gantelman mari kita sambut pesulap kita yang sangat keren JAG
dan ANIS
Suara tepuk tangan dari penonton terdengar sangat riuh dan bersemangat
menyaksikan pertunjukan mereka berdua

Jag : selamat pagi para penonton, sehat semua kan? Baik lah saya
sekarang akan membengkokkan sendok ini . kita baca mantra nya ya.
Anis : sim salabin jadi apa prok-prok.
Jag : wah sendok nya bengkok.

Duta amerika : wah hebat juga ya si pesulap itu


Duta arab : ya, anti benar. Ana sangat kagum dengan pertunjukan mereka..
Duta Amerika :saya juga begitu.
Pesulab dan asisten nya pun telah menyelesaikan beberapa
pertunjukan mereka, para penonton sangat terhibur dan memberikan tepuk
tangan yang meriah untuk mereka. Tiba-tiba..di acara jamuan makan.

Jag : Nis ayo duduk.


Anis : yuk mari, gw juga udah pegel ni.

Dari kejauhan presiden dan ibu Negara melihat Jag dan Anis duduk di
kursi mereka berdua yaitu di barisan paling depan dan dianta para pejabat
terkenal. Presiden dan ibu Negara menghampiri mereka.

Presiden : hai tukang sulab tempat kalian bukan disini,tempat para warga
ada di barisan paling belakang.
Bu Negara : iya,kalian salah tempat duduk. Silahkan pindah, ini tempat
orang-orang penting.
Jag : emang apa bedanya orang penting dengan rakyat seperti kami?
Anis : iya, mereka juga kan manusia.
Duta Arab : ente banyak bicara, pindah saja,duduk diantara para rakyat.
Duta Amerika : kalian tidak setingkat dengan orang-orang seperti kami.
Presiden :cepat pindah..( dengan nada marah.)
Jag : mengapa kalian tidak punya sifat seperti pesulab dan kalian
lebih kejam dari kami karena kalian sangat hobi sihir ?
Ibu Negara : hah apa maksud kamu ? untuk apa kami meniru sifat kalian.
Duta Arab : iya benar, kalian kan hanya rakyat biasa.
Presiden : kamu jangan memerintah kami agar punya sifat seperti kalian,
dan jangan mengatakan kami tukang sihir.
Duta Amerika : memang apa bagus nya sifat kalian. Kalian hanya
menggunakan berbagai trik.
Anis : iya, kami hanya menggunakan berbagai trik. Tapi kami
menepati janji dan tidak munafik
Presiden : apa maksud kamu?
Duta amerika : iya, kalau bicara yang jelas jangan setengah-setengah.
Jag :kami memang menggunakan berbagai trik tetapi kami sesuai
dengan perkataan saat kami berada dipanggung, contohnya
ketika saya menyulab sendok menjadi bengkok,sendok itu benar-
benar bengkok.Nah Kalian, saat dipanggung mengatakan lahir
dari rakyat dan menyejahterakan kami tapi kalian menggunakan
peraturan yang dapat menyiksa kami buktinya di meja makan
ini.
Anis : Berarti sifat kami lebih terpuji dari pada anda-anda, karena
kami tidak pernah berbohong dan tidak menyihir
Para petinggi pejabat tercengang mendengar perkataan mereka.
Ibu Negara : iya kalian benar. Banyak perkataan yang tidak sesuai dengan
perbuatan yang kami lakukan dan juga banyak peraturan yang
bukan menyejahterakan malah menyiksa.
Duta arab : kalau begitu silahkan kalian duduk diantara kami,dan maafkan
perkataan kami.

Mereka pun duduk di kursi presiden,dan menjamu berbagai


makanan.Presiden dan petinggi Negara pun mulai sadar dengan yang
dikatakan oleh pesulap.

TOKOH :
Jag : abdi Suryadi
Anis : Rauzah tarisma
Presiden : Rizky refida
Ibu Presiden : Bella Ananda Islamy
Duta Amerika : Elsa Farizky
Duta Arab : Gina Farhah

Anda mungkin juga menyukai