Anda di halaman 1dari 8

ANGGARAN DASAR

KARANG TARUNA BHAKTI MUDA


DESA SABDODADI, KEC. BANTUL, KAB. BANTUL

MUKADIMAH
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas kesadaran penuh kepada tugas dan
peran pemuda dalam menghadapi perubahan pemikiran dan cepatnya perkembangan zaman
meliputi ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dengan penuh rasa tanggung jawab kami
pemuda-pemudi Desa Sabdodadi yang tergabung dalam Karang Taruna Bhakti Muda Desa
Sabdodadi bermaksud menggerakan semangat jiwa muda bangsa Indonesia.
Kami Karang Taruna Bhakti Muda Desa Sabdodadi adalah wahana perjuangan
kepentingan pemuda Indonesia di dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreatifitas,
kualitas, pengabdian masyarakat, profesionalisme, dan kemandirian berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 dengan semangat kekeluargaan dan kebersamaan, serta penuh rasa tanggung
jawab.
Untuk itu disusunlah Anggaran Dasar Karang Taruna Bhakti Muda Desa Sabdodadi
sebagai pedoman operasional dalam mencapai cita-cita dan tujuan Karang Taruna Bhakti
Muda Desa Sabdodadi
BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN SIFAT
Pasal 1
Nama
Nama Organisasi ini adalah Karang Taruna Bhakti Muda Desa Sabdodadi, Kecamatan
Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY selanjutnya disebut Bhakti Muda.

Pasal 2
Waktu
Bhakti Muda didirikan pada tanggal 9 Agustus 1976, sampai kurun waktu yang tidak
ditentukan.

Pasal 3
Tempat
Bhakti Muda berkedudukan di Kompleks Balai Desa Sabdodadi, Kec. Bantul, Kab. Bantul,
Provinsi DIY.
Pasal 4
Sifat
Bhakti Muda merupakan organisasi nonpolitik yang bersifat otonom yang berada di bawah
Pemerintah Desa Sabdodadi, Kec. Bantul, Kab. Bantul, Provinsi DIY.
.

BAB II
LANDASAN DAN ASAS
Pasal 5
Landasan
(1) Landasan idiil Bhakti Muda adalah Pancasila.
(2) Landasan konstitusional Bhakti Muda adalah UUD 1945.
(3) Landasan operasional Bhakti Muda adalah:
1. PP No. 30 Tahun 1990, tentang Peraturan Perguruan Tinggi.
2. SK No. 0457/Mendikbud/Kep-Men/1990 tentang Pembentukan Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
3. SK Rektor UGM Nomor UGM/25/632/UM/01/37 tentang Pedoman
Organisasi Kemahasiswaan di Universitas Gadjah Mada.

Pasal 6
Asas
Asas Bhakti Muda adalah semangat kekeluargaan, kebersamaan dan penuh tanggung jawab.

BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 7
Tujuan
Tujuan HMTG FT UGM adalah membentuk mahasiswa Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada yang kreatif, berkualitas, memiliki profesionalisme keilmuan dan
mandiri melalui perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pasal 8
Fungsi
Fungsi HMTG FT UGM adalah :
1. Sebagai wadah dan sarana menyalurkan aspirasi anggota HMTG FT UGM.
2. Sebagai wahana dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat penalaran
dan keilmuan, pengembangan minat dan bakat, pengabdian kepada masyarakat serta
berupaya untuk memperbaiki kesejahteraan mahasiswa.
3. Turut mengangkat harkat dan martabat almamater.
4. Sebagai wadah untuk menumbuhkan dan meningkatkan profesionalisme mahasiswa
Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dalam kehidupan ilmiah dan
bermasyarakat.

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan
Anggota HMTG FT UGM terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota
kehormatan.
1. Anggota Biasa
a. Anggota Muda adalah seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Geologi Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada yang belum lulus kaderisasi awal HMTG FT
UGM.
b. Anggota Madya adalah seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Geologi Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada yang telah lulus kaderisasi awal.
c. Anggota Utama adalah seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Geologi
Universitas Gadjah Mada yang telah lulus kaderisasi awal dan lanjutan.
2. Anggota Luar Biasa adalah seluruh alumni mahasiswa Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
3. Anggota Kehormatan adalah orang/badan yang telah berjasa pada HMTG FT UGM.

BAB V
KADERISASI
Pasal 10
Kaderisasi HMTG FT UGM terdiri dari kaderisasi awal dan kaderisasi lanjutan.

BAB VI
ORGANISASI
Pasal 11
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi HMTG FT UGM terdiri dari :
1. Pelindung
2. Penasihat
3. Kepengurusan Harian
4. Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO)
5. Badan Semi Otonom (BSO)
6. Badan Independen

Pasal 12
Pelindung
Pelindung HMTG FT UGM adalah Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada.

Pasal 13
Penasihat
Penasihat HMTG FT UGM adalah Sekretaris Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Kerjasama,
dan Sarana Prasarana Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Pasal 14
Kepengurusan Harian
1. Kepengurusan Harian HMTG FT UGM dipimpin oleh Ketua Umum HMTG FT UGM
yang dipilih secara langsung oleh anggota HMTG FT UGM melalui Pemilu HMTG FT
UGM.
2. Pengurus Harian HMTG FT UGM adalah pelaksana organisasi dan program kerja dan
bertanggung jawab terhadap pengembangan HMTG FT UGM.
3. Pengurus Harian dipilih secara langsung oleh Ketua Umum HMTG FT UGM.
4. Staf Kepengurusan Harian dipilih melalui musyawarah Ketua Umum HMTG FT UGM
dan Pengurus Harian berdasarkan minat dan kemampuannya.

Pasal 15
Dewan Pertimbangan Organisasi
1. Dewan Pertimbangan Organisasi adalah badan pertimbangan organisasi yang
mempunyai kedudukan setingkat Pengurus Harian.
2. Dewan Pertimbangan Organisasi dibentuk oleh Musyawarah Umum Anggota dan
bertanggung jawab kepada Musyawarah Umum Anggota.
3. Dewan Pertimbangan Organisasi beranggotakan wakil-wakil dari Anggota Utama
HMTG FT UGM.
4. Dewan Pertimbangan Organisasi bertugas mengontrol kinerja kepengurusan HMTG FT
UGM dan memberikan pertimbangan kebijakan, serta menampung aspirasi anggota
HMTG FT UGM.
5. Dewan Pertimbangan Organisasi bertugas memantau kinerja Badan Semi Otonom yang
berada dalam lingkup HMTG FT UGM untuk lebih lanjut membawanya ke Musyawarah
Umum Anggota.

Pasal 16
Badan Semi Otonom
Badan Semi Otonom, yang selanjutnya disebut BSO adalah suatu organisasi pengembangan
minat dan bakat mahasiswa yang bersifat semi otonom dan memiliki garis koordinasi dengan
HMTG FT UGM dan memberikan laporan pertanggungjawaban kegiatan selama satu periode
kepengurusannya dalam MUA.
Pasal 17
Badan Independen
Badan Independen, yang selanjutnya disebut BI adalah suatu organisasi pengembangan minat
dan bakat mahasiswa yang bersifat independen baik secara keuangan dan tanggung jawab
namun masih memiliki garis koordinasi dengan HMTG FT UGM.

BAB VII
MUSYAWARAH
Pasal 18
Musyawarah Umum Anggota
1. Musyawarah Umum Anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam HMTG FT
UGM yang tujuan dan pelaksanaannya diatur dalam ART dan Tata Tertib MUA.
2. Musyawarah Umum Anggota dilaksanakan satu tahun sekali di akhir masa bakti
kepengurusan.
3. Keanggotaan Musyawarah Umum Anggota adalah seluruh Anggota Madya, Anggota
Utama, dan Pengurus Harian HMTG FT UGM.

Pasal 19
Musyawarah Kerja
1. Musyawarah Kerja adalah musyawarah yang dilaksanakan untuk membahas program
kerja dan mengevaluasi kinerja Pengurus Harian HMTG FT UGM dan Badan Semi
Otonom yang ada dalam lingkup HMTG FT UGM.
2. Musyawarah Kerja dilaksanakan minimal 2 kali dalam satu masa kepengurusan.
3. Musyawarah Kerja dilaksanakan oleh Dewan Pertimbangan Organisasi dengan Ketua
HMTG FT UGM dan Ketua Badan Semi Otonom, didampingi Sekretaris Umum dan
Bendahara Umum masing-masing atau didampingi Pengurus Harian masing-masing.

Pasal 20
Musyawarah Luar Biasa
1. Musyawarah Luar Biasa adalah Musyawarah Umum Anggota yang dilaksanakan dalam
keadaan luar biasa, apabila pengurus HMTG FT UGM tidak dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Kerja HMTG FT UGM dalam periode
jabatannya atau karena sebab-sebab tertentu.
2. Musyawarah Luar Biasa diusulkan dan diselenggarakan oleh Dewan Pertimbangan
Organisasi.
3. Mekanisme pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa sama dengan Musyawarah Umum
Anggota.

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 21
Sumber Keuangan
Sumber keuangan HMTG FT UGM berasal dari :
1. Iuran Anggota Biasa HMTG FT UGM.
2. Subsidi dari Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
3. Sumbangan atau sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan AD.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 22
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan dalam Musyawarah Umum Anggota apabila
disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir sebagai peserta Musyawarah Umum
Anggota.

BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 23
Syarat Pembubaran HMTG FT UGM
Pembubaran HMTG FT UGM hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Umum Anggota,
dengan persyaratan :
1. Dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari seluruh Anggota Madya dan Anggota Utama
HMTG FT UGM.
2. Keputusan dilakukan dengan mufakat, dan bila tidak tercapai kata mufakat dilaksanakan
pemungutan suara yang disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang
hadir.

BAB XI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 24
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 25
Penutup
Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal 23 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai