Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EKG : dapat menunjukan iskemia, hipertrofi, blok konduksi, disritmia. ( Peninggin


ST dapat terjadi pada kebanyakan lead) depresi PR, gelombang T datar atau cekung,
Pencarian voltaserendah umum terjadi.

Ekokardiogram: Dapat menunjukan efusi pericardial, hipertrofi jantung, disfungsi


katup, dilatasi ruang.

Enzim Jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi isoenzim MB tekada.

Angiografi: Dapat menunjukan stenosis katup dan regurgitasi dan/ atau penurunan
gerak dinding.

Sinar X dada: Dapat menunjukan pembesaran jantung, infiltrasi pulmonal.

JDL: Dapat menunjukan proses infeksi akut/kronis; anemia

Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan jamur penyebab.

LED: umumnya meningkat.

Titer ASO: pennggian pada demam reumatik( kemungkinan pencetus).

Titer ANA: positif pada penyakit autoimun mis: SLE (kemungkinan pencetus)

Perikardiosentesis: Cairan perkardial dapat diperiksa untuk etiologi infeksi, seperti


bakteri, tuberculosis, infeksi virus atau jamur, SLE penyakit rheumatoid, keganasan.

Penatalaksanaan

Pasien diberi pengobatan khusus terhadap penyebab yang mendasarinya, bila


diketahui (mis, penisilin untuk streptokokus hemolitikus), dan dibaringkan ditempat
tiduruntuk mengurangi beban jantung. Berbaring juga membantu mengurangi
kerusakan miokardial residual dan komplikasi miokarditis, pengobatan pada dasarnya
sama dengan yang digunakan untuk gagal jantung kongestif.
Fungsi jantung dan suhu tubuh selalu dievaluasi untuk menentukan apakah penyakit
sudah menghilang dan apakah sudah terjadi gagal jatung kongestif. Bila terjadi
disritmia, pasien harus dirawat diunit yang mempunyai sarana pemantauan jantung
berkesinamungan sehigga personel dan peralatan selalu tersedia bila terjadi disritmia
yang mengancam jiwa.

Bila terjadi gagal jantung kongestif, harus diberikan obat untuk memperlambat
frekuensi jantug Dan meningkatkan kekuatan kontraktilitas.

Pasien dengan miokarditis sangat sensitive terhadap digitalis, maka pasien


harus dipantau dengan ketat akan adanya toksisitas digitali (dibuktikan dengan
adanya disritmia, anoreksia, nausea, muntah, bradikardia, sakit kepala,
malese).

Stoking elastic dan latihan aktif dan pasif harus dilakukan, karena embolisasi dari
thrombosis vena dan mural trombi dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai