Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

KESEHATAN LINGKUNGAN

Disusun oleh:

DAVID YUDHOJATI

1261050266

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

PERIODE FEBUARI APRIL 2017

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

2016
1. PARIWISATA DAN REKREASI
Diunduh dari: http/www.rakyatku.com/ 02 Juli 2016, pukul 19:32

Pak Bupati! Tolong Perhatikan


Kebersihan Pantai Bira
Penulis: Al Khoriah Etiek Nugraha

Editor: Vkar Sammana

Pantai Bira (Foto: IST)

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Banyaknya sampah di Pantai


Bira, Kabupaten Bulukumba menjadi keluhan para wisatwan. Baik
itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, yang
telah berkunjung ke pantai pasir putih tersebut.

Bahkan, keluhan ini juga disampaikan netizen melalui kolom


komentar aplikasi mobile South Sulawesi Eksplore. Salah satunya
Robin Homeshi yang meminta Pemerintah Kabupaten Bulukumba
memperhatikan kebersihan pantai Bira tersebut.

"Bupati Bulukumba tolong diperhatikan kebersihan di Bira. Penuh


Sampah," tulisnya.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


Sulsel, Devo Kaddafi cukup menyayangkan sikap Pemerintah
Kabupaten Bulukumba yang tidak memperhatikan kebersihan dari
Pantai yang menjadi icon utama dari pariwisata Bulukumba
tersebut.
"Andalan pariwisata di Sulsel itu salah satunya Bira. Dan itu jadi
ikon. Harusnya lebih diperhatikan kebersihannya, ditata lebih
indah. Kalau tidak ditata sayang," ujar Devo.

Selain itu, ia menambahkan bahwa bagus memang jika saat ini


Kab Bulukumba mengembang beberapa pariwisata seperti
Apparallang dan Pantai Bara. Tetapi jangan sampai mengabaikan
Pantai Bira yang sudah menjadi icon.

Oleh karena itu, Devo mengungkapkan, pihaknya akan melakukan


kerjasama dengan Dinas Pariwisata Bulukumba, untuk
membentuk program bersih-bersih pantai Bira.

"Program kerjasama dengan Dinas Pariwisata Bulukumba.


Program bersih-bersih pantai Bira. Karena itu icon utamanya
Bulukumba. Itu tetap jadi prioritas kebersihan dan pelayanannya,"
tegas Devo.

Executive Summary

Pantai Bira merupakan salah satu icon pariwisata yang paling


terkenal di Kabupaten Bulukumba, namun sangat disayangkan
pengunjung membuang sampah-sampah mereka secara sembarangan.
Peristiwa ini telah menjadi sorotan pengguna media sosial yang mulai
mengeluhkan kebersihan dan kesehatan lingkungan di pantai Bira.
Pemerintah dirasa mengacuhkan keadaan pantai tersebut seperti yang
dikatakan oleh Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Sulsel, Devo Kaddafi.

Pemerintah dianggap lamban dalam menyelesaikan masalah ini,


namun perbaikan akan segera berjalan dan usaha pelestarian dan
kesehatan lingkungan pariwisata Pantai Bira dapat terlaksana. Devo
mengatakan bahwa beliau akan mencetuskan sebuah program kerja sama
dengan pemerintah setempat untuk menjaga kesehatan lingkungan
pantai Bira.
2. PENGENDALIAN RADIASI

Radiachromic: A radiation monitoring system

Author links open the overlay panel. Numbers correspond to the affiliation list which can
be exposed by using the show more link.

K.C. Humpherys, A.D. Kantz

Diunduh dari: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/0146572477901868 pukul


12.10, Selasa 4 Juli 2016

Radiation measurement and radiation monitoring are vitally important elements of a


radiation processing program. This includes both the basic calibration of the free field
and the routine monitoring of the facility during operation.

A basic calibration may use time-consuming, arduous, and expensive methods for initial
primary standard measurements. In contrast, an on-going quality control system should
be compact, rugged, simple to use, and relatively inexpensive. It should have the
capability of yielding highly reproducible measurements that can be related to the basic
calibration data. It would be desirable to use the same system for routine monitoring of
process lines, as well as for complete mapping under operating conditions.

Various plastic film materials have been utilized to measure radiation fields. The
radiachromic materials have been found to have advantages in reproductibility, stability,
equivalent response to electrons and gamma ray fields, dose rate independence and
negligible variation for most environmental parameters. A simple photometer has been
developed for read-out. The physical and chemical properties of the total system are
described.

A standard radiachromic has been selected for application to radiation processing. This
material has a dose range of 5 104 to 3 107 rads, no dose rate effects to above 4
1014 R/sec, an equivalent response to electrons and gamma rays, shelf life of greater
than one year. Other forms are also applicable to radiation processing.
EXECUTIVE SUMMARY:

Dalam proses pemberdayaan radiasi nuklir, dibutuhkan perhitungan


dan monitoring yang tepat dalam mengatur penggunaan radiasi tersebut
termasuk mengkalibrasi medan bebas dari radiasi yang dilakukan secara
rutin dan berkala, dan memonitor lokasi pemberdayaan akan level radiasi
yang ada di lokasi tersebut yang biasa dilakukan dengan menggunakan
instrumen kalibrasi dasar.

Namun, Instrumen kalibrasi dasar pada zaman ini dirasa terlalu


memakan waktu, mahal, dan rumit untuk sekedar melakukan
pemeriksaan dasar. Namun teknologi materi radiokromatik hadir sebagai
instrument kalibrasi terbaru yang reliable, stabil, dan dengan hasil yang
lebih cepat dan konsisten.

Selain itu materi radiokromatik juga menunjukan hasil pembacaan


radiasi yang stabil dan reproduksibel dalam beberapa kali pembacaan.
Radiokromatik standar telah dipilih untuk pengamanan proses pemberdayaan
radiasi, yang memiliki kemampuan membaca kekuatan dosis radiasi 5 10 4 sampai
dengan 3 107 rad.

Anda mungkin juga menyukai