Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN TENTANG

OLAHRAGA PENCAK SILAT


BAB 1 PENCAK SILAT
Pencak silat merupakan sarana beladiri, karena didalamnya terdapat gerakan-
gerakan atau jurus-jurus untuk menjaga diri. Namun kita jangan sampai
menyalahgunakan ilmu pencak silat yang kita kuasai.

1. Pengertian Pencak Silat

Pencak silat atau silat ialah seni beladiri Asia yang berakar dari budaya
Melayu.Di indonesia, pencak silat sudah di kenal sejak berabad-abad yang lalu.
Pakar dan para pendekar pencak silat meyakini bahwa masyarakat melayu
menciptakan dan menggunakan ilmu bela diri ini sejak masa prasejarah, karena pada
masa itu manusia harus menghadapi alam yang keras dan liar.Bertujuan untuk
bertahan hidup dengan melawan binatang buas.

2. Sejarah Pencak Silat

Pencak silat diperkirakan menyebar di Indonesia semenjak abad ke-7.Di


kawasan Melayu,Kebudayaan Melayu (termasuk pencak silat) bersifat terbuka dan
telah beradabtasi dengan berbagai kebudayaan yang di bawa oleh pedagang maupun
perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya.

Berdasarkan sejarahnya, terdapat 2 akar aliran silat yaitu sebagai berikut.

1. Aliran Bangsawan

Aliran ini dikembangkan oleh kaum bangsawan atau kerajaan, mempunyai


sifat tertutup dan mempertahankan kemurniannya serta berguna untuk alat
pertahanan suatu kerajaan.

2. Aliran Rakyat

Aliran rakyat adalah aliran silat yang dibawa dan dikembangkan oleh para
pedagang, ulama dan kelas masyarakat lainnya. Sifatnya terbuka dan
beradaptasi dengan kebudayaan daerah setempat.

Bagi setiap suku di Melayu, pencak silat adalah bagian dari sistem pertahanan
yang dimiliki oleh setiap kaum atau suku. Seiring dengan perjalanan masa, pencak silat
menjadi bagian dari adat istiadat yang harus di pelajari oleh setiap anak laki-laki dari
suatu suku. Pada zaman sebelum indonesia dijajah oleh belanda, kita telah mempunyai
sistem pembelaan diri yang sesuai sifat dan pembawaaan bangsa indonesia.
Pada tanggal 18 Mei 1948 di surakarta didirikan sebuah organisasi pencak silat
yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI ) yang dipelopori oleh Mr
Wongsonegoro yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan (KEDU).
Tujuannya adalah untuk mempersatukan aliran-aliran pencak silat di seluruh indonesia.
2 tahun setelahnya Panglima Teritorium III, Kolonel R.A Kosasih membentuk
Perasatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI) yang bertujuan menggalang kakuatan untuk
menghadapi DI/TII. Namun terjadi perselisihan antara IPSI dan PPSI. Dengan
berdirinya organisai di luar IPSI yang membuat terancamnya kesatuan pencak silat
Indonesia.

Menjelang kongres IPSI IIV tahun 1973,Mr.Wongsonegoro diganti oleh Brigjen


Tjokropanolo sebagai Ketua PB IPSI. Dengan bantuan beberapa perguruan,beliau
melakukan pemdekatan kepada PPSI agar bergabung dengan IPSI. Perguruan-perguruan
tersebut yaitu:

1. Tapak Suci
2. KPS Nusantara
3. Perisai Diri
4. Prashaja Mataram
5. Perpi Harimurti
6. Perisai Putih
7. Putra Betawi
8. Setai Hati
9. Setai Hati Terate
10. PPSI

Kesepuluh perguruan tersebut oleh Tjokropanolo dianggap telah berhasil


mempersatukan kembali seluruh jajaran pencak silat ke dalam IPSI. Definisi pencak
silat menurut PB-IPSI dan BAKIN tahun 1975 adalah hasil budaya manusia indonesia
untuk membela atau mempertahankan dan membela eksistensi (kemandirian) dan
integritasnya (menuggalnya) terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Indonesia memiliki padepokan pencak silat yang berskala nasional dan
internasional yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah dan luasnya sekitar 5,2
hektar yang bernama Padepokan Pencak Silat Indonesia (PnPSI). Padepokan ini secara
resmi dibuka oleh presiden Soehartopada tanggal 20 April 1997.

C. Aliran dan Perguruan Pencak Silat


Berikut ini adalah beberapa perguruan dan aliran pencak silat yang tersebar di
indonesia dan beberapa negar lainnya:
Perguruan Aliran
- Silat Merpati Putih - Silat Perisai Diri
- Silat Elang Putih - Silat Mubai
- Silat Tapak Suci Putera Minangkabau
Muhammadiyah - Silat Bungo
Jawa Barat - Silat Sterlak
- Silat Padjajaran Indonesia - Silat Harimau
Jawa Tengah Betawi
- Tapak Suci - Silat Paseban
- Pusaka Sakti Mataram Lakutama - Silat Tiga Berantai
Bali - Silat Cingkril
- Silat Bakti Negara Jawa Barat
Malaysia - Silat Ciamande
- Silat Depokan
- Gayung Malaysia
- Silat lincah Jawa Tengah
- Silat Serpi Harimurti
Thailand
- Seni Gayung Fatani
Eropa
- Perisai Diri
Amerika Serikat
- Tongkat Silat
- ODF Silat
- Soempat Silat
- Bukti Negara

D. Fungsi atau Tujuan Pencak Silat


1. Beladiri
2. Olahraga
Fungsi pencak silat sebagai olahraga ini meliput pertandingan da
demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda, atau regu.
3. Ajaran kerohanian
Pencak silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau
makhluk hidup yang percaya adanya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
4. Seni
Di daerah tertentu, silat dimainkan dengan iringan musik yang khas dan
gerak serta irama yang khusus. Pencak silat ini memliki ketentuan dan
keserasian antara irama rasa dan raga.
5. Usaha Pendidikan
Pencak sialat juga membimbing dan mengembangkan sikap-sikap yaitu
kognitif, afektif, psikomotor,dan peningkatan fungsi organ tubuh
BAB II TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
Dalam berlatih pencak silat terdapat beberapa tahap atau tingkat kemahiran
yaitu:

1. Pemula, pada tahap ini pesilat berlatih tahap dasar dalam pencak silat
2. Menengah, di tingkat ini pesilat akan lebih di fokuskan untuk mempelajari
semua gerakan dasr dan variasinya
3. Pelatih, setelah melewati tahap pemula dan menengah, pesilat akan diberikan
teknik-teknik beladiri perguruan, teknik ini hanya diberikan kepada orang yang
memang sudah dipercaya dan mampu
4. Pendekar, pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan dan memilki
ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi

A. Pembentukan Sikap dan Gerak


Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terncana, terarah, terkoordinasi dan
terkendali. Berikut ini adalah beberapa urutan dalam pencak silat:
1. Sikap Salam dan Sikap Berdoa
Sikap ini digunakan untuk memeulai dan mengakhiri latihan dengan
memohon kepada Allah SWT.
Tata urutan sikap salam dan doa, yaitu:
a. Berdiri tegak, pandangan kedepan, kedua tumit rapat membentuk sudut
90 derajat, kedua tangan di kepalkan di dada.
b. Kedua tangan direntangkan ke atas sambil mengucapkan nama Allah
SWT.
c. Kedua tangan dirapatkan didepan dada sambil mengucaokan Allah
menciptakan saya sebagai manusia.
d. Meluruskan tangan kanan ke depan dengan lima jari terbuka sambil
mengucapkan pancasila.
e. Tarik kembali tangan di depan dada. Kedua tangan kembali dikepalkan di
depan dada.
2. Sikap Berdiri
a. Sikap tegak
Pedoman sikap tegak adalah pandangan ke depan, kedua tangan di
samping badan dan kedua tumit rapat membentuk sudut 90 derajat
b. Sikap kangkang
Pedoman sikap kangkang adalah pandangan ke depan, kedua tangan
mengepal di pinggang, kedua kaki di buka kira-kira 35-40 cm. Berguna
untuk sikap dasar langkah dan kuda-kuda
c. Sikap kuda-kuda
Sikap kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua
kaki dalam keadaan tidak bergerak.

Dari bentuknya, kuda-kuda dibagi menjadi 4 jenis


1. Kuda-kuda depan
2. Kuda-kuda belakang
3. Kuda-kuda tengah
4. Kuda-kuda samping
d. Sikap Jongkok
1. Sikap jongkok
2. Sikap jengkeng
e. Sikap duduk
1. Sikap sila
2. Sikap sempok atau depok
3. Sikap simpuh
f. Sikap Berbaring
1. Sikap telentang
2. Sikap miring
3. Sikap telengkup
g. Sikap Pasang
Sikap pasang adalah sikap taktik untuk menghadapi lawan yang berpola
menyerang atau menyambut. Macam-macam sikap pasang:
1. Sikap pasang satu, yakni kuda-kuda tengah menghadap ke samping
dengan pandangan ke depan dan posisi kaki yang segaris.
2. Sikap pasang dua, yakni dengan kuda-kuda serong.
3. Sikap pasang tiga, yakni dengan kuda-kuda samping.
4. Sikap pasang empat, yakni dengan kuda-kuda depan .
5. Sikap pasang lima, yakni dengan kuda-kuda tengah seliwa.
6. Sikap pasang enam, yakni dengan kuda-kuda tengah menghadap ke
depan.
7. Sikap pasang tujuh, yakni dengan kuda-kuda diaman salah satu kaki
disilangkan di belakang kaki lainnya dan pandangan searah dengan
kaki yang disilangkan.
8. Sikap pasang delapan, yakni kaki disilangkan .
9. Sikap pasang sembilan, yakni sikap pasang dengan kuda-kuda
belakang menghadap ke depan.
10. Sikap pasang sepuluh, yakni berdiri satu kaki terbuka.
11. Sikap pasang sebelas, yakni dengan satu lutut bertumpu pada lantai,
dengan kaki lainnya di tekuk tegak lurus.
12. Sikap pasang duabelas, yakni dengan posisi bersila (sempok).
h.

Anda mungkin juga menyukai