Tugas Laporan skbb3
Tugas Laporan skbb3
Pemisahan Bangunan
( Sumber: Jimmy S. Juwana, 2005 )
F .FACADE STRUKTURAL
Fasad merupakan salah satu elemen terpenting dalam penampilan
suatu bangunan. Banyak arsitek yang menggunakan olahan pada fasad
untuk memberikan keindahan atau kesan khusus sesuai dengan yang
diinginkan. Fasad juga memberikan citra tentang kondisi sosial suatu
masyarakat dan juga dapat menggambarkan fungsi dan kegiatan yang
terjadi di dalam bangunan
Syarat kekuatan
a. Statik
b. Dinamik
Syarat daktilitas
a. Elastik (fully elastic)
b. Daktilitas terbatas (limited ductility)
c. Daktilitas penuh (full ductile)
Syarat integritas
Pencegahan terhadap keruntuhan progresif (biasanya diberi
penambahan tulangan pemegang antar komponen beton precast).
Standar Perencanaan
Secara umum, Standar/Peraturan perencanaan struktur yang umum
dipakai saat ini adalah konsep LRFD (Load Resistance Factor Design), yaitu
konsep ketahanan struktur terhadap beban terfaktor dengan tinjauan
adanya faktor reduksi kekuatan pada masing-masing komponen struktur
yang diproporsikan. Besaran faktor beban (load factors) dan faktor reduksi
(reduction factors) sedikit berbeda dari satu negara ke negara lainnya.
Walaupun demikian, hasil akhirnya tidak mengakibatkan perbedaan yang
besar. Pengertian umumnya adalah, suatu struktur dinyatakan kuat bila
dalam setiap perencanaan kekuatan dipenuhi :
Rn U
dimana : = faktor reduksi kekuatan
Rn = kuat nominal
U = kuat perlu yang disyaratkan
= faktor pembesaran beban dikalikan beban layan
(beban rencana)
Rn = kuat rancang yang tersedia.
2.Distribusigayadankonsentrasitahanan
3.Tahananpadakelilingluar(perimeter)strukturbangunan
4.Loncatanbidangvertikal(vertikalsetback)
d) Beton bertulang
sangat ideal digunakan, karena bahan yang padat,kompak dan
kedap air.
Jenis pondasi dan karakteristik penggunaanya
Penggunaan jenis pondasi tertentu untuk bangunan ditentukan oleh:
- jumlah dan karakteristik beban yang harus dipikul oleh bangunan.
- daya dukung dan kondisi lapisan tanah:
jenis tanah dan struktur lapisan tanah
air tanah
permeahilitias
- teknologi pelaksanaan
- ekonomi bangunan
ketersediaan bahan dan optimasi pemanfaatan
ketersediaan tenaga kerja
A. Pondasi Titik
Prinsip pembebanan : beban total dialihkan ke kolom / tiang
(struktur rangka)
Syarat penggunaan:
- Beban cukup ringan dan masih dapat dipikul oleh tanah sesuai
dengan kemampuan daya dukungnya.
- biasanya pada pada bangunan sementara atau bangunan
permanen hingga bertingkat 1 dan bangunan yang didirikan
didaerah berair/rawa-rawa dan berkondisi daya dukung yang
tidak merata.
- bahan : Batu Kali, beton, pondasi sumur dan Paku bumi (tiang
pancang)
1) Pondasi Batu kali/beton
2) Pondasi Sumur
Gambar
- Pondasi inidigunakan pada kondisi lapisan tanah yang kurang baik.
- galian tanah sedikit dan ringan .
Proses : pipa beton diletakan digali dari dalam, sehingga turun pipa
tersebut. Pipa berikutnya bisa ditambahkan dan diletakan diatas
pipa pertama,dan seterusnya hingga mencapai tanah keras/cukup
keras.
3) Paku bumi
Prinsip pembebanan : beban total dialihkan ke kolom / tiang
(struktur rangka), hanya pondasi dibuat diatas tiang2 pancang.
Bahan kayu :
Bahan beton
B. Pondasi Jalur
Prinsip pembebanan: beban total di anggap dipikul secara merata
pada jalur pondasi
(beban kolom dan dinding dianggap membebani secara merata
seluruh pondasi)
Digunakan:
- Untuk mendapatkan bidang luas pondasi yang lebih besar dari
pondasi titik.
- Tanah galian tidak banyak karena lapisan tanah cukup dangkal.
- Tegangan ini tahan cukup baik dan merata diseluruh lokasi
bangunan
Bahan :
Batu bata/buatan,batu kali, beton (tidak bertulang) dan beton
bertulang.
C. Pondasi pelat penuh (beton bertulang)
Prinsip : beban total disalurkan ke seluruh luas dasar bangunan.
Di gunakan:
- kekokohan landasan yang rendah/jelek,sehingga pondasi jalur
menjadi tidak ekonomis/terlalu lebar.
- Jarak bentang kolom tidak lebih dari 800 meter
- Kedudukan: cetak/tidak dalam. Bahan harus monolit ( beton
bertulang.)
Kolom beton secara garis besar dibagi dalam tiga kategori berikut:
1) Blok tekan pendek atau pedestal.
Jika ketinggian dari kolom tekan tegak kurang dari tiga kali dimensi kolom
terkecil, kolom tersebut dianggap sebagai pedestal.
2) Kolom pendek.
Jika kegagalan kolom diawali dengan keruntuhan material, kolom tersebut
diklasifikasikan sebagai kolom pendek. Kolom pendek diasumsikan
sebagai kolom kokoh dengan fleksibilitas kecil. Kekuatan kolom pendek
sangat bergantung kepada luas penampang dan kekuatan material.
3) Kolom panjang atau langsing.
Kolom diklasifikasikan sebagai kolom panjang jika kegagalannya
diakibatkan oleh ketidakstabilan, bukan karena kekuatan material.
Ketidakstabilan terjadi akibat adanya potensi menekuk pada kolom
panjang, sehingga kapasitas kolom dalam memikul beban menjadi lebih
kecil. Pada kolom panjang, perbandingan dimensi antara arah memanjang
dengan dimensi arah melintang sangat besar.Jika suatu kolom menerima
momen utama (momen yang disebabkan oleh beban kerja, rotasi titik,
dan lain lain), sumbu kolom akan berdefleksi secara lateral, akibatnya
pada kolom akan bekerja momen tambahan sama dengan beban kolom
dikalikan defleksi lateral. Momen ini dinamakan momen sekunder atau
momen P, seperti yang diilustrasikan seperti gambar dibawah.
Balok
Plat lantai
1. Beton
Plat beton dapat dicor di tempat dikategorikan menurut bentangan dan bentuk
cetakannya. Papan beton pracetak dapat ditopang oleh balok atau dinding penopang
beban. Slab beton adalah stuktur plat yang diperkuat untuk membentang satu / dua
arah bidang struktural.
- Slab 1 arah, memiliki ketebalan yang beragam, diperkuat dalam 1 arah, dan dicor
menyatu dengan balok penopang yang sejajar.
- Slab-Kasau Satu Arah (One-Way Joist Slab), sebuah slab dengan rusuk / kasau
adalah slab yang dicor menyatu dengan susunan kasau yang rapat, yang kemudian
ditopang oleh balok-balok sejajar. Dirancang sebagai rangkaian balok T, slab jenis ini
lebih cocok untuk bentang yang lebih panjang dengan beban yang lebih berat daripada
slab 1 arah.
- Slab Dua Arah dan Balok, sebuah slab dua arah dengan ketebalan yang seragam
dapat diperkuat dalam dua arah dan dicor menyatu dengan balok dan kolom penopang
pada keempat sisi perseginya. Konstruksi slab dua arah dan balok efektif untuk
bentang sedang dan beban berat, atau ketika daya tahan terhadap gaya lateral yang
tinggi dibutuhkan.
- Slab Waffle Dua Arah, merupakan slab dua arah yang diperkuat oleh rusuk pada dua
arah. Slab waffle dapat memikul beban lebih berat dan bentang lebih panjang dari slab
datar.
- Pelat Datar Dua Arah, adalah slab beton dengan ketebalan seragam yang diperkuat
dalam dua arah atau lebih dan ditopang langsung oleh kolom-kolom tanpa balok atau
balok induk. Kesederhanaan bentuk, jarak lantai ke lantai yang lebih rendah, dan
fleksibilitas penempatan kolom membuat plat datar sangat praktis untuk konstruksi
apartemen dan hotel.
- Slab Datar Dua Arah, adalah plat datar yang dipertebal pada area kolom
penopangnya untuk meningkatkan shear strength dan kapasitas momen tahan. Beton
Prestrees adalah beton yang mengalami penarikkan pada tulangannya sebelum
pengecoran sedang beton Precast adalah beton yang telah dicetak di pabrik.
2. Baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang oleh
balokinduk (girder), kolom atau dinding penopang beban. Rangka balok biasanya
merupakan bagian integral dari sistem rangka tulang baja.
3. Kayu
Balok kayu menopang papan / dek struktural. Balok dapat ditopang oleh balok induk,
tiang atau dinding penopang beban. Beban terpusat dan bukaan lantai akan
membutuhkan rangka tambahan. Sisi bawah struktur lantai dapat dibiarkan terekspos
atau ditutup langit-langit.
DINDING HEBEL
Karena bangunan hotel all season memakai dinding hebel maka
disini akan dijelaskan tentang dinding hebel.
Kuat
Proses aerasi yang homogen dan terkendali secara komputerisasi
menghasilkan beton ringan dengan kuat tekan yang paling tinggi
namun paling ringan di kelasnya. Produk Hebel dapat digunakan
sebagai sistem Struktur Dinding Pemikul (Load Bearing Wall)
Ringan
Dengan struktur homogen (tanpa rongga vertikal dan horizontal di
dalammya) dan berat 1/5 beton biasa, produk Hebel dapat
mengurangi resiko gempa. Penanganan dan proses transportasi
lebih ringan, pekerjaan menjadi lebih mudah meski dengan
peralatan sederhana, juga mengurangi keletihan pekerja.
Ekonomis
Material sisa (waste material) yang rendah, kepastian penggunaan
material pelengkap semen instan Prime Mortar, dan kekuatan
struktur yang terukur, dapat meringankan biaya konstruksi dan
biaya operasional bangunan pada saat digunakan.
Ukuran Akurat
Standar proses produksi DIN (Deutsch Industrie Norm) dan cara
pemotongan flat-cake yang merupakan satu-satunya di dunia
industri beton ringan, memastikan semua produk mempunyai
ukuran yang presisi dengan rejected-rate terendah.
Kedap Suara
Massa yang rendah mengakibatkan energi bunyi yang memantul
dan merayap di permukaan beton ringanHebel tidak diteruskan
dengan baik.Sehingga dinding dapat meredam kebisingan dan
kenyamanan penghuni terjaga.
Hemat energi
Gelembung-gelembung udara yang terkandung menjadikan bahan
ini memiliki sifat insulasi panas yang baik, sehingga dapat
memberikan kenyamanan dan lingkungan yang sehat,
penghematan energi dan pemakaian AC.
Atap Datar
Bentuk yang paling sederana adalah atap datar(gambar 41-1). Sisi atap
datar diletakan pada suatu ladai untuk mendorong air hujan mengalir ke
pipa buangan.
Lapisan Bitumen
Pada atap lurus kebanyakan diterapkan lapisan bitumen, tetapi
bahan ini juga dipergunakan pada atap miring. Pada umumnya
tergantung dari konstrukis atap dan dari lereng atap harus diambil
pilihan antara suatu lapis yang dipasang bebas dan suatu lapisan yang
dieratkan pada konstruksi atap.
Atap Sandar
Atap sandar juga merupakan atap yang sederhana () juga
merupakan bentuk atap yang sederhana; lereng yang berkisan 10 sampai
35, dalam hal melintas dalam arah lebar bangunan dan dengan sendirinya
lereng ini ikut menentukan tutup-atap apakah yang dipasang.
Arsitektural
harus mampu menampilkan aspek fungsional, estetik visual dan
emosional sebagai salah satu elemen bangunan
Catatan: pengertian fungsional
- sesuai dengan jenis kegiatan
- nyaman dan enak digunakan
Konstruksi lantai Dasar
Kondisi dan syarat-syarat:
- Beban langsung dihantarkan kelapisan tanah
- Landasan harus cukup kuat dan stabil (tidak bergerak)dan rata (kecuali
memang sengaja dibuat miring)
- Diadakan pemadatan atau perbaikan tanah yang memadai (dengan
sirtu/pasir),dan lain-lain
- Lapisan tanah Harus asli bersih dari bahan-bahan organis
(rumput,pohon-pohon kecil,potongan-potongan kayu,sisa-sisa sampah,dll.)
- Penutup lantai bisa terbuat dari batu alam, ubin, kayu, permadani,atau
bahan sintesis lainnya.
POSITIVE DISPLACEMENT
RECIPROCATI
NG
(a) Sumur 22-25 22-25 100-200 Dampak getaran dan
dangkal bising, pemeliharaan
(b) Sumur 22-25 600 600 mahal, cocok
dalam kapasitas rendah dan
di atas
daya angkat tinggi,
silinder
bisa dioperasikan
dengan tangan, bisa
dipasang pada sumur
berdiameter sangat
ROTARY
(a) Sumur 22 22 50-250 Efisien dalam
dangkal pengoperasian
2. Kebutuhan Sanitair
TIPE CLOSET URINAL WASTAFEL
BANGUNAN
Gedung 1bh @150 1bh @300 pria Sama dengan
pertemuan wanita closet
R. Rapat 1 bh @300 pria
Tempat ibadah
Auditorium 1bh @1-100 org 1bh @1-200 org 1bh @1-200 org
Convention hall 2bh @101-200 2bh @201-400 2bh @201-400
Bioskop org org org
3bh @201-400 3bh @401-600 3bh @401-750
org org org
400 org 600 org 750 org
1 bh @500 pria 1 bh @300 pria 1bh @500 org
1bh @300
wanita
Asrama, 1bh @8 wanita 1bh @8 pria 1bh @12 org
Sekolahan 1bh @10 pria
Kampus, Pabrik
Pabrik 1 bh@1-30 org 1 bh@1-30 org 1 bh@10 org
2 bh@11-25 org 2 bh@11-80 org 100 org:
3 bh@26-50 org 3 bh@81-160 1 bh@15 org
4 bh@51-75 org org
5 bh@76-100 4 bh@161-240
org org
100 org: 5 bh@76-100
1 bh@30 org org
50 org
1 bh@50 org
Rumahsakit: 1 bh@8 pasien 1 bh@10 pasien
- Perawat 1 bhper kamar 1 bhper kamar
- kamarpasien
- r. Tunggu +
karyawan
Bangunan 1 bh@1-15 org = jumlah toilet 1 bh@1-15 org
Umum (kantor, 2 bh@16-35 org pria 2 bh@16-35 org
dsb.) 3 bh@36-55org 3 bh@36-60org
4 bh@56-80 org 4 bh@61-90 org
5 bh@81-110 org 5 bh@91-125
6 bh@111-150 org
org 125 org:
150 org: 1 bh@45 org
1 bh@40 org
Sekolah Dasar 1 bh@30 murid 1 bh@35 murid
pria pria
1 bh@25 murid 1 bh@35 murid
wanita wanita
Sekolah 1 bh@40 murid 1 bh@40 murid 1 bh@35 murid
Lanjutan pria pria pria
1 bh@30 murid 1 bh@35 murid
wanita wanita
3. Peralatan Saniter
Tabel minimum flow and pressure required by typical plumbing
fixtures
MACAM FLOW PRESSURE KEBUTUHAN AIR
(PSI) (liter/menit)
Bak cuci dapur 8 7,5
Kloset 8 10
Wastafel 8 5
Bak mandi 8 7,5
Shower 8 5
Urinoir 8
Flush valve for 15 10
urinal/urinoir
Flushometer valve 15 10
Garden hose (50 ft, 30
inch sill cock)
Garden hose (50 ft, 5/8 15
inch outlet)
Bak cuci (pakaian) 5
Bidet 7,5
AIR PANAS:
KEBUTUHAN AIR PANAS :
Sumber panas
Metoda pemanasan pemanas air konvensional pemanas air
bertenaga surya
KEBUTUHAN AIR PANAS:
Suhu Tinggi:
- tangki air panas penyimpan lebih kecil, unit pemanas lebih besar
Suhu Rendah:
dampak kebakaran lebih kecil, tetapi sanitasi lebih rendah
- konsumsi energi lebih rendah, panas yang hilang pada tangki dan
pipa lebih kecil
- unit pemanas lebih kecil dengan tangki air panas penyimpan yang
lebih besar
- memungkinkan penggunaan sumber panas dengan tingkat
temperatur yang rendah.
SUMBER PANAS:
GAS ALAM, LISTRIK (high grade T)
BOILER YANG DIPANASI OLEH MINYAK ATAU BATU BARA (dilengkapi
dengan coil)
UAP PANAS = KAYU, INCINERATOR, TENAGA SURYA, HEAT PUMP,
HEAT RECOVERY (low grade Ta)
METODA PEMANASAN:
PEMANASAN LANGSUNG: air dipanaskan langsung oleh permukaan
panas, elemen dengan tahanan listrik di dalam tangki, permukaan
yang dipanaskan oleh listrik, atau permukaan yang diekspos
langsung ke api atau gas panas.
PEMANASAN TIDAK LANGSUNG: dengan cara: koil yang berisi uap
atau cairan panas yang ditanam pada tangki atau di dalam boiler
yang biasanya berfungsi untuk pemanas ruangan atau industri. Atau
koil yang berisi air panas di luar boiler tetapi di dalam pembungkus
yang berisi uap panas, gas exhoust panas, atau air yang sangat
panas.
PERLENGKAPAN:
- Tangki air panas penyimpan, biasa diterapkan di rumah tinggal
atau bangunan komersial berskala kecil.
- Tangki air panas sirkulasi, air dipanaskan oleh koil, baru
disirkulasikan melalui tangki penyimpan.
- Pemanas tanpa tangki: sirkulasi air panas harus sependek
mungkin.
METODA PEMANASAN:
CENTRALIZED WATER HEATER STORAGE TANK: energi dan air
terbuang pada aliran sepanjang 50 (18 m), karena air yang sudah
mendingin harus dialirkan keluar sebelum air panas sampai ke kran
tujuan.
METODA PEMANASAN:
DENGAN POMPA SIRKULASI ULANG:
mengkonservasi air, tetapi panas yang hilang meningkat dan
membutuhkan energi untuk pompa sirkulasi.
METODA PEMANASAN:
DESENTRALISASI DENGAN DUA TANGKI PENYIMPAN:
Menggunakan tangki penyimpanan ganda, sehingga energi untuk
memanaskan air menjadi 2 kalinya, tetapi air dan panas yang hilang
berkurang.
METODA PEMANASAN:
KOMBINASI CENTRAL SOLAR WATER HEATER DECENTRALIZED
TANKLESS
hemat energi, air dan ruang, tetapi biaya instalasi lebih tinggi
METODA SIRKULASI:
THERMOSIPHON HOT WATER CIRCULATION
tembaga merupakan bahan yang tepat untuk pipa (minimal korosi),
efektif untuk bangunan berlantai banyak
JARINGAN
SISTEM DISTRIBUSI:
Sistem distribusi air bersih didasarkan pada tekanan air dari suplai
air bersih. Besarnya tekanan yang dilepas pada bagian dasar air
yang statis tergantung pada ketinggiannya. Tekanan statis dari air
dengan volume: A= 1 ft2dan h = 1 ft adalah sebesar:
PLUMBING
pemipaan arah vertikal
PERSYARATAN:
- perletakannya mudah dikontrol
- ruang shaft cukup luas untuk manusia yang melakukan perbaikan
- pada jarak tertentu (setiap lantai) pipa diberi penyangga
- pipa dijauhkan dari saluran listrik dan telepon
- pipa air panas harus dengan expansion joint
- pipa diupayakan terhindar dari pergesekan langsung dengan udara
luar maupun gangguan dari luar lainnya.
- pipa (air panas) dianjurkan dibalut fiberglass atau bahan
insulasi lainnya untuk
mencegah kehilangan panas/perubahan suhu.
DUCTING:
pemipaan arah horisontal
PERSYARATAN:
- perletakannya mudah dikontrol
- pada jarak tertentu pipa diberi penyangga: 1 untuk setiap 10
atau 2,5
untuk setiap 6-8.
- pipa dijauhkan dari saluran listrik dan telepon
- pipa diupayakan terhindar dari pergesekan langsung dengan udara
luar maupun
gangguan dari luar lainnya.
- pipa (air panas) dianjurkan dibalut bahan insulasi lain untuk
mencegah kehilangan
panas/perubahan suhu.
EXPANSION JOINT
SISTEM PEMIPAAN:
ONE PIPE SYSTEM
- pemakaian material pipa dan ruang yang efisien
- sederhana, murah
- jika tekanan gas berlebihan, gas akan kembali lewat sanitair
- perlu dirawat/dikontrol secara terus menerus
TWO PIPE SYSTEM
- Kebutuhan material untuk pipa lebih banyak
- Kebutuhan ruang yang lebih luas
- Tekanan gas tidak akan kembali lewat sanitair
- Perawatan yang terus menerus
TRANSPORTASI MANUAL
MANUAL MEKANIS
Elevator
Tangga Eskalator
Ramp Conveyor (ramp berjalan)
Moving Walk
SUMBER : Utilitas Bangunan Floriberta Binarti, ST., Dipl. NDS.Arch
1. TANGGA
Tangga adalah sarana transportasi vertikal sederhana yang diperlukan
pada bangunan yang terdiri lebih dari satu lantai.
Macam tangga:
- Menurut fungsi / kebutuhan : tanggau mum, tangga darurat, ramp.
- Menurut kemiringan : sangat landai (6 -15), landai (15 -24),
umum / normal (25 -45), curam / terjal (45 -75)
BAHAN:
Kayu: untuk bangunan kecil sederhana, misalnya gardu ronda
Batu dan bata : untuk bangunan sedang, misalnya rumah tinggal
Beton dan baja : untuk bangunan berlantai banyak , cocok pula
untuk ditempatkan diluar bangunan.
Pemilihan bahan tergantung dari fungsi dan selera maupun estetika.
PERSYARATAN:
3. RAMP
Ramp adalah sarana transportasi vertikal sederhana pada bangunan
beberapa lantai berupa lantai yang miring landai.
Sudut kemiringannya sangat landai ( max 12 ) agar aman
Permukaannya dibuat kasar
Bila perlu dipasang anti selip
Selain dengan hitungan sudut (), ramp juga dapat dihitung dalam
hitungan % kemiringan ( kemiringan disarankan 10% s.d 12,5% )
Slope = r = y/x = ..%
Contoh : 10 % artinya 1 : 10
Lebih dari 1 : 8 tidak diijinkan dalam bangunan karena
berbahaya.
4. ESKALATOR
Eskalator adalah salah satu jenis pesawat angkat / angkut untuk
memindahkan beban dari satu tempat ke tempat lain secara vertikal
(secara umum), dengan sudut kemiringan tertentu pada ruang
lintasan yang tetap.
Sumber tenaga : listrik.
Berdasarkan cara peletakannya, dibedakan :
1) Paralel : (untuk pertokoan)
Sudut pandang lebih luas pemakai berjalan memutari eskalator.
MAINTENANCE
Pelumasan & Perawatan :
Perawatan transmisi eskalator : ialah dengan dibuatnya ruang mesin yang
baik dan disertai dengan adanya pendingin ruangan sehingga dapat
mengurangi adanya aliran debu pada ruang mesin dan menciptakan
temperatur ruang kerja mesin yang nyaman.
Perawatan lanjutan :
Pelumasan (oiling) : Pelumasan di sini mutlak diperlukan pada sistem
transmisi dimana terdapat komponen dari logam yang saling bergesekan.
Perawatan dapat berupa penambahan pelumas atau mengganti sesuai
dengan ketentuan
Over Haul : Merupakan pembongkaran secara menyeluruh dari suatu
mesin yang dikarenakan sudah mencapai batas maksimal operasi kerja
dari komponen komponennya.
5. ELEVATOR
Sejarah Elevator
- Ditemukan pada awal abad ke-19 oleh Elisha Otis, berupa
elevator hidrolik
- Untuk memecahkan masalah transportasi pada bangunan tinggi
yang tak mungkin dicapai dengan tangga dalam waktu yang
singkat
- Bekerja secara vertikal
Elevator merupakan alat transportasi vertikal yang menghubungkan
antar lantai pada bangunan berlantai banyak dengan kebutuhan
ruang utamanya vertikal.
a) Menurut beban yang diangkut :
- Orang
- Orang dan barang
- Barang saja
b) Menurut cara menjalankannya :
- Hidrolik
- Kabel dan bandul
- Tanpa gear
- Dengan gear
- Hidrolik
Prinsip kerja : Sistem kerja hidrolik seperti pada dongkrak.
Kelebihan : Tampilannya lebih simple, rapi, dan bisa
diekspose.
Kekurangan : Hanya dapat digunakan pada gedung dengan
ketinggian tertentu ( 32 m ).
- Kabel dan Bandul
Prinsip kerja : Menggunakan bandul dan katrol
Dapat menggunakan gear dan tanpa gear
Kelebihan : Dapat digunakan pada gedung tinggi
Kekurangan : Tidak rapi apabila diekspose
PROTEKSI KEBAKARAN
Penyebaran api ke seluruh bangunan gedung dapat terjadi melalui 3
mekanisme yaitu :
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Zat asam
Sulit Api
berkurang;
keluar gas
PROTEKSI KEBAKARAN
Ketahanan terhadap Kebakaran:
secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga :
(1) cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara
aman;
(2) cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki
lokasi untuk memadamkan api;
(3) dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
TANGGA KEBAKARAN
a. Tangga terbuat dari konstruksi beton atau baja yang mempunyai
ketahanan kebakaran selama 2 jam
b. Tangga dipisahkan dari ruangan-ruangan lain dengan dinding beton
yang tebalnya minimum 15 cm atau tebal tembok 30 cm yang memiliki
ketahanan kebakaran selama 2 jam
c. Bahan-bahan finishing, seperti lantai, dari bahan yang tidak mudah
terbakar dan tidak licin, susuran tangan terbuat dari besi
d. Lebar tangga minimum 120 cm.
e. Pintu tangga terbuat dari bahan yang tahan kebakaran 2 jam
f. Pintu paling atas membuka ke arah luar (atap bangunan) dan semua
pintu lainnya membuka ke arah ruangan tangga.
g. Daun pintu yang terbuat dari pintu tahan api dilengkapi dengan engsel,
kunci, dan pegangan yang tahan api
h. Di dalam dan di depan tangga diberi alat penerangan sebagai penunjuk
arah ke tangga dengan daya otomatis
SPRINKLER
prinsip kerja :
Sprinkler
a. Jarak antar sprinkler rata-rata 2-2,5 meter
b. Diameter pipa sprinkler bervariasi, antara lain 2,5 cm, 4 cm, 5 cm,
6,5 cm, 8 cm
Jaringan telekomunikasi
Telepon/interkom
Audio system
Televisi
Internet/lan
Sistem dalam bangunan dimulai dari saluran Telkom ke fasilitas PABX
( Private Automatic Brench Exchange), kotak hubung induk (MDF- Main
Distribution Frame), kemudian melalui kabel distribusi (DC-Distribution
Cable jaringan telepon disebarkan ke kotak terminal ( JB- Juntion Box)
yang ada tiap-tiap lantai banguan. Dari kotak terminal ini jarigan telepon
diteruskan ke setiap pesawat telepon.
KOMPONEN JARINGAN
PABX ( Private Automatic Branch Exchange)
Fungsi :
Perekam pesan
Billing system
JB ( Junction Box)
Panel yang terdapat pada setiap lantai. Fungsinya adalah sebagai penguat
signal elektrik agar suara yang dihasilkan lebih jelas dan jernih.
SISTEM DISTRIBUSI
Skema Distribusi Panggilan Masuk
Panggilan
Telepon
masuk
kamar
Telepon
PABX MDF Operato kamar
r
ASAS PERANCANGAN
Penggunaan telepon pada bangunan hotel dapat diperkirakan jumlahnya
berdasarkan jumlah ruang yang dibutuhkan (kamar dan office). Dalam
perancangan perlu dialokasikan ruang utuk kebutuhan :
1 Layanan penerimaan telepon, berikut panel utama telepon
2 Ruang peralatan untuk perlengkapan khusus telekomunikasi
3 Saluran distribusi vertikal dan horisontal serta panel distribusi
TATA SUARA
Sistem tata suara biasanya
diintegrasikan dengan sistem tanda
bahaya,sehingga bila terjadi kondisi
darurat ( kebakaran, dsb), sistem tanda
bahaya mendapatkan prioritas sinyal dari
sistem tata suara untuk membunyikan
tanda bahaya (sirine) atau program
panduan evakuasi keseluruh bangunan.
Sistem tata suara daerah lobi,
koridor,area parkir, dan ruang
administrasi selain digunakan untuk
paduan evakuasi, digunakan pila untuk
pemanggilan (paging) atau keperluan
program musik (background music).
KOMPONEN JARINGAN
ground music
TELEVISI
Jaringan TV kabel pada hotel dimulai dengan antena untuk
menerima sinyal TV, kemudian diteruskan ke receiver unit yang terdapat
pada ruang operator. dari receiver, sinyal diteruskan ke booster yang
terdapat pada lantai tertentu ( tidak setiap lantai). Dari booster, sinyal
diteruskan ke unit-unit televisi.
Antena penerima
Booster
Booster
Bosster
Receiver
Unit-unit TV
ASAS PERANCANGAN
KONEKSI INTERNET
- Internet merupakan kumpulan berbagai jaringan dari segala penjuru
dunia yang ecara bersama-sma menyediakan dan menggunakan
informasi dan pelayan hubungan .
- Internet menawarkan bebagai aplikasi pertukaran
informasi, seperti transfer file, electronic mail,
chatting, dan yang paling menarik adlah teknologi
World Wide Web yang memberikan informasi
dengan tampilan grafis yang menarik dan mudah di
pergunakan.
2 Koneksi
menggunakan
server (seperti
pada warnet)
+ satu server
dapat melayani
banyak komputer
+ kecepatan
akses data relatif
cepat dari sistem
dial up
+memungkinkan
koneksi secara wireless
+ biaya tetap tergolong murah
- Kecepatan akses data tidak stabil