OLEH :
NI KETUT ERAWATI
NIM : 010030217 B
1
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Erikson tahap lansia sebagai tahap integrity versus dispair yakni
individu yang sukses melampaui tahap ini akan dapat beradaptasi dengan baik,
menerima berbagai perubahan dengan tulus, mampu berdamai dengan
keterbatasannya, bertambah bijak menyikapi kehidupan. Sebaliknya mereka yang
gagal akan melewati tahap ini dengan penuh pemberontakan, putus asa dan ingkar
terhadap kenyataan yang dihadapinya (FKUI. 2000 : 157). Sukses tidaknya seseorang
melewati tahap ini dipengaruhi oleh maturitas kepribadian pada fase sebelumnya,
tekanan hidup yang dihadapinya, dan dukungan dari lingkungan terdekatnya
termasuk keluarga.
Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dari terapi keluarga yang
termasuk pada penatalaksanaan depresi pada usia lanjut, karena melalui keluarga
berbagai masalah-masalah kesehatan itu bisa muncul sekaligus dapat diatasi. Adanya
problem keluarga akan berpengaruh pada perkembangan depresi pada lansia.
Disamping itu proses penuaan yang terjadi pada lansia juga dapat mempengaruhi
dinamika keluarga. Melalui dukungan keluarga, lansia akan merasa masih ada yang
memperhatikan, ikut merasakan mau membantu mengatasi beban hidupnya. Jadi
dengan adanya dukungan keluarga yang mempunyai ikatan emosional setidaknya
akan memberikan kekuatan pada lansia untuk menjalani hari tua yang lebih baik.
1.5 Relevansi
Depresi pada lansia seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua.
Depresi adalah suatu gangguan / penyakit, sedangkan proses penuaan bukanlah
penyakit. Oleh karena itu penting bagi keluarga sebagai lingkungan terdekat lansia
yang masih mempunyai ikatan emosional untuk mengenali dan mengelola gangguan
depresi agar para lansia dapat terbebas dari penderitaan.
Pada lansia yang ada di keluarga, adanya problem keluarga, ataupun hal-hal
yang dapat menimbulkan stress pada keluarga akan dapat mempengaruhi terjadinya
depresi pada lansia. Mengingat rentannya lansia mengalami depresi, untuk itu
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
Status kesehatan
Pengalaman hidup
Lingkungan
Stres
Perubahan-perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental
Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan (Hereditas)
Lingkungan
Gangguan saraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
Gangguan gizi akibat kehilakngan jabatan
Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-
teman dan family
Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik : perubahan terhadap gambaran
diri, perubahan konsep diri.
Perkembangan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya
(Maslow, 1970).
Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray dan Zentner,
1970).
kadang-kadang hal ini dapat diganti dengan perasaan gembira, gairah, dan
aktivitas secara berlebihan gambaran ini disebut 'mania'.
- Pemisahan diantara keduanya
Para dokter membedakan antara depresi neurotik dan psikotik tidak hanya
berdasarkan gejala lain yang ada dan seberapa terganggunya perilaku
orang tersebut.
2. Menurut Penyebabnya
- Depresi reaktif
Pada depresi reaktif, gejalanya diperkirakan akibat stres luar seperti
kehilangan seseorang atau kehilangan pekerjaan.
- Depresi endogenus
Pada depresi endogenous, gejalanya terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor
lain.
- Depresi primer dan sekunder
Tujuan penggolongan ini adalah untuk memisahkan depresi yang
disebabkan penyakit fisik atau psiatrik atau kecanduan obat atau alkohol
(depresi 'sekunder') dengan depresi yang tidak mempunyai penyebab-
penyebab ini (depresi 'primer'). Penggolongan ini lebih banyak digunakan
untuk penelitian tujuan perawatan.
labil dan mereka merasa sedih dan suka menangis. Seringkali hal itu
berlangsung selama satu atau dua hari kemudian berlalu.
- Depresi dan manula
Usia tua merupakan saat meningkatnya kerentanan terhadap depresi.
Namun, kadang-kadang depresi pada manula ditutupi oleh penyakit fisik
dan cacat tubuh seperti penglihatan atau pendengaran yang terganggu.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengingat kemungkinan
terjadinya penyakit depresi pada orang tua.
2.3.3 Faktor Predisposisi
Terdapat 2 teori untuk menjelaskan faktor pendukung terjadinya depresii
(Townsend,1998:181 - 183):
1. Teori Biologis
a. Genetik. Dari sejumlah penyelidikan yang telah dilakukan ditemukan
bahwa terdapat dukungan keterlibatan herediter dalam penyakit depresi.
Luasnya akibat pada pokoknya tampak menjadi lebih tinggi diantara
individu-individu yang memiliki hubungan keluarga dengan kelainan
tersebut daripada diantara populasi umum (DSM-III-R, 1987).
b. Biokimia. Ketidakseimbangan elektrolit tampak memainkan peranan
dalam penyakit depresif. Suatu kesalahan hasil metabolisme dalam
perubahan natrium dan kalium di dalam neuron (Gibbons, 1960).
Teori biokimia yang lainnya menyangkut biogenik amin norepinefrin,
dopamin, dan serotinin. Tingkatan zat-zat kimia ini mengalami defisiensi
dalam individu dengan penyakit depresif (Janowsky et al, 1988).
2. Teori Psikososial
a. Psikoanalisa. Teori ini (Klein, 1934) melibatkan suatu ketidakpuasan
dalam hubungan awal ibu-bayi sebagai suatu predisposisi untuk penyakit
depresif. Kebutuhan bayi tidak terpenuhi, suatu kondisi yang digambarkan
sebagai suatu kehilangan. Respons berduka belum terpecahkan, dan
kemarahan dan permusuhan ditunjukkan kepada diri sendiri. Ego tetap
lemah, sementara superego meluas dan menjadi menghukum.
b. Kognitif. Ahli teori-teori ini (Beck et al, 1979) yakin bahwa penyakit
depresif terjadi sebagai suatu hasil dari kelainan kognitif. Kelainan proses
pikir membantu perkembangan evaluasi diri individu. Persepsi merupakan
ketidakadekuatan dan ketidakberhargaan. Pandangan untuk masa depan
merupakan suatu kepesimisan keputusasaan.
c. Teori Pembelajaran. Teori ini (seligman, 1973) mengemukakan bahwa
penyakit depresif dipengaruhi oleh keyakinan individu bahwa ada kurang
16
5. Prognosis
Prognosis depresi pada usia lanjut tidaklah berbeda dengan
20
prognosis pada usia yang lebih muda. Umumnya pasien akan sembuh
dan tetap dapat berfungsi dengan baik jika depresi diobati dan
ditatalaksana dengan baik. Hasil terapi yang kurang baik tampaknya
berhubungan dengan episode awal yang parah dan adanya komorbiditas
dengan penyakit kronik.
Stres pada
lansia
Adaptasi
Fisiologis Psikologi
s
LA GA Task Ego Oriented
Adaptif Maladaptif
Faktor Faktor
pendukung: pencetus:
Teori biologik: - Kehil
Depresi
- Genetik angan
- Biokimia keterikatan
Teori - Perist
psikoanalisa: iwa besar
- Psikoanal dalam
Keterangan:
Variabel diteliti
1. VARIABLE TIDAK DITELITI
2.5 Hipotesa
24
Ho :tidak ada pengaruh antara dukungan keluarga terhadap tingkat depresi pada
lansia di keluarga
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang tahap-tahap yang dibuat oleh peneliti
berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan, menyangkut
diantaranya : rancangan penelitian, kerangka kerja, identifikasi dan definisi variabel,
rancangan sampling, pengumpulan dan analisa data, etika penelitian, keterbatasan
penelitian serta jadwal penelitian.
Dukungan keluarga :
- Mengenal masalah
- Mengambil keputusan
- Merawat anggota keluarga
- Mempertahankan hubungan dengan Depresi pada lansia
lembaga kesehatan
- Mempertahankan lingkungan
Kontrol:
- Tingkat social
ekonomi
- Pendidikan
- Suku/ras
- Agama
Keterangan:
: diteliti
1
26
: tidak diteliti
3. Variabel Dependen
Merupakan variabel yang akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu
variabel - variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah depresi
pada lansia.
1
28
>10;depresi
3.5 Rancangan Sampling
3.5.1 Populasi
Adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang
diteliti (Nursalam, 2001 : 64). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
keluarga extended dengan lansia di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan I
Bali. Adapun alasan peneliti memilih Puskesmas tersebut adalah mengingat
Puskesmas DenSel I merupakan salah satu tempat pendidikan bagi mahasiswa
yang sedang praktek di komunitas.Disamping itu Puskesmas DenSel I sudah
memiliki program pembinaan lansia di wilayahnya.
3.5.2 Sampel
Adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan "sampling" tertentu untuk
bisa memenuhi / mewakili populasi (Nursalam, 2001 : 64). Sampel diambil
dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel. Kriteria inklusi
adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi yang akan
diteliti. Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini adalah :
- Umur lansia 60 - 70 tahun
- Lansia tidak menderita cacat fisik dan mental
- Lansia dan keluarga bersedia untuk diteliti
- Berada pada wilayah kerja Puskesmas ..
Kriteria eksklusi adalah karakteristik dari subjek penelitian yang tidak diteliti.
Kriteria eksklusi sampel pada penelitian ini adalah :
- Tingkat sosial ekonomi keluarga / lansia
- Suku / ras keluarga / lansia
- Agama yang dianut keluarga / lansia
- Tingkat pendidikan keluarga / lansia
- Jenis kelamin lansia
- Lansia yang menderita cacat fisik dan mental
- Tidak bersedia diteliti
Untuk menentukan besarnya sampel yang diambil, dapat digunakan rumus
sebagai berikut : (Husaini U, 1995 : 188)
X 2 NP ( 1 - P )
S
d 2 ( N -1) - X 2 P ( 1- P )
Keterangan :
S : banyaknya anggota sampel
N : banyaknya anggota populasi
1
30
3.5.3 Sampling
Adalah suatu proses dalam menyeleksi proses dari populasi untuk dapat
mewakili populasi (Nursalam, 2001 : 66). Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan cara memilih
sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (purposive
sampling).
3.7.2 Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas keluarga dan lansia, peneliti tidak
akan mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup
dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.
3.7.3 Confidentiallity
Semua informasi yang diberikan oleh keluarga dan lansia dijamin
kerahasiannya oleh peneliti.
3.8 Keterbatasan
Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian (Nursalam,
2000 : 1973). Adapun keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam penelitian ini adalah
3.8.1 Pengumpulan data dengan kuesioner memiliki jawaban yang lebih banyak
dipengaruhi yang bersifat subyektif, sehingga hasilnya kurang mewakili
secara kualitatif.
3.8.2 Terbatasnya kemampuan peneliti, waktu penelitian sehingga sampel yang
didapatkan juga terbatas dan hasilnya kurang sempurna.
3.9 Jadwal Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dalam kurun waktu + 3 bulan, sesuai dengan
jadwal sebagai berikut :
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Bulan
Nopember Desember Januari
Minggu Minggu Minggu
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Persiapan penelitian
- Penyusunan proposal
- Studi awal
- Diseminasi informasi pada
subjek penelitian
2. Pelaksanaan penelitian
- Pengumpulan data
- Pengolahan data dan hasil
pembahasan
3. Evaluasi hasil penelitian
- Penyusunan laporan
- Diseminasi hasil penelitian
Identitas Responden
Lansia KK
(Kode) (Kode)
1. Pendidikan
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Akademik / PT
2. Umur
a. 45 - 55 tahun
b. 56 - 65 tahun
c. 66 - 70 tahun
d. Lebih dari 70 tahun
3. Pekerjaan sebelumnya
a. Tidak bekerja
b. Pensiunan
c. Petani
d. Nelayan
e. Wiraswasta
f. Lain-lain
4. Agama / kepercayaan
a. Islam
b. Katholik
c. Kristen
d. Budha
e. Hindu
f. Lain-lain
5. Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Wanita
Lembar Kuesioner
Jawablah dengan memberi tanda pada pilihan yang saudara anggap tepat !
A. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
1. Apakah keluarga tahu salah satu anggota keluarganya telah memasuki masa tua
34
Ya Tidak
2. Apakah keluarga tahu masalah / penyakit yang biasa terjadi pada orang usia
lanjut ?
Ya Tidak
3. Apakah keluarga tahu aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
lansia ?
Ya Tidak
4. Apakah keluarga tahun makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan oleh
lansia ?
Ya Tidak
5. Apakah keluarga memandang perlu untuk meminta pendapat kepada lansia
terhadap suatu permasalahan
Ya Tidak
1. Apakah keluarga sering mengubah posisi miring, kiri - kanan untuk mencegah
luka tekan ?
Ya Tidak
2. Apakah keluarga pernah melakukan latihan berkemih pada lansia bila lansia
sering mengompol ?
Ya Tidak
3. Aapakah keluarga pernah melatih otot-otot lengan dan kaki bila lansia tidak
mampu bergerak sendiri ?
Ya Tidak
5. Adakah orang tertentu / anggota keluarga lain yang menemani orang usia lanjut
atau merawatnya (care giver)
Ya Tidak
4. Apakah keluarga tahu jadwal berobat / kontrol lansia di klinik / rumah sakit ?
Ya Tidak
Penilaian :
Masing-masing pertanyaan pada masing-masing item mempunyai skor 1.
- Skor maksimal = 25
- Skor < 10 = dukungan keluarga kurang
- Skor 11 - 15 = dukungan keluarga sedang
- Skor 16 - 25 = dukungan keluarga baik
37
Lampiran : 4
Geriatric Depression Scale 15 (GDS 15)
Pilihlah jawaban yang paling tepat, yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu
minggu terakhir !
1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ?
Ya Tidak
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan
anda ?
Ya Tidak
10. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibandingkan kebanyakan orang ?
Ya Tidak
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ?
Ya Tidak
12. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
38
Ya Tidak
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?
Ya Tidak
15. Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda ?
Ya Tidak
DAFTAR PUSTAKA
Friedman M,M. (1998). Keperawtan Keluarga. Edisi 3. Alih Bahasa Ina Debora,
EGC, Jakarta.
Gallo, J,J. (1998). Buku Saku Gerontologi. Edisi 2. Alih Bahasa James Veldman,
EGC, Jakarta.
Morgan. (1991). Segi Praktis Psikiatri. Edisi 2. Alih Bahasa Rudy Hartanto,
Binarupa Aksara, Jakarta.
40
Stuart, Sundeen. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Alih Bahasa
Achiryani S. EGC, Jakarta.