Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALIMATUR ROSYIDAH

NIM : 201610110311214
TUGAS : KE-1
JUDUL : PENGANTAR

HUBUNGAN ANTAR PIH DAN PHI

1. Hubungan antara PIH dengan PHI


PIH mendukung atau menunjang kepada setiap orang yang akan mempelajari
hukum positif Indonesia (Tata Hukum Indonesia).PIH menjadi dasar dari PHI,
yang berarti bahwa, untuk mempelajari PHI (Tata Hukum Indonesia) harus belajar
PIH dahulu karena pengertian-pengertian dasar yang berhubungan dengan hukum
diberikan di dalam PIH. Sebaliknya pokok-pokok bahasan PHI merupakan contoh
kongkrit apa yang dibahas di dalam PIH.[1]

2. Ruang Lingkup PHI


Sejarah PHI
Pengantar ilmu hukum (PHI) merupakan terjamahan dari mata kuliah
inleiding tot de recht sweetenschap yang diberikan di Recht School (RHS) atau
sekolah tinggi hukum Batavia di jaman Hindia Belanda yang didirikan 1924 di
Batavia (Jakarta sek.) istilah itupun sama dengan yang terdapat dalam undang-
undang perguruan tinggi Negeri Belanda Hoger Onderwijswet 1920. Di zaman
kemerdekaan pertama kali menggunakan istilah pengantar ilmu hukum. Adalah
perguruan tinngi Gajah Mada yang didirikan di yogyakarta 13 maret 1946.Ilmu-
ilmu yang membantu ilmu hukum yaitu:
a) Sejarah hukum adalah salah satu bidang studi hukum yang mempelajari
perkembangan dan asal usul system hukum dalam masyarakat tertentu dan
memperbandingan antar hukum yang berbeda karena di batasi waktu yang
berbeda pula.
b) Politik hukum adalah salah satu bidang studi hukum, yang kegiatannya
memilih atau menentukan hukum mana yang sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai oleh masyarakat.
c) Perbandingan hukum adalah salah satu bidang studi hukum yang
mempelajari dan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dua atau
lebih sistem hukum antar Negara maupun dalam Negara sendiri.
d) Antropologi hukum adalah salah satu bidang studi hukum yang
mempelajari pola-pola sengketa penyelesaiannya dalam masyarakat
sederhana maupun masyarakat yang sedang mengalami proses
modernisasi.
e) Fisafat hukum adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari hakikat
dari hukum, objek dari filsafat hukum adalah hukum yang di kaji secara
mendalam.
f) Sosiologi hukum adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang secara
analitis dan empiris mempelajari hubungan timbal balik antara hukum
dengan gejala sosial lainnya.
g) Psikologi hukum adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari hukum sebagai perwujudan jiwa manusia.
h) Ilmu hukum positif adalah ilmu yang mempelajari hukum sebagai suatu
kenyataan yang hidup berlaku pada waktu sekarang.[2]
Pengertian ilmu hukum (ada dua pendapat):
1. Tiar Ramon, Pengantar Hukum Indonesia, http://tirramon.wordpress.com, access 21
September 2016

1
a) Pendapat Pertama: tidak mungkin definisi hukum memuaskan, karena
hukum itu abstrak, banyak seginya dan luas sekali cakrawalanya
(pendapat Imanuel Kant, Lemaire, Gustav Radbruch, Walter burckhardt).
b) Pendapat Kedua: walaupun tidak memuaskan definisi hukum tetap harus
di berikan karena bagi pemula yang mempelajari hukum tetap ada
manfaatnya paling tidak sabagai pegangan sementara (pendapat
Aristoteles, Hugo de Groot / Grotius, Thomas Hobbes, Van Volen Hoven,
Bellefroid, Hans Kelsen dan Utrecht).[3]
Dari berbagai ahli di simpulkan bahwa hukum meliputi berbagai unsur:
a) Peraturan tingkah laku manusia.
b) Di buat oleh badan berwenang.
c) Bersifat memaksa walaupun tak dapat di paksakan
d) Di sertai sanksi yang tegas.[4]

Pengantar Ilmu Hukum adalah mata kuliah dasar yang bertujuan untuk
memperkenalkan ilmu hukum secara keseluruhan dalam garis besar. Hakikat
Pengantar Ilmu Hukum sebagai dasar dari pengetahuan hukum yang mengandung
penertuan dasar yang menjadi akar dari ilmu hukum itu sendiri. Ciri-ciri hukum:
a) Ada unsur perintah, larangan, dan kebolehan.
b) Ada sanksi yang tegas.
c) Adanya perintah dan larangan.
d) Perintah dan larangan harus di taati.
Manusia, Masyarakat, dan Hukum; Aristoteles: Manusia sebagai makhluk sosial
(zoonpolicion).P.P.Bouman: Manusia baru menjadi manusia apabila hidup dengan
manusia lainnya.Cicero: Ubi societas ibi ius= dimana ada masyarakat disitu ada
hukum.[5]

A. Bentuk Masyarakat Menurut Dasar Pembentukannya:


a) Masyarakat teratur yang diatur dengan tujuan tertentu. (contoh:
perkumpulan olahraga).
b) Masyarakat teratur terjadi dengan sendirinya yaitu dengan tidak sengaja di
bentuk kearena ada kesamaan kepentingan (contoh: penonton sepakbola).
c) Mayarakat tidak teratur terjadi dengan sendrinya tanpa bentuk, (contoh:
sekumpulan manusia yang membaca koran di tempat umum).[6]

B. Bentuk Masyarakat Menurut Dasar Hubungannya:


a) Masyarakat paguyuban (gameinschaft), antar anggota satu sama lainnya
ada hubungan pribadi menimbulkan ikatan batin (contoh: rumah tangga,
keluarga, pasundan).

2. Ibid.

3. Ibid.

4. Ibid.

5. Zoel,Klasifikasi Hukum, http://vjkeybot.wordpress.com, access 21 September 2016

6. Ibid.

2
b) Masyarakat Patembayan (gasselslschaft), hubungan bersifat lugas dan
mempunyai tujuan yang sama untuk mendapat keuntungan material
(contoh: CV, PT, FA, KOP).[7]

C. Menurut Kebudayaan Bentuk Masyarakat:


a) Masyarakat primitif dan modern.
b) Masyarakat desa dan kota.
c) Masyarakat territorial (daerah tertentu).
d) Masyarakat geneologis (anggota ada pertalian darah).
e) Masyarakat territorial geneologis.[8]

D. Menurut Hubungan Keluarga:


a) Keluarga inti (nuclear family).
b) Keluarga luas (extended family).[9]

3. Klasifikasi Hukum
A. Hukum Menurut Bentuknya
a) Hukum tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan
perundangan . Hukum tertulis merupakan hukum yang dikodifikasikan dan
hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan. Hukum tertulis telah menjadi
ciri dari hukum moderen yang harus mengatur serta melayani kehidupan
moderen. Suatu kehidupan yang makin kompleks, bidang-bidang yang
makin beraneka ragam serta perkembangan masyarakat dunia yang makin
menjadi suatu masyarakat yang tersusun secara organisatoris hubungan
antar manusia yang makin kompleks pula, memang tidak hanya bisa
mengandalkan pada pengaturan tradisi, kebiasaan, kepercayaan atau budaya
ingatan.
b) Hukum tak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan
masyarakat, tetapi tidak tertulis. Hukum tak tertulis juga disebut hukum
kebiasaan. Hukum tidak tertulis ditaati seperti suatu peraturan perundangan.
Hukum tidak tertulis lebih bersifat melekat pada kepercayaan yang selalu
di taati oleh orang yang percaya.[10]

Kelenihan hukum tertulis di bandingkan hukum tidak tertulis dalam melayani


masyarakat sebagai mana tersebut diatas adalah sabagai berikut:
a) Segala sesuatu yang telah diatur dengan mudah di ketahui oleh orang.
b) Setiap orang, kecuali yang tidak bisa membaca, mendapatkan jalan masuk
yang sama kedalam hukum.
c) Untuk keperluan pengembangan peraturan hukum atau perundang-
undangan, untuk membuat yang baru, maka hukum tertulis juga
memberikan kemudahan.
Sekalipun penggunaan hukum tertulis telah menjadi hal yang sangat umum
tetapi ia tidak sekaligus bisa disamakan dengan meningkatnya kualitas

7. Tiar Ramon.op.cit.

8. Zoel.op.cit.

9. Ibid.

10. Ibid.

3
keadilan. Hukum tertulis tidak berhubungan dengan kualitas keadilan tetapi
hanya menyangkut bentuk saja.[11]

B. Hukum Menurut Tempat Berlakunya


a) Hukum nasional adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara . jadi
hukum di negara tersebut, wajib hukumnya menaati perarturan yang telah d
terapkan pemerintah tersebut tanpa tiada kecualinya. Siapapun yang
melanggar akan di kenai sanksi.
b) Hukum internasional adalah hkum yang mengatur hubungan hukum dalam
masyarakat dunia internasioanal. Hukum ini mengikat bukan pada individu
melainkan lebih mengikat pada suatu negra karena cakupannya adalah
dunia internasional. Sebagai contoh dari peraturan internasional adalah
kebijakan PBB dalam memberikan sanksi pada negara yang masih
mengeksploitasi uranium untuk di jadikan bahan dari persenjataan nuklir.
c) Hukum asing adalah hukum yang berlaku di negara lain.
d) Hukum lokal adalah hukum yang berlaku di suatu daerah atau wilayah
tertentu. Hukum bentuk ini berlaku pada tataran lokal atau daerah dalam
kondisi ini baik hukum tertulis maupun tidak tertulis bisa di jalankan.
Contoh hukum lokal seperti peraturan yang di keluarkan pemerintah daerah
tentang pelarangan menebang hutan yang berlebihan.[12]

C. Hukum Menurut Waktu Berlakunya


a) Hukum positif (ius constitutum) adalah hukum yang berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tetentu dalam suatu daerah tertentu sebagai. Singkatnya
hukum yang berlaku bagi suatu masyarakat pada suatu waktu, dalam suatu
tempat tertentu contoh hukum yang berlaku dewasa ini dinamakan
iuskstoitutum atau bersifat hukum positif atau hukum ini disebut juga tata
hukum. Demikian pula hukum di amerika yang berlaku sekarang, inggris,
malaysia, dan lain lain.
b) Ius constituendum adalah hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang
akan datang. Jadi, hukum bentuk ini belum menjadi sebuah norma-norma
dalam bentuk formal (undang-undang atau bentuk lainnya) merupakan
rancangan-rancangan hukum yang akan di jalankan pada masa yang akan
datang karena hukum yang berlaku pada saat masa sekarang bisa
mengalami perubahan sesuai kondisi perubahan.[13]

D. Hukum menurut Isinya


a) Hukum privat adalah kumpulan hukum yang mengatur hubungan-hubungan
antar orang dengan menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan.
Hukum privar juga disebut hukum sipil. Contoh: KUH Perdata dan KUH
Dagang. Dimana hukum ini langsung mengenai pada para pelaku yang
melanggar peraturan yang telah ada.
b) Hukum publik adalah kumpulan hukum yang mengatur hubungan-
hubungan antar negara dengan alat perlengkapannya atau antara negara
dengan perorangan. Hukum publik bertujuan untuk melindungi
kepentingan umum. Hukum publik juga disebut hukum negara.
11. Ibid.

12. Tiar Ramon.op.cit.

13. Ibid.

4
Antara hukum publik dan hukum privat sesungguhnya tidak dapat di pisahkan
secar tegas satu sama lain karena segala hubungan hukum dengan masyarakat
selalu dapat dikatakan termasuk hukum publik dan hukum privat, yang menjadi
perbedaan adalah pada titik berat kepentingan yang di atur, hukum publik titik
beratnya mengatur kepentingan masyarakat, sadangkan hukum privat
menitikberatkan pada kepentingan perseorangan.[14]

E. Hukum menurut Wujudnya


a) Hukum objektif adalah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan
tidak mengenai oarang atau golongan tertantu. Hukum ini untuk
menyatakan peraturan yang mengatur antara dua orang atau lebih. Contoh:
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
b) Hukum subjektif adalah hukum yang di hubungkan sengan sesseorang
tertentu dan dengan demikian menjadi hak. Contoh: Kitab Undang-Undang
Hukum Militer.[15]

F. Hukum menurut sifatnya


a) Hukum yang memaksa adalah hukum yang dalam keadaan bagaimana pun
juga harus dan mempunyai paksaan mutlak. Contoh: hukum pidana.
b) Hukum yang mengatur adalah hukum yang dapat di kesampingkan apabila
pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam
suatu perjanjian. Contoh: hukum dagang.[16]

14. Panji Onggo, Klasifikasi Hukum, http://panji-onggo.blogspot.com, access 21 September


2016

15. Ibid.

16. Ibid.

Anda mungkin juga menyukai