Anda di halaman 1dari 17

12

BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajiaan

a. Biodata

1) Klien

Nama : Ny.E

Umur : 30 Tahun

Jenis Klamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp Sela Awi Rt. 01 Rw. 10

Limbangan Garut

Suku Bangsa : Sunda

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Masuk : 10 November 2003

Tanggal Pengkajian : 12 November 2003

No Cm : 768266

No. Reg : 377

2) Penanggung Jawab

Nama : Tn. A

Umur : 38 Tahun

Jenis Klamin : Laki-laki


13

Pekerjaan : Wira Usaha

Hubungan Dengan klien : Suami

Aamat : Kp Sela Awi Rt. 01 Rw. 10

Limbangan Garut

2. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah karen luka

operasi

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Menurut penuturan klien + 2 minggu sebelum masuk RS, klien

mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah, panas dingin dan teras

mules. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan hilang

timbul, keluhan bertambah biala klien banyak beraktivitas dan

berkuang bila banyak istirahat, oleh ke;uarag klien dibawa ke

dokterspesialis (PKPN), setelah diperiksa klien harus dioperasi.

Tanggal 10 November 2003 klien dibawa ke RSU dr. Slamet

Garut dan menjalani rawat inap diruang agate, tanggal 11

November klien menjalani operasi mulai jam 0900 dan selesai jam

1100 WIB. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 12 November

2003, klien mengeluh sakit poada perut bgain kanan bawah akibt

bekas luka operasi.


14

3) Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Menurut penuturan klien belum pernah mengalami penyakit

seperti yang dideritanya sekarang ataupun penyakit lain yang ada

hubungannya dengan penykit sekarang.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Menurut penuturan klien bahwa di kelurganya tidak ada yang

mempunyi penyakit menular ataupun penyakit keturunan lainnya.

3. Pengkajian Pisik

Tanggal 12 November 2003 Oleh Mahasiswa

1) Penampilan Umum

Keadaan umu : Lemah

Kesadran : Kompos mentis

TTV : TD. 110/80 mmhg,

P. 80x/mnt, R. 20x/mnt, S. 36,5o C

2) Sistem Integumen

a) Kulit

Tekstur halus, sawo matang, turgor dapat kembali dalam

waktu 2 dtk setelah dicubit, kotoran tidak nampak.

b) Rambut

Warna hitam, merata, halus, kotoran tidak nampak,

pedikulosis tidak nampak, lubrikasi tidak nampak.


15

c) Kuku

Warna transparan, tidak tampak adanya sianosis, kuku

pendek, CRT 2 dtk setelah dicubit, kotoran tidak nampak.

3) Sistem Penglihatan

Mata kanan dan kiri simetris, seklera putih kemerahan,

konjungtiva pucat, kedua mata dapat digerakan kesegala arah,

klien dapat membaca papan nama perawat dalan jarak 30 Cm.

4) Sistem Pendengaran

Letak telinga kanan kiri simetris, serumen tidak nampak, klien

dapat mendengar apa yang perawat katakan.

5) Sistem Respirasi

Warna hidung sama denagn kulit sekitarnya, lubang hidung

simetris , mukosa hidung merah muda, ekspirasi dan inpirasi

pergerakanya sama, tidak nampak sekret dihidung, R. 20x/mnt,

kotoran tidak nampak, fungsi penciuman dapat membedakan bau

alkohol dan bau kayuputih,

6) Sistem Kardio Vaskuler

Posisi torak simetris antara dada kanan dan kiri irama jantung

reguler, N.80x/mnt, KGB tidak nampak adanya pembesaran,

JVP, Tidak nampak ada peninggian, TD.110/80 mmHg.


16

7) Sistem Gastro Intestinal

a) Mulut

Membran mukosa merah muda, lembab, gigi berjumlah 32

buah, karies tidak nampak, kotoran tiak nampak, sianosis tidak

nampak, fungsi motorik lidah dapat digerakan kekanan dan

kekiri, dapat dijulurkan kedepan dan dapat menelan dengan

baik, fuungsi sensorik lidah dapat membedakan rasa manis dan

pahit.

b) Abdomen

Bentuk permukaan datar, warna sama denagn kuli sekitar

bising usus 10 x/mnt, hepar tidak teraba, terdapat keluhan

yaitu klien mengeluh nyeri pada luka operasi dengan panjang -

+ 7 Cm dibalut kasa, klien tampak meringis kesakitan bila

bergerak.

c) Pola eliminasi BAB

Klien mngatakan klien BAB 1x/hri, warna kuning kecoklatan,

bau khas peces, konsistensi lembek, dengan bantuan.

8) Sistem Geneto Urinaria

Klien menuturkan BAB 1-2 x/hari, warna kuning jernih, bau khas

urine.
17

9) Sistem Muskulo Skeletal

a) Ekstremitas Atas

Kuku tidak tampak sianosis, tangan kiri terpasang infus,

pergerakan dapat digerakan tanagn kiri agak kaku tangan kanan

dapat digerakan secara bebas.

b) Ekstremitas Bawah

Tidak ada sianosiss dan lesi, oedema tidak namapak.

10) Aktivitas Dan Istirahat

Klien tampak tenang, tidur malam 4 jam, tidur siang 1 jam,

kualitas tidak nyenyak klien mgatakan sussah tidur dan aktivitas

klien dibantu.

11) Data Psiko Sosial Dan Spiritual

a) Data Psikologi

Klien tampak tenang dan , klien kadang menanyakan tentang

penyakitnya dan klien selalu mengatakan ingin segera sembuh.

b) Data Sosial

Klien selalu dijenguk oleh keluarganya hubungan klien dengan

perawat cukup koopertip.

c) Data Spiritual

Klien beragama islam, klien bersyukur kepada Alllah SWT

ketika anaknya lahir, dan klien selalu berdoa untuk

keselamatan nya.
18

12) Data Penunjang

a) Laboratorium

N JENIS HASIL NILAI NORMAL


O PEMERIKSAAN
1 Hb 11,2 gr/dl 12-14 gr/dl
2 Leukosit 8100 /mm3 5000-10000/mm3
3 Trombosi 276.000 mm3 450.000-450.000 mm3
4 Hematokrit 30 % 30-40 %
5 Ureum 11 mg/dl 10-50 mg/dl
6 SGOT 17 u/lt Sampai 31 u/lt
7 SGPT 15 u/lt Sampai 32 u/lt

b) Diagnosa Medis : POST APPENDICTOMI

c) Therapy : Infus RL, D5 20 tts/mnt, Ceropid 2x1 gr

(IV), Kaltropen 2x1 Amp (IM)

d) Radiologi : Photo Torak AP

2. Analisa Data
N0 SYMPOM ETIOLOGI PRABLEM
1 Ds. Tindakan operasi Gangguan rasa
- Klien mengeluh terputusnya nyaman nyeri
nyeri pada daerah kontinyuitas jaringan
luka operasi pada mengeluarkan bradikinin
perut bagian bawah dan serotininsaraf besar
membawa infuls nyeri
Do. kesumsum tulang
- Terdapat luka
belakang talamus ke
operasi didaerah
abdoman bagian otak besar persepsi
kanan bawah nyeri
panjangnya 7 cm
- Klien tampak
meringis kesakitan
19

2 Ds. Adanya luka operasi Gangguan pola


- Klien mengatakan rasa nyeri klien takut aktivitas sehari-
aktivitasnya selalu bergerak pola aktivitas hari
dibnaatu sehari-hari terganggu
- Klien mengeluh
sakit bila bergerak

Do.
- Akltivitas klien
dibantu
3 Ds. Adnya rasa nyeri Gangguan pola
- Klien mengeluh merangsang pusat tidur di istirahat tidur
susah tidur hipotalamus klien susah
- Klien mengeluh tidur
tidurnya tidak
nyenyak

Do.
- Konjungtiva pucat
- Seclera tampak putih
kemerahan

3. Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan terputusnya

kontinuitas jaringan akibat operasi yang ditandai dengan :

Ds.

- Klien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi pada perut

bagian bawah

Do.

- Terdapat luka operasi didaerah abdoman bagian kanan

bawah panjangnya 7 cm

- Klien tampak meringis kesakitan


20

2. Gangguan pola aktivitas sehari-hari sehubungan dengan adanya

nyeri pada luka operasi yang ditandai dengan

Ds.

- Klien mengatakan aktivitasnya selalu dibnaatu

- Klien mengeluh sakit bila bergerak

Do.

- Akltivitas klien dibantu

3. Gaangguan pola istirahat tidur sehubngan dengan adanya nyeri

luka operasi ditandai dengan:

Ds.

- Klien mengeluh nyeri pada daerah luka operasi

Do.

- Tampak adanya luka operasi pada daerah abdomen + 20 Cm

- Luka masih tampak basah dan merah


21

4. Proses Keperawatan
Nama : Ny.E No Cm : 768266
Umur : 30 Tahun Ruang : Agate
Jenis Klamin : Perempuan Dx : Appendicitis
N DIAGNOSA PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
TUJUAAN INTERVENSI RASIONALISASI
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Gangguaan rasa Tgl 12-11-03 jam Tgl 12-11-03 jam
sehubungan dengan nyaaman nyeri 1000 WIB 1400WIB
terputusnya kontinuitas teratasi dengan Kaji tingkat Dapat diketahui sejauh Dengan palpasi Klien masih
jaringan akibat operasi kriteria nyeri mana nyeri yang pada daerah mengeluh
yang ditandai dengan : Klien tidak dirasakan klien abdomen nyeri
Ds. mengeluh nyeri Tgl 12-11-03 jam Klien masih
- Klien mengeluh nyeri pada luka operasi 1000 WIB tampak
pada daerah luka operasi Klien tidak Atur posisi klien Popsisi yang nyaman Dengan posisi meringis
pada perut bagian bawah nampak meringis dapat mengurangi rasa terlentang salah kesakitan
Klien tampak sakit satunya
Do. tenang Tgl 12-11-03 jam
- Terdapat luka operasi 0900 WIB
didaerah abdoman bagian Berikan terapi Dapat memblokir rasa Memberikan terpi
kanan bawah panjangnya sesui advis nyeri kaltropen 2x1 Amp
7 cm dokter (IM)
- Klien tampak meringis
kesakitan

2 Gangguan pola aktivitas Gangguaan pola Tgl 12-11-03 jam Tgl 12-11-03 jam
sehari-hari sehubungan dengan aktivitas teratasi 1000 WIB 1400WIB
adanya nyeri pada luka operasi dengan kriteria Kaji kemampuan Mengetahui tingkat Mengkaji Aktivitas
yang ditandai dengan Klien dapat klien terhadap ketergantungan dan kemampuan klien klien masih
Ds.
21
22

- Klien mengatakan melakuakn aktivitas yang kemampuan klien dalam bergerak dibantu
aktivitasnya selalu aktivitas sendiri dilakukan dalam beraktivitas Aktivitas
dibnaatu Aktivitasnya Tgl 12-11-03 jam klien masih
- Klien mengeluh sakit bila tidak terbatas 1000 WIB terbatas
bergerak Latihan tehnik Menghindari kekakuan Mengajarkan
gerakan bebas otot-otot gerakan kaki dan
Do. tangan
- Akltivitas klien dibantu

Anjurkan pada Melatih kemampuan Menganjurkan


klie untuk latihan otot-otot dan miaka miki tiap 1
fisik secra aktif menghindari terjadinya jam sekali
dekubitus

3 Gaangguan istirahat tidur Gangguaan Tgl 12-11-03 jam Tgl 12-11-03 jam
sehubngan dengan adanya istirahat tidur 0800WIB 1400WIB
nyeri luka operasi yang teratasi dengan Ciptakan Menambah rasa Membbersihkan Klien masih
ditandai dengan: kriteria lingkunagn yang nyaman tempat tidur mngeluh
Ds. Klien tidak susah nayman Tgl 12-11-03 jam susah tidur
- Klien mengeluh susah 0800WIB Seklera masih
tidur
tidur pucat
Konjungtipa
- Klien mengeluh tidurnya Berikan Menambah motivasi Memberikan Kornea
tidak nyenyak tidak pucat
penjelasan klien untu tidur penjelasan tampak
Seclera putih
pentingnya pentingnya kemerahan
Do. Kualitas tidur istirahat istirahat
- Konjungtiva pucat klien nyenyak Tgl 12-11-03 jam
- Seclera tampak putih 0800WIB
kemerahan
S Anjurkan Triptopan dapat Menganjurkan
munum susu memblok pengatur munum susu
hangat sebelum tidur hangat sebelum
tidur tidur

22
23

5. Catatan Perkembangan

No Taanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana


1 13-11-2003 I S. Klien mengeluh nyeri pada luka Mahasiswa
operasi masih ada
O. Terdapat luka operasi di
Abdomen kanan bawah + 7 Cm
A. Masalah belum Teratasi
P.
Kaji tingkat nyeri
Kolaborasi denagn dokter
I.
Mengkaji tingkat nyeri
Berkolaborasi denagn dokter
E. Masalah teratasi sebagian

2 13-11-2003 II S. Klien mengeluh aktivitas Mahasiswa


dibantu dan terbatas
O. Aktivitas klien dibantu
A. Masalah belum teratasi
P.
Ambulasi dini
Anjurkan mika miki tiap 1 jam
I.
Menganjurkan klien untuk jalan
semampunya
Menganjurkan mika miki tiap 1
jam
E. Masalah teratasi senagian

23
24

3 13-11-2003 III S. Klien menuturkan dapat tidur Mahasiswa


denagn nyenyak
O.
Konjungtipa tidak pucat
Seklera putih
A. Masalah teratasi

24
25

B. PEMBAHASAN

Dalm bab ini penulis akan mem bahas mengenai kesenjangan yangtimbul

antara teori dan faktanya dilapangan. Serta hal-hal lain yang mendukung

ataupun yang menghambat dalam pemberian asuhan keperawatn pada klien

dengan kasusu pot apendek tomi.

1. Tahap pengkajian

tahap pengkajian merupakan tahap awal dan sistematis sert

berkesinambungan denan tahapan berikutnya, dalam tahap ini penulis

mengupulkan data dan informasi guna mencari permasalahan yang

mungkin muncul pada klien denagn post apedektomi. Dari pengkajian

permasalahan ynagdidapat diantaranya ganguan rasa nyaman nyeri,

gangguan pola aktivitas, dan gangguan istirahat tidur. Sedangkan dalam

teori di paparkan bahwa permasalahan yang mungkin muncul pad klien

denagn kasus apendektomi adalh gangguan rasanyaman nyeri, gangguan

istirahat tidur, gangguan itegritas kulit, gangguan rasa aman cemas

gangguan poal eliminasi BAB. Ini terjadi karena manusia merupakan

mahluk biopsiko siasial spritual yang mempunyai keunikan tersendiri.

2. Tahap Perencanaan

Dalam penyusunan perencanaan penulis melibatkan peran serta

klien dan keluarga dengan tujuan melatih kemandirian supaya klien tidak

selalu tergantung sama perawat. Dalam penyusunan perencanan pada

karya tulis ini disesuikan dengan permasalahan yang timbul, sesuai dengan

25
26

teori yang ada dan bimbingan dari perawat ruanagn serta sumber lain yang

terkait.

3. Tahap pelaksanaan.

Dalam tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesui

dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tentunya disesuikan denagn

sumberdaya yanga ada dan pasilitas lain yang mendukung serta keadaan

klien itu sendiri. Hambatan yang penulis temuakn dalam tahap

pelaksanaan ini diantaranya penulis tidak dapat memantau 24 jam penuh

perkembangn klien serta kurang nya pasilitas perawatan yang ada sehingga

penulis cukup kesulitan dalam melaksanakan asuhan keperawatn. Tapi satu

hala yang menarik bagi penulis dalam tahap ini, klien sangat kooperatif

dan terbuka begitupun dengan kelurganya.

4. Tahap Evaluasi

Dari semua tindakan asuhan keperawatan yang dilaksanakan

kesemuanya dapat dievaluasi baik secar subyektip yang didapat dari

pemantauan keluarga dan perawat ruangan atapun secar objektip yang

didapat langsung dari hasil observasi penulis.

26
27

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Appendicitis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh infasi

mikro organisme jamur, virus dan benda asing lainnya pada organ appendic.

Bila tidak dilakuakn tindakan sesegera mungkin dikhawatirkan akan

mengakibatkan perporasi appendic juga bias mengakibatkan konplikasi lain

peritonitis adalah salah satunya.

Dalam pengaplikasian asuhan keperawatn pada klien denagn appendektomi

memerlukan ketelitian dan tindakan yang fropesional untuk mencegah

terjadinya hal yang bisa memperberat terhadap penyakit tersebut. Tenik

perawatn luak septik dan antiseptik serta penata laksanaan diit yang tepat

sanagt berperan dalam mendukung proses penyembuhan klien.

Dari mulai awal tahap pengkajian samapi tahap evalausi penulis berusaha

semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang tealh di tetapkan

sebelumnya, namun mungkin itu yang hanya bisa dilakuakn penulis meskipun

hasilnya kuarng optimal namun penulis merasa senang karena telah belajar

mengaflikasiakn apa yang didapat di bangku perkuliahan dan kenyataanya

dilapangan.

B. REKOMENDASI

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kita sebagi perawat dituntut

untuk mengedepankan profesionalisme kita, untuk itu kita sebagi perawat

27
28

harus senan tiasa mengembangkan ilmu dan kekpuan serta keterampialn kiata

dalam pemberian asuahn keperawatan. Tentunya hal ini tidak semudah yang

diucapkan semuanya perlu sebuah proses yang berkesinambungan, maka

penulis menyarankan pada piahak akademi untuk lebih meningkatkan atau

mungkin merubah pola atau sistem pendidikan yang ada kearah yang lebih

baik serta memperhatikan pasilitas lain yang dapat memperkaya hasanah

sumberdaya manusia kita.

28

Anda mungkin juga menyukai