Anda di halaman 1dari 5

Pencampuran yang berlebihan atau tidak tepat selama dispersi dapat

menyebabkan udara terperangkap, variasi viskositas, dan/atau ketidakstabilan


formulasi. Udara terperangkap dapat diminimalkan dengan
menggunakan variable drive motor. Setelah polimer terdispersi, udara
terperangkap dapat diminimalkan dengan reposisi impeller dan mengurangi
kecepatan pencampuran. Biarkan dispersi asam untuk melepaskan gelembung
udara terperangkap. (BIMFI, 2016)
Kecepatan pengadukan berpengaruh pada sebaran sediaan secara
langsung, tetapi dengan mempertimbangkan sifat bahan dan senyawa bahan
aktif dan eksipien. Kecepatan pengadukan yang tinggi akan berakibat gesekan
partikel dengan permukaan pengaduk dikonversikan menjadi panas dan untuk
bahan-bahan tidak tahan panas sebaiknya dihindari pengadukan dengan
kecepatan tinggi. (Walas,1988)
Kesimpulan :
Kecepatan mixing dan pengadukan berpengaruh pada sifat alir partikel krn
kecepatan pengadukan akan mempengaruhi permukaan partikel bahan pada
kecepatan tinggi. Pada intinya kecepatan pengadukan disesuaikan dengan sifat
bahan dan eksipiennya.
Pengaruh Waktu Mixing Terhadap Disolusi

Kenaikan kecepatan dalam pengadukan akan mempercepat kelarutan.


Umumnya kecepatan pengadukan adalah 50 atau 100 rpm. Pengadukan di atas
100 rpm tidak menghasilkan data yang dapat dipakai untuk membeda-bedakan
hasil kecepatan melarut. Apabila ternyata bahwa kecepatan
pengadukan perlu lebih dari 100 rpm maka lebih baik untuk mengubah medium
daripada menaikkan rpm. Walaupun 4% penyimpangan masih diperbolehkan,
sebaiknya dihindarkan. (Martin, 2008)
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, C. H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Penerjemah


Farida

Ibrahim. Universitas Indonesia Press. Jakarta.


Anief, M. 1997. Ilmu Meracik Obat: Teori dan Praktik. UGM Press. Yogyakarta.

Alatas, Fikri dkk. 2006. Pengaruh Konsentrasi PEG 4000 Terhadap Laju
Disolusi

Ketoprofen Dalam Sistem Disperse Padat Ketoprofen-PEG 4000. Majalah


Farmasi Indonesia, 17(2), 57 62, 2006.

Ditjen POM., (1979), Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta.

Martin, Alfred et al. 1990.Farmasi Fisik Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Penerbit

Universitas Indonesia

Martin, A., Swarbrick, J., & Cammarata, A. 2008. Farmasi Fisik 2. Universitas
Indonesia

Press. Jakarta.
Sutriyo dkk. 2005. Pengaruh Polivinil Pirolidon Terhadap Laju Disolusi
Furosemid

Dalam Sistem Dispersi Padat. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. II, No.1, April
2005, 30 42

Anda mungkin juga menyukai