Anda di halaman 1dari 12

IPTEK DALAM AGAMA KRISTEN

OLEH :

INDRI EKA PUTRI

FAKULTAS HUKUM

PRODI, ILMU HUKUM

B11116058
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus,


karena berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Adapun makalah ini membahas tentang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Agama Kristen.
Penulisan makalah ini adalah bentuk keingintahuan saya
tentang peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dlam Agama
Kristen agar dalam kehidupan sehari-hari tidak bertentangan
Alkitab denagan seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dalam
kehidupan di zaman masa kini
Semoga makalah ini dapat membantu semua pihak baik bagi
saya pribadi maupun masyarakat luas. dan juga dapat sebagai
acuan untuk menjalankan peran Arsitektur agar tidak lari dari apa
yang Alkitab Ajarkan dalam Agama Kristen.
Terimakasih saya ucapkan kepada pihak yang sudah
membantu, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya
maupun bagi pembaca, baik itu menjadi tambahan Ilmu
Pengetahuan maupun nasehat bagi kita semua yang sesuai
dengan IPTEK yang ada dalam pendidikan Agama Kristen.

Makassar, Agustus 2016

Indri Eka Putri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Agama Kristen


2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Agama Kristen
A. Zaman Yunani Kuno
B. Zaman Modern
C. Gerakan Reformasi
3. Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Agama Kristen
A. Iman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
B. IPTEK dalam Alkitab

BAB III.
PENUTUP
.

A. Kesimpulan
.
B. Kritik/Saran
.
DAFTAR
PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak awal terjadinya manusia, dalam Kejadian 1 Allah telah
memerintahkan manusia untuk menundukkan alam dan segala
bintang-bintang. Allah telah memberikan manusia otak untuk dipakai
mengembangkan ilmu pengetahuan dan menaklukkan alam. Akal
manusia adalah anugerah Allah yang diberikan untuk dipakai untuk
mengerti Firman-Nya dan menundukkan alam. Tetapi sayangnya ada
manusia yang memakai akal pemberian Allah untuk melawan Allah.
Ada teolog-teolog yang menggunakan apa yang mereka kira adalah
metode ilmiah untuk mengkritik Firman Allah dengan apa yang
mereka sebut Studi Kritis Alkitab. Hendaknya para teolog tersebut
mengerti dahulu dengan jelas apa itu metode ilmiah. Metode ilmiah
sangat baik dipakai untuk menundukkan alam, tetapi jangan dipakai
untuk mengkritik Firman Allah dengan Studi Kritis Alkitab, terutama
apa yang mereka sebut sebagai Kritis Atas atau Higher Criticism
yang sangat melemahkan iman, padahal belum tentu benar dan tidak
pernah dapat dibuktikan benar. Saya kini melangkah setapak lebih jauh
dengan mengatakan bahwa kesimpulan Higher Criticism yang
melemahkan Iman Kristen adalah salah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Agama
Kristen ?
2. Bagaimana perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam
Agama Kristen ?
3. Bagaimana hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan
Agama Kristen ?
C. TUJUAN
1. Mengerti pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Agama
Kristen
2. Mengerti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam
Agama Kristen
3. Mengerti hubungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Agama
Kristen

BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM AGAMA
KRISTEN
Mula-mula tidak ada pertentangan antara agama Kristen, ilmu
pengetahuan dan Teknologi. Teknologi Hadir/tercipta karena adanya
Ilmu Pengetahuan. Adam hanya memakan buah-buah yang dapat
dipetiknya dengan mudah. Itulah "teknologi" yang dikuasai Adam.
Apakah "agama" Adam? Agama Adam adalah apapun yang
diwahyukan Allah kepada Adam. Adam sudah tahu bahwa ia diciptakan
Allah. Ia tahu bahwa ada yang diizinkan Allah dan ada yang dilarang. Ia
juga sudah tahu bahwa melanggar larangan Allah adalah dosa dan
berakibat ia dan Hawa diusir dari taman Firdaus. Zaman Kain dan
Habel teknologi sudah mulai berkembang lebih jauh. Habel menjadi
gembala kambing domba dan Kain menjadi petani (Kejadian 4:2).
Teknologi pertanian dan peternakan sudah mulai dikembangkan.
Agama zaman Kain dan Habel juga sudah mulai ada perkembangan.
Mereka sudah mengadakan korban persembahan (Kejadian 4:3,4).
Kemudian Nuh sudah dapat buat bahtera. Korban persembahan juga
telah menjadi lebih kompleks. Anak-cucu Nuh sudah dapat buat
menara Babel (Kejadian 11). Pada zaman Musa agama berkembang
dan dengan wahyu dari Allah, Musa meletakkan dasar-dasar agama
Yahudi dan Kristen. Orang-orang Mesir waktu itu sudah dapat buat
piramida-piramida.
2. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM AGAMA
KRISTEN
A. Zaman Yunani Kuno
Zaman Yunani kuno mulai abad ke-enam sebelum Kristus. Orang
pertama yang mendapat kehormatan disebut sebagai filsuf pertama
ilmu pengetahuan alam adalah Thales dari Milletos. Thales
berpendapat bahwa asas pertama adalah air. Anaximandros
berpendapat asas pertama ialah "yang tak terbatas" (to apeiron).
Anaximenes berpendapat asas pertama adalah udara. Kemudian
filsafat berkembang makin lama makin kompleks. Yang paling terkenal
ialah Socrates (470-399). Plato (427-347) dan Aristoteles (384-322).
Archimedes mengembangkan ilmu pengetahuan praktis.
Diduga Socrates hidup semasa dengan Maleachi, nabi terakhir dari
perjanjian lama. Menurut banyak teolog, setelah Maleachi Allah tidak
memberi wahyu sampai kelahiran Yesus Kristus diabad pertama
setelah Kristus.
B. Zaman Modern
Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul
dengan zaman Renaissance. Zaman Renaissance berlangsung pada akhir
abad ke-15 dan 16. Kesenian, sastra musik berkembang dengan pesat. Ada
suatu kegairahan baru, suatu pencerahan. Ilmu pengetahuan mulai
dikembangkan oleh Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus
(1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei (1564-1643).
Renaissance dilanjutkan dengan abad rasio (The age of Reason) pada
abad ke-17 dan abad pencerahan (The age of enlightenment) pada abad ke-
18. Karya Galileo Galilei diteruskan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727) dll.
Filsafat dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1623), Rene Descartes
(1596-1650), Baruch de Spinoza (16321677), G.W. Leibnitz (1646-1716),
Blaise Pascal (1633-1662), G. Berkeley (1665-1753), David Hume (1711-
1776), Imanuel Kant (1724-1804) dll.
Newton mengembangkan Fisika Klasik. Newton sering disebut sebagai
Bapak ilmu pengetahuan alam modern. Pada tahun 1687 Newton menulis
bukunya yang sangat terkenal : "Philosophiae naturalis principia
mathematica". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan pesat. Makin
lama makin pesat. Timbul suatu optimisme akan kesanggupan manusia.
Kewibawaan gereja menjadi sangat merosot karena peristiwa
Copernicus/Galileo. (Lihat artikel "Teori Geosentris versus Teori Heliosentris").
Semua perkembangan dalam filsafat dan ilmu pengetahuan alam ini
mempunyai dampak yang sangat besar pada iman orang Kristen. Para teolog
masa itu sangat terpengaruh dengan filsafat dan ilmu pengetahuan alam
masa itu. Ini nampak jelas dalam teologi mereka. Pengaruh ini ada positifnya
tetapi ada juga negatifnya. Pengaruh positif (menurut orang-orang Protestan)
adalah Gerakan Reformasi. Orang-orang Katolik Roma mula-mula sangat
mengutuk gerakan ini.
C. Gerakan Reformasi
Reformator yang paling besar adalah Martin Luther (1483-1546).
Sebelum Luther sebenarnya sudah ada reformator-reformator lain seperti
John Wycliffe (1325-1384) di-Inggris dan Johanes Hus (..-1415) di-Bohemia.
Huss dibakar hidup-hidup oleh Paus Johanes XXIII pada tanggal 6 Juli 1415.
Tetapi teologi mereka masih sangat terbatas dan pengaruh mereka didunia
juga masih sangat terbatas. Erasmus (1466- ) juga mempunyai pengaruh
yang besar pada Luther. Mereka adalah perintis reformasi teologi. Perjuangan
Martin Luther diteruskan oleh John Calvin, Zwingli dan lain-lain. Setelah
Luther mengadakan reformasi teologis, berdirilah gereja-gereja reformasi
mula-mula diseluruh Jerman, tetapi kemudian diseluruh dunia. Pada tanggal
31 Oktober 1514 Luther memasang 95 dalil digereja Wittenberg. Sampai kini,
tanggal 31 Oktober diperingati sebagai hari reformasi.
Disatu pihak gerakan Reformasi kembali ketafsiran atau exegese yang
sehat dari Alkitab. Mula-mula ada satu gereja reformasi. Tetapi karena
banyak orang yang menafsirkan Alkitab, dan tafsiran ini berbeda-beda
diantara para penafsir, gereja reformasi terpecah-pecah lagi menjadi
beberapa denominasi. Denominasi-denominasi ini makin lama makin banyak.
Hal ini berlangsung sampai sekarang.
Abad ke-19 disebut "The Age of Ideology" dan abad ke-20 disebut "The
Age of Analysis". Ilmu pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat.
Teknologi dan ilmu kedokteran ialah penerapan praktis dari ilmu
pengetahuan alam berkembang dengan sangat pesat, makin lama makin
pesat.
Dalam artikel "Pengaruh iman pada ilmu pengetahuan dan pengaruh
ilmu pengetahuan pada iman", telah kita bahas saling mempengaruhi
keduanya, Tentu saja keduanya juga terpengaruh perkembangan filsafat.
Waktu trend filsafat adalah pada rationalisme, maka pengaruhnya sangat
besar pada ilmu pengetahuan maupun pada agama.
3. HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN AGAMA
KRISTEN
A. Iman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh
menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7) Sebagai orang Kristen, dan
dalam terang iman kristiani, kita ini harus pro atau anti sama
teknologi?
Pro atau anti sama ilmu pengetahuan? Pilih iman atau otak? Doktrin
atau ilmu? Kenapa pertanyaan-pertanyaan itu perlu dipikirkan dan
dijawab? Karena ada pendapat, semakin kita beriman, semakin sedikit
kita pake otak kita. Beriman berarti menyangkali akal sehat, karena
percaya kepada apa yang nggak masuk akal. Tentang asal-usul dunia
ini, misalnya, orang beriman yakin bahwa Allah-lah yang
menciptakannya dari tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya.
Kenapa? Karena Alkitab, firman
Allah yang tertulis, mengatakan demikian. Jadi , percaya saja.
Sedangkan yang menggunakan otak tidak bisa terima pokok creatio ex
nihilo. Yang masuk akal adalah apa yang ada sekarang terbentuk lewat
sebuah proses, atau multi-proses, dari yang sudah ada sebelumnya.
Stephen Hawking, contohnya, mengajukan teori Big-bang, Ledakan
Besar, untuk menjelaskan terjadinya alam semesta ini. Sebenarnya, itu
tidak lain dari teori kebetulan. Kalau pemikiran seperti itu iman
berlawanan dengan otak bikin orang
Kristen sampai menjauhi IPTEK demi memelihara imannya, sungguh
mengerikan! Karena itu berarti dunia iptek bakalan dikuasai oleh
orang-orang ateis yang tidak beriman, yang nggak takut sama Tuhan.
Sebaliknya, dunia Kekristenan cuma diisi oleh orang-orang yang picik
dan fanatik, yang cuma mengikuti emosi, bukan akal sehat. Quo vadis,
dunia? Quo vadis, Gereja? Lebih dari itu, sikap menjauhi IPTEK demi
memelihara iman benar-benar berlawanan dengan firman Tuhan.
Karena Alkitab sendiri berpesan, Baiklah orang bijak mendengar dan
menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh
bahan pertimbangan (Amsal 1:5). Kalau begitu, bersikap
masa bodoh terhadap iptek, apalagi menjauhi dan menolaknya, berarti
menolak firman Tuhan!
Orang Kristen justru harus menggunakan otak. menggunakan akal
sehat dalam memahami segala sesuatu semaksimal mungkin. Yang
membedakannya dengan orang yang tidak percaya sebenarnya sangat
sederhana. Tapi mendasar. Orang Kristen waktu berpikir selalu
melibatkan Allah, bukan cuma apa yang kelihatan dan terukur dengan
panca-indera yang terbatas. Jadi, misalnya, antara orang percaya dan
Stephen Hawking, bedanya sangat sederhana, namun mendasar.
B. IPTEK dalam Alkitab
Sebelumnya, kita perlu membedakan ilmu pengetahuan dari teknologi.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di
mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem.
Sedangkan teknologi, berasal dari dua kata Yunani tekhne ( pekerjaan ) dan
logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan
pada berbagai cabang industri. Dari pengertian ini bisa dilihat bahwa ilmu
pengetahuan cenderung berpijak pada teori, sedangkan teknologi
merupakan suatu ilmu terapan. Namun jika diselidiki dengan seksama maka
ditemukan adanya kesamaan, yaitu keduanya bersangkut-paut dengan ide
manusia dan berobjek pada alam semesta.
IPTEK sudah dimulai sejak zaman Alkitab atau sejak awal sejarah
manusia. Secara filosofis, setelah kejatuhan ke dalam dosa, ide dan
pemikiran manusia selalu dipengaruhi oleh dua kekuatan: manusia dengan
ide dan pemikiran yang telah dipulihkan oleh Allah atau ide dan pemikiran
yang tetap dalam dosa.
Dua pengaruh ini akan tampak terlihat pada tujuan dan karya-karya
manusia dalam IPTEK. Beberapa contoh dapat diketengahkan sebagai
berikut:
Pertama, dalam sejarah air bah dengan jelas bahwa Allah memerintahkan
Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan ia dan keluarganya dari
kebinasaan akibat air bah dan kebobrokan moral dunia pada waktu itu.
Dimensi ruang dalam kapal ataupun bahan telah ditentukan oleh Allah
(Kejadian 6:14-15).
Kedua, ketika Musa diperintahkan untuk membuat Kemah Suci (Keluaran
25:9), Allah sendiri telah menjadi arsitek yang merencanakan ruang-ruang,
dimensi dan bahan untuk kemah suci tersebut (Keluaran 25:1-27:21).
Kemudian kita membaca bahwa kemuliaan Allah memenuhi Kemah Suci
tersebut (Keluaran 40:35).
Ketiga, tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo (1 Raja-raja
7-8). Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa Allah tidak pernah
menghalangi ataupun menutup segala perkembangan IPTEK. Kita pun
melihat dalam contoh-contoh ini bahwa setiap teknologi selalu di kaitkan
dengan keselamatan dan maksud Allah terhadap manusia dan dunia. Akan
tetapi di sisi lain, terlihat bahwa Allah juga menentang setiap penciptan
teknologi yang bermotivasikan kebesaran diri, kelompok, ataupun bangsa.
Beberapa contoh dapat saya ketengahkan sebagai berikut:
Keempat, ketika Allah memporak-porandakan Babel (Kejadian 11:1-9), yang
ditentang bukanlah pendirian kota dan menara Babelnya tapi motivasi
mereka yang mencari nama dan ingin menyamai Allah (Kej 11:4).
Kelima, kemewahan, gemerlap teknologi di zaman Salomo dapat
menyebabkan dia banyak mengoleksi wanita asing sehingga dia kemudian
jatuh kepada penyembahan berhala (1 Raja-raja 11:1-13).
Keenam, Ketika murid-murid menunjuk pad bangunan Bait Suci, Yesus
mengatakan bahwa bangunan tersebut akan diruntuhkan (Matius 24:1-2).
Ketujuh, Tuhan Yesus juga menentang penyalahgunaan fungsi Bait Suci
yang dibangun selama empat puluh enam tahun menjadi arena komersil
(Yohanes 2:16).
Dari tinjauan Alkitab ini bisa disimpulkan bahwa IPTEK telah dimulai sejak
awal sejarah manusia. Manusia memiliki daya cipta IPTEK karena dia
diciptakan sebagai gambar Allah dan sebagai pribadi yang berakal budi.
Allah sendiri adalah pencipta alam semesta, pendorong dan pencetus ide
terhadap lahirnya IPTEK. Kita harus ingat bahwa Yesus sendiri adalah tukang
kayu (Markus 5:3). Ia adalah seorang yang mengerti pondasi dan mekanika
tanah (Matius 7:24-27). Allah tidak pernah membatasi daya cipta dan kreasi
manusia akan IPTEK. Namun perlu juga dicatat bahwa ide dan tujuan
penciptaan IPTEK dan produknya oleh manusia akan dipengaruhi oleh
pandangan-pandangannya terhadap Allah, manusia dan alam semesta.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apa yang diperingatkan Tertulianus pada abad pertama bahwa bagi
orang Kristen mempelajari filsafat Yunani tidak ada gunanya bahkan
berbahaya ada benarnya. Kita lihat dari uraian diatas bahwa bila
seorang teolog terkesan pada filsafat Plato, maka dalam uraian-uraian
teologisnya mau tidak mau ia masukan filsafat Plato (Augustinus). Bila
ia terkesan pada filsafat Aristoteles, ia masukan filsafat dan metode
berpikir Aristoteles dalam teologinya (Thomas Aquinas). Di zaman
modern, bila ia terkesan akan rasionalisme ia masukan filsafat
rasionalisme. Demikian dalam teologi modern kita lihat pengaruh
existensialisme, fenomenologisme dll. Kini orang sedang kembangkan
filsafat post modern. Sudah ada teologi yang terpengaruh post
modernisme. Semua itu sudah tidak murni ajaran Allah lagi, tetapi
ajaran Allah dicampur ajaran manusia. Augustinus dan Calvin biarpun
tidak dapat menghindarkan diri dari kepercayaan mereka diluar
Alkitab, sangat menghormat Alkitab sebagai Firman Allah. Jadi dari
pelbagai teologi yang ada, teologi Augustinus dan Calvin relatip murni.
Tentu saja orang tidak dapat menutup mata akan dunia sekelilingnya
termasuk orang Kristen. Tetapi hendaklah pemikir-pemikir Kristen
menyadari akan sejarah pemikiran Kristen seperti telah di uraikan
diatas sepintas lalu. Orang Kristen, baik filsuf, ilmuwan, teolog,
penatua, aktivis gereja maupun jemaat "biasa", hendaknya menaruh
Firman Allah yaitu Alkitab jauh diatas segala teori-teori buatan
manusia. Belajarlah dari sejarah. Jangan mengutuk, tetapi jangan pula
kompromikan Firman Allah dengan teori manusia yang manapun.
Dalam artikel "Teori Geosentris versus teori Heliosentris" kita lihat
bahwa kutukan gereja pada teori Geosentris membuat generasi teolog
berikutnya jadi salah tingkah. Kemudian mereka kompromi dengan
teori Heliosentris. Padahal teori Heliosentris dalam pandangan
astronomi abad ke-20/21 sama benarnya atau sama salahnya dengan
teori Geosentris. Tetapi generasi teolog yang kompromikan Alkitab
dengan teori Heliosentris tersebut mengutuk teori evolusi mulai dari
Buffon apalagi Darwin (1849). Kemudian generasi teolog berikutnya
lagi jadi salah tingkah dan kompromi lagi. Saya telah tunjukkan bahwa
teori evolusipun belum tentu benar bahkan tidak pernah dapat
dibuktikan benar. Teori ilmiah yang manapun tidak pernah dapat
dibuktikan benar.

B. Kritik/Saran
Maka saran saran yang dapat disampaikan kepada semua orang
Kristen dari denominasi manapun juga (Katolik, Protestan, Pentakosta,
Kharismatik dll) dan dalam jabatan apapun juga, Pemikir Kristen,
Dosen Teologi, Teolog, Pendeta, Penatua, Aktivis gereja atau anggota
jemaat "biasa" ataupun simpatisan agama Kristen sbb:
JANGAN MENGUTUK TEORI ILMIAH MANAPUN TETAPI JUGA JANGAN
KOMPROMIKAN ALKITAB DENGAN TEORI ILMIAH MANAPUN. ALKITAB
BERADA JAUH DIATAS SPEKULASI-SPEKULASI, TEORI-TEORI ATAU
FILSAFAT-FILSAFAT MANUSIA YANG MANAPUN.

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Halim Sandy, Iman Kristen dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni ( Universitas
Tarumanegara 2004 )
Iman dan Iptek, 2009, http://gkimciumbuleuit.org
Ichwe G. Indra, Th.M., Dr. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Iman Kristen
GFresh edisi Mei 2003 No. 36, Temuan Ilmiah di Alkitab
Prof. James Barr, Alkitab di Dunia Modern, ( BPK Gunung Mulia: 1979, Jakarta
Pusat)
Albert Einstein Relativity. The Special and the General Theory", ( Bonanza
Books, 1952 New York )
Hallliday "Introductory Nuclear Physics" (John Wiley and Sons, 1958 New York )
Kees Bertens "Filsafat Barat Abad XX jilid I, ( Gramedia, 1983, Jakarta )
Stephen Hawking "A brief history of time", ( Bantam Books, Toronto, 1988, New
York, London, Sydney, Auckland )
James Jean "Physics and Philosophy", see "The philosophers of science",
( Random house, 1954 )S

Anda mungkin juga menyukai