Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No.

1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1

Implementasi Watermark Citra dengan


Menggunakan Regresi Linier dan Metode
Wavelet
Rina Kharisma Juwitasari, Diana Purwitasari, dan Rully Soelaiman
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: rully@if.its.ac.id

AbstrakPerkembangan teknologi informasi yang semakin dengan mudah dimanipulasi oleh pihak lain yang tidak
canggih mengakibatkan mudahnya suatu citra untuk diinginkan.
disebarluaskan dan dimanipulasi oleh pihak lain yang tidak
berwenang. Sehingga diperlukan suatu sistem untuk Pada proses pembuatan system perangkat lunak ini
mengamankan suatu karya citra digital agar tidak dapat dengan menggunakan metode Integer LWT-2D Level 1 dan Regresi
mudah dimanipulasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Linier. Penggunaan Integer LWT dilakukan karena hasil
Dalam Tugas Akhir ini ditawarkan solusi untuk mengatasi transformasi sinyal yang dihasilkan berupa bilangan integer,
permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan watermark. sehingga dapat menyederhanakan tingkat kompleksitasnya.
Dalam sistem yang ditawarkan, hanya pihak yang berwenang Ketika suatu citra ditransformasikan ke dalam sebuah domain
saja yang dapat mengetahui citra logo watermark yang telah
wavelet menggunakan transformasi Wavelet konvensional,
disisipkan di dalam citra digital. Proses pemilihan bagian yang
mau disisipkan yaitu dengan menggunakan LWT level 1 dan nilai-nilai dari koefisien-koefisien Wavelet akan berupa
Regresi Linier. Sistem kemudian membandingkan kemiripan floating point. Jika koefisien-koefisien ini diubah pada waktu
antar citra cover yang asli sebelum disisipi citra logo watermark. penyisipan watermark, blok citra ber-watermark yang
Sebelum disisipkan, citra logo watermark diacak terlebih dahulu berkorespondensi terhadap watermark mempunyai nilai yang
menggunakan metode Arnold Cat Map sehingga logo tersebut tidak akurat [1]. Sedangkan penggunaan Regresi Linier
tidak dapat dengan mudah dideteksi dan hanya berupa bentuk dilakukan untuk mengetahui korelasi antara variabel x dan
abstrak.
variabel y yang digunakan pada perhitungan slope [2].
Beberapa istilah atau terminology yang berkaitan dengan
watermark citra dalam artikel ini:
Kata KunciArnold Cat Map, Cat Map Transform, Lifting Citra cover: merupakan citra bertipe grayscale
Wavelet Transform, logo watermark, LWT. berukuran 512512. Citra cover dapat dilihat pada
Gambar 1.

I. PENDAHULUAN Citra logo watermark: merupakan citra bertipe biner
berukuran 3232 yang digunakan untuk disisipkan ke
dalam citra cover. Citra logo watermark dapat dilihat

P ERKEMBANGAN teknologi yang semakin pesat dan


canggih pada saat ini semakin menuntut peningkatan

pada Gambar 2.
Citra ter-watermark: merupakan citra grayscale
berukuran 512512 yang telah disisipi citra logo
keamanan, terutama dalam bidang pengolahan citra digital. watermark.
Semakin canggih teknologi yang ada, maka semakin
memungkinkan banyak terjadi manipulasi dan pelanggaran Proses menyembunyikan/menyisipkan citra logo watermark
yang dilakukan oleh banyak pihak yang tidak ke dalam suatu citra cover disebut proses penyisipan
bertanggungjawab. Pelanggaran yang biasanya terjadi
misalkan saja terjadi penduplikasian dan pembajakan karya (embedding process), sedangkan proses mengekstraksi citra
citra digital milik orang lain. Hal ini terjadi salah satunya logo watermark dari suatu citra ter-watermark disebut proses
karena minimnya pengamanan yang dilakukan terhadap suatu ekstraksi (extracting process)
citra digital, sehingga dapat dengan mudah disalahgunakan
oleh orang lain.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengamankan citra digital,
salah satunya yaitu dengan menggunakan watermark digital guna
menandai karya citra digital. Watermark merupakan suatu metode
untuk menyisipkan suatu penanda kepemilikan, seperti citra logo,
ke dalam suatu citra digital. Penyisipan ini bersifat invisible,
artinya citra watermark yang disisipkan ke dalam citra digital
tidak dapat dilihat secara kasat mata manusia. Sehingga citra
watermark yang disisipkan tidak dapat
Gambar 1. Citra Cover Grayscale
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2

enkripsi dilakukan dengan cara melakukan pergeseran ke


arah sumbu y, kemudian melakukan pergeseran ke arah
sumbu x. Citra terenkripsi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 2. Citra Logo Watermark 2) Pembagian Sub-Blok Citra Cover


START
Pada tahapan ini dilakukan pembagian sub-blok citra cover
yang berukuran 512x512 menjadi 8x8 sub-blok, sehingga
total keseluruhan terdapat 64x64 sub-blok. Pembagian sub-
Akses gambar
yang telah diacak
Bit == 0 No
Sub-blok tidak blok ini dapat dilihat pada Gambar 6.
menggunakan Cat dimodifikasi
Map

3) Penerapan LWT Pada Citra Cover


Yes
Pada tahapan ini dilakukan penerapan Integer LWT-2D
Pilih 4 piksel yang
level 1 yang digunakan untuk mengolah sinyal menjadi
Bertetangga
beberapa macamsinyal frekuensi, yaitu sinyal rendah (low
frequency) dan frekuensi tinggi (high frequency). Lakukan
Gunakan nilai
ekstraksi frekuensi rendah dan simpan sebagai variabel Bi.
Hitung nilai mean mean untuk
Simpan sebagai
dari 4 piksel mengganti bagian END
Tersebut piksel yang Ci
dimodifikasi 4) Mod Q
Dilakukan Modulo matriks Q terhadap matriks Bi yang
Gambar 3. Diagram Alir Proses Penyisipan telah dihasilkan pada proses sebelumnya. Terdapat dua
keluaran, yaitu hasil bagi yang disimpan sebagai variabel
START Ci dan hasil sisa yang disimpan sebagai variabel Di.
Matriks Q dapat dilihat pada Gambar 7.

Lakukan
pengecekan pada Info watermark Cek sub-blok yang
Tidak ada
tiap sub-blok disisipkan lain
gambar cover

Ada

Cek bit yang ada


pada Ci

Gambar 5. Citra Terenksripsi

4 piksel bertetangga
Bit bernilai 1 Bit bernilai 1
bernilai sama

Output : Hasil logo


yang telah
diekstraksi

END

Gambar 4. Diagram Alir Proses Ekstraksi

II. METODE PENELITIAN


Secara umum proses yang dilakukan pada watermark citra
cover grayscale terbagi menjadi dua, yaitu proses penyisipan
dan proses ekstraksi. Setiap proses terdiri dari beberapa Gambar 6. Pembagian Sub-Blok 8x8
tahapan.
A. Proses Penyisipan 5 5 5 5

Proses penyisipan terdapat beberapa tahapan yang dapat
5 5 5 5
Q
dilihat pada Gambar 3.
1) Enkripsi Citra Logo Watermark
5 5 5 5

5
Dilakukan enkripsi menggunakan metode Arnold Cat Map 5 5 5
terhadap masukan berupa citra logo watermark. Proses Gambar 7. Matriks Q
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3

2552
5) Penentuan Nilai x dan y PSNR 10 log (2)
10
Penentuan nilai x dan y didapatkan dari matriks Ci pada

MSE
tiap-tiap sub-blok, sehingga nilai x dan y pada tiap sub-
blok menjadi berbeda-beda. Perolehan nilai x diperoleh
dari (baris ke-m, kolom ke-n) pada matriks Ci, sedangkan
perolehan nilai y didapatkan dari (baris ke-(m+1), kolom B. Proses Ekstraksi
ke-n) pada matriks Ci. Pada proses ekstraksi terdapat beberapa tahapan yang dapat
dilihat pada Gambar 4.
6) Komputasi Nilai Slope
Pada tahapan ini dilakukan perhitungan nilai slope dengan 1) Pembagian Sub-Blok Citra Ter-Watermark
menggunakan rumus pada (1). Perhitungan slope ini Pada tahapan ini dilakukan pembagian sub-blok citra ter-
menggunakan data masukan nilai x dan nilai y yang watermark yang berukuran 512512 menjadi berukuran
didapatkan pada tahapan sebelumnya. . Sehingga batasan berdasarkan baris masing-masing
sub-blok memiliki 8 baris, sedangkan batasan berdasarkan
x

i x yi y
(1)
kolom masing-masing sub-blok memiliki 8 kolom.

xi x 2 2) Penerapan Wavelet Pada Citra Ter-Watermark


Pada tahapan ini dilakukan penerapan Integer LWT level 1
7) Pemilihan Sub-Blok Disisipi yang digunakan untuk mengolah sinyal dari citra ter-
Pemilihan sub-blok dilakukan secara menyebar, sehingga watermark menjadi beberapa macam sinyal frekuensi.
citra logo watermark yang disisipkan tidak dapat dengan Hasil keluaran yang didapatkan berupa sinyal frekuensi
mudah rusak ketika terjadi distorsi pada citra ter- rendah (low frequency) dan sinyal frekuensi tinggi (high
watermark. Tahapan selanjutnya dilakukan pemilihan 4 frequency). Selanjutnya dilakukan ekstraksi sinyal
adjacent piksel yang ada pada variabel Ci apabila kondisi frekuensi rendah untuk diproses pada langkah selanjutnya.
piksel pada citra logo watermark bernilai 0. Pemilihan 4 Sinyal yang diekstraksi hanya sinyal frekuensi rendah
adjacent piksel ini diambil di bagian tengah pada tiap-tiap karena sinyal frekuensi rendah lebih mendekati citra asli
Ci, kemudian dihitung nilai rata-ratanya. Setelah itu hasil dibandingkan dengan sinyal frekuensi tinggi, sehingga
rata-rata (mean) tersebut digunakan untuk meng-cover proses pengolahan sistem perangkat lunak ini dilakukan
nilai 4 adjacent piksel tersebut, sehingga 4 adjacent piksel pada sinyal frekuensi rendah.
tersebut memiliki nilai yang sama. Tiap-tiap Ci memiliki 4
adjacent piksel masing-masing dan nilai mean yang 3) Mod Q_w
berbeda-beda. Pada tahapan ini dilakukan proses Modulo matriks Q_w
8) Pembuatan Manifest Data terhadap matriks Bi_w. Terdapat dua keluaran pada proses
Dilakukan pembuatan manifest dalam file .txt dengan Modulo ini, yaitu hasil bagi dan hasil sisa. Hasil sisa
tujuan untuk mencatat informasi slope pada bagian sub- disimpan sebagai variabel Ci_w, sedangkan hasil bagi
blok mana saja yang disisipi citra logo watermark. disimpan sebagai variabel Di_w.
9) Penerapan Inverse LWT
4) Ekstraksi Citra Logo Watermark
Pada tahapan ini dilakukan proses Inverse Integer LWT
dengan tujuan untuk mengembalikan kembali sinyal yang Pada tahapan ini dilakukan proses ekstraksi citra logo
telah diproses menjadi hasil keluaran citra ter-watermark. watermark yang telah disisipkan pada citra ter-watermark.
10) Komputasi Nilai PSNR Tahapan pertama yang dilakukan yaitu membaca data
Pada tahapan ini akan dilakukan perhitungan terhadap nilai manifest yang sebelumnya telah dibuat, berisi mengenai
PSNR untuk mengetahui seberapa besar tingkat kualitas citra nomer sub-blok mana saja yang dipilih untuk disisipi citra
yang dihasilkan dalam proses penyisipan dan ekstraksi citra logo watermark. Setelah itu kemudian dilakukan proses
logo watermark. Apabila nilai PSNR yang didapatkan ekstraksi citra logo watermark hingga membentuk citra
semakin mendekati nilai 100, maka kualitas citra tersebut
logo berukuran 3232 sesuai dengan bentuk semula logo
semakin bagus dan semakin mendekati citra aslinya. Tetapi
citra watermark saat sebelum disisipkan.
jika nilai PSNR yang didapatkan semakin mendekati nilai 0,
maka kualitas citra yang dihasilkan semakin buruk dan 5) Inverse Enkripsi Citra Logo Watermark
semakin jauh kualitasnya jika dibandingkan dengan citra Pada tahapan ini dilakukan inverse enkripsi citra logo
aslinya. Rumus PSNR dapat dilihat pada (2). watermark yang telah diekstraksi pada tahapan
sebelumnya. Ukuran citra logo watermark berukuran
3232, sehingga proses inverse enkripsi dilakukan dengan
melakukan iterasi Arnold Cat Map sebanyak 23 kali agar
citra logo watermark dapat kembali menjadi seperti bentuk
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4

saat sebelum disisipkan ke dalam citra cover.

III. UJI COBA DAN EVALUASI


Uji coba dalam artikel ini dilakukan dengan
citra dari The Berkeley Segmentation Dataset and PSNR =
(BSDS300). Uji coba ini terdiri dari uji kebenaran 21.6917
kinerja.
A. Uji Kebenaran
Pada tahap uji kebenaran ini akan dilakukan Tabel 1. Hasil Pengujian Derau Salt & Pepper 0.02
Grafik Skenario 4
mengenai kebenaran jalannya sistem perangkat lunak, 4.5
sesuai dengan rancangan yang sebelumnya telah
belum.
Citra cover yang dimasukkan berupa citra grayscale

o
n
d
s

c
(

)
format .bmp, sedangkan citra logo watermark 4

m
T

e
dimasukkan berupa citra biner dengan format .bmp. Setelah

i
didapatkan citra masukan, kemudian dilakukan pengujian

R
u
n
n

n
g
i
dengan melakukan proses penyisipan informasi citra logo
watermark ke dalam citra cover. Keluaran hasil penyisipan 3.5
citra logo watermark tidak terlihat banyak perbedaan secara
signifikan.

3
B. Uji Kinerja 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Data Uji Citra
Pada tahapan uji kinerja dilakukan pengujian mengenai
kinerja sistem perangkat lunak terhadap beberapa pengolahan Gambar 9. Grafik Running Time 1
citra digital Terutama ketika terjadi distorsi, citra logo
2) Skenario: Derau Salt & Pepper 0.04
watermark hasil ekstraksi masih kualitasnya masih bagus atau
Skenario ini menggunakan citra ter-watermark dengan
tidak. Citra cover yang digunakan berupa citra grayscale
format .bmp berukuran 512512 dengan pengujian
berukuran 512512, sedangkan citra logo watermark yang
berdasarkan pengujian terhadap distorsi derau salt &
digunakan berupa citra biner berukuran 3232. Skenario uji
pepper dengan intensitas 0.04. Hasil PSNR dan running
kinerja akan dilakukan berdasarkan PSNR dan running time
time yang didapatkan antar citra data uji coba berbeda-
program antara citra yang berbeda format, yaitu format .bmp,
beda.
.jpg, dan .png.
1) Skenario: Derau Salt & Pepper 0.02
Skenario ini menggunakan citra ter-watermark
format .bmp berukuran 512512 dengan
berdasarkan pengujian terhadap distorsi derau
pepper dengan intensitas 0.02. Hasil PSNR dan
time yang didapatkan antar citra data uji coba PSNR =
beda.
18.7850

Tabel 2. Hasil Pengujian Derau Salt & Pepper 0.04

(a) (b) Gambar 8. (a) Citra Logo


Watermark Original, (b)
Logo Watermark Hasil Ekstraksi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5

Grafik Skenario 5 time yang didapatkan antar citra data uji coba berbeda-
4.8
beda.
4.6 5) Skenario: Derau Salt & Pepper 0.1
4.4
Skenario ini menggunakan citra ter-watermark dengan
format .bmp berukuran 512512 dengan pengujian
Running Time (second)

4.2
berdasarkan pengujian terhadap distorsi derau salt &
4 pepper dengan intensitas 0.1. Hasil PSNR dan running
time yang didapatkan antar citra data uji coba berbeda-
3.8
beda.
3.6

3.4

3.2

3
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Data Uji Citra

Gambar 10. Grafik Running Time 2 PSNR =


15.8163

Tabel 4. Hasil Pengujian Derau Salt & Pepper 0.08


Grafik Skenario 7
4.5

PSNR
17.
ec

d)
Ti
m

(s
e

o
n

4
R
u
n
n

n
g
i

Tabel 3. Hasil Pengujian Derau Salt & Pepper 0.06


Grafik Skenario 6
4.6 3.5

4.4

4.2
Running Time (second)

3
4 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Data Uji Citra
3.8
Gambar 12. Grafik Running Time 4
3.6

3.4

3.2

3
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Data Uji Citra

Gambar 11. Grafik Running Time 3


PSNR =
3) Skenario: Derau Salt & Pepper 0.06 14.7443
Skenario ini menggunakan citra ter-watermark
format .bmp berukuran 512512 dengan
berdasarkan pengujian terhadap distorsi derau
pepper dengan intensitas 0.06. Hasil PSNR dan Tabel 5. Hasil Pengujian Derau Salt & Pepper 0.1
time yang didapatkan antar citra data uji coba
beda.
4) Skenario: Derau Salt & Pepper 0.08
Skenario ini menggunakan citra ter-watermark
format .bmp berukuran 512512 dengan pengujian
berdasarkan pengujian terhadap distorsi derau salt &
pepper dengan intensitas 0.08. Hasil PSNR dan running
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 6

Grafik Skenario 8 diperoleh hasil keluaran nilai PSNR pada citra


4.5
berformat .bmp dan .png cenderung sama.
Pada proses penyisipan, penyebaran posisi
penyisipan sub-blok dilihat apakah slope berada
dalam rentang 0.1 sampai 1.0 atau tidak. Sehingga
Running Time (second)

4 semakin menyebar posisi sub-blok yang disisipi


maka akan semakin lama running time dan semakin
rendah nilai PSNR yang dihasilkan.

3.5
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis R.K.J. mengucapkan puji syukur kepada Allah
SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan
3
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 lancar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Data Uji Citra
Rully Soelaiman dan Ibu Diana Purwitasari yang telah
Gambar 13. Grafik Running Time 5 membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN turut membantu terselesaikannya penelitian ini.

Dari uji coba yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis


hasil pengujian terhadap sistem ini, dapat diambil beberapa DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan, antara lain: [1] Song, L., & Qiaolun, G. (2012). A Novel Digital Watermarking
Algorithm Based on Wavelet Lifting Scheme and Linear Regression.
Pada proses penyisipan dan ekstraksi secara normal,
1602-1606.
artinya tanpa diberi derau apapun, citra logo [2] Agustina, R., Adiwijaya, & Barmawi, A. M. (2010). Teknik
watermark yang dihasilkan sama dengan citra logo Watermarking Menggunakan AMBTC dan IWT untuk Pendeteksian dan
watermark original. Perbaikan Citra Digital Termanipulasi. 15(2).
[3] Vij, K. (2011). Comparative Study of Different Techniques of Image
Pada Tugas Akhir ini metode Integer Lifting Wavelet Enhancement for Grayscale and Colour Images. Punjab, India.
Transform berhasil diterapkan dalam proses filtering [4] Hsu, C.-T., & Ja-Ling. (1999). Hidden Digital Watermarks in Images.
lowpass dan highpass, sedangkan metode Regresi 8(1), 11.
Linier berhasil diterapkan dalam proses pemilihan [5] Kapur, J., & Baregar, A. J. (2013). Security Using Image Processing.
5(2), 9.
sub-blok mana yang akan disisipi citra logo [6] R. M. (2012). Algoritma Enkripsi Citra Digital Berbasis Chaos dengan
watermark. Penggabungan Teknik Permutasi dan Teknik Substitusi Menggunakan
Arnold Cat Map dan Logistic Map . 107-124.
Pada pengujian skenario dengan pemberian derau salt
[7] zhuslee. (n.d.). Kasembon Hall. Retrieved Juli 1, 2014, from
& pepper dengan intensitas 0.02, terdapat penurunan http://zhuslee.wordpress.com/2011/09/17/ekstrasi-ciri-menggunakan-
sebesar 59.23%. Pada intensitas 0.04 terdapat transformasi-wavelet-diskrit/
penurunan sebesar 64.49%. Intensitas 0.06 [8] MathWorks. (n.d.). Lifting schemes information - MATLAB lsinfo. (The
MathWorks, Inc.) Retrieved Juni 20, 2014, from
menghasilkan penurunan sebesar 67.93%, sedangkan http://www.mathworks.com/help/wavelet/ref/lsinfo.html
pada intensitas 0.08 terdapat penurunan sebesar
70.27%. terakhir, pada pengujian skenario salt &
pepper dengan intensitas 0.1 terdapat penurunan
sebesar 59.23%.

Pengujian pada proses penyisipan dan ekstraksi citra


logo watermark dengan menggunakan derau salt &
pepper dengan intensitas berbeda menghasilkan hasil
keluaran citra logo watermark yang tidak sama
dengan citra logo watermark. Semakin tinggi
intensitas derau yang diberikan terhadap citra ter-
watermark, maka semakin rusak citra logo watermark
yang dihasilkan pada saat ekstraksi. Selain itu
diperoleh hasil pula bahwa semakin tinggi intensitas
derau yang diberikan, semakin menurun pula nilai
PSNR yang dihasilkan.

Pada pengujian proses penyisipan citra logo


watermark berdasarkan running time dengan format
citra yang berbeda-beda yaitu .jpg, .bmp., dan .png,

Anda mungkin juga menyukai