Oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 MANFAAT
PEMBAHASAN
optic vescle setentang dengan lens pit, sepasang kiri kanan otak. Mula terbentuk optic vesicle
itu memiliki hubungan dengan diencephalon, disebut optic stalk. Kemudian bagian terluar
mengadakan invaginasi, berbareng dengan berinvaginasinya lens pit . terbentuklah optic cup,
terdiri dari 2 lapis sel. Lapisan terluar disebut lapisan berpigmen, sebelah dalam lapisan retina.
Lapisan berpigmen tumbuh menjadi lapisan choroid, sedang lapisan retina jadi lapisan retina
definitif. Optic stalk kemudian menyusun, menjadi saraf mata (nervus opticus). Lens pit terus
berinvaginasi membentuk lens vesicle di tentang optic cup. Hubungan vesicle ini kemudian
terputus dari ectoderm sehingga terbentuklah bakal lensa. Sel-sel mesenkim menyelaputi optic
cup, menghasilkan lamina vasculosa choriodea, seelera cornea, dan cairan humor aqueus dan
humor vitreus. Otot mata pun tumbuh dari mesoderm dan iris tumbuh dari optic cup.
Placode calyculi gustatoni pada mammalia terutama terdapat pada lidah. Tumbuh berupa
penebalan di bawah epitel. Placode indra berasal dari endoderm. Placode ini terdapat bersebar
di bawah sel epitel permukaan. Kemudian tumbuh jadi taste bud yang mengandung saluran
bermuara di permukaan lidah atau mulut. Sel-selnya akan berdifferensiasi menjadi sel kecap
dan sel penunjang.
Bumbung ectoderm mula-mula terdiri dari epidermis. Tumbuh menjadi 2 lapis sel : periderm
dan stratum germinativum. Periderm sebelah luar, stratum germinativum sebelah dalam bersel
kubus berinti besar. Sel-sel mesenkim kemudian muncul di bawah epidermis. Ada yang dari
somatic mesodermhypomere ada pula dari dermatone epimere. Pada banyak vertebrae kulit
kemudian terdiri banya sel.Lapisan enamel sisik dan gigi juga tumbuh dari epidermis.
Kelenjar peluh, minyak tumbuh dari epidermis. Warna kulit berasal dari chromatophore yang
dihasilkandari neural cresa.
Telinga dapat dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan anatomi nya, yaitu: telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam. a.telinga luar telinga luar mengumpulkan gelombang bunyi
ke meatus auditorius eksternus. Pada beberapa hewan telinga dapat bergerak seperti antenna
radar yang mencari sumber bunyi. Dari meatus,kanalis auditorius eksternus berjalan ke dalam
menuju membran tympani ( Ganong,2002).Membran tympani , yang disebut juga gendang
telinga, memisahkan telinga luar dan telinga tengah.Sebagian dari tulang temporalis, procesus
mastoideus, terletak di belakan gdan dibawah di bawahsaluran luar ( Corwin, 2000).
Dasar dari telinga luar terdiri dari tiga kartilago, yakni kartilago konkal,
skutiformis,dan kartilago anuler. Kartilago konkal merupakan kartilago terbesar, bentuknya
menyerupai kerang laut, dan merupakan corong gelombang suara memasuki saluran telinga..
kartilago skutiformis terletak pada permukaan superficial dari otot temporalis dan melekat
pada telinga extrinsik. Beberapa otot melekat pada kartilago konkal dan beberapa melekat
tidak langsung pada kartilago skutiformis. Otot-otot extrinsik telinga diinervasi oleh saraf
fasial (kranial keVIII).
Telinga (organon auditus) mengalami perkembangan dari auris interna, auris media,
dan auris externa.
A. Aauris interna telinga dalam berasal dari placode otic yang membenam membina
vesicula oticus, terdiri dari:utriculus, sacculus, cochlea, dan canalis semicircularis. Sisa
saluran bekas invaginasi itu ke luar tubuh di dorsal disebut ductus endolymphaticus. Ductus
ini kemudian menyusut lalu hilang.
B. Auris media telinga tengah berasal dari evaginasi pharynx dekat kantung insang I.
Saluran bekas invaginasi itu tetap ada sampai kelahiran disebut tuba Eustachii. Bersamaan
dengan proses invaginasi, arcusvis ceralis membentuk inkus, sedang arcus visceralis II
membentuk maleus dan stapes.
C. Auris externa telinga luar berasal dari invaginasi epidermis di daerah antara arcus
visceralis I dan II. Lantai invaginasi yang bertemu dengan auris media membentuk lapisan
tipis disebut membrana tympani(selaput gendang).
Indra pembau (organon olfaktus ) berasal dari placode nasus pada tiap samping antero ventral
caputdekat invaginasi stomodeum. Placode nasus akan berinvaginasi ke daerah pharynx.
Rongganya disebut cavum nasi, lobang keluar nares, dan lobang ke pharynx choanae.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan organ sensori nantinya akan menjadi lima organ sensori yaiu
mata,lidah,kulit,telinga dan hidung yang sangat peka terhadap hal-hal diluar
tubuh,perkembangannya ada yang dari bumbung ectoderm,mesoderm maupun endoderm da
nada juga hasil deferensiasi dari otak. Seperti mata hasil deferensiasi dari dienchepalon. Lidah
hasil dari penebalan epithel dan juga dari endoderm. Kulit dari bumbung ectoderm. Telinga
perkembangan dari auris interna, auris media, dan auris externa. Hidung berasal dari placode
nasus pada tiap samping antero ventral caput dekat invaginasi stomodeum. Dan nantinya
berkembang secara sempurna melalui organogenesis membentuk organ sensori yang
sempurna dan berfungsi dengan baik.
3.2 SARAN
Mahasiswa belajar dan memahami paper yang telah dibuat, tidak hanya untuk memenuhi
tugas saja. Agar paper ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2011.Perkembagan Embrio Manusia.
http://www.scribd.com/doc/55327692/Perkembangan-embrio-manusia. Diakes pada
tanggal 23 Desember 2011