Anda di halaman 1dari 9

3/15/2017

REKLAMASI
TEKNIK PENGAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JADFAN SIDQI FIDARI

Latar Belakang
Pada tahun 1970an kebanyakan para pakar tanah negara
barat, khususnya dari Belanda, sangat menyangsikan
potensi lahan rawa pasang surut untuk dikembangkan bagi
tujuan pertanian. Pendapat ini mereka dasarkan atas
sejumlah fakta yang mereka tafsirkan sebagai kendala
berat berkenaan dengan hidrologi, gambut tebal,
amblesan (subsidence), potensi membentuk tanah sulfat
masam, konsistensi tanah rendah, pelindian hara oleh
gerakan pasang surut air, penyusupan air laut, dan
keterjangkauan (accessibility).
3/15/2017

Pasang Surut Air Laut


Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan
perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh
gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya
yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang
laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan
mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus
pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat
diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang
terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu
pasang surut, disebut mintakat pasangs.

Pasang Surut Air Laut


Periode pasang laut adalah waktu antara puncak
atau lembah gelombang ke puncak atau lembah
gelombang berikutnya. Panjang periode pasang
surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24
jam 50 menit.
3/15/2017

Luas lahan rawa di Indonesia diperkirakan 33,36 juta ha, yang tersebar
di Sumatera 7,15 juta ha, Kalimantan 5,94 juta ha, Sulawesi 0,37 juta
ha, Maluku dan Nusa Tenggara 0,24 juta ha, dan Irian Jaya 6,42 juta
ha. Lahan tersebut terdiri atas lahan rawa pasang surut 20,11 juta ha
dan rawa lebak (non-pasang surut) 13,26 juta ha (Nugroho et al.,
1993; Subagjo dan Widjaja-Adhi, 1998; dan Suriadikarta dan Sutriadi,
2007).
Lahan rawa pasang surut tersebut di atas terdiri atas 2,07 juta ha
lahan potensial, 6,70 juta ha lahan sulfat masam, dan sebagian besar
10,89 juta ha merupakan lahan gambut, dan 0,44 juta ha lahan salin.
3/15/2017

Teknologi Lahan

Jaringan tata air


Teknologi tata
air
Budidaya
Permasalahan
Pertanian

Sosial
Sosial Ekonomi
Kemasyarakatan
3/15/2017
3/15/2017

Jika di tinjau dari jangkauan luapan air pasang, sebagai akibat terjadinya
pasang surut air laut, lahan rawa dibedakan menjadi empat tipe luapan,
yaitu:
Rawa Tipe Luapan A, rawa dalam klasifikasi ini merupak rawa yang selalu
terluapi oleh air pasang tertinggi karena pengaruh variasi elevasi pasang
surut air sungai, baik pasang tertinggi saat musim kemarau maupun musim
penghujan
Rawa Tipe Luapan B, rawa yang termasuk dalam kategori ini adalah rawa
yang kadang-kadang (tidak selalu terluapi) oleh air pasang tinggi karena
pasang surut air sungai, paling tidak terluapi pada saat musim penghujan;
Rawa Tipe Luapan C, daerah rawa (RPS) dalam kategori ini didefinisikan
sebagai daerah rawa yang tidak pernah terluapi oleh pasang tertinggi
karena pengaruh variasi elevasi pasang surut air sungai, namun memiliki
kedalaman muka air tanah tidak lebih dari 50 cm dari permukaan tanah.
Rawa Tipe Luapan D, daerah rawa (RPS) ini adalah rawa yang menurut
hirdrotopografinya tidak pernah terluapi oleh air pasang tertinggi karena
pengaruh variasi elevasi pasang surut air sungai, dan memiliki kedalaman air
tanah > 50 cm dari permukaan tanah.
3/15/2017
3/15/2017
3/15/2017

Rabu, 1 Maret 2017, matahari terbit di Surabaja (Surabaja Str) pada pukul 5:34 dan
terbenam pada pukul 17:49. Bulan terbit dari timur (88) pada pukul 7:43 dan
terbenam di barat (274) pada pukul 20:04.
Pada grafik pasang naik dan pasang surut, kita dapat melihat bahwa pasang naik
pertama terjadi pada pukul 0:30 dan pasang naik selanjutnya pada pukul 13:30.
Pasang surut pertama terjadi pada pukul 7:10 dan pasang surut selanjutnya pada
pukul 19:10.
Koefisien pasang surut air laut adalah 97. Merupakan koefisien yang sangat tinggi.
Hal ini menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dan arus terbesar sepanjang
tahun. Ketinggian pasang surut air laut adalah 2,4 m, 0,6 m, 2,0 m dan 0,9 m. Kita
dapat membandingkan level-level berikut dengan pasang naik maksimum yang
terdaftar di tabel pasang surut air laut Surabaja (Surabaja Str), yaitu 2,9 m dengan
ketinggian minimum -0,0 m.
Fase bulan adalah Bulan Sabit. Kita memiliki matahari selama 12 jam 15 menit.
Transit matahari terjadi pada pukul 11:41 dan bulan akan tampak selama 12 jam 21
menit.

Anda mungkin juga menyukai