Anda di halaman 1dari 24

HUKUM PERBANKAN

Luthfiana zahriani

Pasal 16 Ayat (1)


UU No 10 Tahun 1998

Setiap pihak yang melakukan kegiatan dana dari masy dlm bentuk simpanan
wajib terlebih dahulu memperoleh ijin usaha sbg bank umum atau bank
perkreditan rakyat dr pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan
menghimpun dana dr masy dimaksud diatur dgn uu tersendiri

Perijinan Bank
Pasal 16 Ayat (2)

Untuk memperoleh ijin usaha bank umum dan bpr sbgmn dimaksud dalam ayat
(1), wajib dipenuhi persyaratan sekurang-kurangnya tentang :

a. susunan organisasi

b. permodalan

c. kepemilikan

d. keahlian di bidang perbankan

e. kelayakan rencana kerja

Perijinan Bank
Pasal 16 ayat (3)

Persyaratan dan tata cara perijinan bank sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
ditetapkan oleh BI

Pokok-pokok yg ditentukan oleh BI :

1. Persyaratan utk mjd pengurus bank

2. Larangan adanya hubungan keluarga diantara pengurus bank

3. Modal disetor minimum utk pendirian BU dan BPR

4. Batas maksimum kepemilikan dan kepengurusan

5. kelayakan rencana kerja

6. Batas waktu pemberian ijijn pendirian bank

Bentuk Hukum Bank

Pasal 21 ayat (1), bentuk hukum Bank Umum yaitu perseroan terbatas (PT),
koperasi dan perusahaan daerah

Bentuk hukum BPR yaitu perusahaan daerah, koperasi dan bentuk lain yg
ditetapkan dgn PP
Bentuk hukum kantor perwakilan dan kantor cabang yg berkedudukan di luar
negeri adal mengikuti bentuk hukum kantor pusatnya ( ayat (3))

KEPEMILIKAN BANK UMUM

Bank umum hanya dapat didirikan oleh :

1. WNI

2. badan hukum Indonesia

3. WNI dan/atau badan hukum Indonesia dgn WNAdan/atau badan hukum asing
secara kemitraan ( joint venture)

KEPEMILIKAN BPR

BPR hanya dapat didirikan oleh :

1. WNI

2. Badan hukum Indonesia yg seluruh pemiliknya WNI

3. Pemda

4. Dapat memiliki bersama ketiganya

BU dan BPR yang berbentuk hukum koperasi, kepemilikannya diatur

UU Koperasi

BU dan BPR yg berbentuk PT, sahamnya hanya dapat diterbitkan dlm bentuk
saham atas nama utk mengetahui perubahan pemilikan saham dari bank
tersebut

Bank umum dpt melakukan emisi saham melalui bursa efek

Pendirian Bank Umum

Pasal 5 Kep Direksi BI, ijin usaha utk mendirikan BU harus melalui dua tahapan
yaitu :

1. Tahapan persetujuan prinsip, yaitu persetujuan utk melakukan persiapan


pendirian bank ybs

2. Tahapan pemberian ijin usaha, yaitu ijin yg diberikan utk melakukan usaha
setelah persiapan selesai dilakukan

** Permohonan utk mendptkan persetujuan prinsip diajukan sekurang-kurangnya oleh


salah seorang calon pemilik.

Syarat Kelengkapan Persetujuan Prinsip

Rancangan akta pendiriian badan hukum


Data kepemilikan brp daftar calon pemegang saham dan rincian besarnya
saham

Daftar calon anggota dewan komisaris dan anggota direksi

Rencana dan susunan organisasi

Rencana kerja utk tahun pertama

Bukti setoran modal sekurang-kurangnya sebesar 30% dr modal disetor

Surat pernyataan dr calon pemegang saham bagi bank yg berbentuk


perseroan/perda atau dr calon anggota bagi bank yg berbentuk koperasi bahwa
pelunasan modal tsb tdk berasal dr pinjaman atau fasilitas pembiayaan dlm
bentuk apapun dari dan atau pihak di Ondonesia dan juga tdk berasal dr dan
utntuk tujuan money Laundering ( pencucian uang )

PENDIRIAN BPR

Ijin prinsip dan ijin usaha dari pimpinan BI

Sesuai SK Direksi BI No 32/35/KEP/DIR ttg BPR, syarat permohonan ijin prinsip :

1. Rancangan akta dan anggaran

dasar pendirian badan hukum

2. Data kepemilikan

3. Daftar susunan dewan komisaris dan direksi

4. Rencana dan susunan organisasi

5. Rencana kerja utk tahun pertama

6. Bukti pelunasan modal sekurang-kurangnya 30%

7. perseroan/perda atau dr calon anggota bagi BPR yg berbentuk koperasi


bahwa pelunasan modal tsb tdk berasal dr pinjaman atau fasilitas pembiayaan dlm
bentuk apapun dari dan atau pihak di Ondonesia dan juga tdk berasal dr dan utntuk
tujuan money Laundering ( pencucian uang )

PROSES DAN PROSEDUR PENDIRIAN BANK

TAHAPAN PENDIRIAN BANK

UU Nomor 10 Tahun 1998 dan SK Direktur BI Nomor 32/33/KEP/DIR Tanggal 12


Mei 1999, menetapkan ketentuan bagi pendirian bank umum dan BPR.

Pendirian Bank Umum dan BPR meliputi persetujuan prinsip dan izin usaha

Persetujuan prinsip : Persetujuan yang diberikan untuk melakukan persiapan


pendirian bank
Izin usaha; izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha bank, setelah
persiapan pendirian bank selesai dilakukan

PERSETUJUAN PRINSIP

Untuk memperoleh persetujuan prinsip, calon pemilik mengajukan kepada BI


yang memuat;

1. Rancangan akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART, dengan memuat;

a. Nama dan tempat kedudukan

b. Kegiatan usaha sebagai bank

c. Permodalan

d. Wewenang, tanggung jawab dan masa jabatan komisaris dan direksi

2. Daftar kepemilikan

a. Daftar calon pemegang saham berikut rincian besaran kepemilikan saham


(PT)

b. Daftar calon anggota berikut simpanan pokok, wajib dan hibah (koperasi)

3. Rencana organisasi

4. Rencana kerja tahun pertama

a. Analisis terhadap peluang pasar dan potensi ekonomi

b. Rencana kegiatan usaha, penghimpunan dan penyaluran dana bank,


serta langkah-langkahnya

c. Rencana kebutuhan pengawai

d. Proyeksi arus kas selama 12 bulan, neraca dan perhitungan laba rugi

5. Bukti setoran modal minimal 30 % dari modal disetor dalam bentuk bilyet giro BI

a. Modal disetor untuk Bank Umum sebesar 3 trilliun.

b. Modal disetor untuk BPRS

a. 2 M untuk wilayah Jabodetabek

b. 1 M untuk Ibu kota Propinsi

c. 500 Jt untuk kota dan kabupaten diluar kaduanya.

6. Surat pernyataan dari calon pemilik, bahwa modal tsb;

a. Tidak berasal dan pinjamanan atau fasilitas pembiayaan.

b. Tidan berasal dan untuk pencucian uang


7. Persetujuaan selambat-lambatnya akan diberikan selama 60 hari setelah dokumen
permohonan diterima. BI wajib melakukan

a. Penelitian atas kelengkapan dan kebbenaran dokumen.

b. Wawancara terhadap calon pemilik, komisasris dan direksi

c. Ananlisis yang meliputi;

a. Tingkat persaingan yangsehat antar bank

b. Tingkat kejenuhan bank

c. Kondisi ekonomi/pemerataan

d. Pernyataan pemilik

8. Persetujuan prinsip tersebut berlaku selama 360 hr

Izin Usaha

Izin usaha di ajukan kepada BI dengan melampiirkan;

1. Akta pendirian badan hukum, termasuk AD/ART yang telah disahkan instansi
berwenang

2. Data kepemilikan berupa daftar pemegang saham atau daftar anggota.

3. daftar susunan komisaris dan direksi

4. Susunan organisasi serta sistem dan prosedur kerja, termasuk personalia

5. Bukti pelunasan modal disetor minimum

6. Bukti kesiapan operasional

a. Daftar aktiva tetap dan inventaris

b. Bukti kepemilikan, penguasaan dan sewa kantor

c. Foto gedung dan tata letak ruangan

d. Contoh formulir atau warkat yang akan digunakan untuk operasional bank

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan

7. Surat pernyataan dari pemilik bank bahwa pelunasan modal disetor;

a. Tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan

b. Tidak berasal dan untk pencucian uang

8. Surat pernyataan tidak merangkap jabatan melebihi ketentuan bagi anggota


komisaris

9. Surat pernyataan tidak merangkap jabatan bagi anggota direksi


10. Surat pernyataan dari anggota komisaris dan direksi bahwa yang bersangkutan
tidak memiliki hubungan kekeluargaan

11. Surat pernyataan dari anggota direksi bahwa yang bersangkutan baik secara
sendiri ataupun bersama sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari jumlah modal
disetor pada suatu perusahaan lain.

Persetujuan atau penolakan izin usaha diberikan selambat-lambtanya 60 hari


setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap

Bank yang telah mendapat izin usaha dari direksi BI wajib melaksanakan
kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 hari terhitung sejak tanggal izin usaha
dikeluarkan.

Laporan kegiatan usaha wajib disampaikan oleh direksi bank kepada BI


selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal dimulainya kegiatan operasional

Dewan Komisaris dan Direksi

Persyaratan Umum anggota dewan komisaris dan direksi

Tidak termasuk daftar hitam BI

Memiliki kemampuan melaksanakan tugas

Memiliki integritas

Akhlak dan moral

Komitmen

Disiplin

Layak dan wajar

Bank yang sebagian sahamnya dimiliki asing boleh menmpatkan WNA sebagai
anggota komisaris dan anggota direksi.

jumlah anggota komisaris sekurang-kurangnya dua orang dan wajib memiliki


pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang perbankan

Anggota dewan komisaris hanya dapat merangkap jabatan

Sebagai anggota komisaris sebanyak-banyaknya satu bank lain/BPR

Sebagai anggota dewan komisasris, direksi atau eksekutif sebanyak-


banyaknya dua perusahaan lain bukan bank/BPR

Mayoritas anggota komisasri dilarang memiliki hubungan keluarga

Direksi bank minimal berjumlah 3 orang dan memiliki pengalaman operasional


bank minimal selama 5 tahun sebagai pejabat eksekutif bank

Anggota direksi dilarang rangkap jabatan pada perusahaan lain

Anggota direksi dilarang memiliki hubungan kekeluargaan


Anggota direksi juga dilarang memiliki saham melebihi 25 % dari modal disetor
pada perusahaan lain.

Direksi bank dilarang memberikan tugas kepada pihak lain yang mengakibatkan
pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas

Calon anggota direksi dan komisaris harus mendapat persetujuan BI.

Permohonan diajukan ke BI

BI melkaukan proses selama maksimal15 hari meliputi;

Kelengkapan dan kebenaran dokumen

Wawancara terhadap calon

Laporan pengangkatan disampaikan kepada BI maksimal 10 hari setelah


pengakatan disahkan RUPS.

SUMBER DANA PERBANKAN DI INDONESIA

LUTHFIANA Z

SUMBER DANA BANKA

1. Dana yg bersumber dari dana bank sendiri

2. Dana yg bersumber dari masyarakat

3. Dana yg bersumber dr BI sbg bank sentral

4. Dana yg berasal dr lembaga keuangan bank dan lembaga keungan bukan bank

DANA YG BERSUMBER DR BANK SENDIRI

Dana yg berbentuk modal disetor yg berasal dr:

1. para pemegang saham

2. cadangan-cadangan serta keuntungan bank yg belum dibagikan kpd para


pemegang saham

Dana murni sejak bank tsb memulai kegiatan usaha dr memperoleh ijin usaha

Modal disetor dr pemegang saham bersifat tetap, selamanya akan mengendap


di bank dan tdk mudah ditarik( harus melalui RUPS)

DANA YG BERSUMBER DR MASYARAKAT LUAS

Mpy peran sangat penting bagi kegiatan perbankan

Dana yg berhasil dihimpun dlm bentuk simpanan giro, deposito dan tabungan

Dana yg hrs dikelola dan diolah oleh bank memperoleh provit

SIMPANAN GIRO( DEMAND-DEPOSIT)


Giro adl simpanan yg penarikannya dpt dilakukan setiap saat menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dgn pemindahbukuan
( Pasal 1 butir 6 UU No 10 Tahun 1998)

Fungsi/kegunaan giro bagi penyimpan :

1. dpt membayar traksaksi jual beli dgn cek , bilyet giro

2. dpt mengirim transfer

3. keamanan dan rahasia terjamin

4.tidak perlu membawa uang dlm jumlah besar

5. dpt diambil sewaktu-waktu

DEPOSITO ( TIME DEPOSIT )

Deposito adl simapanan yg penarikannya hanya dpt dilakukan pd waktu


tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dgn bank ( Pasal 1 butir 7 )

Jangka waktu deposito : satu bulan, tiga bulan, enam bulan, 12 bulan dan 24
bulan

SERTIFIKAT DEPOSITO

Sertifikat deposito : simpanan dlm bentuk deposito yg sertifikat bukti


penyimpanannya dpt dipindahtangankan

Simapanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk yg dgn ijin BI yg dpt
diperjualbelikan atau dipindahtangankan kpd pihak lain

TABUNGAN

Tabungan adl simpanan yg penarikannya hanya dapat dilakukan menurut


syarat tertentu yg disepakati, tetapi tdk dpt ditarik dgn giro atau bilyet giro

DANA YG BERSUMBER DR BI SBG BANK SENTRAL

Dana yg dikucurkan oleh Bank Indonesia melalui fasilitas kredit kpd bank-bank
yg mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek dan dijamin dgn agunan yg
berkualitas tinggi dan mudah dicairkan.

Mpk implementasi BI sbg the lender of the last resort (LoLR)

Pembiayaan darurat yg pendanaannya mjd beban pemerintah dlm hal suatu


bank mengalami kesulitan keuangan yg berdampak sistemis dan berpotensi
mengakibatkan krisis yg membahayakan sistem keuangan

MACAM DANA YG DIKUCURKAN DR BI KPD BANK YG MENGALAMI KESULITAN

KREDIT LIKUIDITAS BI ( KLBI)

BANTUAN LIKUIDITAS BI ( BLBI )


KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BERDASAR PRINSIP SYARIAH JANGKA PENDEK DR BI

KREDIT LIKUIDITAS BI (KLBI)

KLBI adl kredit yg diberikan oleh BI utk membiayai kredit program pemerintah
yg disalurkan melalui bank umum

Tp KLBI ini skrg sdh tdk digunakan lagi oleh BI

BANTUAN LIKUIDITAS BI ( BLBI)

BLBI adl dana yg dikucurkan oleh BI ke bank-bank yg mengalami kesulitan


likuiditas dlm operasinya sehari-hari.

Hal ini tjd krn penarikan dana secara tiba-tiba dan besar-besaran oleh nasabah
sdg bank tdk siap melayani kejadian tsb.

DANA YG BERSUMBER DR LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN LEMBAGA


KEUANGAN BUKAN BANK

Dana yg berasal dr lembaga-lembaga keuangan dlm bentuk pinjaman jangka


pendek dan jangka panjang sesuai dgn kebutuhan dr bank yg membutuhkan
dana tsb.

MACAM PINJAMAN

1. Pinjaman antar bank

2. CALL MONEY

3. Pinjaman dana dr luar negeri

KREDIT DAN JAMINAN BANK

Pengertian Kredit

Kredit credere bhs latin artinya kepercayaan

Kredit : pinjaman uang dgn pembayaran pengembalian secara mengangsur


atau pinjaman hingga batas jumlah tertentu yg diijinkan oleh bank atau badan
lain ( Kamus Besar BHS Indonesia )

Kredit : penyediaan uang atau tagihan yg dpt dipersamakan dgn itu,


berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yg mewajibkan pihak peminjam utk melunasi hutangnya stlh
jangka waktu tertentu dgn pemberian bunga

Unsur-Unsur Kredit

Kepercayaan

Tenggang waktu

Degree of risk
Prestasi atau obyek kredit

Jenis Kredit

Kredit Investasi

Kredit Modal kerja

Kredit konsumsi

Kredit Investasi

Kredit jangka menengah atau panjang yg tujuannya utk pembelian barang


modal dan jasa yg diperlukan utk rehabilitasi, modernisasi, perluasan, proyek
yg pelunasannya dr hasil usaha dgn barang-barang modal yg dibiayai tsb.

Kredit Modal Kerja

Kerdit yg diberikan baik dlm bentuk rupiah maupun valuta asing utk memenuhi
modal kerja yg habis dlm satu siklus usaha dgn jangka waktu maksimum satu
tahun dan dpt diperpanjang sesuai kesepakatan antara pihak yg bersangkutan

Jenis pembiayaan ini diperlukan oleh perusahaan utk operasi perusahaan sehari-
hari

Kredit Konsumsi

Kredit jangka pendek atau panjang yg diberikan kpd debitur utk membiayai
barang@ kebutuhan/konsumsi dlm skala kebutuhan rumah tangga yg
pelunasannya dr penghasilan bulanan nasabah debitur yg bersangkutan.

Kredit perorangan utk tujuan non bisnis, mis : kredit perumahan, kredit mobil
dsb

Penilaian Bank utk memberikan persetujuan thdp persetujuan kredit

Berpedoman pada :

FORMULA 4P DAN FORMULA 5C

FORMULA 4 P

Personaliti : data lengkap pemohon kredit

Purpose : tujuan/penggunaan kredit

Prospect : analisis usaha di kemudian hari

payment : kemampuan pemohon kredit utk melunasi hutang

FORMULA 5 C

Character : watak, moral dan kepribadian pemohon kredit dilihat dr riwayat


hidup, riwayat usaha
Capacity : kemampuan debitur utk mengelola usahanya atau kredit tsb

Capital : penelitian thdp modal yg dimiliki oleh pemohon kredit

Collateral : jaminan utk persetujuan kredit

Condition of economy : kondisi ekonomi secara umum dan kondisi sektor usaha
pemohon kredit

Pemberian kredit oleh bank kepada nasabah debitur perpedoman pada 2


prinsip :

1. Prinsip kepercayaan

2. Prinsip kehati-hatian

Penggolongan kredit berdasarkan kualitas kredit

Kredit lancar

Kredit dlm perhatian khusus

Kredit kurang lancar

Kredit yg diragukan

Kredit macet

Proses pemberian kredit

Pengajuan Permohonan/Aplikasi Kredit

Penelitian berkas kredit

Penilaian kelayakan kredit

Pengajuan kredit/Aplikasi kredit

Mengisi aplikasi kredit/profil perusahaan

Tujuan dan manfaat kredit

Besarnya kredit dan jangka waktu pelunasan kredit

Cara pengembalian kredit

Jaminan kredit

Aspek Penilaian Kelayakan Kredit

Aspek hukum : keaslian/keabsahan dokumen

Aspek pasar dan pemasaran : prospek usaha di masa sekarang dan yad

Aspek keuangan : analisis laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi
Aspek teknis/oprasional : lokasi usaha, kondisi gedung

Aspek manajemen : cara mengelola usaha dan sdm nya

Aspek sosial ekonomi

Aspek amdal : analisis dampal lingkungan

Fungsi Perjanjian Kredit

Sbg perjanjian pokok

Alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban diantara kreditur dan
debitur

Alat utk melakukan monitoring kredit

JAMINAN

Jaminan pemberian kredit : suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur utk
melunasi kredit sesuai dengan yg diperjanjikan

Jaminan tambahan yg diserahkan nasabah debitur kpd bank dlm rangka


pemberian fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah ( SK Dir
BI No 23/69/KEP/DIR/1991

Fungsi Jaminan

Utk meyakinkan bank atau kreditur bahwa debitur mempunyai kemampuan utk
melunasi kredit yg diberikan kepadanya sesuai dgn perjanjian kredit yg telah
disepakati bersama.

Macam Jaminan

Jaminan perorangan

Jaminan kebendaan

Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah atau nonperforming loan resiko yg terkandung dlm setiap


pemberian kredit oleh bank

Risikokeadaan dimana kredit tdk dpt kembali pada waktunya

Faktor penyebab kredit bermasalah :

1. kesengajaan dr pihak yg terlibat dlm proses kredit

2. kesalahan prosedur pemberian kredit

3. makroekonomi

Kredit yg dikategorikan kredit bermasalah


Kredit kurang lancar

Kredit diragukan

Kredit macet

KREDIT BERMASALAH

Dua cara/strategi utk menyelamatkan kredit bermasalah :

1. Penyelematan kredit : langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui


perundingan kembali antara bank sbg kreditur dan nasabah peminjam sbg
debitur.

2. Penyelesaian kredit : langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui lembaga


hukum.

Lembaga hukum utk menyelesaikan kredit bermasalah

Panitia Urusan Piutang Negara ( PUPN )

Dirjen Piutang dan Lelang Negara (DJPLN)

Badan peradilan

arbitrase

SE BI NO 26/4/BPPP 1993

Penyelamatan kredit bermasalah Sebelum diselesaikan melalui lembaga hukum


adl melalui penjadwalan kembali ( recsheduling ), persyaratan kembali
( reconditioning ) dan penataan kembali ( restructuring )

Rescheduling ( Penjadwalan Kembali )

Upaya hukum untuk melakukan perubahan terhadap beberapa syarat perjanjian


kredit yg berkaitan dgn jadwal pembayaran kembali/jangka waktu termasuk
tenggang, jumlah angsuran, bila perlu penambahan kredit

Reconditioning ( Persyaratan Kembali )

Melakukan perubahan persyaratan atau perjanjian tanpa memberikan tambahan


kredit

Restructuring ( Penataan Kembali )

Upaya berupa melakukan perubahan syarat syarat perjanjian kredit berupa


tambahan kredit

JASA JASA PERBANKAN

LUTHFIANA

MACAM JASA PERBANKAN


1. Pengiriman uang ( Transfer )

2. Inkaso

3. Kliring

4. Bank Garansi

5. Kotak Pengaman Simpanan ( Safe Deposit Box )

6. Kartu Kredit

7. Letter of credit dalam transaksi perdagangan dalam negeri dan luar negeri

PENGIRIMAN UANG ( TRANSFER )

Transfer : suatu kegiatan yg dilakukan oleh bank utk mengirim sejumlah uang
yg ditujukan kpd pihak tertentu.

Cara transfer bisa dilakukan dgn :

1. surat/pos ( mail transfer )

2. Teleks/telegram

3. wesel tunjuk

4. ATM

INKASO

Pemberian kuasa pd bank oleh perusahaan atau perorangan utk


menagihkan,atau memintakan persetujuan pembayaran atau menyerahkan
begitu saja kpd pihak ybs di tempat lain ( dlm negeri atau luar negeri )

Manfaat inkaso :

1. Nasabah pengirim tdk perlu menagih sendiri atau mendatangi pihak yg


ditagih, yg berada ditempat lain, cukup menyerahkan surat tagihan tsb pd pihak bank

2. Nasabah dpt menghemat tenaga dan biaya serta keamanan pun terjamin

Obyek inkaso : wesel, cek, surat undian, deviden, kuitansi

KLIRING

Mnrt Kamus Perbankan , kliring adl perhitungan utang piutang antara peserta
secara terpusat di suatu tempat dgn cara saling menyerahkan surat-surat
berharga dan surat dagang yg telah ditetapkan utk dpt diperhitungkan

Kliring : sarana perhitungan warkat antar bank yg dilaksanakan oleh BI guna


memperluas dan memperlancar lalulintas pembayaran uang giral

Kliring lokal : kliring yg diselenggarakan oleh BI antara bank-bank di suatu


wilayah kliring
Wil yg tdk tdpt kantor BI, kliringnya diserahkan kpd bank yg ditrunjuk oleh BI

BANK GARANSI

Bank garansi adl jaminan yg diberikan oleh bank, dlm arti bank menyatakan
suatu pengakuan tertulis yg isinya menyetujui mengikatkan diri kpd si penerima
jaminan dlm jangka waktu ttt bila di kemudian hari ternyata si terjamin tdk
memenuhi kewajibannya kpd si penerima jaminan

Bank garansi diberikan oleh bank kpd nasabah utk tujuan membantu nasabah
yg akan melakukan suatu transaksi ttt yg tdk membutuhkan kredit dr bank

Dlm bank garansi ada 3 pihak terkait :

1. Penjamin ( bank , pihak pemberi jaminan )

2. Terjamin ( pihak yg diberikan jaminan oleh bank )

3. Penerima jaminan ( pihak penerima jaminan dr bank )

KOTAK PENGAMAN SIMPANAN

SAFE DEPOSIT BOX : penyewaan box dgn ukuran tt utk menyimpan barang-
barang berharga dlm jangka waktu tt dan nasabah menyimpan sendiri kunci
boks pengaman itu sendiri

Simpanan dlm bentuk ntertutup, pejabat bank tdk boleh


memeriksa/menyaksikan wujud/bentuk barang yg disimpan

Barang yg diijinkan disimpan dlm kotak pengaman :

1. Mata uang, barang berharga. Logam mulia

2. kertas berharga, sertifikat dan dokumen penting lainnya

Safe deposit box punya dua anak kunci, yg satu berupa kunci cadangan dipegang oleh
bank dan yg satu lagi disimpan oleh penyewa

Pihak penyewa wajib membayar uang sewa dan uang jaminan anak kunci

KARTU KREDIT

Kartu kredit : adl alat pembayaran pengganti uang tuani atau cek

Kartu kredit : alat pembayaran sbg ganti uang tunai yg sewaktu-waktu dpt
digunakan konsumnen utk ditukarkan dgn produk barang dan jasa yg
diinginkannya pd tempat-tenpat menerima kartu kredit ( merchant ) atau bisa
digunakan konsumen utk menguangkan kpd bank penerbit atau jaringannya
( cash advance )

Debit card yaitu kartu yg berfungsi sbg alat pembayaran yg praktis sbg
pennganti uang tunai, yg dpt dibelanjakan sebatas kredit yg diberikan, dimana
setiap transaksi memotong secara otomatis rekening pemegang kartu.

Perdagangan Valuta Asing


Transaksi tunai

Transaksi tunggak

Transaksi barter

KUSTODIAN

Pihak yg memberikan jasa penitipan efek atau harta lain yg bekaitan dgn efek
serta jasa lain tmsk deviden, bunga dan mewakili pemegang rekening mjd
nasabah

JASA JASA PERBANKAN

LUTHFIANA

MACAM JASA PERBANKAN

1. Pengiriman uang ( Transfer )

2. Inkaso

3. Kliring

4. Bank Garansi

5. Kotak Pengaman Simpanan ( Safe Deposit Box )

6. Kartu Kredit

7. Letter of credit dalam transaksi perdagangan dalam negeri dan luar negeri

PENGIRIMAN UANG ( TRANSFER )

Transfer : suatu kegiatan yg dilakukan oleh bank utk mengirim sejumlah uang
yg ditujukan kpd pihak tertentu.

Cara transfer bisa dilakukan dgn :

1. surat/pos ( mail transfer )

2. Teleks/telegram

3. wesel tunjuk

4. ATM

INKASO

Pemberian kuasa pd bank oleh perusahaan atau perorangan utk


menagihkan,atau memintakan persetujuan pembayaran atau menyerahkan
begitu saja kpd pihak ybs di tempat lain ( dlm negeri atau luar negeri )

Manfaat inkaso :

1. Nasabah pengirim tdk perlu menagih sendiri atau mendatangi pihak yg


ditagih, yg berada ditempat lain, cukup menyerahkan surat tagihan tsb pd pihak bank
2. Nasabah dpt menghemat tenaga dan biaya serta keamanan pun terjamin

Obyek inkaso : wesel, cek, surat undian, deviden, kuitansi

KLIRING

Mnrt Kamus Perbankan , kliring adl perhitungan utang piutang antara peserta
secara terpusat di suatu tempat dgn cara saling menyerahkan surat-surat
berharga dan surat dagang yg telah ditetapkan utk dpt diperhitungkan

Kliring : sarana perhitungan warkat antar bank yg dilaksanakan oleh BI guna


memperluas dan memperlancar lalulintas pembayaran uang giral

Kliring lokal : kliring yg diselenggarakan oleh BI antara bank-bank di suatu


wilayah kliring

Wil yg tdk tdpt kantor BI, kliringnya diserahkan kpd bank yg ditrunjuk oleh BI

BANK GARANSI

Bank garansi adl jaminan yg diberikan oleh bank, dlm arti bank menyatakan
suatu pengakuan tertulis yg isinya menyetujui mengikatkan diri kpd si penerima
jaminan dlm jangka waktu ttt bila di kemudian hari ternyata si terjamin tdk
memenuhi kewajibannya kpd si penerima jaminan

Bank garansi diberikan oleh bank kpd nasabah utk tujuan membantu nasabah
yg akan melakukan suatu transaksi ttt yg tdk membutuhkan kredit dr bank

Dlm bank garansi ada 3 pihak terkait :

1. Penjamin ( bank , pihak pemberi jaminan )

2. Terjamin ( pihak yg diberikan jaminan oleh bank )

3. Penerima jaminan ( pihak penerima jaminan dr bank )

KOTAK PENGAMAN SIMPANAN

SAFE DEPOSIT BOX : penyewaan box dgn ukuran tt utk menyimpan barang-
barang berharga dlm jangka waktu tt dan nasabah menyimpan sendiri kunci
boks pengaman itu sendiri

Simpanan dlm bentuk ntertutup, pejabat bank tdk boleh


memeriksa/menyaksikan wujud/bentuk barang yg disimpan

Barang yg diijinkan disimpan dlm kotak pengaman :

1. Mata uang, barang berharga. Logam mulia

2. kertas berharga, sertifikat dan dokumen penting lainnya

Safe deposit box punya dua anak kunci, yg satu berupa kunci cadangan dipegang oleh
bank dan yg satu lagi disimpan oleh penyewa

Pihak penyewa wajib membayar uang sewa dan uang jaminan anak kunci
KARTU KREDIT

Kartu kredit : adl alat pembayaran pengganti uang tuani atau cek

Kartu kredit : alat pembayaran sbg ganti uang tunai yg sewaktu-waktu dpt
digunakan konsumnen utk ditukarkan dgn produk barang dan jasa yg
diinginkannya pd tempat-tenpat menerima kartu kredit ( merchant ) atau bisa
digunakan konsumen utk menguangkan kpd bank penerbit atau jaringannya
( cash advance )

Debit card yaitu kartu yg berfungsi sbg alat pembayaran yg praktis sbg
pennganti uang tunai, yg dpt dibelanjakan sebatas kredit yg diberikan, dimana
setiap transaksi memotong secara otomatis rekening pemegang kartu.

Perdagangan Valuta Asing

Transaksi tunai

Transaksi tunggak

Transaksi barter

KUSTODIAN

Pihak yg memberikan jasa penitipan efek atau harta lain yg bekaitan dgn efek
serta jasa lain tmsk deviden, bunga dan mewakili pemegang rekening mjd
nasabah

RAHASIA BANK

PENGERTIAN

RAHASIA

SESUATU YANG DIPERCAYAKAN SESEORANG UNTUK TIDAK DICERITAKAN KEPADA


ORANG YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUINYA

RAHASIA BANK

SESUATU YANG DIPERCAYAKAN NASABAH KEPADA BANK AGAR TIDAK


DICERITAKAN KEPADA ORANG LAIN YANG TIDAK BERWENANG MENGETAHUI

MENGAPA RAHASIA BANK PENTING?

RAHASIA BANK ADALAH LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN


CUSTOMER

SEJARAH:

SEMULA TUMBUH DALAM PRAKTIK BAHWA RAHASIA BANK ADALAH MASALAH


NASABAH, BUKAN MASALAH BANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI

PADA NEGARA YANG MENGANUT SISTEM LIBERALISME, PERLINDUNGAN HAK


MILIK HARUS DIREALISASI, SEHINGGA DALAM BANKING ACT DIATUR
lanjutan.. SEJARAH

DI EROPA DIANUT FILOSOFI: KERAHASIAAN BANK ADALAH HAL YANG PRIMA


DALAM LANDASAN ETIKA BISNIS ANTARA BANK DENGAN CUSTOMER

SWISS: KEWAJIBAN MENJAGA RAHASIA BANK BERDASAR:

1. RIGHT TO PERSONAL PRIVACY: TERDAPAT DALAM UU

2. CONTRACTUAL RELATIONSHIP, ANTARA NASABAH DENGAN BANK SEBAGAI


AGEN

BANK HARUS MENJAGA RAHASIA BANK SEBAGAI BAGIAN HUBUNGAN


KONTRAKTUAL SEBAGAI KONSEKWENSI BERLAKUNYA PRINCIPLE OF
GOOD FAITH INHERENT IN CISTOMARY LAW

AUSTRIA:

1. DALAM KONTRAK BANK DENGAN NASABAH DIATUR MENGENAI LARANGAN


TERHADAP PEJABAT BANK UNTUK MEMBUKA INFORMASI NASABAH KEPADA
PIHAK LAIN

2. DENGAN BATASAN, TIDAK MELANGGAR UU DLL

INDONESIA:

1. UU 23 PRP 1960, UU 14 TAHUN 1967, UU 7 TAHUN 1992 DAN UU 10


TAHUN 1998 MENGALAMI PERKEMBANGAN SIGNIFIKAN DALAM CAKUPAN
RAHASIA BANK DAN PENEROBOSANNYA

TEORI RAHASIA BANK


(Muhammad Djumhana)

TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT MUTLAK (ABSOLUTELY THEORY)

BANK BERKEWAJIBAN UNTUK MENYIMPAN RAHASIA NASABAH YANG DIKETAHUI


BANK KARENA KEGIATAN USAHANYA DALAM KEADAAN APAPUN, BIASA ATAU DALAM
KEADAAN LUAR BIASA.

TEORI RAHASIA BANK BERSIFAT NISBI

BANK DIPERBOLEHKAN MEMBUKA RAHASIA NASABAHNYA, APABILA UNTUK


KEPENTINGAN YANG MENDESAK, MISALNYA UNTUK KEPENTINGAN NEGARA.

SEJARAH RAHASIA BANK DI INDONESIA

UU NO 11 TAHUN 1953 TENTANG TUGAS POKOK BANK INDONESIA


BELUM TERPIKIRKAN

PASAL 7 DAN 8: TUGAS BANK INDONESIA .. MEMAJUKAN PERKEMBANGAN


YANG SEHAT . DAN PENGAWASAN URUSAN KREDIT

MENUNJUKKAN ADANYA OTORITAS BANKING SUPERVISION

PP 1 TAHUN 1955 TENTANG PENGAWASAN URUSAN KREDIT:

KETERANGAN TENTANG BADAN KREDIT YANG DIPEROLEH BI TIDAK


DIUMUMKAN DAN BERSIFAT RAHASIA

UU 23 PRP TAHUN 1960 TENTANG RAHASIA BANK

ISI: 7 PASAL

PASAL 2: BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN KETERANGAN-KETERANGAN


TENTANG KEADAAN KEUANGAN LANGGANANNYA YANG TERCATAT
PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK
MENURUT KELAZIMAN, KECUALI PERPAJAKAN DAN KEPENTINGAN
PERADILAN

LANGGANAN BANK ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMPERCAYAKAN


UANGNYA PADA BANK, MENERIMA CEK, BUNGA DARI BANK DAN LAIN
SEBAGAINYA

UU 14 TAHUN 1967 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN

PASAL 36:

BANK TIDAK BOLEH MEMBERIKAN KETERANGAN2 TENTANG KEADAAN KEUANGAN


NASABAHNYA YANG TERCATAT PADANYA DAN HAL-HAL LAIN YANG HARUS
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN,
KECUALI DALAM HAL-HAL YANG DITENTUKAN DALAM UU INI

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 2/377/UPPB/PbB


PERIHAL PENAFSIRAN TENTANG PENGERTIAN RAHASIA BANK
TANGGAL 11 SEPTEMBER 1969

KEADAAN KEUANGAN YANG TERCATAT PADANYA ADALAH KEADAAN MENGENAI


KEUANGAN YANG TERDAPAT PADA BANK YANG MELIPUTI SEGALA
SIMPANANNYA YANG TERCANTUM DALAM SEMUA POS PASIVA, DAN
SEGALA POS AKTIVA YANG MERUPAKAN PEMBERIAN KREDIT DALAM
BERBAGAI MACAM BENTUK KEPADA YANG BERSANGKUTAN

SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 2/377/UPPB/PbB PERIHAL


PENAFSIRAN TENTANG PENGERTIAN RAHASIA BANK TANGGAL 11
SEPTEMBER 1969

HAL-HAL LAIN YANG HARUS DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN


DALAM DUNIA PERBANKAN, IALAH SEGALA KETERANGAN ORANG ATAU BADAN
YANG DIKETAHUI OLEH BANK KARENA KEGIATAN DAN USAHANYA, YAITU:
PEMBERIAN PELAYANAN, DAN JASA DALAM LALU LINTAS UANG, BAIK
DALAM MAUPUN LUAR NEGERI

PENDISKONTOAN. DAN JUAL-BELI SURAT BERHARGA

RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992 TENTANG


PERBANKAN

PENGERTIAN:

PASAL 1 ANGKA 16

RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN DARI NASABAH BANK YANG MENURUT
KELAZIMAN DUNIA PERBANKAN WAJIB DIRAHASIAKAN

RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992 TENTANG


PERBANKAN

PASAL 40 AYAT 1:

BANK DILARANG MEMBERIKAN KETERANGAN YANG DICATAT PADA BANK TENTANG


KEADAAN KEUANGAN DAN HAL-HAL LAIN DARI NASABAHNYA, YANG WAJIB
DIRAHASIAKAN OLEH BANK MENURUT KELAZIMAN DALAM DUNIA PERBANKAN

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 7 TAHUN 1992

1. PASAL 41: KEPENTINGAN PERPAJAKAN

2. PASAL 42: KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA

3. PASAL 43: DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAH

4. PASAL 44: TUKAR-MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK

RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998 TENTANG


PERUBAHAN UU 7 TAHUN 1992 TENTANGPERBANKAN

PENGERTIAN:

PASAL 1 ANGKA 28

RAHASIA BANK ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KETERANGAN MENGENAI NASABAH PENYIMPAN DAN SIMPANANNYA

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 41 (1):

UNTUK KEPENTINGAN PERPAJAKAN PIMPINAN BANK INDONESIA ATAS


PERMINTAAN MENTRI KEUANGAN BERWENANG MENGELUARKAN PERINTAH
TERTULIS KEPADA BANK AGAR MEMBERIKAN KETERANGAN DAN MEMPERLIHATKAN
BUKTI-BUKTI TERTULIS SERTA SURAT-SURAT MENGENAI KEADAAN KEUANGAN
NASABAH PENYIMPAN TERTENTU KEPADA PEJABAT PAJAK
PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 42 (1):

UNTUK KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA, PIMPINAN BANK


INDONESIA DAPAT MEMBERIKAN IZIN KEPADA POLISI, JAKSA ATAU HAKIM UNTUK
MEMPEROLEH KETERANGAN DARI BANK MENGENAI SIMPANAN TERSANGKA ATAU
TERDAKWA PADA BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 41 A (1):

UNTUK PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG TELAH DISERAHKAN KEPADA


BADAN URUSAN PIUTANG DAN LELANG NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG
NEGARA, PIMPINAN BANK INDONESIA MEMBERIKAN IZIN KEPADA PEJABAT BADAN
URUSAN PIUTANG DAN LELANG NEGARA/PANITIA URUSAN PIUTANG NEGARA UNTUK
MEMPEROLEH KETERANGAN DARI BANK MENGENAI SIMPANAN NASABAH DEBITUR

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 43:

DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK DENGAN NASABAHNYA, DIREKSI


BANK YANG BERSANGKUTAN DAPAT MENGINFORMASIKAN KEPADA PENGADILAN
TENTANG KEADAAN KEUANGAN NASABAH YANG BERSANGKUTAN DAN MEMBERIKAN
KETERANGAN LAIN YANG RELEVAN DENGAN PERKARA TERSEBUT

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 44 (1):

DALAM RANGKA TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK, DIREKSI BANK


DAPAT MEMBERITAHUKAN KEADAAN KEUANGAN NASABAHNYA KEPADA BANK LAIN

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 44 A (1):

ATAS PERMINTAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH PENYIMPAN YANG


DIBUAT SECARA TERTULIS, BANK WAJIB MEMBERIKAN KETERANGAN MENGENAI
SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN PADA BANK YBS KEPADA PIHAK YANG DITUNJUK OLEH
NASABAH PENYIMPAN TERSEBUT

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DALAM UU 10 TAHUN 1998

PASAL 44 A (2):

DALAM HAL NASABAH PENYIMPAN TELAH MENINGGAL DUNIA, AHLI WARIS YANG
SAH DARI PENYIMPAN YANG BERSANGKUTAN BERHAK MEMPEROLEH KETERANGAN
MENGENAI SIMPANAN NASABAH PENYIMPAN TERSEBUT


SANKSI ATAS KETENTUAN RAHASIA BANK DALAM UU PERBANKAN

BENTUK SANKSI: PIDANA DAN DENDA SECARA AKUMULATIF

PASAL 47 (1): TANPA MEMBAWA PERINTAH TERTULIS ATAU TANPA IJIN


MEMAKSA BANK ATAU PIHAK TERAFILIASI UNTUK MEMBERI KETERANGAN
DIANCAM PIDANA PENJARA 2 - 4 TAHUN, DAN DENDA 10 - 200 M

PASAL 47 (2): ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK TERAFILIASI YANG


SENGAJA MEMBERI KETERANGAN DIANCAM PIDANA PENJARA 2 4 TAHUN DAN
DENDA 4 800 M

PASAL 47 A: ANGGOTA DIREKSI, KOMISARIS ATAU PIHAK TERAFILIASI YANG


SENGAJA TIDAK MEMBERIKAN KETERANGAN, DIANCAM PIDANA PENJARA 2
7 TAHUN DAN DENDA 4 15 M

KESIMPULAN

PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS


MEMBUKA RAHASIA BANK

PBI NO. 2/19/PBI/2000 TANGGAL 7 SEPTEMBER 2000

PASAL 1: PENGERTIAN BANK, SIMPANAN, NASABAH, NASABAH DEBITOR, DAN


RAHASIA BANK

PASAL 2 AYAT 4: KEWAJIBAN MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU SEHUBUNGAN


DENGAN NASABAH PENYIMPAN TIDAK BERLAKU UNTUK:

a. KEPENTINGAN PERPAJAKAN

b. PENYELESAIAN PIUTANG BANK YANG SUDAH DISELESAIKAN KEPADA


BUPLN/PUPN

c. KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PIDANA

d. KEPENTINGAN PERADILAN DALAM PERKARA PERDATA ANTARA BANK


DENGAN NASABAHNYA

e. TUKAR MENUKAR INFORMASI ANTAR BANK

f. PERMINTAAAN, PERSETUJUAN ATAU KUASA DARI NASABAH PENYIMPAN


YANG DIBUAT SECARA TERTULIS

g. PERMINTAAN AHLI WARIS YANG SAH DARI NASABAH PENYIMPAN YANG


TELAH MENINGGAL DUNIA

KEWAJIBAN RAHASIA BANK BERLAKU UNTUK PIHAK TERAFILIASI

BUTIR A, B DAN C WAJIB MEMPEROLEH PERINTAH ATAU IZIN TERTULIS UNTUK


MEMBUKA RAHASIA BANK DARI PIMPINAN BI:
a. KEPENTINGAN PAJAK DIDASARKAN PERMINTAAN TERTULIS MENTERI
KEUANGAN

b. PENYELESAIAN PIUTANG NEGARA ATAS PERMINTAAN TERTULIS KEPALA


BUPLN/PUPN

c. PEADILAN PERKARA PIDANA ATAS PERMINTAAN TERTULIS DARI KAPOLRI,


JAKSA AGUNG DAN KETUA MAHKAMAH AGUNG

DAN BUTIR D,E, F DAN G TIDAK DIPERLUKAN PERINTAH

DALAM KAITAN DENGAN TINDAK PIDANA KORUPSI DILAKSANAKAN OLEH GBI


DALAM WAKTU SELAMBAT-LAMBATNYA 3 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK SURAT
PERMINTAAN DITERIMA SECARA LENGKAP OLEH DIREKTUR HUKUM BI

GBI DAPAT MENOLAK UNTUK MEMBERIKAN PERINTAH SECARA TERTULIS APABILA


SURAT PERMINTAAN TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN, YANG HARUS
DIBERITAHUKAN SECARA TERTULIS SELAMBAT-LAMBATNYA 14 HARI SETELAH
SURAT PERMINTAAN DITERIMA

Lanjutan..

PEMBLOKIRAN DAN ATAU PENYITAAN SIMPANAN ATAS NAMA SEORANG NASABAH


YANG TELAH DINYATAKAN SEBAGAI TERSANGKA ATAU TERDAKWA OLEH POLISI,
JAKSA, ATAU HAKIM DAPAT DILAKUKAN TANPA MEMERLUKAN IZIN PIMPINAN BI.
DALAM HAL POLISI, JAKSA ATAU HAKIM BERMAKSUD MEMPEROLEH KETERANGAN
MENGENAI NASABAH PENYIMPANAN DAN SIMPANANNYA YANG DIBLOKIR DAN
ATAU DISITA, MAKA BERLAKU KETENTUAN MENGENAI CARA-CARA MEMBUKA
RAHASIA BANK

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI LUAR UU PERBANKAN

SURAT MAHKAMAH AGUNG NO. KMA/694/R.45/XII/2004 PERIHAL PERTIMBANGAN


HUKUM ATAS PELAKSANAAN KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

BERISI PENEGASAN BAHWA KETENTUAN PASAL 12 UU 30 TAHUN 2002 TENTANG KPK


MERUPAKAN KETENTUAN KHUSUS (LEX SPECIALIS) YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN
KEPADA KPK DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN
PENUNTUTAN

PENGECUALIAN RAHASIA BANK DI LUAR UU PERBANKAN

PROSEDUR IJIN MEMBUKA RAHASIA BANK SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PASAL 42 UU


PERBANKAN TIDAK BERLAKU BAGI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI.

Anda mungkin juga menyukai