Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan mengangkat dan mengangkut sudah menjadi suatu
kegiatan yang tak terpisahkan pada diri manusia. Dalam dunia kerja, kegiatan angkat dan angkut
merupakan suatu hal pokok atau bisa disebut esensial, karena hampir di setiap pekerjaan
dijumpai kegiatan angkat angkut. Kegiatan angkat angkut biasanya dijumpai di perkebunan,
pertambangan, perindustrian, pelabuhan, di pasar, bahkan di kantor pemerintahan maupun
swasta.
Pekerjaan mengangkat dan mengangkut jika tidak dilakukan dengan benar dan hati-hati
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Oleh sebab itu
maka teknik mengangkat dan mengangkut yang benar serta alat mengangkat dan mengangkut
yang ergonomis sangat diperlukan untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja. Kegiatan
mengangkat dan mengangkut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
2. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun, dll.
3. Ketrampilan bekerja.
4. Peralatan kerja.
1. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang kuat dan sebanyak mungkin otot tulang
yang lemah dibebaskan dari pembebanan.
Untuk menerapkan kedua prinsip kinetis itu setiap kegiatan mengangkat dan mengangkut
harus dilakukan sebagai berikut :
1. Pegangan harus tepat. Memegang diusahakan dengan tangan penuh dan memegang dengan
hanya beberapa jari yang dapat menyebabkan ketegangan statis lokal pada jari tersebut harus
dihindarkan.
2. Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan dan dalam posisi lurus. Fleksi pada lengan untuk
mengangkut dan mengangkat menyebabkan ketegangan otot statis yang melelahkan.
4. Dagu ditarik segera setelah kepala bisa ditegakkan lagi seperti pada permulaan gerakan.
Dengan posisi kepala dan dagu yang tepat, seluruh tulang belakang diluruskan.
5. Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi momentum yang
terjadi dalam posisi mengangkat. Satu kaki ditempatkan ke arah jurusan gerakan yang dituju,
kaki kedua ditempatkan sedemikian rupa sehingga membantu mendorong tubuh pada
gerakan pertama.
6. Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong, serta gaya untuk gerakan dan
perimbangan.
7. Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertikal yang melalui pusat gravitasi
tubuh.
Selain hal diatas dalam kegiatan mengangkat dan mengangkut juga harus diperhatikan
ketentuan berikut ini :
2. Tinggi maksimum tempat pemegang dari lantai tidak lebih dari 35 cm.
3. Jika suatu beban harus diangkut dari permukaan lantai dianjurkan agar menggunakan agar
menggunakan alat mekanis (katrol).
4. Beban yang akan diangkut harus berada sedekat mungkin dengan tubuh.
5. Punggung harus lurus agar bahaya kerusakan terhadap diskus dapat dihindarkan.
6. Mula-mula lutut harus bengkok dan tubuh harus berada pada sikap dengan punggung lurus.
Pada kegiatan mengangkat dan mengangkut, dianjurkan agar beban sedekat mungkin
pada garis vertikal gravitasi tubuh. Dengan begitu, upaya yang bersifat mengimbangi berkurang
dan dihindari aktivitas otot statis yang tidak perlu. Dalam hubungan ini, mengangkut dengan
pemakaian gendongan sangat cocok. Adapun pekerjaan mengangkut dengan beban di atas
punggung kurang menguntungkan, oleh karena beberapa otot perut menjadi berkontraksi statis.
Aktivitas yang dapat menimbulkan Hazard (efek samping negatif) :
1. Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan operator.
3. Ukuran beban yang harus diangkat (berukuran besar) memiliki pusat massa (centre of gravity)
yang letaknya jauh dari badan operator. Selain itu juga menghalangi pandangan (vision)
operator.
4. Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban (mengangkat beban dari
permukaan lantai akan relatif lebih sulit dari pada mengangkat beban dari ketinggian pada
permukaan pinggang).
5. Beban puntir (twisting load) pada badan operator selama aktivitas angkat beban.
6. Prediksi terhadap berat beban yang akan diangkat. Untuk mengantsipasi beban yang lebih
berat dari yang diperkirakan.
9. Berbagai macam rintangan yang menghalangi ataupun keterbatasan postur tubuh yang berada
pada suatu tempat kerja.
13. Diangkatnya suatu beban dalam suatu periode. Hal ini sama dengan membawa beban pada
jarak tertentu dan memberi tambahan beban pada vertebral discus (VD) dan intervertebral
discus (ID) pada vertebral column di daerah punggung.
14. Metode angkat angkut yang benar (tidak boleh mengangkat dan mengangkut beban secara
tiba-tiba).
Bila alat kerja dari yang paling sederhana sampai pada yang paling rumit tersedia,
sebaiknya alat tersebut dipergunakan secara tepat. Tentu saja selalu dipertimbangkan
keseimbangan yang tepat diantara penggunaan peralatan kerja dengan prinsip bahwa pekerjaan
sebaiknya padat karya.
Cara kerja dimodifikasi, agar beban angkat dan angkut dikurangi seperti halnya
penggunaan roda pada barang yang diangkat dan diangkut, kereta dorong, dll. Modernisasi telah
memungkinkan perubahan tersebut. Penyelesaian untuk pemindahan material secara teknis yaitu
:
1. Pindahkan beban yang berat dari mesin ke mesin yang telah dirancang dengan menggunakan
roller (ban berjalan).
2. Gunakan meja yang dapat digerakkan naik turun untuk menjaga agar bagian permukaan meja
kerja dapat langsung dipakai untuk memasukkan lembaran logam atau benda kerja lainnya ke
dalam mesin.
3. Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi dan turunkan dengan
bantuan gaya gravitasi.
4. Berikan peralatan yang dapat mengangkat, misalnya: pada ujung belakang truk untuk
memudahkan pengangkatan material.
5. Bila beban terlalu berat gunakan alat bantu angkat (misalnya: crane).
7. Desainlah kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yang ergonomis sehingga mudah
pada waktu mengangkat.
8. Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat benda pada
ketinggian permukaan pinggang.
10. Siapkan trolley dan pengungkit (lever) untuk mengangkat ujung dari drum (dengan volume
200 liter).
11. Bebaskan area kerja dari gerakan dan peletakan material yang mengganggu jalur (acces) dari
operator.
12. Hindarkan lantai kerja dari sesuatu yang dapat membuat licin sehingga akan membahayakan
operator pada saat perjalanan memindahkan material.
13. Buatlah suatu ruang kerja yang cukup untuk gerakan dinamis bebas pada operator.
Pekerjaan mengangkat dan mengangkut jika dilakukan dengan salah dapat menyebabkan
resiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja semakin tinggi. Bagian tubuh yang
paling paling beresiko terkena dampak dari cara mengangkat dan mengangkut yang benar yaitu
tulang belakang.
Hal ini tentu sangat berbahaya karena pada tulang belakang terdapat susunan syaraf yang
menghubungkan syaraf sensorik dan motorik dengan pengatur syaraf pusat atau otak. Disamping
itu juga terdapat resiko lain yang dapat terjadi jika proses mengangkat dan mengangkut
dilakukan dengan salah. Adapun contoh kerusakan tulang belakang akibat teknik mengangkat
dan mengangkut beban yang terlalu berat antara lain :
1. Over Exertion Lifting and Carrying yaitu kerusakan jaringan, tubuh yang diakibatkan oleh
beban angkut yang berlebihan.
2. HNP (Hernia Nucleus Pulposus) yaitu robeknya bagian dalam dari lempeng menonjol keluar
serta mungkin menekan saraf-saraf disekitarnya akibat beban angkut berlebih dan
pembebanan tiba-tiba.
3. Back Injury yaitu timbulnya nyeri pada punggung, biasanya sikap kerja atau mengangkat yang
tidak benar dipengaruhi oleh arah beban yang diangkat.
1. Tubuh posisi jongkok, salah satu kaki yang terkuat diletakkan didepan sebagai tumpuan
dan sikap punggung diusahakan tegak atau sebesar 60.
2. Tangan mengangkat beban dengan sikap punggung tetap tegak dan meletakkannya pada
paha kaki yang terkuat. Pastikan pegangan tangan sudah kuat dan nyaman.
3. Berdiri dengan bertumpu pada kaki yang terkuat, beban diangkat hati-hati dengan sikap
punggung masih tegak sampai dengan berdiri sempurna.
4. Saat berjalan, beban harus berada sedekat mungkin dengan tubuh dengan posisi tangan
disesuaikan dengan kenyamanan saat berjalan.
5. Saat akan meletakkan beban kembali dilakukan seperti cara mengangkat beban tetapi
dengan urutan terbalik.
1. Tubuh posisi jongkok dengan kaki yang terkuat di depan dan sikap punggung diusahakan
tegak.
2. Kedua tangan kedua ujung beban bagian atas, lalu beban dimiringkan ke kiri dan tangan
kanan turun ke bawah memegang ujung kanan bawah beban.
3. Beban didorong ke belakang pada kaki yang terkuat, kemudian tangan kiri turun ke bawah
memegang ujung kiri bawah.
4. Beban kemudian diletakkan pada paha yang terkuat, gunanya sebagai persiapan untuk
berdiri, atau boleh langsung diangkat jika mampu.
5. Kemudian berdiri dengan hati-hati kemudian berjalan, usahakan beban tidak melebihi atau
menghalangi pandangan mata.posisikan tangan senyaman mungkin.
6. Saat akan meletakkan beban kembali seperti cara mengangkat beban dengan urutan
terbalik.
1. Tubuh posisi jongkok dengan kaki yang terkuat di depan dan sikap punggung diusahakan
tegak.
2. Kedua tangan mengangkat beban, lalu beban dimiringkan ke kiri dan tangan kanan turun
ke bawah memegang ujung kanan bawah beban.
3. Kemudian letakkan beban pada paha kaki yang terkuat dan tangan kiri masih memegang
beban yang atas dengan sikap punggung masih tetap tegak.
4. Berdiri dengan hati-hati dengan posisi tangan yang nyaman untuk berjalan. Kemudian
berjalan dengan posisi miring agar dapat melihat jalan yang akan dilalui.
5. Saat akan meletakkan beban kembali seperti cara mengangkat beban dengan urutan
terbalik.
1. Mengatur posisi beban yang akan diangkat pada meja sehingga memudahkan ketika akan
mengangkat.
2. Tubuh dengan posisi jongkok dengan salah satu kaki yang terkuat di depan sebagai
tumpuan dan usahakan punggung dalam posisi tegak.
3. Tangan kanan memegang bagian bawah beban dan tangan kiri memeganga bagian atas
beban.
4. Letakkan beban pada bahu yang terkuat dan menyandarkannya pada kepala, hindarkan
bagian sudut yang lancip agar tidak terkena kepala, kemudian berdiri dengan hati-hati
dan berjalan.
5. Saat akan meletakkan beban kembali seperti cara mengangkat beban dengan urutan
terbalik.
1. Perhatikan posisi dasar badan sebelum mengangkat, dan cara memegang kedua sudut
karung.
2. Badan dan karung dirapatkan agar tangan kanan dapat mendekap karung dari bawah.
7. Saat akan meletakkan beban kembali, kaki kiri ditekuk perlahan-lahan, kemudian badan
dimiringkan ke kanan.