Anda di halaman 1dari 224

PENENTUAN JALUR EFEKTIF POLA DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)


DI PT. ANUGRAH KURNIA PUSAKA

TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

JANUAR MUCHTAR
NIM : 030403055

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

No. Dok.: FM-TS-01-06A; Tgl. Efektif : 1 Februari 2007; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis ucapkan kepeda Allah SWT. Karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
Draft Tugas Sarjana ini tepat pada waktunya.
Draft Tugas Sarjana ini merupakan salah satu prosedur yang diwajibkan
bagi seluruh mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara untuk menyelesaikan masa studi Strata Satu Teknik Industri. Adapun Judul
yang diangkat oleh penulis untuk Tugas Sarjana adalah Penentuan Jalur Efektif
Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling
(SEM), karena dalam hal ini penulis menganggap ini sebagai sudut pandang
keilmuan teknik industri dalam menyelesaikan permasalahan jalur informasi yang
dialami oleh perusahaan jasa transformasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Pondok
Kelapa, Medan.
Bersamaan dengan ini juga penulis ingin mengucapkan ribuan rasa
terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut berperan dalam penyusunan Draft
Tugas Sarjana ini dari awal sampai dengan selesai. Terutama ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, Ayahanda Muchtar Arsyad dan
Ibunda Helmiah serta seluruh anggota keluarga, yaitu kepada Kakanda Afrizal
Muchtar, S. Hut, Kakanda Drh. Faisal Muchtar dan Adinda Misrina, Amd, yang
telah mendukung penulis dalam melaksanakan studinya di Teknik Industri, baik
secara moril maupun materil. Kemudian ucapan terimakasih untuk orang yang
selama ini selalu mencurahkan perhatian dan cintanya kepada penulis, yaitu
Adinda Ulia Maksum, S. Farm, yang menjadi motivasi terbesar bagi penulis
dalam menyelesaikan Draft Tugas Sarjana ini.
Kemudian terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada
pihak laian yang tak lepas dari perannya dalam penyelesaian Draft Tugas Sarjana
ini adalah :
1. Kepada Ibuk Ir. Rosnani Ginting, MT, selaku ketua jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik, Universuitas Sumatera Utara. Karena telah mmembantu
penulis dalam pengurusan setiap kegiatan Akademis.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2. Kepada Dosen Pembimbing I Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M. Sc, yang
telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan ilmu yang sangat
bermanfaat bagi penulis tentang keilmuan Teknik Industri dan tentang
penelitian yang penulis lakukan.
3. Kepada Dosen Pembimbing II Ibuk Ir. Rosani Ginting, MT, yang juga telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan ilmu yang sangat bermanfaat
bagi penulis tentang keilmuan Teknik Industri dan tentang penelitian yang
penulis lakukan.
4. Kepada seluruh staf dan karyawan jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu penulis dalam pengurusan
kegiatan akademis yang diperlukan dalam penyusunan Draft Tugas Sarjana
ini.
5. Kepada teman-teman dekat penulis, Joko, Gerri, Afrianto, Eko, Egi dan
seluruh kawan-kawan Stambuk 2003 yang telah membantu dan berbagi ilmu
dengan penulis tentang keilmuan Teknik Industri khususnya.
Demikian Draft Tugas Sarjana ini disusun dan diharapkan dapat
membantu penulis untuk dapat melaksanakan Tugas Sarjana dan penulis harapkan
bermanfaat bagi semua pihak yang merasa perlu dengan kandungan ilmu
didalamnya. Penulis sadar masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
proposal tugas sarjana ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Medan, 09 Februari 2009


Hormat Saya

Penulis

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
ABSTRAK
PT. Anugrah Kurnia Pusaka merupakan sebuah badan usaha swasta yang
bergerak dibidang jasa transportasi angkutan darat, dengan jenis angkutan mobil
berbadan besar atau bus yang melayani rute antar kota antar propinsi.
Pengoperasional jasa transportasi ini selalu harus bersaing dalam hal penyajian
dan pemuasan pelanggan dengan pelayanan jasa transportasi yang mudah, murah
dan berkualitas. Suatu aliran jaringan data dan informasi yang efektif sangat
membantu perusahaan dalam pencapaian kinerja perusahaan yang sesuai dengan
keinginan pelanggan dan keuntungan perusahaan, dimana selama ini masih
mengalami kendala karena ketidak sinkronitas dan sulitnya perusahaan dalam
mengidentifikasi hubungan antar departemen dalam pemindahan data dan
informasi serta pembangunan jaringan informasi yang terstruktur.
Pemetaan jalur data dan informasi dengan pola Data Flow Diagram
(DFD) telah mampu menstrukturalkan 18 proses kegiatan perlakuan data dan
informasi perusahaan, dengan 4 jalur hubungan antar departemen dalam penyajian
pelayanan kepada konsumen. Hasil pemetaan dianalisis kembali untuk melihat
keefektifan dan kondisi hubungan yang telah dibangun. Analisis dilakukan
dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) karena
sebagian langkah-langkah dalam DFD merupakan langkah-langkah dalam SEM.
Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa 18 proses hasil pemetaan yang
terstruktur, 15 diantaranya merupakan proses data dan informasi yang memberi
pengaruh yang signifikans ( 90 %) dalam operasional perusahaan, dan
keseluruhan berada pada 4 jalur efektif interaksi antar departemen dalam
perusahaan. Jalur hubungan antar departemen dalam perusahaan setelah dianalisis
menunjukkan tingkat hubungan yang berada diantara 80 % sampai dengan 100 %,
dan setelah diuji tidak ada hubungan dalam perusahaan yang salah dalam
penyampaian data dan informasi. Setelah dipetakan dan dianalisis, aliran data dan
informasi dapat disusun kedalam suatu peta aliran informasi, dimana hasil
pemetaan tersebut menunjukkan bahwa seluruh proses data dan informasi dapat
dikomputeriasi, dengan 12 output data dan informasi yang berbasis database.
Hasil penelitian ini telah mampu membantu perusahaan dalam
membangun sistem aliran data dan informasi yang terstruktur, efektif dan berbasis
database. Sehingga dengan hasil penelitian ini perusahaan akan mampu
mngurangi permasalahan-permasalahan aliran data dan informasi yang selama ini
dialami perusahaan, dan upaya perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja
pelayanan perusahaan dalam penyajian data dan informasi kepada konsumen.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

ABSTRAK ...................................................................................................... 4

DAFTAR ISI................................................................................................... 5

DAFTAR TABEL........................................................................................... 11

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 17

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 19

1.1. Latar Belakang Permasalahan .................................................. 19

1.2. Rumusan Permasalahan ........................................................... 22

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 22

1.3.1. Tujuan Umum ................................................................ 22

1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................... 23

1.4. Batasan Masalah ...................................................................... 23

1.5. Asumsi-asumsi Penelitian ........................................................ 24

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 25

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................ 26

2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................. 26

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ................................................. 27

2.3. Lokasi Perusahaan.................................................................... 30

2.4. Teknologi Perusahaan .............................................................. 30

2.4.1. Proses Operasional .......................................................... 30

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman
2.4.2. Teknologi Operasional .................................................... 33

2.4.3. Mesin dan Peralatan ........................................................ 34

2.4.3.1. Mesin Operasional Bus ...................................... 36

2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan ....................... 38

2.4.4. Rute Pelayanan................................................................ 40

2.5. Tata Letak Perusahaan ............................................................... 43

2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan ........................................... 43

2.5.2. Pola Aliran Bahan ........................................................... 44

2.6. Organisasi dan Manajemen ........................................................ 45

2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... 45

2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ................................ 45

2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja .............................. 51

2.6.4. Sistem Pengupahan ......................................................... 53

2.6.5. Fasilitas Perusahaan ........................................................ 53

BAB III LANDASAN TEORI...................................................................... 54

3.1. Struktur dan Analisis Sistem.................................................... 54

3.1.1. Struktur Sistem............................................................... 54

3.1.2. Analisis Sistem............................................................... 58

3.2. Data Flow Diagram (DFD) ..................................................... 59

3.2.1. Sejarah Data Flow Diagram (DFD) .............................. 59

3.2.2. Pengertian Data Flow Diagram (DFD) ......................... 60

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman
3.2.3. Komponen Data Flow Diagram (DFD)......................... 61

3.2.4. Bentuk Umum Date Flow Diagram (DFD) ................... 72

3.2.5. Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) ............. 74

3.2.6. Prosedur Levelisasi DFD ............................................... 75

3.3. Structural Equation Modeling (SEM)...................................... 76

3.3.1. Sejarah SEM .................................................................. 76

3.3.2. Pengertian SEM (Analisis Jalur).................................... 77

3.3.3. Prinsip-prinsip Dasar...................................................... 79

3.3.4. Konsep dan Istilah.......................................................... 81

3.3.5. Model Analisis dalam SEM ........................................... 85

3.3.5.1. Model Regresi Berganda................................... 85

3.3.5.2. Model Mediasi .................................................. 85

3.3.5.3. Model Kombinasi Regresi dengan Mediasi ...... 86

3.3.5.4. Model Kompleks............................................... 86

3.3.5.5. Model Rekursif dan Non Rekursif ..................... 87

3.3.6. Persamaan Jalur SEM .................................................... 88

2.3.6.1. Persamaan Satu Julur ........................................ 88

2.3.6.2. Persamaan Dua Jalur ......................................... 88

2.3.6.3. Persamaan Tiga Jalur ........................................ 89

3.3.7. Tahapan Permodelan Persamaan Struktural................... 91

3.3.8. Skala Guttman................................................................. 93

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman
BAB IV METODOLOGI............................................................................ 98

4.1. Lokasi Penelitian.................................................................... 98

4.2. Objek Penelitian ..................................................................... 98

4.3. Subjek Penelitian.................................................................... 98

4.4. Penentuan Alat Penelitian ...................................................... 100

4.5. Pengumpulan Data ................................................................. 103

4.6. Pengolahan Data..................................................................... 106

4.7. Jenis Penelitian....................................................................... 110

4.8. Analisa Data dan Pemecahan Masalah .................................. 110

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ...................... 111

5.1. Pengumpulan Data ................................................................ 111

5.1.1. Identifikasi Komponen Aliran Data ............................ 111

5.1.2. Tingkat Pemakaian Komponen Aliran Data ............... 113

5.1.2.1. Departemen Penjualan/Pemasaran ................. 113

5.1.2.2. Departemen Gudang....................................... 116

5.1.2.3. Departemen Operasional................................ 121

5.1.2.4. Departemen Administrasi............................... 124

5.1.2.5. Departemen Personalia................................... 128

5.2. Pengolahan Data ................................................................... 132

5.2.1. Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data ..................... 132

5.2.2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)...................... 133

5.2.2.1. Identifikasi Komponen DFD.......................... 133

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman
5.2.2.2. Lebelisasi Komponen DFD............................ 135

5.2.2.3. Pembuatan Contxt Diagram........................... 136

5.2.2.4. Levelisasi Context Diagram........................... 136

5.2.3. Menentukan Analisa Structural Equation

Modeling (SEM) ......................................................... 143

5.2.3.1. Membangun Model Berbasis Teori................ 143

5.2.3.2. Menciptakan Diagram Jalur ........................... 144

5.2.3.3. Identifikasi Variabel Exegenous (X) dan

Endegenous (Y).............................................. 144

5.2.3.4. Mengkonversi Diagram Jalur......................... 147

5.2.3.5. Memilih Matrik Korelasi ............................... 156

5.2.3.6. Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian ........... 157

5.2.3.6.a. Evaluasi Estimasi .......................... 157

5.2.3.6.b. Uji Kesesuaian .............................. 178

5.2.3.7. Interpretasi Struktur Aliran Data dan

Informasi ........................................................ 182

5.2.4. Menyusun Peta Jalur Informasi yang Terstruktur,

Efektif dan Berbasis Database.................................... 183

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH ........................................ 184

6.1. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pembuatan

Struktur Sistem Aliran Data ..................................................... 184

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman
6.2. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pemetaan

Data Flow Diagram (DFD) ...................................................... 189

6.3. Analisa Penentuan Hubungan Antar Departemen

Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD) ............................ 191

6.4. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis

Structural Equation Modeling (SEM) ...................................... 193

6.5. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penyusunan Peta

Aliran Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database . 195

6.6. Kegiatan yang Harus Dilakukan Perusahaan

Untuk Pemecahan Masalah ...................................................... 197

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 200

7.1. Kesimpulan .............................................................................. 200

7.2. Saran......................................................................................... 204

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1. Jumlah Kelas Bus Untuk Setiap Jenis Bus......................................... II-7

2.2. Mesin-mesin Operasional yang Digunakan

Oleh PT. Anugrah Kurnia Pusaka...................................................... II-8

2.3. Rute Pelayanan Bus AKP .................................................................. II-12

2.4. Jumlah Karyawan PT. Anugrah Kurnia Pusaka................................. II-25

2.5. Jadwal Jam Kerja PT. AKP................................................................ II-26

3.1. Sismbol-simbol Setiap Komponen dalam DFD................................. III-9

3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r............................................... III-42

4.1. Beberapa Bentuk Matrik Dalam Analisa SEM .................................. IV-9

5.1. Komponen-komponen Aliran Data dalam Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka.......................................... V-1

5.2. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Transaksi

Penjualan Tiket di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ................... V-3

5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Daftar Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .............. V-4

5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Hasil Penjualan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan..... V-5

5.5. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses

Pengecekan Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .................. V-7

5.6. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan Bus

Dalam Perbaikan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan................. V-8

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman
5.7. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Daftar Bus Telah Diperbaiki di

PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ................................................. V-9

5.8. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses

Penentuan Kapasitas Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .... V-10

5.9. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses

Pengecekan Bus/Rute di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ........ V-11

5.10. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan dan

Pencatatan Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ....... V-12

5.11. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan

Barang Kiriman di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan................... V-13

5.12. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Keuangan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan.............. V-14

5.13. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Gaji Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan...... V-15

5.14. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Pengadaan Peralatan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ........... V-16

5.15. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Kerja Sama di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ........... V-17

5.16. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Evaluasi Kinerja

Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ............................ V-18

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman
5.17. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Perekrutan

Karyawan Baru di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ................... V-19

5.18. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Kesejahteraan Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Medan................................................................................................. V-20

5.19. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Peralatan Kantor di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-21

5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram Aliran

Data dan Informasi ............................................................................ V-23

5.21. Bentuk Simbol-simbol Komponen Data Flow Diagram ................... V-25

5.22. Variabel Exegenous (X) dan Endegenous (Y) DFD level 7

Peta Aliran Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............ V-35

5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD Level 7 Peta Aliran

Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................... V-41

5.24. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Transaksi Penjualan Tiket .................................................................. V-52

5.25. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Daftar Penumpang ......................................................... V-53

5.26. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Hasil Penjualan................................................ V-54

5.27. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pengecekan Bus ................................................................................. V-55

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman

5.28. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pencatatan Bus Dalam Perbaikan ...................................................... V-56

5.29. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Data Bus Telah Diperbaiki ............................................ V-57

5.30. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penentuan Kapasitas .......................................................................... V-58

5.31. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pengeceken Bus/Rute......................................................................... V-59

5.32. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pengecekan dan Pencatatan Penumpang............................................ V-60

5.33. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pencatatan Barang Kiriman................................................................ V-61

5.34. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Keuangan......................................................... V-62

5.35. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Gaji Karyawan................................................. V-63

5.36. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan........................................ V-64

5.37. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Kerja Sama ...................................................... V-65

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman
5.38. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Evaluasi Kinerja Karyawan................................................................ V-66

5.39. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Perekrutan Karyawan Baru ................................................................ V-67

5.40. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Kesejahteraan Karyawan ................................. V-68

5.41. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Peralatan Kantor .............................................. V-69

5.42. Skala Guttman Untuk Keputusan Koefisien Korelasi........................ V-70

5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan Data dan Informasi

Dalam Setiap Proses Data .................................................................. V-75

5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan Antara Variabel

Aliran Data dan Informasi.................................................................. V-79

6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem Aliran Data dan

Informasi Perusahaan Jasa Angkutan Darat

PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................................... V-2

6.2. Spesifikasi Proses Transaksi Penjualan Tiket .................................... V-5

6.3. Spesifikasi Proses Penyusunan Daftar Penumpang ........................... V-6

6.4. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan.................. V-6

6.5. Spesifikasi Proses Pengecekan Bus ................................................... V-6

6.6. Spesifikasi Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan......................... V-7

6.7. Spesifikasi Proses Penyusunan Bus Telah Diperbaiki ....................... V-7

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman
6.8. Spesifikasi Proses Penentuan Kapasitas Bus ..................................... V-7

6.9. Spesifikasi Proses Pengeceken Bus/Rute........................................... V-8

6.10. Spesifikasi Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang............. V-8

6.11. Spesifikasi Proses Pencatatan Barang Kiriman................................. V-8

6.12. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Keuangan.......................... V-9

6.13. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan.................. V-9

6.14. Spesifikasi Proses Penyusunan Pengadaan Peralatan ....................... V-9

6.15. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama ....................... V-10

6.16. Spesifikasi Proses Evaluasi Kinerja Karyawan................................. V-10

6.17. Spesifikasi Proses Perekrutan Karyawan Baru ................................. V-10

6.18. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Kesejahteraan ................... V-11

6.19. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor ............... V-11

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1. Flow Chart Proses Operasional Jasa Transportasi PT. AKP ............. II-5

2.2. Jenis Tata Letak (Layout by Product) Perusahaan PT. AKP ............. II-13

2.3. Pola Aliran (U-Shaped) Perusahaan PT. AKP................................... II-14

2.4. Struktur Organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka .............................. II-16

3.1. Struktur Dasar Sistem ........................................................................ III-1

3.2. Skema Pengelompokan Sistem .......................................................... III-2

3.3. Struktur Sistem Produksi ................................................................... III-3

3.4. Jenis-jenis External Entity dalam DFD.............................................. III-10

3.5. Bagian-bagian Simbol Entity Process dalam DFD............................ III-12

3.6. Jenis-jenis Entity Process dalam DFD............................................... III-13

3.7. Bentuk Arus Data (Data Flow) dalam DFD ...................................... III-15

3.8. Bentuk Entity Data Store dalam DFD ............................................... III-17

3.9. Bentuk Context Diagram dan Levelisasi DFD .................................. III-23

3.10. Model Analisis Jalur (SEM) .............................................................. III-29

3.11. Bentuk Model Regresi Berganda ....................................................... III-33

3.12. Bentuk Model Mediasi SEM.............................................................. III-34

3.13. Bentuk Model Kombinasi Regresi dan Mediasi SEM ....................... III-34

3.14. Bentuk Model Kompleks SEM .......................................................... III-35

3.15. Bentuk Model Rekursif SEM ............................................................. III-35

3.16. Bentuk Model Persamaan Satu Jalur dalam SEM.............................. III-36

3.17. Bentuk Model Persamaan Dua Jalur dalam SEM .............................. III-37

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)
Gambar Halaman
3.18. Bentuk Model Persamaan Tiga Jalur dalam SEM ............................. III-38

3.19. Flow Chart Tahapan Analisis SEM ................................................... III-39

4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian ..................................................... IV-5

4.2. Block Diagram Pengolahan Data ......................................................... IV-6

5.1. Bentuk Struktur Dasar Sistem Aliran Informasi Perusahaan

PT. Anugrah Kurnia Pusaka................................................................. V-22

5.2. DFD Level 0 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-26

5.3. DFD Level 1 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-27

5.4. DFD Level 2 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-28

5.5. DFD Level 3 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-29

5.6. DFD Level 4 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-30

5.7. DFD Level 5 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-31

5.8. DFD Level 6 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka.......................................... V-32

5.10. DFD Level 2 Proses Transaksi Penjualan Tiket ............................. V-37

5.11. Diagram Jalur Proses Transaksi Penjualan Tiket............................... V-38

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Hal yang sangat melatar belakangi permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana mencari suatu aliran informasi yang terstruktur dan efektif dalam

membangun jaringan informasi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan

jasa transportasi. Ketersediaan informasi yang terstruktur dan efektif

memungkinkan proses aliran data dan informasi dalam perusahaan dapat berjalan

lancar, sehingga proses operasional perusahaan dapat dimaksimalkan. Bedasarkan

studi pendahuluan peneliti dan keluhan konsumen dilapangan, sering terjadi

masalah-masalah akibat kesalahan data dan aliran informasi di perusahaan jasa

transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka yang dapat mengurangi kinerja

perusahaan dan kerugian konsumen.

Pertama ialah masalah aliran informasi dan data yang masih manual dan tidak

terstruktur, dan hampir 90% departemen dalam perusahaan menjalankan proses

operasionalnya secara sendiri-sendiri. Hal ini sering menimbulkan persoalan tidak

sinkronitasnya hubungan antar departemen, misalnya antara departemen expedisi

(pengiriman barang) dengan pihak operasional bus, dimana pihak operasional

tidak memberikan data kapasitas/jumlah barang yang bisa ditampung untuk

melakukan pengiriman kepada pihak expedisi, sehingga pihak expedisi harus

mengecek sendiri berapa kapasitas barang yang dapat dikirim pada rute tersebut.

Hal ini terkadang merugikan konsumen akibat keterlambatan pengiriman barang.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Kedua adalah kesalahan penentuan bus yang dioperasionalkan pada suatu rute

keberangkatan akibat tidak adanya konfirmasi awal oleh pihak gudang kepada

pihak penjual tiket, sehingga harus melakukan pelaporan ulang bagi calon

penumpang yang sudah membeli tiketnya. Hal ini sangat merepotkan konsumen

dalam hal keterlambatan dan ketepatan waktu keberangkatan.

Kemudian sering terjadinya perbedaan informasi dan data kapasitas

penumpang dari pihak operasional dengan pihak penjual tiket, yang berakibat

terjadinya penjualan tiket dengan nomor bangku yang sama dalam bus yang sama

kepada calon penumpang yang berbeda.

Penyajian informasi haruslah mempertimbangkan hal-hal yang sangat komplit

dalam menyelesaikan suatu persoalan aliran informasi perusahaan. Ketersediaan

informasi dan lancarnya interaksi antar pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan

menjadikan tujuan informasi mengenai sasaran (pihak pengguna), pertimbangan

aliran informasi dari setiap pihak merupakan kebutuhan vital, sehingga setiap

kebutuhan informasi dan data oleh setiap pengguna dapat disajikan oleh

perusahaan, yang bermanfaat bagi kinerja perusahaan tersebut (D. Karyani, 2006).

Beberapa perusahaan yang dianggap manajemen organisasinya mampu

bertahan ditengah persaingan adalah perusahaan yang memiliki manajemen sistem

informasi, dimana sering disebut sebagai Management Information System (MIS).

Dewasa ini MIS sudah menjadi kebutuhan dalam perusahaan, baik perusahaan

manufaktur ataupun jasa, bahkan pengelolaannya sudah semakin komplit dengan

membentuk suatu departemen yang berfungsi untuk menyediakan cara dengan

biaya yang efektif dalam penyajian informasi dan data, dan sebagai alat

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
pertimbangan pengambilan keputusan (D. Karyani, 2006). Jadi dengan lebih

singkat dapat dinyatakan MIS merupakan sebagai media pengelolaan informasi

perusahaan.

Data dan informasi merupakan dua istilah yang sering dipertukar tempatkan

fungsinya, namun kedua istilah ini pada pokok persoalannya dapat didefinisikan

sebagai dua posisi yang berbeda, D. Karyani (2006) lebih lanjut mendefinisikan

kedua hal ini, data merupakan serangkaian informasi yang lengkap dan tepat yang

belum bernilaiguna sepenuhnya (belum diproses), yang untuk memproses ke suatu

tujuan diorganisir ke dalam struktur dan kelompok, yang membentuk input ke

sistem informasi manajemen. Sedangkan Informasi merupakan data yang telah

diproses kedalam format yang penuh makna bagi pengguna, dan merupakan nilai

riil atau dapat dipahami dalam mendukung pengambilan keputusan. Jadi,

kesuksesan dan bergunanya informasi sangat ditentukan dari dan bagaimana data

tersebut diperoleh dan diformat sedemikian rupa. Maka data dari satu pihak dan

pihak berikutnya yang saling berkaitan dalam perusahaan menjadikan

keseimbangan dan nilai guna sebuah informasi. Data dan informasi perusahaan

tersebut harus dibuat suatu jalur yang komplit dan searah dengan arah interaksi,

sehingga data dan informasi dapat disalurkan tepat kepada yang membutuhkan

data itu (antara arah input data dengan arah outputnya).

Pemetaan jalur informasi dalam penyaluran data sebagai suatu sistem

informasi yang teroganisir menjadikan hal mendasar dalam penyelesaian

permasalahan aliran data dan informasi yang tidak terstruktur.. Untuk memastikan

jalur data tersebut dapat efektif dan tepat sasaran sangat membutuhkan sebuah

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
analisa tingkat hubungan antar data dan informasi dengan proses atau pengguna

data dan informasi tersebut, biasanya sering disebut analisa jalur. Langkah ini

dinilai sebagai pondasi dalam perencanaan sistem jalur informasi dalam

perusahaan, sehingga informasi yang diberikan bernilai guna bagi pengambilan

keputusan.

1.2. Rumusan Permasalahan

Pokok pemasalahan yang terjadi di PT. Anugrah Kurnia Pusaka adalah aliran

informasi yang masih manual dan tidak terstruktur, sehingga masing-masing

departemen menjalankan proses operasionalnya secara sendiri-sendiri tanpa

konfirmasi awal dengan departemen lain, dan tidak sinkronitasnya informasi antar

departemen. Hal ini sering mengakibatkan terjadi perbedaan data dari pihak

operasional dengan pihak penjual tiket, sehingga terjadi kesalahan dalam

penentuan bus keberangkatan dan kesalahan menempatkan calon penumpang

dalam satu bus dengan nomor bangku sama pada tiket yang terjual terhadap

penumpang yang berbeda.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah menentukan jalur efektif Data Flow

Diagram (DFD) jalur informasi dengan menerapkan metode Structural Equation

Modeling (SEM) di PT. Anugrah Kurnia Pusaka (PT. AKP) untuk membangun

jalur informasi yang berbasis database dan terstruktural.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
1.3.2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memetakan aliran data dengan metode Data Flow Diagram (DFD) untuk

membangun aliran informasi secara struktural dan berbasis database.

b. Menganalisis aliran informasi terstruktur dengan metode Structural Equation

Modeling (SEM) untuk menentukan jalur-jalur efektif (jalur utama) dan

meminimisasi jalur-jalur yang risidual (kesalahan)

1.4. Batasan Masalah

a. Pemetaan jalur informasi dan data hanya memetakan aliran informasi dan

data didalam perusahaaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Hasil pemetaan

kemudian dianalisis dengan Metode Analisa Structural Equation Modeling

(SEM) untuk melihat tingkat hubungannya, tanpa mengubah input, proses

dan output data dan informasi perusahaan.

b. Variabel-variabel data dan informasi melebihi dari 10 variabel yang

berinteraksi, maka untuk memudahkan analisis korelasi dilakukan dengan

menggunakan program SPSS.

c. Untuk analisis jalur atau SEM (Structural Equation Modeling) tingkat

pemakaiaan data dihitung pada setiap departemen; departemen penjualan,

operasional, gudang, personalia, administrasi dan keuangan dalam waktu

bersamaan.

d. Pengamatan tingkat pemakaian data dilakukan dengan melibatkan 6 orang

pengamat langsung, Dimana masing-masing departemen ditempatkan satu

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
orang pengamat yang telah diajarkan cara-cara pengamatan dan dibekali

lembar pengamatan tingkat pemakaian data.

e. Pengamatan dilakukan selama 30 hari, hal ini dikarenakan untuk mencukupi

data analisis tingkat hubungan antar variabel datadan informasi.

1.5. Asumsi-asumsi Penelitian

a. Pemetaan tidak mengubah jalur yang sudah ada, hanya saja lebih merinci dan

menerangkan jenis-jenis data yang lebih mendetail bagi sebuah informasi

dari setiap departemen dalam perusahaan.

b. Untuk memudahkan persamaan analisis, variabel bebas atau exegonous

disimbolkan dengan X, sedangkan untuk variabel bergantung atau

endogenous disimbolkan dengan Y.

c. Hubungan antar variabel dalam pola Data Flow Diagram (DFD) dianggap

mempunyai sifat yang memenuhi persamaan linier.

d. Tingkat hubungan ditunjukkan oleh tingkat pemakaian data oleh operator

atau pihak pengguna data.

e. Aliran data yang memberikan koefisien tingkat hubungan yang lebih tinggi

merupakan jalur yang kritis yang menunjukkan hubungan yang efektif, dan

yang tidak menunjukkan koefisien tingkat hubungan merupakan jalur yang

residual (salah).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
1.6.Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas akhir ini,

maka dalam penyusunannya akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang

lingkup penelitian, asumsi yang digunakan dan sistematika

penulisannya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menguraikan tentang kondisi dan seluk beluk perusahaan yang

menjadi media penelitian yang berisi tentang sejarah perusahaan,

ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, teknologi

operasional, tata letak perusahaan dan manajemen organisasi beserta

fungsi-fungsinya.

BAB III LANDASAN TEORI

Merupakan landasan-landasan yang dipakai sebagai teori sistem

aliran data dan informasi atau metode penyelesaian persoalan atau

permasalahan yang diteliti dalam perusahaan. Perumusan teori ini

merupakan pengambilan metode-metode yang telah dikembangkan

oleh para ahli, yang kemudian dikombinasikan sesuai dengan

kebutuhan pemecahan masalah.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB IV METODOLOGI

Merupakan kerangka pemecahan masalah yang digunakan sebagai

prosedur yang menjelaskan secara garis besar langkah-langkah

pemecahan masalah dengan metode yang digunakan.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Mendiskripsikan data yang telah dikumpulkan dan diolah yang

berhasil didapat selama penelitian yang sesuai dengan yang

dibutuhkan.

BAB VI PEMECAHAN MASALAH

Berisi tetang uraian-uraian analisis pemecahan permasalahan yang

berhasil didapat dari pengolahan data dan diskusi kelompok kerja.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tetang poin-poin penting yang didapat dan kemudian

disimpulkan dari proses penelitian, terutama hasil pengolahan data

sebagai ukuran tercapainya tujuan penelitian, dan saran-saran yang

patut diusulkan sebagai langkah-langkah yang patut ditindak lanjuti

oleh perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) Pondok Kelapa, Medan merupakan

perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat jenis angkutan bus

penumpang. Awalnya lokasi PT. AKP ini merupakan gudang milik dari CV.

Kurnia yang juga bergerak dibidang yang sama, yang terletak di Jl. Gatot Subroto,

Pondok Kelapa, Medan. CV. Kurnia menjadikan lokasi ini sebagai tempat

perbaikan, pencucian, dan peristirahatan bus-bus yang telah dioperasikan, atau

dengan kata lain gudang penginapan mobil. Sedang outlet penjualan dan

pengambilan penumpang dilakukan di Jl. Gajah Mada, Medan, yang juga

berdampingan dengan outlet CV. Anugrah, CV. Pusaka, CV. Pelangi dan CV.

PMTOH. Baru pada tahun 2004, oleh pemko kota Medan mengeluarkan peraturan

kalau pengoperasian bus-bus penumpang dari perusahaan-perusahaan transportasi

ini mengganggu lalulintas perkotaan, sehingga harus dipindah lokasikan. Oleh

CV. PMTOH dan CV. Pelangi yang memiliki gudang sendiri langsung

menguperasikan gudang menjadi terminal keberangkatan. Namun untuk CV.

Pusaka dan Anugrah tidak memiliki lokasi lain sebagai terminal keberangkatan,

sehingga didasari kesamaan kiprah dan sifat sukuisme yang tinggi, oleh pimpinan

CV. Anugrah dan CV. Pusaka, proses pengoperasian dipindahkan kegudang CV.

Kurnia, dengan sistem kontrak bisnis. Setiap otlet dari masing-masing CV di Jl.

Gajah Mada, Medan masih berfungsi sebagai tempat penjualan tiket.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Pada tahun 2006, CV. Anugrah, CV. Kurnia dan CV. Pusaka sepakat untuk

mendirikan suatu perusahaan yang berbentuk Perseroaan dengan kepemilikan

saham yang sama, dengan manajemen satu atap dibawah komando AKP.

Berdasarkan surat keputusan Departemen Perhubungan Nomor: KM 68 tahun

2005, perusahaan ini resmi beroperasi sebagai jasa angkutan darat yang melayani

trayek lintas sumatera dan jawa.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat, untuk

jenis bus penumpang, PT. AKP memberikan pelayanan kepada penumpang

dengan tiga kategori, yaitu: Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa.

Dengan sistem pelayanan satu atap dan tiga kategori serta tiga jenis bus, PT. AKP

tentu sangat memungkinkan memenangkan persaingan pasar.

2.2. Ruanglingkup Bidang Usaha

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi PT. AKP,

Pondok Kelapa memberikan pelayanan jasa transportasi merupakan nilai jual

utama perusahaan. Dalam proses pelayanannya PT. AKP melanyani Rute

keberangkatan lintas Sumatera dan Jawa, dengan pemusatan pada rute B. Aceh

Medan Pekan Baru Jakarta dan sebaliknya.

Selain melayani pengangkutan penumpang, PT. AKP juga melayani

Pengiriman barang dengan rute yang sesuai dengan rute keberangkatan bus yang

telah dijadwalkan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP), Medan, terletak di lokasi yang

strategis, karena berada di jalur antar propinsi. Hal ini sangat mendukung proses

operasional perusahaan yang berpusat pada pelayanan jasa transportasi antar

propinsi. Secara lebih rinci lokasinya dapat dilihat sebagai berikut:

Nama : PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP)

Lokasi : Jl. Gatot Subroto, Km. (6,7) No. 199, Pondok Kelapa, Medan,

Sumatera Utara

Rincian luas area perusahaan adalah sebagai berikut:

Gedung : 8 m x 12 m = 96 m2

Parkiran : 4 m x 10 m = 40 m2

Landasan : 4 m x 15 m = 60 m2

Gudang : 20 m x 15 m = 300 m2
Total Luas Area : 16 m2x 31m2 = 496 m2

Untuk gedung terdiri dari 2 lantai, lantai pertama merupakan tempat

penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang, sedangkan lantai kedua merupakan

tempat perkantoran dan administrasi.

2.4. Teknologi Perusahaan

2.4.1. Proses Operasional

Perusahaan jasa transportasi merupakan suatu perusahaan yang kinerjanya

sangat ditentukan oleh kelancaran dan kesuksesan proses opersionalnya, baik

dalam melayani dan memberi rasa aman kepada penumpang selama proses

keberangkatan dan dalam proses perjalanan, hingga penumpang sampai pada

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
tujuannya. Proses operasional pelayanan jasa transportasi dikatakan sukses dan

lancar apabila proses operasional tersebut efektif dan efisien, yaitu proses

operasional yang mudah di jalankan oleh karyawan dan menghasilkan pelayanan

jasa yang memuaskan bagi konsumen.

Pada perusahaan jasa transportasi konsumen yang datang membeli tiket

keberangkatan merupakan input bagi perusahaan, kemudian perusahaan

memperlakukan konsumen tersebut sebaik mungkin serta menyediakan bus

keberangkatan sesuai dengan kelas bus yang diinginkan konsumen. Pelayanan dan

perlakuan terbaik yang diberikan pihak perusahaan kepada konsumen/penumpang

merupakan output perusahaan. Dengan output perusahaan inilah akan menarik

minat konsumen dalam menggunakan jasa transportasi yang disediakan. Hal

inilah yang menjadi prinsip utama perhatian perusahaan jasa transportasi PT.

Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) dalam menjalankan proses operasionalnya,

dimana konsumen merupakan faktor utama pelayanan.

Namun perusahaan PT. AKP sampai saat ini belum menerapkan mutu

pelayanan yang sesuai dengan standar mutu jasa transportasi internasional, hal ini

dikarenakan masih terbatasnya kemampuan perusahaan yang masih berumur

muda sebagai suatu perseroan terbatas, akan tetapi perusahaan sampai saat ini

terus mencoba untuk mengaplikasikan kualitas pelayanan berdasarkan perbaikan

yang mungkin dilakukan perusahaan atas sektor-sektor yang menjadi keluhan

konsumen.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 2.1. Flow Chart Proses Operasional Jasa Transportasi PT. AKP

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.4.2. Teknologi Operasional

PT. Anugrah Kurnia Pusaka dalam proses operasionalnya menggunakan

teknologi manual. Calon penumpang datang langsung ke bagian penjual tiket,

kemudian menanyakan rute yang diinginkan masih tersedia bangku penumpang

atau tidak, kemudian pihak penjual tiket mengatakan ada dan transaksi

berlangsung dengan harga tiket yang ditentukan perusahaan berdasarkan rute yang

dipesan konsumen. Pihak penjual tiket mencatat secara manual pada nota tiket

yang masih kosong, yaitu; nama penumpang, tujuan, tanggal keberangkatan,

jumlah penumpang, nomor bangku, asal keberangkatan, jam keberangkatan dan

harga rute yang dipesan. Kemudian pihak penjual tiket memberitahukan bahwa 15

menit sebelum jadwal keberangkatan calon penumpang diharapkan melaporkan

kembali untuk menentukan nomor bus yang akan disediakan untuk melakukan

perjalanan pada rute tersebut. Setelah melapor 15 menit sebelum keberangkatan,

penumpang yang membawa barang-barang menemui pihak expedisi (pengiriman

barang) untuk menentukan nomor barang biar sesuai dengan nomor tiket yang

telah dibeli penumpang, setelah itu penumpang dapat langsung naik bus yang

telah disiapkan perusahaan atau menunggu di ruang tunggu keberangkatan yang

telah disiapkan perusahaan.

Kelancaran operasional seperti yang telah diterangkan diatas sangat

ditentukan oleh interaksi antar pihak terkait dalam perusahaan, dalam interaksi ini

pihak perusahaan biasanya menggunakan microphone (pengeras suara) sehingga

tanpa disadari dalam area yang masih terbuka dan tanpa pembatas, hal ini

menimbulkan keributan dan juga sedikit mengganggu kenyamanan penumpang,

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
akan tetapi bagi sebagian penumpang ini menjadi hal yang lumrah di terminal-

terminal angkutan darat.

Tiket-tiket penumpang yang dijual perusahaan PT. AKP memberikan

kebebasan bagi calon penumpang dalam memilih tiga jenis bus angkutan, yaitu:

Anugrah, Kurnia dan Pusaka. Ketiga jenis bus ini menggunakan pelayanan yang

sama proses operasionalnya, dan melayani tiga kelas bus keberangkatan untuk

masing-masing jenis bus, yaitu; Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa

(Ekonomi). Seperti pada penjelasan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tabel Jumlah Kelas Bus untuk Setiap Jenis Bus
Jenis Bus Kelas Bus Jumlah Bus (Unit)
Executive 15
ANUGRAH Patas 20
Biasa 20
Executive 20
KURNIA Patas 30
Biasa 30
Executive 15
PUSAKA Patas 20
Biasa 20
Total Bus PT. AKP 190
Sumber : Adm. PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Dari 190 unit bus yang dimiliki PT. AKP yang beroperasi, untuk perawatan dan

pengecekan kelayakan operasional bus, masing-masing 70 unit bus dicek dan di

lakukan pebaikan (reparasi) bila dibutuhkan setiap 3 hari dalam 1 minggu.

2.4.3. Mesin dan Peralatan

PT. AKP dalam mempelancar proses operasional pelayanan jasa

transportasi menggunakan beberapa mesin dan peralatan sebagai teknologi

operasional perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.4.3.1. Mesin Operasional Bus

Beberapa mesin yang digunakan perusahaan PT. AKP dalam

mempelancar proses operasional kebanyakan di bagian gudang, yaitu;

perbengkelan dan pencucian mobil. Keseluruhan mesin-mesin yang digunakan

perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin mesin Operasional Yang Digunakan Oleh PT. Anugrah
Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan.
No Mesin Spesifikasi
Nama Kompresor Udara
Buatan Yamaha
Jumlah 4 unit
1 Kompresor Volume Tank 330 liter
Daya 15 HP
Power 11 KW
Fungsi Untuk pengisian udara pada ban
Nama Snow Wash
Buatan Hitachi
Bentuk Tabung Silinder
Jumlah 6 unit
Pencuci
2 Kapasitas 20 Liter
Mobil/Bus
Tinggi 60 cm
Diameter 22 cm
Lebar Plat 5 mm
Fungsi Untuk mencuci bus
Nama Mesin Pemutar Mur DS18DM
Buatan Lippro
Jumlah 9 unit
Vol Baterai 18 Vol
Jenis Baterai Nickle Cadmium
3 Pemutar Mur
Di- Skrup 6 mm
Kecepatan 500 rpm
Torsi 1-21 Nm
Fungsi Untuk membuka dan
mengecangkan Baut dan Mur

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 2.2. Mesin mesin Operasional .......... (Lanjutan)
No Mesin Spesifikasi
Nama GST 80 PBE Jig Saw
Buatan Bosh
Jumlah 3 unit
Daya 580 W
Pemotong Tebal Potong 80mm/10mm
4
Plat Besi Plate Swevels 45o
Kecepatan 500 3.100 rpm
Fungsi Untuk memotong plat besi, atau
peralatan saat mereparasi
badan bus
Nama Pit Jack (Hidroulik Mobil)
Buatan Lippro
Jumlah 6 unit
kapasitas 2000 kg
5 Dongkrak
Lebar lengan 860 1.400 mm
Fungsi Mengangkat mobil saat
melakukan perawatan atau
perbaikan
Nama GBL 550 Blower
Buatan Bosh
Jumlah 10 unit
Daya 550 W
6 Peniup Debu Tekanan 75 mbar
Kapasitas 2,7 m3 / min
Berat 1,7 kg
Fungsi Mebersihkan debu pada bagian
dalam mobil
Nama Water Compresor
Buatan Bosh
Jumlah 8 unit
Power Input 2 HP/ 1,5 W
Kapasitas tank 20 L
Penyemprot Volt/phase 230 V/1
7
air Air Input 250 L/ min
Air Output 135 L/ min
Tekanan 8 bar/ 116 Psi
Kecepatan 2850 rpm
Fungsi Membilas mobil yang sudah
dicuci dengan mesin pencuci

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 2.2. Mesin mesin Operasional .......... (Lanjutan)
No Mesin Spesifikasi
Nama Mesin Pompa Air
Buatan Sanyo
Jumlah 2 Unit
Suction Head 29m
Discharge Head 10 16 m
8 Pompa Air
Kapasitas 23 L/ min
Tekanan 220 V
Frekuensi 50 Hz
Fungsi Mengalirkan air kedalam bak
penampungan dan tanki
Nama Generator
Buatan Marcon
Jumlah 1 Unit
Daya 875 KW
Power 875 KW
9 Generator
Arus 570 Amper
Frekuensi 50 Hz
Tegangan 380/ 220 V
Fungsi Sebagai suplai cadangan listrik
perusahaan

2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan

Peralatan-peralatan yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk

meningkatkan kinerja operasionalnya adalah sebagai berikut:

1. Blangko Tiket

Blangko tiket digunakan oleh pihak penjual tiket saat menjual tiket, yang

dicetak khusus oleh perusahaan sesuai dengan klas bus untuk masing-

masing jenis bus

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2. Balpoint

Digunakan oleh karyawan yang menangani bagian pengecekan dan

penetapan hal-hal yang diperlukan dalam proses operasional, dan khusus

disediakan oleh perusahaan

3. Stempel Bukti Pembayaran

Stempel bukti pembayaran yang bertuliskan LUNAS sebagai tanda tiket

tersebut telah sah untuk digunakan penumpang dalam mengambil tempat

duduk dalam bus yang telah ditentukan. Biasanya digunakan oleh pihak

kasir dan expedisi

4. Komputer

Komputer disediakan oleh pihak perusahaan sejumlah 2 unit, 1 unit untuk

administrasi dan 1 unit lagi untuk bagian keuangan, dengan merek

komputer adalah Zyrex, pentium 3.

5. Kereta sorong

Jenis kereta roda 2 untuk menggangkat barang-barang kiriman dan bawaan

penumpang, biasanya digunakan oleh pihak expedisi

6. Telepon

Telepon disediakan oleh perusahaan yang menghubungkan antara

departemen dalam perusahaan serta dengan outlet-outlet penjualan tiket

yang disediakan perusahaan, hal ini dilakukan untuk mempermudah

komunikasi antar pihak dalam perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
7. Pengeras Suara (Microphone)

Jenis pengeras suara yang biasa digunakan berupa microphone untuk

pemberitahuan dan pemenggilan kepada penumpang-penumpang yang

belum mendaftar ulang serta belum naik bus yang telah ditetapkan sesuai

dengan tiket yang telah dijual.

2.4.4. Rute Pelayanan

Rute pelayanan yang dioperasikan perusahaan adalah rute-rute yang sesuai

dengan ketetapan yang diajukan oleh perusahaan kepada departemen

perhubungan. Masing-masing jenis bus melayani ketiga kelas pelayanan dengan

rute-rute yang berbeda untuk masing-masing bus, seperti terlihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP


Jam
Kelas
Jenis Bus Trayek/Rute Operasional
Bus
(WIB)
B. Aceh Medan P. Baru 07.30-21.00
Executive
P. Baru Medan B. Aceh 07.30-21.00
B. Aceh Medan P. Baru 07.30-23.00
ANUGRAH Patas
P. Baru Medan B. Aceh 07.30-23.00
B. Aceh Medan P. Baru 07.30-20.00
Biasa
P. Baru Medan B. Aceh 07.30-20.00
B. Aceh Medan P. Baru Jakarta 07.30-21.00
Executive
Jakarta P. Baru Medan B. Aceh 07.30-21.00
B. Aceh Medan P. Baru Jakarta 07.30-23.00
KURNIA Patas
Jakarta P. Baru Medan B. Aceh 07.30-23.00
B. Aceh Medan P. Baru Jakarta 07.30-20.00
Biasa
Jakarta P. Baru Medan B. Aceh 07.30-20.00
B. Aceh Medan P. Baru 07.30-21.00
Executive
P. Baru Medan B. Aceh 07.30-21.00
B. Aceh Medan P. Baru 07.30-23.00
PUSAKA Patas
P. Baru Medan B. Aceh 07.30-23.00
B. Aceh Medan P. Baru 07.30-20.00
Biasa
P. Baru Medan B. Aceh 07.30-20.00
Sumber: Otobis PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.5. Tata Letak Perusahaan

2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan

Proses operasional pelayanan jasa transportasi yang dilaksanakan

perusahaan mengacu pada bagaiman prosesnya untuk menghasilkan suatu

pelayanan jasa transportasi yang terbaik bagi pengguna atau konsumen. Dalam

proses operasional pelayanannya perusahaan menempatkan mesin-mesin dan

peralatan dalam satu lintasan untuk menghasilkan kegiatan-kegiatan pelayanan

yang sama. Berdasarkan aliran proses kegiatan yang terdapat dalam perusahaan,

dimana mesin dikelompokkan untuk menghasilkan kegiatan pelayanan jasa

transportasi angkutan darat, maka dapat disimpulakan perusahaan menerapkan

jenis tata letak berdasarkan hasil kegiatan pelayanan dalam urutan operasional

yang sama. Jenis ini sering disebut Layout by Product, secara garis besar urutan

kegiatan operasional perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Jenis Tata Letak (Layout by Product) Perusahaan PT. AKP

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.5.2. Pola Aliran Bahan

Urutan-urutan kegiatan operasional dalam pelayanan jasa transportasi

perusahaan menunjukkan dimana awal kegiatan operasional memiliki titik yang

sama dengan akhir kegiatan. Dimana titik aliran kegiatan dari awal sampai akhir

kegiatan berada pada lokasi yang sama dalam perusahaan. Pola aliran kegiatan

seperti ini sering disebut pola U-Shaped dalam proses operasional perusahaan

jasa. Secara garis besar urutan kegiatan dan aliran kegiatan yang ditunjukkan oleh

perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Pola Aliran (U-Shaped) Perusahaan PT. AKP

Beberapa hal yang menjadikan perusahaan memiliki pola aliran semacam

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempermudah ruang gerak calon penumpang/penumpang dalam

menggunakan jasa angkutan darat sebagai pelayanan dari perusahaan

2. Keterbatasan jalur transportasi, dimana pintu masuk calon penumpang

dan tiba keberangkatan sama dengan pintu keluar bus keberangkatan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.6. Organisasi dan Managemen

2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang dibangun oleh PT. AKP menunjukkan struktur

organisasi yang yang masih sederhana, dimana bersifat hubungan lini (garis) dan

fungsional, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. Struktur organisasi PT.

Anugrah Kurnia Pusaka. Struktur organisasi yang dibangun menunjukkan pola

hubungan lini dan fungsional, hubungan lini menunjukkan hubungan antara atasan

dengan bawahannya, sedangkan hubungan fungsional menunjukkan hubungan

berdasarkan fungsi-fungsinya dalam perusahaan.

2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Guna menyeimbangkan dan keharmonisan dalam melaksanakan aktivitas

serta fungsi-fungsi perusahaan, maka pembagian tugas dan tanggungjawab kepada

setiap pihak dalam perusahaan dapat diuraikan berdasarkan struktur organisasi

pada gambar 2.4, rincian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Direktur

a. Tugas-tugas direktur

- Sebagai pemegang modal atau investor perusahaan

- Sebagai pemilik seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan

- Sebagai pihak pembuat keputusan dan kebijakan dalam perusahaan

b. Tanggung jawab direktur

- Bertanggung jawab atas investasi yang ditanamnya dalam perusahaan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram41


(DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
- Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan

perusahaan

2. Manajer Umum

a. Tugas-tugas manajer umum

- Mengkoordinasi setiap laporan yang disusun oleh setiap kepala bagian

untuk keakuratan dan kebenaran data yang disampaikan

- Memberi petunjuk dan bimbingan kepada karyawan bawahannya

untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi kerja

- Sebagai penerima kebijakan direktur untuk disampaikan kepada

karyawan bawahannya

- Melakukan penilaian prestasi karyawan bawahannya

b. Tanggung jawab manajer umum

- Mempertanggung jawabkan kinerja operasional perusahaan

- Bertanggung jawab atas tugas-tugas dan kebijakan direktur dalam

penyampaiannya kepada karyawan bawahannya

- Mengawasi segala kegiatan operasional perusahaan dan merekrut

karyawan bawahan-bawahannya

3. Kabag. Pemasaran/Penjualan

a. Tugas-tugas kabag. pemasaran/penjualan

- Melaksanakan kebijakan dan arahan manajer umum serta menugaskan

kepada karyawan bawahannya

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
- Menerima dan memeriksa laporan penjualan dari masing-masing

sektor pemasaran/penjualan

- Memebimbing, memantau dan menilai kinerja masing-masing

karyawan pemasaran/penjualan

- Mengatur segala kegiatan pemasaran/penjualan

b. Tanggung jawab kabag. pemasaran/penjualan

- Bertanggung jawab atas laporan hasil penjualan kepada manajer umum

- Meningkatkan kinerja penjualan/pemasaran

- Bertanggung jawab atas segala kebutuhan dalam kegiatan

pemasaran/penjualan

4. Kabag. Gudang

a. Tugas-tugas kabag. gudang

- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan

karyawan bawahannya dalam pemeliharaan dan perawatan bus

- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja perawatan

dan perbaikan bus

b. Tanggung jawab kabag. gudang

- Bertanggung jawab atas segala kegiatan perawatan serta perbaikan bus

- Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penggunaan peralatan

masing-masing bengkel

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5. Kabag. Operasional

a. Tugas-tugas kabag. operasional

- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan

karyawan bawahannya dalam proses operasional bus dan penempatan

penumpang

- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja masing-

masing sektor operasional perusahaan

b. Tanggung jawab kabag. operasional

- Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional pelayanan

penumpang kedalam bus

- Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan peningkatan kinerja

masing-masing sektor operasional bus

6. Kabag. Administrasi

a. Tugas-tugas kabag. administrasi

- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan

karyawan bawahannya dalam proses administrasi dan audit perusahaan

- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan, kinerja dan hasil audit

dari karwan bawahannya

b. Tanggung jawab kabag. administrasi

- Bertanggung jawab atas segala pengelolaan dan penggunaan peralatan

administrasi

- Bertanggung jawab kepada manajer umum tetang laporan hasil audit

yang dilakukan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
7. Kabag. Personalia

a. Tuga-tugas kabag. personalia

- Memiliki tugas-tugas dalam perekrutan karyawan bawahan dan analisa

kemampuan kerjanya

- Mengelola segala peralatan penunjang karyawan dan kantor

b. Tanggung jawab kabag. personalia

- Bertanggung jawab atas kemampuan dan kualitas karyawan yang

diterima

- Bertanggung jawab atas penyaluran kesejahteraan karyawan yang

diberikan oleh perusahaan

8. Koordinator Bengkel

a. Tugas-tugas koordinator bengkel

- Menyusun laporan kegiatan bengkel dan mengajarkan teknik-teknik

perbaikan kepada karyawan bawahannya

- Mengemban tugas-tugas dari atasan dan menyampaikan kepada

bawahannya

b. Tanggung jawab koordinator bengkel

Bertanggung jawab penuh atas segala perbaikan dan kelayakan

operasional bus

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
9. Koordinator Expedisi (Pengiriman Barang)

a. Tugas-tugas koordinator expedisi

- Mencatat dan membuat daftar-daftar kiriman barang pada rute-rute

yang telah dijadwalkan

- Pengalokasian barang kiriman dan pengiriman penumpang

- Pengaturan pengiriman barang

b. Tanggung jawab koordinator expedisi

- Bertanggung jawab atas laporan hasil pengiriman dan daftar alamat

pengiriman barang dan barang penumpang

- Bertanggung jawab atas pengelolaan paralatan yang digunakan bagian

expedisi perusahaan

10. Koordinator Sopir

a. Tugas-tugas koordinator sopir

- Menyusun laporan kegiatan kinerja sopir dan memberikan tugas

kepada karyawan bawahannya

- Mengelola segala kebutuhan sopir untuk melakukan perjalanan

b. Tanggung jawab koordinator sopir

- Bertanggung jawab atas jadwal keberangkatan bus

- Bertanggung jawab dalam pengelolaan bus dalam menempatkan

penumpang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
11. Karyawan Pemasaran/Penjualan

a. Tugas-tugas karyawan pemasaran/penjualan

- Melaksanakan perintah-perintah dari kepala pemasaran/penjualan

- Menjual tiket kepada penumpang dan menyusun laporan hasil

penjualan

b. Tanggung jawab karyawan pemasaran/penjualan

- Bertanggung jawab atas jumlah hasil penjualan

- Bertanggung jawab dalam keakuratan data penumpang dalam

pencatatan saat penjualan tiket

12. Karyawan Administrasi

a. Tugas-tugas karyawan administrasi

- Menyusun laporan audit perusahaan dan membuat surat-surat

administrasi perusahaan

- Melaksanakan tugas-tugas dari kepala bagian administrasi

b. Tanggung jawab karyawan administrasi

Bertanggung jawab atas keakuratan hasil audit dan surat-surat administrasi

perusahaan

13. Karyawan Personalia

a. Tugas-tugas karyawan personalia

- Menjaga keamanan dan peralatan-peralatan operasional perusahaan

dan kantor

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
- Menyusun laporan-laporan jumlah tenaga kerja dan daftar gaji

karyawan

b. Tanggung jawab karyawan personalia

- Bertanggung jawab atas hasil laporan gaji karyawan dan kebersihan

perusahaan

- Bertanggung jawab atas terlaksananya tugas-tugas yang diberikan oleh

kabag. personalia

14. Karyawan Bengkel

a. Tugas-tugas karyawan bengkel

- Melaksanakan tugas-tugas dari koordinator masing-masing bengkel

- Memperbaiki dan merawat bus guna kelayakan operasional bus

b. Tanggung jawab karyawan bengkel

- Bertanggung jawab atas hasil perbaikan dan kelayakan operasional bus

- Bertanggung jawab dalam memelihara dan menggunakan peralatan

bengkel

15. Sopir

a. Tugas-tugas sopir

- Memeriksa kelengkapan penumpang dan barang

- Membawa penumpang sesuai dengan rute/trayek yang dijadwalkan

b. Tanggung jawab sopir

- Bertanggung jawab atas kenyamana serta keselamatan penumpang dan

barang hingga sampai pada tujuannya

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
- Bertanggung jawab atas pemeliharaan bus selama perjalanan

16. Karyawan Expedisi (Pengiriman Barang)

a. Tugas-tugas karyawan expedisi

- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh koordinator expedisi

- Mengangkat dan menempatkan barang penumpang dan pengiriman

barang

- Mengecek serta menomorkan barang penumpang sesuai dengan nomor

tiket penumpang dan barang pengiriman sesuai dengan daftar

pengiriman barang

b. Tanggung jawab kenek

- Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan

- Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir

17. Kenek

a. Tugas-tugas kenek

- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sopir

- Membantu segala kegiatan sopir

- Memberitahukan kepada sopir dimana penumpang turun (bus berhenti)

b. Tanggung jawab kenek

- Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan

- Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Perekrutan tenaga kerja pada perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah

Kurnia Pusaka didasari pada keahlian dan kedisiplinan kerja, hal ini dikarenakan

dalam proses operasional perusahaan membutuhkan keahlian-keahlian tersendiri

dari setiap kegiatan. Penerimaan karyawan juga memperhatikan tingkat

pendidikannya. Pada umumnya tingkat pendidikan terakhir karyawan minimal

tamatan SMA untuk Satpam, karyawan expedisi, Sopir dan Kenek. Tamatan SMK

untuk karyawan perbengkelan dan karyawan Pemasaran/penjualan. Tamatan

Diploma untuk karyawan administrasi dan koordinator bidang/sektor operasional,

dan tamatan Sarjana untuk kepala bagian. Utilitas dan pengalokasian tenaga kerja

dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Jumlah Karyawan PT. Anugrah Kurnia Pusaka


Jumlah Karyawan
No. Karyawan (Orang)
Pria Wanita
1 Kabag. Pemasaran/Penjualan 1
2 Kabag. Gudang 1
3 Kabag. Operasional 1
4 Kabag. Adeministrasi 1
5 Kabag. Personalia 1
6 Koordinator Bengkel 3
7 Koordinator Sopir 3
8 Koordinator Expedisi 1
9 Karyawan Pemasaran/Penjualan 4 4
10 Karyawan Administrasi 1 2
11 Karyawan Personalia 1 2
12 Karyawan Bengkel 20
13 Sopir 80
14 Kenek 50
15 Keamanan (Security) 4
16 Petugas Kebersihan 5 5
Jumlah Karyawan 146 14
Sumber : Kantor Administrasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Untuk jam kerja, perusahaan menggunakan pemisahan jam kerja antara

bagian kantor dengan bagian operasional, kemudian masing-masing bagian

operasional membedakan dibedakan jam kerja menurut departemen masing-

masing. Rincian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4. Pada tabel ditunjukkan

bagaimana jam kerja sift diberlakukan hanya pada sopir dengan membagi jam

berdasarkan rute operasionalnya. Sedangkar direktur dan manajer umum memiliki

jam kerja bebas.

Tabel 2.5. Jadwal Jam Kerja PT. AKP


No Bagian Karyawan Jam Kerja
Kabag. Pemasaran/Penjualan 08.00 - 12.00
Kabag. Gudang
1 Kantor Kabag. Operasional Istirahat
Kabag. Administrasi
Kabag. Personalia 14.00 21.00
Koordinator Bengkel
Koordinator Sopir 08.00 - 12.00
Koordinator Expedisi
2 Operasional Karyawan Adeministrasi Istirahat
Karyawan Personalia
Karyawan Bengkel 14.00 21.00
Petugas Kebersihan
Sift I
(08.00-13.00)
Karyawan
3 Operasional
Pemasaran/Penjualan
Sif II
(13.00 21.00)
1 Trayek/hari/2
Sopir
orang
4 Operasional
1 Trayek/hari/1
Kenek
orang
Sift I/2 orang
(08.00 21.00)
5 Operasional Satpam (Security)
Sift II/2 orang
(21.00 08.00)
Sumber: Kantor personalia PT. AKP

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2.6.4. Sistem Pengupahan

Untuk sistem pengupahan atau gaji karyawan dibagi menjadi tiga bagian

yaitu gaji pokok karyawan, bonus dan tunjangan hari-hari besar.

1. Gaji Pokok

Gaji pokok karyawan diberikan perusahaan berdasarkan jabatan karyawan

dalam perusahan, dengan pedoman upah minimum regional yang

ditetapkan pemerintah

2. Bonus

Bonus diberikan kepada karyawan-karyawan yang dinilai rajin dan disiplin

yang tidak mungkin untuk dinaikkan jabatan, kepada seluruh karyawan

apabila perusahaan melewati target keuntungan (bonus tahunan)

3. Tunjangan hari-hari besar

Tunjangan hari-hari besar diberikan kepada seluruh karyawan dalam

perusahaan pada saat menjelang hari-hari besar (lebaran dan tahun baru)

2.6.5. Fasilitas Perusahaan

Fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan baik kepada penumpang,

karyawan dan pengunjung adalah :

1. Mini Market 6. Ruang Tunggu Penumpang

2. Warung Telkom 7. Parkiran

3. Musolla 8. Balai istirahat

4. WC 9. Televisi

5. Kamar mandi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Struktur dan Analisis Sistem


3.1.1. Struktur Sistem

Sistem merupakan suatu keadaan atau kondisi yang terdiri dari kombinasi

elemen-elemen atau komponen yang berinteraksi untuk membentuk suatu

kesatuan yang sangat komplit. Struktur sistem merupakan bentuk atau

dekomposisi dari kondisi interaksi elemen-elemen atau komponen-komponen

dalam satu kesatuan secara utuh. Secara umum sebuah sistem terdiri dari tiga

bagian dasar yang dipengaruhi oleh lingkungan dan beberapa komponen

pendukung sistem (support system)1. Tiga komponen dasar ini berupa input,

proses dan output1. Bentuk interaksi ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Struktur Dasar Sistem

1
Blanchard S. Benjamin & Walter J. Fabrycky, 1998, System Engineering and Analysis, Edisi
Tiga, Penerbit Pritice Hall, U.S.A

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Pada dasarnya sistem terdiri dari dua jenis, yaitu1:

1. Sistem Alami (Natural System)

Merupakan keadaan atau kondisi interaksi komponen-komponen alam

yang sudah tertata secara komplit oleh proses alam itu sendiri, tanpa

campur tangan manusia, contoh: sistem tata surya, sistem reproduksi dan

interaksi alam lainya.

2. Sistem Buatan Manusia (Human-Made System)

Merupakan keadaan atau kondisi interaksi antar komponen-komponen

yang dirancang dan dibuat oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan

tertentu, contoh: sistem hukum dan tata negara, transportasi, produksi dan

sistem lainnya yang mempunyai tujuan yang bermanfaat bagi manusia

yang membangun sistem tersebut.

Rincian pembagian kedua jenis sistem yang dijelaskan diatas dapat dilihat pada

Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Skema Pengelompokan Sistem

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dalam perusahaan, sistem yang dibangun adalah sistem produksi, dimana

komponen-komponen yang berinteraksi adalah suatu yang dirancang dan dibuat

secara khusus oleh manusia untuk mencapai tujuan produksi, baik itu perusahaan

manufaktur atau jasa1. Struktur sistem produksi baik barang dan jasa dapat dilihat

pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Struktur Sistem Produksi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3.1.2. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan hal mendasar dalam mempelajari setiap

interaksi yang rumit, tidak terdifinisi dan sukar, antara manusia, peralatan dan

organisasi. Untuk dapat menganalisa sebuah sistem interaksi tentu dibutuhkan

sebuah metode penganalisaan yang komplit, cepat, mudah dan murah. Metode-

metode analisis ini yang merupakan permodelan dari sistem tersebut untuk dapat

diprediksi dan dianalisis setiap saat. Hal ini dikarenakan sebuah sistem hanya

sempurna pada tingkat 95 %, sehingga menyebabkan sistem tersebut selalu

memiliki peluang untuk dikembangkan dan diperbaiki (Martin E. Modell)2.

Tiga hal mendasar yang menyebabkan melakukan analisis sistem dalam

sebuah interaksi, yaitu2:

1. Untuk dapat memfokus perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa

mesti terlibat terlalu jauh

2. Untuk mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai

dengan resiko dan biaya minimal

3. Untuk menguji pengertian penganalisaan sistem untuk pemakai dan

membantu mendesain sistem serta pemrogram membangun sistem

Dalam dunia analisis sistem, banyak cara yang mempresentasikan sistem

melalui diagram, misalnya2:

a. Flowcharts

b. HIPO (Hierarchy Input Proses Output)

c. Decision tables
2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem,
Penerbit Erlangga, Jakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
d. Data Flow Diagram (DFD)

e. Entity Relation Diagram (ERD)

f. Hamilton Zeldin Diagram

g. Pareto Analisis Diagram (PAD)

3.2. Data Flow Diagram (DFD)

3.2.1. Sejarah Data Flow Diagram (DFD)

Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem

bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan

suatu algorima program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk

mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan

notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program.

G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk

membuat model-model sistem matematika3.

Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali

untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti

yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis,

penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan

pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang

menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem

sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD)3.

2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem,
Penerbit Erlangga, Jakarta
3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya

lewat telephone, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut

akan disimpan (misalnya file kartu, micro file, hard disk, tape, diskette dan lain

sebagainya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat

menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih

lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik3.

3.2.2. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari

sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data

tersebut3.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana

data tersebut akan disimpan2. Beberapa hal yang menjadi DFD sebagai alat yang

mudah untuk menganalisa sistem adalah sebagai berikut:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem.

3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna

melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data

dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu3:

1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis,

sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain

dalam sistem dan subsistem

2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-

batasnya

3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan

pengguna

4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang

digunakan dalam diagram.

DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).

Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan

hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang

direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang

berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya

memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi5.

3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
4
Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis,
Penerbit Alex Media, Jakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam

penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses

tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa

dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap

penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada

suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan

keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses

yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan

disebut sebagai proses primitif5.

3.2.3. Komponen Data Flow Diagram (DFD)

Komponen-komponen yang berperan dalam pemetaan data dengan metode

DFD pada dasarnya terdiri dari 4 komponen utama, yang digunakan untuk

mewakili setiap variabel yang berinteraksi dalam sistem, yaitu3:

1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

2. Data flow (arus data)

3. Process (proses)

4. Data store (simpanan data)

Kemudian keempat komponen ini diberi simbol untuk dapat memudahkan

pemetaan (penggambaran) dan memudahkan dalam membaca suatu model

rancangan sistem dengan pola arus data (Data Flow Diagram). Simbol-simbol

yang sering digunakan untuk mewakili keempat jenis data.

3
http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Walaupun keempat komponen ini digambarkan dengan simbol-simbol

yang berbeda namun tetap memiliki peran yang sama dalam mewakili variabel

data. Sedangkan dalam pemetaan, penganalisis boleh saja memilih simbol dari

para ahli mana yang diinginkan. Secara sederhana Gane/Sarson dan Yourdon/De

Marco5 telah menggambarkan sisbol-simbol tersebut seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Simbol-simbol Setiap Komponen dalam DFD

No Gane/Sarson Yourdon/De Marco Keterangan

Entitas external, dapat


Entitas berupa orang/unit terkait
1 Entitas External
External yang berinteraksi dengan
sistem tetapi diluar sistem

Orang, unit yang


mempergunakan atau
2 Proses Proses melakukan transformasi
data.Komponen fisik tidak
diidentifikasikan.

Aliran Data Aliran Data Aliran data dengan arah


3 khusus dari sumber ke
tujuan

Penyimpanan data atau


4 Data Store Data Store tempat data direfer oleh
proses.

Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf

1. External Entity (Kesatuan Luar)

External Entity (kesatuan luar) juga disebut dengan terminator, karena

merupakan kesatuan yang berada diluar sistem yang berkomunikasi atau

berhubungan langsung dengan sistem. Kesatuan luar (external entity)3

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
merupakan kesatuan (entity) yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem

lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau

menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari

berikut ini5 :

a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar

sistem yang sedang dikembangkan

b. Orang atau sekelompok orang di organisas tetapi di luar sistem yang

sedang dikembangkan

c. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti

misalnya langganan, pemasok

d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan

e. Sumber asli dari suatu transaksi

f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem

Maka berdasarkan uraian diatas, dalam penggambaran kesatuan (entity) ini

terbagi atas tiga jenis, yaitu: sebagai sumber data, tujuan data dan dapat juga

berupa keduanya (Sumber dan tujuan). Seperti pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Jenis-jenis External Entity dalam DFD

a). Entity Sumber

Merupakan kesatuan (entity) yang menjadi sumber suatu data atau dasar alur

data, dan merupakan tempat dimana data berasal dan menjadi input bagi

proses data.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
b). Entity Tujuan

Merupakan kesatuan yang menjadi tujuan data atau informasi dari sebuah

sistem

c). Entity Sumber dan Tujuan

Merupakan kesatuan yang dapat menjadi sumber informasi dan dapat juga

sebagai pengguna informasi dari hasil proses sistem data.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau menentukan external

entity adalah sebagai berikut5:

a. Alur data yang menghubungkan external entity dengan sistem,

menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar

b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur, yang

berkaitan dengan external entity

c. Bentuk hubungan yang ada dalam external entity tidak digambarkan

dalam DFD

2. Entity Process (Kesatuan Proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram

(PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang

untuk logical data flow diagram (LDFD) suatu proses hanya menunjukkan proses

dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran

(Gane/Sarson) atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-
3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
5
http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
sudutnya tumpul (Yourdon/De Marco)5. Simbol entity process biasanya terbagi

kedalam beberapa bagian, seperti yang terlihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Bagian-bagian Simbol Entity Process dalam DFD

1. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor

acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.

2. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut.

Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan

prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali

dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan,

memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama

dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses.

3. Pemroses

Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer,

tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin

dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini

menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.

3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja,

maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan

disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang

melakukan prosesnya.

Kemudian dalam penggambarannya, entity process mempunyai empat

jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah aliran data yang masuk (input) dan

jumlah data yang dihasilkan (output)3. seperti pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Jenis-jenis Entity Process dalam DFD

a). Satu input satu output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data

dari satu jenis informasi yang diterima dan menghasilkan satu jenis pula

informasi bagi pengguna.

b). Satu input banyak output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data

dari satu jenis informasi yang diterima dan menghasilkan dua atau lebih

informasi bagi pengguna.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
c). Banyak input satu output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data

dari dua atau lebih jenis informasi yang diterima dan menghasilkan satu jenis

informasi bagi pengguna.

d). Banyak input banyak output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data

dari dua atau lebih jenis informasi yang diterima dan menghasilkan Dua atau

lebih juga jenis informasi bagi pengguna.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kesatuan proses adalah sebgai

berikut :

a. Proses harus memiliki input dan output

b. Proses dapat dihubungkan dnegan komponen kesatuan luar (external

entity), data store atau proses lain melalui alur data

c. Sistem/bagian/devisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional

sistem digambarkan dengan kesatuan proses (process entity)

Kesalahan dalam entity proses pada DFD yang harus sedapat mungkin

dihindarkan adalah sebagai berikut5:

a. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan

ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk kedalam

proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang

hitam yang dalam sekali.

b. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input dan

kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Entity Date Flow (Kesatuan Arus Data)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini

mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa

masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai

berikut3:

a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan

b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem

c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem

d. Masukan untuk komputer

e. Komunikasi ucapan

f. Surat-surat atau memo

g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file

h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda

i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain

Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti, seperti

yang terlihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Bentuk Arus Data (Data Flow) dalam DFD

Mengenai arus data, para ahli telah mengemukakan 4 konsep arus data yang

menjelaskan tentang dari mana dan kemana data tersebut dialirkan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Keempat jenis arus data tersebut adalah sebagai berikut5:

1. Packets of Date

Apabila ada 2 data/lebih yang mengalir dari sumber yang sama menuju

pada tujuan yang sama dan mempunyai hubungan digambarkan dalam satu

jalur data

2. Devergine Date Flow

Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama

menuju pada tujuan yang berbeda maka digambarkan menjadi beberapa

elemen data

3. Convergine Date Flow

Kondisi ini terjadi apabila ada alur data yang berbeda sumber menuju ke

tujuan yang sama

4. Sumber dan Tujuan

Merupakan kondisi dimana alur data harus dihubungkan dengan proses,

baik dari maupun menuju proses, dimana kondisi ini terbagi tiga, yaitu

dari proses ke bukan proses, dari bukan proses ke proses dan dari proses

ke proses.

4. Date Store (Simpanan Data)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa

sebagai berikut ini3:

a. Suatu file atau database di sistem komputer

b. Suatu arsip atau catatan manual

c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
d. Suatu tabel acuan manual

e. Suatu agenda atau buku

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal

paralel (Gane/Sarson) atau sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah

satu ujungnya(Yourdon/De Marco)5. Bentuk kesatuan ini dapat dilihat pada

Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Bentuk Entity Data Store dalam DFD

Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file langganan, file

hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk PDFD, supaya

memperjelas simpanan data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data

perlu dicantumkan seperti misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain

sebagainya. Sedang untuk LDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk

identifikasi dari simpanan data yang berguna sebagai acuan dalam merancang

database.

Di dalam penggambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan

beberapa hal, sebagai berikut3:

1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena

yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah suatu

proses.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan

proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update

dapat berupa proses dari :

a. Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke

dalam simpanan data

b. Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data

c. Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang

ada di simpanan data

3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan

bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data.

Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau

tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk

simpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau

dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data.

4. Untuk suatu porses yang melakukan kedua-duanya, yaitu

menggunakan dan update simpanan data dapat dipilih salah satu

penggambaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah

yang berlawanan dari simpanan data.

b. Menggunakan arus data yang terpisah

Untuk menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga

membuat gambar di DFD menjadi ruwet, maka simpanan data atau kesatuan

luar dapat digambar lebih dari sebuah.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan suatu garis

miring (/) atau dengan asterik (*). Sedang duplikasi dari simpanan data

dapat diidentifikasi dengan garis vertikal (|) atau dengan asterik (*)3.

3.2.4. Bentuk Umum Data Flow Diagram (DFD)

Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram)

dan DFD logika (Logical Data Flow Diagram). DFD fisik lebih

menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD

logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem3.

1. Physical Data Flow Diagram (PDFD)

PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada

(sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari

sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-

proses manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang

ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem,

sehingga analis sistem akan dapat memperoleh gambaran yang jelas

bagaimana sistem tersebut bekerja.

Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan,

PDFD harus memuat sebagai berikut2:

a. Proses-proses manual juga digambarkan

b. Nama dari arus data harus menunjukkan fakta penerapannya semacam

nomor formulir dan medianya (misalnya telpon atau surat). Nama arus

3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
data mungkin juga menerangkan tentang waktu mengalirnya (misalnya

harian atau mingguan). Dengan kata lain, nama dari arus data harus

memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana

pemakai sistem memahami kerja dari sistem.

c. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer, misalnya

kotak in/out yang berfngsi sebagai buffer dari proses serentak yang

beroperasi dengan kecepatan berbeda, sehingga ada sebuah data yang

harus menunggu di buffer.

d. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah

secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat

menunjukkan buku catatan, meja pekerja atau kotak in/out. Sedang secara

komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file ISAM, file database

dan lain sebagainya.

e. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses (processor), yaitu

orang, departemen, sistem komputer atau nama program komputer yang

mengeksekusi proses tersebut.

2. Logical Data Flow Diagram (LDFD)

LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan

diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem

diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan

sistem, yaitu proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem.

Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan

biasanya sistem yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan

penerapannya secara fisik akan lebih mengena dan menghemat waktu

penggambarannya dibandingkan dengan PDFD.

Untuk sistem komputerisasi, penggambaran LDFD yang hanya

menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika,

biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara

komputer saja.

3.2.5. Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD

adalah sebagai berikut ini3:

1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang

terlibat di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar

sistem, karena di luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan

luar ini merupakan sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan

penerima arus data hasil dari proses sistem informasi, shingga merupakan

kesatuan di luar sistem informasi.

2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.

3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram)2.

DFD merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini

mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar

(disebut dengan top level)3 dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang

2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem,
Penerbit Erlangga, Jakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
lebih terinci (disebut dengan lower level). DFD yang pertama kali

digambar adalah level teratas (top level) dan diagram ini disebut context

diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan

lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiap-

tiap proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci

lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar

kembali dengan lebih terinci, dan disebut dengan level 2 dan

seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.

Dalam penggambarannya, context diagram juga memiliki aturan. Aturan-

aturan tersebut adalah2:

1. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran

maka boleh digambarkan lebih dari satu kali, ini untuk mencegah

penggambaran yang terlalu rumit, untuk menjelaskan bahwa terminator

identik dapat ditandai dengan asterik (*) atau dengan garis silang (#)

2. Jika terminator mewakili individu sebaiknya diwakili oleh peran yang

dimainkan oleh personil tersebut.

3. Harus dapat dibedakan antara sumber (source) dan pelaku (handler),

sebagai pertimbangan model, baik model lama atau yang baru.

Secara umum pembuatan context diagram (CD) akan menjelaskan jenis sistem

secara aktual atau hanya namanya saja, namun untuk level selanjutnya merupakan

uraiannya, seperti yang terlihat pada Gambar 3.9.


2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem,
Penerbit Erlangga, Jakarta
3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
4
Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis,
Penerbit Alex Media, Jakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 3.9. Bentuk Context Diagram dan Levelisasi DFD

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3.2.6. Prosedure Levelisasi DFD

1. Context Diagram

Cara-cara penyususnannya adalah sebagai berikut5:

a. Tentukan nama sistem

b. Tetukan batasan sistem

c. Menentukan terminator yang terdapat dalam sistem

d. Menentukan apa yang diterima/diberikan terminator tersebut

e. Penggambaran bentuk alur datanya

2. Pembuatan Diagram level Zero (Level 0)

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram context, Cara-cara

penyusunannya adalah sebagai berikut3:

a. Menentukan proses utama yang ada pada sistem

b. Menentukan apa yang diterima/diberikan oleh masing-masing proses

c. Apabila diperlukan, munculkan data stor baik sebagai tujuan atau

sumber

d. Penggambaran diagram level nol dengan ketentuan sebagai berikut:

1). Menghindari perpotongan arus data

2). Pemberian nomor pada proses utama

3). Penguraian proses akibat terjadinya perlakuan pada data

3. Pembuatan Diagram pada level Satu (Level 1)

Merupkan diagram dekomposisi dari level 0, Cara-cara penyusunannya:

a. Menentukan proses yang lebih kecil (sub Proses)


3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
4
Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis,
Penerbit Alex Media, Jakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
b. Menentukan apa yang diterima/diberikan oleh masing-masing sub

proses

c. Apabila diperlukan, munculkan data store baik sebagai tujuan atau

sumber

d. Penggambaran diagram level satu dengan ketentuan sebagai berikut:

1). Menghindari perpotongan arus data

2). Pemberian nomor pada Sub-proses dengan merujuk pada

dekomposisinya (proses utama)

3.3. Structural Equation Modeling (SEM)

3.3.1. Sejarah SEM

Menurut Sewal Wright (1984), teknik analisis jalur merupakan

pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang

ditimbulkan. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi

berganda. Teknik analisis jalur ini juga dikenal dengan model sebab-akibat

(causing modeling). Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur

memungkinkan pengguna menguji proporsi teoritis mengenai hubungan antara

sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel6.

Memanipulasi merupakan suatu proses tanpa memberikan perlakuan (treatment)

terhadap variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Dengan asumsi dasar

pada setiap variabel-variabel mempunya hubungan yang sangat dekat dengan

yang lainnya, maka metode ini membutuhkan suatu logika hubungan untuk dapat
6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yogyakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3.3.2. Pengertian SEM (Analisis Jalur)

Definisi atau pengertian analisis jalur terbagi atas beberapa definisi yang

berbeda, yaitu; Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan

sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda, jika variabel bebasnya

mempengaruhi variabel bergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara

tidak langsung (Robert D. Rutherford, 1993). Sementara itu, definisi lain

mengatakan Analisis jalur merupakan pengembangan langsung regresi berganda

dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan

signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotentikal dalam seperangkat

variabel (Poul Webley, 1997). David Garson (2003) dari North California State

University mendefinikan analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang

digunakan untuk menguji keselarasan matriks kolerasi dengan dua atau lebih

hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti5. Modelnya digambarkan

dalam bentuk gambar lingkaran dan panah, dimana anak panah tunggal

menunjukkan sebagai penyebab.

Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model

sebagai variabel tergantung (pemberi respon) sedang yang lain sebagai penyebab.

Pembobotan regresi diprediksi dalam suatu model yang dibandingkan dengan

matrik kolerasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga

perhitungan uji keselarasan statistik. Dari definisi-definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa SEM atau analisis jalur merupakan kepanjangan dari regresi

berganda. Hal inilah yang mendasari untuk menganalisis jalur yang ada dalam
6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yogyakarta

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DFD dengan metode SEM guna melihat tingkat hubungan antar entity (kesatuan)

(Jonathan Sarwono, 2007)6.

Langkah awal aturan analisa SEM adalah membuat sketsa hubungan

berdasarkan pada teori, pengalaman yang dimilikinya berdasarkan tujuan

penelitian. Kemudian mengidentifikasi variabel independen yang mengkontruksi

variabel dependen. Model yang diusulkan tersebut kemudian diterjemahkan

kedalam sekumpulan persamaan struktural (mirip regresi) untuk setiap variabel

dependen7.

Secara umum, teknik SEM dibedakan atas dua karakteristik utama, yaitu 7:

1. Estimasi hubungan saling ketergantungan ganda dari banyak variabel

2. kemampuan untuk merepresentasi konsep yang tidak teramati

(unobserved) dalam hubungan-hubungan itu dengan melibatkan ukuran-

ukuran penyimpangan (error) dalam proses estimasi.

3.3.3. Prinsip-prinsip Dasar

Prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisa jalur (SEM)

diantaranya adalah sebagai berikut6:

1. Adanya linieritas hubungan antar variabel

2. Adanya aditivitas (aditivity) atau dengan kata lain tidak ada efek-efek

interaksi.

3. Data berskala interval.

6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yogyakarta
7
Imam, Kamirul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM), Bahan Kuliah Analisis
Multivariat Program MM - PPS UNEJ, Jakarta.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Semua variabel yang diobservasi mempunyai data berskala interval (scaled

values). Jika data belum dalam bentuk skala interval, maka data harus diubah

kedalam bentuk interval.

4. Semua variabel residual

Yaitu variabel yang tidak diukur tidak berkolerasi dengan salah satu variabel

dalam model.

5. Istilah gangguan (disturbance term)

Dimana setiap variabel residual tidak boleh berkolerasi dengan semua variabel

endogenous dalam model. Jika dilanggar maka akan mengakibatkan hasil

regresi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur.

6. Sebaiknya hanya terdapat multikolinieritas yang rendah

Yaitu dua atau lebih variabel yang bebas (penyebab) mempunyai hubungan

yang sangat tinggi. Jika terjadi hubungan yang sangat tinggi maka akan

didapat standar error dari koefisien beta () yang digunakan untuk

menghilangkan varian biasa dalam melakukan analisis korelasi secara parsial.

7. Adanya rekursivitas

Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran

kembali (looping)

8. Spesifikasi model

Spesifikasi berguna untuk menginterpretasikan koefisien-koefisien jalur.

Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang signifikan

dikeluarkan dari model. Semua koefisien jalur akan merefleksikan kovarian

6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Pet ANDI, Yogyakarta.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
bersama dengan semua variabel yang tidak diukur, dan tidak akan dapat

diinterpretasi secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak

langsung.

9. Terdapat masukan korelasi yang sesuai

Artinya jika kita menggunakan matriks korelasi sebagai masukan maka

korelasi pearson digunakan untuk dua variabel berskala interval; korelasi

polychoric untuk dua variabel berskala ordinal; tetrachoric untuk dua variabel

berskala nominal (dikotomi); polyserial untuk satu variabel interval dan

lainnya ordinal; dan biserial untuk satu berskala interval dan lainnya nominal.

10. Terdapat ukuran sampel yang memadai

Untuk hasil yang maksimal maka ukuran sampel dianjurkan 100 sampel.

13. Sampel sama dibutuhkan untuk perhitungan regresi dalam model jalur

3.3.4. Konsep dan Istilah

Dalam analisa jalur (SEM) dikenal beberapa konsep dan istilah yang

timbul dalam model jalur6. Konsep dan istilah SEM dapat dilihat pada bentuk

Gambar 3.10.

Gambar 3.10. Model Analisis Jalur (SEM)

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
1. Model Jalur

Merupakan suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas,

perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan

anak panah. Anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab akibat antara

variabel-variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel tergantung

atau lebih. Anak panah juga menghubungkan kesalahan (variable residue)

dengan semua variabel endogenous masing-masing. Anak panah ganda

menunjukkan korelasi antar pasangan variabel-variabel exogenous5.

2. Jalur penyebab untuk satu variabel yang diberikan

Pertama jalur-jalur arah dari anak panah menuju ke variabel tersebut dan

kedua jalur korelasi dari semua variabel endogenous dikorelasikan dengan

variabel-variabel yang lain yang mempunyai anakpanah-anak panah menuju

ke variabel yang sudah ada tersebut.

3. Variabel Exogenous

Merupaka semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab explisitnya atau

dalam diagram tidak ada anak panah menuju ke arahnya selain pada bagian

kesalahan pengukuran. Jika dikorelasikan antar variabel ini maka ditunjukkan

dengan anak panah berkepala dua (pada gambar variabel 1)6.

4. Variabel endogenous

Yaitu semua variabel yang arah anak panah menuju ke arah variabel, dimana

terdiri dari semua variabel tergantung dan perantara. Variabel perantara adalah

adanya anak panah yang menuju variabel tersebut dan dari variabel kevariabel
6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yokyakarta, Indonesia.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
tergantung. Variabel tergantung hanya memiliki anak panah yang menuju ke

arah variabel (pada gambar variabel 2, 3 dan 4)6.

5. Koefisien jalur/pembobotan jalur

Merpakan kefisien regresi srandar atau disebut beta yang menunjukkan

pengaruh langsung dari variabel bebas terhadap variabel tergantung dalam

suatu model tertentu. Oleh karena itu, jika semua model mempunyai dua atau

lebih variabel-veriabel penyebab meka koefisien jalurnya merupakan koefisien

regresi parsial yang mengukur besarnya pengaruh satu variabel dengan

variabel-variabel lainnya. Koefisien ini juga mengontrol dua variabel lain

sebelumnya dengan menggunakan data yang sudah distandarkan atau matriks

korelasi sebagai masukan.

6. Variabel-variabel exogenous yang dikorelasikan

Apabila semua variabel exogenous dikorelasikan maka anak panah

penghubung dengan dua kepala, yang dihubungkan diantara variabel-variabel

dengan koefisien korelasinya6.

7. Istilah gangguan

Istilah kesalahan risidual yang secara teknis disebut sebagai gangguan atau

risidue mencerminkan adanya varian yang tidak dapat diterangkan atau

pengaruh dari semua variabel yang tidak teukur ditambah kesalahan

pengukuran6.

8. Aturan multiplikasi jalur

Merupakan nilai dari satu jalur gabungan adalah hasil koefisien jalurnya

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
9. Dekomposisi pengaruh

Koefisien-koefisien jalur dapat digunakan untuk mengurai korelasi-korelasi

dalam suatu model kedalam pengaruh langsung dan tidak langsung yang

berhubungan dengan jalur langsung dan jalur tidak langsung, yang

direfleksikan dengan anak panah. Ini didasarkan pada aturan bahwa dalam

suatu sistem linier, pengaruh penyebab total suatu variabel i terhadap

variabel j adalah jumlah semua nilai jalur dari i ke j.

10. Signifikansi dan model keselarasan dalam jalur

Untuk melakukan pengujian koefisien-koefisien jalur secara individual, kita

dapat menggunakan t standar atau pengujian F dari angka-angka keluaran

regresi. Sementara itu, untuk melakukan uji model dengan semua jalurnya,

dapat digunakan uji keselarasan dari program. Kemudian jika semua model

sudah benar, diantaranya mencakup semua variabel yang sesuai dan

mengeluarkan semua variabel yang tidak sesuai, maka jumlah nilai-nilai jalur

dari i ke j akan sama dengan koefisien regresi untuk j yang diprediksi

didasarkan pada i, yaitu untuk data yang sudah distandarisasi dimana koefisien

regresi sederhana sama dengan koefisien korelasi. Dengan demikian jumlah

semua koefisien (standar) akan sama dengan koefisien korelasi.

11. Anak panah satu kepala dan dua kepala

Jika ingin menggambarkan penyebab maka kita menggunakan anak panah

dengan satu kepala yang menunjukkan satu arah. Adapun untuk

menggambarkan korelasi kita menggunakan anak panah yang melengkung

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
dengan dua kepala yang menunjukkan dua arah. Sementara untuk hasil yang

negatif digunakan garis putus-putus6.

12. Direct effect

Pengaruh langsung yang dapan dilihat dari koefisien jalur dari satu variabel ke

variabel lainnya.

13. Indirect effect

Urutan jalur melalui satu atau lebih variabel perantara

3.3.5. Model Analisis dalam SEM


3.3.5.1. Model Regresi Berganda

Model menggunakan dua variabel exogenous, yaitu X1 dan X2 dengan satu

variabel endogenous, yaitu Y6. Bentuk model ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11. Bentuk Model Regresi Berganda

3.3.5.2. Model Mediasi

Model mediasi atau perantara, dimana variabel Y memodifikasi pengaruh

variabel X terhadap variabel Z6, jadi variable Y merupakan variable perantara atau
6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
mediasi pengaruh X terhadap Z. Modelnya seperti yang terlihat pada Gambar 3.12

berikut ini.

Gambar 3.12. Bentuk Model Mediasi SEM

3.3.5.3. Model Kombinasi Regresi dengan Mediasi

Pada model ini Variabel X berpengaruh terhadap variabel Z secara

langsung dan secara tidak langsung mempengaruhi Z melalui variabel Y6. Bentuk

modelnya dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13. Bentuk Model Komdinasi Regresi dan Mediasi SEM

3.3.5.4. Model Kompleks

Dalam model kompleks, variabel X1 secara langsung mempengaruhi Y2

dan juga secara tidak langsung mempengaruhi Y2 melalui X2, kemudian variabel

Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y16.


6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Bentuk modelnya seperti yang terdapat pada Gambar 3.14 berikut ini.

Gambar 2.14. Bentuk Model Kompleks SEM

3.3.5.5. Model Rekursif dan Non Rekursif

Kalau ditinjau dari sudut pandang arah sebab akibat, maka model

mempunyai dua tipe jalur, yaitu rekursif dan non rekursif . Model rekursif adalah

jika semua anak panah menuju satu arah6. Bentuk modelnya seperti yang terdapat

pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Bentuk Model Rekursif SEM

6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yokyakarta, Indonesia.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Model seperti Gambar 3.15 dapat diterangkan sebagai berikut6:

1. Anak panah menuju satu arah, yaitu dari 1 ke 2,3,dan 4, dari 2 ke 3 dan 4,

dan dari 3 ke 4. Tidak ada arah berbalik, misalnya 4 ke 3 atau 4 ke1 dan 2.

2. Hanya terdapat satu variabel exogenous, yaitu 1. Sementara variabel 2,3

dan 4 merupakan variabel endogenous, dan masing-masing variabel

diterangkan oleh variabel 1 dan error (e2, e3 dan e4).

3. Satu variabel endogenous dapat menjadi penyebab ke variabel endogenous

lainya, tetapi tidak ke variabel exogenous.

Sedangkan model non rekursif terjadi jika arah anak panah arah terbalik (looping).

3.3.6. Persamaan Jalur SEM

3.3.6.1. Persamaan Satu Jalur

Bentuk model yang mengandung unsur persamaan satu jalur adalah pada

model regresi berganda. Dimana hanya terdapat satu variabel endogenous yang

disebabkan oleh beberapa variabel exogenous6. Bentuk modelnya dapat dilihat

pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16. Bentuk Model Persamaan Satu Jalur dalam SEM


6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yokyakarta, Indonesia.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Keterangan:

- Variabel X1,X2 dan X3 adalah variabel exogenous

- Variabel Y adalah variabel endogenous

Persamaanya: Y= RYX1 + RYX2 + RYX3 +

3.3.6.2. Persamaan Dua Jalur

Dalam persamaan dua jalur model dikembangkan atas tiga variabel

exogenous dan 2 variabel endogenous6. Modelnya persamaannya dapat dilihat

pada Gambar 3.17.

Gambar 3.17. Bentuk Model Persamaan Dua Jalur dalam SEM

Keterangan:

- Variabel X1,X2 dan X3 adalah variabel exogenous

- Variabel Y1 dan Y2 adalah variabel endogenous

Persamaannya adalah:

- Y1 = RY1X1 + RY1X2 + RY1X3 + 1 (Pers. Substruktur 1)

- Y2 = RY2X1 + RY2Y1 + RY2X3 + 2 (Pers. Substruktur 2)


6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yokyakarta, Indonesia.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3.3.6.3. Persamaan Tiga Jalur

Dalam model persamaan tiga jalur, pada umumnya terdapat 2 variabel

exogenous murni, dan satu variabel exogenous perantara, dan terdapat 2 variabel

endogenous6. Bentuk model persamaan strukturalnya dapat dilihat secara lengkap

pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18. Bentuk Model Persamaan Tiga Jalur dalam SEM

Keterangan:

- Variabel X1 dan X3 adalah variabel exogenous, X2 variabel perantara

- Variabel Y1 dan Y2 adalah variabel endogenous

Persamaannya adalah:

- X2 = RX2X1 + RX2X3 + 1 (Pers. Substruktur 1)

- Y1 = RY1X1 + RY1X2 + 2 (Pers. Substruktur 2)

- Y2 = RY2X3 + RY2X2 + RY2Y1 + 3 (Pers. Substruktur 3)


6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Yokyakarta, Indonesia.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3.3.7. Tahapan Permodelan Persamaan Struktural

Nilai yang berarti dari SEM merupakan manfaat penggunaan model

struktural dan model pengukurannya secara simultan, di mana setiap model

tersebut berperan yang berbeda di dalam analisisnya. Untuk menjamin kedua

model tersebut terspesifikasi dengan benar dan hasilnya valid, ada tujuh tahap

yang harus dilalui dalam analisis SEM7. Ketujuk tahap tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.19.

Gambar 3. 19. Flowchart Tahapan Analisa SEM


7
Imam, Kamirul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM), Bahan Kuliah Analisis
Multivariat Program MM - PPS UNEJ, Jakarta.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 3.19. Flowcart Tahapan Analisa SEM (Lanjutan)

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3.3.8. Skala Guttman

Skala guttman merupakan merupakan skala komulatif, yang mengukur

suatu dimensi saja dari satu variabel yang multidimensi. Skala ini sangat baik

untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang

diteliti, yang sering disebut dengan attribut universal, skala ini juga sering disebut

skala scalogram8. Skala guttman merupakan skala yang digunakan untuk suatu

jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya; yakin-tidak yakin, pernah-

tidak, benar-salah, ya-tidak, setuju-tidak setuju dan lain sebagainya.

Skala guttman selain dapat digunakan secara pilihan ganda, juga dapat

digunakan dalam bentuk lembar pengamatan secara checklist8. Jawaban responden

dapat berupa skor tertinggi bernilai satu (1) dan jawaban terendah bernilai nol (0)

dengan proses analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda, yaitu8:

1. Untuk Korelasi Sederhana

n( XY ) __ ( X )( Y )
rXY =
{n. X 2 __
}{
( X ) 2 . n. Y 2 ( Y ) 2
__
}
2. Untuk Korelasi Ganda

(r2 xi y )_ 2((rx1y )(rx2y )...(rxi y ))(rx1x2...xi )


rxi y =
1_ r 2 xi .xi+1...xn

Dimana X = Variabel Exogenous

Y = Variabel Endogenous dan i= 1, 2, 3,.......n

8
Ridwan, DRS. M.B.A dan Engkos A. Kuncoro, S.E, M.M., 2007, Cara Menggunakan dan
Memakai Analisa Jalur (Path Analysis), jilid: 1, Penerbit ALFABETA, Jawa Barat

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dengan koefisien determinan yang menjelaskan persentase tingkat hubungan

antar variabel adalaha8:

KP = r2 x 100%

Dimana KP : Nilai Koefisien Diterminan dan r : Nilai Koefisien Korelasi

Ketentuan interpertasi tingkat hubungan yang ditunjukkan oleh nilai r 8, maka

tingkat hubungannya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 1,000 Sangat Kuat
0,60 0,799 Kuat
0,40 0,599 Cukup Kuat (Biasa)
0,20 0,399 Rendah
0,00 0,199 Sangat Rendah
Sumber : Ridwan (2005:136) dan Bambang (2007:62)

Dalam analisanya, hipotesis yang diukur adalah sebagai berikut8:

Ha : Variabel X berhubungan Secara Signifikan dengan variabel Y

Ho : Variabel X tidak Berhubungan Secara signifikan dengan variabel Y

Alasan penempatan Ho dibawah dan Ha diatas dikarenakan Ha merupakan hal

yang diharapkan, sedangkan Ho merupakan hal yang akan diuji untuk melihat

pola kesalahan aliran data dalam pengujian

3.3.9. Uji Statistik 8

Proses penelitian selalu diawali dengan latar belakang permasalahan,

identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, kegunaan, asumsi, kerangka

berfikir dan hipotesis. Hipotesis merupakan uji statistik yang menjadi pokok

8
Ridwan, DRS. M.B.A dan Engkos A. Kuncoro, S.E, M.M., 2007, Cara Menggunakan dan
Memakai Analisa Jalur (Path Analysis), jilid: 1, Penerbit ALFABETA, Jawa Barat

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Pengambilan keputusan sebagai hasil akhir penelitian dan interpretasi terhadap

tujuan. Secara umum peranan statistik dapat dilihat pada Gambar 3.208.

STATISTIKA

Pengumpulan Angket
Data Wawancara
KUALITATIF
Pengamatan
Dokumentasi

SUMBER DATA INFORMASI


DATA EMPIRIK EMPIRIK

KUANTITATIF Analisis
Data
Parametrik
Non Parametrik

STATISTIKA

Gambar 3.20. Skema Peranan Statistik dalam Penelitian

Dari skema diatas maka dapat dinyatakan bahwa setiap penelitian tidak

pernah lepas dari statistik, namun penelitian yang bersifat uji coba dan

pengamatan, statistik merupakan kunci utama dalam mengambil keputusan

dengan menggunakan hipotesis.

Hipotesis dirumuskan berdasarkan permasalahan penelitian dengan

berlandaskan pada konsep-konsep yang telah ditemukan sebelumnya dan teori-

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
teori yang sudah ada. Pembuktian kebenaran hipotesis diperlukan informasi

impirik (data lapangan), sedangkan informasi dalam kehidupan sehari-hari

diperlukan sebagai landasan.

Uji statistik yang bersifat analisis statistik deskriptif (Statistic analysis

descriptive) pada umunya menggunakan beberapa uji hipotesa, diantaranya uji F,

uji signifikansi dan uji t serta uji X2. Keempat uji ini umumnya digunakan untuk

dasar pengambilan keputusan dari hipotesis yang dilakukan. Proses uji statistik

biasanya membandingkan nilai hasil hitungan dengan nilai ketetapan yang telah

dirumuskan dan sebagai suatu ketentuan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB IV

METODOLOGI

4.1. Lokasi Penelitian

Penelitian, pengambilan dan pengumpulan data dilakukan di perusahaan jasa

transportasi darat (angkutan badan besar/bus) PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP),

Jl. Gatot Subroto, Pondok Kelapa, Medan.

4.2. Objek Pengamatan

Objek pengamatan adalah proses perpindahan data-data dan informasi dengan

cara mendeskripsikannya kedalam pemetaan jalur data (diagram jalur) pada setiap

departemen dalam perusahaan mulai dari departemen penjualan/pemasaran,

operasional, gudang, personalia, administrasi dan keuangan pada saat proses

pelayanan jasa angkutan dilakukan.

4.3. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian merupakan pihak perusahaan yang memberikan layanan

jasa transportasi yang ingin meningkatkan kinerja penyajian aliran informasi/data

yang terstruktur dan bebasis database dalam proses opersional perusahaan dengan

menggunakan metode pemetaan jalur informasi berdasarkan Date Flow Diagram

(DFD) dan menganalisa keefektifannya dengan analisis jalur atau Structural

Equation Modeling (SEM)

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4.4. Penentuan Alat Penelitian

Alat-alat yang mendukung dan penting ditentukan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Pena dan pensil

Alat yang digunakan untuk menulis dan mencatat segala yang diperlukan pada

lembar-lembar pengamatan.

2. Lembar Pengamatan

Lembar Pengamatan digunakan sebagai tempat untuk mencatat hasil-hasil

pengukuran atau penelitian

3. Alat Analisis

a. Lembar identifikasi kesatuan data (entity external, process, data flow dan

data store).

b. Sistem pemetaan Data Flow Diagram (DFD)

c. Structural Equation Modeling (SEM)

e. Program Analisis Statistik SPSS

4. Hipotesis

Melihat persentase yang terjadi secara keseluruhan dalam model

KD = Koefisien Determinasi

KD = r2 x 100 %

Penentuan Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi

H1 : Adanya hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5. Penerapan Structural Equation Modeling (SEM) kedalam hasil pemetaan

dengan Date Flow Diagram (DFD) sebagai kesatuan metode dan teknik yang

dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan keseimbangan jalur informasi

dan data dengan pemusatan arus data yang sangat berpengaruh (significance)

dalam proses pelayanan jasa transportasi darat didalam perusahaan.

4.5. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, pada dasarnya data dibagi kedalam dua jenis data

yang dikumpulkan, yaitu:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang masih mentah (tidak ada perlakuan pada

data tersebut) yang dikumpulkan oleh peneliti untuk tujuan penelitian. Metode

pengumpulannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Pengamatan Langsung

Dilakukan pengamatan langsung terhadap proses pelayanan jasa

transportasi, yaitu proses penjualan tiket, administrasi, gudang, keuangan

dan teknik. Pengamatan tingkat pemakaian data dengan menggunakan

metode ceklis pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.

b. Wawancara

Dilakukan dengan mewawancarai pihak perusahaan untuk memperoleh

data yang diperlukan dan informasi apa saja yang diperlukan dalam

pengolahan data.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan langsung ke lapangan dan

wawancara dengan pihak perusahaan adalah data:

a. Organisasi dan manajemen

b. Urutan proses pelayanan jasa transportasi angkutan darat (bus)

c. Tingkat penggunaan data dalam aliran informasi dengan menggunakan

lembar pengukuran tingkat pemakaian, guna mengukur hubungan antar

data dalam struktur aliran data perusahaan.

2. Data Skunder

Data skunder merupakan data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti

sebelumnya dan telah diberikan perlakuan terhadap data tersebut sehingga

menjadi suatu informasi yang bernilai guna. Metode pengumpulan datanya

dapat dilakukan dengan cara:

1. Studi Literatur

Melihat dan mengumpulkan serta mempelajari teori-teori yang berkenaan

dengan penelitian dari buku-buku, journal penelitian, dan pembahasan-

pembahasan lain yang mengenai pokok persoalan dalam penelitian.

2. Dokumen Perusahaan

Melihat dan mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan

perusahaan yang telah dideskripsikan oleh perusahaan.

Secara keseluruhan penelitian ini bersifat analisis, yaitu menganalisis

struktur aliran data hasil pemetaan untuk melihat tingkat hubungannya. Secara

umu prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4.6. Pengolahan Data

Perancangan dilakukan dengan memetakan proses transformasi data dalam

perusahaan dengan metode Date Flow Diagram (DFD) dan menganalisa tingkat

hubungan hasil pemetaan jalur dengan Structural Equation Modeling (SEM).

Langkah-langkahnya seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Block Diagram Pengolahan Data

A. Perencanaan Struktur Sistem

Perencanaan awal untuk mengidentifikasi input, proses dan output data dalam

sistem aliran data di perusahaan untuk menggambarkan kondisi awal sistem

informasi.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
B. Membuat Pola Data Flow Diagram (DFD)

Dalam penyususnan Data Flow Diagram (DFD), terdapat beberapa langkah

yang harus dilakukan, yaitu:

1. Identifikasi Komponen DFD

Merupakan penentuan setiap variabel data kedalam komponen input,

proses dan output dalam aliran data dan informasi

2. Pelebelan entity (komponen) data

Dari data-data yang telah diidentifikasi saat pengumpulan data dilakukan,

kemudian diberi simbol/lebel sesuai dengan aturan DFD terhadap keempat

entity (komponen) data

3. Pembuatan Context Diagram (CD)

Merupakan diagram pendahulu dari sistem aliran data yang dibangun,

dalam hal ini adalah sistem aliran data dalam proses penyajian informasi

dalam manajemen perusahaan.

4. Levelisasi

Mengurai Context Diagram menjadi urutan-urutan aliran data yang sesuai

dengan urutan data proses dalam sistem, dalam hal ini sistem informasi.

C. Menganalisa Jalur DFD dengan Structural Equation Modeling (SEM)

Menganalisa dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) pada

penyusunannya terdapat tujuh langkah dasar, namun tiga langkah awal

terdapat dalam penyusunan DFD, jadi SEM dapat diaplikasikan sebagai

langkah lanjutan DFD dalam menentukan jalur kritis. Langkah-langkah

tersebut adalah:

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
1. Identifikasi Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y)

Mengidentifikasi komponen-komponen data (entity) yang berada dalam

DFD pada level terakhir sebagai variabel bebas (exogenous (X)) dan

variabel terikat atau bergantung (endogenous (Y))

2. Mengkonversi Diagram Jalur (DFD)

Mengubah varibel-variabel yang telah diidentifikasi kedalam sistem

analisis dengan SEM, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

a. Menterjemahkan Persamaan Struktural

Membuat persamaan yang sesuai dengan pola jalur yang telah

dihasilkan dari pemetaan dengan DFD, pada umunya bersifat linier.

n
Yi = PX Y
i =1
i j + , (dimana i = 1,2,3....n) dan ( j = 1,2,3.....n)
j =1

b. Menspesifikasi Model Pengukuran

Menyesuaikan pengukuran dengan persamaan yang diperoleh dan

permasalahan yang ingin dipecahkan, dalam persoalan ini yang

dianalisis adalah koiefisien korelasi dan regresi untuk menentukan

tingkat hubungan antar data sebagai jalur kritis pola aliran datanya.

c. Menentukan Banyaknya Indikator

Menentukan jumlah variabel yang saling berpengaruh untuk diteliti

yang akan diukur tingkat hubungannya

d. Mengukur Reabilitas Konstruk

Mengukur dan menganalisa variabel serta menstandarisasinya kedalam

analisa SEM

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Memilih Matrik Korelasi

Menentukan matrik yang sesuai dalam melakukan analisis dengan model

struktural yang telah dibangun dan persamaan yang telah didapatkan serta

persoalan yang ingin dipecahkan. Biasanya terdapat 3 kondisi yang biasa

terjadi dalam SEM, seperti dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Beberapa Bentuk Matrik Dalam Analisa SEM

Sumber: Imam Kamarul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM).

Dalam penelitian ini, asumsi yang muncul dari persoalan yang diangkat

sebagai analisa adalah Multivariat Normal, yaitu mengukur tingkat

kesalahan dalam jalur dan yang diukur adalah sebab atau pengaruh

(Direct) maka metode estimasi adalah Metode Direct

4. Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian

Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian adalah menghipotesa setiap sebab

dan pengaruh dalam diagram jalur DFD sebagai suatu sistem interaksi

D. Menyusun Peta Jalur Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database

Menyusun pola struktural jalur informasi dengan Data Flow Diagram (DFD)

pada level terakhir dengan menggunakan jalur-jalur kritis sebagai jalur utama

aliran data yang efektif dan membuang jalur-jalur yang risidual (kesalahan)

untuk membuat database perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4.7. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini merupakan penelitian yang bersifat

peninjuan, penggambaran dan analisis terhadap sistem aliran data dan informasi

yang ada diperusahaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Jadi penelitian ini bersifat

analisis statistik deskriptif (Statistic analysis descriptive).

Jenis penelistian statistik deskriptif dikarenakan penelitian ini meninjau dan

menggambarkan sistem yang telah ada tanpa memberikan perlakuan terhadap

sistem tersebut, kemudian hasil penggambaran tersebut dianalisis dengan

pendekatan statistik multivariat dengan konsep analisis jalur (Path Analysis).

Konsep ini dikembangkan untuk melihat kondisi aliran data dan informasi yang

telah ada diperusahaan dan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan untuk

menyelesaikan permasalahan pada kondisi sistem aliran data dan informasi yang

telah dikembangkan oleh perusahaan.

Sementara itu uji statistik sebagai landasan pengambilan keputusan dilakukan

uji statistic metode signifikansi, yaitu membandingkan nilai signifikansi hasil

hitungan dengan signifikansi 0,05. Pemilihan uji statistik ini didasarkan pada

beberapa hal, yaitu:

1. Hasil perhitungan dengan program SPSS menunjukkan semua hasil korelasi

memiliki nilai signifikansi.

2. Prosesnya lebih mudah, karena tidak perlu lagi melakukan perhitungan ulang

terhadap nilai uji hitung.

3. Keakuran hasil uji lebih terakurasi, karena mudah dipahami dan mudah

digunakan serta sesuai dengan hipotesa yang dibangun.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Proses pengambilan keputusan dengan menggunakan metode uji signifikansi

adalah sebagai berikut:

Hipotesa

H0 : Tidak ada hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi

perusahaan.

H1 : Adanya hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi

perusahaan.

Keputusan

1. Jika Sig 0,05 Sig. Penelitian, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Jika Sig 0,05 Sig. Penelitian, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

4.8. Analisa Pemecahan Masalah

Analisa pemecahan masalah dengan menggunakan hasil pengolahan data yang

berisi tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Pembuatan struktur sistem aliran data dan informasi perusahaan

2. Peta aliran informasi secara struktural berdasarkan Data Flow Diagram (DFD)

3. Tingkat hubungan jalur-jalur antar variabel yang berinteraksi dalam peta aliran

informasi terstruktur berdasarkan hasil perhitungan Structural Equation

Modeling (SEM)

4. Peta aliran informasi terstruktur dengan jalur-jalur yang memberikan tingkat

hubungan paling tinggi (jalur efektif) dan menghilangkan jalur-jalur risidual

(jalur yang salah) dalam membangun database perusahaan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Kegiatan atau tindakan-tindakan yang harus dilakukan perusahaan adalah:

1. Menetapkan peta aliran informasi terstruktur, efektif dan berbasis database

sebagai suatu jaringan informasi yang mampu menyelesaikan persoalan aliran

data/informasi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses

operasional dan peningkatkan kinerja perusahaan

2. Menentukan arus-srus data dan informsi yang harus diperhatikan perusahaan

guna menyelesaikan kesalahan aliran data yang pernah ada, sehingga data dan

informasi dapat disalurkan langsung kepada pengguna atau operator proses

data dan informasi selanjutnya.

3. Menunjukkan keunggulan sistem aliran informasi yang telah terstruktur,

efektif dan bebasis database, sebagai pertimbangan perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Identifikasi Komponen Aliran Data

Dari hasil pengamatan langsung diperusahaan pada setiap departemen,

maka didapatlah komponen-komponen data dalam aliran data dan informas,

seperti yang terdapat dalam Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Komponen-komponen Aliran Data dalam Perusahaan Jasa


Tranportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Departemen Data Input Data Proses Data Output


Data Calon Penumpang
Tiket Penumpang
Daftar Rute Transaksi
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Penjualan Tiket
Daftar Hasil Transaksi
Daftar Kapasitas Bus
Pemasaran Daftar Hasil Transaksi Penyusunan
Dan
Daftar Rute Daftar Daftar Penumpang
Penjualan
Daftar Bus Beroperasi Penumpang
Daftar Hasil Transaksi Penyusunan
Laporan Hasil
Daftar Rute Laporan Hasil
Penjualan
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Penjualan
Daftar Jumlah Bus Digudang Daftar Jumlah/Jenis
Daftar Bus Sedang Beroperasi Bus Rusak
Pengecekan Bus
Daftar Bus Sudah Beroperasi
Daftar Jenis Kerusakan
Lembar Pengamatan Kerusakan
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Bus Dalam
Pencatatan Bus
Daftar Jenis Kerusakan Perbaikan
Gudang Dalam
Perbaikan Daftar Bus Siap
Daftar Peralatan Bengkel
Beroperasi
Daftar Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus
Daftar Bus Beroperasi
Daftar Bus Siap Beroperasi Telah Diperbaiki
Daftar Bus Beroperasi Penentuan
Daftar Kapasitas Bus
Daftar Kapasitas yang Dibolehkan Kapasitas
Sumber: Pengamatan Langsung Di PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.1. Komponen-komponen Aliran Data dan Informasi.........(Lanjutan)

Departemen Data Input Data Proses Data Output


Daftar Bus Beroperasi
Daftar Rute Pengecekan Bus Laporan Rute Yang
Daftar Sopir /Rute Siap Dilayani
Daftar Kapasitas Barang
Daftar Penumpang Pengecekan
Laporan Jumlah
Operasional Daftar Rute Dan Pencatatan
Penumpang Terlayani
Lembar Kelengkapan Penumpang Penumpang
Daftar Kapasitas Barang
Daftar Rute Pencatatan Daftar Laporan
Daftar Harga/Jarak Pengiriman Barang Kiriman Pengiriman Barang
Daftar Jenis Barang
Laporan Penjualan Laporan Keuangan
Penyusunan
Daftar Rencana Anggaran Perusahaan
Laporan
Daftar Biaya Administrasi Keuangan Neraca Laba/Rugi
Daftar Biaya Operasional Perusahaan
Daftar Karyawan dan Jabatannya Penyusunan
Daftar Upah/Karyawan/Jabatan Laporan Gaji Laporan Gaji Karyawan
Adeministrasi Daftar Jumlah Bonus Karyawan Keryawan
Daftar Kondisi Peralatan Penyusunan
Laporan Pengadaan
Pengadaan
Daftar Harga Peralatan Peralatan
Peralatan
Alamat Surat-surat Adeministrasi Penyusunan
Laporan Hasil Kerja
Laporan Kerja
Daftar Biaya Kerja Sama Sama
Sama
Laporan Kinerja
Daftar Karyawan
Evaluasi Kinerja Karyawan
Daftar Kegiatan Kerja Karyawan Daftar Jumlah Bonus
Daftar Standar Kegiatan Kerja Karyawan
Daftar Kualifikasi
Daftar Kebutuhan Karyawan Perekrutan
Penerimaan
Karyawan Baru
Personalia Daftar Kegiatan Kerja Daftar Karyawan Baru
Daftar Keluhan Karyawan Penyusunan Laporan Kesejahteraan
Daftar Fasilitas Karyawan Kesejahteraan Karyawan
Daftar Kelayakan Peralatan Laporan Jumlah
Penyusunan
Daftar Peralatan Rusak Peralatan Kantor
Laporan
Peralatan Kantor Kondisi Peralatan
Daftar Harga Peralatan
Kantor
Sumber: Pengamatan Langsung Di PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.1.2. Tingkat Pemakaian Komponen Aliran Data

Setelah dilakukan pengamatan langsung dengan menggunakan metode

ceklist pada lembar pengamatan yang telah disiapkan, untuk tingkat pemakaian

data pada setiap proses data dalam tiap departemen dalam perusahaan.

Pengamatan ini dimulai dari jam 08.00 16.00 WIB, setiap hari mulai dari

tanggal 28 Oktober 2008 26 November 2008.

5.1.2.1. Departemen Penjualan/Pemasaran

Pada departemen penjualan/pemasaran terdapat tiga proses data, maka

tingkat pemakaiannya ditunjukkan pada Tabel 5.2, Tabel 5.3, dan Tabel 5.4.

Tabel 5.2 Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Transaksi
Penjualan Tiket di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Harga Daftar Transaksi


Data Calon Daftar
No /Orang/Rute Kapasitas Penjualan
Penumpang Rute
/Kelas Bus Tiket
1 48 46 39 45 48
2 46 44 39 42 46
3 48 46 36 41 48
4 48 46 34 44 48
5 38 31 28 29 38
6 49 36 40 42 49
7 54 44 34 51 54
8 41 36 33 35 41
9 50 44 42 50 50
10 50 38 42 49 50
11 43 41 33 41 43
12 51 46 31 44 51
13 47 43 36 44 47
14 50 48 41 15 50
15 43 34 26 42 43
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.2. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai ............................ (Lanjutan)
Daftar Harga Daftar Transaksi
Data Calon Daftar
No /Orang/Rute Kapasitas Penjualan
Penumpang Rute
/Kelas Bus Tiket
16 37 32 24 35 37
17 38 36 31 36 38
18 42 41 27 40 42
19 43 39 33 39 43
20 50 46 32 45 50
21 48 46 24 44 48
22 40 37 27 35 40
23 44 41 30 40 44
24 46 44 33 42 46
25 40 37 30 35 40
26 53 48 37 46 53
27 44 40 34 39 44
28 40 38 28 36 40
29 49 44 30 39 49
30 48 43 34 42 48
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran

Tabel 5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Daftar Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Penyusunan
Daftar Daftar Bus
No Hasil Daftar
Rute Beroperasi
Transaksi Penumpang
1 12 10 10 13
2 8 8 9 10
3 13 13 13 14
4 17 10 14 17
5 15 10 15 15
6 15 11 15 15
7 15 14 14 15
8 15 12 15 15
9 15 14 15 15
10 15 14 15 15
11 17 16 17 17
12 16 16 18 18
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai .. (Lanjutan)

Daftar Penyusunan
Daftar Daftar Bus
No Hasil Daftar
Rute Beroperasi
Transaksi Penumpang
13 16 14 14 18
14 17 15 17 17
15 8 7 8 8
16 10 8 10 10
17 8 8 8 8
18 11 11 11 11
19 16 11 15 16
20 15 13 14 15
21 12 12 12 12
22 7 8 8 10
23 13 11 11 13
24 9 8 9 10
25 13 12 11 13
26 5 7 17 7
27 10 10 10 12
28 7 7 6 8
29 13 9 10 12
30 11 9 10 11
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran

Tabel 5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Laporan Hasil Penjualan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Daftar Harga/ Penyusunan


Daftar
No Hasil Orang/ Laporan Hasil
Rute
Transaksi Rute/Kelas Penjualan
1 3 3 3 3
2 3 3 4 4
3 6 5 3 5
4 4 3 4 4
5 5 5 5 5
6 5 5 5 4
7 6 6 6 6
8 7 7 7 7
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai (Lanjutan)

Daftar Daftar Harga/ Penyusunan


Daftar
No Hasil Orang/ Laporan Hasil
Rute
Transaksi Rute/Kelas Penjualan
9 5 5 5 5
10 6 6 6 6
11 6 5 6 6
12 5 5 5 5
13 5 5 4 5
14 8 6 8 8
15 3 2 3 3
16 3 2 2 3
17 3 3 3 3
18 2 1 2 2
19 5 4 3 5
20 3 2 3 3
21 2 2 2 3
22 4 3 3 4
23 5 3 3 5
24 2 3 2 3
25 4 4 3 5
26 2 1 2 2
27 4 3 5 3
28 2 1 1 2
29 4 5 6 5
30 2 2 2 2
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran

5.1.2.2. Departemen Gudang

Pada bagian Gudang, terdapat 4 proses data, yaitu pengecekan bus,

pencatatan bus dalam perbaikan, penyusunan daftar bus sudah diperbaiki dan

penentuan kapasitas bus. Tingkat pemakaian data pada setiap proses ini dapat

dilihat secara berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 5.5, Tabel 5.6, Tabel 5.7,

Tabel 5.8.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.5. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan
Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Daftar Daftar Bus Lembar


Pengecekan
No Jumlah Bus Bus Sudah Pengamatan
Bus
Digudang Beroperasi Beroperasi Kerusakan
1 9 12 14 10 13
2 9 10 8 8 10
3 5 10 11 11 13
4 8 8 12 9 13
5 5 5 6 2 8
6 3 4 5 5 5
7 6 5 6 6 8
8 4 4 3 4 5
9 7 6 5 5 7
10 7 3 8 4 8
11 10 8 9 8 12
12 5 5 6 5 5
13 3 2 1 2 4
14 6 4 8 6 10
15 9 7 13 10 15
16 5 3 6 3 8
17 4 3 5 4 5
18 6 4 10 6 10
19 4 5 6 2 6
20 5 4 6 4 7
21 6 5 8 4 9
22 2 3 4 2 4
23 3 4 6 3 7
24 5 4 8 4 10
25 4 5 6 5 9
26 3 6 6 5 8
27 7 6 12 6 13
28 7 7 9 5 10
29 5 3 6 2 4
30 7 7 12 6 14
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.6. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan
Bus Dalam Perbaikan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Daftar Daftar Pencatatan


No Jumlah/Jenis Jenis Peralatan Bus Dalam
Bus Rusak Kerusakan Bengkel Perbaikan
1 9 8 6 10
2 4 5 4 5
3 2 1 2 2
4 6 3 2 5
5 2 3 2 3
6 3 4 2 4
7 1 1 2 2
8 1 1 1 1
9 3 2 3 3
10 3 4 4 4
11 4 5 3 5
12 4 4 3 4
13 3 4 2 4
14 2 2 2 3
15 2 1 1 2
16 4 4 1 4
17 2 1 1 2
18 2 3 1 3
19 2 1 1 2
20 2 1 3 3
21 1 1 4 3
22 1 3 1 3
23 1 1 1 1
24 2 2 2 2
25 1 1 1 1
26 3 4 4 5
27 3 4 1 4
28 3 4 4 5
29 1 2 1 3
30 3 1 2 2
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.7. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Daftar Bus Telah Diperbaiki di PT. Anugrah Kurnia Pusaka.

Penyusunan
Daftar Bus Daftar
Daftar Bus
No Dalam Bus Siap
Telah
Perbaikan Beroperasi
Diperbaiki
1 6 6 9
2 3 5 3
3 1 1 1
4 3 4 4
5 2 2 2
6 1 1 1
7 3 4 3
8 2 3 3
9 3 3 3
10 2 1 2
11 2 4 3
12 1 2 2
13 4 2 5
14 2 1 2
15 1 1 1
16 1 3 3
17 2 2 2
18 3 5 4
19 3 1 3
20 1 1 1
21 4 2 4
22 1 1 2
23 2 1 2
24 1 1 1
25 1 1 1
26 3 3 4
27 2 1 2
28 1 2 3
29 1 1 1
30 2 1 2
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.8. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penentuan
Kapasitas Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Bus Daftar


Penyusunan
No Siap Kapasitas
Kapasitas
Beroperasi Ditentukan
1 7 10 10
2 8 7 12
3 4 6 7
4 8 10 10
5 7 6 7
6 8 9 10
7 7 7 7
8 9 11 12
9 8 9 10
10 5 7 8
11 9 10 16
12 10 11 13
13 5 7 7
14 6 8 10
15 3 4 5
16 9 10 12
17 4 5 7
18 9 11 15
19 6 8 9
20 3 5 5
21 4 8 8
22 5 8 12
23 8 13 15
24 3 4 5
25 3 4 4
26 8 9 10
27 10 13 15
28 2 4 5
29 10 11 13
30 9 8 10
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.1.2.3. Departemen Operasional

Tingkat pemakaian datanya dapat dilihat pada Tabel 5.9, Tabel 5.10 dan

Tabel 5.11.

Tabel 5.9. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan
Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan
Daftar Bus Siap Daftar Daftar Daftar Kapasitas Pengecekan
No
Beroperasi Rute Sopir Barang Bus/Rute
1 12 12 3 8 12
2 8 7 2 5 8
3 10 13 8 8 13
4 9 9 3 7 9
5 5 5 4 3 5
6 15 15 8 10 15
7 10 10 5 9 10
8 13 10 8 10 13
9 11 11 10 8 11
10 10 10 4 9 10
11 8 8 3 6 8
12 12 12 7 10 13
13 12 12 10 9 12
14 12 12 8 10 12
15 8 8 3 7 8
16 13 13 10 12 13
17 14 15 10 12 15
18 8 8 5 7 8
19 10 9 9 10 10
20 14 14 10 12 14
21 10 10 5 9 10
22 9 9 3 8 9
23 13 12 10 12 13
24 6 6 2 4 6
25 13 12 7 10 13
26 15 12 7 13 15
27 8 8 3 7 8
28 10 9 3 9 10
29 12 13 7 10 13
30 12 12 6 10 12
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Operasional

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.10. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan
dan Pencatatan Penumpangdi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Pengecekan
Lembar
Daftar Daftar dan
No Kelengkapan
Penumpang Rute Pencatatan
Penumpang
Penumpang
1 14 15 10 15
2 10 10 6 10
3 11 10 9 11
4 12 10 10 12
5 10 15 9 15
6 8 10 8 10
7 15 15 11 15
8 9 9 5 9
9 8 8 5 8
10 10 10 5 10
11 10 12 9 12
12 13 12 10 13
13 7 7 5 7
14 9 9 5 9
15 12 10 7 12
16 10 10 8 10
17 13 15 10 15
18 10 9 8 10
19 9 9 7 9
20 15 15 10 15
21 11 10 7 11
22 10 9 7 10
23 9 9 5 9
24 10 10 7 10
25 9 9 5 9
26 10 10 6 10
27 13 12 10 13
28 10 11 7 11
29 12 14 12 14
30 9 10 7 10
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Operasional

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.11. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan
Barang Kiriman di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Daftar Daftar Daftar Pencatatan


No Kapasitas Tujuan Harga/Jarak Jenis Barang
Barang Barang Kiriman Barang Kiriman
1 5 4 3 6
2 3 4 1 2 3
3 4 3 2 3 4
4 6 7 3 4 7
5 7 6 3 4 7
6 4 4 2 2 4
7 5 3 3 4 5
8 3 3 2 1 3
9 4 4 3 4 4
10 5 5 2 4 5
11 4 4 1 3 4
12 5 5 2 4 5
13 3 2 3 1 3
14 4 5 3 3 4
15 5 5 5 3 5
16 4 4 1 3 4
17 6 7 5 4 7
18 6 5 5 6 6
19 2 1 1 1 2
20 8 7 6 7 8
21 4 4 2 4 4
22 4 3 1 4 4
23 3 3 2 1 3
24 5 5 4 3 5
25 7 6 3 7 7
26 1 2 1 1 2
27 3 3 1 2 2
28 5 3 4 3 5
29 7 5 3 6 7
30 4 4 2 3 4
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Operasional

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.1.2.4. Departemen Administrasi

Tingkat pemakaian data bagian ini ditunjukkan dalam Tabel 5.12, Tabel

5.13, Tabel 5.14 dan Tabel 5.15.

Tabel 5.12. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Laporan Keuangan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan
Laporan Daftar Peng. Daftar Biaya Daftar Biaya Pen. Laporan
No
Penjualan Tahunan Adeministrasi Operasional Keuangan
1 2 1 2 2 2
2 1 1 1 1 1
3 1 2 3 4 4
4 1 2 2 1 2
5 6 5 1 4 6
6 5 4 2 3 5
7 5 5 4 5 5
8 2 2 3 2 3
9 2 2 1 1 2
10 2 2 1 2 2
11 3 3 2 3 6
12 7 8 8 5 8
13 5 4 5 4 5
14 4 3 3 3 4
15 6 6 6 5 6
16 7 8 8 7 8
17 7 5 6 7
18 7 7 5 7 7
19 2 2 1 2 2
20 4 4 2 4 4
21 3 3 3 2 3
22 4 5 5 4 5
23 3 3 4 3 3
24 7 7 8 7 8
25 4 4 3 4 7
26 3 3 3 3 3
27 5 4 5 5 5
28 4 4 3 2 4
29 5 4 4 4 5
30 3 4 4 5 5
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.13. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Laporan Gaji Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Daftar
Daftar Laporan
Karyawan Jumlah
No Upah/Karyawan Gaji
dan Bonus
/Jabatan Karyawan
Jabatannya Karyawan
1 3 3 3 3
2 2 3 2 3
3 5 4 5 5
4 3 3 3 3
5 3 3 3 3
6 6 4 2 6
7 3 3 3 3
8 5 4 5 5
9 5 5 5 5
10 4 3 4 4
11 5 7 6 7
12 5 4 5 5
13 5 4 5 5
14 3 2 3 3
15 5 5 4 5
16 7 5 7 7
17 5 5 5 5
18 7 7 4 7
19 5 6 5 6
20 3 2 3 3
21 6 6 4 6
22 5 5 6 5
23 8 8 7 8
24 9 10 10 10
25 7 8 9 8
26 5 4 4 5
27 5 4 4 5
28 4 4 4 4
29 3 4 4 4
30 4 5 4 5
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.14. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Pengadaan Peralatan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Penyusunan
Daftar Harga
No Kondisi Pengadaan
Peralatan
Peralatan Peralatan
1 3 2 3
2 2 2 3
3 3 2 3
4 2 1 2
5 2 4 4
6 5 4 5
7 2 3 3
8 4 2 4
9 3 1 3
10 3 1 4
11 2 1 2
12 2 1 2
13 3 1 3
14 4 2 4
15 3 1 1
16 3 1 3
17 2 2 2
18 2 1 2
19 4 3 4
20 3 2 3
21 2 2 2
22 2 1 2
23 2 1 2
24 4 3 4
25 2 3 3
26 1 2 2
27 3 2 3
28 2 1 2
29 3 4 4
30 2 4 3
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.15. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Laporan Kerja Sama di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Alamat Penyusunan
Daftar Biaya
No Surat-surat Laporan
Kerja Sama
Adeministrasi Kerja Sama
1 4 3 5
2 1 1 1
3 2 1 2
4 1 2 2
5 2 3 3
6 3 4 4
7 1 3 3
8 2 1 2
9 1 1 1
10 1 2 2
11 2 1 2
12 3 2 3
13 1 2 2
14 2 2 2
15 1 2 1
16 4 3 4
17 3 1 3
18 2 1 2
19 2 1 2
20 2 1 2
21 2 2 2
22 1 1 1
23 3 1 4
24 3 4 4
25 3 3 3
26 2 2 2
27 2 3 3
28 3 3 3
29 2 2 2
30 4 3 4
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.1.2.5. Departemen Personalia

Tingkat pemakaian data bagian ini dapat dilihat pada Tabel 5.16, Tabel

5.17, Tabel 5.18 dan Tabel 5,19.

Tabel 5.16. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Evaluasi
Kinerja Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan
Daftar Daftar Kegiatan Daftar Standar Evaluasi Kinerja
No
Karyawan Kerja Kegiatan Kerja Karyawan
1 0 0 0 0
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
11 0 0 0 0
12 0 0 0 0
13 0 0 0 0
14 0 0 0 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0
17 0 0 0 0
18 0 0 0 0
19 0 0 0 0
20 1 1 1 1
21 0 0 0 0
22 0 0 0 0
23 0 0 0 0
24 0 0 0 0
25 0 0 0 0
26 0 0 0 0
27 0 0 0 0
28 0 0 0 0
29 0 0 0 0
30 0 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.17. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Perekrutan
Karyawan Baru di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Daftar Kebutuhan Daftar Kegiatan Perekrutan


No
Karyawan Kerja Karyawan Baru
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 0 0
4 0 0 0
5 0 0 0
6 0 0 0
7 0 0 0
8 0 0 0
9 0 0 0
10 0 0 0
11 0 0 0
12 0 0 0
13 0 0 0
14 0 0 0
15 1 1 1
16 0 0 0
17 0 0 0
18 0 0 0
19 0 0 0
20 0 0 0
21 0 0 0
22 0 0 0
23 0 0 0
24 0 0 0
25 0 0 0
26 0 0 0
27 0 0 0
28 0 0 0
29 0 0 0
30 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.18. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Laporan Kesejahteraan Karyawan di PT.AKP.

Daftar Daftar
Penyusunan
No Keluhan Fasilitas
Kesejahteraan
Karyawan Karyawan
1 0 0 0
2 0 0 0
3 1 1 1
4 0 0 0
5 0 0 0
6 0 0 0
7 0 0 0
8 0 0 0
9 1 1 1
10 0 0 0
11 0 0 0
12 0 0 0
13 0 0 0
14 0 0 0
15 0 0 0
16 0 0 0
17 0 0 0
18 0 0 0
19 0 0 0
20 0 0 0
21 0 0 0
22 0 0 0
23 0 0 0
24 0 0 0
25 0 0 0
26 0 0 0
27 0 0 0
28 0 0 0
29 0 0 0
30 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.19. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan
Laporan Peralatan Kantor di PT. AKP.

Penyusunan
Daftar Daftar Daftar
Laporan
No Kelayakan Peralatan Harga
Peralatan
Peralatan Rusak Peralatan
Kantor
1 0 0 0 0
2 1 1 1 1
3 1 1 1 1
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
11 0 0 0 0
12 1 1 1 1
13 0 0 0 0
14 0 0 0 0
15 1 1 1 1
16 0 0 0 0
17 0 0 0 0
18 0 0 0 0
19 0 0 0 0
20 0 0 0 0
21 0 0 0 0
22 1 1 1 1
23 0 0 0 0
24 0 0 0 0
25 0 0 0 0
26 0 0 0 0
27 2 1 1 1
28 0 0 0 0
29 0 0 0 0
30 0 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data

Struktur sistem yang dibuat adalah struktur sistem aliran informasi, jadi

menggambarkan input, proses dan output dari aliran informasi tersebut. Struktur

sistem ini berguna untuk menjelaskan dan mengidentifikasi sistem yang akan

dibangun dalam perusahaan. Bentuk sistem aliran data dan informasi perusahaan

PT. AKP adalah seperti pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Bentuk Struktur Dasar Sistem Aliran Informasi Perusahaan


PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.2.2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

5.2.2.1. Indentifikasi Komponen DFD

Berdasarkan pengamatan data di perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah

Kurnia Pusaka, maka didapatlah komponen-komponen DFD yang berupa input

data, proses dan output. Komponen-komponen tersebut seperti yang terdapat pada

Tabel 5.20.

Tabel 5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram Aliran Data dan


Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Kesatuan Luar (Input Data) Data Proses Data Store (Outpu Data)
Data Calon Penumpang Tiket Penumpang
Daftar Rute Transaksi
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Penjualan Tiket
Daftar Hasil Transaksi
Daftar Kapasitas Bus
Daftar Hasil Transaksi Penyusunan
Daftar Rute Daftar Daftar Penumpang
Daftar Bus Beroperasi Penumpang
Daftar Hasil Transaksi Penyusunan
Daftar Rute Laporan Hasil Laporan Hasil Penjualan
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Penjualan
Daftar Jumlah Bus Digudang Daftar Jumlah/Jenis Bus
Daftar Bus Beroperasi Pengecekan Rusak
Daftar Bus Sudah Beroperasi Bus
Daftar Jenis Kerusakan
Lembar Pengamatan Kerusakan
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Pencatatan Bus Daftar Bus Dalam
Daftar Jenis Kerusakan Dalam Perbaikan
Daftar Peralatan Bengkel Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi
Daftar Bus Dalam Perbaikan Penyusunan
Bus Telah Daftar Bus Beroperasi
Daftar Bus Siap Beroperasi
Diperbaiki
Daftar Bus Siap Beroperasi Penentuan
Daftar Kapasitas Bus
Daftar Kapasitas yang Ditentukan Kapasitas
Daftar Beroperasi
Daftar Rute Pengecekan Laporan Rute Yang Siap
Daftar Sopir Bus /Rute Dilayani
Daftar Kapasitas Barang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram ..................(Lanjutan)

Kesatuan Luar (Input Data) Data Proses Data Store (Output Data)
Daftar Penumpang Pengecekan
Daftar Rute Dan Laporan Jumlah
Lembar Kelengkapan Pencatatan Penumpang Terlayani
Penumpang Penumpang
Daftar Kapasitas Barang
Pencatatan
Daftar Tujuan Barang Daftar Laporan Pengiriman
Barang
Daftar Harga/Jarak Pengiriman Barang
Kiriman
Daftar Jenis Barang
Laporan Hasil Penjualan Laporan Keuangan
Penyusunan
Daftar Pengeluaran Tahunan Perusahaan
Laporan
Daftar Biaya Administrasi Keuangan Neraca Laba/Rugi
Daftar Biaya Operasional Perusahaan
Daftar Karyawan dan
Jabatannya
Penyusunan
Daftar
Laporan Gaji Laporan Gaji Karyawan
Upah/Karyawan/Jabatan
Keryawan
Daftar Jumlah Bonus
Karyawan
Daftar Kondisi Peralatan Penyusunan
Laporan Pengadaan
Pengadaan
Daftar Harga Peralatan Peralatan
Peralatan
Alamat Surat-surat Penyusunan
Adeministrasi Laporan Kerja Laporan Hasil Kerja Sama
Daftar Biaya Kerja Sama Sama
Daftar Karyawan Evaluasi Laporan Kinerja Karyawan
Daftar Kegiatan Kerja Kinerja Daftar Jumlah Bonus
Daftar Standar Kegiatan Kerja Karyawan Karyawan
Perekrutan Daftar Kualifikasi
Daftar Kebutuhan Karyawan
Karyawan Penerimaan
Daftar Kegiatan Kerja Baru Daftar Karyawan Baru
Daftar Keluhan Karyawan Penyusunan Laporan Kesejahteraan
Daftar Fasilitas Karyawan Kesejahteraan Karyawan
Daftar Kelayakan Peralatan Penyusunan Laporan Jumlah Peralatan
Daftar Peralatan Rusak Laporan Kantor
Peralatan
Daftar Harga Peralatan Kondisi Peralatan Kantor
Kantor

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.2.2.2. Lebelisasi Komponen DFD

Pelebelan merupakan penggambaran komponen-komponen yang telah di

identifikasi kedalam bentuk simbol-simbol, hal ini untuk mempermudah

penggambaran aliran data dengan metode pemetaan berdasarkan DFD. Simbol-

simbol yang digunakan berdasarkan 4 kesatuan dasar, yaitu:

1. Kesatuan luar (External entity)

2. Proses (Entity process)

3. Arah hubungan (Entity data flow)

4. Output yang dihasilkan (Entity data store)

Kempat komponen tersebut adalah seperti yang telah digambarkan oleh

Gane/Sarson pada Tabel 5.21.

Tabel 5.21. Bentuk Simbol-simbol Komponen Data Flow Diagram

Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.2.2.3. Pembuatan Context Diagram

Context Diagram (CD) merupakan gambaran umum dari sistem aliran data

dan informasi yang direncanakan, tujuannya untuk menentukan nama sistem dan

proses dasar perpindahan data serta tujuan sistem. CD juga disebut sebagai DFD

level 0, Bentuk CD untuk aliran data dan informasi pada perusahaan jasa

transportasi angkutan darat dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2. DFD Level 0 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

5.2.2.4. Levelisasi Context Diagram

Levelisasi Context Diagram (CD) merupakan perincian setiap gambaran

proses secara keseluruhan dalam sistem aliran informasi, gambaran aliran ini

menjelaskan tentang proses data yang rinci, input yang mengarah pada proses

tersebut dan output yang dihasilkan oleh proses tersebut. Levelisasi dilakukan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
untuk menggambarkan keseluruhan sistem, biasanya patokannya berdasarkan

tingkatan proses data dalam satu bagian proses secara umum dalam CD.

1. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 1

Pada DFD Aliran Data dan Informasi level 1, Proses dirinci untuk

menjelaskan proses-proses secara umum dalam perusahaan pada tiap-tiap

departemen dan menggambarkan arah-arah hubungan antara satu departemen

dengan departemen lain. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Gambar 5.3. DFD Level 1 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

2. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 2

Kemudian dari 5 bagian departemen yang telah dirinci pada DFD level 1,

dijelaskan kembali proses-proses perlakuan datanya, inputnya, dan outputnya

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
serta arah aliran datanya secara sfesifik dalam membangun sistem aliran data

dan informasi perusahaan. Berdasarkan DFD Level 1, proses pertama adalah

pada departemen penjualan/pemasaran, maka aliran data dan informasi di

bagian ini merupakan DFD level 2, seperti pada Gambar 5.4.

Gambar 5.4. DFD Level 2 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

3. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 3

Dengan tetap berpedoman pada DFD Level 1, maka DFD level 3

merupakan uraian setiap proses pada bagian gudang yang dirinci secara

tersetruktur dan bertahap, seperti pada Gambar 5.5.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 5.5. DFD Level 3 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

4. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 4

Pada Level 4 yang diuraikan merupakan aliran data dan informasi

berdasarkan setiap proses data pada bagian operasional pelayanan, atau

pelaksanaan penaikan penumpang dan barang kiriman. Keseluruhan aliran

data dan informasi pada level ini dapat dilihat pada Gambar 5.6.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 5.6. DFD Level 4 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

5. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 5

DFD Level 5 merupakan uraian pada bagian Adeministrasi yang memuat

proses penyusunan laporan keuangan, penyusunan laporan gaji karyawan,

penyusunan pengadaan peralatan dan penyusunan laporan kerja sama, maka

sesuai dengan tahapan proses datanya, rincian pemetaan hubungan antar

komponen data dan informasi dapat dilihat pada Gambar 5.7

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 5.7. DFD Level 5 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

6. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 6

DFD Level 6 merupakan uraian pada bagian Personalia, dimana terdapat 4

proses data dan informasi setelah diuraikan, proses data dan informasi tersebut

adalah proses evaluasi kinerja karyawan, perekrutan karyawan baru,

penyusunan laporan kesejahteraan karyawan dan penyusunan laporan

peralatan kantor, maka dari keempat proses tersebut dapat dilihat rincian

hubungannya pada Gambar 5.8.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Gambar 5.8. DFD Level 6 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa
Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka

7. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level 7

DFD pada Level 7 merupakan uraian yang menjelaskan keseluruhan proses

data dari setiap bagian dan hubungannya dengan bagian-bagian lain dalam

perusahaan. Pada level ini DFD telah dirinci secara menyeluruh dan telah

menunjukkan entitas penghubung satu bagian proses aliran data dan informasi

atau dari satu proses data ke proses data selanjutnya. Hubungan-hubungan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
yang dibentuk merupakan aliran data dan informasi perusahaan yang telah

dijelaskan secara terstruktur dalam perusahaan. Aliran data dan informasi hasil

pemetaan dengan DFD pada Level 7 merupakan interaksi paling komplit

dalam struktur aliran data dan informasi yang dapat digunakan sebagai model

struktural yang akan dianalisa dengan menggunakan metode Stritructural

Equation Modeling (SEM). Bentuk DFD level ini secara keseluruhan dapat

dilihat pada Lampiran 1. Gambar DFD Level -7 aliran data dan informasi.

5.2.3. Menentukan Analisa Structural Equation Modeling (SEM)

Analisa Structural Equation Modeling (SEM) merupakan perhitungan

persentase tingkat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam sebuah diagram

jalur, biasanya menggunakan analisa regresi dan korelasi. Untuk diagram jalur

aliran data (DFD), analisa SEM digunakan untuk melihat tingkat hubungan

variabel data terhadap proses data dan informasi, hal ini untuk menentukan jalur

paling dominan dalam diagram aliran data DFD yang di asumsikan sebagai aliran

data dan informasi yang efektif.

5.2.3.1.Membangun Model Berbasis Teori

Model yang berbasis teori merupakan lengkah awal dalam menentukan

suatu sistem yang berinteraksi sebagai suatu rangkaian aliran jalur, dimana aliran

jalur tersebut menjelaskan hubungan antar satu variabel dengan variabel lainya.

Model yang berbasis teori ini dapat dilihat pada Gambar 5.3. DFD level 1,

dimana variabel-variabel berinteraksi untuk suatu sistem aliran informasi.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.2.3.2.Menciptakan Diagram Jalur

Analisis SEM dalam prosesnya selalu membutuhkan diagram jalur sebagai

patokan atau gambaran suatu sistem yang akan diukur tingkat interaksi variabel-

variabelnya. Untuk analisis SEM kali ini diagram jalur yang digunakan adalah

diagram jalur hasil pemetaan dengan pola DFD level 7. Karena pada level ini

sistem telah dijelaskan dengan rinci hubungan antar variabel-variabel dalam

sistem (Gambar 5.9. DFD Level 7 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka).

5.2.3.3.Identifikasi Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y)

Variabel Exogenos merupakan variabel bebas dari sistem proses data,

dalam kasus ini variabel tersebut adalah berupa variabel input bagi proses data

dan sering dilambangkan dengan X dalam proses analisisnya, sedangkan

variabel endogenous merupakan variabel bergantung dan perantara, dimana

variabel ini sangat dipengaruhi oleh variabel exogenous, dalam diagram jalur

nampak variabel ini adalah proses data dan output datanya, biasanya

dilambangkan dengan Y dalam proses analisisnya. Berdasarkan diagram jalur

pola DFD level 7 dapat diidentifikasi kedua jenis variabel tersebut, seperti yang

terlihat pada Tabel 5.22, dimana setiap variabel bebas dilambangkan dengan Xi

dimana (i = 1,2,3,...n) dan variabel bergantung dan perantara dialmbangkan

dengan Yj dimana (j = 1, 2 , 3, 4....n ).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.22. Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y) DFD Level 7 Peta
Aliran Informasi dan Data PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Variabel
Yi
Variabel Exogenous
Xi Variabel Exogenous Yi Dan
Endogenous dan
Xi
Endogenous
X1 Data Calon Penumpang Tiket
Y2
X2 Daftar Rute Transaksi Penumpang
Daftar Y1 Penjualan
X3 Tiket Daftar Hasil
Harga/Orang/Rute/Kelas X5
Transaksi
X4 Daftar Kapasitas Bus
X5 Daftar Hasil Transaksi Penyusunan
Daftar
X2 Daftar Rute Y3 Daftar X18
Penumpang
X6 Daftar Bus Beroperasi Penumpang
X5 Daftar Hasil Transaksi Penyusunan
Laporan
X2 Daftar Rute Laporan
Y4 X24 Hasil
Daftar Hasil
X3 Penjualan
Harga/Orang/Rute/Kelas Penjualan
Daftar Jumlah Bus Daftar
X7
Digudang X10 Jumlah/Jenis
X6 Daftar Bus Beroperasi Bus Rusak
Pengecekan
Daftar Bus Sudah Y5
X8 Bus
Beroperasi Daftar Jenis
X11
Lembar Pengamatan Kerusakan
X9
Kerusakan
Daftar Jumlah/Jenis Bus Daftar Bus
X10
Rusak X13 Dalam
Pencatatan
X11 Daftar Jenis Kerusakan Perbaikan
Y6 Bus Dalam
Perbaikan Daftar Bus
Daftar Peralatan
X12 X14 Siap
Bengkel
Beroperasi
Daftar Bus Dalam
X13 Penyusunan
Perbaikan Daftar Bus
Y7 Bus Telah X6
Daftar Bus Siap Beroperasi
X14 Diperbaiki
Beroperasi
X6 Daftar Bus Beroperasi Daftar
Penentuan
Daftar Kapasitas yang Y8 X4 Kapasitas
X15 Kapasitas
Ditentukan Bus
X6 Daftar Bus Beroperasi Laporan
X2 Daftar Rute Pengecekan Rute Yang
Y9 Y10
X16 Daftar Sopir Bus /Rute Siap
X17 Daftar Kapasitas Barang Dilayani

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.22. Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y)...............(Lanjutan)

Yi Variabel
Variabel
Xi Variabel Exogenous Yi Dan Exogenous dan
Endogenous
Xi Endogenous
X18 Daftar Penumpang Pengecekan
Laporan Jumlah
X2 Daftar Rute Dan
Y11 Y12 Penumpang
Lembar Kelengkapan Pencatatan
X19 Terlayani
Penumpang Penumpang
X20 Daftar Kapasitas Barang
X2 Daftar Rute Pencatatan Daftar Laporan
Daftar Harga/Jarak Y13 Barang Y14 Pengiriman
X21 Kiriman Barang
Pengiriman
X22 Daftar Jenis Barang
X23 Laporan Hasil Penjualan Laporan
Daftar Pengeluaran Y16 Keuangan
X24 Penyusunan
Tahunan Perusahaan
Y15 Laporan
X25 Daftar Biaya Administrasi Keuangan Neraca
Y17 Laba/Rugi
X26 Daftar Biaya Operasional
Perusahaan
Daftar Karyawan dan
X27
Jabatannya
Penyusunan
Daftar Laporan Gaji
X28 Y18 Laporan Gaji Y19
Upah/Karyawan/Jabatan Karyawan
Keryawan
Daftar Jumlah Bonus
X29
Karyawan
X30 Daftar Kondisi Peralatan Penyusunan Laporan
Y20 Pengadaan Y21 Pengadaan
X31 Daftar Harga Peralatan
Peralatan Peralatan
Alamat Surat-surat Penyusunan
X32 Laporan Hasil
Adeministrasi Y22 Laporan Kerja Y23
Kerja Sama
X33 Daftar Biaya Kerja Sama Sama
Laporan
X34 Daftar Karyawan Y25 Kinerja
Evaluasi
Karyawan
Y24 Kinerja
X35 Daftar Kegiatan Kerja Daftar Jumlah
Karyawan
Daftar Standar Kegiatan X29 Bonus
X36
Kerja Karyawan
Daftar
Daftar Kebutuhan
X37 Perekrutan Y27 Kualifikasi
Karyawan
Y26 Karyawan Penerimaan
Baru Daftar
X38 Daftar Kegiatan Kerja Y28
Karyawan Baru

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.22. Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y)...............(Lanjutan)

Yi Variabel
Variabel
Xi Variabel Exogenous Yi Dan Exogenous dan
Endogenous
Xi Endogenous
X39 Daftar Keluhan Karyawan Penyusunan Laporan
Y29 Y30 Kesejahteraan
X40 Daftar Fasilitas Karyawan Kesejahteraan
Karyawan
Daftar Kelayakan Laporan Jumlah
X41
Peralatan Penyusunan Y32 Peralatan
X42 Daftar Peralatan Rusak Laporan Kantor
Y31
Peralatan Kondisi
X43 Daftar Harga Peralatan Kantor Y33 Peralatan
Kantor

5.2.3.4. Mengkonversi Diagram Jalur

Berdasarkan tiap-tiap proses data yang terdapat dalam Gambar 5.4. DFD

Level 2 , maka dapat dilihat hasil konversi diagram jalur dari pola DFD pada

setiap proses data, misalnya untuk proses data Transaksi Penjualan Tiket, seperti

pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10. DFD Level-2 Proses Transaksi Penjualan Tiket

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Berdasarkan Gambar 5.10 dapat dikonversikan ke diagram jalur SEM, adalah :

Jika : Data Calon Penumpang = X1 Transaksi Penjualan Tiket = Y1

Daftar Rute = X2 Tiket Penumpang = Y2

Daftar Harga/Orang/Rute = X3 Daftar Hasil Transaksi = X5

Daftar Kapasitas Bus = X4

Maka model diagram jalur hasil konversi dapat dilihat seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 5.11.

Gambar 5.11. Diagram Jalur Proses Transaksi Penjualan Tiket

Dari diagram jalur gambar 5.10 didapat persamaan untuk korelasi tiap variabel

Exogenous (X) terhadap variabel Endogenous (Y) berdasarkan strukturl linier

adalah sebagai berikut:

Struktur linier : Y1 = RY1X1 + RY1X2+ RY1X3 + RY1X4 + 1..............(Substruktur 1)

Y2 = RY2Y1 + 2..................................................(Substruktur 2)

X5 = RX5Y1 + 3..................................................(Substruktur 3)

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Maka persamaan korelasi adalah:

1. Substruktur 1 (Y1 = RY1X1 + RY1X2+ RY1X3 + RY1X4 + 1)

a. Korelasi antara variabel Data Calon Penumpang (X1) dengan Proses

Transaksi Penjualan Tiket (Y1)

n ( X 1Y1 ) ( X 1 )( Y1 )
R X 1Y1 =
{n. X 1
2
}{
( X 1 ) 2 . n. Y1 ( Y1 ) 2
2
}
b. Korelasi antara variabel Daftar Rute (X2) dengan Proses Transaksi

Penjualan Tiket (Y1)

n ( X 2 Y1 ) ( X 2 )( Y1 )
R X 2Y1 =
{n. X 2
2
}{
( X 2 ) 2 . n. Y1 ( Y1 ) 2
2
}
c. Korelasi antara variabel Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas (X3) dengan

Proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1)

n ( X 3 Y1 ) ( X 3 )( Y1 )
R X 3Y1 =
{n. X 3
2
}{
( X 3 ) 2 . n. Y1 ( Y1 ) 2
2
}

d. Korelasi antara variabel Daftar Kapasitas Bus (X4) dengan Proses

Transaksi Penjualan Tiket (Y1).

n ( X 4 Y1 ) ( X 4 )( Y1 )
R X 4Y1 =
{n. X 4
2
}{
( X 4 ) 2 . n. Y1 ( Y1 ) 2
2
}
e. Variabel 2 Pengaruh faktor lain diluar proses data Transaksi

Penjualan Tiket yang tidak teridentifikasi perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2. Substruktur 2 (Y2 = RY2Y1 + 2)

a. Korelasi antara variabel Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Tiket

Penumpang (Y2).

n ( Y1Y 2 ) ( Y1 )( Y 2 )
R Y1Y2 =
{n. Y 1
2
}{
( Y1 ) 2 . n. Y 2 ( Y 2 ) 2
2
}
b. Variabel 2 Pengaruh faktor lain diluar Tiket penumpang yang tidak

teridentifikasi oleh perusahaan dari hasil proses data Transaksi

Penjualan Tiket.

3. Substruktur 3 (X5 = RX5Y1 + 3)

a. Korelasi antara variabel Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Daftar

Hasil Transaksi (X5)

n ( Y1 X 5 ) ( Y1 )( X 5 )
R Y1 X 5 =
{n. Y 1
2
}{
( Y1 ) 2 . n. X 5 ( X 5 ) 2
2
}
b. Variabel 3 Pengaruh faktor lain diluar Daftar Hasil Transaksi yang

tidak teridentifikasi oleh perusahaan dari hasil proses data Transaksi

Penjualan Tiket.

Untuk proses-proses data selanjutnya dapat dilihat pada tebel dibawah ini, dimana

setiap model struktur dari hasil konversi diagram jalur dijabarkan berdasarkan

tingkat pengaruh tiap variabel dengan variabel lain, karena tingkat hubungan yang

diteliti adalah secara parsial (sendiri-sendiri). Persamaan korelasi yang digunakan

adalah persamaan korelasi satu arah (korelasi sederhana). Keseluruhan proses

tersebut dapat dilihat diagram jalurnya pada Tabel 5.23.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD Level 7 Peta Aliran
Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Proses Data Konversi Diagram Jalur Persamaan

Penyusunan Y3 = RY3X2 + RY3X5+


Daftar RY3X6 + 4
Penumpang X19 = RX18Y3 + 5

Penyusunan
Y4 = RY4X2 + RY4X3+
Laporan
RY4X5 + 6
Hasil
Penjualan X19 = RX24Y4 + 5

Y5 = RY5X6 + RY5X7+
RY5X8 + RY5X9
Pengecekan
+ 8
Bus
X10 = RX10Y5 + 9
X11 = RX11Y5 + 10

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ...................(Lanjutan)
Proses
Konversi Diagram Jalur Persamaan
Data

Y6 = RY6X10 +
Pencatatan RY6X11+ RY6X12
Bus Dalam + 11
Perbaikan X13 = RX13Y6 + 12
X14 = RX14Y6 + 13

Y7 = RY7X13 +
Penyusunan
RY7X14+ 14
Bus Telah
Diperbaiki X6 = RX6Y7 + 15

Y8 = RY8X6 + RY8X15
Penentuan + 16
Kapasitas X4 = RX4Y8 + 17

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ..................(Lanjutan)
Proses
Konversi Diagram Jalur Persamaan
Data

Y9 = RY9X2 + RY9X6+
RY9X16 + RY9X17
Pengecekan
+ 18
Bus /Rute
Y10 = RY10Y9 + 19

Pengecekan Y6 = RY11X2 +
Dan RY11X18+ RY11X19
Pencatatan + 20
Penumpang X12 = RY12Y11 + 21

Y7 = RY7X13 +
Pencatatan
RY7X14+ 22
Barang
X6 = RX6Y7 + 23
Kiriman

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ..... (Lanjutan)
Proses
Konversi Diagram Jalur Persamaan
Data

Penyusunan Y18 = RY18X27 +RY18X28


Laporan +RY18X29+ 27
Gaji Y19 = RY19Y18 + 28
Keryawan

Penyusunan Y20 = RY20X30 +


Pengadaan RY20X31+29
Peralatan Y21 = RY21Y20 + 30

Y21 = RY21X32 +
Penyusunan
RY21X33+ 31
Laporan
Y22 = RY23Y22 + 32
Kerja Sama

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ....... (Lanjutan)
Proses
Konversi Diagram Jalur Persamaan
Data

Y24 = RY24X34 +
Evaluasi RY24X35+ RY24X36
Kinerja + 33
Karyawan X19 = RX19Y24 + 34
Y25 = RY25Y24 + 26

Y26 = RY26X37 +
Perekrutan
RY26X38+ 36
Karyawan
Y27 = RX27Y26 + 37
Baru
Y28 = RY28Y26 + 28

Y29 = RY29X39 +RY29X40


Penyusunan + 39
Kesejahteraan Y30 = RY30Y29 + 40

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ....... (Lanjutan)
Proses
Konversi Diagram Jalur Persamaan
Data

Y31 = RY31X41 +
Penyusunan RY31X42+ RY31X43
Laporan
+ 41
Peralatan
Y32 = RY32Y31 + 42
Kantor
Y33 = RY33Y31 + 43

5.2.3.5.Memilih Matrik Korelasi

Berdasrkan hasil konversi diagram jalur pada langkah 4 analisa SEM,

maka keseluruhan pola menunjukkan suatu analisa korelasi yang mencari

besarnya hubungan dua vareabel Exogenous (X) terhadap variabel Endogenous

(Y) secara parsial (sendiri-sendiri). Matrik korelasi yang sesuai untuk memenuhi

tingkat persamaan yang ditunjukkan oleh diagram jalur adalah matrik korelasi

sederhana. Asumsi Structural Equation Modeling (SEM) adalah Multivariat

Normal dan Penilaian yang Dihindarkan adalah Kesalahan Spesifikasi

Model, maka metode estimasi yang digunakan adalah Direct (tingkat pengaruh

atau hubungan). Utuk asumsi SEM multivariat normal maka matrik korelasi yang

digunakan adalah matrik Korelasi Sederhana.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
n ( XY ) ( X )( Y )
R XY =
{n. X 2
}{
( X ) 2 . n. Y 2 ( Y ) 2 }
Untuk setiap variabel input (X) yang mempengaruhi variabel proses (Y) dan

output (X dan Y) dalam suatu peta aliran data dan informasi. Persentase tingkat

hubungan antar variabel ini diukur berdasarkan koefisien yang dihasilkan oleh

Rxy yang dihitung, biasanya dinamakan Koefisien Determinan (KP)

KP = R XY 100%

Dimana KP : Koefisien Determinan (%)

RXY : Nilai Koefisien Korelasi

5.2.3.6.Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian

5.2.3.6.a. Evaluasi Estimasi

Evaluasi estimasi merupakan pengukuran tingkat hubungan setelah

dilakukan pengamatan terhadap pengaruh setiap variabel dalam diagram jalur.

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan cara konvensional berdasarkan persamaan

yang telah ditentukan oleh matrik korelasinya. Pada umunya untuk mempercepat

dan mengakurasi hasil yang diperoleh, pengukuran dapat dilakukan dengan

bantuan program analisis statistik SPSS versi 14.

Namun, untuk proses transaksi penjualan tiket dapat disajikan perhitungan

manualnya sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi untuk Daftar Calon Penumpang (X1) dengan Transaksi

Penjualan Tiket (Y1)

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:

X Y X Y
2 2
1 = 1368 1 = 1368 1 = 63010 1 = 63010

X Y 1 1 = 63010

30(63010) - (1368)(1368)
R X1Y1 =
{30(63010) - (1368) 2 }{30(63010) - (1368) 2 }
1890300 - 1871424
R X1Y1 =
{1890300 - 1871424}{1890300 - 1871424}
18876
R X1Y1 =
(18876).(18876)
18876
R X1Y1 =
18876
R X1Y1 = 1,000

2. Koefisien korelasi untuk Daftar Rute (X2) dengan Transaksi Penjualan

Tiket (Y1).

Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:

X Y X Y
2 2
2 = 1235 1 = 1368 2 = 51501 1 = 63010

X Y 2 1 = 56825

30(56825) _ (1235)(1368)
R X 2 Y1 =
{30(51501) _
}{
(1235) 2 30(63010) _ (1368) 2 }
1704750 _1689480
R X 2 Y1 =
{1545030 1525225}{1890300 1871424}
_ _

15270
R X 2 Y1 =
(19805).(18876)
15270
R X 2 Y1 =
373839180
15270
R X 2 Y1 =
19334,92
R X 2 Y1 = 0,789763 0,79

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Koefisien korelasi untuk Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas (X3) dengan

Transaksi Penjualan Tiket (Y1).

Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:

X Y X Y
2 2
3 = 988 1 = 1368 3 = 33292 1 = 63010

X Y 3 1 = 45467

30(45467) _ (988)(1368)
R X 3Y1 =
{30(33292) _ (988) 2 }{30(63010) _ (1368) 2 }
1364010 _1351584
R X 3Y1 =
{998760 _ 976144}{1890300 _1871424}
12426
R X 3Y1 =
{22616}{18876}
12426
R X 3Y1 = = 0,60141
20661,55

4. Koefisien korelasi untuk Daftar Kapasitas Bus (X4) dengan Transaksi

Penjualan Tiket (Y1).

Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:

X Y X Y
2 2
4 = 1207 1 = 1368 4 = 49915 1 = 63010

X Y 4 1 = 55497

30(55497) - (1207)(1368)
R X 4Y1 =
{30(49915) - (1207) 2 }{30(63010) - (1368) 2 }
1664910 - 1651176
R X 4Y1 =
{1497450 - 1456849}{1890300 - 1871424}
13734
R X 4Y1 =
{40601}{18876}
13734
R X 4Y1 = = 0,496
27683,65

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5. Koefisien korelasi untuk Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Tiket

Penumpang (Y2).

Y Y Y Y
2 2
1 = 1368 2 = 1368 1 = 63010 2 = 63010

Y Y 1 2 = 63010

30(63010) - (1368)(1368)
RY1Y2 =
{30(63010) - (1368) 2 }{30(63010) - (1368) 2 }
1890300 - 1871424
RY1Y2 =
{1890300 - 1871424}{1890300 - 1871424}
18876
RY1Y2 =
(18876).(18876)
18876
RY1Y2 = = 1,000
18876

6. Koefisien korelasi untuk Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Daftar

Hasil Transaksi (X5).

Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:

X 5 = 498 Y 1 = 1368 X 5
2
= 8930 Y 1
2
= 63010

X Y 5 1 = 22884

30(22884) - (498)(1368)
RY1 X 5 =
{30(8930) - (498) 2 }{30(63010) - (1368) 2 }
686520 - 681264
RY1 X 5 =
{267900 - 248004}{1890300 - 1871424}
5256
RY1 X 5 =
{19896}{18876}
5256
RY1 X 5 = = 0,271
19379,29

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Untuk proses-proses data selanjutnya dapat dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 14,0. Nilai yang diperoleh dari hasil analisis

dengan cara manual adalah sama dengan cara program SPSS, maka analisis

dianggap sudah benar keakuratan hasilnya. Pada hasil analisis dapat dilihat

beberapa simbol yang menggandung makna sebagai berikut:

1. Tanda (**) pada akhir angka baris Pearson Correlation (contoh: 1,000(**))

merupakan merupakan daerah yang menunjukkan tingkat Signifikansi korelasi

0,01. Artinya korelasi menunjukkan tingkat kebenaran dan pengaruh sebesar

99 %, dengan tingkat kelemahan hanyalah sebesar 1 %.

2. Tanda (*) pada akhir angka baris Pearson Correlation (contoh: 0,379(*))

merupakan merupakan daerah yang menunjukkan tingkat Signifikansi korelasi

0,05. Artinya korelasi menunjukkan tingkat kebenaran dan pengaruh sebesar

95 %, dengan tingkat kelemahan hanyalah sebesar 5 %.

3. Nilai N menunjukkan tingkat dan jumlah pengukuran data

4. Nilai Sig.(2-tailed) merupakan tingkat signifikansi dalam kebenaran dan

pengaruh satu variabel terhadap variabel lain.

Keseluruhan hasil perhitungan yang didapat ditunjukkan secara berturut-

turut pada Tabel 5.24 sampai dengan Tabel 5.41. dimana hasil yang ditunjukkan

oleh hasil perhitungan secara manual sama dengan hasil perhitungan dengan SPSS

versi14.0.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram160


(DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.24. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Transaksi Penjualan Tiket
Daftar
Data Calon Daftar Transaksi Tiket Daftar Hasil
Daftar Rute Harga/Orang/
Penumpang Kapasitas Bus Penjualan Tiket Penumpang Transaksi
Rute/Kelas
Data Calon Penumpang Pearson Correlation 1 .790(**) .601(**) .496(**) 1.000(**) 1.000(**) .271
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .005 . . .147
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Rute Pearson Correlation .790(**) 1 .424(*) .284 .790(**) .790(**) .109
Sig. (2-tailed) .000 . .019 .128 .000 .000 .567
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Pearson Correlation .601(**) .424(*) 1 .194 .601(**) .601(**) .379(*)
Sig. (2-tailed) .000 .019 . .306 .000 .000 .039
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Kapasitas Bus Pearson Correlation .496(**) .284 .194 1 .496(**) .496(**) -.105
Sig. (2-tailed) .005 .128 .306 . .005 .005 .582
N 30 30 30 30 30 30 30
Transaksi Penjualan Tiket Pearson Correlation 1.000(**) .790(**) .601(**) .496(**) 1 1.000(**) .271
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .005 . . .147
N 30 30 30 30 30 30 30
Tiket Penumpang Pearson Correlation 1.000(**) .790(**) .601(**) .496(**) 1.000(**) 1 .271
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .005 . . .147
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Hasil Transaksi Pearson Correlation .271 .109 .379(*) -.105 .271 .271 1
Sig. (2-tailed) .147 .567 .039 .582 .147 .147 .
N 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.25. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Daftar Penumpang
Penyusunan
Daftar Daftar Hasil Daftar Daftar Bus
Daftar
Penumpang Transaksi Rute Beroperasi
Penumpang
Penyusunan Daftar Pearson Correlation 1 1.000(**) .964(**) .857(**) .744(**)
Penumpang Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Penumpang Pearson Correlation 1.000(**) 1 .964(**) .857(**) .744(**)
Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Hasil Transaksi Pearson Correlation .964(**) .964(**) 1 .830(**) .713(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Rute Pearson Correlation .857(**) .857(**) .830(**) 1 .735(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Bus Beroperasi Pearson Correlation .744(**) .744(**) .713(**) .735(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.26. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan

Penyusunan
Daftar Daftar Laporan
Daftar Laporan
Hasil Harga/Orang/ Hasil
Rute Hasil
Transaksi Rute/Kelas Penjualan
Penjualan
Daftar Hasil Transaksi Pearson Correlation 1 .902(**) .845(**) .948(**) .948(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Rute Pearson Correlation .902(**) 1 .865(**) .913(**) .913(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Pearson Correlation .845(**) .865(**) 1 .848(**) .848(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30
Penyusunan Laporan Hasil Pearson Correlation .948(**) .913(**) .848(**) 1 1.000(**)
Penjualan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .
N 30 30 30 30 30
Laporan Hasil Penjualan Pearson Correlation .948(**) .913(**) .848(**) 1.000(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.27. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan
Daftar Daftar Daftar Bus Lembar
Pengecekan Daftar Jenis Daftar Bus
Jumlah/Jenis Jumlah Bus Sudah Pengamatan
Bus Kerusakan Beroperasi
Bus Rusak Digudang Beroperasi Kerusakan
Pengecekan Bus Pearson Correlation 1 1.000(**) 1.000(**) .740(**) .718(**) .921(**) .798(**)
Sig. (2-tailed) . . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Pearson Correlation 1.000(**) 1 1.000(**) .740(**) .718(**) .921(**) .798(**)
Sig. (2-tailed) . . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Jenis Kerusakan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1 .740(**) .718(**) .921(**) .798(**)
Sig. (2-tailed) . . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Jumlah Bus Digudang Pearson Correlation .740(**) .740(**) .740(**) 1 .673(**) .733(**) .688(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Bus Beroperasi Pearson Correlation .718(**) .718(**) .718(**) .673(**) 1 .710(**) .831(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Bus Sudah Beroperasi Pearson Correlation .921(**) .921(**) .921(**) .733(**) .710(**) 1 .769(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Lembar Pengamatan Kerusakan Pearson Correlation .798(**) .798(**) .798(**) .688(**) .831(**) .769(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.28. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Pencatatan Daftar Daftar Daftar Bus Daftar Bus
Daftar Jenis
Bus Dalam Jumlah/Jenis Peralatan Dalam Siap
Kerusakan
Perbaikan Bus Rusak Bengkel Perbaikan Beroperasi
Pencatatan Bus Dalam Pearson Correlation 1 .882(**) .916(**) .742(**) 1.000(**) 1.000(**)
Perbaikan Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Jumlah/Jenis Bus Pearson Correlation .882(**) 1 .793(**) .600(**) .882(**) .882(**)
Rusak Sig. (2-tailed) .000 . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Jenis Kerusakan Pearson Correlation .916(**) .793(**) 1 .599(**) .916(**) .916(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Peralatan Bengkel Pearson Correlation .742(**) .600(**) .599(**) 1 .742(**) .742(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Bus Dalam Pearson Correlation 1.000(**) .882(**) .916(**) .742(**) 1 1.000(**)
Perbaikan Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Bus Siap Pearson Correlation 1.000(**) .882(**) .916(**) .742(**) 1.000(**) 1
Beroperasi Sig. (2-tailed) . .000 .000 .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.29. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Data Bus Telah Diperbaiki
Penyusunan Bus Daftar Bus
Daftar Bus Daftar Bus Siap
Telah Dalam
Beroperasi Beroperasi
Diperbaiki Perbaikan
Penyusunan Bus Telah Pearson Correlation 1 1.000(**) .893(**) .751(**)
Diperbaiki Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Daftar Bus Beroperasi Pearson Correlation 1.000(**) 1 .893(**) .751(**)
Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Daftar Bus Dalam Pearson Correlation .893(**) .893(**) 1 .651(**)
Perbaikan Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000
N 30 30 30 30
Daftar Bus Siap Beroperasi Pearson Correlation .751(**) .751(**) .651(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.30. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penentuan Kapasitas

Daftar
Penentuan Daftar Kapasitas Daftar Bus
Kapasitas yang
Kapasitas Bus Beroperasi
Ditentukan
Penentuan Kapasitas Pearson Correlation 1 1.000(**) .847(**) .905(**)
Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Daftar Kapasitas Bus Pearson Correlation 1.000(**) 1 .847(**) .905(**)
Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Daftar Bus Beroperasi Pearson Correlation .847(**) .847(**) 1 .865(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000
N 30 30 30 30
Daftar Kapasitas yang Pearson Correlation .905(**) .905(**) .865(**) 1
Ditentukan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.31. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengecekan Bus/Rute
Laporan Rute Daftar
Pengecekan Daftar Bus
Yang Siap Daftar Rute Daftar Sopir Kapasitas
Bus /Rute Beroperasi
Dilayani Barang
Pengecekan Bus /Rute Pearson Correlation 1 1.000(**) .974(**) .953(**) .745(**) .889(**)
Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Laporan Rute Yang Siap Pearson Correlation 1.000(**) 1 .974(**) .953(**) .745(**) .889(**)
Dilayani Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Bus Beroperasi Pearson Correlation .974(**) .974(**) 1 .913(**) .725(**) .912(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Rute Pearson Correlation .953(**) .953(**) .913(**) 1 .738(**) .826(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Sopir Pearson Correlation .745(**) .745(**) .725(**) .738(**) 1 .726(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Kapasitas Barang Pearson Correlation .889(**) .889(**) .912(**) .826(**) .726(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.32. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang

Pengecekan dan Laporan Jumlah Lembar


Daftar
Pencatatan Penumpang Daftar Rute Kelengkapan
Penumpang
Penumpang Terlayani Penumpang
Pengecekan dan Pencatatan Pearson Correlation 1 1.000(**) .877(**) .965(**) .863(**)
Penumpang Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Laporan Jumlah Pearson Correlation 1.000(**) 1 .877(**) .965(**) .863(**)
Penumpang Terlayani Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Penumpang Pearson Correlation .877(**) .877(**) 1 .799(**) .781(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Rute Pearson Correlation .965(**) .965(**) .799(**) 1 .800(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30
Lembar Kelengkapan Pearson Correlation .863(**) .863(**) .781(**) .800(**) 1
Penumpang Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.33. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pencatatan Barang Kiriman
Daftar
Pencatatan Daftar Daftar
Laporan Daftar Jenis
Barang Kapasitas Daftar Rute Harga/Jarak
Pengiriman Barang
Kiriman Barang Pengiriman
Barang
Pencatatan Barang Pearson Correlation 1 1.000(**) .975(**) .868(**) .715(**) .828(**)
Kiriman Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Laporan Pearson Correlation 1.000(**) 1 .975(**) .868(**) .715(**) .828(**)
Pengiriman Barang Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Kapasitas Barang Pearson Correlation .975(**) .975(**) 1 .835(**) .700(**) .859(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Rute Pearson Correlation .868(**) .868(**) .835(**) 1 .607(**) .678(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Harga/Jarak Pearson Correlation .715(**) .715(**) .700(**) .607(**) 1 .537(**)
Pengiriman Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .002
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Jenis Barang Pearson Correlation .828(**) .828(**) .859(**) .678(**) .537(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .
N 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.34. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Neraca Daftar
Laporan Hasil Daftar Biaya Daftar Biaya
Laporan Keuangan Laba/Rugi Pengeluaran
Penjualan Administrasi Operasional
Keuangan Perusahaan Perusahaan Tahunan
Penyusunan Laporan Pearson Correlation 1 1.000(**) 1.000(**) .880(**) .908(**) .759(**) .879(**)
Keuangan Sig. (2-tailed) . . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Laporan Keuangan Pearson Correlation 1.000(**) 1 1.000(**) .880(**) .908(**) .759(**) .879(**)
Perusahaan Sig. (2-tailed) . . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Neraca Laba/Rugi Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1 .880(**) .908(**) .759(**) .879(**)
Perusahaan Sig. (2-tailed) . . . .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Laporan Hasil Penjualan Pearson Correlation .880(**) .880(**) .880(**) 1 .936(**) .738(**) .840(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Pengeluaran Pearson Correlation .908(**) .908(**) .908(**) .936(**) 1 .833(**) .873(**)
Tahunan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Biaya Administrasi Pearson Correlation .759(**) .759(**) .759(**) .738(**) .833(**) 1 .800(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Daftar Biaya Operasional Pearson Correlation .879(**) .879(**) .879(**) .840(**) .873(**) .800(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.35. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan

Penyusunan Daftar Daftar Daftar Jumlah


Laporan Gaji
Laporan Gaji Karyawan dan Upah/Karyawa Bonus
Karyawan
Keryawan Jabatannya n/Jabatan Karyawan
Penyusunan Laporan Gaji Pearson Correlation 1 1.000(**) .955(**) .942(**) .831(**)
Keryawan Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Laporan Gaji Karyawan Pearson Correlation 1.000(**) 1 .955(**) .942(**) .831(**)
Sig. (2-tailed) . . .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Karyawan dan Pearson Correlation .955(**) .955(**) 1 .861(**) .780(**)
Jabatannya Sig. (2-tailed) .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Pearson Correlation .942(**) .942(**) .861(**) 1 .819(**)
Upah/Karyawan/Jabatan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000
N 30 30 30 30 30
Daftar Jumlah Bonus Pearson Correlation .831(**) .831(**) .780(**) .819(**) 1
Karyawan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.36. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan

Penyusunan Laporan
Pengadaan Pengadaan Daftar Kondisi Daftar Harga
Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan
Penyusunan Pengadaan Pearson Correlation 1 1.000(**) .718(**) .640(**)
Peralatan Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Laporan Pengadaan Pearson Correlation 1.000(**) 1 .718(**) .640(**)
Peralatan Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Daftar Kondisi Pearson Correlation .718(**) .718(**) 1 .260
Peralatan Sig. (2-tailed) .000 .000 . .165
N 30 30 30 30
Daftar Harga Peralatan Pearson Correlation .640(**) .640(**) .260 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .165 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.37. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama
Penyusunan
Laporan Hasil Alamat Surat-surat Daftar Biaya
Laporan Kerja
Kerja Sama Adeministrasi Kerja Sama
Sama
Penyusunan Laporan Pearson Correlation 1 1.000(**) .848(**) .668(**)
Kerja Sama Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Laporan Hasil Kerja Pearson Correlation 1.000(**) 1 .848(**) .668(**)
Sama Sig. (2-tailed) . . .000 .000
N 30 30 30 30
Alamat Surat-surat Pearson Correlation .848(**) .848(**) 1 .445(*)
Adeministrasi Sig. (2-tailed) .000 .000 . .014
N 30 30 30 30
Daftar Biaya Kerja Pearson Correlation .668(**) .668(**) .445(*) 1
Sama Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.38. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Evaluasi Kinerja Karyawan

Evaluasi Laporan Daftar Jumlah Daftar


Daftar Daftar Standar
Kinerja Kinerja Bonus Kegiatan
Karyawan Kegiatan Kerja
Karyawan Karyawan Karyawan Kerja
Evaluasi Kinerja Pearson Correlation 1 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**)
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30
Laporan Kinerja Pearson Correlation 1.000(**) 1 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**)
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Jumlah Bonus Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**)
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Karyawan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1 1.000(**) 1.000(**)
Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Kegiatan Kerja Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1 1.000(**)
Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Standar Kegiatan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1
Kerja Sig. (2-tailed) . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.39. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Perekrutan Karyawan Baru
Perekrutan Daftar Daftar Daftar Daftar
Karyawan Kualifikasi Karyawan Kebutuhan Kegiatan
Baru Penerimaan Baru Karyawan Kerja
Perekrutan Karyawan Pearson Correlation 1 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**)
Baru Sig. (2-tailed) . . . . .
N 30 30 30 30 30
Daftar Kualifikasi Pearson Correlation 1.000(**) 1 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**)
Penerimaan Sig. (2-tailed) . . . . .
N 30 30 30 30 30
Daftar Karyawan Baru Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1 1.000(**) 1.000(**)
Sig. (2-tailed) . . . . .
N 30 30 30 30 30
Daftar Kebutuhan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1 1.000(**)
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . . .
N 30 30 30 30 30
Daftar Kegiatan Kerja Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1
Sig. (2-tailed) . . . . .
N 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.40. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Kesejahtraan Karyawan
Laporan
Penyusunan Daftar Keluhan Daftar Fasilitas
Kesejahteraan
Kesejahteraan Karyawan Karyawan
Karyawan
Penyusunan Pearson Correlation 1 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**)
Kesejahteraan Sig. (2-tailed) . . . .
N 30 30 30 30
Laporan Kesejahteraan Pearson Correlation 1.000(**) 1 1.000(**) 1.000(**)
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . .
N 30 30 30 30
Daftar Keluhan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1 1.000(**)
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . .
N 30 30 30 30
Daftar Fasilitas Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) 1
Karyawan Sig. (2-tailed) . . . .
N 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.41. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor

Penyusunan Daftar Daftar


Laporan Jumlah Kondisi Daftar Harga
Laporan Peralatan Kelayakan Peralatan
Peralatan Kantor Peralatan Kantor Peralatan
Kantor Peralatan Rusak
Penyusunan Laporan Pearson Correlation 1 1.000(**) 1.000(**) .942(**) 1.000(**) 1.000(**)
Peralatan Kantor Sig. (2-tailed) . . . .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
Laporan Jumlah Pearson Correlation 1.000(**) 1 1.000(**) .942(**) 1.000(**) 1.000(**)
Peralatan Kantor Sig. (2-tailed) . . . .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
Kondisi Peralatan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1 .942(**) 1.000(**) 1.000(**)
Kantor Sig. (2-tailed) . . . .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Kelayakan Pearson Correlation .942(**) .942(**) .942(**) 1 .942(**) .942(**)
Peralatan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Peralatan Rusak Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) .942(**) 1 1.000(**)
Sig. (2-tailed) . . . .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
Daftar Harga Peralatan Pearson Correlation 1.000(**) 1.000(**) 1.000(**) .942(**) 1.000(**) 1
Sig. (2-tailed) . . . .000 . .
N 30 30 30 30 30 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

178 Equation Modeling Di


Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dari hasil perhitungan manual dan perhitungan dengan program SPSS, maka

dapat dintentukan tingkat hubungan antar variabel yang diteliti dari koefisien

korelasinya berdasarkan perbandingan tingkat hubungan pada Skala Guttman.

Tabel 5.42. Skala Guttman Untuk Keputusan Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 1,000 Sangat Kuat
0,60 0,799 Kuat
0,40 0,599 Cukup Kuat (Biasa)
0,20 0,399 Rendah
0,00 0,199 Sangat Rendah

Penentuan tingkat hubungan dari koefisien korelasi dapat dinyatakan dengan

menghitung tingkat determinansi setiap koefisien guna menentukan persentase

hubungan antar satu variabel dan pengangaruh koefisien luar atau error (i) pada

setiap proses data dan outputnya. Misalnya pada proses transaksi Penjualan Tiket,

persentase tingkat hubungan antar variabel yang berkaitan dengan proses ini

adalah:

1. Hubungan antara Data Calon Penumpang (X1) dengan proseses Transaksi

Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX1Y1) = 1,000

Persentase Tingkat Hubungan (KP)

KP = RX1Y1 x 100 %

= 1,000 x 100 %

= 100 %

Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 8,00 1,000 maka

hubungan antara variabel Data Calon Penumpang dengan Proses Transaksi

Penjualan adalah Sangat Kuat. Artinya setiap operator atau pelaku proses

saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket selalu memerlukan Data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Calon Penumpang dan jika data tersebut tidak ada maka proses transaksi tidak

bisa dilakukan.

2. Hubungan antara Daftar Rute (X2) dengan proseses Transaksi Penjualan Tiket

(Y1) dimana koefisien korelasi (RX2Y1) = 0,790

Persentase Tingkat Hubungan (KP)

KP = RX2Y1 x 100 %

= 0,79 x 100 %

= 79 %

Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 60,0 79,9 maka

hubungan antara variabel Daftar Rute dengan Proses Transaksi Penjualan

adalah Kuat. Artinya setiap operator atau pelaku proses saat melakukan

proses Transaksi Penjualan Tiket memerlukan Daftar Rute, dengan adanya

data ini proses dapat dijalankan secara cepat dan mudah.

3. Hubungan antara Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas (X3) dengan proseses

Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX3Y1) = 0,601

Persentase Tingkat Hubungan (KP)

KP = RX3Y1 x 100 %

= 0,601 x 100 %

= 60,1 %

Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 60,0 79,9 maka

hubungan antara variabel Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Proses

Transaksi Penjualan adalah Kuat. Artinya setiap operator atau pelaku proses

saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket memerlukan Daftar

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Harga/Orang/Rute/Kelas, dengan adanya data ini proses dapat dijalankan

secara cepat dan mudah.

4. Hubungan antara Daftar Kapasitas Bus (X4) dengan proseses Transaksi

Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX4Y1) = 0,496

Persentase Tingkat Hubungan (KP)

KP = RX4Y1 x 100 %

= 0,496 x 100 %

= 49,6 %

Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 40,0 59,9 maka

hubungan antara variabel Daftar Kapasitas Bus dengan Proses Transaksi

Penjualan adalah Cukup Kuat. Artinya setiap operator atau pelaku proses

saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket memerlukan Daftar

Kapasitas Bus hanya untuk menempatkan penumpang pada posisi yang

diinginkan dalam bus.

5. Pengaruh faktor luar (1) terhadap proses Transaksi Penjualan Tiket adalah

sebgai berikut:

i=1
KP i
1 = 100 % -
n

100 + 79,0 + 60,1 + 49,1


1 = 100 % - ( )
4

288,2
1 = 100 % - ( )
4

1 = 100 % - 72,05 = 27,95 %

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dengan nilai 1 sebesar 27,95 menunjukkan tikat pengaruh berada di interval

20,0 39,9 maka berdasarkan skala Guttman pengaruh faktor lain terhadap

proses Transaksi Penjualan Tiket adalah Rendah. Artinya proses Transaksi

Penjualan Tiket dapat dijalankan walaupun ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi.

6. Hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Tiket

Penumpang (Y2) dimana koefisien korelasi (RY1Y2) = 1,000

Persentase Tingkat Hubungan (KP)

KP = RY1Y2 x 100 %

= 1,000 x 100 %

= 100 %

Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 8,00 1,000 maka

hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket dengan jumlah Tiket

Penumpang yang dihasilakan adalah Sangat Kuat. Artinya setiap konsumen

atau calon penumpang saat membutuhkan Tiket Penumpang harus

memerlukan proses Transaksi Penjualan Tiket terlebih dahulu dan jika tidak

ada maka Tiket Penumpang tidak bisa didapatkan.

7. Pengaruh faktor luar (2) terhadap jumlah Tiket Penumpang adalah sebagai

berikut:

2 = 100 % - KP5

2 = 100 % - 100 %

2 = 0

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dengan nilai 1 sebesar 0 menunjukkan tikat pengaruh berada di interval 00,0

19,9 maka berdasarkan skala Guttman pengaruh faktor lain terhadap jumlah

Tiket Penumpang yang dihasilkan adalah Sangat Rendah. Artinya jumlah

Tiket Penumpang dapat dihasilkan tanpa ada faktor lain yang

mempengaruhinya.

8. Hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Daftar Hasil

Transaksi (X5) dimana koefisien korelasi (RY1X5) = 0,271

Persentase Tingkat Hubungan (KP)

KP = RY1X5 x 100 %

= 0,271 x 100 %

= 27,1 %

Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 20,00 39,9 maka

hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket dengan Daftar Hasil

Transaksi yang dihasilakan adalah Rendah. Artinya setiap Daftar Hasil

transaksi yang dihasilkan tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh proses

selanjutnya dan hanya sedikit bergantung pada proses Transaksi Penjualan

Tiket

9. Pengaruh faktor luar (3) terhadap jumlah Daftar Hasil Transaksi adalah

sebagai berikut:

2 = 100 % - KP6

2 = 100 % - 27,1 %

2 = 72,9 %

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Dengan nilai 1 sebesar 72,9 menunjukkan tikat pengaruh berada di interval

60,0 79,9 maka berdasarkan skala Guttman pengaruh faktor lain terhadap

jumlah Daftar Hasil Transaksi yang dihasilkan adalah Kuat. Artinya tingkat

Daftar Hasil Transaksi yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi faktor

luar yang mempengaruhi proses satuwaktu, hal ini akan menyulitkan

perusahaan dalam melancarkan aliran data dan informasinya.

Setelah ditentukan jenis tingkat hubungan yang dihasilkan, maka proses

tersebut dapat ditentukan aliran data dan informasi pada jalur mana yang lebih

dominan atau jalur kritis. Untuk lebih lengkap hasil perhitungan dan penentuan

jenis tingkat hubungan pada semua variabel yang berinteraksi dalam aliran data

dan informasi dapat dilihat pada Tabel 5.43. dimana jenis tingkat hubungan dan

pengaruh ditentukan berdasarkan skala Guttman.

Tabel 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan Data Dan Informasi


Dalam Setiap Proses Data
Nilai KP Tingkat i
No Hubungan Variabel Pengaruh
R2 (%) Hubungan (%)
1 Data Calon Penumpang dengan Transaksi Penjualan Tiket 1,000 100 Sangat Kuat
2 Daftar Rute dengan Transaksi Penjualan Tiket 0,790 79,0 Kuat
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Transaksi Penjualan 27,83 Rendah
3 0,601 60,1 Kuat
Tiket
4 Daftar Kapasitas Bus dengan Transaksi Penjualan Tiket 0,496 49,6 Cukup Kuat
5 Transaksi Penjualan Tiket dengan Tiket Penumpang 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
6 Transaksi Penjualan Tiket dengan Daftar Hasil Transaksi 0,271 27,1 Lemah 72,9 Kuat
Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan Daftar
7 0,964 96,4 Sangat Kuat
Penumpang
Sangat
8 Daftar Rute dengan Penyusunan Daftar Penumpang 0,857 85,7 Sangat Kuat 14,5
Rendah
Daftar Bus Beroperasi dengan Penyusunan Daftar
9 0,744 74,4 Kuat
Penumpang
10 Penyusunan Daftar Penumpang dengan Daftar Penumpang 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan Laporan Hasil
11 0,948 94,8 Sangat Kuat
Penjualan
Sangat
12 Daftar Rute dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan 0.913 91,3 Sangat Kuat 9,7
Rendah
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Penyusunan
13 0,848 84,8 Sangat Kuat
Laporan Hasil Penjualan
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan dengan Laporan Hasil
14 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Penjualan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan ............ (Lanjutan)
Nilai Tingkat
No Hubungan Variabel KP i Pengaruh
R2 Hubungan
15 Daftar Jumlah Bus Digudang dengan Pengecekan Bus 0,740 74,0 Kuat
16 Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan Bus 0,718 71,8 Kuat
20,6 Rendah
17 Daftar Bus Sudah Operasi dengan Pengecekan Bus 0,921 92,1 Sangat Kuat
18 Lembar Pengamatan Kerusakan dengan Pengecekan Bus 0,798 79,8 Kuat
19 Pengecekan Bus dengan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
20 Pengecekan Bus dengan Daftar Jenis Kerusakan 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak dengan Pencatatan Bus
21 0,882 88,2 Sangat Kuat
Dalam Perbaikan
Daftar Jenis Kerusakan dengan Pencatatan Bus Dalam Sangat
22 0,916 91,6 Sangat Kuat 15,3
Perbaikan Rendah
Daftar Peralatan Bengkel dengan Pencatatan Bus Dalam
23 0,742 74,2 Kuat
Perbaikan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan Daftar Bus Dalam
24 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Perbaikan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan Daftar Bus Siap
25 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Beroperasi
Daftar Bus Dalam Perbaikan dengan Penyusunan Laporan
26 0,893 89,3 Sangat Kuat
Bus Telah Diperbaiki Sangat
17,8
Daftar Bus Siap Beroperasi dengan Penyusunan Laporan Bus Rendah
27 0,751 75,1 Kuat
Telah Diperbaiki
Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki dengan Daftar
28 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Bus Beroperasi
29 Daftar Bus Beroperasi dengan Penentuan Kapasitas 0,847 84,7 Sangat Kuat
Sangat
Daftar Kapasitas yang Ditentukan dengan Penentuan 12,4
30 0,905 90,5 Sangat Kuat Rendah
Kapasitas
31 Penentuan Kapasitas dengan Daftar Kapasitas Bus 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
32 Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan Bus/Rute 0,974 97,4 Sangat Kuat
33 Daftar Rute dengan Pengecekan Bus/Rute 0,953 95,3 Sangat Kuat Sangat
10,98
34 Daftar Sopir dengan Pengecekan Bus/Rute 0,745 74,5 Kuat Rendah
35 Daftar Kapasitas Barang dengan Pengecekan Bus/Rute 0,889 88,9 Sangat Kuat
36 Pengecekan Bus/Rute dengan Laporan Rute Siap Dilayani 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Daftar Penumpang dengan Pengecekan dan Pencatatan
37 0,877 87,7 Sangat Kuat
Penumpang
Sangat
38 Daftar Rute dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang 0,965 96,5 Sangat Kuat 9,83
Rendah
Lembar Kelengkapan Penumpang dengan Pengecekan dan
39 0,863 86,3 Sangat Kuat
Pencatatan Penumpang
Pengecekan dan Pencatatan Penumpang dengan Jumlah
40 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Penumpang Terlayani
41 Daftar Kapasitas Barang dengan Pencatatan Barang Kiriman 0,975 97,5 Sangat Kuat
42 Daftar Rute dengan Pencatatan Barang Kiriman 0,868 86,8 Sangat Kuat
Sangat
Daftar Harga/Jarak Kiriman dengan Pencatatan Barang 15,35
43 0,715 71,5 Kuat Rendah
Kiriman
44 Daftar Jenis Barang dengan Pencatatan Barang Kiriman 0,828 82,8 Sangat Kuat
Pencatatan Barang Kiriman dengan Daftar Laporan
45 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Pengiriman
Laporan Hasil Penjualan dengan Penyusunan Laporan
46 0,880 88,0 Sangat Kuat
Keuangan
Daftar Pengeluaran Bulanan dengan Penyusunan Laporan
47 0,908 90,8 Sangat Kuat
Keuangan Sangat
14,35
Daftar Biaya Adeministrasi dengan Penyusunan Laporan Rendah
48 0,759 75,9 Kuat
Keuangan
Daftar Biaya Operasional dengan Penyusunan Laporan
49 0,879 87,9 Sangat Kuat
Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan dengan Laporan Keuangan
50 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Perusahaan

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan ................. (Lanjutan)
Nilai Tingkat
No Hubungan Variabel KP i Pengaruh
R2 Hubungan
Penyusunan Laporan Keuangan dengan Neraca Laba/Rugi
51 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Perusahaan
Daftar Karyawan dan Jabatannya dengan Penyusunan
52 0,955 95,5 Sangat Kuat
Laporan Gaji Karyawan
Daftar Upah/Karyawan/Jabatan dengan Penyusunan Laporan Sangat
53 0,942 94,2 Sangat Kuat 9,07
Gaji Karyawan Rendah
Daftar Jumlah Bonus Karyawan dengan Penyusunan Laporan
54 0,831 83,1 Sangat Kuat
Gaji Karyawan
Penyusunan Laporan Gaji Karyawan dengan Laporan Gaji
55 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Karyawan
Daftar Kondisi Peralatan dengan Penyusunan Pengadaan
56 0,718 71,8 Kuat
Peralatan
32,1 Rendah
Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan Pengadaan
57 0,640 64,0 Kuat
Peralatan
Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan dengan Laporan
58 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Pengadaan Peralatan
Alamat Surat-surat Adeministrasi dengan Penyusunan
59 0,848 84,8 Sangat Kuat
Laporan Kerja Sama
24,2 Rendah
Daftar Biaya Kerja Sama dengan Penyusunan Laporan Kerja
60 0,668 66,8 Kuat
Sama
Penyusunan Laporan Kerja Sama dengan Laporan Hasil
61 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Kerja Sama
62 Daftar Karyawan dengan Evaluasi Kinerja Karyawan 1,000 100 Sangat Kuat
63 Daftar Kegiatan Kerja dengan Evaluasi Kinerja Karyawan 1,000 100 Sangat Kuat
0 Tidak Ada
Daftar Standart Kegiatan Kerja dengan Evaluasi Kinerja
64 1,000 100 Sangat Kuat
Kinerja Karyawan
Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Laporan Kinerja
65 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Karyawan
Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Daftar Jumlah Bonus
66 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Karyawan
Daftar Kebutuhan Karyawan dengan Perekrutan Karyawan
67 1,000 100 Sangat Kuat
Baru 0 Tidak Ada
68 Daftar Kegiatan Kerja dengan Perekrutan Karyawan Baru 1,000 100 Sangat Kuat
Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar Kualifikasi
69 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Penerimaan
70 Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar Karyawan Baru 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Daftar Keluhan Karyawan dengan Penyusunan Laporan
71 1,000 100 Sangat Kuat
Kesejahteraan
0 Tidak Ada
Daftar Fasilitas Karyawan dengan Penyusunan Laporan
72 1,000 100 Sangat Kuat
Kesejahteraan
Penyusunan Laporan Kesejahteraan dengan Laporan
73 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Kesejahteraan
Daftar Kelayakan Peralatan dengan Penyusunan Laporan
74 1,000 100 Sangat Kuat
Peralatan Kantor
Daftar Peralatan Rusak dengan Penyusunan Laporan
75 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Peralatan Kantor
Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan Laporan
76 1,000 100 Sangat Kuat
Peralatan Kantor
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor dengan Laporan
77 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Jumlah Peralatan Kantor
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor dengan Kondisi
78 1,000 100 Sangat Kuat 0 Tidak Ada
Peralatan Kantor

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
5.2.3.6.b. Uji Kesesuaian

Uji kesesuaian merupakan uji probabilitas yang dihasilkan oleh koefisien

korelasi untuk menentukan suatu hipotesis apakah hasil dapat diterima atau tidak.

Biasanya ada dua metode uji kesesuaian, yaitu:

1. Dengan membandingkan nilai Significant (Sig) penelitian dengan

Significant (Sig) 0,05. Dasar pengambilan keputusan:

- Jika Sig penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

- Jika Sig penelitian > 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak

2. Dengan membandingkan nilai F penelitian dengan F tabel berdasarkan tabrl

distribusi F. Dasar pengambilan keputusan:

- Jika F penelitian < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

- Jika F penelitian > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Untuk menyelesaikan kasus dalam penelitian ini, cara uji kesesuaian

dilakukan dengan menggunakan cara 1, yaitu membandingkan nilai Significant

(Sig) hasi perhitungan dengan Sig (0,05).

Sebagai suatu penjabaran, misalnya untuk uji keseuaian apakan ada

hubungan data antara variabel Data Calon Penumpang dengan Transaksi

Penjualan Tiket.

1. Penentuan Hipotesis

H0 : Tidak ada hubungan antar variabel Data Calon Penumpang dengan Proses

Transaksi Penjualan Tiket

H1 : Adanya hubungan antar variabel Data Calon Penumpang dengan Proses

Transaksi Penjualan Tiket

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
2. Penentuan Taraf Signifikans (Sig)

Dari hasil perhitungan dengan SPSS didapat nilai signifikansinya adalah

sebesar 0,01, yaitu dengan terdapatnya tanda (**) pada akhir nilai koefisien

korelasinya.

3. Membandingkan dengan Taraf Signifikans (Sig) 0,05

Sig penelitian (0,01) < Sig 0,05, jadi keputusannya adalah H0 ditolak dan H1

diterima.

4. Kesimpulan

Artinya ada hubungan antar variabel Data Calon Penumpang dengan

Transaksi Penjualan Tiket

Untuk hubungan antar variabel-variabel lain dalam aliran data dan

informasi dapat dilihat pada Tabel 5.44, dengan Hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi

perusahaan

H1 : Adanya hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi

Perusahaan

Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan Antara Variabel Aliran


Data dan Informasi
Nilai Nilai
Keputusan Keputusan
No Hubungan Antar Variabel Sig Sig Keterangan
H0 H1
Hitung 0,05
Data Calon Penumpang dengan Transaksi
1 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penjualan Tiket
Daftar Rute dengan Transaksi
2 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penjualan Tiket
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan
3 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Transaksi Penjualan Tiket
Daftar Kapasitas Bus dengan Transaksi
4 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penjualan Tiket
Transaksi Penjualan Tiket dengan Tiket
5 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penumpang

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan ...................... (Lanjutan)
Nilai Nilai
Keputusan Keputusan
No Hubungan Antar Variabel Sig Sig Keterangan
H0 H1
Hitung 0,05
Transaksi Penjualan Tiket dengan Daftar
6 0,05 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Hasil Transaksi
Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan
7 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Daftar Penumpang
Daftar Rute dengan Penyusunan Daftar
8 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penumpang
Daftar Bus Beroperasi dengan
9 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Daftar Penumpang
Penyusunan Daftar Penumpang dengan
10 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Daftar Penumpang
Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan
11 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Laporan Hasil Penjualan
Daftar Rute dengan Penyusunan Laporan
12 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Hasil Penjualan
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan
13 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan
14 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Laporan Hasil Penjualan
Daftar Jumlah Bus Digudang dengan
15 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus
Daftar Bus Beroperasi dengan
16 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus
Daftar Bus Sudah Operasi dengan
17 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus
Lembar Pengamatan Kerusakan dengan
18 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus
Pengecekan Bus dengan Daftar
19 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Jumlah/Jenis Bus Rusak
Pengecekan Bus dengan Daftar Jenis
20 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Kerusakan
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak dengan
21 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Daftar Jenis Kerusakan dengan Pencatatan
22 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Bus Dalam Perbaikan
Daftar Peralatan Bengkel dengan
23 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan
24 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Daftar Bus Dalam Perbaikan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan
25 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Daftar Bus Siap Beroperasi
Daftar Bus Dalam Perbaikan dengan
26 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki
Daftar Bus Siap Beroperasi dengan
27 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki
Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki
28 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Daftar Bus Beroperasi
Daftar Bus Beroperasi dengan Penentuan
29 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Kapasitas
Daftar Kapasitas yang Ditentukan dengan
30 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penentuan Kapasitas
Penentuan Kapasitas dengan Daftar
31 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Kapasitas Bus
Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan
32 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Bus/Rute

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan ..................... (Lanjutan)
Nilai Nilai
Keputusan Keputusan
No Hubungan Antar Variabel Sig Sig Keterangan
H0 H1
Hitung 0,05
Daftar Rute dengan
33 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus/Rute
Daftar Sopir dengan
34 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus/Rute
Daftar Kapasitas Barang dengan
35 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan Bus/Rute
Pengecekan Bus/Rute dengan Laporan
36 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Rute Siap Dilayani
Daftar Penumpang dengan Pengecekan dan
37 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pencatatan Penumpang
Daftar Rute dengan Pengecekan dan
38 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pencatatan Penumpang
Lembar Kelengkapan Penumpang dengan
39 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengecekan dan Pencatatan Penumpang
Pengecekan dan Pencatatan Penumpang
40 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Jumlah Penumpang Terlayani
Daftar Kapasitas Barang dengan
41 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pencatatan Barang Kiriman
Daftar Rute dengan Pencatatan Barang
42 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Kiriman
Daftar Harga/Jarak Kiriman dengan
43 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pencatatan Barang Kiriman
Daftar Jenis Barang dengan Pencatatan
44 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Barang Kiriman
Pencatatan Barang Kiriman dengan Daftar
45 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Laporan Pengiriman
Laporan Hasil Penjualan dengan
46 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Keuangan
Daftar Pengeluaran Bulanan dengan
47 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Keuangan
Daftar Biaya Adeministrasi dengan
48 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Keuangan
Daftar Biaya Operasional dengan
49 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan dengan
50 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Laporan Keuangan Perusahaan
Penyusunan Laporan Keuangan dengan
51 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Neraca Laba/Rugi Perusahaan
Daftar Karyawan dan Jabatannya dengan
52 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Gaji Karyawan
Daftar Upah/Karyawan/Jabatan dengan
53 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Gaji Karyawan
Daftar Jumlah Bonus Karyawan dengan
54 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Gaji Karyawan
Penyusunan Laporan Gaji Karyawan
55 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Laporan Gaji Karyawan
Daftar Kondisi Peralatan dengan
56 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Pengadaan Peralatan
Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan
57 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Pengadaan Peralatan
Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan
58 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Laporan Pengadaan Peralatan
Alamat Surat-surat Adeministrasi dengan
59 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Kerja Sama

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan ..................... (Lanjutan)
Nilai Nilai
Keputusan Keputusan
No Hubungan Antar Variabel Sig Sig Keterangan
H0 H1
Hitung 0,05
Daftar Biaya Kerja Sama dengan
60 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Kerja Sama
Penyusunan Laporan Kerja Sama dengan
61 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Laporan Hasil Kerja Sama
Daftar Karyawan dengan Evaluasi Kinerja
62 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Karyawan
Daftar Kegiatan Kerja dengan Evaluasi
63 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Kinerja Karyawan
Daftar Standart Kegiatan Kerja dengan
64 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Evaluasi Kinerja Kinerja Karyawan
Evaluasi Kinerja Karyawan dengan
65 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Laporan Kinerja Karyawan
Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Daftar
66 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Jumlah Bonus Karyawan
Daftar Kebutuhan Karyawan dengan
67 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Perekrutan Karyawan Baru
Daftar Kegiatan Kerja dengan Perekrutan
68 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Karyawan Baru
Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar
69 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Kualifikasi Penerimaan
Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar
70 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Karyawan Baru
Daftar Keluhan Karyawan dengan
71 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Kesejahteraan
Daftar Fasilitas Karyawan dengan
72 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Kesejahteraan
Penyusunan Laporan Kesejahteraan
73 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Laporan Kesejahteraan
Daftar Kelayakan Peralatan dengan
74 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Daftar Peralatan Rusak dengan
75 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Daftar Harga Peralatan dengan
76 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
77 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Laporan Jumlah Peralatan Kantor
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
78 0,01 0,05 Ditolak Diterima Berhubungan
dengan Kondisi Peralatan Kantor

5.2.3.7.Interpretasi Struktur Aliran Data dan Informasi

Interpretasi Struktur Aliran Data dan Informasi merupakan pengambilan

keputusan hasil analisis SEM yang ditinjau secara keseluruhan, gunanya untuk

melihat diagram jalur yang telah dirancang pada langkah awal sudah terstruktur

dengan komplit dan efektif., hal ini berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
a. Semua variabel yang berinteraksi dalam struktur aliran data memiliki tingkat

hubungan rata-rata 90 %, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat

kuat terhadap jalur aliran data dan informasinya.

Persentaserata _ rata =
KP
N
7023%
Persentaserata _ rata =
78
Persentaserata _ rata = 90,03846% 90%

b. Hasil uji kesesuaian menunjukkan semua hipotesa memiliki keputusan kalau H1

diterima (Tabel. 5.44.), yang artinya semua variabel dalam struktur aliran data

dan informasi memiliki hubungan yang benar dan saling bergantungan,

sehingga tidak ada aliran yang salah (pola risidual).

Berdasarkan dua faktor diatas dapat disimpulkan bahwa struktur aliran data dan

informasi perusahaan telah terinterpretasi secara menyeluruh dan model struktur

aliran data dan informasi dianggap sudah layak dan teruji kebenarannya.

5.2.4. Menyusun Peta Jalur Informasi yang Terstruktur, Efektif dan


Berbasis Database

Penyusunan Peta Jalur Informasi ini adalah langkah untuk

menggabungkan hasil analisa SEM kedalam jalur DFD, dimana hasil pemetaan

DFD disempurnakan dengan memasukkan aliran-aliran (jalur-jalur) dengan

persentase tingkat hubungannya, sehingga peta aliran data dan informasi sudah

dapat menggambarkan Struktur yang komplit, Efektif dan berbasis Database.

Dengan tetap mengikuti pola DFD Level 7 peta jalur informasi disusun

kedalam bentuk Network (jaringan abstrak). Setiap variabel atau entity telah

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
disimbolkan kedalam bentuk fisik data dan informasi tersebut, sehingga aliran

data dan informasi telah menunjukkan bentuk data dan informasi input, kemudian

bentuk proses dan outpu yang dihasilkan proses tersebut. Tujuan pembuatan aliran

ini adalah untuk menunjukkan kondisi yang dibutuhkan dalam setiap proses data

dan informasi, baik proses secara manual maupun secara digital (komputer).

Untuk selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 2 Gambar peta aliran

data dan informasi terstruktur, efektif dan berbasis database), dimana setiap arus

telah dimasukkan persentase tingkat hubungan dan jenis hubungan yang

terbentuk, hal ini dapat menggambarkan peta jalur informasi yang terstruktur,

efektif dan berbasis database.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB VI

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pembuatan Struktur Sistem Aliran


Data
Hasil pembuatan struktur sistem aliran data dan informasi menunjukkan

bahwa sistem memiliki dua jenis bagian pokok yang berinteraksi dan saling

mendukung dalam proses pelaksanaannya. Kedua jenis bagian sistem tersebut

adalah internal sistem dan eksternal sistem.

Internal sistem aliran data dan informasi merupakan setiap elemen-elemen

yang berinteraksi untuk membentuk jaringan struktural aliran data dan informasi

dimana kinerja dan keberadaannya menjadi tanggung jawab pengguna sistem.

Internal sistem pada umumnya merupakan lingkungan operasional yang dapat

diubah, diperbaiki atau diganti oleh perusahaan kapanpun dibutuhkan perusahaan,

dan berdasarkan pertimbangan, perencanaan serta perhitungan yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Eksternal sistem aliran data dan informasi merupakan serangkaian

interaksi elemen-elemen yang menjadi sekumpulan beberapa sistem lain yang

mempengaruhi operasional jaringan aliran data dan informasi, baik itu secara

langsung ataupun tidak langsung. Namun aktivitas dan kinerjanya tidak dapat

ditentukan oleh perusahaan, hanya saja perusahaan cuma mampu memberikan

efek dari operasional sistem yang dijalankannya. Ini sering disebut pengaruh tidak

langsung terhadap lingkungan perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Pengelompokan kedua jenis sistem ini akan memudahkan perusahaan

dalam mengidentifikasi kebutuhan sistem aliran data, pengaturan dan kontrol

manajemen sistem informasi perusahaan. Agar kedua sistem ini dapat

memberikan manfaat dan peningkatan dalam pengembangan aliran data dan

informasi perusahaan, setiap elemen dari subsistem harus diketahui peranan dan

fungsinya dalam sistem aliran data yang dibangun. Tabel 6.1 berikut akan

menggambarkan fungsi setiap elemen dalam subsistem aliran data dan informasi

perusahaan jasa transportasi.

Tabel 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem Aliran Data dan Informasi
Perusahaan Jasa Angkutan Darat PT. Anugrah Kurnia Pusaka
INTERNAL SISTEM
Bagian Elemen Fungsi
Sebagai kebutuhan pokok sistem
Data & Informasi Internal menjalankan operasionalnya yang
berasal dari ketentuan perusahaan.
Input Sistem Sebagai kebutuhan pokok sistem
dalam menjalankan operasionalnya
Data & Informasi Eksternal
yang berada diluar ketentuan
perusahaan.
Sebagai pihak pengatur, pengelola
dan penyaji segala informasi dan
Manajemen Informasi
data yang dibutuhkan oleh
perusahaan
Sebagai tatanan sebuah jaringan
Struktur Informasi aliran informasi dan data dalam
Proses Sistem perusahaan
Sebagai sarana dan prasarana yang
Perangkat Informasi dimanfaatkan dalam proses aliran
data dan informasi
Sebagai media yang memperlancar
Komunikasi hubungan dan interaksi dalam aliran
informasi dan data
Sumber : Pengolahan Data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem ............................. (Lanjutan)
INTERNAL SISTEM
Bagian Elemen Fungsi
Sebagai file data yang menjadi
Data Perusahaan
database dan arsip-arsip perusahaan
Sebagai pemberitahuan dan
penunjukkan kepada umum dan
Output Sistem
pihak dalam perusahaan tentang
Informasi Perusahaan
apa-apa yang sepatutnya
diberitahukan oleh perusahaan
kepada konsumen dan masyarakat
Sebagai bahan acuan pertimbangan
Data dan Informasi Hasil
susunan aliran data dan informasi
Operasional
untuk peningkatan atau perbaikan
Sebagai acuan perbandingan pada
Kontrol Sistem
jaringan aliran data dan informasi
Data & Informasi Sistem
yang sedang digunakan untuk
Luar
perbaikan sistem aliran data dan
informasi selanjutnya
EKSTERNAL SISTEM
Sistem Subsistem Fungsi
Sebagai sistem penunjang dari
pihak luar dalam penyampaian
Internet
informasi perusahaan dalam hal
promosi dan pemasaran
Sebagai perangkat jaringan
telekomunikasi yang berguna untuk
Telepon
Sistem mempelancar komunikasi antar
Pendukung loket-loket penjualan tiket
Sebagai media pemasangan iklan
TV, Radio dan Koran dari perusahaan, baik promosi atau
penetapan harga baru
Sebagai perangkat yang digunakan
Komputer sistem dan acuan adopsi teknologi
aliran data dan informasi
Sebagai acuan pertimbangan
pengembangan sistem aliran data
Populasi
dan informasi dalam pelayanan jasa
transportasi untuk konsumen
Masyarakat dan
Sebagai kondisi yang menjadi
Konsumen
pertimbangan bagi perusahaan
Migrasi dalam melayani tingkat perpindahan
penduduk, baik itu migrasi tetap
ataupun nontetap
Sumber : Pengolahan Data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem ............................. (Lanjutan)
EKSTERNAL SISTEM
Sistem Subsistem Fungsi
Sebagai pertimbangan dalam
penentuan harga dan biaya
Tingkat Ekonomi
pelayanan operasional pada
konsumen
Sebagai acuan dalam menetapkan
aturan-aturan perusahaan dalam
Sosial Budaya
penyampaian dan penyajian
informasi dan data bagi masyarakat
Sebagai pertimbangan dalam
memilih tempat dan pembanguan
Lokasi
sarana dan prasarana aliran data dan
informasi perusahaan
Sebagai kondisi dalam
memperhitungkan lamanya dan bisa
Cuaca dan Iklim
Lingkungan tidaknya proses aliran data dan
informasi dijalankan
Sebagai media yang mudah
dijangkau dan dikunjungi oleh
Kemudahan Akses konsumen dan pengguna jasa
laiannya yang disediakan
perusahaan
Sebagai pedoman perusahaan dalam
Undang-undang menjalankan aliran data dan
informasi
Sebagai acuan perusahaan dalam
Kebijakan Pasar menentapkan harga dan mengikuti
Pemerintah persaingan yang kompetitif
Sebagai sarana yang menjadi akses
kebutuhan perusahaan yang selalu
Jalan Raya digunakan perusahaan dalam
memilih rute yang nyaman dan
sesuai dengan keinginan konsumen
Sumber: Pengolahan Data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
6.2. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD)

Pemetaan aliran data dan informasi yang telah dilakukan adalah untuk

menggambarkan suatu aliran data dan informasi yang terstruktur dalam

perusahaan jasa transportasi. Setiap tahapan proses data dan informasi dijabarkan

dengan rinci kebutuhan input dan output datanya, sehingga proses dapat selalu

dikontrol dalam operasionalnya. Data Flow Diagram (DFD) juga

menggambarkan hubungan antar satu proses dengan proses lain yang

menunjukkan aliran interaksi yang harus disediakan perusahaan.

Penstrukturan dengan DFD akan menyelesaikan persoalan struktur aliran

data dan informasi dari metode yang masih manual kemetode yang lebih berbasis

teknologi. Agar dapat menunjukkan struktur aliran yang dapat diaplikan

perusahaan kedalam sebuah jarigan aliran data dan informasi yang dinamis maka

keseluruhan proses tersebut dapat dispesifikasi kedudukannya dalam struktur

aliran data dan informasi perusahaan. Seperti yang ditunjukkan secara berturut-

turut pada Tabel 6.2 sampai dengan Tabel 6.18.

1. Spesifikasi proses pada Departemen Penjualan/Pemasaran (DFD level 2)

Tabel 6.2. Spesifikasi Proses Transaksi Penjualan Tiket


Proses Bagian Departemen Penjualan/Pemasaran

Nama Proses : Transaksi Penjualan Tiket


Nomor Proses : 1.1.1
Kegiatan : Melakukan transaksi dengan pembeli
Input Data : Data calon penumpang, Daftar rute, Daftar harga
/orang/rute/kelas dan Daftar kapasitas bus.
Output Data : Tiket penumpang dan Daftar hasil transaksi
Sumber : Pengolahan data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 6.3. Spesifikasi Proses Penyusunan Daftar Penumpang
Proses Bagian Departemen Penjualan/Pemasaran

Nama Proses : Penyusunan daftar penumpang


Nomor Proses : 1.1.1.1
Kegiatan : Menyusun jumlah penumpang pelayanan
Input Data : Daftar rute, Daftar bus beroperasi dan Daftar hasil
transaksi
Output Data : Daftar Penumpang
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.4. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan


Proses Bagian Departemen Penjualan/Pemasaran

Nama Proses : Transaksi Penjualan Tiket


Nomor Proses : 1.1.1.2
Kegiatan : Merekapitulasi jumlah penjualan harian
Input Data : Daftar rute, Daftar harga /orang/rute/kelas dan
Daftar hasil transaksi.
Output Data : Laporan hasil penjualan
Sumber : Pengolahan data

2. Spesifikasi proses pada Departemen Gudang (DFD level - 3)

Tabel 6.5. Spesifikasi Proses Pengecekan Bus


Proses Bagian Departemen Gudang

Nama Proses : Pengecekan bus


Nomor Proses : 1.2.1
Kegiatan : Mengecek kondisi bus digudang
Input Data : Daftar jumlah bus, Daftar bus beroperasi, Daftar
bus siap operasi dan lembar pengamatan kerusakan
Output Data : Daftar jumlah bus rusak , Daftar jenis kerusakan
Sumber : Pengolahan data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 6.6. Spesifikasi Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Proses Bagian Departemen Gudang

Nama Proses : Pencatatan bus diperbaiki


Nomor Proses : 1.2.1.1
Kegiatan : Mengontrol jumlah bus sedang diperbaiki
Input Data : Daftar jumlah bus rusak, Daftar jenis kerusakan dan
Daftar peralatan bengkel.
Output Data : Daftar bus perbaikan dan Daftar bus akan dioperasi
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.7. Spesifikasi Proses Penyusunan Bus Telah Diperbaiki


Proses Bagian Departemen Gudang

Nama Proses : Penyusunan bus perbaikan


Nomor Proses : 1.2.1.1.1
Kegiatan : Menentukan bus yang akan dioperasi
Input Data : Daftar bus perbaikan dan Daftar bus akan dioperasi
Output Data : Daftar bus beroperasi
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.7. Spesifikasi Proses Penentuan Kapasitas Bus


Proses Bagian Departemen Gudang

Nama Proses : Penentuan kapasitas bus


Nomor Proses : 1.2.1.1.1.1
Kegiatan : Menentukan jumlah penumpang yang dilayani
Input Data : Daftar bus beroperasi dan Daftar bus dibolehkan
Output Data : Daftar kapasitas bus
Sumber : Pengolahan data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Spesifikasi proses pada Departemen Operasional (DFD level - 4)

Tabel 6.8. Spesifikasi Proses Pengecekan Bus/Rute


Proses Bagian Departemen Operasional

Nama Proses : Pengecekan bus/rute


Nomor Proses : 1.3.1
Kegiatan : Mengecek bus untuk melayani rute keberangkatan
Input Data : Daftar rute, Daftar sopir, daftar kapasitas dan
Daftar bus beroperasi
Output Data : Laporan rute pelayanan
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.9. Spesifikasi Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang


Proses Bagian Departemen Operasional

Nama Proses : Pengecekan dan pencatatan penumpang


Nomor Proses : 1.3.2
Kegiatan : Mengecek jumlah penumpang dalam bus
Input Data : Daftar rute, Daftar penumpang dan Lembar
kelengkapan penumpang
Output Data : Laporan jumlah penumpang terlayani
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.10. Spesifikasi Proses Pencatatan Barang Kiriman


Proses Bagian Departemen Operasional

Nama Proses : Pencatatan barang kiriman


Nomor Proses : 1.3.3
Kegiatan : Mencatat jumlah barang yang dikirim
Input Data : Daftar kapasitas barang, Daftar rute, Daftar harga
dan Daftar jenis barang
Output Data : Daftar Laporan pengiriman barang
Sumber : Pengolahan data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4. Spesifikasi proses pada Departemen Adeministrasi (DFD level - 5)

Tabel 6.11. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Keuangan


Proses Bagian Departemen Adeministrasi

Nama Proses : Penyusunan laporan keuangan


Nomor Proses : 1.4.1
Kegiatan : Mengaudit hasil penjualan dan pengeluaran bulanan
Input Data : Laporan penjualan, Daftar rencana anggaran, Daftar
biaya adeministrasi, Daftar biaya operasional.
Output Data : Laporan keuangan dan Neraca laba rugi
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.12. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan


Proses Bagian Departemen Adeministrasi

Nama Proses : Penyusunan laporan gaji karyawan


Nomor Proses : 1.4.2
Kegiatan : Membayar jumlah gaji karyawan
Input Data : Daftar karyawan dan jabatannya, Daftar
upah/karyawan/jabatan dan Daftar jumlah bonus
Output Data : Laporan gaji karyawan
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.13. Spesifikasi Proses Penyusunan Pengadaan Peralatan


Proses Bagian Departemen Adeministrasi

Nama Proses : Penyusunan pengadaan peralatan


Nomor Proses : 1.4.3
Kegiatan : Mengontrol kebutuhan peralatan bengkel
Input Data : Daftar kondisi peralatan, Daftar harga peralatan
Output Data : Laporan pengadaan peralatan
Sumber : Pengolahan data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 6.14. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama
Proses Bagian Departemen Adeministrasi

Nama Proses : Penyusunan laporan kerja sama


Nomor Proses : 1.4.4
Fungsi : Menjalin mitra usaha dengan pihak lain
Input Data : Alamat surat ademinitrasi, Daftar biaya kerja sama
Output Data : Laporan hasil kerja sama
Sumber : Pengolahan data

5. Spesifikasi proses pada Departemen Personalia (DFD level - 6)

Tabel 6.15. Spesifikasi Proses Evaluasi Kinerja Karyawan


Proses Bagian Departemen Personalia

Nama Proses : Evaluasi kinerja karyawan


Nomor Proses : 1.5.1
Kegiatan : Mengukur dan mengontrol kinerja karyawan
Input Data : Daftar karyawan, Daftar standar kegiatan kerja dan
Daftar kegiatan kerja
Output Data : Daftar jumlah bonus, Laporan kinerja karyawan
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.16. Spesifikasi Proses Perekrutan Karyawan Baru


Proses Bagian Departemen Personalia

Nama Proses : Perekrutan karyawan baru


Nomor Proses : 1.5.2
Kegiatan : Merekrut dan menentukan penerimaan karyawan
Input Data : Daftar kebutuhan karyawan dan Daftar kegiatan
kerja
Output Data : Daftar kualifikasi penerimaan dan Daftar karyawan
Sumber : Pengolahan data

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Tabel 6.17. Spesifikasi Proses Penyusunan Kesejahteraan
Proses Bagian Departemen Personalia

Nama Proses : Penyusunan kesejahteraan


Nomor Proses : 1.5.3
Kegiatan : Mengatur kesejahteraan karyawan dan fasilitasnya
Input Data : Daftar fasilitas karyawan dan Daftar keluhan
karyawan
Output Data : Laporan kesejahteraan karyawan
Sumber : Pengolahan data

Tabel 6.18. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor


Proses Bagian Departemen Personalia

Nama Proses : Penyusunan laporan peralatan kantor


Nomor Proses : 1.5.4
Fungsi : Mengontrol kondisi peralatan kantor
Input Data : Daftar kelayakan peralatan, Daftar peralatan rusak
dan Daftar peralatan rusak
Output Data : Laporan jumlah peralatan dan Kondisi peralatan
Sumber : Pengolahan data

Setelah struktur proses terinci, maka antar proses dalam aliran data

menunjukkan hubungan dengan proses lain, baik dengan proses dalam

departemen yang sama atau dengan departemen lain dalam perusahaan. Hubungan

antar departemen ini menunjukkan interaksi antar departemen harus ada dalam

perusahaan, dan perusahaan harus selalu mengontrol dan menjaga aliran data antar

departemen ini, agar setiap proses berjalan lancar. Kelancaran setiap proses data

dan informasi ini merupakan salah satu faktor peningkatan kinerja perusahaan dan

kepuasan konsumen.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
6.3. Analisa Penentuan Hubungan Antar Departemen Hasil Pemetaan Data
Flow Diagram (DFD)

Pemetaan dengan DFD selain menghasilkan struktural setiap proses data dan

informasi, juga diperoleh hubungan-hubungan antar departemen dalam

perusahaan sebagai wujut interaksi sistem aliran data dan informasi yang

dipetakan. Hubungan yang dihasilkan harus dirinci sebagai pola dasar intaraksi

aliran data dan jaringan yang harus dibangun, hal ini untuk menjaga agar interaksi

perpindahan data dan informasi dapat berjalan lancar dalam perusahaan.

Hubungan antar departemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gudang Penjualan/Pemasaran Operasional.

Hubungan yang terjadi dimulai dari tiga tahap awal proses data dan informasi

dari bagian Gudang (Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan

Penyusunan Bus Telah Diperbaiki) yang menghasilkan output Daftar Bus

Beroperasi. Output tersebut menjadi input pada bagian Penjualan/pemasaran

pada proses Penyusunan Daftar Penumpang, yang menghasilkan Daftar

Penumpang. Daftar Penumpang ini menjadi input pada proses Pencatatan dan

Pengecekan penumpang pada bagian Operasional yang menghasilkan Laporan

Jumlah Penumpang Terlayani.

2. Gudang Penjualan/pemasaran Adeministrasi.

Hubungan ini berawal dari seluruh proses pada bagian Gudang (Pengecekan

Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus Telah Diperbaiki

Penentuan Kapasitas) yang menghasilkan Daftar Kapasitas, dan output ini

menjadi input bagi proses pada bagian Penjualan/pemasaran, yaitu ke proses

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Transaksi Penjualan Tiket yang menghasilkan Daftar Hasil Transaksi.

Kemudian Daftar Hasil Transaksi ini menjadi input bagi proses selanjutnya

pada bagian yang sama yaitu proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan

yang menghasilkan outpu berupa Laporan Hasil Penjualan. Output ini

kemudian menjadi input bagi proses Penyusunan Laporan Keuangan pada

bagian Administrasi yang menghasilkan Laporan Keuangan Perusahaan.

3. Gudang Operasional

Hubungan kedua departemen ini diawali oleh tiga tahap awal proses pada

bagian Gudang (Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan

Penyusunan Bus Telah Diperabaiki) yang kemudian menghasilkan Daftar Bus

Beroperasi. Output bagian Gudang ini kemudian menjadi input bagi proses

Pengecekan Bus/Rute pada bagian Operasional yang menghasilkan Laporan

Rute Pelayanan.

4. Personalia - Adeministrasi

Hubungan ini terjadi berawal dari proses Evaluasi Kinerja Karyawan pada

bagian Personalia, yang menghasilkan output berupa Daftar Jumlah Bonus

Karyawan. Output ini selanjutnya menjadi input bagi proses Penyusunan

Laporan Gaji Karyawan pada bagian Administrasi, dimana proses ini

menghasilkan Laporan Gaji Karyawan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
6.4. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis Structural
Equation Modeling (SEM)

Penerapan analisis SEM adalah untuk menentukan jalur-jalur data dan

informasi yang efektif, dan menguji kebenaran jalur dalam rangkaian perpindahan

data dan informasi perusahaan. Jalur efektif ini ditentukan dengan mengkur

persentase tingkat pemakaian data dan informasi oleh setiap proses data dan

informasi, kemudian berapa besar suatu proses data menghasilkan output data dan

informasinya. Jalur efektif ini merupakan jalur-jalur yang wajib diperhatikan

perusahaan sebagai suatu arah aliran yang paling dominan dalam perpindahan

data dan informasinya. Pengujian kebenaran arah aliran dapat dilakukan dengan

melakukan hipotesis terhadap aliran-aliran data dari nilai signifikansi hasil

pengukuran tingkat hubungannya.

Hasil perhitungan SEM menunjukkan semua aliran data dan informasi

perusahaan hanya memiliki 4 jenis tingkat hubungan, yaitu: Sangat Kuat, Kuat,

Cukup Kuat dan Lemah. Dimana keempat hubungan ini memuat keseluruhan

proses aliran data dan informasi perusahaan, rinciannya adalah:

1. Sangat Kuat

Tingkat hubungan jenis ini merupakan aliran data yang efektif, dimana

perpindahan data dan informasi berada pada persentase 80 100 %, artinya

proses data dan informasi sangat bergantung pada input datanya, dan outpu

yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh input datanya. Jalur efektif dari peta

jalur data dan informasi adalah sebanyak 15 proses yang juga memuat seluruh

hubungan antar departemen hasil pemetaan DFD.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Jalur efektif yang diperoleh hasil analisis SEM adalah sebagai berikut:

a. Pengecekan Bua Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus

Telah Diperbaiki Penentuan Kapasitas Transaksi Penjualan Tiket

Penyusunan Daftar Penumpang Pengecekan dan Pencatatan Penumpang.

b. Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus

Telah Diperbaiki Penentuan Kapasitas Transaksi Penjualan Tiket

Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Penyusunan Laporan Keuangan.

c. Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus

Telah Diperbaiki Pengeceken Bus/Rute.

d. Evaluasi Kinerja Penyusunan Laporan Gaji Karyawan.

e. Proses lain yang memiliki tingkat hubungan input, proses dan output yang

efektif dan sangat penting bagi perusahaan adalah sebgai berikut:

- Pengecekan Barang Kiriman.

- Penyusunan Laporan Kerja Sama.

- Perekrutan Karyawan Baru.

- Penyusunan Kesejahteraan.

- Penyusunan Laporan Peralatan Kantor.

2. Kuat

Merupakan kondisi aliran yang memiliki persentase tingkat hubungan

hanya 70 80 % dalam perpindahan data dan informasi. Proses data dan

informasi yang memiliki hubuingan input proses output jenis ini

adalah proses Pengecekan Bus dan proses Penyusunan Pengadaan

Peralatan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Cukup Kuat (Biasa)

Hubungan yang bersifat cukup kuat atau biasa berada pada 40 60 %.

Hubungan pada tingkat ini terjadi pada kebutuhan proses Transaksi

Penjualan Tiket terhadap Daftar Kapasitas. Kondisi ini tidak akan

berpengaruh terhadap keseimbangan aliran data dan informasi perusahaan,

karena kondisi ini merupakan kondisi aman dalam proses perlakuan data

dan informasi yang dilakukan perusahaan.

4. Lemah

Hubungan yang lemah terjadi dari hasil proses Transaksi Penjualan Tiket

yang berupa Daftar Hasil Transaksi. Hal ini harus dikaji kembali oleh

perusahaan karena hasil output ini merupakan input bagi proses

selanjutnya, dan juga berada di lintasan hubungan antar departemen. Jadi

perusahaan harus mengatur kembali penyajian Daftar Hasil Transaksi agar

kebutuhanya dapat dimaksimalkan dalam proses selanjutnya, yaitu proses

Penyusunan Laporan Hasil Penjualan dan proses Penyusunan Daftar

Penumpang.

6.5. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penyusunan Peta Jalur Informasi


Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database.

Penyusunan peta jalur informasi ini adalah untuk menggambarkan kondisi

aliran data dan informasi kedalam bentuk yang lebih jelas jenis prosesnya,

databasenya dan informasinya dalam struktur data dan informasi perusahaan.

Setalah disusun peta jalur informasi, dan menunjukkan bahwa peta jalur informasi

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
memiliki beberapa kelebihan yang menggambarkan sistem aliran data dan

perusahaan layak diaplikasikan.

Faktor-faktor yang menjadikan peta jalur informasi ini layak dan benar

adalah sebgai berikut:

1. Aliran data dan informasi seimbang

Setiap proses data dan informasi menyerap input dengan tingkat hubungan

yang signifikan, dan proses tersebut menghasilkan suatu output data dan

informasi yang juga signifikan.

2. Aliran dapat berbentuk sistem komputer

Seluruh struktur proses yang dihasilkan dapat dikembangkan kedalam

proses yang bersifat komputer dan program. Keseluruhan ini sangat

mendukung lagi apabila beberapa proses yang bersifat dinamis dapat

dilakukan dengan menggunakan Tablet Komputer yang selama ini sudah

mudah didapatkan dipasaran. Proses-proses tersebut adalah:

a. Pengeceken Bus.

b. Pencatatan Bus Dalam Perbaikan.

c. Pengecekan Bus/Rute.

d. Pengecekan dan Pencatatan Penumpang.

e. Evaluasi Kinerja Karyawan.

3. Hubungan antar departemen signifikan

Artinya setiap departemen dalam perusahaan memiliki hubungan yang erat

antara satu dengan yang lain, baik sebagai user output ataupun sebagai

suplayer input data dan informasi dalam operasional perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
6.6. Kegiatan yang Harus Dilakukan Perusahaan Untuk Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis terhadap hasil yang

diperoleh, maka permasalahan-permasalahan seperti yang pernah dikemukakan

sebelumnya pada penelitian ini dapat diatasi dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Untuk mengatasi permasalahan aliran informasi yang masih manual dan tidak

terstruktur, maka dengan adanya pemetaan dengan DFD dan pengujian dengan

analisis SEM, perusahaan dapat menggunakan hasil pemetaan DFD level 7

untuk aliran data yang terstruktur. Untuk mengatasi proses yang manual

perusahaan dapat menggunakan hasil penyusunan peta jalur informasi untuk

mempertimbangkan jaringan yang akan digunakan dalam proses operasional

perusahaan, baik sebagai kompueterais, audio atau campuran.

2. Arus-arus data dan informasi yang harus diperhatikan kelancaran aliran

datanya adalah:

a. Departeman Gudang dengan Departemen Penjualan/Pemasaran

Proses penyusunan bus telah diperbaiki akan menghasilkan daftar bus

beroperasi sehingga penentuan bus untuk penumpang akan dapat

dilakukan saat transaksi penjualan tiket. Maka proses pelaporan ulang

yang selama ini harus dilakukan penumpang dapat dihilangkan. Hal ini

akan mempermudah pihak penjualan dan mengatasi kesalahan penentuan

bus bagi penumpang, serta dapat mempelancar proses persiapan bus yang

dioperasikan lebih awal.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Proses penentuan kapasitas bus pada bagian gudang akan menghasilkan

daftar kapasitas bus yang digunakan pihak pejual tiket saat proses

penentuan nomor dan jumlah penumpang yang ditampung dalam satu rute

pelayanan. Hal ini dapat mempercepat penyusunan daftar penumpang dan

mengatasi persoalan kelebihan muatan serta kepuasan penumpang, karena

bus yang ditumpangi sesuai dengan jenis tiket yang dibeli.

b. Departemen Gudang dengan Departemen Operasional

Proses yang dihasilkan dari penyusunan bus telah diperbaiki akan

menghasilkan daftar bus beroperasi yang digunakan oleh pihak

operasional dalam pengecekan bus/rute. Hal ini dapat mempelancar

pengecekan bus untuk melayani rute keberangkatan sesuai rute pada tiket

penumpang dan jenis bus yang diinginkan, sehingga tidak terjadi lagi

kesalahan penempatan bus untuk penumpang, karena daftar bus beroperasi

yang dimiliki pihak pengecekan bus/rute sama dengan yang dimiliki oleh

pihak penjual tiket.

c. Departemen Penjualan/Pemasaran dengan Departemen Operasional

Proses penyusunan daftar penumpang pada bagian penjualan/pemasaran

akan menghasilkan daftar penumpang sehingga dapat mempelancar

pengecekan dan pencatatan penumpang sesuai dengan jumlah penumpang

yang membeli tiket dalam bus yang elayani rute tersebut. Hal ini akan

mengurangi resiko perusahaan dalam pelayanan yang maksimal, dimana

semua penumpang yang telah membeli tiket dapat melakukan

pemberangkatan sesuai dengan bus yang telah dipesan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
d. Departemen Administrasi dengan Departemen Penjualan/Pemasaran

Proses penyusunan laporan hasil penjualan yang menghasilkan laporan

penjualan pada departemen penjualan/pemasaran digunkan oleh pihak

Administrasi dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Sehingga

perusahaan dapat menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan yang

diperoleh.

Hal ini dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan penyelewengan,

karena jumlah masukan dan keluaran telah diakuntabilitaskan dalam suatu

data file laporan keuangan perusahaan.

e. Departemen Administrasi dengan Departemen Personalia

Proses evaluasi kinerja karyawan menghasilkan Daftar jumlah bonus

karyawan yang digunkan oleh pihak administrasi dalam proses penggajian

karyawan. Sehingga jerih payah karyawan yang benilai baik, yang bekerja

di atas ketentuan yang diwajibkan perusahaan dan hasil kerja memberikan

keuntungan bagi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh keryawan ini

dapat dibalas oleh perusahaan sesuai dengan jumlah yang didapatkan dan

ditentukan perusahaan. Sehingga dengan adanya aliran data ini dapat

menghindari penyelewengan upah bonus karyawan yang dialokasikan oleh

perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
3. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh peta jalur informasi yang terstruktur,

efektif dan berbasis database ini adalah:

a. Peta jalur informasi membantu perusahaan untuk dapat

mengidentifikasikan jalur yang paling dominan dalam suatu proses, baik

input dan outpunya.

b. Peta jalus informasi memudahkan perusahaan melihat pengalokasian

database perusahaan dan informasi yang dapat disampaikan kepada publik

tentang kinerja dan operasional perusahaan.

c. Peta jalur informasi terstruktur, efektif dan berbasis database ini dapat

dijadikan pondasi awal dalam membangun jaringan informasi perusahaan.

Sehingga perusahaan dapat menentukan kebutuhan-kebutuhan peralatan

dalam aliran data dan informasinya. Misalnya jaringan bersifat komputer,

maka perusahaan dapat melihat jumlah komputer dan arah hubungan

komputer serta jumlah tablet komputer untuk proses yang berpindah-

pindah. Hal ini dikarenakan peta jalur informasi menunjukkan bentuk fisik

dari proses aliran data dan informasi.

d. Perusahaan dapat mengetahui jalur-jalur yang memberikan tingkat

hubungan tertinggi dalam proses aliran data dan informasi menunjukkan

hubungan yang harus tetap dijaga perusahaan, sehingga proses aliran data

dan informasi tidak terhambat.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4. Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh peta jalur informasi ini sebagai

berikut:

a. Peta jalur informasi belum menjelaskan dengan rinci software yang harus

dimiliki perusahaan untuk menjalankan proses tersebut secara

komputerisasi.

b. Apabila aliran masih dijalankan secara manual, maka perusahaan akan

memiliki kendala berupa waktu dan media penyaluran data dan informasi

sesuai jaringan yang sekiranya mendukung, misalnya telephone atau

microphone (pengeras suara).

c. Dalam infrastrukturnya peta jalur informasi ini membutuhkan ahli

dibidang jaringan komputer dan ahli dibidang pembacaan dan pengkajian

Data Flow Diagram (DFD).

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dan membahas hasil

yang diperoleh untuk memcahkan permasalahan yang terjadi pada aliran data dan

informasi perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Semua data yang dikumpulkan hanya untuk kebutuhan Data Flow Diagram

(DFD) dan analisa jalur Structural Equation Modeling (SEM), yaitu berupa

proses data, input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan, kemudian

tingkat penggunaan input oleh proses dan output yang dihasilkan oleh proses

tersebut.

2. Jenis DFD yang diperoleh berbentuk Physical Data Flow Diagram (PDFD),

karena berfokus pada proses data dan informasi, dan keseluruhan proses

tersebut masih bersifat manual pada saat ini dalam perusahaan.

3. Hasil pemetaan menunjukkan 18 jenis proses data dan informasi pada seluruh

departemen dalam perusahaan. Setiap proses data dan informasi tersebut dapat

distrukturalkan secara rinci hubungan dengan proses lain atau jenis-jenis input

yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan, sehingga struktural tersebut

mampu membangun suatu hubungan yang komplit dalam aliran data dan

informasi perusahaan.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4. Hasil pemetaan DFD menunjukkan 4 jalur hubungan antar departemen dalam

perusahaan dalam proses aliran data dan informasi perusahaan. Jalur tersebut

berupa interaksi antar departemen yang menunjukkan peran satu departemen

terhadap departemen lain. Departemen-departemen yang berhubungan dalam

perusahaan adalah:

a. Gudang Penjualan/Pemasaran Operasional

b. Gudang Penjualan/Pemasaran Adeministrasi

c. Gudang Operasional

d. Personalia Adeministrasi

5. Hasil analisa SEM menunjukkan tidak ada pola yang salah (risidual) dalam

pemetaan aliran data dan informasi berdasarkan DFD. Sehingga aliran data

dan informasi sudah terstruktur dengan benar dan layak diaplikasikan.

6. Hubungan antar departemen yang terdapat dari hasiul pemetaan memiliki

hubungan yang paling dominan (80 100 %). Dimana tingkat kebutuhan akan

proses pemindahan data dan informasi tersebut memiliki hubungan yang

efektif antar masing-masing proses. Proses-proses yang memiliki jalur efektif

dalam 4 jalur hubungan antar departemen adalah :

a. Gudang Penjualan/Pemasaran Operasional

Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus

Telah diperbaiki Penentuan Kapasitas Transaksi Penjualan Tiket

Penyusunan Daftar Penumpang Pengecekan dan Pencatatan Penumpang.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
b. Gudang Penjualan/Pemasaran Adeministrasi

Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus

Telah diperbaiki Penentuan Kapasitas Transaksi Penjualan Tiket

Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Penyusunan Laporan Keuangan.

c. Gudang Operasional

Pengecekan Bus Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus

Telah diperbaiki Pengecekan Bus/Rute.

d. Personalia Adeministrasi

Evaluasi Kinerja Penyusunan Laporan Gaji Karyawan

7. Hasil interpertasi diagram jalur DFD menunjukkan bahwa hubungan rata

setiap struktur proses dengan input dan output yang dihasilkannya alah sebesar

90 %. Hasil ini menyimpulkan bahwa aliran data sangat kuat hubungannya

dalam proses pemindahan data dan informasi dari satu departemen ke

departemen berikutnya yang saling berhubungan. Kondisi ini menjadi penting

untuk perusahaan dalam proses penyeimbangan aliran data dan informasi,

sehingga harus dipertahankan untuk peningkatan kinerja perusahaan dan

kelancaran operasionalnya.

8. Hasil penelitian mencapai sasaran yang telah ditetapkan (tujuan penelitian),

yaitu membangun suatu peta jalur informasi yang terstruktur, efektif dan

berbasis database. Dimana hasil pemetaan jalur informasi menujukkan 18

proses data dan informasi yang dapat dilakukan secara komputerais, artinya

seluruh proses data dan informasi perusahaan dapat dilakukan secara

komputerais. Keseluruhan proses data dan informasi tersebut menghasilkan 4

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
hubungan yang dapat difokuskan dalam menyelesaikan persoalan aliran data

dan informasi yang selama ini dialami perusahaan, dengan 12 file database

yang harus seslalu dikontrol pihak penyaji data dan informasi perusahaan.

7.2. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan untuk membuat penelitian ini lebih

bermanfaat adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian dapat dikembangkan kembali kedalam pembangunan aliran

data dan informasi yang berbasis webs (jaringan one line). Akan tetapi harus

terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang mendukung serta analisa biaya

yang dibutuhkan untuk pengembangan program aliran data dan informasi

perusahaan.

2. Dikarenakan penelitian ini tidak membahas masalah biaya yang dibutuhkan

apabila perusahaan mengubah sistem aliran data dan informasi yang ada saat

ini ke sistem aliran data yang berbasis komputerais, maka penelitian harus

dikembangkan kembali ke proses analisa biaya dan software yang tepat untuk

membangun aliran informasi yang sesuai dengan jalur pemetaan DFD.

3. Jika perusahaan mesih mempertahankan proses aliran data dan informasi

dengan cara manual dan seperti yang telah dijalankan selama ini, maka hasil

penalitian akan membantu perusahaan dalam memperhatikan jalur efektif

aliran data dan informasinya dengan tetap menjaga kelancaran pemindahan

data dan informasi pada 4 jalur hubungan antar departemen.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
4. Peta jalur informasi hanya menganalisa dan membuat diagram jalur serta jenis

proses yang dapat dikomputeraiskan, untuk aplikasi komputerais perusahaan

hendaknya memilih dan menentukan software atau program-program yang

akan digunakan, jadi aplikasi sangat tergantung pada program komputer yang

digunakan perusahaan.

5. Untuk implementasi hasil penelitian ini dan pengembangannya ke sistem

berbasis komputer dalam proses data dan informasi, perusahaan harus

menggunakan ahli komputer dan pemograman serta pengemangan dan

penganalisa jalur DFD yang handal dalam merancang dan membangun

infrastruktur aliran data dan informasi.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
DAFTAR PUSTAKA

Blanchard, S. Benjamin & Walter J. Fabrycky, 1998, System Engineering and


Analysis, Edisi Ketiga, Penerbit Printice Hall, U.S.A.

Gaspersz, Vincent. Ir, M. Sc, Dr, 1992, Analisis Sistem Terapan Berdasarkan
Pendekatan Teknik Industri, Penerbit Tarsito, Bandung.

Imam, Kamirul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM), Bahan Kuliah
Analisis Multivariat Program MM - PPS UNEJ, Jakarta.

Nurwono, Yuniarto. Ir, MBA, 1994, Manajemen Informasi Pendekatan Global,


Penerbit Alex Media Komputindo, Jakarta.

Pohan, Husni Iskandar dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar


Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta

Ridwan, DRS. M.B.A dan Engkos A. Kuncoro, S.E, M.M., 2007, Cara
Menggunakan dan Memakai Analisa Jalur (Path Analysis), jilid: 1, Penerbit
ALFABETA, Jawa Barat.

Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem
Informasi Bisnis, Penerbit Alex Media, Jakarta.

Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit
ANDI, Yogyakarta.

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Lampiran I : DFD Level 7 Peta Aliran Data Dan Informasi PT. Anugrah
Kurnia Pusaka, Medan.

00 1
)
(1 C.
%

g.
(9
Pe gk

1. % ) ga n

1, .2
4,
Ti

)
1
ny at

%
(9 B.2
8
n

eim Pe

3
ba jua
n la
n

8, .1
)

n n
%
(8 c.2

ka a
ai ng
2
rb ba
Pe tim
r
Pe
In P

h. 7 %
(8
pu en

4 )
7,
B. ,8 %

t D um
(8

2.
6

at pa
5 )

6, 2
J u ng

)
(8 B.1
%
m

3
la
h

1 1
5, 2.
Pe D %)
(7 .2.
c

rb ata
an
aik
00 . 3

pe in
s ya )

si
(1 c.1
%

r o pa
ra
Be m
Bu Pen
c. ,7 Un as
Pe

1. %
D ent

(8
at ua

3. )
4
n
a n

1
Bu K
s ap
tu ita
k s

00 1
)
(1 C.1
%

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009
USURepository 2008
Lampiran II : Peta Aliran Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis
Database di PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di
PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 224
USURepository 2008

Anda mungkin juga menyukai