Anda di halaman 1dari 2

Akibat Krisis Finansial, "Bailout" Jadi Kata Terpopuler di AS

Washington (ANTARA News) - Mencerminkan apa yang dipikirkan rakyat Amerika,


kata "bailout" dan "sosialisme" menyisihkan kata "maverick" dalam kontes kata tahun ini.

Bailout, yang berarti penyelamatan dari kesulitan finansial, dinyatakan sebagai pemenang
kompetisi kata Merriam-Webster tahun ini, Senin, setelah kata tersebut dinilai sebagai
kata paling banyak dicari di laman internet kamus itu, redaktur umum Merriam-Webster,
Peter Sokolowski, mengemukakan kepada AFP.

"Bail out" sebagai frasa merujuk pada terjun dengan parasut dari pesawat terbang atau
dalam pengertian kedua kami, meninggalkan situasi yang berbahaya atau sulit, keduanya
menunjuk pada keadaan yang sulit atau berbahaya," kata Sokolowski.

Menduduki urutan kedua dalam daftar adalah "vet", yakni mengevaluasi kelayakan
seorang calon dan kualifikasi bagi sebuah jabatan.

Di tempat ketiga setelah "maverik", kata yang dipakai dalam kampanye kepresidenan
yang panjang untuk menggambarkan calon Republik, John McCain, adalah kata
"sosialisme".

"Di Amerika, 'sosialisme' merupakan kata kotor," kata Sokolowski.

"Lucu sekali kedudukan kata itu, namun jelas kepada saya rakyat Amerika tak
mengetahui apa itu sosialisme," tutur Sokolowski.

"Kata itu telah menjadi seperti hantu dalam budaya kita dan saya kira banyak orang ingin
mengetahui apa yang salah dengan kata itu, saya tak tahu. Selandia Baru, Prancis,
Denmark, Kanada, mereka semua bangga sebagai negara sosialis," katanya.

Orang yang mencari kata "maverick" akan tahu kalau kata itu berasal dari nama perintis
Amerika, Samuel Maverick, yang tak mau memberi cap pada anak sapinya.

Dalam pengertian di luar binatang ternak, maverick adalah pribadi yang bebas yang tak
mau ikut sebuah kelompok atau partai.

Misogamy, bipartisan dan rogue

Kata lain yang dikaitkan dalam politik di AS, yang muncul dalam daftar kata populer
tersebut adalah bipartisan (melibatkan dua partai), misogami (benci pada wanita) dan
rogue (keras kepala atau anak bengal).
Para komentator menggunakan kata itu untuk mengacu kepada perlakuan yang diterima
Hillary Clinton dalam pemilihan pendahuluan (primary), dan dari para pemimpin Partai
Demokrat yang memilih Obama sebagai calon presiden partai.
Mereka juga merujuk pada misogami bila mereka menganalisa kemungkinan para
pemilih tak akan memberikan suara mereka pada seorang wanita yang menjadi calon
presiden, kata Sokolowsi.

"Rogue" banyak dipakai setelah kata itu digunakan untuk calon wakil presiden dari
Republik, Sarah Palin, pada akhir kampanye. "Dia menjadi 'keras kepala', tak mau
mendengarkan usul para nasehatnya," kata Sokolowski. Kamus elektronik Merriam
Webster meraih 125 juta page view (jumlah halaman yang dilihat) setiap bulan, atau
sekitar 10 pencarian per detik. (*)
Prof. Yunus: Krisis Finansial Alihkan Perhatian dari Masalah Mendesak
London (ANTARA News) - Krisis finansial global akan mengalihkan perhatian dari
berbagai masalah lain yang mendesak, seperti naiknya harga pangan dan energi serta
kerusakan lingkungan, peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus menyatakan kepada
AFP, Rabu. Ekonom Bangladesh itu memperingatkan dunia kemungkinan akan
menghadapi "krisis yang lebih besar" dengan implikasi finansial dan politik, bila
masalah-masalah yang medesak itu tidak mendapat perhatian. "Apa yang kita saksikan
sebagai krisis finansial merupakan bagian dari lebih banyak lagi krisis, yang berlangsung
serentak pada 2008," kata Yunus dalam wawancara pada pertemuan puncak pemimpin
bisnis di London.

"Anda ingat krisis pangan? Itu masih berlangsung dan tidak menghilang. Singkatnya,
masalah ini makin mendesak dan setiap orang memberikan perhatian."
Kemudian kita mengalami krisis energi, krisis ini masih ada ... Dan selanjutnya krisis
lingkungan, kita belum menyelasaikan apa-apa atas krisis lingkungan", imbuhnya.

Profesor Yunus, yang bersama Grameen Bank yang didirikannya meraih Nobel
Perdamaian pada 2006 berkat daya upayanya mengangkat penduduk keluar dari
kemiskinan absolut dengan memberikan mereka kredit mikro, mengemukakan setiap
solusi harus "memberikan perhatian secara simultan pada keempat hal ini." Yunus juga
mengecam bantuan pemerintah kepada berbagai bank, dengan melukiskannya sebagai
"menyelamatkan orang yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis ini, namun ... tidak
memperhatikan korban dari krisis ini."

Dalam beberapa pekan terakhir, para pemerintah di Eropa dan AS telah menjanjikan
trilyunan dolar dalam dana pemerintah untuk menyelamatkan berbagai lembaga finansial
yang terhuyung-huyung akibat hancurnya pasar kredit, dipicu oleh krisis kredit
perumahan rakyat subprima di AS. (*)

Anda mungkin juga menyukai