Anda di halaman 1dari 20

Agustus 2016

Jurnal Arsitektur ISSN: 2338-7912

scale
Sustainability City Architecture Landscape Environment
BANGUNAN DAN HUNIAN EKOLOGIS + HEMAT ENERGI
Uras Siaahan

KEBIJAKAN REVITALISASI KOTA-KOTA TUA PLOVDIV (BULGARIA),


EROPA TIMUR DAN MEDINA TUNIS (TUNISIA), AFRIKA UTARA OLEH
MASING - MASING PEMERINTAH
Sri Pare Eni

KARAKTERISTIK - KARAKTERISTIK SMART CITY YANG TERINTEGRASI


DAN PENERAPANNYA DI JAKARTA
Fanny Siahaan

SOCIAL PRODUCTION OF SPACE DI KAWASAN PANTAI UTARA


JAKARTA
Sahala Simatupang

KAMPUNG NAGA BERCIRIKAN ARSITEKTUR BUDAYA SUNDA SEBAGAI


KAWASAN EKOLOGIS YANG BERKELANJUTAN DI NEGLASARI
TASIKMALAYA
Sitti Wardiningsih

AKSESIBILITAS DAN KARAKTERISTIK KAWASAN PEKOJAN JAKARTA


Theresia Budi Jayanti

Volume 4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Nomor 1
Halaman 458- 538
SCALE ISSN: 2338 - 7912
Volume 4, No. 1 , Agustus 2016

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung :Dekan FakultasTeknik, UKI


PenanggungJawab :Ketua Program Studi Arsitektur, FT - UKI
Ketua Redaksi :Fanny Siahaan, ST, MT.
Anggota Redaksi :Prof. Dr.Ing. Sri Pare Eni, Lic. rer. Reg.
Prof. Dr.Ing. Uras Siahaan, Lic. rer. Reg.
Ir. Sahala Simatupang, MT.
Prissilia Giovani, SE.
Mitra Bestari :Prof. Dr. Ing. Uras Siahaan, Lrr.
Prof. Dr. Ing. Sri Pare Eni, Lrr.
Prof. Dr. James Rilatupa, MSc.
Desain Sampul :Ir. Sahala Simatupang, MT.
Alamat Redaksi :Sekretariat Jurusan Teknik Arsitektur,
Universitas Kristen Indonesia (UKI),
Jalan Mayjen. Sutoyo, Cawang.
Jakarta 13630
Email : uki.scalejurnal@yahoo.com

i
SCALE ISSN: 2338 - 7912
Volume 4, No. 1 , Agustus 2016

DAFTAR ISI

Susunan Redaksi... ... .............i


Daftar Isi ... ... . ..........ii
Editorial.............. .. .........iii

1. BANGUNAN DAN HUNIAN EKOLOGIS HEMAT ENERGI


Uras Siaahan..................................................................................................458-469

2. KEBIJAKAN REVITALISASI KOTA-KOTA TUA PLOVDIV (BULGARIA),


EROPA TIMUR DAN MEDINA TUNIS (TUNISIA), AFRIKA UTARA OLEH
MASING - MASING PEMERINTAH
Sri Pare Eni ........................ ......................470-486

3. KARAKTERISTIK - KARAKTERISTIK SMART CITY YANG TERINTEGRASI DAN


PENERAPANNYA DI JAKARTA
Fanny Siahaan.........................................................................................487-501

4. SOCIAL PRODUCTION OF SPACE DI KAWASAN PANTAI UTARA JAKARTA


Sahala Simatupang.........................................................................................502-514

5. KAMPUNG NAGA BERCIRIKAN ARSITEKTUR BUDAYA SUNDA SEBAGAI


KAWASAN EKOLOGIS YANG BERKELANJUTAN DI NEGLASARI
TASIKMALAYA
Sitti Wardiningsih............................................................................................515-524

6. AKSESIBILITAS DAN KARAKTERISTIK KAWASAN PEKOJAN JAKARTA


Theresia Budi Jayanti......................................................................................525-537

Petunjuk Penulisan Naskah .. .......538

ii
SCALE ISSN: 2338 - 7912
Volume 4, No. 1 , Agustus 2016

EDITORIAL

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugrah-Nya,
jurnal SCALE Vol. 4.No.1, ini dapat diterbitkan. Edisi ini berisikan enam artikel dari hasil
penelitian para staf pengajar baik dari Prodi Arsitektur Fakultas Teknik UKI maupun staff
pengajar dari luar UKI.
Adapun redaksi berharap bahwa jurnal ini dapat menjadi wadah bagi para
pemerhati dunia arsitektur untuk dapat menuangkan buah pikirannya dalam bentuk
tulisan sehingga dapat memperkaya wawasan dalam bidang arsitektur.
Dalam kedapannya, redaksi berharap jurnal SCALE ini dapat lebih baik dan
bermanfaat bagi para pembacanya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terkait atas segala
bantuan, perhatian dan kerjasamanya .

Salam Sejahtera,

Redaksi SCALE

iii
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

KARAKTERISTIK - KARAKTERISTIK SMART CITY


YANG TERINTEGRASI DAN PENERAPANNYA DI
JAKARTA
Fanny Siahaan
Staff Pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Kristen Indonesia
Kampus UKI, Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta
uki.scalejurnal@yahoo.com

ABSTRACT
The development of the city associated with the occupants gave many problems
especially with regard to supporting of the city. Environmental issues, social, economic,
education and mobility demands of the community to be able to become smart in the
inhabited city in which he dwells.
The emergence of the concept of the smart city is seen as one of the solutions
that is able to accommodate the issues are integrated. Smart city has a dependency with
ICT (information and communication technology) or ICT (Information and
Communication Technology). Transparency in information and communication can be
undertakes with ICT. It is inseparable from the utilization of technologies that are
considered to be in line with the pattern of urban community's reliance on high
technology for the comfort and convenience of life. The attitude of the local Government
of Jakarta, which has already started an application smart city deserves to be in
appreciation. Although it may still be many community who have not been able to
understand the integrated smart city concept adopted by the local Government of
Jakarta has not even knowing the application-wide application.
By understanding the characteristics of smart city, be expected the community
can be understand and finally they can further participate in surveillance of their territory.

Keywords: Characteristics, Smart City, integration, application, Jakarta

ABSTRAK
Perkembangan kota terkait dengan penghuninya memberi banyak persoalan -
persoalan terutama yang berkaitan dengan daya dukung kota tersebut. Masalah -
masalah lingkungan, sosial, ekonomi, pendidikan dan mobilitas menuntut masyarakat
untuk dapat bersikap smart dalam menghuni kota dimana ia berdiam.
Munculnya konsep smart city dipandang sebagai salah satu solusi yang mampu
mewadahi masalah - masalah tersebut secara terintegrasi.Smart city memiliki
ketergantungan dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information
and Communication Technology).Transparansi dalam informasi dan komunikasi dapat
diwadahi dengan ICT.Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi yang dianggap
sejalan dengan pola masyarakat urban yang memiliki ketergantungan yang tinggi
dengan teknologi untuk kenyamanan dan kemudahan hidup.Sikap Pemda Jakarta, yang
sudah memulai aplikasi smart city layak untuk di apresiasi. Walaupun mungkin masih
banyak masyarakat Jakarta yang belum dapat memahami secara terintegrasi konsep
smart city yang diadopsi oleh Pemda Jakarta bahkan belum mengetahui aplikasi -
aplikasinya.Dengan memahami karakteristik - karakteristiknya, maka diharapkan
masyarakat dapat mengenal lalu memahami selanjutnya dapat turut serta dalam
pengawasan wilayahnya.

Kata Kunci: Karakteristik - karakteristik, Smart City, terintegrasi, penerapan, Jakarta

487
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

I. PENDAHULUAN
Semakin hari semakin banyak manusia yang akan memenuhi bumi,
diprediksikan bahwa pada tahun 2050 pertumbuhan populasi manusia di dunia
mencapai 75%. Konsumsi energi yang terjadi sekitar 60% - 80%.Hal ini menyebabkan
masalah masalah lingkungan yang berakibat pada menurunnya daya dukung
lingkungan.Dengan kondisi kondisi diatas dapat dimengerti betapa pentingnya kearifan
dalam memanfaatkan semua potensi potensi alam secara terintegrasi dan terkendali,
dimana salah satunya dengan bersikap smart melalui konsep smart city.Dapat dikatakan
bahwa konsep Smart City sejalan dengan konsep Sustainable City.
Smart city merupakan konsep kota yang pada sebagian orang diakui sebagai
feomena label pada masyarakat urban. Smart city juga dianggap sebagai the organic
integration of systems.Hubungan diantara sistem - sistem coresmart city diambil dan
dibuat sistem dari sistem - sistem tersebut, sehingga tidak ada sistem yang dioperasikan
secara tertutup.
Pada beberapa kota di benua Eropa, konsep kota ini telah diterapkan secara
terintegrasi, seperti di Copenhagen, Amsterdam, Vienna, Barcelona, Stockholm, Paris,
London, Hamburg, Berlin dan Helsinki.
Smart city merupakan konsep kota yang merupakan issue yang berkembang
akhir - akhir ini khususnya di Jakarta. Pemda Jakarta telah mempersiapkan dan
meluncurkan berbagai program beserta aplikasi - aplikasi yang terkait dengan smart
city.Namun sebaiknya perlu dipahami terlebih dulu konsep smart city secara terintegrasi,
dengan memahami karakteristiknya.
Pembahasan ini dibatasi oleh ruang lingkup Smart City pada kota Jakarta
secara umum.

II. STUDI LITERATUR


II.1. Definisi Smart City
Dalam perkembangannnya, terdapat beberapa pemahaman maupun definisi
yang muncul terkait dengan issue smart city.Diantaranya seperti yang terdapat dibawah
ini:
"Smart cities are places where information technology is combined with infrastructure,
architecture, everyday objects, and even our bodies to address social, economic, and
environmental problems" (Anthony B. Townsend, 2014)
Disamping itu terdapat juga definisi kerja, seperti yang tertera pada tabel 1.Dari
beberapa definisi tersebut, terdapat lebih dari satu definisi dari smart city yang berasal
dari berbagai sumber, namun untuk dapat memahami smart city perlu dirinci atas
beberapa karakterisik - karakteristik beserta faktor - faktornya.

II.2. Karakter - Karakter Smart City ( Characteristics of a Smart City)


Smart city merupakan konsep kota yang terintegrasi dengan karakter karakter
yang melingkupi hampir semua aspek aspek vital kota (Lihat gambar 1). Berdasarkan
sumber yang diperoleh dari Centre of Regional Science, Vienna UTtahun 2007, bahwa
terdapat enam karakteristik - karakteristik dari smart city, yaitu: economy, people,
governance, mobility dan environment. Pembagian atas enam karakter - karakter
tersebut diharapkan dapat memudahkan dalam mewadahi aspek - aspek kehidupan
masyarakat yang di operasionalkan dengan sistem Smart City.

488
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

No. Working Definition of Smart City

1. A city well performing in a forward-looking way in economy, people, governance,


mobility, environment, and living, built on the smart combination of endowments and
activities of self-decisive, independent and aware citizens.
2. A city that monitors and integrates conditions of all of its critical infrastructures,
including roads, bridges, tunnels, rails, subways, airports, seaports, communications,
water, power, even major buildings, can better optimize its resources, plan its
preventive maintenance activities, and monitor security aspects while maximizing
services to its citizens.
3. A city connecting the physical infrastructure, the IT infrastructure, the social
infrastructure, and the business infrastructure to leverage the collective intelligence of
the city.
4. A city striving to make itself smarter (more efficient, sustainable, equitable, and
liveable)
5. A city combining ICT and Web 2.0 technology with other organizational, design and
planning efforts to dematerialize and speed up bureaucratic processes and help to
identify new, innovative solutions to city management complexity, in order to improve
sustainability and liveability.

6. The use of Smart Computing technologies to make the critical infrastructure


components and services of a citywhich include city administration, education,
healthcare, public safety, real estate, transportation, and utilitiesmore intelligent,
interconnected, and efficient.
Tabel 1. Definisi kerja dari Smart City
(Sumber: Hawaii International Conference on System Sciences, 2014)

Gambar 1. Karakteristik - karakteristik Smart City


( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang karakteristik - karakteristik


smart city, maka pada gambar 2, terlihat sebuah piramida yang diambil dari sumber
yang sama, dimana menggambarkan analisis struktur dari konsep smart city. Setiap

489
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

karakteristik - karakteristik tersebut mengandung beberapa faktor - faktor ( berjumlah 31


faktor ) dan setiap faktor - faktor tersebut memiliki beberapa indikator - indikator (
berjumlah 74 indikator ).

Gambar 2. Analisis struktur Smart City


( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

II.3. Faktor - Faktor Smart City(Factors of a Smart City)


Faktor - faktor dari smart city merupakan hasil break down dari karakteristik -
karakteristik yang dimiliki oleh smart city. Hal ini dapat terlihat pada gambar 3, dimana
dijabarkan berdasarkan masing - masing karakteristik, yang mana hampir menyentuh
semua aspek kehidupan masyarakat kota sehingga perlu adanya integrasi dalam
operasionalnya.

II.4. Indikator - Indikator Smart City( Indicators of a Smart City )


Indikator berada pada level yang terbawah, dimana merupakan hasil break
down dari faktor - faktor yang ada. Pada tabel 2 dan 3, terlihat daftar indikator - indikator
tersebut, seperti: smart economy, memiliki 6 faktor - faktor dan 12 indikator - indikator.
Melakukan analisa struktur smart city bertujuan mengetahui karakteristik -
karakteristik dan faktor - faktordari smart city itu sendiri sehinggga terbentuk
pemahaman yang terintegrasi tentang smart city.Dengan demikian dapat diketahui
aplikasi - aplikasinya.
Dalam operasionalnya belum ada standar yang benar - benar baku dari
karakteristik, faktor maupun indikator tersebut. Dalam beberapa sumber terdapat pula
perbedaan - perbedaan. Dalam hal ini sebaiknya dapat disesuaikan dengan kondisi kota.

III. METODELOGI PENELITIAN


Penelitian ini menerapkan metode analisis konten kualitatif (qualitative contente
analyse) yang merupakan metode analisis dengan integrasi yang lebih mendalam
secara konseptual (Bungin, 2004). Penulis melakukan analisa dengan beberapa sumber
termaksud penelitian - penelitian terdahulu, baik dalam bentuk jurnal, buku dan
sebagainya.Disamping itu data juga diperoleh dari portal smart city Jakarta.

490
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

Gambar 3. Karakteristik - karakteristik dan faktor - faktor dari Smart City


( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

491
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

Tabel 2. Daftar indikator - indikator Smart City( Economy, people and Governance )
( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

492
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

Tabel 3. Daftar indikator - indikator smart city( mobility, environment and living
( Sumber: Centre of Regional Science, Vienna UT, 2007)

493
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

IV. TINJAUAN TENTANG SMART CITY DI PROVINSI DKI JAKARTA


IV.1. Karakteristik - Karakteristik Smart City
Smart City bertujuan mewujudkan Jakarta modern dan inovatif yang mampu
mengelola sumber daya kotanya secara efektif, efisien dan berkelanjutan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT
(Information and Communication Technology) dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang partisipatif, demi tercapainya masyarakat yang sejahtera dan berbudaya.
Karakteristik maupun visi dalam mewujudkan smart city, khususnya di DKI Jakarta,
adalah sebagai berikut:
1. Smart Government
Pemerintahan yang cerdas (pemberdayaan dan partisipasi), kunci utama
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance, yang
merupakan paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan,
keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas
ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya
guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, serta bertanggung jawab, dan berdaya
saing .
2. Smart People
Masyarakat pintar (kreativitas dan modal sosial), pembangunan senantiasa
membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal usaha (human
capital), maupun modal sosial (social capital).Kemudahan akses modal dan pelatihan-
pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan keterampilan mereka dalam
mengembangkan usahanya. Modal sosial termasuk elemen-elemen seperti
kepercayaan, gotong-royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling
menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan
ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab
terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi,
menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan.
3. Smart Economy
Ekonomi pintar (inovasi dan persaingan), semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang
ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan
pasar usaha/modal.
4. Smart Mobility
Mobilitas pintar (transportasi dan infrastruktur), pengelolaan infrastruktur kota
yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu dan
diorientasikan untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik.
5. Smart Environment
Lingkungan pintar (keberlanjutan dan sumber daya), lingkungan pintar itu berarti
lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan
fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik lingkungan yang
bersih tertata, RTH yang stabil merupakan contoh dari penerapan lingkungan pintar.
6. Smart Living
Cerdas hidup (kualitas hidup dan kebudayaan), berbudaya berarti bahwa manusia
memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya).Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis,
dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri.Pencapaian budaya pada
manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari
pendidikan.Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya,
dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.

494
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

IV.2. Elemen Pelaku Dalam Smart City


Terdapat tiga elemen yang merupakan pelaku dalam smart city, yaitu:
Government( Pemerintah), public ( Masyarakat ) dan private( Swasta ). Pada gambar
4.digambarkan hubungan antara pemerintah dan swasta yang bersinergi dalam
mewujudkan aplikasi smart city dan masyarakat sebagai pengguna aplikasi tersebut.
Disamping itu peran masyarakat juga dilibatkan dalam pengawasan kinerja smart city itu
sendiri.

GOVERNME PRIVAT
NT E

PUBLIC

Gambar 4. Elemen pelaku dalam Smart City


( Sumber: Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan, Pemda DKI, 2015)

Waze - GPS, Peta &


Lalulintas
Gambar 5. Beberapa contoh pihak swasta yang terlibat dalam Smart City
(Sumber:https://play.google.com/store/apps/similar?id=id.go.jakarta.publikPemprov DKI Jakarta )

Pada gambar 5.menunjukkan beberapa pihak swasta yang terlibat dalam


program smart city, diantaranya dalam bidang transportasi, seperti: transportasi berbasis
aplikasi online serta aplikasi google waze sebagai media informasi tentang GPS,peta
dan lalu lintas.

IV.3. Karakteristik dan Faktor Smart City Versi Pemda DKI Jakarta
Merunut dari beberapa literatur, maka diperoleh masukan bahwa terdapat
sedikit perbedaan versi karakteristik - karakteristik berikut faktor - faktornya yang
diadopsi oleh negara - negara di dunia.Sesuai dengan pembahasan ini, dimana ruang
lingkupnya hanya terbatas pada wilayah DKI Jakarta, sehingga karakteristik -
karakteristiknya adalah seperti pada gambar 6.Pada gambar tersebut terlihat tabel yang
menunjukkan bahwa setiap karakter tersebut terdiri dari beberapa faktor - faktor.

IV.4. Aplikasi Smart City Di Provinsi DKI Jakarta


Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah meluncurkan aplikasi smart
city, dimana Pemprov DKI dapat memantau laporan warga dan mengontrol kinerja lurah,
camat, serta semua perangkat daerah dalam merespons keluhan serta laporan publik.
Aplikasi ini bukan hanya dapat diakses oleh aparat pemerintahan tetapi juga oleh warga
kota sehingga terjadi transparasi informasi.Transparasi informasi ini dilakukan dengan
pemanfaatan ICT (Information Communication Technology) atau TIK (Teknologi
Informasi Komunikasi) yang bekerjasama dengan pihak swasta.

495
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

JakartaSmart CityPortal
Jakarta Smart City adalah program smart city (kota pintar) Jakarta yang
berguna untuk membangun kota Jakarta menggunakan teknologi informasi dan data
agar menjadikan kota Jakarta menjadi lebih layak huni (Lihat gambar 7. dan 8.). Dengan
aplikasi portal ini diharapkan, masyarakat dapat bersama-sama memantau kondisi
Jakarta dan menjadikannya Jakarta kota yang lebih baik , yaitu Jakarta yang inovatif dan
modern.

SMART ECONOMY SMART GOVERNANCE


(Competitiveness) (Administration and Participation)
Eco_1 Innovative Spirit Gov_1 Participation Public Life
Eco_2 Entrepreneurship Gov_2 Public and Social Services
Eco_3 Economic Image and Trademarks Gov_3 Transparent Governance
Eco_4 Productivity
Eco_5 Flexibility of Labour Market
Eco_6 International Embeddedness

SMART PEOPLE SMART MOBILITY


(Social and Human Capital) (Transport and ICT)
Peo_1 Level of Qualification Mob_1 Local Accessibility
Peo_2 Lifelong Learning Mob_2 (Inter-) national Accessibility
Peo_3 Ethnic Plurality Mob_3 Availability of IT Infrastructure
Peo_4 Open Mindedness Mob_4 Sustainability of The Transport
System

SMART ENVIRONMENT SMART LIVING


(Natural Resources) (Quality of Live)
Env_1 Environmental Conditions Liv_1 Cultural Facilities
Env_2 Air Quality ( No Pollution ) Liv_2 Health Conditions
Env_3 Ecological Awareness Liv_3 Individual Security
Env_4 Sustainable Resource Management Liv_4 Housing Quality
Liv_5 Education facilities
Liv_6 Touristic Attractiveness
Liv_7 Economic Welfare

Gambar 6. Karakteristik - karakteristik Smart City


( Sumber: Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan, Pemda DKI, 2015)

Jakarta Smart City Portal mengintetrasikan seluruh data dan informasi dari
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dengan menggunakan algoritma dan
visualisasi pemetaan.Warga Jakarta dapat mengakses smartcity.jakarta.go.id., yang
merupakan website yang terintegrasi dengan aplikasi sosial media pengaduan warga ibu
kota, seperti (Kompas.com, 2014):
e-mail: dki@jakarta.go.id
Twitter: @jakartagoid
Facebook: jakarta.go.id
website www.jakarta.go.id
petajakarta.org
Lapor! 1708
GoogleWaze

496
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

Gambar 7 .Portalsmart city


( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/)

Gambar 8 .Contoh beberapa Informasi, termaksud kondisi real yang dapat diakses di website
Smart City
( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/)

Penerapan program Jakarta Smart City (JSC) dengan pemanfaatan teknologi


dan komunikasi untuk mewujudkan pelayanan masyarakat lebih baik telah dilakukan
Unit Pengelola (UP) JSC sejak akhir tahun 2014. Perkembangannya juga semakin
meningkat. Pada akhir tahun 2015, JSC memiliki Jakarta Smart City Lounge, ruang
kreatif untuk mendukung implementasi JSC, dimana salah satunya monitoring room(
Lihat gambar 9.). Ruangan dilengkapi dengan hyperwall layar LED besar untuk
menampilkan berbagai informasi yang telah terintegrasi dengan sistem JSC. Sekitar 10
orang dari tim field and operational berada di dalam monitoring room untuk merekap,
menganalisis, dan memastikan proses pengaduan masyarakat telah diproses oleh
kelurahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Monitoring room juga dilengkapi dengan video surveillance dan sistem
Intelligent Operational Center (IOC) untuk menganalisis, mengevaluasi, hingga
mengantisipasi berbagai kejadian di Jakarta. Data Waze, CCTV, dan laporan
masyarakat dapat dipadukan menjadi prediktif analisis untuk mengantisipasi masalah
atau berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Monitoring Room ini berhadapan dengan V-meeting room yang dilengkapi
dengan teknologi smart glass kaca yang bisa dibuka tutup dan dikendalikan dengan
remote control sehingga siapapun dapat melihat secara langsung monitoring room
melalui V-meeting room. (jsc-sy)

497
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

Gambar 9 .Monitoring Room Jakarta Smart City (JSC) di Balai Kota, Jakarta
( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/blog/68/monitoring-room-jakarta-smart-city-lounge-
memantau-seluruh-jakarta)

Aplikasi Qlue dan CROP


Selain itu juga diluncurkan aplikasi media sosial Qlue (Keluhan yang
berkualitas) untuk warga jakarta yang bertugas untuk memastikan seluruh keluhan yang
di uploadmasyarakat di dengar oleh pihak pemerintah dan swasta, dimana Qlue saat ini
bekerjasama dengan Jakarta Smart City(Lihat gambar 10).
Qlue merupakan media sosial yang memiliki sarana penyampaian aspirasi
pengaduan secara real time, seperti pengaduan macet, banjir, sampah, parkir ilegal,
pengemis, dan sebagainya dapat dilaporkan berdasarkan lokasi dan fotonya.
Setiap laporan warga yang ada di aplikasi Qlue, terintegrasi ke laman
smartcity.jakarta.go.id. Semua laporan warga di website dan aplikasi tersebut langsung
terkoneksi ke aplikasi Android yang khusus diunduh oleh aparat Pemprov DKI Jakarta
serta aparat kepolisian bernama CROP ( Cepat Respons Opini Publik ). Pimpinan yang
berwenang dapat melihat kondisi jakarta yang sebenarnya melalui monitoring CCTV
dimana ruang kontrol-nya berada di Balai Kota. Lokasi - lokasi CCTV berada pada area -
area yang dianggap vital dan strategis, seperti: di jalan - jalan raya / strategis, pintu -
pintu air, sungai, stasiun, bandara, dan sebagainya.
Aplikasi CROP menggunakan Google Maps sebagai dasar pemetaan
digital.Dalam hal ini, aparat pemerintah yang bertugas menindaklanjuti laporan warga
memberi hasil laporan respons ke smartcity.jakarta.go.id yang terkoneksi langsung
dengan aplikasi Qlue.
Laporan masyarakat yang masuk ke aplikasi Qlue langsung direspon oleh
PPSU ( Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) di setiap kelurahan yang
langsung terjun ke lokasi (Lihat gambar 11.). User Qlue dapat mengetahui apakah
laporannya sudah selesai diatasi melalui warna tombol yang ada di aplikasi tersebut, jika
hijau berarti sudah selesai di proses dan jika di klik akan tampil foto proses
penyelesaiannya.

498
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

Gambar 10.Aplikasi QLUE sebagai bagaian dari Jakarta Smart City


( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/)

Gambar 11.PPSU sedang bertugas merespon laporan Qlue


( Sumber: http://smartcity.jakarta.go.id/blog/69/cepat-tanggap-ppsu)

Aplikasi smart city, dapat memberikan informasi tentang nilai Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) sampai perencanaan kota. Selain itu banyak hal yang dapat
memudahkan masyarakat dengan sistem online dalam pengurusan, baik yang
berhubungan dengan kebutuhan hidup sehari - hari maupun dalam kaitannya dengan
pemerintah seperti: e-KTP, Pajak online. BPJS, Pasport, tagihan listrik, tagihan air dan
sebagainya. Dengan sistem online, diharapkan terjadi transparasi dan efisiensi serta
memudahkan dalam pengawasanya.

Gambar 12.Beberapa contoh aplikasi berbasis online dalam hal perolehan informasi, pengurusan
dokumen - dokumen maupun tagihan - tagihan
( Sumber: berbagai sumber )

Selain dalam bidang government, dalam hal mobility, Pemda Jakarta


mengeluarkan produk - produk, seperti: Trans Jakarta (Lihat gambar 13.) danAngkutan
Perbatasan Terintegrasi Busway Transjakarta ( APTB) yaitu layanan dari kota-kota di
sekitar Jakarta (Jabodetabek) menuju koridor busway.Secara geografis beberapa halte
Transjakarta berkedatan dengan stasiun kereta Jabodetabek sehingga memungkinkan

499
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

satu sama lain moda transportasi berfungsi sebagai pengumpan atau feeder. Lokasi-
lokasi stasiun KRL yang berdekatan dengan halte busway diantaranya Cawang,
Manggarai, Juanda, Kebayoran Lama, Dukuh Atas, Jakarta Kota
Selain Transjakarta, beberapa transportasi public sudah menggunakan kartu
berbayar atau e-money sebagai pengganti uang tunai dan tiketnya dapat dipesan secara
online, seperti kereta api, pesawat, dan kapal lautsehingga masyarakat dapat
menempuh perjalanan dengan tingkat kenyamanan dan efisiensi yang lebih baik.
Aplikasi transportasi berbasis online lainnya juga dapat dijumpai, seperti: Go Jek, Grab
Bike, Grab Taxi dan Uber merupakan beberapa sarana transportasi yang sejalan
dengan smart city yang dioperasionalkan oleh pihak swasta.

Gambar 13.Peta jaringan, armada Transjakarta dan alat bayar berupa kartu e-money
( Sumber: http://www.transjakarta.co.id/about.php?q=54XNwtzR3A==)

Smart economy, merupakan salah satu pilar atau karakter dari smart city yang
penting, dalam hal ini pemda Jakarta melakukan upaya - upaya seperti: memberi
bantuan modal dan mengeluarkan kebijakan - kebijakan yang bertujuan memudahkan
pengusaha kecil menengah, memberi pelatihan - pelatihan terutama kepada industri -
industri rumahan, dan sebagainya.
Dalam rangka menciptakan smart people, pemda Jakarta melakukan beberapa
usaha seperti: menerbitkan kartu Jakarta Pintar, membebaskan iuran sekolah sampai
jenjang SD untuk sekolah - sekolah negeri, dan sebagainya.
Pemda Jakarta juga melakukan usaha untuk menumbuhkan smart living di
masyarakat seperti: memberikan BPJS yang memberi layanan kesehatan yang
terjangkau bahkan gratis bagi yang tidak mampu meningkatkan keamanan masyarakat
melalui aplikasi Qlue beserta CCTV - CCTV pada jalan - jalan strategis, membuat
Jakarta Digital Library ( iJakarta), membangun rusun - rusun bersubsidi, dan
sebagainya.
Dari segi smart environment, pemda Jakarta telah menambah luasan RTH (Ruang
Terbuka Hijau) seperti: konsep Taman Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di
Monas dan beberapa taman bermain anak di beberapa wilayah di Jakarta. Selain itu di
setiap kelurahan disiagakan PPSU untuk mengatasi masalah - masalah sampah, parkir
liar, PKL, bangunan liar dan sebagainya (Lihat gambar 11.).

V. KESIMPULAN
Konsep smart city dapat dikatakan sejalan dengan konsep masyarakat urban
yang tidak lepas akan kebutuhan teknologi dalam kenyamanan dan kemudahan hidup.
Bahkan terdapat pendapat bahwa smart city merupakan label dari masyarakat urban.
Berkenaan dengan hal tersebut ketergantungan smart city dengan TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and Communication Technology)
merupakan bagian yang sulit dipisahkan.Transparansi dalam informasi dan komunikasi
dapat diwadahi dengan ICT.
Sikap Pemda Jakarta, yang sudah memulai aplikasi smart city layak untuk di
apresiasi. Walaupun masyarakat masih belum dapat memahami secara terintegrasi
konsep smart city yang diadopsi oleh Pemda Jakarta, karena terdapat banyak kendala -

500
SCALE ISSN : 2338 - 7912
Volume 4 No. 1, Agustus 2016

kedala ataupun latar belakang yang membedakan Jakarta dengan kota - kota lain yang
sudah lebih dulu menerapkan smart city. Dalam hal ini pemda hendaknya dapat
melakukan evaluasi yang lebih detail untuk memahami kendala - kendala yang ada di
lapangan dan merumuskan pola smart city yang optimal. Kendala - kendala tersebut,
seperti: belum semua warga Jakarta menggunakan smart phone, biaya internet yang
masih tergolong mahal di Indonesia, faktor usia yang sering dikaitkan dengan kesulitan
dalam penggunaan smart phone, perekonomian yang lemah dari sebagian masyarakat
Jakarta, dan sebagainya.
Dari beberapa pantauan, diperoleh bahwa masyarakat lebih familiar dengan
Qlue namun tidak paham Program Jakarta Smart City. Hal ini sangat disayangkan terjadi
di DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara. Perlu dilakukan sosialisasi yang lebih optimal
serta dicari solusi yang sesuai atas - atas kendala yang terjadi di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA
Aziza, K.(2014). "Ahok Luncurkan Konsep "Smart City" Senin, 3.000 CCTV Dipasang di
Jalan Utama", Kompas.com
Aziza, K.(2014). "DKI Luncurkan Aplikasi Smart City", Kompas.com
Barrionueovo, J., Berronne, P., and Ricart, J.(2002)."Smart Cities, Sustainable
Progress",IESE Insight
Cohen,B. (2014). http://www.fastcoexist.com/3024721/the-10-smartest-cities-in-europe
Centre of Regional Science.(2007)."Smart cities Ranking of European medium-sized",
cities Vienna UT
http://smartcity.jakarta.go.id/
http://smartcity.jakarta.go.id/
http://smartcity.jakarta.go.id/blog/69/cepat-tanggap-ppsu
http://smartcity.jakarta.go.id/blog/68/monitoring-room-jakarta-smart-city-lounge
memantau-seluruh-jakarta
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/16/08245031/Seperti.Apa.Cara.Kerja.Jaka
rta.Smart.City.
http://www.transjakarta.co.id/about.php?q=54XNwtzR3A==
http://www.sinyal.co.id/2016/06/monas-pindah-ke-paviliun-jakarta-smartcity-prj/

501

Anda mungkin juga menyukai