Masalah yang sedemikian banyak, perlu dipilih masalah yang paling layak dan penting untuk diteliti. Proses pemilihan terhadap masalah yang penting untuk diteliti disebut dengan proses pelingkupan atau scoping.
Mukayat (1994) menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
melihat apakah suatu masalah layak atau penting untuk diteliti, sebagai berikut: a. Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jawabannya? b. Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada waktu penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)? c. Apakah masalah yang ditentukan itu memenuhi 5 W yaitu what (apa), where (di mana), why (mengapa), when(mengapa), dan how (bagaimana)? d. Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevansi dengan gerak pembangunan (memiliki kemanfaatan praktis)? e. Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang ditentukan itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.
Pemahaman terhadap pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting khususnya
bagi peneliti agar terhindarkan dari upaya pemecahan masalah yang bukan merupakan masalah penelitian. Suatu masalah, bukan merupakan masalah penelitian sudah tentu tidak memenuhi kriteria yang telah disebutkan di atas, atau ketika kemungkinan jawaban dari pemecahan masalah tersebut hanya ada satu tanpa ada kemungkinan alternatif yang lain dari satu jawaban tersebut.