Anda di halaman 1dari 9

TERJEMAHAN JURNAL

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Prestasi Belajar Siswa dan Sikap Siswa
Terhadap Matematika Di Tingkat Sekolah Menengah Pertama

Anowar Hossain
Institute for Mathematical Research , Universiti Putra Malaysia, 43400 UPM Serdang,
Selangor, Malaysia
Abstrak

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pembelajaran
kooperatif terhadap prestasi belajar siswa dan sikap siswa terhadap matematika di tingkat
sekolah menengah pertama yang dilakukan di Bangladesh. Penelitian ini melibatkan kelas
Sembilan sebanyak 80 siswa (40 siswa laki-laki dan 40 siswa perempuan) rancangan
penelitian ini menggunakan eksperimen semu. Data dianalisis dengan menggunakan hasil uji
beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar siswa dan sikap siswa terhadap matematika. Ditemukan
bahwa prestasi belajar siswa dan sikap siswa terhadap matematika dipengaruhi oleh paparan
pembelajaran kooperatif. Temuan penelitian ini telah menunjukkan peningkatan besar dalam
prestasi belajar matematika dan sikap terhadap matematika. Oleh karena itu, pembelajaran
kooperatif dapat berhasil digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan sikap
siswa terhadap matematika di tingkat sekolah menengah pertama di Bangladesh.

Kata kunci: pengaruh pembelajaran kooperatif; prestasi belajar matematika; sikap terhadap
matematika; eksperimen semu ; sekolah menengah pertama.

1. Pendahuluan

Pembelajaran kooperatif berdasarkan hasil pengamatan dalam penelitian pendidikan


menunjukkan kesuksesan pedagogi dalam meningkatkan prestasi akademik siswa. Ini adalah
prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang anggota kelas dihubungkan bersama sedemikian
rupa sehingga mereka tidak dapat berhasil kecuali orang sukses, mereka secara aktif akan
saling membantu memastikan bahwa tugas yang dilakukan dan tujuan kelas tercapai
(Deutsch, 1949). Mereka memperoleh ini dengan memberikan bantuan dan kerjasama satu
sama lain, berbagi sumber daya, dan mendorong upaya masing-masing. Sebagai Hasilnya,

2
anggota kelas yang bekerja dalam kelas kooperatif mengungguli siswa yang bekerja sendiri
atau dalam persaingan dengan satu sama lain (seperti yang terlihat di ruang kelas
konvensional kompetitif) (Johnson & Johnson, 2004). Pembelajaran kooperatif merupakan
salah satu dari dua cara pengorganisasian lingkungan belajar dari kelas, yang lainnya adalah
kompetitif. Dalam lingkungan pembelajaran kooperatif, tujuan dari individu yang terpisah
menjadi begitu terkait yang ada korelasi positif antara mereka; Sebaliknya, dalam lingkungan
konvensional yang kompetitif, tujuan dari siswa sehingga terkait bahwa ada korelasi negatif
antara pencapaian tujuan mereka (Johnson & Johnson, 1994). Pembelajaran kooperatif
membentuk komunitas di mana siswa bisa mendapatkan bantuan dan dukungan dari anggota
kelas lainnya dalam lingkungan belajar, hanya mengangkat tangan mereka dan menunggu
jawaban yang benar untuk diberikan.
Untuk mengidentifikasi prestasi belajar siswa dan sikap siswa terhadap matematika dalam
hal belajar, peneliti melakukan penelitian ini di sekolah menengah pertama yang dipilih di
Natore, Bangladesh. sertifikat sekolah (SSC) adalah ujian pertama yang dihadapi oleh siswa
setelah selesai dua tahun pelajaran. SSC merupakan indikator keberhasilan suatu
pembelajaran, sehingga tingkat kegagalan yang tinggi di SSC mencerminkan buruknya suatu
pembelajaran. tingkat kegagalan relatif tinggi dalam matematika menunjukkan kekurangan
dalam mengajar terutama di sekolah-sekolah menengah pertama di pedesaan. Meskipun
pendidik telah ahli dan administrasi pendidikan telah banyak mengupayakan yang signifikan
untuk meningkatkan pendidikan di suatu negara tetapi itu semua tidak berarti apabila masih
ada beberapa daerah mutu pendidikan yang tergolong rendah seperti yang terlihat di tahun
2001-2005 hasil SSC ketika diperiksa ada di peringkat bawah dengan hasil dua puluh persen
di daerah Chittagong, Rajshahi, Barisal, Jessore dan Comilla (Dewan Menengah dan
Pendidikan Menengah, 2005). Ini mencerminkan buruknya kualitas pendidikan menengah,
terutama dengan sebagian besar siswa gagal dalam matematika. Samad (2005) menyebutkan
dari temuan studi yang telah dilakukan di kelas matematika sekolah menengah pertama di
Bangladesh guru yang akrab dengan model pengajaran konvensional; strategi pengajaran
guru didasarkan pada kreativitas masing-masing. Dia berkomentar bahwa strategi pengajaran
tradisional ini memiliki pengaruh negatif pada prestasi siswa dalam pemeriksaan SSC. Dia
menekankan perlunya keterlibatan guru dalam menggunakan metode-metode mengajar yang
berpengaruh positif pada prestasi akademik siswa. Effandi (2003) memulai penelitian untuk
menentukan pengaruh pembelajaran kooperatif atas metode pengajaran konvensional di
tingkat matrikulasi matematika. Dia menemukan pembelajaran kooperatif meningkatkan

3
prestasi siswa dalam matematika dan sikap terhadap matematika. Dia menyimpulkan bahwa
pemanfaatan metode pembelajaran kooperatif adalah alternatif yang lebih baik untuk Metode
pembelajaran. Whicker et al. (1997) meneliti pengaruh dari pembelajaran kooperatif terhadap
prestasi siswa dan sikap di kelas matematika sekolah menegah. Mereka menemukan bahwa
siswa dalam pembelajaran kooperatif memiliki nilai tes siswa yang tinggi di kelas
pembanding. Vaughan (2002) meneliti pengaruh dari pembelajaran kooperatif pada prestasi
dan sikap terhadap matematika dari sekelas siswa kelas lima. Para siswa berpartisipasi selama
dua belas - minggu dalam pembelajaran kooperatif dalam matematika. Analisis skor sebelum
dan setelah tes mengungkapkan perubahan positif di prestasi dan sikap. Studi-studi lain pada
temuan yang sama menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif menghasilkan pengaruh
positif terhadap peningkatan prestasi belajar matematika dan sikap siswa terhadap
matematika (Johnson & Johnson, 1994; Davidson, 1990; Faizah, 1999; Ozsoy & Yildiz,
2004; Zakaria et al., 2010). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi
pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa dan sikap siswa terhadap
matematika di tingkat sekolah menegah pertama sebanyak 40 siswa laki-laki dan 40 siswa
perempuan yang dipilih di Natore, Bangladesh. Tujuan dari penelitian ini adalah:

i. Untuk mengidentifikasi pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar


matematika siswa.
ii. Untuk mengidentifikasi pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap sikap siswa pada
matematika.
iii. Untuk melihat perbandingan pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap prestasi
belajar matematika siswa.antara siswa laki-laki dan siswa perempuan
iv. Untuk melihat perbandingan pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap sikap siswa
terhadap matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan

2. Metode

Sebelum dan sesudah rancangan penelitian ini menggunakan eksperimen semu yang
bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari prestasi belajar di kelas eksperimen. Data
dianalisis dengan menggunakan hasil uji beda selanjutnya dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan metode mengajar konvensional dengan kelas eksperimen yang
menggunakan pembelajaran kooperatif, ada tiga poin yang dilaksanakan yaitu: (i) pre-test
diberikan kepada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol, (ii) kelas kontrol dan kelas
eksperimen dipandu oleh dua orang guru (satu dari masing-masing sekolah) yang memiliki
lebih dari dua belas tahun pengalaman mengajar matematika. Setiap guru mengajar dua kelas

4
di setiap sekolah dalam satu sesi akademik selama 15 minggu, (iii) post-test diberikan kepada
kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 1 menunjukkan bentuk rancangan grafis
eksperimen semu pada penelitian ini. Setiap kelas masing-masing mewakili satu orang siswa,
B merupakan perwakilan dari kelas kontrol. O1 merupakan pre-test sedangkan post-test
direpresentasikan sebagai O2 untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing.
Perlakuan pembelajaran kooperatif direpresentasikan sebagai X.

Tabel 1 : Pre-test dan post test di tiap kelas


Kelas Pre-test Perlakuan Post-Test
A O1 X O2
(n = 40)
B O1 . O2
(n = 40)

Peserta penelitian ini adalah siswa kelas sembilan untuk siswa laki-laki dan siswa
perempuan yang dipilih di Natore, Bangladesh. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti
meminta izin dari Lembaga Pendidikan kantor Pemerintah Republik Bangladesh untuk
melakukan penelitian. Sekolah Tinggi Mashinda dan Sekolah Tinggi Sreepur Adarsha.
Sekolah Tinggi telah disetujui oleh Dinas Pendidikan untuk melaksanakan pelajaran ini.
Sebanyak 80 siswa (40 siswa untuk kelas eksperimen dan 40 siswa lainnya untuk kelas
kontrol) yang merupakan sampel penelitian. Setiap kelas eksperimen terdiri dua bagian di
mana Bagian pertama mewakili sebagai kelas eksperimen sementara Bagian kedua mewakili
kelas kontrol di kelas sembilan pada pelajaran matematika arahan dari Kepala Sekolah dari
sekolah sampel. Penelitian ini berlangsung pada tanggal 2 Februari sampai 15 Mei tahun
2008.

3. Hasil
Hasil penelitian berdasarkan tujuan yang dinyatakan sebelumnya, sebagai berikut:
3.1 Mengidentifikasi pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar
matematika siswa

Analisis data uji t dilakukan untuk membandingkan prestasi belajar matematika dari dua
kelas. Post-test yang mengukur prestasi belajar matematika siswa pada kelas eksperimen
yang diajarkan menggunakan pembelajaran kooperatif mencapai nilai rata-rata yaitu 47,56
(SD = 2,74), dan untuk kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
dengan nilai rata-rata 35,31 (SD = 1.89). Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata untuk

5
kelas eksperimen (M = 47,56) lebih besar dari kelas kontrol (M = 35,31). Perbedaan kedua
nilai rata-rata post-test dengan uji t signifikan (78) = 23,24, p <0,05 mendukung kelas
eksperimen, yang mengungkapkan bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas
eksperimen secara signifikan lebih baik daripada kelas kontrol. Dengan demikian,
pembelajaran kooperatif positif mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa.

Tabel 2: Analisis uji t perbandingan post test prestasi belajar matematika siswa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol

Kelas n Rata-Rata SD t df nilai Probabilitas


Eksprimen 40 47.56 2.74 23.24 78 0.00
Kontrol 40 35.31 1.89

3.2 Mengidentifikasi pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap sikap siswa pada


matematika

Untuk membandingkan pengaruh dari pembelajaran kooperatif terhadap sikap siswa pada
matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, analisis uji t juga dilakukan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas untuk kelas eksperimen adalah, M = 4.75
(SD = 0,06) lebih besar dari kelas kontrol, M = 4.00 (SD = 0,07). Yang ditunjukkan
padaTabel 3, perbedaan signifikan yang ditemukan t (78) = 47,66, p <0,05 antara dua post-
test rata ini skor mendukung kelas eksperimen, yang mengungkapkan bahwa kelas
eksperimen menunjukkan perbaikan di sikap terhadap matematika dibandingkan dengan
kelas kontrol.

Tabel 3: Analisis uji t perbandingan nilai rata-rata sikap siswa pada matematika antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol

Kelas N Rata-Rata SD t df nilai Probabilitas


Eksprimen 40 4.75 0.06 47.66 78 0.00
Kontrol 40 4.00 0.07

3.3 Melihat perbandingan pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar


matematika siswa antara siswa laki-laki dan siswa perempuan

6
Uji statistik yang digunakan untuk membuat perbandingan pengaruh pembelajaran
kooperatif terhadap prestasi belajar matematika antara siswa kelas eksperimen untuk laki-laki
dan perempuan juga menggunakan uji t. siswa perempuan mencapai nilai rata-rata 47,75 (SD
= 2.55), yang sedikit lebih tinggi dari siswa laki-laki dengan niai rata-rata 47,37 (SD = 2.97).
Seperti disebutkan dalam Tabel 4, hasil non-signifikan ditemukan t (38) = -0,42, p> 0,05,
yang mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pencapaian
matematika pada nilai post-test antara siswa kelas eksperimen baik siswa laki-laki maupun
siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen untuk siswa
laki-laki dan siswa perempuan adalah sama dalam prestasi belajar matematika setelah
pembelajaran kooperatif dilaksanakan.

Tabel 4: uji t dalam perbandingan pengaruh prestasi belajar matematika pada nilai post-test
siswa antara siswa kelas eksperimen baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan

Sekolah n Rata-Rata SD t df nilai Probabilitas


Laki-Laki 20 47.37 2.97 -0.42 38 0.67
Perempuan 20 47.75 2.55

3.4 Melihat perbandingan pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap sikap siswa


terhadap matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan

Uji t juga dilakukan untuk melihat perbandingan pengaruh pembelajaran kooperatif


terhadap sikap siswa terhadap matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan yang
akan dijelaskan pada Tabel 5, siswa laki-laki dan siswa perempuan mecapai nilai post-test
dengan rata-rata 4,77 (SD = 0,06) dan 4,73 (SD = 0,06). Perbedaan antara kedua merupakan
tidak signifikan (38) = 1.99, p> 0,053, yang mengungkapkan bahwa prestasi dalam sikap
terhadap matematika untuk siswa laki-laki dengan kelas eksperimen dan siswa perempuan
dengan pembelajaran kooperatif.

Tabel 5: uji t membandingkan pegaruh sikap siswa terhadap nilai post-test matematika antara
kelas eksperimen siswa siswa laki-laki dan siswa perempuan

Sekolah n Rata-Rata SD t df nilai Probabilitas


Laki-Laki 20 4.77 0.06 1.99 38 0.053
Perempuan 20 4.73 0.06

4. Pembahasan

7
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki
pengaruh yang signifikan pada prestasi siswa dalam matematika dan sikap terhadap
matematika. Kelas eksperimen menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam prestasi
belajar matematika dan sikap terhadap matematika dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil
menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar matematika siswa dan sikap terhadap
matematika dengan nilai post-test rata-rata untuk kelas eksperimen termasuk yang signifikan
pada pembelajaran kooperatif. Temuan Anowar Hossain dan Rohani Ahmad Tarmizi /
Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 93 (2013) 473 - 477 477 penelitian, oleh karena itu,
konsisten dengan hasil seperti dilansir Effandi (2003), whicker et al. (1997) dan Vaughan
(2002). Temuan penelitian ini juga konsisten dengan studi oleh Johnson dan Johnson (1994),
Davidson (1990), Faizah (1999), Ozsoy dan Yildiz (2004), dan Zakaria et al. (2010). Namun,
temuan pembelajaran kooperatif berpengaruh pada sikap terhadap matematika yang berbeda
dengan temuan oleh Ismail (2000). Ismail tidak menemukan signifikan perbedaan sikap
terhadap matematika antara kelas eksperimen dan kontrol. Sekalipun demikian, perbaikan
selama tiga setengah minggu mungkin menjadi alasan yang tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kedua kelas. Penelitian ini juga membuat perbandingan pengaruh
pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar matematika dan sikap terhadap matematika
antara siswa kelas eksperimen untuk siswa laki-laki dan perempuan, ditemukan bahwa siswa
kelas eksperimen untuk siswa laki-laki dan perempuan yang setara dalam prestasi mereka
setelah implementasi pembelajaran kooperatif. Temuan menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif memiliki pengaruh positif pada prestasi siswa dalam matematika dan sikap
terhadap matematika, dan juga memberikan siswa kesempatan untuk menentukan ekspresi
aljabar mereka, teorema geometris dan rasio trigonometri agar lebih percaya diri.
Pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk memperoleh masalah yang tepat teknik
pemecahan, dan karena itu, mereka mampu mengatasi masalah yang lebih baik daripada
siswa pada kelas kontrol. Siswa dalam kelas eksperimen bekerja sama untuk mendapatkan
tujuan kelas bersama.

5. Kesimpulan

8
Perbedaan yang signifikan dalam prestasi belajar matematika siswa dan sikap terhadap
matematika ditemukan antara kelas eksperimen dan kontrol. Setelah perbaikan, siswa kelas
eksperimen menunjukkan signifikan peningkatan prestasi belajar matematika dan sikap
terhadap matematika dibandingkan dengan kelas kontrol. Ditemukan bahwa prestasi belajar
siswa dan sikap siswa terhadap matematika dipengaruhi oleh paparan pembelajaran
kooperatif. Siswa tampaknya lebih memilih belajar matematika dengan berbagi pengetahuan.
Mereka merasa puas ketika mereka dapat berfungsi secara baik dalam bekerja kelompok.
Diharapkan bahwa temuan penelitian ini dapat membantu pembuat kebijakan dan para guru
untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat yang bisa mempromosikan pembelajaran
kooperatif di kelas matematika. Hasil penelitian ini mungkin juga memajukan pemahaman
kita tentang kontribusi praktis Pembelajaran kooperatif. Secara keseluruhan, temuan studi ini
telah menunjukkan peningkatan besar dalam prestasi belajar matematika dan sikap terhadap
matematika. Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif dapat berhasil digunakan untuk
mempromosikan prestasi siswa dalam matematika di sekolah menengah pertama di
Bangladesh. Penelitian di masa depan harus fokus pada Studi pembelajaran kooperatif
terhadap prestasi akademik dalam berbagai disiplin ilmu.

Daftar Pustaka

Board of Intermediate and Secondary Education (BISE).(2005). Board summary of the


secondary school certificate examination-2005 (Rajshahi). Dhaka: Ministry of
Education.
Davidson, N. (1990). Cooperative learning in mathematics: A handbook for teachers. CA:
Addison-Wesley Publishing Company.
Deutsch, M. (1949). A theory of cooperative and completion. Human Relation, 2, 129-152.
Effandi, Z. (2003).The effects of cooperative learning on students in a matriculation
mathematics class. Ph.D thesis. Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi.
Faizah, M. G. (1999).Kesan Pembelajaran koperatif menggunakan alat ujian pencapaian
dalam matematik. Projek Penyelidikan Sarjana Pendidikan. Universiti Kebangsaan
Malaysia.
Ismail, M. (2000). The effects of cooperative learning strategy of TGT on the attitude of year
four students toward mathematics in SRK Sekaan Kecil in the district of Matu, Sarawak.
In A. M. Noor (Ed), Strategising teaching and learning in the 21st century (pp. 1218-
1224). Bangi, Malaysia: Faculty of Education, Universiti Kebangsaan Malaysia.

9
Johnson, D.W., & Johnson, R.T. (1994). Learning together and alone. London: Allyn and
Bacon. Johnson, D.W., & Johnson, R.T.(2004). Assessing students in group. California:
Crown Press.
Ozsoy, N., & Yildiz, N. (2004).The effect of learning together technique of cooperative
learning method on student achievement in mathematics teaching 7th class of primary
school. Turkish Online Journal of Educational Technology, 3, 49-54.
Samad, M.A. (2005). Ganit shikkha-o-prashikkhon. Dhaka: Samad Publication and Research.
Vaughan, W. (2002).Effects of cooperative learning on achievement and attitude among
students of color. Journal of Educational Research, 95, 359-364.
Whicker, K.M., Bol, L., & Nunnery, J.A. (1997). Cooperative learning in the secondary
mathematics classroom. Journal of Educational Research, 91, 42-48.
Zakaria, E., Chin, L.C., & Yosoff, D.M. (2010). The effects of cooperative learning on
students Mathematics achievement and attitudes towards Mathematics. Journal of
Social Science, 6(2), 272-275.

10

Anda mungkin juga menyukai