Anda di halaman 1dari 391

TABULASI ELEMEN AKSES KE P

NO
STANDAR

ADMISI KE RUMAH SAKIT


1 Elemen Penilaian APK.1.

2 Elemen Penilaian APK 1.1


3 Elemen penilaian APK 1.1.1

4 Elemen penilaian APK 1.1.2.

5 Elemen penilaian APK 1.1.3.


6 Elemen penilaian APK 1.2.

7 Elemen penilaian APK 1.3.

8 Elemen penilaian APK 1.4.


KONTINUITAS PELAYANAN
9 Elemen penilaian APK.2.
10 Elemen penilaian APK.2.1

PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT


11 Elemen penilaian APK.3.
12 Elemen penilaian APK.3.1.

13 Elemen penilaian APK.3.2.


14 Elemen penilaian APK.3.2.1

15 Elemen penilaian APK.3.3.


16 Elemen penilaian APK.3.4.

17 Elemen penilaian APK.3.5

PERPINDAHAN / RUJUKAN PASIEN


18 Elemen penilaian APK.4.
19 Elemen penilaian APK.4.1

20 Elemen penilaian APK.4.2.

21 Elemen penilaian APK.4.3.

22 Elemen penilaian APK.4.4.


TRANSPORTASI
23 Elemen penilaian APK.5.
TABULASI ELEMEN AKSES KE PELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN (APK

MAKSUD & TUJUAN

Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuh
an pasien dan kondisinya lewat skrining pada kontak pertama.
Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.
Skrining dapat terjadi disumber rujukan, pada saat pasien ditransportasi emergensi atau apabila pasien tiba di rumah sakit. Hal ini
sangat penting bahwa keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk hanya dibuat setelah ada hasil skrining dan evaluasi.

Hanya rumah sakit yang mempunyai kemampuan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan dan konsisten dengan misinya dapat diperti
mbangkan untuk menerima pasien rawat inap atau pasien rawat jalan.

Apabila rumah sakit memerlukan data tes skrining atau evaluasi sebelum penerimaan dan pendaftaran ditetapkan dalam kebijakan
tertulis.

Proses admisi pasien rawat inap ke rumah sakit untuk pelayanan dan untuk pendaftaran pelayanan rawat jalan distandarisir lewat kebij
akan dan prosedur tertulis. Staf yang bertanggungjawab untuk proses tersebut mengenal dan sudah biasa melaksanakan prosedur
tersebut. Kebijakan dan standar prosedur operasional mengatur :
Pendaftaran Rawat jalan atau proses Admisi Rawat Inap
Admisi langsung dari pelayanan gawat darurat ke unit rawat inap,
Proses dalam menahan pasien untuk keperluan observasi

Kebijakan juga harus mengatur bagaimana mengelola pasien bila fasilitas rawat inap terbatas atau sama sekali tidak ada tempat tidur
yang tersedia untuk merawat pasien di unit yang tepat. (lihat juga PP.1, EP.1)
Pasien dengan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera emergensi, diidentifikasi dengan proses triase berbasis bukti. Bila
telah diidentifikasi sebagai keadaan dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera (seperti infeksi melalui udara/airborne),
pasien ini sesegera mungkin diperiksa dan mendapat asuhan. Pasien-pasien tersebut didahulukan diperiksa dokter sebelum pasien
yang lain, mendapat pelayanan diagnostik sesegera mungkin dan diberikan pengobatan sesuai dengan kebutuhan. P roses triase dapat
termasuk kriteria berbasis fisiologik, bila mungkin dan tepat. Rumah sakit melatih staf untuk menentukan pasien yang me mbutuhkan
asuhan segera dan bagaimana memberikan prioritas
asuhan.

Pasien harus distabillkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila rumah sakit tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan
kondisi emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang kemampuannya lebih tinggi.

Apabila pasien dipertimbangkan diterima sebagai pasien rawat inap rumah sakit, pemeriksaan skrining membantu staf / karyawan untuk
memutuskan apakah pasien membutuhkan pelayanan preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif dan memilih pelayanan yang paling tepat
sesuai dengan urgensinya.

Pasien diberi informasi apabila diketahui adanya waktu menunggu yang lama untuk pelayanan diagnostik dan pengobatan atau dala m
mendapatkan rencana pelayanan yang membutuhkan penempatan di daftar tunggu. Pasien diberi informasi tentang alasan penundaan
dan menunggu serta diberi informasi alternatif yang tersedia. Persyaratan ini berlaku untuk pelayanan pasien rawat inap atau pasien
rawat jalan dan pelayanan diagnostik dan tidak perlu diberikan apabila hanya menunggu sebentar karena dokter datang terlambat. Untuk
beberapa pelayanan seperti onkologi atau transplantasi, penundaan dapat disesuaikan dengan norma nasional un tuk pelayanan
tersebut, sehingga memang berbeda dari keterlambatan pada pelayanan diagnostik.
Pada waktu proses penerimaan, pasien dan keluarganya mendapatkan penjelasan yang cukup untuk membuat keputusan berkenaan
deng an pelayanan yang dianjurkan. Penjelasan mencakup tentang pelayanan yang dianjurkan, hasil pelayanan yang diharapkan dan
perkiraan biaya dari pelayanan tersebut. Penjelasan diberikan kepada pasien dan keluarganya atau pembuat keputusan baik untuk pasien
atas jaminan atau biaya pribadi. Apabila situasi keuangannya terbatas untuk biaya pe layanan, rumah sakit mencari jalan keluar untuk
mengatasinya, penjelasan tersebut dapat dalam bentuk tertulis atau lisan dan dicatat di rekam medis pasien.

Rumah sakit sering melayani berbagai populasi masyarakat. Mungkin pasiennya tua, cacat fisik, bicara dengan b erbagai bahasa dan
dialek, budaya yang berbeda atau ada penghalang lainnya yang membuat proses pemberian dan penerimaan pelayanan menjadi sulit.
Rumah sakit sudah mengidentifikasi k esulitan tersebut dan telah melaksanakan proses untuk mengurangi dan menghilangkan rintangan
tersebut pada saat penerimaan. Rumah sakit juga berusaha untuk mengurangi dampak dari rintangan tersebut da lam memberikan
pelayanan.

Unit atau pelayanan yang menyediakan pelayanan intensif seperti unit pelayanan intensif pasca operasi atau yang menyediakan p
elayanan spesialistis seperti pelayanan pasien luka bakar atau transplantasi organ umumnya mahal dan biasanya tempat dan stafnya
terbatas. Demikian pula departemen/unit emergensi yang dilengkapi dengan tempat tidur untuk observasi dan unit penelitian klinik
harus melakukan seleksi pasien secara tepat. Setiap pelayanan harus membuat dan menetapk an kriteria bagi pasien yang akan
diterimanya. Staf yang tepat dari emergensi, pelayanan intensif dan pelayanan khusus berpartisipasi dalam mengembangkan kriteria.
Kriteria ters ebut dipergunakan untuk memberikan izin masuk secara langsung ke unit pelayanan, misalkan pasien langsung dari
pelayanan emergensi. Kriteria juga dipergunakan untuk menetapkan transfer pasien dari unit pelayanan ke tingkat pelayanan yang lain
baik didalam maupun keluar rumah sakit. Kriteria juga dipergunakan untuk menetapkan apabila pasien tidak memerlukan pelayanan
yang lama dan dapat ditransfer ketingkat pelayanan yang lain.
Apabila rumah sakit mengadakan penelitian atau menyediakan pelayanan atau program khusus, maka admisi atau transfer pasien ke
dalam program tersebut harus melaui kriteria
atau protokol. Kegiatan admisi dan transfer pasien dalam program tersebut didokumentasikan di rekam medis termasuk kondisi pasien
sesuai kriteria atau pro tokol.
Untuk mempertahankan kontinuitas pelayanan selama pasien tinggal di rumah sakit, staf yang bertanggung jawab secara umum
terhadap pelayanan pasien atau pada fase pelayanan tertentu diketahui dengan jelas. Staf yang dimaksud dapat seorang dokter ( DPJP -
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) atau staf lain yang mampu. Staf yang bertanggung jawab tersebut tercantum didalam status
pasien atau dengan cara lain dikenalkan kepada semua staf rumah sakit. Staf yang bertanggung jawab tersebut men yiapkan
dokumentasi tentang rencana pelayanan pasien. Staf tersebut mengatur pelayanan pasien selama seluruh waktu rawat inap, akan
meningkatkan kontinuitas pelayanan, koordinasi, kepuasan pasien, kualitas pelayanan dan hasil yang diharapkan, sehingga sangat
diperlukan apalagi bagi pasien -pasien kompleks tertentu dan pasien lain yang ditentukan. Staf yang dimaksud dan tujuan akan
memerlukan kerjasama dan komunikasi dengan pemberi pelayanan kesehatan yang lain. Dalam waktu liburan, ada kebijakan rumah sakit
yang mengatur proses transfer tanggung jawab pasien dari satu ke orang lain. Dalam kebijakan ditetapkan konsultan, dokter on call,
dokter pengganti (locum tenens) atau individu lain, yang bertanggung jawab dan melaksanakannya, serta mendokumentasikan
penugasannya. Apabila pasien pindah dari satu fase pelayanan ke fase selanjutnya, staf yang bertanggung jawab terhadap pelayanan
pasien dapat berubah atau tetap.

PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT


Merujuk pasien ke praktisi kesehatan lain di luar rumah sakit atau ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke t empat
keluarga harus berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan pelayanan. DPJP yang bertanggung jawab atas
pelayanan pasien tersebut, harus menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan berdasarkan kebijakan. Kriteria dapat juga digunakan
untuk menentukan pasien siap dipulangkan. Kebutuhan pelayanan berkelanjutan dapat be rarti rujukan ke dokter spesialis, terapis
rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh keluarga. Proses yang terorganisir dibutuhkan untuk
memast ikan bahwa kebutuhan pelayanan berkelanjutan ditangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan apabila diperlukan proses
ini dapat mencakup merujuk pasien ke rumah sakit lain. Bila ada indikasi, rumah sakit dapat membuat rencana kontinuitas pelayanan
yang diperlukan pasien sedini mungkin. Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemu langan yang terbaik atau sesuai
kebutuhan pasien.

Ada kebijakan dan prosedur tetap bila rumah sakit mengizinkan pasien meninggalkan rumah sakit dalam satu waktu tertentu untuk hal
tertentu, seperti cuti.
Rujukan tepat waktu ke praktisi kesehatan luar, rumah sakit lain harus ada perencanaan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang b
erkelanjutan. Rumah sakit mengenal praktisi kesehatan yang ada di komunitas/lingkungannya dan membangun hubungan yang bersifat
formal maupun informal.

Bila pasien datang dari komunitas yang berbeda, rumah sakit berusaha membuat rujukan ke individu yang kompeten atau sarana pe
layanan kesehatan yang ada di komunitas darimana pasien berada

Selain itu pada waktu pulang mungkin pasien membutuhkan pelayanan penunjang dan pelayanan medis seperti pelayanan sosial, nutrisi,
finansial, psikologi dan pelayanan pen unjang lainnya. Ketersediaan pelayanan penunjang ini, dalam skala yang luas, akan menentukan
kebutuhan pelayanan medis berkelanjut an. Perencanaan pemulangan pasien juga termasuk jenis pelayanan penunjang yang tersedia,
yang dibutuhkan pasien.

Resume asuhan pasien dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang dari rumah sakit. Salinan resume pasien pulang ditempatkan dalam
rekam medis dan sebuah salinan diberikan kepada pasien atau keluarganya, bila diatur dalam kebijakan rumah sakit atau kebiasaan umu
m sesuai peraturan perundang-undangan. Salinan resume pelayanan tersebut diberikan kepada praktisi kesehatan yang akan
bertanggung jawab untuk pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak lanjutnya.
Resume pelayanan pasien pulang menggambarkan tindakan yang dilakukan selama pasien tinggal di rumah sakit. Resume dapat diper
gunakan oleh praktisi kesehatan yang bertanggung jawab untuk pelayanan selanjutnya dan termasuk :
a. Alasan masuk Rumah Sakit,
b. Penemuan
kelainan fisik dan lainnya yang penting
c.Prosedur diagnosa dan pengobatan yang telah dilakukan
d. Pemberian medika mentosa dan pemberian obat waktu pulang

Apabila rumah sakit menyediakan pelayanan lanjutan dan pengobatan untuk pasien rawat jalan di luar jam kerja, mungkin akan te rjadi
akumulasi nomor diagnosis, pemberian medika mentosa dan pengembangan riwayat penyakit dan penemuan kelainan fisik. Hal ini
penting untuk menjaga resume dari keadaan pasien terkini. Resume mencakup :
- Diagnosis yang penting
- Alergi terhadap obat
- Medika mentosa yang sekarang
- Prosedur bedah yang lalu
- Riwayat perawatan yang lalu

Rumah sakit harus menentukan format dan isi dari resume dan pelayanan lanjutan mana yang akan dimulai. Rumah sakit juga
menentukan apa yang masuk dalam resume , bagaimana resume pelayanan di jaga kelangsungannya dan siapa yang menjaga.
Untuk pasien yang tidak langsung dirujuk ke rumah sakit lain instruksi yang jelas dimana dan bagaimana menerima pelayanan lanjutan
adalah sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan yang dibutuhkan.
Instruksi mencakup nama dan lokasi untuk pelayanan lanjutan, kapan kembali ke rumah sakit untuk kontrol dan kapan pelayanan yang
mendesak harus didapatkan. Keluarga diikutsertakan dalam proses apabila pasien kurang dapat mengerti dan mengikuti instruksi.
Keluarga juga diikutsertakan apabil a mereka berperan dalam proses pemberian pelayanan lanjutan.

Rumah sakit memberikan instruksi kepada pasien dan keluarganya yang tepat dengan cara sederhana dan gampang dimengerti. Instr
uksi diberikan dalam bentuk tertulis yang sangat mudah dimengerti pasien.

Apabila pasien rawat inap atau pasien rawat jalan memilih pulang karena menolak nasehat medis, ada risi ko berkenaan dengan
pengobatan yang tidak adekuat yang dapat berakibat cacat permanen atau kematian. Rumah sakit perlu mengerti alasan kenapa pasien
menolak nasehat medis sehingga dapat berkomunik asi secara lebih baik dengan mereka. Apabila pasien mempunyai keluarga dokter,
maka untuk mengurangi risiko, rumah sakit dapat memberitahukan dokter tersebut. Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.

/ RUJUKAN PASIEN
Merujuk pasien ke rumah sakit lain berdasarkan atas kondisi pasien dan kebutuhan akan kontinuitas pelayanan. Proses rujukan m ungkin
dilakukan sebagai tanggapan atas kebutuhan pasien untuk konsultasi dan pengobatan spesialis, pelayanan darurat atau pelayanan
intensif ringan seperti pelayanan sub akut atau rehabilitasi jangka panjang (lihat juga APK.1.1.1, EP 4). Proses rujukan dibutuhkan untuk
memastikan bahwa rumah sakit luar dapat memenuhi kebutuhan pasien. Proses ke rumah sak it tersebut mencakup :
- Bagaimana tanggung jawab diserahkan antar praktisi atau antar rumah sakit.
- Kriteria kapan transfer pasien dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
- Siapa yang bertanggung jawab terhadap pasien selama transfer.
- Apa alkes yang diperlukan untuk proses transfer
- Apa yang harus dilakukan apabila transfer ke penyedia pelayanan lain, tidak memungkinkan.

2. Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung jawab ke rumah sakit yang menerima (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

3. Proses rujukan menunjuk orang / siapa yang bertanggung jawab selama proses rujukan serta perbekalan dan peralatan apa yang
dibutuhkan selama transportasi (lihat juga TKP.6.1, EP 3)
4. Proses rujukan menjelaskan situasi dimana rujukan tidak mungkin dilaksanakan (lihat juga TKP.6.1, EP 3).

5. Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit penerima (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).
1. Rumah sakit yang merujuk menentukan bahwa rumah sakit penerima dapat menyediakan kebutuhan pasien yang akan dirujuk .

Apabila merujuk pasien ke rumah sakit lain, rumah sakit pengirim harus menentukan bahwa rumah sakit penerima dapat m enyediakan
pelayanan yang dibutuhkan pasien dan mempunyai kapasitas untuk menampung pasien tersebut. Penentuan ini biasanya dibuat
sebelumnya dan kesediaan menerima pasien d an persyaratan transfer dijelaskan di dalam dokumen yang resmi. Penentuan sejak awal
memastikan bahwa pasien akan mendapatkan kontinuitas pelayanan yang dibutuhkannya.

Merujuk pasien secara langsung ke rumah sakit lain dapat merupakan proses yang singkat dengan pasien yang sadar dan dapat ber
bicara, atau merujuk pasien koma yang membutuhkan pengawasan keperawatan atau medis yang terus menerus. Pada kedua kasus
tersebut pasien perlu dimonitor, namun kompetensi staf yang melakukan tugas berbeda. Kompetensi staf yang mendampingi selama
transfer ditentukan oleh kondisi pasien.

Dokumentasi rujukan pasien ke rumah sakit lain harus ada di dalam rekam medis pasien. Dokumentasi tersebut mencakup nama rum ah
sakit dan nama staf yang menyetujui penerimaan pasien, alasan rujukan, kondisi spesifik berkenaan dengan transfer pasien (sepert i
kapan tempat tersedia di rumah sakit penerima, atau kondisi pasien), juga perubahan kondisi pasien selama rujukan (misalnya pasien
meninggal atau memerlukan resusitasi). Dokumentasi lain yang diperlukan sesuai dengan kebijakan rumah sakit (misalnya tanda tangan
perawat atau dokter yang menerima, nama staf yang memonitor pasien selama rujukan) juga dicatat pada rekam medis.
Proses untuk merujuk, dan memulangkan pasien mencakup kriteria akan jenis transportasi yang dibutuhkan pasien. Jenis transpor tasi
bervariasi, mungkin dengan ambulans atau kendaraan lain milik rumah sakit, kendaraan milik keluarga atau teman. Kendaraan yang
dipilih tergantung kepada kondisi pasien.

Bila kendaraan transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoper
asian, kondisi dan pemeliharaan. Rumah sakit mengidentifikasi situasi transportasi yang mempunyai risiko terkena infeksi dan
menerapkan strategi untuk mengurangi risiko tersebut (lihat ju ga Bab PPI yang harus memenuhi standar pengendalian infeksi agar dapat
digunakan). Kebutuhan medikamentosa dan perbekalan lainnya di dalam kendaraan didasarkan kondisi pasiennya. Sebagai contoh :
mengantar pasien Geriartri pulang dari pelayanan rawat jalan sangat berbeda dengan kebutuhan pasien yang dir ujuk ke rumah sakit lain
karena infeksi berat atau luka bakar

Bila rumah sakit mengadakan kontrak untuk pelayanan transportasi, rumah sakit harus yakin bahwa kontraktor mempunyai standar untuk
pasien dan keamanan kendaraan. Dalam semua kasus, rumah sakit mengadakan evaluasi terhadap kualitas dan keamanan pelayanan
transportasi terma suk penerimaan, evakuasi dan respons terhadap keluhan tentang penyediaan atau pengaturan transportasi.
NAN & KONTINUITAS PELAYANAN (APK)

ELEMEN PENILAIAN

1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit.

2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien sesuai


dengan misi dan sumber daya rumah sakit. ( lihat juga TKP 3.2, EP.2 )
3. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan
yang tepat
4. Ada suatu proses untuk melengkapi hasil tes diagnostik dan tanggung
jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan/ transfer
atau di rujuk.
5. Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes diagnosa yang
mana merupakan standar sebelum penerimaan pasien.

6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh hasil tes
yang dibutuhkan tersedia.

1. Proses pendaftaran pasien rawat jalan distandardisir.

2. Proses admisi pasien rawat inap distandardisir. (lihat jugaTKP.6.1, EP.3)

3. Ada proses penerimaan pasien emergensi ke unit rawat


inap.
4. Ada proses untuk menahan pasien untuk observasi.
5. Ada proses penanganan pasien bila tidak tersedia tempat tidur pada unit
yang dituju maupun diseluruh rumah sakit.
6. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung proses penerimaan pasien
rawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan.
7. Petugas memahami ketentuan dan prosedur tersebut serta
melaksanakannya.
1. Rumah sakit menggunakan proses triase berbasis bukti untuk
memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.

2. Staf dilatih menggunakan kriteria ini.

3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhannya.

4. Pasien emergensi diperiksa dan distabilisasi sesuai kemampuan rumah


sakit dulu sebelum ditransfer. (lihat APK.4,EP 1,2,5 dan APK.4.2, EP
3,4 )
1. Ada pemeriksaan skrining utk membantu staf mengetahui kebutuhan
pasien.

2. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan sesuai kebutuhan berdasar


atas hasil pemeriksaan skrining.

3. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan pelayanan preventif, kuratif,


rehabilitatif dan paliatif diprioritaskan.
1. Pasien rawat inap dan pasien rawat jalan diberikan informasi apabila akan
terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan.

2. Pasien diberi informasi alasan penundaan atau


menunggu dan memberikan informasi tentang alternatif yang tersedia
sesuai dengan keperluan klinik mereka.
3. Informasi di dokumentasikan di dalam rekam medis.

4. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung pelaksanaan secara


konsisten.

1. Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada waktu admisi ( lihat


juga MKI.2 pada Maksud dan Tujuan ).

2. Penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan yang ditawarkan ( lihat


juga MKI.2, EP 1 dan 2 ).
3. Penjelasan meliputi informasi tentang hasil pelayanan yang diharapkan.

4. Penjelasan meliputi informasi tentang perkiraan biaya kepada pasien dan


keluarganya.
5. Penjelasan cukup bagi pasien dan keluarganya untuk membuat keputusan
yang benar (lihat juga AP.4.1, EP 3).
1. Pimpinan dan staf rumah sakit mengidentifikasi hambatan yang ada
dipopulasi pasiennya.

2. Ada prosedur untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada waktu


pasien mencari pelayanan.
3. Ada prosedur untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam
memberikan pelayanan.
4. Prosedur ini telah dilaksanakan.
1. Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk atau
pindah dari pelayanan intensif dan atau pelayanan
khusus termasuk penelitian dan program sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Kriteria berdasar fisiologi dan tepat.

3. Staf yang tepat diikut sertakan dalam pengembangan kriteria.

4. Staf dilatih untuk melaksanakan kriteria.


5. Rekam medis pasien yang diterima masuk ke unit yang menyediakan
pelayanan spesialistis atau intensif berisi bukti-bukti yang memenuhi kriteria
yang tepat untuk pelayanan yang dibutuhkan.
6. Rekam medis pasien yang dipindahkan atau keluar dari unit yang
menyediakan pelayanan intensif / spesialistik berisi bukti-bukti bahwa
pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada di unit tersebut.

1. Pimpinan pelayanan menetapkan disain dan


melaksanakan proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan
koordinasi pelayanan yang meliputi
semua yang tercantum dalam maksud dan tujuan di atas.

2. Kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan


menentukan tata cara transfer pasien yang tepat di rumah sakit.
3. Kesinambungan dan koordinasi terbukti terlaksana yang meliputi seluruh
fase pelayanan pasien.

4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien (lihat


juga HPK 2, EP 1 dan HPK 2.1, EP 2)
1. Staf yang bertanggung jawab untuk koordinasi pelayanan selama pasien
dirawat diketahui dan tersedia dalam seluruh fase asuhan rawat inap (lihat
juga PP 2.1, EP 5 tentang tanggung jawab dokter dan HPK 6.1 EP 2)

2. Staf tersebut kompeten menerima tanggung jawab


untuk melaksanakan pelayanan pasien.
3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf rumah sakit.

4. Staf melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien didalam status.

5. Perpindahan tanggung jawab pelayanan pasien dari satu individu ke


individu yang lain dijabarkan dalam kebijakan rumah sakit.

1. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status kesehatan


dan kebutuhan pelayanan selanjutnya. (lihat juga AP.1.10, EP 1, AP.1.11, EP
1, TKP 6.1, EP 3)

2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan.
3. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien
dapat diproses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan keluarga
(lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan HPK.2, EP 1).

4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas


kebutuhannya (lihat juga AP.1.10, EP 2; AP.1.11, EP 2 dan AP.2, EP 2).

5. Kebijakan rumah sakit mengatur proses pasien yang diperbolehkan


meninggalkan rumah sakit, sementara dalam proses rencana pengobatan
dengan izin yang disetujui untuk waktu tertentu.

1. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang


dan kelanjutan pelayanan medis.

2. Rumah sakit mengidentifikasi organisasi dan individu penyedia pelayanan


kesehatan di lingkungannya yang sangat berhubungan dengan pelayanan
yang ada di rumah sakit serta populasi pasien (lihat juga PPK.3, EP 2).

3. Apabila memungkinkan rujukan keluar rumah sakit


ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana pasien
berasal.

4. Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan penunjang.


1. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.

2. Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.

3. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam rekam


medis.
4. Salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada pasien

5. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan


perujuk
6. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang harus
dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien.
1. Resume pasien pulang berisi alasan pasien di rawat, diagnosis dan
penyakit penyertanya.

2. Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting.

3. Resume pasien pulang berisi prosedur diagnostik dan terapetik yang


telah dilakukan.

4. Resume pasien pulang berisi medika mentosa termasuk obat waktu


pulang.
5. Resume pasien pulang berisi keadaan /status pasien pada saat pulang.

6. Resume pasien pulang berisi instruksi untuk tindak


lanjut/kontrol.
1. Rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yang mana
dalam resume yang pertama dilaksanakan.

2. Rumah sakit mengidentifikasi bagaimana resume pelayanan di jaga


kelangsungannya dan siapa yang menjaga.

3. Rumah sakit telah menetapkan format dan isi dari


resume pelayanan.
4. Rumah sakit menentukan apa yang dimaksud dengan resume saat ini.

5. Rekam medis pasien berisi daftar secara lengkap daftar resume sesuai
kebijakan.
1. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yang
mudah dimengerti pasien dan keluarganya.
2. Instruksi mencakup kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut.

3. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang mendesak.

4. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila


diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien.
1. Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien rawat
inap dan pasien rawat jalan yang pulang karena menolak nasehat medis
(lihat juga HPK.2, EP.1) dan HPK.2.2, Maksud dan Tujuan).

2. Apabila diketahui ada keluarganya yang dokter,


kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1 dan 2).
3. Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

1. Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien untuk pelayanan


berkelanjutan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4 dan TKP.6.1, EP 3).

P
r
o
P
rs
e
o
P
s
re
P
o
m
s
rs
e
o
e
r
m
s
s
Pimpinan Rumah Sakit
Tim Dokter dan Dokter Gigi
2. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit
penerima terutama apabila pasien sering dirujuk ke rumah sakit penerima
(lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

1. Informasi kondisi klinis pasien atau resume klinis pasien dikirim ke rumah
sakit bersama pasien.

2. Resume klinis mencakup status pasien.

3. Resume klinis termasuk prosedur dan tindakan-tindakan lain yang telah


dilakukan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

4. Resume klinis termasuk kebutuhan pasien akan


pelayanan lebih lanjut (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).
1. Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu dimonitor.

2. Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai dengan kondisi pasien.

1. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat nama rumah sakit tujuan dan
nama staf yang menyetujui penerimaan pasien.

2. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat hal-hal lain yang diperlukan
sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang merujuk.

3. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat alasan


rujukan.
4. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat kondisi
khusus sehubungan dengan proses rujukan.
5. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat segala perubahan dari kondisi
pasien selama proses rujukan.

1. Terdapat penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk


ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia pelayanan yang lain
atau siap pulang dari rawat inap atau kunjungan rawat jalan.

2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan


kebutuhan dan status pasien.

3. Kendaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi hukum dan


peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan
pemeliharaan kendaraan.

4. Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan dengan kebutuhan


rumah sakit dalam hal kualitas dan keamanan transportasi (lihat juga
TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

5. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak


maupun milik rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai,
perbekalan dan medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang
dibawa.
6. Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan transportasi yang
disediakan atau dikelola rumah sakit, termasuk proses menanggapi keluhan
(lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).
AKSES KE PELAYANAN & KONTINUITAS
ADMISI KE RUMAH SAKIT
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar
rumah sakit.
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien
sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit. ( lihat juga TKP
3.2, EP.2 )
3. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan
rawat jalan yang tepat
4. Ada suatu proses untuk melengkapi hasil tes diagnostik dan Isnu
tanggung jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima,
dipindahkan/ transfer atau di rujuk.
5. Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes
diagnosa yang mana merupakan standar sebelum penerimaan
pasien.
6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum
diperoleh hasil tes yang dibutuhkan tersedia.

Dokum
Elemen Penilaian APK 1.1 PIC
Kebijakan
1. Proses pendaftaran pasien rawat jalan distandardisir.

2. Proses admisi pasien rawat inap distandardisir. (lihat


jugaTKP.6.1, EP.3)

3. Ada proses penerimaan pasien emergensi ke unit rawat inap.

4. Ada proses untuk menahan pasien untuk observasi.

DIAN
5. Ada proses penanganan pasien bila tidak tersedia tempat tidur
pada unit yang dituju maupun diseluruh rumah sakit.

6. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung proses penerimaan


pasien rawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan.

7. Petugas memahami ketentuan dan prosedur tersebut serta


melaksanakannya.

Dokum
Elemen penilaian APK 1.1.1 PIC
Kebijakan
1. Rumah sakit menggunakan proses triase berbasis bukti untuk
memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.

ISNU
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
2. Staf dilatih menggunakan kriteria ini.

ISNU
3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhannya.

4. Pasien emergensi diperiksa dan distabilisasi sesuai kemampuan


rumah sakit dulu sebelum ditransfer. ( lihat APK.4,EP 1,2,5 dan
APK.4.2, EP 3,4 )

Dokum
Elemen penilaian APK 1.1.2. PIC
Kebijakan
1. Ada pemeriksaan skrining utk membantu staf mengetahui
kebutuhan pasien.

2. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan sesuai kebutuhan


berdasar atas hasil pemeriksaan skrining. ISNU

3. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan pelayanan preventif,


kuratif, rehabilitatif dan paliatif diprioritaskan.

Dokum
Elemen penilaian APK 1.1.3. PIC
Kebijakan
1. Pasien rawat inap dan pasien rawat jalan diberikan informasi
apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan.

2. Pasien diberi informasi alasan penundaan atau


menunggu dan memberikan informasi tentang alternatif yang
tersedia sesuai dengan keperluan klinik mereka.
IVO
3. Informasi di dokumentasikan di dalam rekam medis.

4. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung pelaksanaan secara


konsisten.

Dokum
Elemen penilaian APK 1.2. PIC
Kebijakan
1. Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada waktu admisi (
lihat juga MKI.2 pada Maksud dan Tujuan ).
2. Penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan yang
ditawarkan ( lihat juga MKI.2, EP 1 dan 2 ).
3. Penjelasan meliputi informasi tentang hasil pelayanan yang
diharapkan. DIAN

4. Penjelasan meliputi informasi tentang perkiraan biaya kepada


pasien dan keluarganya.
5. Penjelasan cukup bagi pasien dan keluarganya untuk membuat
keputusan yang benar (lihat juga AP.4.1, EP 3).
Dokum
Elemen penilaian APK 1.3. PIC
Kebijakan
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
1. Pimpinan dan staf rumah sakit mengidentifikasi hambatan yang
ada dipopulasi pasiennya.

2. Ada prosedur untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada


waktu pasien mencari pelayanan.

FANI
3. Ada prosedur untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam
memberikan pelayanan.

4. Prosedur ini telah dilaksanakan.

Dokum
Elemen penilaian APK 1.4. PIC
Kebijakan
1. Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk atau
pindah dari pelayanan intensif dan atau pelayanan
khusus termasuk penelitian dan program sesuai dengan kebutuhan
pasien.

2. Kriteria berdasar fisiologi dan tepat.

3. Staf yang tepat diikut sertakan dalam pengembangan kriteria.

4. Staf dilatih untuk melaksanakan kriteria. Isnu

5. Rekam medis pasien yang diterima masuk ke unit yang


menyediakan pelayanan spesialistis atau intensif berisi bukti-bukti
yang memenuhi kriteria yang tepat untuk pelayanan yang
dibutuhkan.
6. Rekam medis pasien yang dipindahkan atau keluar dari unit
yang menyediakan pelayanan intensif / spesialistik berisi bukti-
bukti bahwa pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada di unit
tersebut.

KONTINUITAS PELAYANAN
Dokum
Elemen penilaian APK.2. PIC
Kebijakan
1. Pimpinan pelayanan menetapkan disain dan
melaksanakan proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan
koordinasi pelayanan yang meliputi
semua yang tercantum dalam maksud dan tujuan di atas.

2. Kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan


menentukan tata cara transfer pasien yang tepat di rumah sakit.
ISNU
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
ISNU
Kebijakan
3. Kesinambungan dan koordinasi terbukti terlaksana yang
meliputi seluruh fase pelayanan pasien.

4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien


(lihat juga HPK 2, EP 1 dan HPK 2.1, EP 2)

Dokum
Elemen penilaian APK.2.1 PIC
Kebijakan
1. Staf yang bertanggung jawab untuk koordinasi pelayanan
selama pasien dirawat diketahui dan tersedia dalam seluruh fase
asuhan rawat inap (lihat juga PP 2.1, EP 5 tentang tanggung jawab
dokter dan HPK 6.1 EP 2)
2. Staf tersebut kompeten menerima tanggung jawab
untuk melaksanakan pelayanan pasien.
3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf rumah sakit.
dr Fania

4. Staf melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien didalam


status.

5. Perpindahan tanggung jawab pelayanan pasien dari satu


individu ke individu yang lain dijabarkan dalam kebijakan rumah
sakit.

PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT


Dokum
Elemen penilaian APK.3. PIC
Kebijakan
1. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status
kesehatan dan kebutuhan pelayanan selanjutnya. (lihat juga
AP.1.10, EP 1, AP.1.11, EP 1, TKP 6.1, EP 3)
2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk
dipulangkan.

3. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan


memulangkan pasien dapat diproses lebih awal dan apabila perlu
mengikut sertakan keluarga (lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2
dan HPK.2, EP 1). dr Fania

4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas


kebutuhannya (lihat juga AP.1.10, EP 2; AP.1.11, EP 2 dan AP.2, EP
2).

5. Kebijakan rumah sakit mengatur proses pasien yang


diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, sementara dalam
proses rencana pengobatan dengan izin yang disetujui untuk
waktu tertentu.

Dokum
Elemen penilaian APK.3.1. PIC
Kebijakan
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
1. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan
penunjang dan kelanjutan pelayanan medis.

2. Rumah sakit mengidentifikasi organisasi dan individu penyedia


pelayanan kesehatan di lingkungannya yang sangat berhubungan
dengan pelayanan yang ada di rumah sakit serta populasi pasien Isnu
(lihat juga PPK.3, EP 2).
3. Apabila memungkinkan rujukan keluar rumah sakit
ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana
pasien berasal.
4. Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan
penunjang.
Dokum
Elemen penilaian APK.3.2. PIC
Kebijakan
1. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.

2. Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.

3. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam


rekam medis.

dr Fania
4. Salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada pasien

5. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi


kesehatan perujuk

6. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien


pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien.

Dokum
Elemen penilaian APK.3.2.1 PIC
Kebijakan
1. Resume pasien pulang berisi alasan pasien di rawat, diagnosis
dan penyakit penyertanya.

2. Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang
penting.

3. Resume pasien pulang berisi prosedur diagnostik dan terapetik


yang telah dilakukan.
dr Fania
4. Resume pasien pulang berisi medika mentosa termasuk obat
waktu pulang.

5. Resume pasien pulang berisi keadaan /status pasien pada saat


pulang.
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
6. Resume pasien pulang berisi instruksi untuk tindak
lanjut/kontrol.
Dokum
Elemen penilaian APK.3.3. PIC
Kebijakan
1. Rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yang
mana dalam resume yang pertama dilaksanakan.

2. Rumah sakit mengidentifikasi bagaimana resume pelayanan di


jaga kelangsungannya dan siapa yang menjaga.

3. Rumah sakit telah menetapkan format dan isi dari IVO


resume pelayanan.
4. Rumah sakit menentukan apa yang dimaksud dengan resume
saat ini.

5. Rekam medis pasien berisi daftar secara lengkap daftar resume


sesuai kebijakan.
Dokum
Elemen penilaian APK.3.4. PIC
Kebijakan
1. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara
yang mudah dimengerti pasien dan keluarganya.
2. Instruksi mencakup kapan kembali untuk pelayanan tindak
lanjut.
3. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang FANI
mendesak.

4. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila


diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien.
Dokum
Elemen penilaian APK.3.5 PIC
Kebijakan
1. Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi
pasien rawat inap dan pasien rawat jalan yang pulang karena
menolak nasehat medis (lihat juga HPK.2, EP.1) dan HPK.2.2,
Maksud dan Tujuan).

2. Apabila diketahui ada keluarganya yang dokter,


ISNU
kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1 dan 2).

3. Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang


berlaku.

PERPINDAHAN / RUJUKAN PASIEN


Dokum
Elemen penilaian APK.4. PIC
Kebijakan
1. Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien untuk
pelayanan berkelanjutan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4 dan TKP.6.1, EP
3).
2. Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung jawab ke rumah
sakit yang menerima (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

IVO
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
3. Proses rujukan menunjuk orang / siapa yang bertanggung jawab
selama proses rujukan serta perbekalan dan peralatan apa yang
dibutuhkan selama transportasi (lihat juga TKP.6.1, EP 3) IVO

4. Proses rujukan menjelaskan situasi dimana rujukan tidak


mungkin dilaksanakan (lihat juga TKP.6.1, EP 3).
5. Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit penerima (lihat juga
APK.1.1.1, EP 4).

Dokum
Elemen penilaian APK.4.1 PIC
Kebijakan
1. Rumah sakit yang merujuk menentukan bahwa rumah sakit
penerima dapat menyediakan kebutuhan pasien yang akan dirujuk
.

2. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah IVO
sakit penerima terutama apabila pasien sering dirujuk ke rumah
sakit penerima (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

Dokum
Elemen penilaian APK.4.2. PIC
Kebijakan
1. Informasi kondisi klinis pasien atau resume klinis pasien dikirim
ke rumah sakit bersama pasien.
2. Resume klinis mencakup status pasien.

3. Resume klinis termasuk prosedur dan tindakan-tindakan lain IVO


yang telah dilakukan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

4. Resume klinis termasuk kebutuhan pasien akan


pelayanan lebih lanjut (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

Dokum
Elemen penilaian APK.4.3. PIC
Kebijakan
1. Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu
dimonitor.

IVO
2. Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai dengan kondisi
pasien.

Dokum
Elemen penilaian APK.4.4. PIC
Kebijakan
1. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat nama rumah sakit
tujuan dan nama staf yang menyetujui penerimaan pasien.

2. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat hal-hal lain yang


diperlukan sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang merujuk.

ISNU
Dokum
Elemen Penilaian APK.1. PIC
Kebijakan
ISNU
3. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat alasan
rujukan.
4. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat kondisi
khusus sehubungan dengan proses rujukan.
5. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat segala perubahan
dari kondisi pasien selama proses rujukan.
TRANSPORTASI
Dokum
Elemen penilaian APK.5. PIC
Kebijakan
1. Terdapat penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila
pasien dirujuk ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke
penyedia pelayanan yang lain atau siap pulang dari rawat inap
atau kunjungan rawat jalan.
2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan
kebutuhan dan status pasien.
3. Kendaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi hukum
dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian,
kondisi dan pemeliharaan kendaraan.

4. Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan dengan


kebutuhan rumah sakit dalam hal kualitas dan keamanan HAMDI
transportasi (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

5. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik


kontrak maupun milik rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan
yang memadai, perbekalan dan medikamentosa sesuai dengan
kebutuhan pasien yang dibawa.

6. Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan


transportasi yang disediakan atau dikelola rumah sakit, termasuk
proses menanggapi keluhan (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan
Tujuan).
& KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO

ANJUT
Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Hamdi + Ivo

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO

Dokumen
Panduan SPO
Dokumen Bulan Pelaksanaan
Panduan SPO 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Dokumen
Panduan SPO
AKSES KE PELAYANAN & KONTI
ADMISI KE RUMAH SAKIT
TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah Pimpinan Rumah Sakit
sakit. Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan
2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan pasien Pemeriksaan Penunjang
sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit. ( lihat juga TKP 3.2, Tim Dokter dan Dokter Gigi
EP.2 ) Pasien
3. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat
jalan yang tepat
4. Ada suatu proses untuk melengkapi hasil tes diagnostik dan tanggung
jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima, dipindahkan/ transfer
atau di rujuk.
5. Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes diagnosa
yang mana merupakan standar sebelum penerimaan pasien.

6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum diperoleh hasil


tes yang dibutuhkan tersedia.

TELUSUR
Elemen Penilaian APK 1.1
SASARAN
1. Proses pendaftaran pasien rawat jalan distandardisir. Pimpinan Rumah Sakit
Kepala dan staf unit rekam medis
2. Proses admisi pasien rawat inap distandardisir. (lihat jugaTKP.6.1, EP.3) Kepala dan staf unit gawat
darurat
Staf medis
3. Ada proses penerimaan pasien emergensi ke unit rawat Pasien
inap.

4. Ada proses untuk menahan pasien untuk observasi.


Pasien

TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
5. Ada proses penanganan pasien bila tidak tersedia tempat tidur pada
unit yang dituju maupun diseluruh rumah sakit.

6. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung proses penerimaan pasien


rawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan.

7. Petugas memahami ketentuan dan prosedur tersebut serta


melaksanakannya.

TELUSUR
Elemen penilaian APK 1.1.1
SASARAN
1. Rumah sakit menggunakan proses triase berbasis bukti untuk Tim Dokter dan Dokter Gigi
memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya. Kepala Unit dan Staf
Keperawatan
Pasien
2. Staf dilatih menggunakan kriteria ini.

3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhannya.

4. Pasien emergensi diperiksa dan distabilisasi sesuai kemampuan


rumah sakit dulu sebelum ditransfer. ( lihat APK.4,EP 1,2,5 dan APK.4.2,
EP 3,4 )

TELUSUR
Elemen penilaian APK 1.1.2.
SASARAN
1. Ada pemeriksaan skrining utk membantu staf mengetahui kebutuhan Tim Dokter dan Dokter Gigi
pasien. Staf Keperawatan
Staf Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
Pasien
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
Staf Laboratorium dan
2. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan sesuai kebutuhan Pemeriksaan Penunjang
berdasar atas hasil pemeriksaan skrining. Pasien

3. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan pelayanan preventif,


kuratif, rehabilitatif dan paliatif diprioritaskan.

TELUSUR
Elemen penilaian APK 1.1.3.
SASARAN
1. Pasien rawat inap dan pasien rawat jalan diberikan informasi apabila Pimpinan Rumah Sakit
akan terjadi penundaan pelayanan atau pengobatan. Staf Admission Rawat Inap dan
2. Pasien diberi informasi alasan penundaan atau Rawat Jalan
menunggu dan memberikan informasi tentang alternatif yang tersedia Tim Dokter dan Dokter Gigi
sesuai dengan keperluan klinik mereka. Tim Medical Information
3. Informasi di dokumentasikan di dalam rekam medis. Staf Keperawatan
Pasien

4. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung pelaksanaan secara


konsisten.

TELUSUR
Elemen penilaian APK 1.2.
SASARAN
1. Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada waktu admisi ( lihat Staf Admission Rawat Inap dan
juga MKI.2 pada Maksud dan Tujuan ). Rawat Jalan
2. Penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan yang Tim Dokter dan Dokter Gigi
ditawarkan ( lihat juga MKI.2, EP 1 dan 2 ). Tim Medical Information
3. Penjelasan meliputi informasi tentang hasil pelayanan yang Staf Keperawatan
diharapkan. Pasien

4. Penjelasan meliputi informasi tentang perkiraan biaya kepada pasien


dan keluarganya.
Staf Keperawatan
Pasien

TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
5. Penjelasan cukup bagi pasien dan keluarganya untuk membuat
keputusan yang benar (lihat juga AP.4.1, EP 3).

TELUSUR
Elemen penilaian APK 1.3.
SASARAN
1. Pimpinan dan staf rumah sakit mengidentifikasi hambatan yang ada Pimpinan Rumah Sakit
dipopulasi pasiennya. Staf Admission Rawat Inap dan
Rawat Jalan
2. Ada prosedur untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada waktu Tim Dokter dan Dokter Gigi
pasien mencari pelayanan. Tim Medical Information
Staf Keperawatan
3. Ada prosedur untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam Pasien
memberikan pelayanan.

4. Prosedur ini telah dilaksanakan.

TELUSUR
Elemen penilaian APK 1.4.
SASARAN
1. Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk atau Pimpinan Rumah Sakit
pindah dari pelayanan intensif dan atau pelayanan Staf Admission Rawat Inap dan
khusus termasuk penelitian dan program sesuai dengan kebutuhan Rawat Jalan
pasien. Tim Dokter dan Dokter Gigi
2. Kriteria berdasar fisiologi dan tepat. Staf Keperawatan

3. Staf yang tepat diikut sertakan dalam pengembangan kriteria.

4. Staf dilatih untuk melaksanakan kriteria.


TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
5. Rekam medis pasien yang diterima masuk ke unit yang menyediakan
pelayanan spesialistis atau intensif berisi bukti-bukti yang memenuhi
kriteria yang tepat untuk pelayanan yang dibutuhkan.

6. Rekam medis pasien yang dipindahkan atau keluar dari unit yang
menyediakan pelayanan intensif / spesialistik berisi bukti-bukti bahwa
pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada di unit tersebut.

KONTINUITAS PELAYANAN
TELUSUR
Elemen penilaian APK.2.
SASARAN
1. Pimpinan pelayanan menetapkan disain dan Pimpinan Rumah Sakit
melaksanakan proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan Tim Dokter dan Dokter Gigi
koordinasi pelayanan yang meliputi Staf Keperawatan
semua yang tercantum dalam maksud dan tujuan di atas.
Staf Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
2. Kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan Tim Customer Service, atau yang
menentukan tata cara transfer pasien yang tepat di rumah sakit. terkait
Pasien
3. Kesinambungan dan koordinasi terbukti terlaksana yang meliputi
seluruh fase pelayanan pasien.

4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh pasien (lihat


juga HPK 2, EP 1 dan HPK 2.1, EP 2)

TELUSUR
Elemen penilaian APK.2.1
SASARAN
1. Staf yang bertanggung jawab untuk koordinasi pelayanan selama Pimpinan Rumah Sakit
pasien dirawat diketahui dan tersedia dalam seluruh fase asuhan rawat Tim Dokter dan Dokter Gigi
inap (lihat juga PP 2.1, EP 5 tentang tanggung jawab dokter dan HPK 6.1 Staf Keperawatan
EP 2)
Staf Farmasi
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Gizi
Staf Laboratorium dan
Pimpinan Rumah Sakit
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
Staf Farmasi
SASARAN
2. Staf tersebut kompeten menerima tanggung jawab Staf Rehabilitasi Medik
untuk melaksanakan pelayanan pasien. Staf Gizi
3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf rumah sakit. Staf Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
Pasien
4. Staf melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien didalam status.

5. Perpindahan tanggung jawab pelayanan pasien dari satu individu ke


individu yang lain dijabarkan dalam kebijakan rumah sakit.

PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT


TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.
SASARAN
1. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas status Pimpinan Rumah Sakit
kesehatan dan kebutuhan pelayanan selanjutnya. (lihat juga AP.1.10, EP Tim Dokter dan Dokter Gigi
1, AP.1.11, EP 1, TKP 6.1, EP 3) Staf Keperawatan
2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk dipulangkan. Pasien

3. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan


pasien dapat diproses lebih awal dan apabila perlu mengikut sertakan
keluarga (lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan HPK.2, EP 1).

4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas


kebutuhannya (lihat juga AP.1.10, EP 2; AP.1.11, EP 2 dan AP.2, EP 2).

5. Kebijakan rumah sakit mengatur proses pasien yang diperbolehkan


meninggalkan rumah sakit, sementara dalam proses rencana
pengobatan dengan izin yang disetujui untuk waktu tertentu.

TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.1.
TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
Elemen penilaian APK.3.1.
SASARAN
1. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan Pimpinan Rumah Sakit
penunjang dan kelanjutan pelayanan medis. Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan

2. Rumah sakit mengidentifikasi organisasi dan individu penyedia


pelayanan kesehatan di lingkungannya yang sangat berhubungan
dengan pelayanan yang ada di rumah sakit serta populasi pasien (lihat
juga PPK.3, EP 2).
3. Apabila memungkinkan rujukan keluar rumah sakit
ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana pasien
berasal.
4. Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan penunjang.

TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.2.
SASARAN
1. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang. Pimpinan Rumah Sakit
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
2. Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.

3. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan dalam rekam


medis.

4. Salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada pasien

5. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan


perujuk
TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
6. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang
harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien.

TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.2.1
SASARAN
1. Resume pasien pulang berisi alasan pasien di rawat, diagnosis dan Tim Dokter dan Dokter Gigi
penyakit penyertanya. Staf Keperawatan

2. Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting.

3. Resume pasien pulang berisi prosedur diagnostik dan terapetik yang


telah dilakukan.

4. Resume pasien pulang berisi medika mentosa termasuk obat waktu


pulang.

5. Resume pasien pulang berisi keadaan /status pasien pada saat


pulang.

6. Resume pasien pulang berisi instruksi untuk tindak


lanjut/kontrol.
TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.3.
SASARAN
1. Rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yang mana Pimpinan Rumah Sakit
dalam resume yang pertama dilaksanakan. Tim Dokter dan Dokter Gigi
2. Rumah sakit mengidentifikasi bagaimana resume pelayanan di jaga Staf Unit Rekam Medis
kelangsungannya dan siapa yang menjaga.
3. Rumah sakit telah menetapkan format dan isi dari
resume pelayanan.
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Unit Rekam Medis

TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
4. Rumah sakit menentukan apa yang dimaksud dengan resume saat ini.

5. Rekam medis pasien berisi daftar secara lengkap daftar resume sesuai
kebijakan.
TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.4.
SASARAN
1. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yang Tim Dokter dan Dokter Gigi
mudah dimengerti pasien dan keluarganya. Tim Medical Information
Staf Keperawatan
2. Instruksi mencakup kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut. Pasien

3. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang mendesak.

4. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila


diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien.
TELUSUR
Elemen penilaian APK.3.5
SASARAN
1. Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien Pimpinan Rumah Sakit
rawat inap dan pasien rawat jalan yang pulang karena menolak nasehat Tim Dokter dan Dokter Gigi
medis (lihat juga HPK.2, EP.1) dan HPK.2.2, Maksud dan Tujuan). Staf Keperawatan

2. Apabila diketahui ada keluarganya yang dokter,


kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1 dan 2).

3. Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang


berlaku.

PERPINDAHAN / RUJUKAN PASIEN


TELUSUR
Elemen penilaian APK.4.
TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
Elemen penilaian APK.4.
SASARAN
1. Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien untuk pelayanan Tim Dokter dan Dokter Gigi
berkelanjutan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4 dan TKP.6.1, EP 3). Staf Keperawatan
Staf Ambulans
2. Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung jawab ke rumah sakit Staf Rumah Tangga (pengadaan
yang menerima (lihat juga APK.1.1.1, EP 4). alat)
3. Proses rujukan menunjuk orang / siapa yang bertanggung jawab
selama proses rujukan serta perbekalan dan peralatan apa yang
dibutuhkan selama transportasi (lihat juga TKP.6.1, EP 3)

4. Proses rujukan menjelaskan situasi dimana rujukan tidak mungkin


dilaksanakan (lihat juga TKP.6.1, EP 3).
5. Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit penerima (lihat juga
APK.1.1.1, EP 4).

TELUSUR
Elemen penilaian APK.4.1
SASARAN
1. Rumah sakit yang merujuk menentukan bahwa rumah sakit penerima Pimpinan Rumah Sakit
dapat menyediakan kebutuhan pasien yang akan dirujuk . Tim Dokter dan Dokter Gigi

2. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit
penerima terutama apabila pasien sering dirujuk ke rumah sakit
penerima (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

TELUSUR
Elemen penilaian APK.4.2.
SASARAN
1. Informasi kondisi klinis pasien atau resume klinis pasien dikirim ke Tim Dokter dan Dokter Gigi
rumah sakit bersama pasien. Staf Keperawatan
2. Resume klinis mencakup status pasien. Staf Ambulans
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Staf Keperawatan
Staf Ambulans
TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
3. Resume klinis termasuk prosedur dan tindakan-tindakan lain yang
telah dilakukan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).
4. Resume klinis termasuk kebutuhan pasien akan
pelayanan lebih lanjut (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

TELUSUR
Elemen penilaian APK.4.2.
SASARAN
1. Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu Tim Dokter dan Dokter Gigi
dimonitor. Staf Keperawatan

2. Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai dengan kondisi


pasien.

TELUSUR
Elemen penilaian APK.4.2.
SASARAN
1. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat nama rumah sakit tujuan Tim Dokter dan Dokter Gigi
dan nama staf yang menyetujui penerimaan pasien. Staf Keperawatan

2. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat hal-hal lain yang


diperlukan sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang merujuk.

3. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat alasan


rujukan.
4. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat kondisi
khusus sehubungan dengan proses rujukan.
5. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat segala perubahan dari
kondisi pasien selama proses rujukan.

TRANSPORTASI
TELUSUR
Elemen penilaian APK.4.2.
SASARAN
TELUSUR
Elemen Penilaian APK.1.
SASARAN
1. Terdapat penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien Tim Dokter dan Dokter Gigi
dirujuk ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia pelayanan Staf Keperawatan
yang lain atau siap pulang dari rawat inap atau kunjungan rawat jalan. Staf Ambulans
Tim Customer Service

2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan


kebutuhan dan status pasien.

3. Kendaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi hukum dan


peraturan yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan
pemeliharaan kendaraan.

4. Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan dengan


kebutuhan rumah sakit dalam hal kualitas dan keamanan transportasi
(lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).
5. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak
maupun milik rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai,
perbekalan dan medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang
dibawa.

6. Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan transportasi


yang disediakan atau dikelola rumah sakit, termasuk proses menanggapi
keluhan (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).
E PELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
Pelaksanaan skrining pada kontak pertama di dalam atau 0 Regulasi RS :
di luar rumah sakit 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur skrining pasien
10 Dokumen:
Penentuan apakah kebutuhan pasien sesuai misi dan 0 Rekam medis
sumber daya rumah sakit 5
10
Penerimaan pasien dilakukan bila n rumah sakit mampu 0
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien 5
10
Hendri + Fani
Proses melengkapi skrining dengan hasil tes diagnostik 0
dan tanggung jawab untuk membuat keputusan pasien 5
diterima atau dirujuk 10
Adanya regulasi tentang standar pelaksanaan skrining dan 0
tes diagnosis yang diperlukan sebelum penerimaan pasien 5
10
Pelaksanaan tindakan tidak merawat atau memindahkan 0
atau merujuk pasien sebelum hasil tes yang dibutuhkan 5
tersedia 10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Penyusunan standar proses pendaftaran pasien rawat 0 Regulasi RS :
jalan dan pelaksanaan proses sesuai standar 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur pendaftaran
Penyusunan standar proses admisi 10
0 pasien rawat jalan dan penerimaan pasien rawat
pasien rawat inap dan pelaksanaan proses sesuai standar 5 inap
10 Prosedur penahanan pasien untuk observasi
Prosedur penanganan pasien bila tidak
Penyusunan standar proses 0
tersedia tempat tidur pada unit yang dituju
penerimaan pasien emergensi ke rawat inap dan 5
pelaksanaan proses sesuai standar 10
Penyusunan standar proses penahanan pasien untuk 0
observasi dan pelaksanaan sesuai prosedur 5
10 Hendri + Dian
Prosedur penanganan pasien bila tidak
tersedia tempat tidur pada unit yang dituju

TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
Hendri + Dian
Penyusunan standar proses 0
penanganan pasien bila tempat tidur tidak tersedia dan 5
pelaksanaan proses sesuai standar di seluruh rumah sakit 10

Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis tentang 0


proses penerimaan pasien rawat inap dan rawat jalan 5
10
Sosialisasi dan edukasi kepada seluruh petugas terkait 0
tentang ketentuan prosedur dan pelaksanaannya 5
10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pelaksanaan proses triase berbasis bukti untuk 0 Regulasi RS :
memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur
10 TRIAGE
Kriteria transfer/rujukan
Pelatihan staf terkait tentang penggunaan kriteria triase 0
berbasis bukti 5 Dokumen implemntasi :
10 Rekam medis
Hamdi +
Sertifikasi pelatihan TRIAGE
Pelaksanaan penanganan pasien sesuai prioritas urgensi 0 (perawat)
kebutuhannya 5
10

Pemeriksaan dan stabilisasi pasien emergensi sesuai 0


kemampuan rumah sakit sebelum pasien ditransfer 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pelaksanaan skrining untuk membantu staf mengetahui 0 Regulasi RS :
kebutuhan pasien 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur skrining pasien
10 menetapkan kebutuhan pelayanannya

Hendri + CC
Regulasi RS :
TELUSUR B
SKOR Kebijakan/ panduan/ prosedur skrining pasien
DOKUMEN PIC
MATERI menetapkan kebutuhan pelayanannya 3 4
Pemilihan pelayanan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil 0
skrining 5 Hendri + CC
10
Penentuan prioritas kebutuhan pasien terkait pelayanan 0
preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif 5
10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pemberian informasi kepada pasien bila akan terjadi 0 Regulasi RS :
penundaan pelayanan atau pengobatan 5 Kebijakan/ panduan penundaan pelayanan
Pemberian informasi kepada pasien tentang alasan 10
0 atau pengobatan
penundaan dan tentang alternatif yang tersedia sesuai 5 Prosedur pemberian informasi
keperluan klinik pasien 10
Dokumen implementasi : Hamdi +
Pencatatan informasi dalam rekam medis pasien 0
Rekam medis (perawat)
5
10
Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis yang 0
mendukung pelaksanaan pemberian informasi secara 5
konsisten 10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya saat a 0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan komunikasi yang efektif
Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya 10
0 dalam pemberian edukasi dan informasi
tentang pelayanan yang ditawarkan 5 Prosedur pemberian informasi tentang :
Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya 10
0 o pelayanan yang dianjurkan
tentang hasil pelayanan yang diharapkan 5 o hasil pelayanan yang diharapkan
10 o perkiraan biaya Hendri + Ivo

Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya 0 Dokumen implementasi :


tentang estimasi biaya 5 rekam medis
10
website/ brosur/ leaflet
o pelayanan yang dianjurkan
o hasil pelayanan yang diharapkan
o perkiraan biaya Hendri + Ivo

TELUSUR B
SKOR Dokumen implementasi :
DOKUMEN PIC
MATERI rekam medis 3 4
Pemberian informasi yang memadai bagi pasien dan 0 website/ brosur/ leaflet
keluarganya untuk mengambil keputusan secara benar 5
10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Identifikasi hambatan yang ada pada pasien 0 Regulasi RS :
5 kebijakan RS dalam mengidentifikasi
10 hambatan dalam populasi pasiennya
Penyusunan prosedur untuk mengatasi atau membatasi 0 Prosedur mengatasi, membatasi,
hambatan saat pasien mencari pelayanan 5 mengurangi hambatan
10
Dokumen implementasi : Hendri + Ivo
Penyusunan prosedur untuk mengurangi dampak dari 0 Data cakupan RS
hambatan dalam memberikan pelayanan 5
10
Pelaksanaan prosedur tersebut di atas 0
5
10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Penyusunan kriteria masuk atau pindah dari pelayanan 0 Regulasi RS :
intensif atau pelayanan khusus termasuk penelitian dan 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer pasien
program yang sesuai dengan kebutuhan pasien 10 Kriteria masuk & keluar pelayanan intensif

Penyusunan kriteria secara tepat dan didasarkan pada 0 Dokumen implementasi :


fisiologi 5 Proses penyusunan kriteria
10 Rekam medis
Sertifikasi pelatihan transfer
Pengembangan kriteria dengan mengikutsertakan staf 0
5
10
Pelatihan staf untuk melaksanakan kriteria 0 Hamdi + Uma
5
10
Hamdi + Uma
TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
Pemeriksaan rekam medis pasien yang diterima masuk 0
unit pelayanan spesialistis atau intensif mengenai bukti- 5
bukti yang memenuhi kriteria yang tepat untuk pelayanan 10
yang dibutuhkan
Pemeriksaan rekam medis pasien yang dipindahkan atau 0
keluar dari unit pelayanan spesialistis atau intensif 5
mengenai bukti-bukti yang menyatakan pasien tidak 10
memenuhi kriteria yang tepat untuk unit tersebut

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Penetapan desain dan pelaksanaan 0 Regulasi RS :
proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer pasien
koordinasi pelayanan meliputi semua yang tercantum di 10 Kriteria transfer
atas
Dokumen implementasi :
Rekam medis
Penyusunan kriteria dan kebijakan 0
tentang tata cara transfer pasien yang tepat di rumah 5
sakit 10 Hamdi + Uma
Koordinasi dan pelaksanaan secara 0
berkesinambungan meliputi seluruh fase pelayanan pasien 5
10
Umpan balik pasien dan 0
keluarganya 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Koordinasi staf yang bertanggung jawab pelayanan selama 0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer pasien
10 Panduan/Prosedur koordinasi pelayanan,
tentang pelayanan DPJP, UTW
Medical staff bylaws

Dokumen implementasi :
Regulasi RS :
Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer pasien
TELUSUR Panduan/Prosedur koordinasi pelayanan, B
SKOR tentang pelayananDOKUMEN
DPJP, UTW PIC
MATERI 3 4
Pelatihan staf terkait dalam pelayanan pasien 0 Medical staff bylaws
5
10 Dokumen implementasi :
Pengenalan staf terkait oleh seluruh staf rumah sakit 0
Rekam Medis
(gathering?), penggunaan name tag? 5 Hamdi + Riska
10
Proses melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien 0
dalam status pasien 5
10
Penyusunan kebijakan tentang perpindahan tanggung 0
jawab pelayanan pasien dari staf yang satu ke staf yang 5
lain 10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Proses merujuk atau memulangkanpasien berdasarkan 0 Regulasi RS :
status kesehatan dan kebutuhan pelayanan selanjutnya 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur pemulangan
10 pasien, termasuk cuti
Penyusunan kriteria pasien yang siap dipulangkan 0 Discharge Planning List
5 Dokumen implementasi :
10 Rekam Medis
Proses merujuk dan memulangkan pasien 0
mengikutsertakan keluarga dan bisa dilakukan lebih awal 5
jika diperlukan 10
Hamdi + Ivo

Proses merujuk dan memulangkan pasien berdasarkan 0


kebutuhannya 5
10

Penyusunan kebijakan yang mengatur rencana 0


pemulangan pasien 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Perencanaan pemulangan pasien dilakukan dengan memper 0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 Kriteria rujukan ke RS lain

Identifikasi organisasi dan individu 0 Dokumen implementasi :


penyedia layanan kesehatan di lingkungannya yang 5 Rekam medis
berkaitan dengan pasien dan pelayanan yang ada di 10 MoU Hamdi + Ivo
rumah sakit
Proses merujuk keluar rumah sakit 0
ditujukan kepada individu atau badan secara spesifik bila 5
memungkinkan 10
Proses merujuk dilakukan untuk 0
pelayanan penunjang bila memungkinkan 5
TELUSUR 10
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pembuatan resume pasien pulang oleh DPJP sebelum 0 Regulasi RS :
pasien pulang 5 Kebijakan yang menetapkan bahwa resume
10 asuhan pasien dibuat oleh DPJP sebelum pasien
Pembuatan resume mencantumkan instruksi tindak lanjut 0 pulang dari rumah sakit
5
10 Dokumen implementasi :
Rekam medis
Pendokumentasian salinan ringkasan pelayanan pasien 0
dalam rekam medis pasien 5
10
Hamdi + Otrina
Pemberian salinan resume pasien pulang kepada pasien 0
atau keluarganya 5
10
Pemberian salinan resume pasien pulang kepada praktisi 0
kesehatan yang kepadanya pasien dirujuk 5
10
TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
Penyusunan kebijakan dan prosedur tentang kapan 0
resume pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan 5
ke rekam medis pasien 10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan alasan 0 Regulasi RS :
pasien dirawat, diagnosis, dan penyakit penyertanya 5 Kebijakan yang menetapkan resume pasien
10 berisi :
Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan temuan 0 a. Alasan masuk rumah sakit.
fisik dan hal lain yang penting 5 b. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang
10 penting.
c. Prosedur diagnosis dan pengobatan yang
Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan 0 telah dilakukan.
prosedur diagnostik dan terapeutik yang telah dilakukan 5 d. Pemberian
10 medikamentosa dan pemberian obat waktu Hamdi + Otrina
Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan 0 pulang.
medikamentosa termasuk obat waktu pulang 5 e. Status/kondisi pasien waktu pulang.
10 f. Instruksi follow-up /
tindak lanjut.
Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan 0
keadaan/status pasien pada saat pulang 5 Dokumen implementasi :
10 Rekam medis
Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan 0
instruksi untuk tindak lanjut atau kontrol 5
TELUSUR 10
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Identifikasi pelayanan lanjutan mana dalam resume yang 0 Regulasi RS :
pertama dilaksanakan 5 Prosedur pembuatan resume pd pelayanan
Identifikasi bagaimana resume pelayanan dijaga 10
0 RJ
kelangsungannya dan siapa yang menjaga 5 Format dan Isi Resume pelayanan
Penetapan format dan isi resume pelayanan 10
0 RJ
5 Dokumen impementasi :
rekam medis Hamdi + Fitra
10
Prosedur pembuatan resume pd pelayanan
RJ
Format dan Isi Resume pelayanan
TELUSUR RJ B
SKOR Dokumen impementasi
DOKUMEN
: PIC
MATERI Hamdi + Fitra 3 4
rekam medis
Penentuan tentang apa yang dimaksud dengan resume 0
saat ini 5
10
Pengecekan apakah rekam medis berisi daftar resume 0
secara lengkap sesuai kebijakan 5
TELUSUR 10
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pemberian instruksi tindak lanjut dalam bentuk dan cara 0 Regulasi RS :
yang mudah dimengerti pasien dan keluarganya 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan pasien
10 Dokumen impementasi :
Pemberian instruksi pada pasien dan keluarganya tentang 0 rekam medis
kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut 5
10 Hendri +
(Perawat Poli)
Pemberian instruksi pada pasien dan keluarganya tentang 0
kapan dan bagaimana mendapatkan pelayanan yang 5
mendesak 10
Pemberian instruksi kepada keluarga pasien untuk 0
pelayanan terkait kondisi pasien 5
TELUSUR 10
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Penyusunan proses penatalaksanaan dan tindak lanjut 0 Regulasi RS :
bagi pasien rawat inap dan rawat jalan yang pulang paksa 5 Regulasi tentang penolakan pelayanan atau
atau menolak nasihat medis 10 pengobatan
Dokumen impementasi :
rekam medis
Pemberitahuan kepada keluarga 0
Hendri + Ivo
pasien yang dokter 5
10

Pelaksanaan proses sesuai hukum dan peraturan yang 0


berlaku 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Proses merujuk pasien berdasarkan kebutuhan pasien 0 Regulasi RS :
untuk pelayanan berkelanjutan 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 pasien, termasuk Penanggung jawab pelayanan
Proses merujuk mencakup pengalihan tanggung jawab ke 0 rujukan, tranportasi rujukan
rumah sakit yang menerima 5 Dokumen implementasi :
10 MoU rujukan
Proses merujuk menunjuk orang atau badan yang 0
Rekam medis
bertanggung jawab selama proses rujukan serta peralatan 5 Uma (perawat
yang dibutuhkan selama transportasi 10 UGD)

Proses merujuk menjelaskan situasi di mana rujukan tidak 0


mungkin dilaksanakan 5
Proses merujuk pasien dilakukan secara tepat ke rumah 10
0
sakit penerima 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Proses merujuk menentukan bahwa 0 Regulasi RS :
rumah sakit penerima dapat menyediakan kebutuhan 5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan pasien
pasien yang akan dirujuk 10

Penjalinan kerjasama resmi/tidak 0 Dokumen implementasi : Hendri + Ivo


resmi dengan rumah sakit penerima yang kepadanya 5 Daftar RS dengan pelayanannya
pasien sering dirujuk 10 MoU rujukan

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pengiriman informasi kondisi klinis atau resume pasien 0 Regulasi RS :
bersama pasien 5 Regulasi tentang transfer inter hospital
Pembuatan resume klinis mencakup status pasien 10
0
5
10 Dokumen implementasi :
Rekam medis (dr UGD)
Regulasi RS :
Regulasi tentang transfer inter hospital

TELUSUR B
SKOR Dokumen implementasi
DOKUMEN
: PIC
MATERI 3 4
Rekam medis (dr UGD)
Pembuatan resume klinis mencakup prosedur dan 0
tindakan lain yang telah dilakukan 5
Pembuatan resume klinis mencakup kebutuhan pasien 10
0
akan pelayanan lebih lanjut 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Monitor pasien selama proses rujukan 0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 pasien, termasuk pendamping, UTW-nya
(Perawat IGD)
Pelatihan kompetensi staf yang melakukan monitor agar 0
Dokumentasi implementasi :
disesuaikan dengan kondisi pasien 5
Rekam medis
10
TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
Pencatatan dalam rekam medis pasien yang pindah 0 Dokumen implementasi :
tentang nama rumah sakit tujuan dan nama staf yang 5 Rekam medis
menyetujui penerimaan pasien 10
Pencatatan dalam rekam medis pasien yang pindah 0
tentang hal-hal lain yang diperlukan sesuai dengan 5
kebijakan rumah sakit yang merujuk 10
Pencatatan alasan rujukan dalam rekam medis pasien 0 Hamdi + Loren
5
Pencatatan dalam rekam medis pasien tentang kondisi 10
0
khusus sehubungan dengan proses rujukan 5
Pencatatan dalam rekam medis pasien tentang segala 10
0
perubahan dari kondisi pasien selama proses rujukan 5
10

TELUSUR
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI
TELUSUR B
SKOR DOKUMEN PIC
MATERI 3 4
Penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien 0 Regulasi RS :
dirujuk ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke 5 Regulasi tentang transportasi rujukan,
penyedia pelayanan yang lain atau siap pulang dari rawat 10 pemulangan
inap atau kunjungan rawat jalan Dokumen implementasi :

Bukti pemeliharaan transportasi


Penyediaan dan pengaturan transportasi sesuai dengan 0
MoU
kebutuhan dan status pasien 5
10
Pengadaan kendaraan transportasi rumah sakit yang 0
memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan 5
dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan 10
kendaraan
Hendri + Henri
Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan 0
dengan kebutuhan rumah sakit dalam hal kualitas dan 5
keamanan 10
Proses melengkapi semua kendaraan untuk transportasi, 0
baik kontrak maupun milik rumah sakit dengan peralatan 5
yang memadai, perbekalan dan medikamentosa sesuai 10
dengan kebutuhan pasien yang dibawa

Monitor kualitas dan keamanan 0


transportasi yang disediakan atau dikelola rumah sakit 5
termasuk proses menanggapi keluhan 10
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Pelaksanaan
5 6 7 8 9 10 11 12
SASARAN KESELAMAT
Elemen Penilaian SKP.I. T

SASARAN

1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, Pimpinan Rumah Sakit


tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien Tim dokter dan dokter gigi
Kepala Unit Keperawatan
Staf Keperawatan
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, Kepala Unit Laboratorium dan
atau produk darah. Pemeriksaan Penunjang
Staf Laboratorium dan
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan Pemeriksaan Penunjang
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga
AP.5.6, EP 2)
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan
dan tindakan / prosedur

5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan


identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

Elemen Penilaian SKP.II. T


SASARAN
1. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil Pimpinan Rumah Sakit
pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau Tim dokter dan dokter gigi
hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga MKI.19.2, EP 1) Kepala Unit Keperawatan

Staf Keperawatan
Kepala Unit Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
2. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan
Staf Laboratorium dan
secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil
pemeriksaan tersebut. (lihat juga AP.5.3.1, Maksud dan Tujuan) Pemeriksaan Penunjang

3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil pemeriksaan

4. Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang


konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari
komunikasi lisan melalui telepon. (lihat juga AP.5.3.1. Maksud dan
Tujuan)
Elemen Penilaian SKP.III. T
SASARAN
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar Pimpinan Rumah Sakit
memuat proses identifikasi, lokasi, pemberian label, dan Kepala Unit Laboratorium dan
penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai Pemeriksaan Penunjang
Staf Laboratorium dan
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan Pemeriksaan Penunjang
Kepala Unit Keperawatan
Staf Keperawatan
Pemeriksaan Penunjang
Staf Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
Kepala Unit Keperawatan
Staf Keperawatan
3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan
pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil
untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di area tersebut,
bila diperkenankan kebijakan.

4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan


pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang
dibatasi ketat (restricted).
Elemen Penilaian SKP.IV. T
SASARAN
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan Pimpinan Rumah Sakit
dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan Tim kamar operasi
pasien di dalam proses penandaan/ pemberi tanda. Tim dokter dan dokter gigi
Staf Keperawatan
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses Pasien
lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi,
tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.

3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat


prosedur sebelum insisi / time-out tepat sebelum dimulainya suatu
prosedur / tindakan pembedahan.

4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk


mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi,
tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar
operasi.

Elemen Penilaian SKP.V. T

SASARAN

1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman Pimpinan Rumah Sakit


hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah Tim PPI
diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).

2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang


efektif.

3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko

Elemen Penilaian SKP.VI. T


SASARAN
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko Pimpinan Rumah Sakit
pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap Staf medis
pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan. Staf keperawatan
(lihat juga AP.1.6, EP 4)
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen diangga

3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang


keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan maupun dampak
yang berkaitan secara tidak disengaja

4. Kebijakan dan/atau prosedur mendukung pengurangan


berkelanjutan dari risiko cedera pasien akibat jatuh di rumah sakit

HAK PASIEN DAN K


Elemen Penilaian HPK.1

SASARAN
Pimpinan RS hak pasien dan keluarga.
1. Para pemimpin rumah sakit bekerjasama untuk melindungi dan mengedepankan
Kepala unit pelayanan
Staf pelaksana pelayanan
2. Para pemimpin rumah sakit memahami hak pasien dan keluarga sesuai dengan undang-undang dan perat

3. Rumah sakit menghormati hak pasien, dan dalam beberapa


situasi hak dari keluarganya, untuk mendapatkan hak istimewa
dalam menentukan informasi apa saja yang berhubungan dengan
pelayanan yang boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain,
dalam situasi tertentu.

4. Staf memahami kebijakan dan prosedur yang berkaitan


dengan hak pasien dan dapat menjelaskan tanggung jawab mereka
dalam melindungi hak pasien.
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan dan mendukung hak pasien
dan keluarga dalam pelayanan rumah sakit.

Elemen Penilaian HPK.1.1 TELUSUR

SASARAN

1. Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati nilai-nilai Pimpinan


dan kepercayaan
RS pasien dan bila mun
Kepala unit pelayanan
Staf pelaksana pelayanan

2. Staf mempraktekan proses tersebut dan memberikan pelayanan


yang menghormati nilai dan kepercayaan pasien.

Elemen Penilaian HPK 1.1.1 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon permintaan Pimpinan RS


yang bersifat rutin atau kompleks yang berkenaan dengan agama Kepala unit pelayanan
atau dukungan spiritual. Staf pelaksana pelayanan
Pimpinan RS
Kepala unit pelayanan
Staf pelaksana pelayanan

2. Rumah sakit merespon permintaan untuk keperluan dukungan


agama dan spiritual pasien.

Elemen Penilaian HPK.1.2 TELUSUR

SASARAN

1. Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama Pimpinan RS


pelayanan dan pengobatan. Kepala unit pelayanan
Staf pelaksana pelayanan
2. Keinginan pasien untuk privasi dihormati pada setiap wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur/pengobata

Elemen Penilaian HPK.1.3 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit telah menentukan tingkat tanggung jawabnya Pimpinan RS


terhadap milik pasien Kepala unit pelayanan
Kepala unit pengamanan
2. Pasien memperoleh informasi tentang tanggung jawab rumah Staf pelaksana pelayanan
sakit dalam melindungi barang milik pribadi. Staf pelaksana pengamanan

3. Barang milik pasien dilindungi apabila rumah sakit mengambil


alih tanggung jawab atau apabila pasien tidak dapat melaksanakan
tanggung jawab.

Elemen Penilaian HPK.1.4 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit mempunyai proses untuk melindungi pasien dari Pimpinan RS


kekerasan fisik Kepala unit pelayanan
Kepala unit pengamanan
2. Bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang kurangi / tidak Staf pelaksana pelayanan
mampu melindungi dirinya sendiri menjadi perhatian dalam proses Staf pelaksana pengamanan
ini.

3. lndividu yang tidak memiliki identitas diperiksa

4. Lokasi terpencil atau terisolasi di monitor

Elemen Penilaian HPK.1.5 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit mengidentifikasi kelompok yang berisiko Pimpinan RS


(lihat juga PP.3.1 s/d PP.3.9). Kepala unit pelayanan
Kepala unit pengamanan
2. Anak-anak, individu yang cacat, lanjut usia dan kelompok lain di Staf pelaksana pelayanan
identifikasi rumah sakit untuk dilindungi (lihat juga PP.3.8). Staf pelaksana pengamanan
Kepala unit pengamanan
Staf pelaksana pelayanan
Staf pelaksana pengamanan

3. Staf memahami tanggung jawab mereka dalam proses


perlindungan.

Elemen Penilaian HPK.1.6 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dan tentang Pimpinan RS


pembukaan dan kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam Kepala unit rekam medis
undang-undang dan peraturan Pelaksana pelayanan rekam medis

2. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang


tidak tercakup dalam undang-undang dan peraturan.

3. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien.

Elemen Penilaian HPK.2 TELUSUR

SASARAN

1. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk Pimpinan RS


mendukung dan mendorong keterlibatan pasien dan keluarganya DPJP
dalam proses pelayanan (lihat juga APK.2, EP 4; APK.3.5, EP 1; Staf keperawatan
PP.7.1, EP 5; PPK.2, EP 5; PPK.5, EP
2; HPK.2 dan APK.3, EP 3)

2. Kebijakan dan prosedur tentang hak pasien bertujuan


untuk tidak menimbulkan rasa takut untuk mencari second opinion
dan kompromi dalam pelayanan mereka baik didalam maupun
diluar rumah sakit

3. Staf diberikan pelatihan dalam pelaksanaan kebijakan


dan prosedur serta peran mereka dalam mendukung partisipasi
pasien dan keluarganya dalam proses asuhan.

Elemen Penilaian HPK.2.1 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan Pimpinan RS


mereka akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, DPJP
bila perlu (lihat juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP 6). Staf keperawatan
Pasien dan/keluarganya

2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan


mereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan
pengobatannya (lihat juga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4).
3. Pasien dan keluarganya memahami kapan persetujuan akan
diminta dan proses bagaimana cara memberikannya (lihat juga
PPK.2, EP 4).

4. Pasien dan keluarganya memahami hak mereka untuk


berpartisipasi dalam keputusan pelayanannya, bila mereka
menghendakinya (Lihat juga HPK.2, EP 1; AP.4.1, EP 3; PP.7.1, EP 5;
APK.3, EP 3 dan PPK.2, EP 7).

Elemen Penilaian HPK.2.1.1 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana mereka Pimpinan RS


akan diberitahu dan siapa yang akan memberitahu mereka tentang DPJP
hasil dari pelayanan dan pengobatan (lihat juga PP.2.4, EP 1) Staf keperawatan
Pasien dan/keluarganya

2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana mereka


akan diberitahu dan siapa yang akan memberitahu mereka tentang
hasil yang tidak diantisipasi dari pelayanan dan pengobatan (lihat
juga PP.2.4, EP 2).

Elemen Penilaian HPK.2.2. TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang Pimpinan RS


hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan DPJP
(lihat juga APK.3.5, EP 2). Staf keperawatan
Pasien dan/keluarganya

2. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang


konsekuensi dari keputusan mereka (lihat juga APK.3.5, EP 2).

3. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang


tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut.

4. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang


tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.

Elemen Penilaian HPK.2.3. TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit telah menetapkan posisinya pada saat Pimpinan RS


pasien menolak pelayanan resusitasi dan membatalkan atau Ketua Komdik
mundur dari pengobatan bantuan hidup dasar. Staf medis/DPJP
2. Posisi rumah sakit sesuai dengan norma agama dan Staf keperawatan
budaya masyarakat, persyaratan hukum dan peraturan.
3. Rumah sakit memandu tenaga kesehatan dalam hal
pertimbangan etik dan legal dalam melaksanakan keinginan pasien
tersebut

4. Keputusan pasien / keluarga perihal pelayanan resusitasi dicatat di rekam medis

5. Kebijakan dan prosedur mendukung pelaksanaan yang


konsisten

Elemen Penilaian HPK.2.4. TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien Pimpinan RS


dengan cara asesmen manajemen nyeri yang sesuai Staf medis/DPJP
(lihat juga PP.7.1, EP 1). Staf keperawatan
2. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya dan sosial
pada hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan
dan pengelolaan nyeri secara akurat.

Elemen Penilaian HPK.2.5. TELUSUR

SASARAN

Pimpinan
1. Rumah sakit mengetahui bahwa pasien yang menghadapi kematian mempunyai
RS kebutuhan yang unik.
Staf medis/DPJP

2. Staf rumah sakit menghargai hak pasien yang sedang Staf keperawatan
menghadapai kematian, memiliki kebutuhan yang unik dan
dinyatakan dalam proses asuhan.

Elemen Penilaian HPK.3 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien diberitahu tentang proses menyampaikan Pimpinan RS


keluhan, konflik atau perbedaan pendapat. Para manajer terkait pelayanan
RS
Manajer pelayanan pelanggan
2. Keluhan, konflik dan perbedaan pendapat diselidiki Staf medis/DPJP
rumah sakit Staf keperawatan
Staf pelayanan pelanggan
3. Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat yang timbul
dalam proses pelayanan ditelaah rumah sakit

4. Pasien dan bila perlu keluarga ikut serta dalam proses penyelesaian

5. Kebijakan dan prosedur mendukung konsistensi


pelayanan.
Elemen Penilaian HPK.4 TELUSUR

SASARAN

1. Staf memahami peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai Pimpinan RS


dan kepercayaan pasien maupun keluarganya serta bagaimana nilai Kepala/Ketua unit pelayanan pasien
dan kepercayaan tersebut dihormati di dalam proses asuhan. Staf pelayanan pasien
Staf keperawatan

2. Staff memahami peran mereka dalam melindungi hak pasien dan


keluarga.

Elemen Penilaian HPK.5 TELUSUR

SASARAN

1. Informasi secara tertulis tentang hak dan tanggung Pimpinan RS


jawab pasien diberikan kepada setiap pasien . Kepala/Ketua unit pelayanan pasien
Staf pelayanan pasien
2. Pernyataan tentang hak dan tanggung jawab pasien juga ditempelatau bisa diperoleh dari staf rumah sak
Staf keperawatan

3. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk menjelaskan


kepada pasien tentang hak dan tanggung jawabnya bila komunikasi
secara tertulis tidak efektif dan tidak sesuai.

Elemen Penilaian HPK.6 TELUSUR

SASARAN

1. Rurnah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed Pimpinan RS


consent dalam kebijakan dan prosedur. Ketua kelompok staf medis
Staf medis
Staf keperawatan

2. Staf yang ditunjuk dilatih untuk melaksanakan kebijakan dan


prosedur tersebut.

3. Pasien memberikan informed consent sesuai dengan kebijakan


dan prosedur.

Elemen Penilaian HPK.6.1 TELUSUR

SASARAN
1. Pasien diberikan penjelasan dan rencana pengobatannya dari Pimpinan RS
elemen a s/d h Ketua kelompok staf medis
Staf medis
2. Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain Staf keperawatan
yang bertanggung jawab melayani mereka. (lihat juga APK.2.1, EP
1)

3. Ada proses untuk menanggapi permintaan tambahan informasi


dari pasien tentang tanggung jawab praktisi untuk pelayanannya.

Elemen Penilaian HPK.6.2 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk informed consent yang Pimpinan RS


diberikan oleh orang lain Ketua kelompok staf medis
Staf medis
Staf keperawatan
2. Prosedur tersebut sesuai dengan undang-undang, budaya dan
adat istiadat.

3. Orang lain selain pasien yang memberikan persetujuan dicatat


dalam rekam medis pasien.

Elemen Penilaian HPK.6.3 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang lingkup dari Pimpinan RS


persetujuan umum, apabila cara ini dipakai oleh rumah sakit. Kepala unit rekam medis
Kepala unit pelayanan pelanggan

2. Rumah sakit telah menetapkan bagaimana persetujuan umum, bila dipakai, didokumentasikan di dalam re

Elemen Penilaian HPK.6.4 T


SASARAN
1. Persetujuan didapat sebelum operasi atau prosedur invasif (lihat Pimpinan RS
juga PAB.7.1, Maksud dan Tujuan). Ketua kelompok staf medis
Kepala unit kamar operasi
2. Persetujuan didapat sebelum anestesia (termasuk sedasi yang moderat danunit
Kepala dalam) (lihat
rawat inapjuga PAB.5.1, Ma
Staf medis
Staf keperawatan
3. Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah atau produk
darah

4. Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan tindakan dan


pengobatan yang berisiko tinggi.
5. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya dicatat di dalam rekam m

6. Persetujuan didokumentasikan di rekam medis pasien


disertai tanda tangan atau catatan dari persetujuan lisan (lihat juga
HPK.8, EP 2).
Elemen Penilaian HPK.6.4.1 T
SASARAN
1. Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan dan Pimpinan RS
pengobatan yang memerlukan persetujuan terpisah Ketua kelompok staf medis

2. Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama dokter Staf medis


dan profesional lain yang memberikan pengobatan dan melakukan Staf keperawatan
tindakan.

Elemen Penilaian HPK.7 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien dan keluarganya yang tepat diidentifikasi dan Pimpinan RS


diberi informasi tentang bagaimana cara mendapatkan akses ke Ketua kelompok staf medis
penelitian, pemeriksaan atau clinical trial yang relevan dengan Staf medis
kebutuhan pengobatan mereka.

2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat yang diharapkan.

3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan


penjelasan tentang potensi ketidak nyamanan dan risiko

4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang altematif lainnya yang dapat menolong

5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan


penjelasan tentang prosedur yang harus diikuti.

6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan berpartisipasi dan


pengunduran diri dari partisipasi tidak mempengaruhi
akses terhadap pelayanan rumah sakit.

7. Kebijakan dan prosedur mengarahkan informasi dan


proses pengambilan keputusan

Elemen Penilaian HPK.7.1 TELUSUR

SASARAN

Pimpinan
1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur rumah sakit untuk
RS menelaah protokol pene
Ketua kelompok staf medis
Staf medis

2. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang


prosedur rumah sakit untuk menimbang manfaat dan risiko bagi
peserta.
3. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur rumah sakit untuk mendapatkan persetuju

4. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang


prosedur rumah sakit untuk mengundurkan diri dari keikutsertaan.

Elemen Penilaian HPK.8 TELUSUR

SASARAN

1. lnformed consent diperoleh saat pasien memutuskan Pimpinan RS


ikut serta dalam penelitian klinis, pemeriksaan atau Ketua kelompok staf medis
clinical trial.
2. Keputusan persetujuan didokumentasikan, diberi Staf medis
tanggal dan berdasarkan atas penjelasan yang diidentifikasi dalam
HPK 6.4, Elemen Penilaian 5 dan 6.
3. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan untuk
mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medis pasien

4. Persetujuan didokumentasikan dalam rekam medis


pasien disertai tandatangan atau catatan persetujuan
lisan.
Elemen Penilaian HPK.9 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain Pimpinan RS


untuk mengawasi seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit. Ketua komite/panitia etik penelitian
Anggota komite/panitia etik penelitian

2. Rumah sakit mengembangkan suatu pernyataan jelas mengenai


maksud untuk pengawasan kegiatan.

3. Kegiatan pengawasan mencakup penelaahan prosedur

4. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur untuk menimbang


risiko relatif dan manfaat bagi subjek.

5. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur menjaga kerahasiaan


dan keamanan informasi penelitian.

Elemen Penilaian HPK.I0 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit mendukung pilihan pasien dan Pimpinan RS


keluarganya untuk menyumbangkan organ tubuh dan jaringan Ketua komite/panitia donasi organ
tubuh lainnya. Anggota komite/panitia donasi organ
Pimpinan RS
Ketua komite/panitia donasi organ
Anggota komite/panitia donasi organ

2. Rumah sakit menyediakan informasi untuk mendukung


pilihan tersebut.

Elemen Penilaian HPK.11 TELUSUR

SASARAN

1. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses Pimpinan RS


mendapatkan dan mendonasi. Ketua komite/panitia donasi organ
Anggota komite/panitia donasi orga
2. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses
transplantasi.

3. Staf dilatih untuk kebijakan dan prosedur tersebut.

4. Staf dilatih mengenai isu dan perhatian tentang donasi organ dan
ketersediaan transplan.

5. Rumah sakit mendapat persetujuan dari donor hidup.

6. Rumah sakit bekerjasama dengan organisasi yang relevan dan


badan di masyarakat untuk menghormati dan menerapkan pilihan
untuk mendonasi.

PENDIDIKAN PASIEN &


Elemen Penilaian PPK.1 TELUSUR

SASARAN

1. Rumah sakit merencanakan pendidikan konsisten dengan misi, Pimpinan RS


jenis pelayanan dan populasi pasien. Kepala/Ketua unit kerja yang mengelol
edukasi kepada pasien dan
2. Tersedia mekanisme atau struktur pendidikan yang memadai di keluarganya/PKRS
seluruh rumah sakit Pelaksana edukasi (tenaga medis,
keperawatan, farmasi, gizi dsb.)

3. Struktur dan sumber daya pendidikan diorganisasikan secara


efektif

Elemen Penilaian PPK. 2 TELUSUR

SASARAN

1. Dilakukan asesmen kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga Pimpinan RS

Pimpinan keperawatan
2. Hasil asesmen kebutuhan pendidikan dicatat di rekam medis DPJP
pasien. Dokter ruangan (kalau ada)
Pelaksana pelayanan keperawatan,
farmasi, gizi dsb.
Pimpinan keperawatan
DPJP
Dokter ruangan (kalau ada)
Pelaksana pelayanan keperawatan,
3. Tersedia sistem pencatatan pendidikan pasien yang seragam oleh farmasi, gizi dsb.
seluruh staf

4. Ketika informed consent dipersyaratkan, pasien dan keluarga


belajar tentang proses memberikan informed consent (lihat juga
HPK.2.1, EP 3, dan MKI.3, EP 1 dan
2).

5. Pasien dan keluarga belajar tentang bagaimana berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pelay

6. Pasien dan keluarga belajar tentang kondisi kesehatannya dan


diagnosis pasti (lihat juga HPK.2.1, EP
1).

7. Pasien dan keluarga belajar tentang hak mereka untuk


berpartisipasi pada proses pelayanan (lihat juga HPK.2.1, Ep 4).

Elemen Penilaian PPK. 2.1. TELUSUR

SASARAN

1. Pasien dan keluarga dilakukan asesmen atas elemen : a) sampai DPJP


dengan e) dalam Maksud dan Tujuan (lihat juga HPK.1.1, EP 1). Dokter ruangan (kalau ada)
Pelaksana pelayanan keperawatan,
farmasi, gizi dsb.
2. Temuan asesmen digunakan untuk membuat rencana pendidikan.

3. Temuan asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien

Elemen Penilaian PPK.3 TELUSUR

SASARAN

1. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan dan Pimpinan RS


pelatihan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan berkelanjutan Pimpinan keperawatan
atau mencapai sasaran kesehatannya (lihat juga MKI.3, EP 1 dan 2). DPJP
Dokter ruangan (kalau ada)
2. Rumah sakit mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan sumbersumber yang ada di
Pelaksana pelayanan komunitas yan
keperawatan,
farmasi, gizi dsb.

3. Bila kondisi pasien mengindikasikan, pasien dirujuk ke sumber-sumber yang tersedia di komunitas(lihat jug

Elemen Penilaian PPK. 4 TELUSUR

SASARAN

Pimpinan
1. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentangRS
penggunaan seluruh obat-
Pimpinan keperawatan
obatan secara efektif dan aman, serta tentang potensi DPJP
efek samping obat, pencegahan terhadap potensi interaksi obat Dokter ruangan (kalau ada)
dengan obat OTC dan atau makanan. Pelaksana pelayanan keperawatan,
farmasi, gizi dsb.

2. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga dididik tentang keamanan dan efektivitas p

3. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga


dididik tentang diet dan nutrisi yang benar.

4. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan


keluarga dididik manajemen nyeri (lihat juga PP.6, EP
3).
5. Terkait dengan pelayanan yang diberikan, pasien dan keluarga
dididik tentang teknik rehabilitasi,

Elemen Penilaian PPK. 5 TELUSUR

SASARAN

Pimpinan
1. Ada proses untuk memverifikasi bahwa, pasien dan keluarga menerima dan memahami
RS pendidikan yang d
Pimpinan keperawatan
DPJP
2. Mereka yang memberikan pendidikan perlu Dokter ruangan (kalau ada)
mendorong pasien dan keluarganya untuk bertanya dan memberi Pelaksana pelayanan keperawatan,
pendapat sebagai peserta aktif (lihat juga HPK.2, EP 1) farmasi, gizi dsb.

3. Informasi verbal perlu diperkuat dengan materi secara


tertulis yang terkait dengan kebutuhan pasien dan konsisten
dengan pilihan pembelajaran pasien dan keluarganya (lihat juga
HPK.2.1, Maksud dan Tujuan, dan MKI.3)

Elemen Penilaian PPK. 6 TELUSUR

SASARAN

1. Bila ada indikasi, pendidikan pasien dan keluarga diberikan Pimpinan RS


secara kolaboratif Pimpinan keperawatan
DPJP
2. Mereka yang memberikan pendidikan harus memiliki Dokter ruangan (kalau ada)
pengetahuan yang cukup tentang subjek yang diberikan. Pelaksana pelayanan keperawatan,
farmasi, gizi dsb.

3. Mereka yang memberikan pendidikan harus menyediakan waktu


yang adekuat.

4. Mereka yang memberikan pendidikan harus mempunyai


ketrampilan berkomunikasi (lihat juga PAB.5.1, EP 2)

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)


Elemen Penilaian PMKP.1 TELUSUR

SASARAN
1. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam menyusun Pimpinan RS
rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien Ketua dan anggota
Komite/Tim/Panitia Mutu dan

2. Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam Keselamatan Pasien


menetapkan keseluruhan proses atau mekanisme dari program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien

3. Pimpinan melaporkan program peningkatan mutu dan


keselamatan pasien kepada pemilik rumah sakit

4. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilaporkan oleh pimpinan rumah sakit kepada pengel

Elemen Penilaian PMKP.1.1. T


SASARAN
Pimpinan
1. Pimpinan berpartisipasi dalam melaksanakan program peningkatan mutu danRSkeselamatan pasien.(lihat ju
Ketua dan anggota Panitia Mutu dan
Keselamatan Pasien
Kepala unit kerja
2. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien meliputi
seluruh organisasi

3. Program menangani sistem dari organisasi, peranan


rancangan sistem, rancang ulang dari peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. Program menangani koordinasi dari semua komponen dari kegiatan pengukuran mutu dan pengendalian (

5. Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien


menerapkan pendekatan sistematik

Elemen Penilaian PMKP.1.2. T


SASARAN
Pimpinan RS
1. Pimpinan menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan evaluasi
Ketua dan anggota Panitia Mutu dan
Keselamatan Pasien
2. Pimpinan menetapkan prioritas rumah sakit dalam Kepala unit kerja
kegiatan peningkatan dan keselamatan pasien Seluruh staf RS/pekerja dalam lingkung
RS terkait sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di tetapkan
sebagai salah satu prioritas

Elemen Penilaian PMKP.1.3. T

SASARAN
1. Pimpinan memahami teknologi dan unsur bantuan lain Pimpinan RS
yang dibutuhkan untuk menelusuri dan membandingkan hasil dari Ketua dan anggota Panitia Mutu dan
evaluasi Keselamatan Pasien
Kepala unit kerja

2. Untuk menelusuri dan membandingkan hasil dari


evaluasi ini, pimpinan menyediakan teknologi dan dukungan sesuai
dengan sumber daya yang ada

Elemen Penilaian PMKP.1.4. T

SASARAN
1. Informasi tentang peningkatan mutu dan keselamatan Pimpinan RS
pasien di sampaikan kepada staf Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien

2. Komunikasi dilakukan secara reguler melalui saluran


yang efektif. (lihat juga TKP.1.6, EP 2).

3. Komunikasi dilakukan termasuk kemajuan dalam hal


mematuhi sasaran keselamatan pasien

Elemen Penilaian PMKP.1.5. T

SASARAN

Pimpinan
1. Diadakan pelatihan bagi staf sesuai dengan peranan mereka dalam program peningkatan
RS mutu dan kesela
Manajer SDM
Kepala unit diklat

2. Seorang individu yang berpengetahuan luas Ketua dan anggota panitia mutu dan k
memberikan pelatihan

3. Staf berpartisipasi dalam pelatihan sebagai bagian dari


pekerjaan rutin mereka

Elemen Penilaian PMKP.2. TELUSUR

SASARAN
1. Prinsip peningkatan mutu dan alat ukur dari program Pimpinan RS
diterapkan pada rancangan proses baru atau yang dimodifikasi Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien

2. Elemen dalam Maksud dan Tujuan dari huruf a s/d i digunakan apabila relevan dengan proses yang diranca

3. Dipilih indikator untuk mengevaluasi apakah


pelaksanaan rancangan proses baru atau rancangan ulang proses
telah berjalan baik.
4. Data sebagai indikator digunakan untuk mengukur
proses yang sedang berjalan

Elemen Penilaian PMKP.2.1. T


SASARAN
Pimpinan
1. Setiap tahun pimpinan menentukan paling sedikit lima area prioritas dengan fokus
RS penggunaan pedoman
Ketua dan anggota panitia mutu

dan keselamatan pasien

2. Rumah sakit dalam melaksanakan pedoman praktek klinis,


clinical pathways dan/atau protokol klinis melaksanakan proses a)
sampai h) dalam Maksud dan Tujuan

3. Rumah sakit melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways


atau protokol klinis di setiap area prioritas yang ditetapkan

4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan


pedoman klinis, clinical pathways dan atau protokol klinis telah
mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil (outcomes)

Elemen Penilaian PMKP.3. TELUSUR

SASARAN
1. Pimpinan rumah sakit menetapkan area sasaran untuk penilaiandan peningkatan.
Pimpinan RS
Ketua dan anggota panitia mutu

2. Penilaian merupakan bagian dari program


peningkatan mutu dan keselamatan pasien

3. Hasil penilaian disampaikan kepada pihak terkait


dalam mekanisme pengawasan dan secara berkala kepada
pimpinan dan pemilik rumah sakit sesuai struktur rumah sakit yang
berlaku.

Elemen Penilaian PMKP.3.1. T


SASARAN
1. Pimpinan klinis menetapkan indikator kunci untuk Pimpinan RS
setiap area klinis yang disebut di 1) sampai 11) di Ketua dan anggota panitia mutu
Maksud dan Tujuan. Kepala unit kerja

2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis harus dipilih.


Kepala unit kerja

3. Pimpinan rumah sakit memperhatikan muatan


ilmu (science) dan bukti (evidence) untuk mendukung setiap
indikator yang dipilih.

4. Penilaian mencakup struktur, proses dan hasil


(outcome)

5. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk


setiap indikator

6. Data penilaian klinis dikumpulkan dan digunakan


untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari peningkatan

T
SASARAN
1. Pimpinan
Pimpinan manajemen menetapkan indikator kunci untuk setiap area manajerial
RS yang diuraikan di a) sam
Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien
Kepala unit kerja
2. Pimpinan menggunakan landasan ilmu dan bukti (evidence) untuk mendukung masing-masing indic

3. Penilaian meliputi struktur, proses dan hasil


(outcome)

4. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk


setiap penilaian

5. Data penilaian manajerial dikumpulkan dan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari peningkatan

Elemen Penilaian PMKP. 3.3. T


SASARAN
1. Pimpinan manajerial dan klinis menetapkan indikator kunci untuk menilai
Pimpinansetiap
RS Sasaran Keselamatan Pa
Ketua dan anggota panitia keselamata
pasien
Kepala unit kerja
2. Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien termasuk area-
area yang ditetapkan di Sasaran Keselamatan Pasien I
sampai VI

3. Data penilaian digunakan untuk menilai efektivitas dari peningkatan

Elemen Penilaian PMKP.4. T


SASARAN
1. Data dikumpulkan, dianalisis dan diubah menjadi informasi Pimpinan RS
Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien
2. Orang yang mempunyai pengalaman klinis atau Kepala unit kerja
manajerial, pengetahuan dan keterampilan terlibat dalam proses

3. Metoda dan tehnik-tehnik statistik digunakan dalam


melakukan analisis dari proses, bila sesuai.

4. Hasil analisis dilaporkan kepada mereka yang


bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut
(lihat juga TKP.3.4, EP 2)
Elemen Penilaian PMKP.4.1. T
SASARAN
1. Frekuensi melakukan analisis data disesuaikan Pimpinan RS
dengan proses yang sedang dikaji Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien
2. Frekuensi dari analisis data sesuai dengan ketentuan Kepala unit kerja
rumah sakit

T
SASARAN
1. Pimpinan RS
Perbandingan dilakukan dari waktu ke waktu didalam rumah sakit
Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien
2. Perbandingan dilakukan dengan rumah sakit lain yang Kepala unit kerja
sejenis, bila ada kesempatan

3. Perbandingan dilakukan dengan standar, bila


memungkinkan

4. Perbandingan dilakukan dengan praktik yang baik

Elemen Penilaian PMKP.5. T


SASARAN
1. Pimpinan
Rumah sakit mengintegrasikan kegiatan validasi data kedalam proses manajemen
RS mutu dan proses pen
Ketua dan anggota panitia mutu dan
keselamatan pasien
Kepala unit kerja
2. Rumah sakit punya proses validasi data secara
internal yang memasukkan hal-hal yang dimuat di
huruf a) sampai f) dari Maksud dan tujuan.

3. Proses validasi data memuat paling sedikit indikator


yang dipilih seperti yang diharuskan di PMKP.3.1.

Elemen Penilaian PMKP.5.1. T


SASARAN
1. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab bahwa data yang Pimpinan RS
disampaikan ke publik dapat di pertanggungjawabkan dari segi Ketua dan anggota panitia mutu dan
mutu dan hasilnya (outcome). keselamatan pasien

2. Data yang disampaikan kepada publik telah dievaluasi dari segi


validitas dan reliabilitasnya.

Elemen Penilaian PMKP.6. T


SASARAN
1. Pimpinan
Pimpinan rumah sakit menetapkan definisi kejadian sentinel yang meliputi paling
RS sedikit a) sampai d) ya
Ketua dan anggota panitia keselamata
pasien

2. Rumah sakit melakukan analisis akar masalah RCA


terhadap semua kejadian sentinel yang terjadi dalam
batas waktu tertentu yang ditetapkan pimpinan rumah sakit

3. Kejadian dianalisis bila terjadi

4. Pimpinan rumah sakit mengambil tindakan


berdasarkan hasil RCA

Elemen Penilaian PMKP.7.

1. Analisis secara intensif terhadap data dilakukan jika


terjadi penyimpangan tingkatan, pola atau kecenderungan dari KTD

2. Semua reaksi transfusi, jika terjadi di rumah sakit,


dianalisis

3. Semua reaksi obat tidak diharapkan yang serius, jika


terjadi sesuai definisi yang ditetapkan rumah sakit, dianalisis (lihat
juga MPO.7, EP 3)

4. Semua kesalahan medis (medical error) yang signifikan


dianalisis (lihat juga MPO.7.1, EP 1)

5. Semua ketidakcocokan (discrepancy) antara diagnosis


pra dan pasca operasi dianalisis

6. KTD atau pola KTD selama sedasi moderat atau dalam dan anestesi dianalisis

7. Kejadian lainnya yang ditetapkan oleh rumah sakit


dianalisis

Elemen Penilaian PMKP.8.


1. Rumah sakit menetapkan definisi KNC

2. Rumah sakit menetapkan jenis kejadian yang harus


dilaporkan sebagai KNC (lihat juga MPO.7.1, untuk KNC
obat/medikasi)
3. Rumah sakit menetapkan proses untuk melakukan
pelaporan KNC. (lihat juga MPO.7.1, untuk KNC
obat/medikasi)
4. Data dianalisis dan tindakan diambil untuk mengurangi
KNC (lihat juga MPO.7.1, EP 3)

Elemen Penilaian PMKP. 9.

1. Rumah sakit membuat rencana dan melaksanakan peningkatan


mutu dan keselamatan pasien

2. Rumah sakit menggunakan proses yang konsisten untuk


melakukan identifikasi area prioritas untuk perbaikan sebagaimana
yang ditetapkan pimpinan

3. Rumah sakit mendokumentasikan perbaikan yang dicapai dan


mempertahankannya.

Elemen Penilaian PMKP.10.

1. Area yang ditetapkan pimpinan rumah sakit


dimasukkan kedalam kegiatan peningkatan (lihat juga
PMKP.3, EP 1)

2. Sumber daya manusia atau lainnya yang dibutuhkan


untuk melaksanakan peningkatan disediakan atau diberikan.

3. Perubahan-perubahan direncanakan dan diuji

4. Dilaksanakan perubahan yang menghasilkan


peningkatan

5. Tersedia data yang menunjukkan bahwa peningkatan


tercapai secara efektif dan langgeng

6. Dibuat perubahan kebijakan yang diperlukan untuk


merencanakan, untuk melaksanakan pelaksanaan yang sudah
dicapai, dan mempertahankannya
7. Perubahan yang berhasil dilakukan, didokumentasikan

Elemen Penilaian PMKP.11.

1. Pimpinan rumah sakit menerapkan kerangka acuan manajemen


risiko yang meliputi a) sampai f) yang dimuat di Maksud dan Tujuan.

2. Paling sedikit setiap tahun rumah sakit melaksanakan dan


mendokumentasikan penggunaan alat pengurangan-proaktif-
terhadap-risiko dalam salah satu prioritas proses risiko

3. Berdasarkan analisis, pimpinan rumah sakit membuat rancang


ulang dari proses yang mengandung risiko tinggi.

MILLENIUM DEVEL
Elemen Penilaian SMDG.I.

1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun program


PONEK

2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan


proses/mekanisme dalam program PONEK termasuk pelaporannya

3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen


dalam pelayanan PONEK

4. Terbentuk dan berfungsinya Tim PONEK Rumah Sakit

5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis


Tim PONEK sesuai standar

6. Terlaksananya fungsi rujukan PONEK pada rumah sakit


sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Elemen Penilaian SMDGs.II.


Elemen Penilaian SMDGs.II.

1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan


penanggulangan HIV/AIDS

2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan


proses/mekanisme dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS
termasuk pelaporannya

3. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen


dalam pelayanan penanggulangan HIV/AIDS

4. Terbentuk dan berfungsinya Tim HIV/AIDS Rumah


Sakit

5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis


Tim HIV/AIDS sesuai standar

6. Terlaksananya fungsi rujukan HIV/AIDS pada rumah sakit sesuai


dengan kebijakan yang berlaku

7. Terlaksananya pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dgn faktor


risiko IDU, penunjang sesuai dengan kebijakan

Elemen Penilaian SMDGs.III.

1. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menyusun rencana pelayanan


DOTS TB

2. Pimpinan RS berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan


proses/mekanisme dalam program pelayanan DOTS TB termasuk
pelaporannya

3. Adanya kebijakan rumah sakit dan dukungan penuh manajemen


dalam pelayanan DOTS TB sesuai dengan standar

4. Terbentuk dan berfungsinya Tim DOTS TB Rumah Sakit

5. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan


teknis Tim DOTS TB sesuai standar
6. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS pada rumah sakit sesuai
dengan kebijakan yang berlaku

AKSES KE PELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN (APK)


Elemen Penilaian APK.1.

1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau di


luar rumah sakit.

2. Berdasarkan hasil skrining ditentukan apakah kebutuhan


pasien sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit.
( lihat juga TKP 3.2, EP.2 )

3. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat


menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat

inap dan rawat jalan yang tepat.

4. Ada suatu proses untuk melengkapi hasil tes diagnostik


dan tanggung jawab untuk menetapkan apakah pasien diterima,
dipindahkan/ transfer atau di rujuk.

5. Ada kebijakan yang menetapkan bahwa skrining dan tes


diagnosa yang mana merupakan standar sebelum penerimaan
pasien.

6. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum


diperoleh hasil tes yang dibutuhkan tersedia.

Elemen Penilaian APK 1.1

1. Proses pendaftaran pasien rawat jalan distandardisir.

2. Proses admisi pasien rawat inap distandardisir. (lihat juga


TKP.6.1, EP.3)

3. Ada proses penerimaan pasien emergensi ke unit rawat


inap.

4. Ada proses untuk menahan pasien untuk observasi.

5. Ada proses penanganan pasien bila tidak tersedia tempat


tidur pada unit yang dituju maupun diseluruh rumah sakit.
6. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung proses penerimaan pasien rawat inap dan pendaftaran pasien

7. Petugas memahami ketentuan dan prosedur tersebut


serta melaksanakannya.

Elemen penilaian APK 1.1.1

1. Rumah sakit menggunakan proses triase berbasis bukti


untuk memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.

2. Staf dilatih menggunakan kriteria ini.

3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhannya.

4. Pasien emergensi diperiksa dan distabilisasi sesuai


kemampuan rumah sakit dulu sebelum ditransfer. ( lihat
APK.4,EP 1,2,5 dan APK.4.2, EP 3,4 )

Elemen penilaian APK 1.1.2.

1. Ada pemeriksaan skrining utk membantu staf mengetahui kebutuhan pasien.

2. Pemilihan jenis pelayanan atau unit pelayanan sesuai


kebutuhan berdasar atas hasil pemeriksaan skrining.

3. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan pelayanan


preventif, kuratif, rehabilitatif dan paliatif diprioritaskan.

Elemen penilaian APK 1.1.3.

1. Pasien rawat inap dan pasien rawat jalan diberikan


informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau
pengobatan.

2. Pasien diberi informasi alasan penundaan atau


menunggu dan memberikan informasi tentang alternatif yang
tersedia sesuai dengan keperluan klinik mereka.

3. Informasi di dokumentasikan di dalam rekam medis.

4. Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung pelaksanaan


secara konsisten.
Elemen penilaian APK 1.2.

1. Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada waktu admisi ( lihat juga MKI.2 pada Maksud dan Tujuan

2. Penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan yang


ditawarkan ( lihat juga MKI.2, EP 1 dan 2 ).

3. Penjelasan meliputi informasi tentang hasil pelayanan yang diharapkan.

4. Penjelasan meliputi informasi tentang perkiraan biaya kepada pasien dan keluarganya.

5. Penjelasan cukup bagi pasien dan keluarganya untuk


membuat keputusan yang benar (lihat juga AP.4.1, EP 3).

1. Pimpinan dan staf rumah sakit mengidentifikasi hambatan yang ada dipopulasi pasiennya.

2. Ada prosedur untuk mengatasi atau membatasi hambatan pada waktu pasien mencari pelayanan.

3. Ada prosedur untuk mengurangi dampak dari hambatan dalam memberikan pelayanan.

4. Prosedur ini telah dilaksanakan.

Elemen penilaian APK 1.4.

1. Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk atau


pindah dari pelayanan intensif dan atau pelayanan
khusus termasuk penelitian dan program sesuai dengan kebutuhan
pasien.

2. Kriteria berdasar fisiologi dan tepat.

3. Staf yang tepat diikut sertakan dalam pengembangan


kriteria.

4. Staf dilatih untuk melaksanakan kriteria.


5. Rekam medis pasien yang diterima masuk ke unit yang
menyediakan pelayanan spesialistis atau intensif berisi bukti-bukti
yang memenuhi kriteria yang tepat untuk pelayanan yang
dibutuhkan.

6. Rekam medis pasien yang dipindahkan atau keluar dari


unit yang menyediakan pelayanan intensif / spesialistik
berisi bukti-bukti bahwa pasien tidak memenuhi kriteria untuk berada
di unit tersebut.

Elemen penilaian APK.2.

1. Pimpinan pelayanan menetapkan disain dan


melaksanakan proses yang mendukung kontinuitas pelayanan dan
koordinasi pelayanan yang meliputi
semua yang tercantum dalam maksud dan tujuan di atas.

2. Kriteria dan kebijakan yang telah ditetapkan


menentukan tata cara transfer pasien yang tepat di rumah sakit.

3. Kesinambungan dan koordinasi terbukti terlaksana yang


meliputi seluruh fase pelayanan pasien.

4. Kesinambungan dan koordinasi terbukti dirasakan oleh


pasien (lihat juga HPK 2, EP 1 dan HPK 2.1, EP 2)

Elemen penilaian APK.2.1

1. Staf yang bertanggung jawab untuk koordinasi pelayanan selama pasien dirawat diketahui dan tersedia da

2. Staf tersebut kompeten menerima tanggung jawab


untuk melaksanakan pelayanan pasien.

3. Staf tersebut dikenal oleh seluruh staf rumah sakit.

4. Staf melengkapi dokumen rencana pelayanan pasien


didalam status.

5. Perpindahan tanggung jawab pelayanan pasien dari satu


individu ke individu yang lain dijabarkan dalam kebijakan rumah sakit.

Elemen penilaian APK.3.


1. Merujuk atau memulangkan pasien berdasarkan atas
status kesehatan dan kebutuhan pelayanan selanjutnya. (lihat juga
AP.1.10, EP 1, AP.1.11, EP 1, TKP 6.1, EP 3)

2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap untuk


dipulangkan.

3. Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan


memulangkan pasien dapat diproses lebih awal dan apabila perlu
mengikut sertakan keluarga (lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan
HPK.2, EP 1).
4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas
kebutuhannya (lihat juga AP.1.10, EP 2; AP.1.11, EP 2 dan AP.2, EP 2).

5. Kebijakan rumah sakit mengatur proses pasien yang


diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, sementara dalam proses
rencana pengobatan dengan izin yang disetujui untuk waktu tertentu.

Elemen penilaian APK.3.1.

1. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang dan kelanjutan pelayanan medis.

2. Rumah sakit mengidentifikasi organisasi dan individu


penyedia pelayanan kesehatan di lingkungannya yang sangat
berhubungan dengan pelayanan yang ada di rumah sakit serta
populasi pasien (lihat juga PPK.3, EP 2).

3. Apabila memungkinkan rujukan keluar rumah sakit


ditujukan kepada individu secara spesifik dan badan dari mana pasien
berasal.

4. Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk pelayanan


penunjang.

Elemen penilaian APK.3.2.

1. Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien


pulang.

2. Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut.

3. Salinan ringkasan pelayanan pasien didokumentasikan


dalam rekam medis.

4. Salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada


pasien
5. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan perujuk

6. Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume


pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis
pasien.

Elemen penilaian APK.3.2.1

1. Resume pasien pulang berisi alasan pasien di rawat, diagnosis dan penyakit penyertanya.

2. Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting.

3. Resume pasien pulang berisi prosedur diagnostik dan


terapetik yang telah dilakukan.

4. Resume pasien pulang berisi medika mentosa termasuk


obat waktu pulang.

5. Resume pasien pulang berisi keadaan /status pasien


pada saat pulang.

6. Resume pasien pulang berisi instruksi untuk tindak


lanjut/kontrol.

Elemen penilaian APK.3.3.

1. Rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien


yang mana dalam resume yang pertama dilaksanakan.

2. Rumah sakit mengidentifikasi bagaimana resume pelayanan di jaga kelangsungannya dan siapa yang men

3. Rumah sakit telah menetapkan format dan isi dari


resume pelayanan.

4. Rumah sakit menentukan apa yang dimaksud dengan


resume saat ini.

5. Rekam medis pasien berisi daftar secara lengkap daftar resume sesuai kebijakan.

Elemen penilaian APK.3.4.

1. Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan


cara yang mudah dimengerti pasien dan keluarganya.
2. Instruksi mencakup kapan kembali untuk pelayanan tindak lanjut.

3. Instruksi mencakup kapan mendapatkan pelayanan yang mendesak.

4. Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila


diperlukan berkenaan dengan kondisi pasien.

Elemen penilaian APK.3.5

1. Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien rawat inap dan pasien rawat jalan yang

2. Apabila diketahui ada keluarganya yang dokter,


kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1 dan 2).

3. Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Elemen penilaian APK.4.

1. Rujukan pasien berdasarkan atas kebutuhan pasien untuk


pelayanan berkelanjutan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4 dan
TKP.6.1, EP 3).
2. Proses rujukan mencakup pengalihan tanggung jawab ke rumah sakit yang menerima (lihat juga APK.1.1.1

3. Proses rujukan menunjuk orang / siapa yang bertanggung


jawab selama proses rujukan serta perbekalan dan peralatan apa
yang dibutuhkan selama transportasi (lihat juga TKP.6.1, EP 3)

4. Proses rujukan menjelaskan situasi dimana rujukan tidak


mungkin dilaksanakan (lihat juga TKP.6.1, EP 3).

5. Pasien dirujuk secara tepat ke rumah sakit penerima


(lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

Elemen penilaian APK.4.1

1. Rumah sakit yang merujuk menentukan bahwa rumah


sakit penerima dapat menyediakan kebutuhan pasien yang akan
dirujuk .

2. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan


rumah sakit penerima terutama apabila pasien sering dirujuk ke
rumah sakit penerima (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

Elemen penilaian APK.4.2.


Elemen penilaian APK.4.2.

1. Informasi kondisi klinis pasien atau resume klinis pasien


dikirim ke rumah sakit bersama pasien.

2. Resume klinis mencakup status pasien.

3. Resume klinis termasuk prosedur dan tindakan-tindakan


lain yang telah dilakukan (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

4. Resume klinis termasuk kebutuhan pasien akan


pelayanan lebih lanjut (lihat juga APK.1.1.1, EP 4).

1. Selama proses rujukan secara langsung semua pasien selalu dimonitor.

2. Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai dengan


kondisi pasien.

Elemen penilaian APK.4.4.

1. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat nama rumah


sakit tujuan dan nama staf yang menyetujui penerimaan pasien.

2. Di rekam medis pasien yang pindah dicatat hal-hal lain


yang diperlukan sesuai dengan kebijakan rumah sakit yang merujuk.

3. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat alasan


rujukan.

4. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat kondisi


khusus sehubungan dengan proses rujukan.

5. Di rekam medis pasien yang dirujuk dicatat segala perubahan dari kondisi pasien selama proses rujukan.

Elemen penilaian APK.5.

1. Terdapat penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk ke pusat pelayanan yang lain, d
2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan
kebutuhan dan status pasien.

3. Kendaraan transportasi milik rumah sakit memenuhi


hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan
pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan kendaraan.

4. Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit dalam hal kualitas dan

5. Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi,


baik kontrak maupun milik rumah sakit, dilengkapi
dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan medikamentosa
sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa.

6. Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan


transportasi yang disediakan atau dikelola rumah sakit, termasuk
proses menanggapi keluhan (lihat juga TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan).

ASESMEN PA
Elemen Penilaian AP.1

1. Kebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan asesmen informasi yang harus diperoleh dari pasien raw

2. Kebijakan dan prosedur rumah sakit menegaskan asesmen informasi yang harus diperoleh dari pasien raw

3. Kebijakan rumah sakit mengidentifikasi tentang informasi yang


harus didokumentasi untuk asesmen.

Elemen Penilaian AP.1.1

1. Isi minimal asesmen ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yang melakukan asesmen dan merinci elemen ya

2. Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang-


undang dan peraturan yang berlaku dan sertifikasi dapat melakukan
asesmen.
3. Isi minimal dari asesmen pasien rawat inap ditetapkan dalam
kebijakan (lihat juga AP.1.2, EP 1).

4. Isi minimal dari asesmen pasien rawat jalan ditetapkan dalam


kebijakan.

Elemen Asesmen AP.1.2


Elemen Asesmen AP.1.2

1. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan mendapat assessmen awal yang termasuk riwayat kesehatan da

2. Setiap pasien mendapat asesmen psikologis awal yang sesuai


dengan kebutuhannya.

3. Setiap pasien mendapat asesmen sosial dan ekonomis awal sesuai


kebutuhannya.

4. Asesmen awal menghasilkan suatu diagnosis awal.

Elemen Penilaian AP.1.3

1. Kebutuhan medis pasien ditetapkan melalui asesmen awal. Riwayat


kesehatan terdokumentasi, juga pemeriksaan fisik dan asesmen lain
yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien yang teridentifikasi.

2. Kebutuhan keperawatan pasien ditetapkan melalui asesmen


keperawatan yang didokumentasi, asesmen medis, dan asesmen lain
yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien.

3. Kebutuhan medis yang teridentifikasi dicatat dalam rekam medis.

4. Kebutuhan keperawatan yang teridentifikasi dicatat dalam rekam


medis.

5. Kebijakan dan prosedur mendukung praktik yang konsisten dalam


semua bidang.

Elemen Penilaian AP.1.3.1

1. Untuk pasien gawat darurat, asesmen medis berdasarkan


kebutuhan dan kondisinya.

2. Untuk pasien gawat darurat, asesmen keperawatan berdasarkan


kebutuhan dan kondisinya.
3. Apabila operasi dilakukan, maka sedikitnya ada catatan ringkas
dan diagnosis pra-operasi dicatat sebelum tindakan.

Elemen Penilaian AP.1.4

1. Kerangka waktu yang benar untuk melaksanakan asesmen harus


ditetapkan untuk semua jenis dan tempat pelayanan.

2. Asesmen diselesaikan dalam kerangka waktu yang ditetapkan


rumah sakit.

3. Temuan dari semua asesmen diluar rumah sakit harus


dinilai ulang dan diverifikasi pada saat pasien masuk rawat inap (lihat
juga AP.1.4.1) untuk memperbarui atau mengulang bagian-bagian dari
asesmen medis yang sudah lebih dari 30 hari; lihat juga MKI.1.6, EP
1).
Elemen Penilaian 1.4.1

1. Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak


rawat inap atau lebih dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan
rumah sakit.

2. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama


sejak rawat inap atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan
rumah sakit.

3. Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap,


atau sebelum tindakan pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh
lebih dari 30 hari, atau riwayat medis telah diperbaharui dan
pemeriksaan fisik telah diulangi.

4. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi


pasien yang signifikan, sejak asesmen dicatat dalam rekam medis
pasien pada saat masuk rawat inap.

Elemen Penilaian AP.1.5

1. Temuan pada asesmen dicatat dalam rekam medis pasien


(lihat juga MKI.1.9.1, EP 1).

2. Mereka yang memberi pelayanan kepada pasien dapat menemukan


dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis pasien atau di
lokasi tertentu yang lain yang mudah diakses dan terstandar (lihat
juga MKI.1.7, EP 2).
3. Asesmen medis dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu 24
jam setelah pasien di rawat inap.

4. Asesmen keperawatan dicatat dalam rekam medis pasien dalam


waktu 24 jam setelah pasien dirawat inap.

Elemen Penilaian AP.1.5.1

1. Kepada pasien yang direncanakan operasi, dilaksanakan asesmen medis sebelum operasi (lihat juga PAB.7

2. Asesmen medis pasien bedah dicatat sebelum operasi.

Elemen Penilaian 1.6

1. Staf yang kompeten (qualified) mengembangkan kriteria untuk


mengidentifikasi pasien yang memerlukan asesmen nutrisional lebih
lanjut.

2. Pasien diskrining untuk risiko nutrisional sebagai bagian dari


asesmen awal.

3. Pasien dengan risiko masalah nutrisional menurut kriteria akan


mendapat asesmen gizi.

4. Staf yang kompeten mengembangkan kriteria untuk


mengidentifikasi pasien yang memerlukan asesmen fungsional lebih
lanjut (lihat juga Sasaran Keselamatan Pasien VI, EP 1, terkait
asesmen risiko jatuh).

5. Pasien disaring untuk menilai kebutuhan asesmen fungsional lebih


lanjut sebagai bagian dari asesmen awal (lihat juga Sasaran
Keselamatan Pasien VI, EP 2).

6. Pasien yang memerlukan asesmen fungsional sesuai kriteria


dikonsul untuk asesmen tersebut.

Elemen Penilaian 1.7

1. Pasien di skrining untuk rasa sakit (lihat juga PP.6, EP 1).

2. Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada asesmen awal, pasien dirujuk atau rumah sakit melakukan asesm

3. Asesmen dicatat sedemikian sehingga memfasilitasi asesmen ulangan yang teratur dan tindak lanjut sesu
Elemen Penilaian 1.9

1. Rumah Sakit menetapkan kriteria tertulis tentang asesmen


tambahan, khusus atau lebih mendalam perlu dilaksanakan

2. Proses asesmen untuk populasi pasien dengan kebutuhan


khususnya dimodifikasi secara tepat sehingga mencerminkan
kebutuhan pasien

Elemen Penilaian 1.9

1. Pasien yang akan meninggal dan keluarganya dilakukan


asesmen dan asesmen ulang untuk elemen a s/d i dalam Maksud dan
Tujuan sesuai kebutuhan mereka yang diidentifikasi.

2. Temuan dalam asesmen mengarahkan pelayanan yang diberikan


(lihat juga AP.2, EP 2)

3. Temuan dalam asesmen didokumentasikan dalam rekam medis


pasien

Elemen Penilaian 1.10

1. Bila teridentifikasi kebutuhan tambahan asesmen khusus, pasien


dirujuk didalam atau keluar rumah sakit (lihat juga APK.3, EP 1)

2. Asesmen khusus yang dilakukan didalam rumah sakit dilengkapi


dan dicatat dalam rekam medis pasien
Elemen Penilaian 1.11

1. Ada proses untuk identifikasi pasien yang rencana pemulangannya


kritis (discharge) (lihat juga APK.3, EP 2)

2. Rencana pemulangan bagi pasien seperti ini dimulai segera setelah


pasien diterima sebagai pasien rawat inap (lihat juga APK 3, EP 4).

Elemen Penilaian AP.2

1. Pasien dilakukan asesmen ulang untuk menentukan respons mereka terhadap pengobatan (lihat juga PAB

2. Pasien dilakukan asesmen ulang untuk perencanaan pengobatan


lanjutan atau pemulangan pasien (lihat juga APK.3, EP 2 dan 3; PP.7.1,
EP 2; PAB.5.3, EP 1 dan
2; dan AP.1.9, EP 2).
3. Pasien dilakukan asesmen ulang dalam interval sesuai dengan
kondisi pasien dan bilamana terjadi perubahan yang signifikan pada
kondisi mereka, rencana asuhan, kebutuhan individual atau sesuai
kebijakan dan prosedur rumah sakit (lihat juga PAB.3, EP 1 dan
PAB.5.3, EP 1) .

4. Dokter melakukan asesmen ulang sekurang-kurangnya setiap hari,


termasuk akhir minggu, selama fase akut dari perawatan dan
pengobatannya.

5. Untuk pasien nonakut, kebijakan rumah sakit menetapkan keadaan, dan tipe pasien atau populasi pasien

6. Asesmen ulang didokumentasikan dalam rekam medis pasien.

Elemen Penilaian AP.3

1. Petugas yang kompeten yang melakukan asesmen pasien dan


asesmen ulang ditetapkan oleh rumah sakit.

2. Hanya mereka yang diizinkan dengan lisensi, sesuai undang-


undang dan peraturan yang berlaku, atau sertifikasi, yang dapat
melakukan asesmen.
3. Asesmen gawat darurat dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten.

4. Asesmen keperawatan dilaksanakan oleh mereka yang kompeten.

5. Mereka yang kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen


ulang terhadap pasien, dan tanggung jawabnya ditetapkan secara
tertulis (lihat juga KPS.1.1, EP 1 dan 2 dan KPS.10, EP 1).

Elemen Penilaian AP.4

1. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan


(lihat juga PP.1, EP 1).

2. Mereka yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien


diikutsertakan dalam proses.

Elemen Penilaian AP.4.1

1. Kebutuhan pasien disusun skala prioritasnya berdasarkan hasil


asesmen.

2. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses


asesmen dan setiap diagnosis yang telah ditetapkan apabila
diperlukan (lihat juga HPK.2.1, EP 1).

3. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana


pelayanan dan pengobatan dan diikutsertakan dalam keputusan
tentang prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi (lihat juga HPK.2.1,
EP 2 dan 4 dan APK.1.2, EP 5).

Elemen Penilaian AP.5

1. Pelayanan laboratorium harus memenuhi standar, nasional,


undang-undang dan peraturan.

2. Pelayanan laboratorium yang adekuat, teratur dan nyaman


tersedia untuk memenuhi kebutuhan

3. Pelayanan laboratorium untuk gawat darurat tersedia, termasuk


diluar jam kerja.

4. Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit dipilih berdasarkan


reputasi yang baik dan yang memenuhi undang-undang dan
peraturan.
5. Pasien diberi tahu bila ada hubungan antara dokter yang merujuk
dengan pelayanan laboratorium diluar rumah sakit (lihat juga TKP.6.1,
EP 1).

Elemen Penilaian AP.5.1

1. Ada program keselamatan/keamanan laboratorium yang


mengatur risiko keselamatan yang potensial di laboratorium dan di
area lain yang mendapat pelayanan laboratorium (lihat juga MFK.4
dan MFK.5).

2. Program ini adalah bagian dari program manajemen keselamatan


/ keamanan rumah sakit dan melaporkan ke struktural manjemen
keselamatan tersebut, sekurang-kurangnya setahun sekali atau bila
terjadi insiden keselamatan (lihat juga MFK.4, EP 2).

3. Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang penanganan dan


pembuangan bahan berbahaya (lihat juga MFK.5, EP 2).

4. Identifikasi risiko keselamatan dijabarkan melalui proses yang


spesifik dan atau peralatan untuk mengurangi risiko keselamatan
(lihat juga MFK. 5, EP 5).

5. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk prosedur dan praktik


keselamatan/keamanan kerja (lihat juga MFK.11, EP 1; TKP.5.4, EP 1
dan 2; TKP.6.1, EP 1).

6. Staf laboratorium mendapat pelatihan-pendidikan untuk prosedur


baru dan penggunaan bahan berbahaya yang baru (lihat juga KPS.8,
EP 3 dan 4).

Elemen Penilaian AP.5.2

1. Para petugas yang melaksanakan tes dan mereka yang


mengarahkan atau mensupervisi tes ditetapkan.

2. Ada staf yang kompeten dan cukup berpengalaman


melaksanakan tes (lihat juga KPS.4, EP 1).

3. Ada staf yang kompeten dan cukup berpengalaman melakukan


interpretasi hasil tes (lihat juga KPS.4, EP 1).
4. Tersedia jumlah staf yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan
pasien.

5. Staf supervisor kompeten (qualified) dan berpengalaman.

Elemen Penilaian AP.5.3

1. Rumah sakit menetapkan waktu yang diharapkan untuk laporan


hasil pemeriksaan.

2. Ketepatan waktu melaporkan hasil pemeriksaan yang urgen /


gawat darurat diukur.

3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam kerangka waktu guna


memenuhi kebutuhan pasien (lihat juga PAB.7, EP
1).

1. Metode kolaboratif digunakan untuk mengembangkan prosedur untuk pelaporan hasil yang kritis dari pem

2. Prosedur ini menetapkan nilai ambang kritis untuk setiap tes

3. Prosedur menetapkan oleh siapa dan kepada siapa hasil yang kritis
dari pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan

4. Prosedur menetapkan apa yang dicatat didalam rekam medis


pasien

5. Proses dimonitor agar pemenuhan ketentuan dan dimodifikasi


berdasarkan hasil monitoring

Elemen Penilaian AP.5.4

1. Ada program pengelolaan peralatan laboratorium dan bukti pelaksanaan (lihat juga MFK.8, EP 1).

2. Program termasuk proses seleksi dan pengadaan alat.

3. Program termasuk proses inventarisasi alat (lihat juga


MFK.8, EP 2).

4. Program termasuk inspeksi dan alat pengetesan (lihat


juga MFK.8, EP 3) .

5. Program termasuk kalibrasi dan pemeliharaan alat (lihat


juga MFK.8, EP 4) .
6. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut (lihat
juga MFK.8, EP 5) .

7. Semua tes, pemeliharaan dan kalibrasi alat didokumentasi secara


adekuat (lihat juga MFK.8.1, EP 1)

Elemen Penilaian AP.5.5

1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan lain (lihat juga


MFK.5, EP 1).

2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia, dan ada proses untuk
menyatakan kapan reagen tidak tersedia.

3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi sesuai pedoman dari


pembuatnya atau instruksi pada kemasannya (lihat juga MFK.5, EP 2).

4. Laboratorium telah memiliki pedoman tertulis dan mengikutinya


untuk mengevaluasi semua reagensia agar memberikan hasil yang
akurat dan presisi.

5. Semua reagensia dan larutan diberi label secara lengkap dan


akurat (lihat juga MFK.5, EP 7).

Elemen Penilaian AP.5.6

1. Prosedur memandu permintaan pemeriksaan.

2. Prosedur memandu pengambilan dan identifikasi


spesimen.

3. Prosedur memandu pengiriman, penyimpanan dan


pengawetan spesimen.

4. Prosedur memandu penerimaan dan tracking spesimen.

5. Prosedur dilaksanakan.

6. Prosedur diperhatikan untuk pemeriksaan dilakukan di


laboratorium di luar rumah sakit.

Elemen Penilaian AP.5.7

1. Laboratorium telah menetapkan nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap pemeriksaan yang dilaksanakan.
2. Rentang-nilai rujukan ini harus disertakan dalam
catatan klinis pada waktu hasil pemeriksaan dilaporkan.

3. Rentang-nilai dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan


laboratorium luar.

4. Rentang-nilai sesuai dengan geografi dan demografi


rumah sakit.

5. Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala seperlunya.

Elemen Penilaian AP.5.8

1. Pelayanan laboratorium klinis dan laboratorium lain di seluruh rumah sakit, ada dalam pengarahan dan p

2. Tanggung jawab untuk mengembangkan, menerapkan,


dan menjaga terlaksananya (maintaining) kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Tanggung jawab pengawasan administrasi ditetapkan
dan dilaksanakan.

4. Tanggung jawab untuk menjaga terlaksananya program


kontrol mutu ditetapkan dan dilaksanakan.

5. Tanggung jawab untuk merekomendasi laboratorium


rujukan ditetapkan dan dilaksanakan (lihat juga TPK.3.3, EP 4, dan
TKP.3.3.1, EP 2).

6. Tanggung jawab untuk memonitor dan mereview


semua pelayanan laboratorium di dalam dan diluar
laboratorium ditetapkan dan dilaksanakan (lihat juga
TPK.3.3, EP 1 dan 3, dan TKP.3.3.1, EP 1).

Elemen Penilaian AP.5.9

1. Ada program kontrol mutu untuk laboratorium klinis

2. Program termasuk validasi metode tes

3. Program termasuk surveilens harian atas hasil tes

4. Program termasuk koreksi cepat untuk kekurangan


5. Program termasuk dokumentasi hasil dan tindakan
koreksi

6. Elemen-elemen program a) s/d e) tersebut diatas


ditetapkan dalam Maksud dan Tujuan dan dilaksanakan.

Elemen Penilaian AP.5.9.1

1. Laboratorium ikut serta dalam program tes keahlian, atau


alternatifnya untuk semua pelayanan dan tes laboratorium
spesialistik.

2. Catatan kumulatif dari keikutsertaan dipelihara.

Elemen Penilaian AP.5.10

1. Frekuensi dan tipe data kontrol mutu dari laboratorium luar


ditetapkan oleh rumah sakit

2. Staf yang kompeten bertanggungjawab atas kontrol mutu


laboratorium atau seorang yang kompeten ditunjuk untuk mereview
hasil kontrol mutu dari sumber luar rumah
sakit

3. Staf yang bertanggungjawab atau orang kompeten yang ditunjuk


melakukan langkah-langkah atas dasar hasil kontrol mutu

4. Laporan tahunan data kontrol mutu dari laboratorium luar rumah sakit diserahkan kepada pimpinan untuk

Elemen Penilaian AP.5.11

1. Daftar nama ahli untuk diagnostik spesialistik dijaga/dipertahankan

2. Ahli dalam bidang diagnostik spesialistik dihubungi bila


diperlukan.

Elemen Penilaian AP.6

1. Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing memenuhi standar


nasional, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
2. Ada pelayanan radiologi dan diagnostik imajing yang adekuat,
teratur, dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien.

3. Ada pelayanan radiologi dan diagnostik imajing untuk gawat


darurat diluar jam kerja.

Elemen Penilaian AP.6.1

1. Pelayanan diluar rumah sakit dipilih berdasarkan rekomendasi


direktur dan memiliki rekam jejak kinerja yang baik tentang tepat-
waktu dan memenuhi undang- undang dan peraturan yang berlaku.

2. Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter yang merujuk dan


pelayanan diluar rumah sakit tersebut untuk pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing (lihat juga TKP.6.1, EP 1).

Elemen Penilaian AP.6.2

1. Ada program keamanan radiasi yang mengatur risiko keamanan


dan antisipasi bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar unit kerja
(lihat juga MFK.4 dan MFK.5).

2. Program keamanan merupakan bagian dari program pengelolaan keamanan rumah sakit, melapor kepada

3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur dan memenuhi


standar terkait, undang-undang dan peraturan yang berlaku.

4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur penanganan dan


pembuangan bahan infeksius dan berbahaya (lihat juga MFK.5, EP 2
dan 4).

5. Risiko keamanan radiasi yang diidentifikasi diimbangi dengan


prosedur atau peralatan khusus untuk mengurangi risiko (seperti
apron timah, badge radiasi dan yang sejenis) (lihat juga MFK.5, EP 5)

6. Staf radiologi dan diagnostik imajing diberi orientasi tentang


prosedur dan praktek keselamatan (lihat juga MFK.11, EP 1, dan
TKP.5.4, EP 1 dan 2).

7. Staf radiologi dan diagnostik imajing mendapat pendidikan untuk


prosedur baru dan bahan berbahaya (lihat juga KPS.8, EP 3 dan 4).
Elemen Penilaian AP.6.3

1. Ada penetapan staf yang melakukan pemeriksaan diagnostik dan


imajing, atau yang mengarahkan atau yang mensupervisi.

2. Staf yang kompeten dan pengalaman yang memadai


melaksanakan pemeriksaan diagnostik dan imajing (lihat juga KPS.4,
EP 1).

3. Staf yang kompeten dan pengalaman yang memadai


menginterpretasi hasil pemeriksaan (lihat juga KPS.4, EP
1).

4. Staf yang kompeten yang memadai, memverifikasi dan membuat


laporan hasil pemeriksaan

5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat untuk memenuhi


kebutuhan pasien (lihat juga TKP.5.2, EP 3 dan KPS.6, EP 3)

6. Staf supervisor yang kompeten dan berpengalaman yang


memadai.

Elemen Penilaian AP.6.4

1. Rumah sakit menetapkan tentang harapan waktu pelaporan hasil


pemeriksaan.

2. Ketepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan kasus /


cito di ukur.

3. Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing dilaporkan


dalam kerangka waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien (lihat juga
PAB.7, EP 1).

Elemen Penilaian AP.6.5

1. Ada program pengelolaan peralatan radiologi dan


diagnostik imajing dan dilaksanakan (lihat juga MFK.8, EP 1)

2. Program termasuk pemilihan dan pengadaan peralatan

3. Program termasuk inventarisasi peralatan (lihat juga


MFK.8, EP 2)

4. Program termasuk inspeksi dan testing peralatan (lihat juga MFK.8, EP 3)

5. Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan


(lihat juga MFK.8, EP 4)
6. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut (lihat
juga MFK.8, EP 5)

7. Ada dokumentasi yang adekuat untuk semua testing, perawatan dan kalibrasi peralatan (lihat juga MFK.8

Elemen Penilaian AP.6.6

1. X-ray film, reagensia dan semua perbekalan penting ditetapkan (lihat juga MFK.5, EP 1).

2. X-ray film, reagensia dan perbekalan penting lain


tersedia.

3. Semua perbekalan di simpan dan didistribusi sesuai


dengan pedoman (lihat juga MFK.5, EP 2).

4. Semua perbekalan dievaluasi secara periodik untuk


akurasi dan hasilnya.

5. Semua perbekalan diberi label secara lengkap dan


akurat (lihat juga MFK.5, EP 7).

Elemen Penilaian AP.6.7

1. Pelayanan radiologi dan diagnostik Imajing dibawah


pimpinan seorang atau lebih individu yang kompeten
(lihat juga TKP.5, EP 1).
2. Tanggung jawab untuk mengembangkan,
melaksanakan, mempertahankan kebijakan dan prosedur ditetapkan
dan dilaksanakan.

3. Tanggung jawab untuk pengawasan administrasi


ditetapkan dan dilaksanakan.

4. Tanggung jawab untuk mempertahankan program


kontrol mutu ditetapkan dan dilaksanakan.

5. Tanggung jawab untuk memberikan rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik imajing diluar diteta

6. Tanggung jawab untuk memantau dan mereview semua


pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing ditetapkan dan
dilaksanakan (lihat juga TKP.3.3, EP 1).

Elemen Penilaian AP.6.8


1. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing, dan dilaksanakan.

2. Program kontrol mutu termasuk validasi metode tes.

3. Program kontrol mutu termasuk pengawasan harian hasil


pemeriksaan imajing.

4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan cepat bila


ditemukan kekurangan.

5. Program kontrol mutu termasuk pengetesan reagensia dan larutan.

6. Program kontrol mutu termasuk pendokumentasian hasil


dan langkah-langkah perbaikan.

Elemen Penilaian AP.6.9

1. Frekuensi dan jenis data kontrol mutu dari unit kerja radiologi diluar
rumah sakit ditetapkan oleh rumah sakit

2. Staf yang kompeten bertanggungjawab atas kontrol mutu atau


individu yang kompeten ditunjuk untuk menilai hasil kontrol mutu unit
radiologi di luar rumah sakit.

3. Staf yang bertanggungjawab atau individu yang kompeten ditunjuk,


melakukan tindakan berdasarkan hasil kontrol mutu

4. Laporan tahunan data kontrol mutu dari unit radiologi dluar rumah
sakit diserahkan kepada pimpinan untuk digunakan dalam membuat
perjanjian kerjasama atau pembaharuan perjanjian.

Elemen Penilaian AP.6.10

1. Rumah sakit memelihara daftar para ahli dalam bidang diagnostik spesialistik.

2. Rumah sakit dapat menghubungi para ahli dalam bidang diagnostik spesialistik bila perlu.

PELAYANAN P
Elemen Penilaian PP.1
1. Para pimpinan rumah sakit bersepakat untuk
memberikan proses pelayanan yang seragam (lihat juga
APK.1.1; AP.4, EP 1; dan PAB.2, EP 1)
2. Kebijakan dan prosedur memandu pemberian pelayanan yang
seragam sesuai dengan undang-undang dan peraturan terkait.

3. Pemberian pelayanan yang seragam memenuhi Maksud dan Tujuan


ad a) s/d ad e) tersebut diatas (lihat juga PAB.3, EP 1).

Elemen Penilaian PP.2

1. Rencana pelayanan diintegrasikan dan dikoordinasikan


diantara berbagai unit kerja dan pelayanan (lihat juga
APK.2, EP 3)
2. Pelaksanaan pelayanan terintegrasikan dan
terkoordinasikan antar unit kerja, departemen dan pelayanan

3. Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau diskusi lain
tentang kolaborasi dicatat dalam rekam medis pasien.

1. Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung


jawab pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan
lain dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.

2. Rencana asuhan pasien harus individual dan berdasarkan data


asesmen awal pasien.

3. Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk


kemajuan terukur pencapaian sasaran.

4. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai


kebutuhan; berdasarkan hasil asesmen ulang atas pasien oleh praktisi
pelayanan kesehatan.
5. Rencana asuhan untuk tiap pasien direview dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat kemajuannya (lih

6. Rencana asuhan disediakan (lihat juga PP.2.3, Maksud dan Tujuan).

7. Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat


dalam rekam medis pasien oleh pemberi pelayanan (lihat juga
PAB.5.2, EP 1; PAB.7.2, Maksud dan Tujuan, dan PP.2.3, EP 1).

Elemen Penilaian PP.2.2

1. Perintah harus tertulis bila diperlukan, dan mengikuti kebijakan


rumah sakit; (lihat juga MPO.4, EP 1)
2. Permintaan pemeriksaan diagnostik imajing dan laboratorium klinis harus menyertakan indikasi klinis dan

3. Hanya mereka yang berwenang boleh menuliskan perintah.

4. Permintaan tertulis di lokasi yang seragam di rekam medis pasien.

Elemen Penilaian PP.2.3

1. Tindakan yang sudah dilakukan harus ditulis dalam rekam medis


pasien (lihat juga PP.2.1, EP 7).

2. Hasil tindakan yang dilakukan dicatat dalam rekam medis pasien.

1. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil asuhan dan


pengobatan (lihat juga HPK.2.1.1, EP 1).

2. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak diharapkan (lihat jug

Elemen Penilaian PP.3

1. Pimpinan rumah sakit telah mengidentifikasikan pasien dan


pelayanan risiko tinggi.

2. Pimpinan rumah sakit mengembangkan kebijakan dan prosedur


yang dapat dilaksanakan.

3. Staf sudah dilatih dan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk


mengarahkan asuhan.

Elemen Penilaian PP.3.1


1. Asuhan pasien gawat darurat diarahkan oleh kebijakan dan
prosedur yang sesuai.

2. Pasien menerima asuhan yang konsisten dengan kebijakan dan


prosedur.

Elemen Penilaian PP.3.2

1. Tata laksana pelayanan resusitasi yang seragam diseluruh rumah sakit diarahkan oleh kebijakan dan prose

2. Resusitasi diberikan sesuai dengan kebijakan dan prosedur.

Elemen Penilaian PP.3.3

1. Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan produk darah diarahkan oleh kebijakan dan prosedur

2. Darah dan produk darah diberikan sesuai kebijakan dan prosedur.

Elemen Penilaian PP.3.4

1. Asuhan pasien koma diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang


sesuai.

2. Asuhan pasien dengan alat bantu hidup diarahkan oleh kebijakan


dan prosedur yang sesuai.

3. Pasien koma dan yang dengan alat bantu hidup menerima asuhan
sesuai kebijakan dan prosedur.

Elemen Penilaian 3.5

1. Asuhan pasien dengan penyakit menular diarahkan oleh kebijakan


dan prosedur yang sesuai.

2. Asuhan pasien immuno-suppressed diarahkan oleh kebijakan dan


prosedur yang sesuai.

3. Pasien immuno-suppressed dan pasien dengan penyakit menular


menerima asuhan sesuai kebijakan dan prosedur.

Elemen Penilaian PP.3.6

1. Asuhan pasien dialisis diarahkan oleh kebijakan dan prosedur


yang sesuai.
2. Pasien dialisis menerima asuhan sesuai kebijakan dan prosedur.

Elemen Penilaian PP.3.7

1. Penggunaan alat pengikat (restraint) diarahkan oleh kebijakan


dan prosedur yang sesuai.

2. Pasien dengan alat pengikat menerima asuhan sesuai kebijakan


dan prosedur.

Elemen Penilaian PP.3.8

1. Asuhan pasien yang rentan, lanjut usia dengan


ketergantungan bantuan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang
sesuai.
2. Pasien yang rentan, lanjut usia yang tidak mandiri menerima
asuhan sesuai kebijakan dan prosedur.

3. Asuhan pasien anak dan anak dengan ketergantungan


bantuan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang
sesuai.
4. Anak-anak dan anak dengan ketergantungan menerima asuhan
sesuai kebijakan dan prosedur.

5. Populasi pasien dengan risiko kekerasan harus


diidentifikasi dan asuhannya diarahkan oleh kebijakan dan prosedur
yang sesuai.
6. Populasi pasien yang teridentifikasi dengan risiko
kekerasan menerima asuhan sesuai kebijakan dan
prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.9

1. Pelayanan pasien yang mendapat kemoterapi atau


pengobatan risiko tinggi lain diarahkan oleh kebijakan dan prosedur
yang sesuai.
2. Pasien yang mendapat kemoterapi atau pengobatan risiko tinggi
lain menerima pelayanan sesuai kebijakan dan prosedur.

Elemen Penilaian PP.4

1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien, tersedia secara


reguler

2. Sebelum memberi makan pasien, semua pasien rawat inap telah


memesan makanan dan dicatat.

3. Pesanan didasarkan atas status gizi dan kebutuhan pasien


4. Ada bermacam variasi pilihan makanan bagi pasien konsisten
dengan kondisi dan pelayanannya

5. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi


tentang pembatasan diet pasien

Elemen Penilaian PP.4.1

1. Makanan disiapkan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi


dan pembusukan

2. Makanan disimpan dengan cara mengurangi risiko kontaminasi


dan pembusukan

3. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik

4. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi


permintaan khusus

5. Praktek pelaksanan memenuhi peraturan dan perundangan yang


berlaku

Elemen Penilaian PP.5

1. Pasien dengan risiko nutrisi mendapat terapi nutrisi.

2. Ada proses yang menyeluruh untuk merencanakan, memberikan dan memonitor terapi nutrisi (lihat juga

3. Respon pasien terhadap terapi nutrisi dimonitor (lihat juga AP.2,


EP 1).

4. Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat dalam rekam


medisnya (lihat juga MKI.19.1, EP 5).

1. Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah sakit


mempunyai prosedur untuk identifikasi pasien yang kesakitan (lihat
juga AP.1.7, EP 1, dan AP.1.8.2, EP
1).
2. Pasien yang kesakitan mendapat asuhan sesuai pedoman
Manajemen nyeri

3. Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah


sakit menjalankan proses untuk berkomunikasi dan mendidik pasien
dan keluarga tentang rasa sakit (lihat juga PPK.4, EP 4).
4. Berdasarkan lingkup pelayanan yang diberikan, rumah sakit menjalankan proses mendidik staf tentang r

Elemen Penilaian PP.7

1. Semua staf memahami kebutuhan pasien yang unik pada akhir


kehidupan.

2. Rumah sakit membuat pelayanan tahap terminal sesuai


dengan kebutuhan pasien yang akan meninggal (termasuk melakukan
evaluasi elemen a sampai dengan e diatas).

3. Kualitas asuhan akhir kehidupan dievaluasi oleh staf dan keluarga


pasien.

Elemen Penilaian PP.7.1

1. Intervensi dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri dan gejala


primer atau sekunder (lihat juga HPK.2.4, EP 1)

2. Sedapat mungkin dlakukan upaya mencegah terjadinya gejala dan


komplikasi (lihat juga AP.2, EP 2)
3. Intervensi yang ditujukan kepada pasien dan keluarga meliputi
aspek psikososial, emosional dan kebutuhan spiritual pasien dan
keluarga dalam hal menghadapi kematian dan kesedihan

4. Intervensi yang ditujukan kepada pasien dan keluarga didasarkan


pada agama/kepercayaan dan budaya

5. Pasien dan keluarga terlibat dalam mengambil keputusan


terhadap asuhan (lihat juga HPK.2, EP 1, dan HPK.2.1, EP 4)

PELAYANAN BEDAH D
Elemen Penilaian PAB.1

1. Pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) memenuhi standar di rumah sakit, nasional, u

2. Pelayanan anestesi yang adekuat, reguler dan nyaman


(termasuk sedasi moderat dan dalam), tersedia untuk memenuhi
kebutuhan pasien
3. Pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
tersedia untuk keadaan darurat di luar jam kerja

4. Sumber dari luar rumah sakit diseleksi berdasarkan rekomendasi


direktur, suatu rekor/catatan kinerja yang akseptabel, serta dapat
memenuhi undang-undang serta peraturan yang berlaku.

Elemen Penilaian PAB.2


1. Pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) harus seragam pada seluruh pelayanan di rum

2. Pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) berada


dibawah kepemimpinan satu orang atau lebih yang kompeten (lihat
juga TKP 5)

3. Tanggung jawab yang meliputi pengembangan, implementasi dan


memelihara/menegakkan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan
dan dilaksanakan

4. Tanggung jawab untuk memelihara/mempertahankan


program pengendalian mutu yang ditetapkan dan dilaksanakan

5. Tanggung jawab dalam merekomendasikan sumber luar


untuk pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yang
ditetapkan dan dilaksanakan (lihat juga TKP.3.3, EP 1)

6. Tanggung jawab untuk memantau dan menelaah seluruh


pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yang
ditetapkan dan dilaksanakan

Elemen Penilaian PAB.3.

1. Kebijakan dan prosedur yang tepat, menyebutkan sedikitnya elemen a) sampai dengan f) tersebut diata

2. Petugas yang kompeten yang diidentifikasi di PAB.2


berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan dan prosedur.

3. Harus ada asesmen prasedasi, sesuai kebijakan rumah sakit,


untuk mengevaluasi risiko dan ketepatan sedasi bagi pasien (lihat
juga AP.1.1, EP 1).

4. Petugas yang kompeten, dan yang bertanggung jawab


untuk sedasi, harus memenuhi kualifikasi sekurang- kurangnya untuk
elemen g) sampai dengan k) tersebut di Maksud dan Tujuan

5. Seorang petugas yang kompeten memonitor pasien selama


sedasi dan mencatat semua pemantauan.

6. Dibuat dan didokumentasi kriteria untuk pemulihan dan


discharge dari sedasi.

7. Sedasi moderat dan dalam diberikan sesuai kebijakan rumah


sakit

Elemen Penilaian PAB.4

1. Asesmen pra anestesi dikerjakan pada setiap pasien


(lihat juga AP.1.1, EP 1)
2. Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk re-evaluasi
pasien segera sebelum induksi anestesi, sesaat sebelum
diberikan induksi anestesi
3. Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas yang
kompeten untuk melakukannya

4. Kedua asesmen didokumentasikan dalam rekam medis

Elemen Penilaian PAB.5

1. Pelayanan anestesi setiap pasien direncanakan

2. Rencana tersebut didokumentasikan

Elemen Penilaian PAB.5.1

1. Pasien, keluarga dan pengambil keputusan diberi pendidikan tentang risiko, manfaat dan alternatif anes

2. Antestesiolog atau petugas lain yang kompeten


memberikan edukasi tersebut

Elemen Penilaian PAB.5.2

1. Anestesi yang digunakan dituliskan dalam rekam medis


pasien (lihat juga PP.2.1, EP 7, dan MKI.19.1, EP 4)

2. Teknik anestesi yang digunakan dituliskan dalam rekam


medis anestesi pasien

3. Dokter spesialis Anestesi dan atau perawat anestesi


dan asisten anestesi di catat di rekam medis anestesi pasien.

Elemen Penilaian PAB.5.3

1. Kebijakan dan prosedur mengatur frekuensi minimum dan tipe monitoring selama tindakan anestesi dan

2. Status fisiologis dimonitor secara terus menerus selama


pemberian anestesi, sesuai kebijakan dan prosedur
(lihat juga AP.2, EP 1 dan 2)
3. Hasil monitoring dituliskan ke dalam rekam medis anestesi pasien
(lihat juga MKI.19.1, EP 4)

Elemen Penilaian PAB.6


1. Pasien dimonitor sesuai kebijakan selama periode pemulihan
pasca anestesi (lihat juga AP.2, EP 3)

2. Temuan selama monitoring dimasukkan ke dalam rekam medis


pasien, baik dicatat atau secara elektronik (lihat juga MKI.19.1, EP 4)

3. Pasien dipindahkan dari unit pasca anestesi (atau


monitoring pemulihan dihentikan) sesuai dengan alternatif yang
diuraikan dalam a) s/d c) Maksud dan Tujuan

4. Waktu dimulai dan diakhirinya pemulihan dicatat dalam


rekam medis pasien

Elemen Penilaian PAB.7

1. Sebelum pelaksanaan tindakan, dokter yang bertanggungjawab mendokumentasikan informasi asesmen

2. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan berdasarkan


informasi asesmen

3. Sebelum tindakan, diagnosis pra operatif dan rencana


tindakan didokumentasikan dalam rekam medis pasien oleh dokter
yang bertanggungjawab (lihat juga AP.1.5.1, EP 1, dan MKI.19.1, EP 3)

Elemen Penilaian PAB.7.1

1. Pasien, keluarga dan pembuat keputusan diedukasi tentang risiko, manfaat, komplikasi yang potensial s

2. Edukasi mencakup kebutuhan untuk, risiko dan manfaat dari,


maupun alternatif terhadap darah dan produk darah yang digunakan

3. Dokter bedah atau petugas lain yang kompeten memberikan


edukasi (lihat juga HPK.6.1, EP 2)

Elemen Penilaian PAB.7.2

1. Laporan tertulis operasi atau ringkasan catatan operasi termasuk


sekurang-kurangnya ad a) s/d f) tersebut dari Maksud dan Tujuan.
2. Laporan tertulis operasi, atau ringkasan catatan operasi dalam
rekam medis pasien, tersedia sebelum pasien meninggalkan lokasi
pemulihan pasca anestesi (lihat juga PP.2.3, Maksud dan Tujuan)

Elemen Penilaian PAB.7.3

1. Status fisiologis pasien dimonitor secara terus menerus selama pembedahan (lihat juga AP.2, EP 1)

2. Temuan dimasukkan ke dalam status pasien (lihat juga


AP.2, EP 1, dan MKI.19.1, EP 4)

Elemen Penilaian PAB.7.4

1. Setiap asuhan pasca bedah yang segera pada pasien


direncanakan dan termasuk asuhan medis, keperawatan, dan yang
lainnya sesuai kebutuhan pasien.

2. Rencana pasca bedah didokumentasikan di dalam


rekam medis pasien oleh ahli bedah yang bertanggung jawab / DPJP
atau diverifikasi oleh DPJP yang bersangkutan dengan ikut menanda
tangani (co- signature) pada rencana yang didokumentasikan oleh
seorang yang mewakili DPJP.

3. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah didokumentasikan


pada rekam medis pasien.

4. Bila ada kebutuhan pasien itu, maka rencana asuhan


pasca bedah oleh pihak lain didokumentasikan dalam rekam medis
pasien.
5. Rencana pelayanan didokumentasikan pada rekam medis pasien
dalam 24 jam tindakan bedah.

6. Rencana pelayanan dilaksanakan.

MANAJEMEN PENG
Elemen Penilaian MPO.1

1. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yang


mengidentifikasi bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola
di seluruh rumah sakit

2. Semua penataan pelayanan dan petugas yang mengelola proses


obat dilibatkan dalam struktur organisasi

3. Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan


penggunaan obat dalam rumah sakit
4. Sekurang-kurangnya ada satu review atas sistem manajemen obat
yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir

5. Pelayanan farmasi dan penggunaan obat sesuai dengan undang-


undang dan peraturan yang berlaku

6. Sumber informasi obat yang tepat selalu tersedia bagi semua yang
terlibat dalam penggunaan obat.

Elemen Penilaian MPO.1.1

1. Seorang petugas yang mempunyai izin, sertifikat dan terlatih mensupervisi semua aktivitas (lihat juga GLD

2. Petugas tersebut memberikan supervisi terhadap proses yang


diuraikan dalam MPO.2 sampai dengan MPO.5.

Elemen Penilaian MPO.2

1. Ada daftar obat yang dalam stok obat rumah sakit atau siap
tersedia dari sumber luar.

2. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan daftar tersebut (kecuali ditetapkan oleh peratu

3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat tidak


tersedia, berikut pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran
substitusinya.

Elemen Penilaian MPO.2.1

1. Ada metode untuk mengawasi penggunaan obat dalam rumah sakit

2. Obat dilindungi terhadap kehilangan atau pencurian di seluruh


rumah sakit

3. Para praktisi pelayanan kesehatan dilibatkan dalam proses


pemesanan, penyaluran, pemberian dan proses monitoring pasien,
juga diikut-sertakan dalam mengevaluasi dan menjaga daftar obat

4. Keputusan untuk menambah atau mengurangi obat dari daftar


dipandu dengan kriteria

5. Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam daftar, ada


proses atau mekanisme untuk memonitor bagaimana obat digunakan
dan KTD yang tidak diantisipasi
6. Daftar ditelaah sekurang-kurangnya setahun sekali berdasarkan
atas informasi tentang safety dan efektivitas.
Elemen Penilaian MPO.2.2

1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yang


dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yang secara normal
tersedia di rumah sakit (lihat juga TKP.3.2.1, EP
1).

2. Ada proses untuk mendapatkan obat pada saat dimana


farmasi tutup atau persediaan obat terkunci (lihat juga
TKP.3.2.1, EP 2).
3. Staf memahami proses

Elemen Penilaian MPO.3

Setiap elemen a) sampai dengan f) tersebut dalam Maksud dan Tujuan dinilai/skor secara terpisah, karena m

1. Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk.

2. Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai undang-


undang dan peraturan yang berlaku

3. Obat-obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan


obat diberi label secara akurat menyebutkan isi, tanggal kadaluwarsa
dan peringatan

4. Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala


sesuai kebijakan rumah sakit untuk memastikan obat disimpan secara
benar;

5. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara identifikasi dan


penyimpanan obat yang dibawa oleh pasien

Elemen Penilaian MPO.3.1

1. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan yang tepat


bagi produk nutrisi

2. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan obat


radioaktif, untuk keperluan investigasi dan sejenisnya

3. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara obat sampel disimpan dan


dikendalikan

4. Semua penyimpanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit.


Elemen Penilaian MPO.3.2

1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akan


diperlukan atau dapat terakses segera dalam rumah sakit untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi (lihat juga TKP.3.2.1,
EP 1, dan MPO.2.2, EP
1)
2. Kebijakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat emergensi
disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian

3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat


waktu sesuai kebijakan rumah sakit setelah digunakan atau bila
kadaluwarsa atau rusak
Elemen Penilaian MPO.3.3

1. Ada sistem penarikan obat

2. Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan obat yang


diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman

3. Kebijakan dan prosedur mengatur pemusnahan obat yang diketahui


kadaluwarsa atau ketinggalan jaman

4. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan


/dilaksanakan

Elemen Penilaian MPO.4

1. Kebijakan dan prosedur di rumah sakit mengarahkan


peresepan, pemesanan dan pencatatan obat yang aman di rumah
sakit (lihat juga PP.2.2, EP 1; AP.3, EP 1, dan Sasaran Keselamatan
Pasien II, EP 1)
2. Kebijakan dan prosedur mengatur tindakan yang terkait dengan
penulisan resep dan pemesanan yang tidak terbaca

3. Adanya proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan


prosedur

4. Staf yang terkait terlatih secara benar untuk praktek- praktek


penulisan resep, pemesanan dan pencatatan

5. Rekam medis pasien memuat daftar obat yang sedang dipakai


sebelum dirawat inap dan informasi ini tersedia di farmasi dan para
praktisi pelayanan kesehatan

6. Order pertama obat dibandingkan dengan daftar obat sebelum


masuk rawat inap, sesuai prosedur yang ditetapkan rumah sakit
Elemen Penilaian MPO.4.1

Elemen a) sampai dengan i) tersebut dalam Maksud dan


Tujuan dinilai/skor secara bersama karena merepresentasikan
kebijakan rumah sakit tentang pesanan yang lengkap.

1. Pesanan obat atau penulisan resep yang akseptabel dijabarkan dan


sekurang-kurangnya elemen a) sampai dengan i) diatur dalam
kebijakan

2. Pesanan obat atau penulisan resep lengkap sesuai kebijakan rumah


sakit

Elemen Penilaian MPO.4.2

1. Hanya orang yang diijinkan oleh rumah sakit dan badan pemberi
lisensi terkait, undang-undang dan peraturan dapat menuliskan resep
atau memesan obat

2. Ada proses untuk menetapkan batas bagi petugas, bila perlu, untuk
praktek penulisan resep atau pemesanan obat (lihat juga KPS.10, EP
1)

3. Petugas-petugas yang diijinkan untuk menuliskan resep dan


memesan obat dikenal oleh unit pelayanan farmasi atau orang lain
yang mengeluarkan obat-obat

Elemen Penilaian MPO.4.3

1. Obat yang diresepkan atau dipesan dicatat untuk setiap


pasien

2. Pemberian obat dicatat untuk setiap dosis

3. Informasi obat disimpan dalam rekam medis pasien


atau diselipkan kedalam status pasien saat pemulangan atau
dipindahkan

Elemen Penilaian MPO.5

1. Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam area yang bersih dan


aman dengan peralatan dan supplai yang memadai (lihat juga PPI.7,
EP 1 dan 2)

2. Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi undang-undang,


peraturan dan standar praktek profesional

3. Staf yang menyiapkan produk steril dilatih dalam hal teknik


aseptik
Elemen Penilaian MPO.5.1

1. Rumah sakit menjabarkan informasi spesifik pasien apa yang dibutuhkan untuk proses penelaahan yang

2. Terlepas dari adanya perkecualian yang ditetapkan


pada Maksud dan Tujuan, setiap resep atau pesanan obat ditelaah
ketepatannya sebelum dilakukan penyaluran dan pemberian serta
meliputi elemen a) sampai dengan g) tersebut dalam Maksud dan
Tujuan. Jadi, setiap resep atau pesanan obat dievaluasi untuk ditelaah
ketepatannya

3. Ada proses untuk menghubungi petugas yang menuliskan resep


atau memesan obat bila timbul pertanyaan

4. Petugas yang diijinkan untuk menelaah pesanan obat atau resep


dinilai kompetensinya untuk tugas ini

5. Penelaahan difasilitasi dengan catatan (profil) dari semua pasien


yang menerima obat

6. Bila digunakan software komputer, untuk meng-cross-


check obat, untuk interaksi obat dan alergi, harus di- update secara
berkala
Elemen yang bisa diukur dari MPO.5.2

1. Ada sistem yang seragam di rumah sakit dalam penyaluran dan


pendistribusian obat

2. Setelah disiapkan, obat diberi label secara tepat,


dengan nama obat, dosis/ konsentrasi, tanggal penyiapan, tanggal
kadaluwarsa, dan nama pasien

3. Obat disalurkan dengan bentuk yang-paling-siap- diberikan

4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat

5. Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu

Elemen Penilaian MPO.6

1. Rumah sakit mengidentifikasi petugas, melalui uraian jabatannya


atau proses pemberian kewenangan, mendapatkan otorisasi untuk
memberikan obat
2. Hanya mereka yang mempunyai ijin dari rumah sakit dan
pemberi lisensi yang terkait, undang-undang dan peraturan bisa
memberikan obat

3. Ada proses untuk menetapkan batasan, bila perlu, terhadap


pemberian obat oleh petugas

Elemen Penilaian MPO.6.1

1. Obat diverifikasi berdasarkan resep atau pesanan

2. Jumlah dosis obat di verifikasi dengan resep atau pesanan obat

3. Route pemberian di verifikasi dengan resep atau


pesanan obat

4. Obat diberikan secara tepat waktu

5. Obat diberikan sebagaimana diresepkan dan dicatat dalam status pasien

Elemen Penilaian MPO.6.2

1. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur


penggunaan obat sendiri oleh pasien

2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur


pendokumentasian dan pengelolaan setiap obat yang dibawa ke
dalam rumah sakit untuk atau oleh pasien

3. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur


ketersediaan dan penggunaan sampel obat

Elemen Penilaian MPO.7

1. Efek pengobatan terhadap pasien dimonitor, termasuk


efek yang tidak diharapkan (adverse effect) (lihat juga
AP.2, EP 1)
2. Proses monitoring dilakukan secara kolaboratif

3. Rumah sakit mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi efek


yang tidak diharapkan yang harus dicatat dalam status pasien dan
yang harus dilaporkan ke rumah sakit (lihat juga PMKP.6, EP 3)
4. Efek yang tidak diharapkan didokumentasikan dalam status
pasien sebagaimana diharuskan oleh kebijakan

5. Efek yang tidak diharapkan dilaporkan dalam kerangka waktu


yang ditetapkan oleh kebijakan

Elemen Penilaian MPO.7.1

1. Kesalahan obat dan KNC ditetapkan melalui proses kerjasama


(lihat juga PMKP.6, EP 4, dan PMKP.7, EP 1)

2. Kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat waktu menggunakan


prosedur baku (lihat juga PMKP.7, EP 2)

3. Mereka yang bertanggungjawab mengambil tindakan untuk


pelaporan diidentifikasi

4. Rumah sakit menggunakan informasi pelaporan kesalahan obat


dan KNC untuk memperbaiki proses penggunaan obat (lihat juga
PMKP.7, EP 3)

MANAJEMEN KOMUNIKASI & INFORMASI (MKI)


Elemen Penilaian MKI.1

1. Rumah sakit telah mengidentifikasi komunitas dan populasi yang menjadi perhatiannya

2. Rumah sakit telah mengimplementasikan suatu strategi


komunikasi dengan populasi tersebut.

3. Rumah sakit menyediakan informasi tentang pelayanan,


jam operasional, dan proses untuk mendapatkan pelayanan. (lihat
juga TKP.3.1)

4. Rumah sakit menyediakan informasi tentang mutu


pelayanannya.

Elemen Penilaian MKI.2

1. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang asuhan dan


pelayanan diberikan oleh rumah sakit. (lihat juga APK.1.2, EP 2)

2. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang bagaimana


mengakses pelayanan di rumah sakit. (lihat juga APK.1.2, EP 2)

3. Informasi tentang sumber altenatif bagi asuhan dan pelayanan


diberikan bila rumah sakit tidak bisa menyediakan asuhan dan
pelayanan.
Elemen Penilaian MKI.3

1. Komunikasi dan pendidikan kepada pasien dan keluarga


menggunakan format yang mudah dipahami. (lihat juga PPK.5, Ep 1
dan 2, dan HPK.5, Maksud dan Tujuan)

2. Komunikasi dan pendidikan kepada pasien dan keluarga diberikan


dalam bahasa yang dimengerti. (lihat juga PPK.5, Ep 1 dan 2, dan
HPK.5, Maksud dan Tujuan)

3. Anggota keluarga, khususnya penerjemah anak,


digunakan sebagai penerjemah hanya sebagai upaya akhir.

Elemen Penilaian MKI.4

1. Pimpinan menjamin terjadinya proses untuk mengkomunikasikan


informasi yang relevan di seluruh

rumah sakit secara tepat waktu. (lihat juga APK.2, EP 1,


dan MPO.5.1, EP 1)

2. Terjadi komunikasi yang efektif di rumah sakit antar program rumah


sakit (lihat juga APK.2, EP 1)

3. Terjadi komunikasi yang efektif dengan pihak luar rumah sakit.


(lihat juga APK.3.1, EP 2 dan 3, dan MPO.5.1, EP 1)

4. Terjadi komunikasi yang efektif dengan pasien dan keluarga. (lihat


juga APK.2, EP 4)

5. Pimpinan mengkomunikasikan misi dan kebijakan penting, rencana,


dan tujuan rumah sakit kepada semua staf.

Elemen Penilaian MKI. 5

1. Pimpinan menjamin komunikasi yang efektif dan efisien antara


departemen klinis dan non klinis, pelayanan dan anggota staf
indvidual. (lihat juga APK.2, EP 1, dan MPO.5.1, EP 1)

2. Pimpinan membantu mengembangkan komunikasi dalam


memberikan pelayanan klinis.

3. Ada saluran (channels) komunikasi reguler yang dibangun antara


pemilik dengan manajemen.

Elemen Penilaian MKI. 6


1. Ada suatu proses untuk mengkomunikasikan informasi pasien antar
praktisi kesehatan secara berkelanjutan atau pada waktu penting
dalam proses asuhan.

2. Informasi dikomunikasikan termasuk status kesehatan pasien

3. Informasi dikomunikasikan termasuk ringkasan dari asuhan yang


telah diberikan.

4. Informasi dikomunikasikan termasuk perkembangan pasien.

Elemen Penilaian MKI. 7

1. Kebijakan (policy) menetapkan tentang praktisi


kesehatan yang mempunyai akses ke berkas rekam medis pasien.

2. Berkas rekam medis tersedia bagi para praktisi yang


membutuhkannya untuk asuhan pasien. (lihat juga
AP.1.2, Maksud dan Tujuan, dan AP.1.5, EP 2)
3. Berkas rekam medis di perbaharui (up date) untuk menjamin komunikasi dengan informasi mutakhir.

Elemen Penilaian MKI. 8

1. Berkas rekam medis atau resume/ringkasan informasi pelayanan pasien ditransfer bersama pasien ke unit

2. Resume/ringkasan berisi alasan masuk rawat inap

3. Resume/ringkasan berisi temuan yang signifikan

4. Resume/ringkasan berisi diagnosis yang telah ditegakkan


( dibuat)

5. Resume/ringkasan berisi tindakan yang telah diberikan

6. Resume/ringkasan berisi obat- obatan atau pengobatan lainnya.

7. Resume/ringkasan berisi kondisi pasien saat dipindah (


transfer)

Elemen Penilaian MKI. 9

1. Kebutuhan informasi dari para pemberi pelayanan klinis


dipertimbangkan dalam proses perencanaan.
2. Kebutuhan informasi dari para pengelola rumah sakit
dipertimbangkan dalam proses perencanaan.

3. Kebutuhan informasi dan persyaratan individu dan agen di luar


rumah sakit dipertimbangkan dalam proses perencanaan.

4. Perencanaan didasarkan atas ukuran dan kompleksitas rumah sakit

Elemen Penilaian MKI. 10

1. Ada kebijakan tertulis yang mengatur privasi dan kerahasiaan informasi berdasarkan dan sesuai peraturan

2. Kebijakan menjabarkan sejauh mana pasien mempunyai akses terhadap informasi kesehatan mereka dan

3. Kebijakan tersebut dilaksanakan.

4. Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor.

1.Rumah sakit mempunyai kebijakan tertulis untuk mengatur


keamanan informasi, termasuk integritas data yang didasarkan pada
atau konsisten dengan peraturan dan perundangundangan yang
berlaku.

2. Kebijakan meliputi tingkat keamanan untuk setiap kategori data


dan informasi yang diidentifikasi

3. Mereka yang membutuhkan, atau jabatan apa yang


mengizinkan akses terhadap setiap kategori data dan informasi,
diidentifikasi.
4. Kebijakan dilaksanakan/diimplementasikan

5. Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor

Elemen Penilaian MKI. 12

1. Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang masa penyimpanan (retensi) berkas rekam medis klinis, dan d
2. Proses retensi memberikan kerahasiaan dan keamanan dan
kerahasiaan yang diharapkan.

3. Catatan /records, data dan informasi dimusnahkan dengan semestinya.

Elemen Penilaian MKI. 13

1. Standarisasi kode diagnosis yang digunakan dan penggunanya dimonitor

2. Standarisasi kode prosedur/tindakan yang digunakan


dan penggunanya dimonitor

3. Standarisasi definisi yang digunakan

4. Standarisasi simbol yang digunakan dan yang tidak boleh digunakan didentifikasi dan dimonitor.

5. Standarisasi singkatan yang digunakan dan yang tidak


boleh digunakan diidentifikasi dan dimonitor

Elemen Penilaian MKI. 14

1. Desiminasi data dan informasi sesuai kebutuhan


pengguna,

2. Pengguna menerima data dan informasi tepat waktu,

3. Pengguna menerima data dan informasi dalam suatu format yang


membantu maksud penggunaannya

4. Staf mempunyai akses ke data dan informasi yang


dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pekerjaan mereka.

Elemen Penilaian MKI. 15

1. Staf klinik berpartisipasi dalam pengambilan keputusan


teknologi informasi.

2. Staf manajerial berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang teknologi informasi.

Elemen Penilaian MKI. 16

1. Rekam medis dan informasi dilindungi dari kehilangan


dan kerusakan.
2. Rekam medis dan informasi dilindungi gangguan dan
akses serta penggunaan yang tidak sah.

Elemen Penilaian MKI. 17

1. Para pengambil keputusan dan yang lainnya telah


diberikan pendidikan tentang prinsip manajemen informasi

2. Pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan tanggung


jawab pekerjaannya

3. Data dan informasi klinis maupun manajerial diintegrasikan sesuai kebutuhan untuk mendukung pengamb

Elemen Penilaian MKI. 18

1. Ada kebijakan dan protokol tertulis yang menjabarkan persyaratan untuk mengembangkan dan menjaga k

2. Ada protokol tertulis yang menguraikan bagaimana kebijakan dan


prosedur yang berasal dari luar rumah sakit dapat dikendalikan dan
diimplementasikan.

3. Ada kebijakan atau protokol tertulis yang menetapkan


retensi kebijakan dan prosedur usang/lama setidaknya untuk kurun
waktu yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang
berlaku, sambil memastikan bahwa tidak terjadi kekeliruan dalam
penggunaannya, dan kebijakan atau protokol tersebut diterapkan

4. Ada kebijakan dan protokol tertulis yang menguraikan


bagaimana semua kebijakan dan prosedur yang beredar dapat
diidentifikasi dan ditelusuri, serta diimplementasikan.

Elemen Penilaian MKI. 19

1. Rekam medis dibuat untuk setiap pasien yang menjalani asesmen


atau diobati oleh rumah sakit.

2. Rekam medis pasien dipelihara dengan menggunakan


pengidentifikasi pasien yang unik/khas menandai pasien atau metode
lain yang efektif.

Elemen Penilaian MKI . 19.1.

1. Isi spesifik dari berkas rekam medis pasien telah ditetapkan oleh
rumah sakit. (lihat juga AP.1.5, EP 1)
2. Rekam medis pasien berisi informasi yang memadai untuk
mengidentifikasi pasien,

3. Rekam medis pasien berisi informasi yang memadai untuk


mendukung diagnosis, (lihat juga PAB.7, EP 3)

4. Rekam medis pasien berisi informasi yang memadai untuk memberi justifikasi pelayanan dan pengobatan

5. Rekam medis pasien berisi informasi yang memadai untuk mendokumentasikan jalannya/course dan hasil

Elemen Penilaian MKI.19.1.1

1. Rekam medis pasien emergensi memuat jam kedatangan

2. Rekam medis pasien emergensi memuat kesimpulan


ketika pengobatan diakhiri

3. Rekam medis pasien emergensi memuat kondisi pasien


pada saat dipulangkan.

4. Rekam medis pasien emergensi memuat instruksi tindak


lanjut pelayanan.

Elemen Penilaian MKI.19.2.

1. Mereka yang mendapat otorisasi untuk mengisi rekam medis


pasien diatur dalam kebijakan rumah sakit. (lihat juga SKP.2, EP 1)

2. Format dan lokasi pengisian ditentukan dalam kebijakan rumah sakit.

3. Ada proses untuk menjamin bahwa hanya yang mempunyai otorisasi/kewenangan yang dapat m

4. Ada proses yang mengatur bagaimana isi rekam medis


pasien dikoreksi atau ditulis ulang.

5. Mereka yang mempunyai otorisasi untuk akses ke rekam medis


pasien diidentifikasi dalam kebijakan rumah sakit
6. Ada proses untuk menjamin hanya individu yang mempunyai otorisasi yang mempunyai akses ke r

Elemen Penilaian MKI.19.3.

1. Pada setiap pengisian rekam medis dapat diidentifikasi


siapa yang mengisi

2. Tanggal pengisian rekam medis dapat diidentifikasi

3. Bila dipersyaratkan oleh rumah sakit, waktu/jam


pengisian rekam medis dapat diidentifikasi.

Elemen Penilaian MKI. 19.4

1. Rekam medis pasien dIreview secara reguler/teratur

2. Review menggunakan sample yang mewakili/


representatif

3. Review dilakukan oleh dokter, perawat dan profesi lain yang diberi
otorisasi untuk pengisian rekam medis atau mengelola rekam medis
pasien.

4. Review berfokus pada ketepatan waktu, dapat terbaca dan


kelengkapan berkas rekam medis

5. Isi rekam medis yang disyaratkan oleh peraturan dan perundang-


undangan dimasukkan dalam proses review

6. Berkas rekam medis pasien yang masih aktif dirawat dan pasien
yang sudah pulang dimasukkan dalam proses review

7. Hasil proses review digabungkan ke dalam mekanisme pengawasan


mutu rumah sakit

Elemen Penilaian MKI. 20

1. Kumpulan data dan informasi mendukung asuhan pasien.

2. Kumpulan data dan informasi mendukung manajemen


rumah sakit.
3. Kumpulan data dan informasi mendukung program
manajemen kualitas/mutu.

Elemen Penilaian MKI. 20.1

1. Rumah sakit memiliki proses untuk membuat kumpulan


data dalam merespon sesuai identifikasi kebutuhan
pengguna
2. Rumah sakit memberikan data yang dibutuhkan kepada lembaga di
luar rumah sakit. (lihat juga PPI.10.6, EP 1)

Elemen Penilaian MKI. 20.2

1. Rumah sakit memiliki proses untuk berpartisipasi atau


menggunakan informasi dari data base eksternal.

2. Rumah sakit berkontribusi terhadap data atau informasi


data base eksternal sesuai peraturan dan perundang- undangan.

3. Rumah sakit membandingkan kinerjanya dengan menggunakan


rujukan/ referensi dari data base eksternal. (lihat juga PMKP.4.2, EP 2,
dan PPI.10.4, EP 1)

4. Keamanan dan kerahasiaan dijaga ketika berkontribusi


atau menggunakan data base eksternal.

1. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung pelayanan pasien

2. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung pendidikan klinik

3. Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk


mendukung riset.

4. Informasi profesional terkini dan informasi lain untuk


mendukung manajemen

5. Tersedia informasi dalam kerangka waktu yang sesuai dengan harapan pengguna.

KUALIFIKASI DAN PEN


Elemen Penilaian KPS 1

1. Misi rumah sakit, keragaman pasien, pelayanan, dan teknologi


yang digunakan dalam perencanaan

2. Pendidikan, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk


semua staf.
3. Peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku dicakup dalam
perencanaan.

Elemen Penilaian KPS 1.1.

1. Setiap anggota staf yang tidak diizinkan praktik mandiri punya


uraian tugasnya sendiri. (lihat juga AP.3, EP 5)

2. Mereka yang termasuk pada a) sampai d) di Maksud dan Tujuan,


ketika berada di rumah sakit, punya uraian tugas sesuai dengan
aktifitas dan tanggung jawab mereka atau sudah diberi kewenangan
sebagai alternatif. (lihat juga AP.3, EP 5)

3. Uraian tugas mutakhir sesuai kebijakan rumah sakit.

Elemen Penilaian KPS 2

1. Disitu ada proses untuk penerimaan /rekruitmen staf. (lihat juga


TKP.3.5, EP 1)

2. Disitu ada proses untuk mengevaluasi kualifikasi staf baru.

3. Disitu ada proses pengangkatan/penetapan (appoint)


seseorang menjadi staf.

4. Proses tersebut seragam di seluruh rumah sakit

5. Proses tersebut diimplementasikan.

1. Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk


mencocokkan pengetahuan dan ketrampilan staf klinis dengan
kebutuhan pasien. (lihat juga PP.6, EP 4)

2. Anggota staf klinis baru dievaluasi saat mereka mulai menjalankan


tanggung jawab pekerjaannya.

3. Departemen/unit kerja atau pelayanan, dimana individu


ditempatkan, melakukan evaluasi

4. Rumah sakit menetapkan frekuensi evaluasi berkelanjutan


terhadap staf klinis tersebut

5. Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang


didokumentasikan terhadap setiap staf klinis yang bekerja berdasar
uraian tugas, atau lebih sering sebagaimana ditetapkan rumah sakit.

Elemen Penilaian KPS 4


1. Rumah sakit menggunakan proses yang ditetapkan untuk
mencocokkan pengetahuan dan ketrampilan staf nonklinis dengan
persyaratan jabatannya. (lihat juga AP.5.2, EP 2 dan 3, dan AP.6.3, EP
2 dan 3)
2. Staf nonklinis yang baru dievaluasi pada saat mulai menjalankan
tugas tanggungjawab pekerjaannya.

3. Departemen/Unit kerja atau pelayanan dimana individu ditugaskan


melakukan evaluasi

4. Rumah sakit menetapkan frekuensi dari evaluasi terhadap staf


nonklinis.

5. Sekurang-kurangnya ada satu evaluasi yang didokumentasikan setiap tahun, terhadap staf non klinis, atau

Elemen Penilaian KPS 5

1. Informasi kepegawaian dipelihara untuk setiap staf

2. File kepegawaian berisi kualifikasi staf tersebut

3. File kepegawaian berisi uraian tugas dari staf tersebut, bila ada

4. File kepegawaian berisi riwayat pekerjaan dari staf

5. File kepegawaian berisi hasil evaluasi

6. File kepegawaian berisi catatan pendidikan in-service


yang diikutinya

7. File kepegawaian distandarisasi dan tetap mutakhir

Elemen Penilaian KPS 6

1. Ada rencana tertulis untuk penempatan staf/susunan kepegawaian


di rumah sakit

2. Pimpinan mengembangkan rencana tersebut secara kolaboratif

3. Jumlah, jenis dan kualifikasi staf yang dibutuhkan di identifikasi


dalam rencana dengan menggunakan metode penyusunan pegawai/
penempatan staf yang diakui. (lihat juga AP.6.3, EP 5)

4. Rencana mengatur penugasan dan penugasan kembali staf


5. Rencana mengatur transfer/alih tanggung jawab dari petugas yang
satu kepada yang lain

Elemen Penilaian KPS 6.1.

1. Efektifitas rencana penempatan staf/susunan kepegawaian


dimonitor secara terus-menerus

2. Rencana direvisi dan diperbaharui bila perlu

Elemen Penilaian KPS 7

1. Anggota staf klinis dan nonklinis baru diberikan orientasi tentang rumah sakit, tentang unit kerja atau unit

2. Pekerja kontrak diberikan orientasi tentang rumah sakit,


tentang unit kerja dan unit dimana mereka ditugaskan dan tentang
tanggungjawab pekerjaan serta setiap penugasan khusus mereka.

3. Tenaga sukarela diberikan orientasi tentang rumah sakit dan


tanggungjawab yang diberikan

4. Mahasiswa/trainee dilakukan orientasi pada rumah sakit dan


tanggungjawab yang diberikan

Elemen Penilaian KPS 8

1. Rumah sakit menggunakan berbagai sumber data dan informasi, termasuk hasil kegiatan pengukuran keg

2. Program pendidikan direncanakan berdasarkan data dan informasi


tersebut.

3. Staf rumah sakit diberi pendidikan dan pelatihan in- service secara terus-menerus. (lihat juga AP.5.1, EP6,

4. Pendidikan tersebut relevan dengan kemampuan staf


untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau
persyaratan pendidikan berkelanjutan. (lihat juga AP.5.1,
EP 6 dan AP.6.2, EP 7)
Elemen Penilaian KPS 8.1.

1. Staf yang memberikan asuhan pasien dan staf lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit untuk dilatih dalam

2. Tingkat pelatihan yang tepat diberikan dengan frekuensi yang


cukup untuk memenuhi kebutuhan staf.

3. Ada bukti yang menunjukkan bahwa seorang staf lulus pelatihan


tersebut.
4. Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk setiap individu
diulang berdasarkan persyaratan dan/ atau kerangka waktu yang
ditetapkan oleh program pelatihan yang diakui, atau setiap dua tahun
bila program pelatihan yang diakui itu tidak digunakan

Elemen Penilaian KPS 8.2.

1. Rumah sakit menyediakan fasilitas dan peralatan untuk pendidikan


dan pelatihan staf yang in-service

2. Rumah sakit menyediakan waktu yang cukup/adekuat bagi semua


staf untuk berpartisipasi dalam kesempatan pendidikan dan pelatihan
yang relevan

Elemen Penilaian KPS 8.3.

1. Rumah sakit menyediakan mekanisme untuk pengawasan


program pelatihan

2. Rumah sakit mendapatkan dan menerima parameter dari


program akademis yang mensubsidi;

3. Rumah sakit memiliki catatan lengkap dari semua


peserta pelatihan di dalam rumah sakit

4. Rumah sakit memiliki dokumentasi dari status


pendaftaran, perizinan atau sertifikasi yang diperoleh dan kualifikasi
klasifikasi akademis dari para peserta pelatihan.

5. Rumah sakit memahami dan menyediakan tingkat


supervisi yang dipersyaratkan untuk setiap jenis dan tingkat peserta
pelatihan
6. Rumah sakit mengintegrasikan peserta pelatihan ke dalam orientasinya, program mutu, keselamatan pa

Elemen Penilaian KPS 8.4.

1. Pimpinan dan staf rumah sakit merencanakan program kesehatan


dan keselamatan

2. Program ini merespons kebutuhan staf yang urgen maupun nonurgen melalui pengobatan langsung dan ru

3. Data program menginformasikan program mutu dan keselamatan


rumah sakit

4. Ada kebijakan tentang pemberian vaksinasi dan imunisasi bagi staf

5. Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling, dan tindak lanjut terhadap staf yang terpapar penyakit infeksiu

Elemen Penilaian KPS 9


Elemen Penilaian KPS 9

1. Mereka yang memperoleh izin berdasarkan peraturan


perundangan dan dari rumah sakit untuk melakukan asuhan pasien
tanpa supervisi diidentifikasi.

2. Kredensial yang diperlukan (antara lain : pendidikan,


surat izin, registrasi) sesuai peraturan dan kebijakan rumah sakit bagi
setiap anggota staf medis dicopy oleh rumah sakit dan disimpan
dalam file kepegawaian atau dalam file kredensial yang terpisah bagi
setiap anggota staf medis.

3. Semua kredensial (antara lain pendidikan, surat izin, registrasi) diverifikasi dengan sumber yang menge

4. Semua kredensial dalam file (antara lain pendidikan, surat izin ,


registrasi) terkini dan terupdate sesuai persyaratan.

5. Pada penugasan awal, dibuat pengumuman tentang ketentuan


kualifikasi terkini dari seseorang untuk memberikan pelayanan
asuhan pasien.

Elemen Penilaian KPS 9.1.

1. Ada yang diuraikan dalam kebijakan untuk mereview file kredensial


setiap staf medis secara berkala yang seragam sekurang-kurangnya
setiap tiga tahun sekali.

2. Ada petugas-petugas tertentu yang ditugaskan membuat keputusan resmi dalam rangka memperbaharui

3. Keputusan tentang pembaharuan tersebut didokementasikan


dalam file kredensial dari anggota staf medis tersebut.

Elemen Penilaian KPS 10

1. Rumah sakit menggunakan proses terstandar yang


didokumentasikan dalam kebijakan resmi rumah sakit untuk
memberikan kewenangan klinis bagi setiap anggota staf medis dalam
memberikan pelayanan pada penugasan pertama dan pada
penugasan ulang. (lihat juga AP.3, EP 5, dan MPO.4.2, EP 2)

2. Keputusan memberikan penugasan ulang untuk


memberikan pelayanan kepada pasien berpedoman pada item a)
sampai f) pada Maksud dan Tujuan dan pada review kinerja tahunan
dari para praktisi.
3. Pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap anggota staf medis dirinci secara jelas dan dikomunikasikan o

4. Setiap staf medis hanya memberikan pelayanan medis yang secara


spesifik diizinkan oleh rumah sakit.
Elemen Penilaian KPS 11

1. Ada evaluasi praktik profesional terus-menerus terhadap


kualitas dan keamanan pelayanan pasien yang diberikan
oleh setiap anggota staf medis yang direview dan dikomunikasikan
kepada setiap anggota staf medis sekurang-kurangnya setahun sekali.
(lihat juga PMKP.1.1, EP 1)

2. Evaluasi praktik profesional yang terus-menerus dan


review tahunan dari setiap anggota staf medis dilaksanakan dengan
proses yang seragam yang ditentukan oleh kebijakan rumah sakit.

3. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan data komparatif


secara proaktif, seperti membandingkan dengan ilmu literatur
kedokteran berbasis literatur.

4. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan kesimpulan dari analisis yang mendalam terhadap kompl

5. Informasi dari proses evaluasi praktik profesional tersebut


didokumentasikan dalam file krendensial anggota staf medis dan file
lainnya yang relevan.

Elemen Penilaian KPS 12

1. Rumah sakit memiliki standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial dari setiap anggota staf keperaw

2. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalamanan didokumentasikan

3. Informasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai parameter yang ada di Maksud dan Tujuan KPS 9

4. Ada berkas kredensial yang dipelihara dari setiap anggota staf


keperawatan.

5. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan


bahwa krendesial dari perawat yang dikontrak sahih dan lengkap
sebelum pengangkatan.
6. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan
kesahihan kredensial perawat yang bukan pegawai rumah sakit, tapi
mendampingi dokter dan memberikan pelayanan kepada pasien
rumah sakit .
Elemen Penilaian KPS 13

1. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman anggota staf keperawatan digunakan untuk membuat penuga

2. Proses memperhatikan peraturan perundangan yang relevan.

Elemen Penilaian KPS 14


1. Staf keperawatan berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu
rumah sakit. (lihat juga PMKP.1.1, EP
1)
2. Kinerja masing-masing anggota staf keperawatan
direview bila ada indikasi akibat temuan pada kegiatan peningkatan
mutu.
3. Informasi yang tepat dari proses review tersebut
didokumentasikan dalam file kredensial perawat tersebut atau file
lainnya.
Elemen Penilaian KPS 15

1. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengumpulkan kredensial dari setiap staf professional ke

2. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman didokumentasian, bila


relevan

3. Informasi tersebut diverifikasi dari sumber aslinya sesuai


parameter yang ditentukan dalam Maksud dan Tujuan
KPS 9
4. Ada catatan yang dipelihara untuk setiap staf profesional
kesehatan lainnya

5. Catatan tersebut bersisi salinan izin, sertifikasi atau registrasi yang


wajib

6. Rumah sakit mempunyai proses untuk memastikan


bahwa staf lainya yang bukan pegawai rumah sakit tetapi
mendampingi dokter praktik pribadi dan memberikan pelayanan
kepada pasien rumah sakit memiliki kredensial yang sahih dan
sebanding dengan persyaratan kredensial rumah sakit .

Elemen Penilaian KPS 16

1. Izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman dari staf professional kesehatan lainnya digunakan untuk men

2. Proses mengindahkan peraturan perundangan yang relevan.

Elemen Penilaian KPS 17

1. Staf professional kesehatan lainnya berpartisipasi dalam kegiatan


peningkatan mutu rumah sakit (lihat juga KPS
1.1, EP 1)
2. Kinerja anggota staf professional kesehatan lainnya direview bila ada indikasi akibat temuan pada kegiata

3. Informasi yang benar dari proses review


didokumentasikan dalam file staf profesinal kesehatan tersebut.

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


Elemen Penilaian PPI.1
Elemen Penilaian PPI.1

1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan dan


pengendalian infeksi

2. Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah sakit,


tingkat risiko, ruang lingkup program dan kompleksitasnya.

3. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan


sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian tugas

Elemen Penilaian PPI.2.

1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program pencegahan


dan pengendalian infeksi.

2. Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi


melibatkan dokter

3. Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi


melibatkan perawat

4. Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi


melibatkan profesional pencegahan dan pengendali infeksi

5. Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi


melibatkan urusan rumah tangga (housekeeping)

6. Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian


infeksi melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas
rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI.3.

1. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan ilmu


pengetahuan terkini

2. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan


pedoman praktik yang diakui

3. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan


peraturan dan perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
standar sanitasi dan kebersihan dari badan- badan nasional atau
lokal.

Elemen Penilaian PPI.4.

1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup untuk program


pencegahan dan pengendalian infeksi.

2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya yang


cukup untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi

3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung program


pencegahan dan pengendalian infeksi

Elemen Penilaian PPI.5.

1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi


terkait pelayanan kesehatan pada pasien

2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi


terkait pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga
KPS.8.4)

3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk menentukan angka infeksi bia

4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari


penyakit infeksi (lihat juga Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1).
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku

6. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview


secara teratur.

7. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan


pasien rumah sakit.

Elemen Penilaian PPI 5.1.

1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian

2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program


pencegahan dan pengendalian infeksi

3. Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan dalam


program pencegahan dan pengendalian infeksi

Elemen Penilaian PPI 6.

1. Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui


pengumpulan data yang ada di Maksud dan Tujuan a)
sampai f)
2. Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis.

3. Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan memfokus atau memfokus ulang program penc

4. Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling sedikit setiap tahun dan hasil asesmen didokumen

Elemen Penilian PPI 7.

1. Rumah sakit telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko


infeksi (lihat juga MPO.5, EP 1)

2. Rumah sakit telah mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi pada seluruh proses (lihat juga MPO

3. Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI.


7.1 sampai dengan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan atau
prosedur, edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan lainnya untuk
mendukung penurunan risiko

Elemen Penilaian PPI 7.1.

1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan


sterilisasi sentral sesuai dengan tipe peralatan
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi
dilaksanakan diluar pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan
tipe peralatan

3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk


meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien.

4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua


metode pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah
sakit.

Elemen Penilaian PPI. 7.1.1.

1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan


peraturan dan perundangan di tingkat nasional dan ada standar
profesi yang mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang
kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada
kebijakan termasuk untuk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.

3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan

4. Kebijakan telah di monitor.

Elemen Penilaian PPI 7.2.

1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat ju

2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah dikelola untuk meminimalisasi risiko penulara

3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko


penularan.

Elemen penilaian PPI 7.3.

1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus yang tidak dapat tembus (puncture proo
2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara
aman atau bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten
untuk menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat
pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.

3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan


pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.

Elemen Penilaian PPI 7.4

1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan baik


untuk meminimalisasi risiko infeksi

2. Pengontrolan engineering/Engineering control diterapkan untuk


meminimalisasi risiko infeksi di area yang tepat di rumah sakit

Elemen Penilaian PPI 7.5.

1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai dampak


renovasi atau pembangunan (konstruksi) baru.

2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas udara


dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan
dikelola.

Elemen Penilaian PPI.8

1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular


harus di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman yang
direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara pasien dengan
penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko tinggi, yang rentan
karena immunosuppressed atau sebab lain dan staf.

3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara mengelola pasien dengan infeksi airborne untuk jangka

4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan dengan arus


pasien dengan penyakit yang menular

5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor secara rutin untuk pasien infeksius yang membutuhk

6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius

Elemen Penilaian PPI 9.

1. Rumah sakit mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata dibut

2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan


secara tepat dan benar

3. Rumah sakit mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan, disinfeksi tangan atau disin

4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara benar di


seluruh area tersebut

5. Rumah sakit mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber


yang berwenang

Elemen Penilaian PPI.10.

1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diintegrasikan ke


dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)

2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan pengendalian infeksi


termasuk dalam mekanisme pengawasan dari program mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit
Elemen Penilaian PPI 10.1.

1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri

2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri

3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan


ditelusuri

Elemen Penilaian PPI 10.2.

1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diukur.

2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting secara


epidemiologis

Elemen Penilaian PPI 10.3.

1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan kecenderungan


data dan informasi

2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke level


serendah mungkin

Elemen Penilaian PPI 10.4.

1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan dengan angka-angka di rumah sakit lain melalui

2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan praktik


terbaik dan bukti ilmiah

Elemen Penilaian PPI 10.5.

1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis

2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf perawat

3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada manajemen

Elemen Penilaian PPI 10.6.


1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaporkan
kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan sesuai
ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)

2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar


terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan
Elemen Penilaian PPI.11

1. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan


pengendalian infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan
profesional lain, pasien dan keluarga.

2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi kepada seluruh staf d

3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang


pencegahan dan pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga.

4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan praktek-praktek program pencegahan dan

5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap


kecenderungan yang signifikan dalam data infeksi.

TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP)


Elemen Penilaian TKP. 1

1. Struktur organisasi pengelola dan tata kelola (SOTK) diuraikan


dalam dokumen tertulis, dan mereka yang bertanggung jawab untuk
memimpin/mengendalikan dan mengelola diidentifikasi dengan
jabatan atau nama

2. Tanggung jawab dan akuntabilitas (badan-) pengelola dimuat dalam


dokumen tersebut

3. Dokumen tersebut menjelaskan bagaimana kinerja badan pengelola dan para manajer dievaluasi dengan

4. Ada dokumentasi penilaian kinerja tahunan terhadap tata


kelola/pengelolaan (badan pengelola) pimpinan.

Elemen Penilaian TKP 1.1.

1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan


persetujuan atas misi rumah sakit

2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, menjamin


adanya review berkala terhadap misi rumah sakit
3. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, mengumumkan
misi rumah sakit ke publik.

Elemen Penilaian TKP 1.2.

1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan persetujuan atas rencana stratejik dan ren

2. Bila kewenangan untuk memberikan persetujuan didelegasikan, maka hal ini dijabarkan dalam kebijakan

3. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan


persetujuan atas strategi rumah sakit dan program yang terkait
dengan pendidikan para profesional kesehatan serta penelitian,
kemudian memberikan pengawasan terhadap mutu program.

Elemen Penilaian TKP 1.3.

1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola,


memberikan persetujuan atas modal (capital) dan anggaran
operasional rumah sakit
2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, mengalokasikan
sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai misi rumah sakit

Elemen Penilaian TKP 1.4.

1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, menetapkan


manajer senior rumah sakit

2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, melakukan evaluasi kinerja dari manajer senior rumah s

3. Evaluasi terhadap manajer senior dilaksanakan paling sedikit


setahun sekali

Elemen Penilaian TKP 1.5.


1. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, memberikan
persetujuan atas rencana rumah sakit untuk mutu dan keselamatan
pasien. (lihat juga PMKP.1, Maksud dan Tujuan)

2. Mereka yang bertanggung jawab atas tata kelola, secara teratur


menerima dan menindaklanjuti laporan tentang program mutu dan
keselamatan pasien. (lihat juga PMKP.1.4, EP 2)

Elemen Penilaian TKP.2

1. Pendidikan dan pengalaman manajer senior sesuai dengan


persyaratan di dalam uraian jabatan

2. Manajer senior atau direktur mengelola operasional rumah sakit


sehari-hari, termasuk tanggung jawab yang digambarkan dalam
uraian jabatan.

3. Manajer senior atau direktur merekomendasikan kebijakan-


kebijakan kepada badan pengelola / dewan pengawas

4. Manajer senior atau direktur menjamin kepatuhan terhadap


kebijakan yang telah disetujui

5. Manajer senior atau Direktur menjamin kepatuhan terhadap


undang-undang dan peraturan yang berlaku (lihat juga APK.6, EP 1
dan 2)

6. Manajer senior atau Direktur menanggapi/merespon setiap laporan


dari lembaga pengawas dan regulator

Elemen Penilaian TKP.3

1. Para pimpinan rumah sakit diperkenalkan secara formal atau


informal

2. Para pimpinan secara kolektif bertanggung jawab untuk


menentukan misi rumah sakit

3. Para pimpinan secara kolektif bertanggung jawab untuk menyusun


dan menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur yang diperlukan
untuk menjalankan misi
4. Para pimpinan bekerja sama menjalankan misi rumah sakit dan
menjamin kebijakan dan prosedur dipatuhi.

Elemen Penilaian TKP. 3.1.

1. Pimpinan rumah sakit bertemu dengan tokoh masyarakat untuk mengembangkan dan memperbaiki renca

2. Pimpinan rumah sakit bersama dengan pimpinan organisasi


pelayanan kesehatan lain menyusun rencana bagi masyarakat (lihat
juga PPK.3, EP 2 dan 3)

3. Pimpinan rumah sakit meminta masukan dari individu atau kelompok pemangku kepentingan dalam masy

4. Rumah sakit berpartisipasi dalam pendidikan


masyarakat tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit

Elemen Penilaian TKP.3.2.

1. Perencanaan rumah sakit menjabarkan asuhan dan pelayanan


yang harus disediakan

2. Asuhan dan pelayanan yang ditawarkan harus konsisten dengan


misi rumah sakit (lihat juga APK.1, EP 2)

3. Pimpinan menentukan jenis asuhan dan pelayanan yang harus


disediakan oleh rumah sakit

4. Pimpinan menggunakan proses untuk melakukan kajian


dan menyetujui, sebelum digunakan dalam asuhan pasien, prosedur,
teknologi, peralatan (sediaan) farmasi yang dianggap masih dalam
tahap uji coba.
Elemen Penilaian TKP.3.2.1.

1. Rumah sakit menggunakan rekomendasi dari berbagai organisasi


profesi dan sumber lain yang berwewenang untuk menentukan,
peralatan dan perbekalan yang dibutuhkan dalam pelayanan yang
terencana (lihat juga MPO.2.2, EP 1)

2. Diperoleh peralatan, perbekalan dan obat (lihat juga


MPO.2.2, EP 2)

3. Digunakan peralatan, perbekalan dan obat (lihat juga


PAB.3, Maksud dan Tujuan dan PAB.3, EP 1)

Elemen Penilaian TKP.3.3.


1. Ada proses untuk pertanggungawaban kepemimpinan atas kontrak (lihat juga AP.5.8, EP 6; AP.6.7, EP 6; A

2. Rumah sakit mempunyai gambaran tertulis dari sifat dan cakupan pelayanan yang diberikan melalui perja

3. Pelayanan diberikan berdasar kontrak dan perjanjian lainnya sesuai kebutuhan pasien.(lihat juga AP.5.8, E

4. Pimpinan klinis berpartisipasi dalam seleksi dari kontrak klinis


dan bertanggungjawab atas kontrak klinis. (lihat juga AP.5.8, EP 5,
dan AP.6.7, EP 5)

5. Pimpinan manajemen berpartisipasi dalam seleksi


manajemen kontrak dan bertanggung jawab atas
kontrak manajemen
6. Bila kontrak dinegosiasi kembali atau diakhiri, rumah sakit
menjaga kontinuitas pelayanan pasien.

Elemen Penilaian TKP.3.3.1.

1. Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi, terkait sifat kontrak,


sebagai bagian dari program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit. (lihat juga AP.5.8, EP 6)

2. Pimpinan klinis dan manajerial terkait berpartisipasi dalam


program peningkatan mutu dalam analisis informasi mutu dan
keselamatan yang berasal dari kontrak dengan pihak luar. (lihat juga
AP.5.8, EP 5)

3. Bila pelayanan yang dikontrakkan tidak memenuhi harapan mutu


dan keselamatan, diambil tindakan.

Elemen Penilaian 3.3.2.

1. Pimpinan rumah sakit menetapkan pelayanan yang akan diberikan


oleh praktisi independen diluar rumah sakit

2. Seluruh pelayanan diagnostik, konsultasi dan pengobatan diberikan oleh praktisi independen diluar rumah

3. Praktisi independen yang memberikan pelayanan pasien di dalam


rumah sakit tetapi mereka bukan pegawai atau anggota staf klinis
yang dikredensial dan diberikan kewenangan yang dipersyaratkan di
KPS.9 sampai
KPS.10
4. Mutu pelayanan oleh praktisi independen di luar rumah sakit dimonitor sebagai komponen dari program p

Elemen Penilaian TKP.3.4.

1. Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan lainnya sudah


mendapat pendidikan atau sudah terbiasa dengan konsep dan
metode peningkatan mutu

2. Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan lainnya berpartisipasi dalam proses yang terkait dengan pen

3. Kinerja para profesional diukur sebagai bagian dari peningkatan kinerja klinis. (lihat juga KPS.11, KPS.14,

Elemen Penilaian TKP.3.5.

1. Ada proses terencana untuk melakukan rekruitmen staf


(lihat juga KPS.2, EP 1);

2. Ada proses terencana untuk retensi staf;

3. Ada proses terencana untuk pengembangan diri dan pendidikan


berkelanjutan bagi staf (lihat juga KPS.8);

4. Perencanaan dilakukan dengan bekerja sama dan melibatkan semua departemen dan pelayanan di rumah

Elemen Penilaian TKP.4.

1. Ada struktur organisasi yang efektif yang digunakan oleh pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan lain

2. Struktur sesuai dengan besaran dan kompleksitas rumah sakit

3. Struktur organisasi dan tata laksananya mendukung adanya


komunikasi antar profesi

4. Struktur organisasi dan tata laksannaya mendukung perencanaan


klinik dan pengembangan kebijakan

5. Struktur organisasi dan tata laksananya mendukung pengawasan


atas berbagai isu etika profesi

6. Struktur organisasi dan tata laksananya mendukung pengawasan


atas mutu pelayanan klinik
Elemen Penilaian TKP.5.

1. Setiap departemen/unit atau pelayanan di rumah sakit dipimpin oleh seorang dengan pelatihan, pendidik

2. Bila lebih dari satu orang memberikan arahan/petunjuk, maka


tanggung jawab masing-masing dijabarkan secara tertulis.

Elemen Penilaian TKP.5.1.

1. Pimpinan departemen atau pelayanan memilih dan menggunakan format dan isi yang seragam untuk dok

2. Dokumen departemen atau pelayanan menguraikan tentang


pelayanan saat ini dan yang direncanakan yang diberikan oleh setiap
departemen atau pelayanan

3. Kebijakan dan prosedur dari setiap departemen atau pelayanan


mengarahkan pemberian pelayanan yang ditetapkan

4. Kebijakan dan prosedur dari setiap departemen atau pelayanan mengatur pengetahuan dan keterampilan

Elemen Penilaian TKP.5.1.1.

1. Ada koordinasi dan integrasi pelayanan di setiap departemen atau


pelayanan

2. Ada koordinasi dan integrasi pelayanan dengan departemen dan


pelayanan lain.

Elemen Penilaian TKP.5.2.

1. Pimpinan merekomendasikan ruangan yang dibutuhkan untuk


memberikan pelayanan

2. Pimpinan merekomendasikan kebutuhan peralatan yang


dibutuhkan untuk memberikan pelayanan

3. Pimpinan merekomendasikan jumlah dan kualifikasi staf yang


dibutuhkan untuk memberikan pelayanan (lihat juga AP.6.3, EP 5)

4. Pimpinan merekomendasikan sumber daya khusus lainnya yang


dibutuhkan untuk memberikan pelayanan
5. Pimpinan memiliki sebuah proses untuk menjawab kekurangan
sumber daya.

Elemen Penilaian TKP.5.3.

1. Pimpinan mengembangkan kriteria yang terkait dengan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan peng

2. Pimpinan menggunakan kriteria tersebut pada waktu melakukan seleksi staf atau merekomendasikan sta

Elemen Penilaian TKP.5.4.

1. Pimpinan menetapkan program orientasi bagi staf departemen yang didokumentasikan. (lihat juga KPS.7;

2. Semua staf departemen telah selesai menjalani program tersebut. (lihat juga KPS.7; AP.5.1, EP 5; dan AP.6

Elemen Penilaian TKP.5.5.

1. Pimpinan melaksanakan pengukuran mutu (quality measures)


yang mengatur pelayanan yang diberikan dalam departemen atau
pelayanan termasuk kriteria a) sampai d) di Maksud dan Tujuan yang
sesuai dengan departemen pelayanan tersebut

2. Pimpinan melaksanakan pengukuran mutu terkait dengan kinerja


staf dalam menjalankan tanggung jawab mereka di departemen atau
pelayanan

3. Pimpinan melaksanakan program pengendalian mutu apabila


dibutuhkan

4. Pimpinan departemen atau pelayanan diberikan data dan


informasi yang dibutuhkan untuk mengelola dan meningkatkan
asuhan dan pelayanan

5. Kegiatan pengukuran dan peningkatan mutu di departemen dan di


pelayanan dilaporkan secara berkala dalam mekanisme pengawasan
mutu di rumah sakit.

Elemen Penilaian TKP. 6.

1. Pimpinan rumah sakit menetapkaan norma-norma etis dan hukum yang melindungi pasien dan hak merek

2. Pimpinan menyusun kerangka kerja untuk mengelola etika rumah


sakit
3. Pimpinan mempertimbangkan norma etis nasional dan
international dalam mengembangkan kerangka kerja kode etik rumah
sakit

Elemen Penilaian TKP. 6.1.

1. Rumah sakit memberitahukan kepemilikan dari rumah sakit. (lihat


juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.1. EP 2)

2. Rumah sakit menjelaskan secara jujur pelayanan bagi pasien

3. Rumah sakit menetapkan kebijakan tentang penerimaan, transfer


dan pemulangan pasien (lihat juga APK.1.1, EP 2; APK.3, EP 1, dan
APK.4, EP 1-4)

4. Rumah sakit secara teliti membuat penagihan atas pelayanannya

5. Rumah sakit memberitahukan, mengevaluasi dan menyelesaikan konflik apabila insentif finansial dan pem

Elemen Penilaian TKP. 6.2.

1. Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen etis mendukung hal-


hal yang dikonfrontasi/diharapkan pada dilema etis dalam asuhan
pasien

2. Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen etis mendukung hal-


hal yang dikonfrontasikan pada dilema etis dalam pelayanan non
klinis

3. Dukungan ini siap tersedia

4. Kerangka kerja rumah sakit memperlengkapi pelaporan yang aman


bagi masalah etis dan hukum / legal

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


Elemen penilaian MFK 1

1. Pimpinan rumah sakit dan mereka yang bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas mengetahui perat

2. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan alternatif yang disetujui
3. Pimpinan memastikan rumah sakit memenuhi kondisi seperti
hasil laporan terhadap fasilitas atau catatan pemeriksaan yang
dilakukan oleh otoritas setempat

Elemen Penilaian MFK 2

1. Ada rencana tertulis yang mencakup a) sampai f) Maksud dan Tujuan

2. Rencana tersebut terkini atau di update

3. Rencana tersebut dilaksanakan sepenuhnya

4. Rumah sakit memiliki proses evaluasi periodik dan update rencana tahunan

Elemen Penilaian MFK 3

1. Program pengawasan dan pengarahan dapat


ditugaskan kepada satu orang atau lebih.

2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas


pengalaman atau pelatihan

3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan


program meliputi elemen a) sampai g) Maksud dan
Tujuan.
Elemen Penilaian MFK 3.1.

1. Ada program untuk memonitor semua aspek dari program manajemen risiko fasilitas/lingkungan

2. Data monitoring digunakan untuk


mengembangkan/meningkatkan program

Elemen Penilaian MFK 4

1. Rumah sakit mempunyai program untuk memberikan


keselamatan dan keamanan bagi fasilitas fisik, termasuk memonitor
dan mengamankan area yang diidentifikasi sebagai risiko keamanan.

2. Program tersebut memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan pedagang/vendor dapat diidentifikas

3. Program tersebut efektif untuk mencegah cedera dan


mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan
pengunjung. (lihat juga SKP.6, EP 1)
4. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama masa pembangunan dan renovasi

5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya sesuai rencana yang


disetujui

6. Bila terdapat badan independen dalam fasilitas


pelayanan pasien akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa
badan tersebut mematuhi program keselamatan.

Elemen Penilaian MFK 4.1.

1. Rumah sakit mempunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini


dan akurat yang didokumentasikan

2. Rumah sakit mempunyai rencana mengurangi risiko yang nyata


berdasarkan pemeriksaan tersebut

3. Rumah sakit memperlihatkan kemajuan dalam melaksanakan


rencananya.

Elemen Penilaian MFK 4.2.

1. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran yang


memenuhi peraturan perundangan dan ketentuan lain

2. Rumah sakit menyusun rencana dan anggaran untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan, a

Elemen Penilaian MFK 5

1. Rumah sakit mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya dan mempunyai daftar terbaru/mutakhir dar

2. Rencana untuk penanganan, penyimpanan dan penggunaan yang


aman disusun dan diimplementasikan/diterapkan (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan, dan EP 3; AP.5.5, EP 3; AP.6.2, EP
4; dan AP.6.6, EP 3)

3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi dari


tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya disusun dan
diterapkan.
4. Rencana untuk penanganan limbah yang benar di
dalam rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya
secara aman dan sesuai ketentuan hukum disusun dan diterapkan.
(lihat juga AP.6.2, EP 4)
5. Rencana untuk alat dan prosedur perlindungan yang
benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan
disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.1, EP 4; AP.6.2, EP 5; dan
AP.6.6, EP 5)
6. Rencana untuk mendokumentasikan persyaratan, meliputi setiap
izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan lainnya disusun dan
diterapkan.

7. Rencana untuk pemasangan label pada bahan dan limbah


berbahaya disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.5, EP 5; dan
AP.6.6, EP 5)

8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan


pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit
tersebut mematuhi rencana penanganan bahan berbahaya.

Elemen Penilaian MFK 6

1. Rumah sakit harus mengidenfikasi kemungkinan


terjadinya bencana internal dan eksternal, seperti keadaan darurat
dalam masyarakat, wabah dan bencana alam atau bencana lainnya,
serta terjadinya kejadian wabah yang menimbulkan terjadinya risiko
yang signifikan.

2. Rumah sakit merencanakan untuk menangani


kemungkinan bencana, meliputi item a) sampai g) di atas

Elemen Penilaian MFK 6.1.

1. Seluruh rencana diujicoba secara tahunan atau


sekurang-kurangnya elemen kritis dari c) sampai g) dari rencana

2. Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya-jawab


(debriefing) mengenai ujicoba yang dilakukan

3. Bila terdapat badan independen dalam fasilitas


pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa
unit tersebut mematuhi rencana kesiapan menghadapi bencana.

Elemen Penilaian MFK 7

1. Rumah sakit merencanakan program untuk memastikan seluruh


penghuni rumah sakit aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan
lain yang bukan kebakaran.

2. Program dilaksanakan secara terus-menerus dan


komprehensif untuk memastikan bahwa seluruh ruang rawat pasien
dan tempat kerja staf termasuk dalam program.

3. Bila terdapat badan independen di fasilitas pelayanan


pasien yang akan disurvei, rumah sakit memastikan bahwa badan
tersebut mematuhi rencana pengamanan kebakaran.

Elemen Penilaian MFK 7.1.


1. Program termasuk pengurangan risiko kebakaran;

2. Program termasuk asesmen risiko kebakaran saat ada


pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas;

3. Program termasuk deteksi dini kebakaran dan asap;

4. Program termasuk meredakan kebakaran dan


pengendalian (containment) asap.

5. Program termasuk evakuasi/ jalan keluar yang aman


dari fasilitas bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan
kedaruratan bukan kebakaran.

Elemen Penilaian MFK 7.2.

1. Sistem deteksi kebakaran dan pemadaman diinspeksi


dan diuji coba, serta dipelihara, yang frekuensinya ditetapkan oleh
rumah sakit

2. Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam perencanaan


pengamanan kebakaran dan asap (lihat juga MFK.11.1, EP1)

3. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali


dalam rencana pengamanan kebakaran dan asap. (Lihat juga MFK
11.1, EP 1).

4. Staf dapat memeragakan cara membawa pasien ke


tempat aman.

5. Pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan dan sistem


didokumentasikan.

Elemen Penilaian MFK 7.3.

1. Rumah sakit membuat kebijakan dan/atau prosedur


untuk melarang merokok.

2. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut berlaku bagi


pasien, keluarga, pengunjung dan staf.

3. Kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah


dimplementasikan

Elemen Penilaian MFK 8


1. Peralatan medis di seluruh rumah sakit dikelola sesuai rencana.
(lihat juga AP.5.4, EP 1, dan AP.6.5, EP 1)

2. Ada daftar inventaris untuk seluruh peralatan medis. (lihat juga


AP.5.4, EP 3, dan AP.6.5, EP 4)

3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. (lihat juga


AP.5.4, EP 4, dan AP.6.5, EP 4)

4. Peralatan medis diuji coba sejak baru dan sesuai umur,


penggunaan dan rekomendasi pabrik (lihat juga AP.5.4, EP 5, dan
AP.6.5, EP 5)

5. Ada program pemeliharaan preventif (lihat juga AP.5.4, EP 6, dan


AP.6.5, EP 6)

6. Tenaga yang kompeten memberikan pelayanan ini.

Elemen Penilaian MFK 8.1.

1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk program manajemen peralatan medis

2. Data hasil monitoring digunakan untuk keperluan


perencanaan dan perbaikan

Elemen Penilaian MFK 8.2.

1. Ada sistem penarikan kembali produk/peralatan di rumah sakit

2. Kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan


setiap produk dan peralatan yang dalam proses penarikan kembali.

3. Kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan.

Elemen Penilaian MFK 9

1. Air minum tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu

2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu

Elemen Penilaian MFK 9.1.

1. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko


paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum
terkontaminasi atau terganggu.
2. Rumah sakit berusaha untuk mengurangi risiko bila hal
itu terjadi.

3. Rumah sakit merencanakan sumber listrik dan air minum alternatif dalam keadaan emergensi.

Elemen Penilaian MFK 9.2.

1. Rumah sakit melakukan uji coba sumber air minum alternatif sekurangnya setahun sekali atau lebih seri

2. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut

3. Rumah sakit melakukan uji coba sumber listrik alternatif


sekurangnya setahun sekali atau lebih sering bila
diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh
kondisi sumber listrik.
4. Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut

Elemen Penilaian MFK 10

1. Rumah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas medis,


ventilisasi dan sistem kunci lainnya.

2. Sistem kunci diperiksa secara teratur

3. Sistem kunci diuji coba secara teratur

4. Sistem kunci dipelihara secara teratur

5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu

Elemen Penilaian MFK 10.1

1. Kualitas air dimonitor secara teratur

2. Air yang digunakan untuk hemodialisis/chronic renal dialysis


diperiksa secara teratur.

1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan untuk program manajemen pendukung/utiliti
2. Data hasil monitoring digunakan untuk tujuan perencanaan dan
peningkatan.

Elemen Penilaian MFK 11

1. Untuk setiap komponen dari program manajemen fasilitas dan keselamatan rumah sakit, ada pendidikan

2. Pendidikan meliputi pengunjung, pedagang/vendor, pekerja


kontrak dan lainnya yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya yang
bekerja dalam beberapa shift.

Elemen Penilaian MFK 11.1.

1. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan peran mereka


dalam menghadapi kebakaran.

2. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan tindakan untuk


menghilangkan, mengurangi/meminimalisir atau melaporkan tentang
keselamatan, keamanan dan risiko lainnya.

3. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan tindakan,


kewaspadaan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan,
penanganan dan pembuangan limbah
gas medis, bahan dan limbah berbahaya dan yang berkaitan dengan
kedaruratan.
4. Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan
prosedur dan peran mereka dalam penanganan kedaruratan dan
bencana internal atau ekternal (community).

Elemen Penilaian MFK 11.2.

1. Staf dilatih untuk mengoperasikan peralatan medis dan sistem


utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.

2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan medis dan sistem utiliti


sesuai ketentuan pekerjaannya.

Elemen Penilaian MFK 11.3.

1. Pengetahuan staf dites berdasarkan perannya dalam memelihara


fasilitas yang aman dan efektif.

2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan mencatat


siapa yang dilatih dan dites, serta hasilnya.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Identifikasi pasien menggunakan dua 0


Tim dokter dan dokter gigi identitas dan tidak boleh 5
Kepala Unit Keperawatan menggunakan nomor kamar atau lokasi 10
Staf Keperawatan pasien
Kepala Unit Laboratorium dan Identifikasi pasien sebelum pemberian 0
Pemeriksaan Penunjang obat, darah, atau 5
Staf Laboratorium dan produk darah 10
Pemeriksaan Penunjang Identifikasi pasien sebelum mengambil darah 0 spesimen lain
dan
5
10
Identifikasi pasien sebelum pemberian 0
pengobatan dan 5
tindakan/prosedur 10
Pembuatan dan sosialisasi kebijakan atau 0
SOP tentang 5
pelaksanaan identifikasi pasien 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Pencatatan secara lengkap perintah lisan (atau
0 melalui telepon)
Tim dokter dan dokter gigi 5
Kepala Unit Keperawatan 10

Staf Keperawatan hasil pemeriksaan


Kepala Unit Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
Pembacaan ulang secara lengkap 0
Staf Laboratorium dan
perintah lisan (atau melalui 5
Pemeriksaan Penunjang 10
telepon) dan hasil pemeriksaan oleh
penerima perintah atau hasil
pemeriksaan dieja bila obat yang
diperintahkan termasuk golongan obat
NORUM/LASA
Konfirmasi perintah atau hasil pemeriksaan 0oleh pemberi per
5
10
Pembuatan dan sosialisasi 0
kebijakan atau SOP verifikasi 5
terhadap akurasi komunikasi lisan 10
(atau melalui telepon)
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Pembuatan kebijakan atau SOP 0
Kepala Unit Laboratorium dan identifikasi, lokasi, pelabelan, dan 5
Pemeriksaan Penunjang penyimpanan obat-obat yang perlu 10
Staf Laboratorium dan diwaspadai
Pemeriksaan Penunjang Sosialisasi dan implementasi kebijakan atau SOP
0
Kepala Unit Keperawatan 5
Staf Keperawatan 10
Pemeriksaan Penunjang
Staf Laboratorium dan
Pemeriksaan Penunjang
Kepala Unit Keperawatan
Staf Keperawatan
Inspeksi di unit pelayanan untuk 0
memastikan tidak adanya 5
elektrolit konsentrat bila tidak dibutuhkan 10
secara klinis dan panduan agar tidak
terjadi
pemberian secara tidak sengaja
di area tersebut

Pelabelan elektrolit konsentrat secara 0


jelas dan penyimpanan di 5
area yang dibatasi ketat 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Pembuatan tanda identifikasi yang jelas 0
Tim kamar operasi dan melibatkan pasien dalam proses 5
Tim dokter dan dokter gigi penandaan lokasi 10
Staf Keperawatan operasi
Pasien Penyusunan checklist untuk verifikasi 0
preoperasi tepat lokasi, 5
tepat prosedur, tepat pasien, tepat 10
dokumen, dan
ketersediaan serta ketepatan alat
Penerapan dan pencatatan prosedur 0
time-out sebelum dimulainya tindakan 5
pembedahan 10

Pembuatan kebijakan atau SOP 0


untuk proses di atas (termasuk 5
prosedur tindakan medis dan dental) 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Adaptasi pedoman hand hygiene terbaru 0


Tim PPI yang sudah diterima 5
secara umum (misalnya WHO Patient 10
Safety)
Penerapan program hand hygiene secara efektif0
5
10
Pembuatan kebijakan untuk mengurangi risiko
0 infeksi yang terka
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Penerapan asesmen awal pasien risiko 0
Staf medis jatuh dan asesmen ulang 5
Staf keperawatan pada pasien bila ada perubahan kondisi 10
atau pengobatan
Penerapan langkah-langkah pencegahan dan
0 pengamanan bagi p
5
10

Monitor dan evaluasi berkala terhadap 0


keberhasilan 5
pengurangan cedera akibat jatuh dan 10
dampak terkait
Pembuatan kebijakan atau SOP 0
pasien jatuh 5
10

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Regulasi RS dan pelaksanaan tentang hak pasien0 dan keluarga
Kepala unit pelayanan 5
Staf pelaksana pelayanan 10

Pemahaman pimpinan RS tentang hak 0


pasien dan keluarga sesuai 5
peraturan perundang-undangan 10

Pelaksanaan yang berkaitan dengan hak pasien,


0 yang dalam kon
5
10

Pemahaman staf pelayanan atas hak pasien 0


5
10
Regulasi RS yang berkaitan dengan hak pasien dan
0 keluarga
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Proses identifikasi yang menyangkut juga agama


0 dan Regulasi RS
kepercayaa
Kepala unit pelayanan 5 Panduan
Staf pelaksana pelayanan 10 SPO pela
Formulir
0 kerohanian
Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian sesua
5
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Prosedur bila pasien atau keluarga memerlukan


0 Regulasi
pelayanan RS
keroh
Kepala unit pelayanan 5 Panduan
Staf pelaksana pelayanan 10 SPO pela
Formulir
kerohanian
Regulasi RS
Panduan
SPO pela
Formulir
Bukti bahwa RS telah memberikan 0 kerohanian
pelayanan kerohanian 5
(keagamaan atau spiritual) 10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Prosedur bila pasien memerlukan privasi 0 Regulasi RS


Kepala unit pelayanan 5 Kebijakan
Staf pelaksana pelayanan 10 kebutuhan
Pelaksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian
0 terapi dan t
5
10
memperhatikan privasi pasien

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Ketentuan RS tentang tanggung jawab 0 Regulasi RS


Kepala unit pelayanan terhadap barang milik 5 Ketentuan
Kepala unit pengamanan pasien 10 perlindunga
Staf pelaksana pelayanan Penyampaian informasi tentang 0
Staf pelaksana pengamanan tanggung jawab RS terhadap 5
barang milik pasien 10
Proses perlindungan barang milik pasien 0
pada saat pasien tidak 5
mampu bertanggung jawab atas barang 10
miliknya
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Cara RS untuk melindungi pasien dari kekerasan0 fisik Regulasi RS


Kepala unit pelayanan 5 Kebijakan
Kepala unit pengamanan 10 terhadap ke
Staf pelaksana pelayanan Cara RS untuk melindungi terutama bayi, 0
anak, manula dan 5 Dokumen im
Staf pelaksana pengamanan
pasien yang tidak mampu melindungi 10 Daftar pe
dirinya sendiri
Penggunaan identitas pengunjung RS dan mekanisme
0 pengawas
5
10
Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil
0 atau
5
terisolasi 10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Identifikasi RS terhadap kelompok yang berisiko0 Regulasi RS


Kepala unit pelayanan 5 Panduan p
Kepala unit pengamanan 10 fisik
Staf pelaksana pelayanan Kelompok yang dilindungi RS 0 SPO perlin
Staf pelaksana pengamanan meliputi anak-anak, individu yang 5 fisik
cacat, lansia dan kelompok lainnya 10
Dokumen im
Daftar ke
fisik
SPO perlin
fisik

Dokumen im
Daftar ke
Tanggung jawab staf dalam memberikan perlindungan
0
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran


0 dan Acuan:
proses unt
Kepala unit rekam medis 5 UU 29/20
Pelaksana pelayanan rekam medis 10 Kedokteran
UU 36/20
UU 44/20
PP 10/196
Permintaan persetujuan pasien untuk 0 Simpan Rah
membuka informasi yang 5
bukan merupakan rahasia kedokteran 10 Regulasi RS
Regulasi t
kerahasian
Upaya RS untuk menjaga kerahasiaan informasi0kesehatan
5

pasien 10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Cara yang dilakukan untuk dapat 0 Regulasi RS


DPJP mendorong keterlibatan pasien 5 Kebijakan
Staf keperawatan dan keluarganya dalam proses pelayanan 10 efektif untu
pasien dan
pelayanan
Kebijakan
Cara yang dilakukan agar pasien dan 0
memperole
keluargany tidak ragu untuk 5
di luar RS
mendapatkan second opinion, serta 10
kompromi dalam pelayanan, baik di dalam Dokumen im
maupun di luar rumah sakit Bukti pela
Sertifikas
Pelatihan yang dilaksanakan agar staf RS 0 komunikasi
mampu mendukung 5 edukasi yan
partisipasi pasien dan keluarganya dalam 10
proses asuhan

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 Regulasi RS


DPJP dan keluarganya 5 Kebijaka
Staf keperawatan mengetahui kapan akan dijelaskan tentang 10 penjelasan
Pasien dan/keluarganya kondisi medis dan diagnosis pasti

Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 Kebijaka


dan keluarganya mengetahui kapan akan 5 panduan pe
dijelaskan tentang rencana pelayanan dan 10
pengobatannya Dokumen:
Formuli
Formuli
tindakan ke
Kebijaka
panduan pe

Dokumen:
Formuli
Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 Formuli
dan keluarganya 5 tindakan ke
mengetahui bagaimana proses untuk 10
mendapatkan persetujuan
Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0
dan keluarganya 5
mengetahui haknya untuk berpartisipasi 10
dalam keputusan pelayanannya

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 Regulasi RS


DPJP dan keluarganya 5 Kebijaka
Staf keperawatan mengetahui siapa yang menjelaskan 10 penjelasan
Pasien dan/keluarganya tentang hasil pelayanan dan pengobatan
Dokumen:
Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 Materi p
dan keluarganya 5 Formuli
mengetahui siapa yang menjelaskan 10
tentang hasil pelayanan dan pengobatan
yang tidak terduga

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan


0 keluarganya
Regulasi RS
meng
DPJP 5 Kebijakan
Staf keperawatan 10 penjelasan
Pasien dan/keluarganya
Dokumen:
Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 Formulir p
dan keluarganya 5
mengetahui tentang konsekuensi dari 10
keputusan mereka
Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0 keluarganya meng
dan
5
10

Penjelasan yang disampaikan agar pasien 0


dan keluarganya 5
mengetahui tersedianya alternatif 10
pelayanan dan pengobatan
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Regulasi RS tentang penolakan resusitasi 0 Regulasi RS


Ketua Komdik (DNR) atau pelayanan 5 Pandua
Staf medis/DPJP bantuan hidup dasar 10 (DNR)
Staf keperawatan Pertimbangan dari aspek agama, norma 0 SPO pen
dan budaya masyarakat 5 Formuli
atas regulasi RS tentang DNR 10
Pembuatan panduan etik dan legal untuk
0 pelaksanaan DNR
5
10

Catatan di rekam medis perihal penolakan resusitasi


0
5
10
Pembuatan Kebijakan 0
dan prosedur DNR
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Panduan dan pelaksanaan manajemen nyeri 0 Regulasi RS


Staf medis/DPJP 5 Pandua
Staf keperawatan 10 SPO ase
Bagaimana pelaksanaan manajemen nyeri0dapat disesuaikan
SPO pel
de
5 manajemen
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelayanan RS untuk pasien terminal 0 Regulasi RS


Staf medis/DPJP 5 Pandua
10
Staf keperawatan Pelaksanaan pelayanan pasien terminal sesuai
0 tahapmasin
kebutuhan term
5 SPO pel
10
Dokumen:
Dokume
medis

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Proses penyampaian informasi tentang 0 Regulasi RS


Para manajer terkait pelayanan proses untuk 5 Pandua
RS menyampaikan komplain atau keluhan 10 keluhan, ko
Manajer pelayanan pelanggan kepada pasien/keluarga pasien dan
Staf medis/DPJP Proses investigasi terhadap komplain, 0 SPO pen
Staf keperawatan keluhan, konflik dan 5 konflik atau
Staf pelayanan pelanggan perbedaan pendapat 10
Proses analisis dan telaah terhadap hasil 0
investigasi Dokumen im
5 Bukti pe
10 atau keluha
Proses untuk menyertakan pasien dan keluarga
0 dalam penyelesa
Bukti an
5 Laporan
10 komplain, k
perbedaan
Bagaiman seluruh proses tersebut tidak 0
mempengaruhi konsistensi 5
pelayanan 10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai dan 0 Regulasi RS


Kepala/Ketua unit pelayanan pasien kepercayaan pasien/keluarga dan 5 Kebijakan
Staf pelayanan pasien penerapannya dalam 10 identifikasi
Staf keperawatan pelayanan pasien dala

Bagaimana peran staf dalam melindungi 0


hak pasien dan 5
keluarga 10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian informasi tertulis 0 Acuan:


Kepala/Ketua unit pelayanan pasien tentang hak dan tanggung 5 UU 29/20
Staf pelayanan pasien jawab pasien 10 Kedokteran
Staf keperawatan Penyediaan informasi tentang hak dan tanggung UU
0 jawab 44/20
pasien
5
10 Regulasi RS
Pelaksanaan pemberian informasi tentang 0 Kebijakan
hak dan tanggung jawab 5 pemberian
pasien 10 jawab pasie

Dokumen:
Formulir h

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Regulasi tentang 0 kedokteran


persetujuan tindakan Acuan:
Ketua kelompok staf medis 5 UU 29/20
Staf medis 10 Kedokteran
Staf keperawatan UU 44/20
PMK 290/
Tindakan K
Penetapan staf yang memberikan 0 Manual Pe
informed consentdan diberikan 5 Kedokteran
pelatihan untuk itu 10
Regulasi RS
Kebijaka
Proses pasien atau keluarga menyetujui 0 tindakan ke
atau menolak 5 Daftar t
tindakan kedokteran 10 persetujuan

Dokumen im
Dokumen
Formulir p

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian penjelasan dan 0 Regulasi RS
Ketua kelompok staf medis rencana 5 Kebijaka
Staf medis pengobatan 10 pemberian
Staf keperawatan Pelaksanaan penetapan DPJP 0 pengobatan
sehingga pasien mengenali dokter yang 5 Kebijaka
bertanggung jawab dalam pelayanan 10 tentang pe
kesehatan dirinya
Penyediaan informasi yang diperlukan pasien
0 Dokumen:
atau keluarga
5 Formuli
10 Formuli

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan bila persetujuan tindakan 0 Acuan:


Ketua kelompok staf medis kedokteran diberikan 5 PMK 290/
Staf medis oleh orang lain 10 tindakan ke
Staf keperawatan Keputusan
Dasar pemyusunan panduan persetujuan tindakan
0 HK.00.06.3
kedokteran
5 Persetujuan
10 Concent), 1

Regulasi RS
Pelaksanaan dokumentasi persetujuan tindakan
0 Kebijakan
kedokteran
5 persetujuan
10
Dokumen:
Formulir p
kedokteran
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan untuk mendapat persetujuan 0 Regulasi RS


Kepala unit rekam medis umum dan 5 Kebijakan
Kepala unit pelayanan pelanggan penjelasan lingkup persetujuannya 10 penjelasan

Ketentuan tentang persetujuan umum yang didokumentasikan


0 Dokumen:d
5 Formulir p
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan untuk mendapatkan 0 Acuan:
Ketua kelompok staf medis persetujuan tindakan kedokteran 5 PMK 290/
Kepala unit kamar operasi untuk operasi dan tindakan invasif 10 tindakan ke
Kepala unit rawat inap Pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan 0 Keputusan
tindakan kedokter
Staf medis 5 HK.00.06.3
10 Persetujuan
Staf keperawatan
Concent), 1
Pelaksanaan untuk mendapatkan 0
persetujuan tindakan kedokteran 5 Regulasi RS
untuk pemberian transfusi darah 10 Kebijakan
Pelaksanaan untuk mendapatkan 0 persetujuan
persetujuan tindakan kedokteran 5
untuk tindakan dan pengobatan yang 10 Dokumen:
berisiko tinggi Formulir
kedokteran
Kebijakan
persetujuan

Dokumen:
Formulir
Ketentuan yang berwenang memberi 0 kedokteran
penjelasan dalam proses 5
informed consent 10
Dokumentasi penjelasan 0
dan persetujuan tindakan kedokte
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penyusunan daftar tindakan dan 0 Daftar tin
Ketua kelompok staf medis pengobatan yang memerlukan 5 memerluka
persetujuan pasien atau keluarga 10 pasien atau
Staf medis Proses penyusunan daftar tindakan dan 0 Dokumen
Staf keperawatan pengobatan yang memerlukan persetujuan 5
pasien 10
atau keluarga
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian informasi bila 0 Regulasi RS


Ketua kelompok staf medis pasien/keluarga mau turut 5 Kebijakan
Staf medis serta dalam penelitian yang relevan 10 pemberian
dengan kebutuhan pengobatan pasien mendapatk
menyangku
Pelaksanaan pemberian penjelasan tentang
0 manfaat yang dihara
5 Dokumen:
10 Formulir p
Formulir p
Pelaksanaan pemberian penjelasan 0
tentang potensi 5
ketidak nyamanan dan risiko penelitian 10

Pelaksanaan pemberian penjelasan tentang alternatif


0 lain
5
10
Pelaksanaan pemberian penjelasan 0
tentang prosedur yang 5
harus diikuti 10
Pelaksanaan pemberian penjelasan 0
tentang bahwa bila 5
pasien menolak atau mundur dari 10
penelitian, tidak mempengaruhi
pelayanannya
Pelaksanaan tentang proses pengambilan keputusan
0 setelah pem
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian penjelasan kepada0pasien dan


Regulasi RS
keluargan
Ketua kelompok staf medis 5 Kebijakan
Staf medis 10 menyertak
penelitian,
Pelaksanaan pemberian penjelasan 0 investigasi
kepada pasien dan 5
keluarganya tentang manfat dan risiko bagi 10 Dokumen:
peserta penelitian Formulir p
penelitian,
investigasi

Dokumen:
Formulir p
Pelaksanaan pemberian penjelasan kepada0pasien dan keluargan
5
10

Pelaksanaan pemberian penjelasan 0


kepada pasien dan 5
keluarganya tentang kalau mengundurkan 10
diri dari keikutsertaan penelitian

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian persetujuan 0 Regulasi RS


Ketua kelompok staf medis keikut sertaan pasien 5 Kebijakan
dalam penelitian klinis 10 sertaan pas
Staf medis Proses dokumentasi yang lengkap atas persetujuan keikut sertaa
0
5
10
Proses pencatatan identitas petugas yang memberikan
0 penjelasa
5 Formulir
10 serta
Pendokumentasian persetujuan dalam rekam medis
0 pasien
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pembentukan komite/panitia etik 0 Regulasi RS


Ketua komite/panitia etik penelitian penelitian yang mengawasi 5 Keputus
Anggota komite/panitia etik penelitian seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit 10 /panitia eti
Kebijkan
Pelaksanaan pengawasan kegiatan penelitian 0 dan pedom
5 etik penelit
10 Program
Pelaksanaan pengawasan kegiatan 0
penelitian yang 5
mencakup prosedur 10
Pelaksanaan pengawasan kegiatan 0
penelitian yang 5
mencakup prosedur untuk 10
mempertimbangkan risiko dan manfaat
bagi pasien
Pelaksanaan pengawasan kegiatan 0
penelitian yang 5
mencakup prosedur menjaga kerahasiaan 10
dan keamanan
informasi penelitian

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan bila pasien dan keluarganya 0 Regulasi RS


Ketua komite/panitia donasi organ menetapkan untuk 5 Kebijakan
Anggota komite/panitia donasi organ menyumbangkan organ tubuh dan jaringan 10 / transplant
tubuh lainnya
Dokumen im
Dokumen
untuk men
jaringan tu
Regulasi RS
Kebijakan
/ transplant

Penyediaan informasi bagi pasien dan 0 Dokumen im


keluarganya yang berniat 5 Dokumen
menyumbangkan organ tubuh dan jaringan 10 untuk men
tubuh lainnya jaringan tu

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Regulasi rumah sakit tentang cara 0 Acuan:


Ketua komite/panitia donasi organ mendapatkan donor dan 5 UU 36/20
Anggota komite/panitia donasi organ mendonasi organ 10
Regulasi tentang transplantasi 0 Regulasi RS
5 Kebijakan
10 transplanta
Pelatihan staf agar memahami regulasi tentang0transplantasi
5 Dokumen:
10 Formulir p
Pelatihan staf agar memahami isu dan 0 transplanta
perhatian tentang donasi 5 Kerjasama
organ dan ketersediaan transplan 10 kemasyara
Pelaksanaan mendapat persetujuan dari donor 0hidup
5
10
Kerjasama rumah sakit dengan lembaga kemasyarakatan
0 untuk
5
10

PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK)


TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pengorganisasian unit kerja yang mengelola edukasi/PKRS


0 Acuan:
Kepala/Ketua unit kerja yang mengelola 5 UU 36/20
edukasi kepada pasien dan 10 KMK 1426
keluarganya/PKRS Renstra dan RKA yang mendukung 0 Regulasi RS
Pelaksana edukasi (tenaga medis, terselenggaranya 5 Penetapan
keperawatan, farmasi, gizi dsb.) edukasi kepada pasien dan keluarga 10 edukasi da
Pedoman
pelayanan
Pelaksanaan edukasi kepada 0 RKA Ruma
pasien dan keluarga sesuai 5 Program k
dengan program kerja unit 10
kerja/PKRS
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan asesmen untuk mengetahui kebutuhan 0 Acuan:


edukasi
5 UU 29/
Pimpinan keperawatan pasien dan keluarga 10 Kedokteran
DPJP Pencatatan hasil asesmen oleh seluruh staf terkait
0 UU
Dokter ruangan (kalau ada) 5 Kesehatan
Pelaksana pelayanan keperawatan, 10 UU 44/
farmasi, gizi dsb. Sakit
PMK 26
PMK 29
Kedokteran
UU
Kesehatan
UU 44/
Sakit
Sistem pencatatan pelaksanaan edukasi oleh0seluruh staf
5 PMK 26
10 PMK 29
Pelaksanaan informed consent dan proses 0 Regulasi RS
pengambilan 5 Kebijakan
keputusan oleh pasien dan atau keluarga 10 Pemberian
memuat :
a. Langkah
Proses pengambilan keputusan pasien 0 keluarga
dan keluarga terkait 5
b.Cara pen
dengan pelayanannya 10
edukasi ya
Pemahaman pasien dan keluarga atas 0 c. Cara ve
kondisi kesehatan dan 5
keluarga m
diagnosis pasti 10
pendidika
Kebijakan
Pasien dan keluarga memahami haknya untuk
0 berpartisipasi pa
tindakan ke
5
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

DPJP Pelaksanaan asesmen a) sampai dengan e) untuk


0 membuat
Regulasi RS
renc
Dokter ruangan (kalau ada) 5 Kebijakan
Pelaksana pelayanan keperawatan, 10 Rekam Med
farmasi, gizi dsb. asesmen a
Perencanaan edukasi atas hasil asesmen 0 Kebijakan
5 Pemberian
10
Pendokumentasian hasil asesmen dalam rekam0medis
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian edukasi untuk 0 Regulasi RS


Pimpinan keperawatan memenuhi kebutuhan 5 Kebijakan
DPJP sesuai kebutuhan pasien 10 Pemberian
Dokter ruangan (kalau ada)
Pelaksana pelayanan keperawatan, Kerjasama dengan pihak lain bila 0
farmasi, gizi dsb. diperlukan, dalam upaya 5
mendukung kebutuhan pasien dan sebagai 10
upaya PKRS di komunitas

Bila diperlukan pasien dapat dirujuk ke 0


sumber-sumber yang 5
tersedia di komunitas 10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian edukasi 0 Regulasi RS


Pimpinan keperawatan yang meliputi: 5 Kebijakan
DPJP Penggunaanobat-obatan secara efektif 10
Dokter ruangan (kalau ada) dan aman, serta tentang potensi efek
Pelaksana pelayanan keperawatan, samping obat,
farmasi, gizi dsb. pencegahan terhadap potensi interaksi D
obat dengan obat OTC dan atau makanan

Pelaksanaan pemberian edukasi tentang 0


keamanan dan efektivitas 5
penggunaan peralatan medis 10
Pelaksanaan pemberian edukasi tentang 0
diet dan nutrisi yang 5
benar 10

Pelaksanaan pemberian edukasi tentang manajemen


0 nyeri
5
10
Pelaksanaan pemberian edukasi tentang teknik0rehabilitasi
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Proses verifikasi bahwa pasien dan keluarga0memahami


Regulasi RS
mat
Pimpinan keperawatan 5 Kebijakan
DPJP 10 Panduan P
Dokter ruangan (kalau ada) Teknis untuk mendorong pasien dan 0 Informasi
Pelaksana pelayanan keperawatan, keuarga untuk bertanya dan 5
farmasi, gizi dsb. memberi pendapat sebagai peserta aktif 10 Dokumen im
Materi ed

Materi tertulis sebagai pelengkap edukasi dan


0 informasi yang dis
5
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Kapan edukasi kolaboratif diberikan 0 Regulasi RS


Pimpinan keperawatan 5 Kebijakan/
DPJP 10 Pemberian
Dokter ruangan (kalau ada) Persyaratan dan kompetensi staf RS yang boleh
0 memberikan eduk
Pelaksana pelayanan keperawatan, 5 Dokumen:
10
farmasi, gizi dsb. Materi ed
Sertifikat
Waktu yang disediakan untuk pemberian edukasi 0
Bukti pem
5
10
Kompetensi petugas yang memberikan edukasi 0
5
10

AN PASIEN (PMKP)
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan partisipasi pimpinan rumah 0 Acuan:
Ketua dan anggota sakit dalam menyusun 5 Pedoman
Komite/Tim/Panitia Mutu dan rencana peningkatan mutu dan 10 Mutu Rumah
keselamatan pasien
Keselamatan Pasien Pelaksanaan partisipasi pimpinan rumah 0 Regulasi RS
sakit dalam menetapkan keseluruhan 5 Program U
proses atau 10 Mutu dan K
mekanisme dari program peningkatan Kebijakan
mutu dan keselamatan pasien monitoring/
program pe
Laporan Pimpinan RS tentang program 0 Keselamata
peningkatan mutu dan 5
keselamatan pasien kepada pemilik rumah 10 Dokumen:
sakit Notulen
Laporan Pimpinan RS tentang program peningkatan
0 Mutudan ke
mutu
5 Laporan
10 dan keselam

TELUSUR SKOR DOKUMEN


SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi partisipasi pimpinan RRS 0 Acuan:
Ketua dan anggota Panitia Mutu dan dalam program 5 PMK 1691
Keselamatan Pasien peningkatan mutu dan keselamatan 10 Keselamata
Kepala unit kerja pasien Pedoman
Program PMKP ada di seluruh unit di RS 0 Mutu Pelay
(ada sasaran mutu di 5 Panduan
setiap unit kerja) 10 Pasien Rum
Isi program PMKP 0 Depkes
5 2008
10
Pelaporan indikator mutu dari semua unit/ departemen
0 Regulasi RS
5 Program P
10
Penerapan pendekatan sistemik dalam 0 Keselamata
program peningkatan 5
mutu dan keselamatan pasien (Isi 10
Program PMKP)
Dokumen:
Laporan
keselamata
Sensus ha
TELUSUR SKOR DOKUMEN
Notulen ra

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Prioritas kegiatan evaluasi yang ditetapkan Pimpinan
0 Regulasi RS
RS
Ketua dan anggota Panitia Mutu dan 5 Program P
Keselamatan Pasien 10 Keselamata
Kepala unit kerja Prioritas peningkatan mutu da 0 Penetapa
Seluruh staf RS/pekerja dalam lingkungan keselamatan pasien yang 5 evaluasi
RS terkait sasaran keselamatan pasien ditetapkan Pimpinan RS 10
Penerapan sasaran keselamatan pasien 0 Dokumen:
ditetapkan Pimpinan RS 5 Bukti eval
sebagai salah satu prioritas 10 Bukti sas
merupakan
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan bantuan teknologi atau 0 Observasi :
Ketua dan anggota Panitia Mutu dan lainnya oleh pimpinan RS 5 Ada softw
Keselamatan Pasien untuk menelusuri dan membandingkan 10 analisa dat
Kepala unit kerja hasil dari evaluasi
Dokumen :

Bantuan tersebut sesuai dengan sumber daya yang


0 Ada
ada di rumah
a
5 komputer, s
10 manajemen
peningkata
pasien.

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan penyampaian informasi 0 Dokumen :
Ketua dan anggota panitia mutu dan tentang peningkatan 5 Kebijaka
keselamatan pasien mutu dan keselamatan pasien kepada staf 10 informasi
Bukti in
Pelaksanaan komunikasi secara reguler 0
melalui saluran yang 5
efektif 10

Pelaksanaan komunikasi dilakukan 0


termasuk kemajuan 5
dalam hal mematuhi sasaran keselamatan 10
pasien
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pelatihan bagi staf sesuai dengan


0 Dokumen:
peranan mereka d
Manajer SDM 5 Program p
Kepala unit diklat 10 Bukti pela

Ketua dan anggota panitia mutu dan keselamatan


Pelatihan Materi pe
dilakukan oleh seorang individu yang0berpengetahuan
pasien
5 Kualifikas
10
Pelaksanaan pelatihan staf sesuai dengan0pekerjaan rutin mereka
5
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Adanya rancangan proses yang baru 0 Regulasi RS
Ketua dan anggota panitia mutu dan atau yang dimodifikasi terhadap 5 Pedoman
keselamatan pasien peningkatan mutu dan 10 Mutu/Desig
alat ukur program
Penggunaan elemen dalam Maksud dan 0
Tujuan Dokumen:
dari huruf a s/d i
5 Evaluasi d
10 Penetapa
Data yan
Pemilihan indikator untuk melaksanakan evaluasi
0
5
10
Data yan

Tersedianya data sebagai indikator yang 0


digunakan untuk 5
mengukur proses yang sedang berjalan 10

TELUSUR SKOR DOKUMEN


SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan paling sedikit 5 area prioritas oleh pimpinan
0 Acuan:
RS denga
Ketua dan anggota panitia mutu 5 PMK 1438
10 Pelayanan K
dan keselamatan pasien pedoman praktik klinis, clinical Regulasi RS
pathways dan/atau protokol klinis Pedoman
Pathway, Pr
Penetapan pedoman praktik klinis, clinical0pathways dan/atau pro
5 Dokumen:
10 Bukti
pathway di
Bukti tela
Pelaksanaan pedoman praktik klinis dan 0
clinical pathways atau 5
protokol klinis di setiap area prioritas yang 10
ditetapkan
Bukti bahwa penggunaan pedoman 0
praktik klinis, clinical 5
pathways dan atau protokol klinis telah 10
mengurangi adanya variasi dari proses
dan hasil (outcomes)
TELUSUR SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Area yang ditetapkan Pimpinan rumah sakit untuk
0 penilaian
Regulasi RS
dan
Ketua dan anggota panitia mutu 5 Program P
10 Keselamata
Pelaksanaan penilaian yang merupakan 0 Sistem pe
bagian dari program peningkatan mutu 5
dan 10 Dokumen:
keselamatan pasien Data indi
Hasil penilaian disampaikan kepada 0 Laporan
pihak terkait dalam 5
mekanisme pengawasan dan secara 10
berkala kepada pimpinan
dan pemilik rumah sakit sesuai
struktur rumah sakit yang berlaku.

TELUSUR SKOR DOKUMEN


SASARAN MATERI
Pimpinan RS Indikator yang ditetapkan untuk setiap 0 Regulasi :
Ketua dan anggota panitia mutu area klinis yang disebut di 5 Kebijakan in
Kepala unit kerja 1) sampai 11) di Maksud dan 10 Pencatatan
Tujuan.
Paling sedikit ada 5 indikator yang harus 0 Dokumen:
ditetapkan dari 11 5 Data indi
indikator klinis. 10 Hasil eva
Pencatatan

Dokumen:
Data indi
Hasil eva
Adanya muatan ilmu (science) 0
dan bukti (evidence) untuk 5
mendukung setiap indikator yang dipilih. 10

Pelaksanaan penilaian mencakup struktur, proses


0 dan hasil (outc
5
10
Penetapan cakupan, metodologi dan 0
frekuensi untuk setiap 5
indikator 10
Pelaksanaan evaluasi terhadap data 0
penilaian klinis untuk 5
melakukan evaluasi terhadap efektivitas 10
dari upaya peningkatan mutu

TELUSUR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS indikator kunci yang ditetapkan untuk 0 Regulasi :
Ketua dan anggota panitia mutu dan setiap area manajerial 5 Penetapan
keselamatan pasien yang diuraikan di a) sampai i) dari 10 sakit.
Kepala unit kerja Maksud dan Tujuan. Sistem pe
Landasan ilmu dan bukti (evidence) 0
untuk data. masin
mendukung
5
10 Dokumen:
Data indi
Pelaksanaan penilaian mencakup 0 Hasil eva
struktur, proses dan hasil 5
(outcome) 10
Penetapan cakupan, metodologi dan 0
frekuensi untuk setiap 5
indikator 10
Pelaksanaan evaluasi terhadap data penilaian
0 manajerial untuk m
5
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN


SASARAN MATERI
Pimpinan RS indikator kunci yang ditetapkan pimpinan 0manajerial dan
Regulasi:
klinis u
Ketua dan anggota panitia keselamatan 5 Penetapan
pasien 10 pasien di ru
Kepala unit kerja Panduan S
Penilaian Sasaran Keselamatan 0 dan analisa
Pasien termasuk area-area yang 5
ditetapkan di Sasaran 10 Dokumen:
Keselamatan Pasien I sampai VI
Data indi
Pelaksanaan penggunaan data penilaian untuk0menilai efektivita
Hasil eva
5
10

TELUSUR SKOR DOKUMEN


SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan analisis terhadap data yang dikumpulkan,
0 Regulasi :
dan diuba
Ketua dan anggota panitia mutu dan 5 Panduan s
keselamatan pasien 10 pelaporan i
Kepala unit kerja Keterlibatan personil yang mempunyai 0 validasi dat
pengalaman klinis 5
atau manajerial, pengetahuan dan 10
keterampilan dalam proses Dokumen:
Metoda dan tehnik-tehnik statistik yang 0 Data indi
digunakan dalam 5 Hasil eva
melakukan analisis dari proses 10
Pelaporan hasil analisis kepada mereka 0
yang bertanggung jawab 5
untuk melakukan tindak lanjut 10
TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan analisis data sesuai dengan proses
0 yang Dokumen:
sedang dik
Ketua dan anggota panitia mutu dan 5 Data indi
keselamatan pasien 10 Hasil eva
Kepala unit kerja Penetapan rumah sakit tentang 0
frekuensi pelaksanaan analisis 5
data 10
TELUSUR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Analisis dilakukan dengan membuat perbandingan
0 Dokumen
waktu ke wak:
Ketua dan anggota panitia mutu dan 5 Hasil ana
keselamatan pasien 10
Kepala unit kerja Analisis dilakukan dengan membuat 0
perbandingan dengan 5
rumah sakit lain yang sejenis/setara 10

Melaksanakan perbandingan dengan 0


standar, bila 5
memungkinkan 10
Perbandingan dilakukan dengan carayan g baik0dan benar
5
10
TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan pengintegrasian kegiatan validasi0data kedalam
Regulasipro
:
Ketua dan anggota panitia mutu dan 5 SPO valida
keselamatan pasien 10
Kepala unit kerja Dokumen :
Ada proses validasi data secara internal 0 Hasil vali
yang memasukkan hal- 5
hal yang dimuat di huruf a) sampai f) dari 10
Maksud dan tujuan.

Proses validasi data yang dilaksanakan, 0


memuat paling 5
sedikit indikator yang dipilih seperti yang 10
diharuskan di PMKP.3.1.

TELUSUR SKOR DOKUMEN


SASARAN MATERI
Pimpinan RS Ditunjukkan bahwa data yang 0 Regulasi :
Ketua dan anggota panitia mutu dan disampaikan ke publik dapat di 5 SPO valida
keselamatan pasien pertanggungjawabkan oleh Piminan rumah 10
sakit dari segi mutu dan hasilnya Dokumen :
(outcome). Hasil vali
Bukti bahwa data yang disampaikan 0 Data yan
kepada publik telah 5
dievaluasi dari segi validitas dan 10
reliabilitasnya.
TELUSUR SKOR DOKUMEN
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan definisi kejadian sentinel oleh Pimpinan
0 Regulasi
rumah : y
sakit,
Ketua dan anggota panitia keselamatan 5 Definisi se
pasien 10 Panduan S
pelaporan i

Hasil analisis akar masalah RCA 0 Dokumen :


terhadap semua kejadian 5 Hasil Ro
sentinel yang terjadi dalam batas waktu 10 adanya Insi
tertentu yang ditetapkan pimpinan rumah Tindak l
sakit
Pelaksanaan analisis bila terjadi insiden 0
5
10
Tindak lanjut Pimpinan rumah sakit berdasarkan
0 hasil RCA
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan analisis secara intensif 0
Ketua dan anggota panitia keselamatan terhadap data saat 5
pasien terjadi KTD 10
Analisis yang dilakukan bila terjadi reaksi transfusi
0
5
10
Analisis yang dilakukan terhadap semua 0
reaksi obat yang tidak 5
diharapkan yang serius, sesuai definisi 10
yang ditetapkan rumah sakit

Analisis yang dilakukan terhadap semua 0


kesalahan medis (medical 5
error) yang signifikan 10
Analisis yang dilakukan terhadap semua 0
ketidakcocokan 5
(discrepancy) antara diagnosis pra dan 10
pasca operasi
Analisis yang dilakukan terhadap KTD atau pola0 KTD selama se
5
10
Analisis yang dilakukan terhadap 0
kejadian lainnya yang ditetapkan 5
oleh rumah sakit 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan rumah sakit tentang definisi KNC 0
Ketua dan anggota panitia keselamatan 5
pasien 10

Penetapan rumah sakit tentang jenis 0


kejadian yang harus 5
dilaporkan sebagai KNC 10
Penetapan rumah sakit tentang proses untuk 0
melakukan pelapo
5
10
Pelaksanaan analisis data dan tindakan 0
yang diambil untuk 5
mengurangi KNC 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program dan melaksanakan peningkatan mutu
0 dan keselamata
Ketua dan anggota panitia mutu dan 5
keselamatan pasien 10

Adanya proses yang konsisten untuk 0


melakukan identifikasi area 5
prioritas untuk perbaikan sebagaimana 10
yang ditetapkan pimpinan

Pelaksanaan pendokumentasian 0
perbaikan yang dicapai dan 5
upaya mempertahankannya. 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu 0
Ketua dan anggota panitia mutu dengan 5
memasukkan area yang ditetapkan 10
pimpinan rumah sakit
Penyediaan sumber daya manusia atau 0
lainnya yang 5
dibutuhkan untuk melaksanakan 10
peningkatan mutu
Perencanaan dan pengujian terhadap 0
perubahan-perubahan 5
yang akan dilaksanakan 10
Pelaksanaan perubahan yang menghasilkan peningkatan
0
5
10
Adanya data yang menunjukkan bahwa 0
peningkatan tercapai 5
secara efektif dan langgeng 10
Penyusunan perubahan kebijakan yang 0
diperlukan untuk 5
merencanakan, untuk melaksanakan 10
pelaksanaan yang sudah dicapai, dan
mempertahankannya
Pendokumentasian perubahan yang berhasil dilakukan
0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Kerangka acuan yang ditetapkan 0
Ketua dan anggota panitia mutu dan Pimpinan rumah sakit tentang manajemen 5
keselamatan pasien risiko yang meliputi a) sampai f) yang 10
dimuat di Maksud dan Tujuan.

Adanya pendokumentasian paling sedikit 0


setiap tahun 5
terhadap penggunaan alat pengurangan- 10
proaktif-terhadap- risiko dalam salah satu
prioritas proses risiko

Rancangan ulang yang ditetapkan 0


Pimpinan rumah sakit nerdasarkan hasil 5
analisis, untuk 10
proses yang mengandung risiko tinggi.

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)


Telusur Skor
Sasaran Materi
Pimpinan RS Proses penyusunan rencana rumah sakit untuk 0melaksanakan P
Ketua dan anggota Tim PONEK 5
Kepala unit kerja dan pelaksana PONEK 10
(tenaga medis, keperawatan, farmasi, gizi Lingkup PONEK yang dilaksanakan, strategi
0 pelaksanaan, meka
dsb.) 5
10

Penyusunan regulasi, penyediaan 0


fasilitas dan dukungan pembiayaan dalam 5
RKA serta 10
realisasinya

Pembentukan Tim/Panitia 0
PONEK, pengorganisasian, pedoman kerja, 5
program kerja, monitoring dan evaluasi 10
pelaksanaannya

Pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan PONEK


0
5
10
Pelaksanaan rujukan 0
5
10

Telusur Skor
Skor

Sasaran Materi
Pimpinan RS Rencana rumah sakit untuk 0
Ketua dan anggota Tim HIV/AIDS melaksanakanpelayanan 5
Kepala unit kerja dan pelaksana HIV/AIDS 10
pelayanan HIV/AIDS (tenaga medis,
keperawatan dsb.) Lingkup pelayanan HIV/AIDS yang 0
dilaksanakan, strategi pelaksanaan, 5
mekanisme 10
monitoring dan evaluasi, serta sistem
pelaporannya

Penyusunan regulasi, penyediaan 0


fasilitas dan dukungan 5
pembiayaan dalam RKA serta realisasinya 10

Pembentukan Tim/Panitia pelayanan 0


HIV/AIDS, 5
pengorganisasian, operasional, program 10
kerja, monitoring dan evaluasi
pelaksanaannya
Pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan
0 HIV/AIDS
5
10
Pelaksanaan rujukan 0
5
10
Pelaksanaan pelayanan VCT, ART, PMTCT,0IO, ODHA dgn faktor
5
10

Telusur Skor
Sasaran Materi
Pimpinan RS Rencana rumah sakit untuk 0
Ketua dan anggota Tim DOTS TB melaksanakan pelayanan DOTS 5
Kepala unit kerja dan pelaksana TB 10
pelayanan DOTS TB (tenaga medis, Lingkup pelayanan DOTS TB yang dilaksanakan,
0 strategi pelaks
keperawatan, farmasi 5
dsb.) 10

sistem pelaporannya

Penyusunan regulasi, penyediaan 0


fasilitas dan dukungan 5
pembiayaan dalam RKA serta realisasinya 10

Pembentukan Tim/Panitia pelayanan 0


DOTS TB, pengorgnisasian, operasional, 5
program kerja, monitoring dan evaluasi 10
pelaksanaannya

Pelaksanaan pelatihan untuk 0


meningkatkan pelayanan DOTS 5
TB 10
Pelaksanaan rujukan 0
5
10
PELAYANAN (APK)
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Pelaksanaan skrining pada kontak 0


Staf Keperawatan pertama di dalam atau di luar rumah sakit 5
Staf Laboratorium dan 10
Pemeriksaan Penunjang Penentuan apakah kebutuhan 0
Tim Dokter dan Dokter Gigi pasien sesuai misi dan sumber daya 5
Pasien rumah sakit 10

Penerimaan pasien dilakukan bila n 0


rumah sakit mampu menyediakan 5

pelayanan yang dibutuhkan pasien 10

Proses melengkapi skrining dengan 0


hasil tes diagnostik dan tanggung jawab 5
untuk membuat keputusan pasien 10
diterima atau dirujuk
Adanya regulasi tentang standar 0
pelaksanaan skrining dan tes diagnosis 5
yang diperlukan sebelum penerimaan 10
pasien
Pelaksanaan tindakan tidak 0
merawat atau memindahkan atau merujuk 5
pasien sebelum hasil tes yang dibutuhkan 10
tersedia
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Penyusunan standar proses 0


Kepala dan staf unit rekam medis pendaftaran pasien rawat jalan dan 5
Kepala dan staf unit gawat darurat pelaksanaan proses sesuai standar 10
Staf medis Penyusunan standar proses admisi 0
Pasien pasien rawat inap dan pelaksanaan proses 5
sesuai standar 10

Penyusunan standar proses 0


penerimaan pasien emergensi ke rawat 5
inap dan pelaksanaan proses sesuai 10
standar
Penyusunan standar proses 0
penahanan pasien untuk observasi 5

dan pelaksanaan proses sesuai 10


standar

Penyusunan standar proses 0


penanganan pasien bila tempat tidur tidak 5
tersedia dan pelaksanaan proses sesuai 10
standar di seluruh rumah sakit
Penyusunan kebijakan dan prosedur tertulis0tentang proses pene
5
10

Sosialisasi dan edukasi kepada 0


seluruh petugas terkait tentang 5
ketentuan prosedur dan pelaksanaannya 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Pelaksanaan proses triase berbasis 0


Kepala Unit dan Staf bukti untuk memprioritaskan pasien 5
Keperawatan sesuai dengan kegawatannya 10
Pasien

Pelatihan staf terkait tentang penggunaan kriteria


0 triase berbasis
5
10

Pelaksanaan penanganan pasien 0


sesuai prioritas urgensi 5
kebutuhannya 10
Pemeriksaan dan stabilisasi pasien 0
emergensi sesuai kemampuan rumah sakit 5
sebelum pasien ditransfer 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Pelaksanaan skrining untuk membantu staf mengetahui
0 kebutuh
Staf Keperawatan 5
Staf Laboratorium dan 10
Pemeriksaan Penunjang Pemilihan pelayanan sesuai 0
Pasien kebutuhan berdasarkan hasil skrining 5
10
Penentuan prioritas kebutuhan 0
pasien terkait pelayanan preventif, kuratif, 5
rehabilitatif, dan paliatif 10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Pemberian informasi kepada pasien 0


Staf Admission Rawat Inap dan bila akan terjadi penundaan pelayanan 5
Rawat Jalan atau pengobatan 10
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Tim Medical Information Pemberian informasi kepada pasien 0
tentang alasan penundaan dan tentang 5
Staf Keperawatan
alternatif yang tersedia sesuai keperluan 10
Pasien klinik pasien
Pencatatan informasi dalam rekam 0
medis pasien 5
10
Penyusunan kebijakan dan 0
prosedur tertulis yang mendukung 5
pelaksanaan pemberian informasi secara 10
konsisten
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Staf Admission Rawat Inap dan Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya
0 saat admisi
Rawat Jalan 5
Tim Dokter dan Dokter Gigi 10
Tim Medical Information
Staf Keperawatan Pemberian informasi kepada pasien 0
Pasien dan keluarganya tentang pelayanan yang 5
ditawarkan 10

Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya


0 tentang has
5
10

Pemberian informasi kepada pasien dan keluarganya


0 tentang est
5
10

Pemberian informasi yang 0


memadai bagi pasien dan keluarganya 5
untuk mengambil keputusan secara benar 10

TELUSUR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Identifikasi hambatan yang ada pada pasien 0


Staf Admission Rawat Inap dan 5
Rawat Jalan 10
Tim Dokter dan Dokter Gigi Penyusunan prosedur untuk mengatasi atau0membatasi hambata
Tim Medical Information 5
Staf Keperawatan 10
Pasien
Penyusunan prosedur untuk mengurangi dampak0 dari hambatan
5
10
Pelaksanaan prosedur tersebut di 0
atas 5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Penyusunan kriteria masuk atau 0


Staf Admission Rawat Inap dan pindah dari pelayanan intensif atau 5
Rawat Jalan pelayanan khusus termasuk penelitian dan 10
Tim Dokter dan Dokter Gigi program yang sesuai dengan kebutuhan
pasien
Staf Keperawatan
Penyusunan kriteria secara tepat 0
dan didasarkan pada fisiologi 5
10
Pengembangan kriteria dengan 0
mengikutsertakan staf 5
10
Pelatihan staf untuk melaksanakan 0
kriteria 5
10
Pemeriksaan rekam medis pasien 0
yang diterima masuk unit pelayanan 5
spesialistis atau intensif mengenai bukti- 10
bukti yang memenuhi kriteria yang tepat
untuk pelayanan yang dibutuhkan

Pemeriksaan rekam medis pasien 0


yang dipindahkan atau keluar dari 5
unit pelayanan spesialistis atau intensif 10
mengenai bukti-bukti yang menyatakan
pasien tidak memenuhi kriteria yang tepat
untuk unit tersebut

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Penetapan desain dan pelaksanaan 0


Tim Dokter dan Dokter Gigi proses yang mendukung kontinuitas 5
Staf Keperawatan pelayanan dan koordinasi pelayanan 10
Staf Laboratorium dan meliputi semua yang tercantum di atas
Pemeriksaan Penunjang
Tim Customer Service, atau yang Penyusunan kriteria dan kebijakan 0
terkait tentang tata cara transfer pasien yang 5
Pasien tepat di rumah sakit 10
Koordinasi dan pelaksanaan secara 0
berkesinambungan meliputi seluruh fase 5
pelayanan pasien 10

Umpan balik pasien dan 0


keluarganya 5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Koordinasi staf yang bertanggung jawab pelayanan


0 selama pasie
Tim Dokter dan Dokter Gigi 5
Staf Keperawatan 10
Staf Farmasi
Staf Rehabilitasi Medik
Staf Gizi
Pelatihan staf terkait dalam 0
Staf Laboratorium dan pelayanan pasien 5
Pemeriksaan Penunjang 10
Pasien
Pengenalan staf terkait oleh 0
seluruh staf rumah sakit (gathering?), 5
penggunaan name tag? 10

Proses melengkapi dokumen 0


rencana pelayanan pasien dalam status 5
pasien 10
Penyusunan kebijakan tentang 0
perpindahan tanggung jawab pelayanan 5
pasien dari staf yang satu ke staf yang lain 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Proses merujuk atau memulangkan 0
Tim Dokter dan Dokter Gigi pasien berdasarkan status kesehatan dan 5
Staf Keperawatan kebutuhan pelayanan selanjutnya 10
Pasien

Penyusunan kriteria pasien yang 0


siap dipulangkan 5
10
Proses merujuk dan memulangkan 0
pasien mengikutsertakan keluarga dan 5
bisa dilakukan lebih awal jika diperlukan 10

Proses merujuk dan memulangkan 0


pasien berdasarkan kebutuhannya 5
10
Penyusunan kebijakan yang 0
mengatur rencana pemulangan pasien 5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Perencanaan pemulangan pasien dilakukan 0dengan mempertimb


Tim Dokter dan Dokter Gigi 5
Staf Keperawatan 10

Identifikasi organisasi dan individu 0


penyedia layanan kesehatan di 5
lingkungannya yang berkaitan dengan 10
pasien dan pelayanan yang ada di rumah
sakit
Proses merujuk keluar rumah sakit 0
ditujukan kepada individu atau badan 5
secara spesifik bila memungkinkan 10

Proses merujuk dilakukan untuk 0


pelayanan penunjang bila memungkinkan 5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Pembuatan resume pasien pulang 0


Tim Dokter dan Dokter Gigi oleh DPJP sebelum pasien pulang 5
Staf Keperawatan 10
Pembuatan resume mencantumkan instruksi tindak
0 lanjut
5
10
Pendokumentasian salinan 0
ringkasan pelayanan pasien dalam rekam 5
medis pasien 10
Pemberian salinan resume pasien 0
pulang kepada pasien atau keluarganya 5
10
Pemberian salinan resume pasien pulang kepada0praktisi keseha
5
10
Penyusunan kebijakan dan 0
prosedur tentang kapan resume pasien 5
pulang harus dilengkapi dan dimasukkan 10
ke rekam medis pasien
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan
0 alasan pasien
Staf Keperawatan 5
10

Pembuatan resume pasien pulang mencantumkan


0 temuan fisik d
5
10
Pembuatan resume pasien pulang 0
mencantumkan prosedur diagnostik dan 5
terapeutik yang telah dilakukan 10

Pembuatan resume pasien pulang 0


mencantumkan medikamentosa termasuk 5
obat waktu pulang 10
Pembuatan resume pasien pulang 0
mencantumkan keadaan/status pasien 5
pada saat pulang 10
Pembuatan resume pasien pulang 0
mencantumkan instruksi untuk 5
tindak lanjut atau kontrol 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Identifikasi pelayanan lanjutan 0


Tim Dokter dan Dokter Gigi mana dalam resume yang pertama 5
Staf Unit Rekam Medis dilaksanakan 10
Identifikasi bagaimana resume pelayanan dijaga0kelangsunganny
5
10
Penetapan format dan isi resume 0
pelayanan 5
10
Penentuan tentang apa yang 0
dimaksud dengan resume saat ini 5
10
Pengecekan apakah rekam medis berisi daftar resume
0 secara len
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Pemberian instruksi tindak lanjut 0


Tim Medical Information dalam bentuk dan cara yang mudah 5
Staf Keperawatan dimengerti pasien dan keluarganya 10
Pasien
Tim Dokter dan Dokter Gigi
Tim Medical Information
Staf Keperawatan
Pasien Pemberian instruksi pada pasien dan keluarganya
0 tentang kapan
5
10

Pemberian instruksi pada pasien 0


dan keluarganya tentang kapan dan 5
bagaimana mendapatkan pelayanan yang 10
mendesak
Pemberian instruksi kepada 0
keluarga pasien untuk pelayanan 5
terkait kondisi pasien 10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Penyusunan proses penatalaksanaan dan tindak


0 lanjut bagi pasie
Tim Dokter dan Dokter Gigi 5
Staf Keperawatan 10

Pemberitahuan kepada keluarga 0


pasien yang dokter 5
10
Pelaksanaan proses sesuai hukum dan peraturan0yang berlaku
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Proses merujuk pasien berdasarkan 0


Staf Keperawatan kebutuhan pasien untuk pelayanan 5
Staf Ambulans berkelanjutan 10
Staf Rumah Tangga (pengadaan alat) Proses merujuk mencakup pengalihan tanggung 0jawab ke rumah
5
10
Proses merujuk menunjuk orang 0
atau badan yang bertanggung jawab 5
selama proses rujukan serta peralatan 10
yang dibutuhkan selama transportasi

Proses merujuk menjelaskan situasi 0


di mana rujukan tidak mungkin 5
dilaksanakan 10
Proses merujuk pasien dilakukan 0
secara tepat ke rumah sakit penerima 5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Proses merujuk menentukan bahwa 0


Tim Dokter dan Dokter Gigi rumah sakit penerima dapat menyediakan 5
kebutuhan pasien yang akan dirujuk 10

Penjalinan kerjasama resmi/tidak 0


resmi dengan rumah sakit penerima yang 5
kepadanya pasien sering dirujuk 10

TELUSUR SKOR
SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Pengiriman informasi kondisi klinis 0


Staf Keperawatan atau resume pasien bersama pasien 5
Staf Ambulans 10
Pembuatan resume klinis mencakup status pasien
0
5
10
Pembuatan resume klinis 0
mencakup prosedur dan tindakan lain 5
yang telah dilakukan 10
Pembuatan resume klinis 0
mencakup kebutuhan pasien akan 5
pelayanan lebih lanjut 10
TELUSUR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Monitor pasien selama proses rujukan 0
Staf Keperawatan 5
10
Pelatihan kompetensi staf yang 0
melakukan monitor agar disesuaikan 5
dengan kondisi pasien 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Pencatatan dalam rekam medis 0


Staf Keperawatan pasien yang pindah tentang nama rumah 5
sakit tujuan dan nama staf yang 10
menyetujui penerimaan pasien

Pencatatan dalam rekam medis 0


pasien yang pindah tentang hal-hal lain 5
yang diperlukan sesuai dengan kebijakan 10
rumah sakit yang merujuk

Pencatatan alasan rujukan dalam 0


rekam medis pasien 5
10
Pencatatan dalam rekam medis 0
pasien tentang kondisi khusus 5
sehubungan dengan proses rujukan 10
Pencatatan dalam rekam medis pasien tentang
0 segala perubahan
5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Tim Dokter dan Dokter Gigi Penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila
0 pasien dirujuk
Staf Keperawatan 5
Staf Ambulans 10
Tim Customer Service
Staf Ambulans
Tim Customer Service

Penyediaan dan pengaturan 0


transportasi sesuai dengan 5
kebutuhan dan status pasien 10
Pengadaan kendaraan transportasi 0
rumah sakit yang memenuhi hukum dan 5
peraturan yang berlaku berkenaan dengan 10
pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan
kendaraan

Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan


0 dengan kebu
5
10

Proses melengkapi semua 0


kendaraan untuk transportasi, baik 5
kontrak maupun milik rumah sakit dengan 10
peralatan yang memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan kebutuhan
pasien yang dibawa

Monitor kualitas dan keamanan 0


transportasi yang disediakan atau dikelola 5
rumah sakit termasuk proses menanggapi 10
keluhan
ASESMEN PASIEN (AP)
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan asesmen informasi dan informasi yang
0 harus terse
Kepala Unit Rawat Jalan 5
Kepala Unit Rawat Inap 10
Pelaksana keperawatan Pelaksanaan asesmen informasi dan 0
informasi yang harus tersedia 5
untuk pasien rawat jalan 10
Ketentuan RS tentang informasi yang didokumentasikan
0 untuk
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan asesmen oleh setiap disiplin klinis 0
Kepala Unit Rawat Jalan 5
Kepala Unit Rawat Inap 10
Kepala Unit Rekam Medis
Pelaksana keperawatan Penetapan tenaga kesehatan yang dapat 0
melakukan ases
Pelaksana Rekam Medis 5
10
Penetapan minimal asesmen untuk pasien rawat
0 inap
5
10
Penetapan minimal asesmen untuk pasien0rawat jalan
5
10

TELUSUR SKOR
SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Telusur individu: Pelaksanaan asesmen awal pasien rawat 0
Pimpinan RS inap dan rawat jalan termasuk: 5
Kepala Unit Rawat Jalan Riwayat kesehatan 10
Kepala Unit Rawat Inap Pemeriksaan fisik
Kepala Unit Rekam Medis
Pelaksana medis Pelaksanaan asesmen psikologis 0
Pelaksana keperawatan 5
Pelaksana Rekam Medis 10
Pelaksanaan asesmen sosial ekonimi 0
5
10
Penetapan diagnosis berdasarkan asesmen 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan asesmen awal meliputi riwayat kesehatan,
0 pemeri
Kepala Unit Rawat Jalan 5
Kepala Unit Rawat Inap 10
Kepala Unit Rekam Medis

Pelaksana medis pasien


Pelaksana keperawatan

Pelaksanaan asesmen keperawatan yang 0


terdokumentasi, untuk menetapkan 5
kebutuhan keperawatan pasien, serta 10
asesmen lain sesuai kebutuhan pasien

Pencatatan kebutuhan medis dalam rekam medis


0
5
10
Pencatatan kebutuhan keperawatan dalam rekam
0 medis
5
10
Regulasi terkait semua uraian di atas 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Kepala Unit Gawat Darurat Pelaksanaan asesmen medis untuk pasien gawat
0 darurat
Pelaksana medis dan keperawatan UGD 5
10
Pelaksanaan asesmen keperawatan 0
untuk pasien gawat 5
darurat 10
Untuk pasien yang operasi ada catatan ringkas
0 dan diagnosis p
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Penetapan kerangka waktu pelaksanaan 0
Ketua kelompok dan staf medis asesmen pada 5
semua pelayanan 10

Pelaksanaan asesmen sesuai dengan 0


kerangka waktu yang 5
ditetapkan rumah sakit 10
Pelaksanaan asesmen ulang untuk pasien0rawat inap
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen medis awal 0
Ketua kelompok dan staf medis dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak 5
Kepala unit/kepala ruang dan rawat inap atau 10
lebih cepat
pelaksana keperawatan Pelaksanaan asesmen keperawatan awal 0
dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak 5
rawat inap atau lebih cepat 10

Pelaksanaan asesmen awal medis yang 0


dilakukan sebelum pasien di 5
rawat inap, atau sebelum tindakan pada 10
rawat jalan di rumah sakit, yang tidak
boleh lebih dari 30 hari, atau riwayat
medis telah diperbaharui dan pemeriksaan
fisik telah diulangi

Pelaksanaan pencatatan perubahan 0


kondisi pasien yang 5
signifikan untuk asesmen yang dilakukan 10
kurang dari 30 hari, pada saat pasien
masuk rawat inap

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan pencatatan temuan dari asesmen0pada rekam me
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang dan pelaksana 10
keperawatan Kemudahan dalam menemukan kembali 0
hasil asesmen di rekam 5
medis oleh mereka yang memberikan 10
pelayanan kepada pasien
Pelaksanaan asesmen medis yang 0
dicatat dalam rekam medis dalam waktu 5
24 jam setelah pasien di 10
rawat inap
Pelaksanaan asesmen keperawatan yang 0
dicatat dalam 5
rekam medis dalam waktu 24 jam setelah 10
pasien di rawat inap
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen medis sebelum operasi bagi
0 pasien yang
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait Hasil asesmen medis dicatat dalam rekam medis
0 sebelum oper
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen nutrisi 0
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait
Penetapan risiko nutrisional sebagai hasil asesmen
0 nutrisi
Pelaksana keperawatan 5
10
Pelaksanaan asesmen gizi untuk pasien dengan0 risiko nutrisiona
5
10
Pelaksanaan asesmen fungsional lebih lanjut0 oleh staf yang kom
5
10

Proses skrining untuk menilai 0


kebutuhan asesmen fungsional 5
lebih lanjut sebagai bagian dari 10
asesmen awal
Pelaksanaan konsultasi untuk pasien 0
yang memerlukan 5
pelaksanaan asesmen fungsional sesuai 10
kriteria
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen nyeri 0
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait Tindak lanjut atas hasil asesmen nyeri 0
Pelaksana keperawatan 5
10

Hasil asesmen nyeri dicatat dalam rekam medis


0 beserta tindak
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Penetapan dan pelaksanaan asesmen 0
Ketua kelompok dan staf medis tambahan, khusus, atau lebih mendalam: 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja o Anak-anak 10
terkait o Dewasa Muda
Pelaksana keperawatan o Lanjut usia yang lemah
o Sakit terminal
o Pasien dengan rasa nyeri yang kronis
dan intens
o Wanita dalam proses melahirkan
o Wanita dalam proses terminasi
kehamilan
o Pasien dengan kelainan emosional atau
gangguan jiwa
o Pasien diduga ketergantungan obat atau
alkohol
o Korban kekerasan atau terlantar
o Pasien dengan infeksi atau penyakit
menular
o Pasien yang mendapatkan kemoterapi
atau radiasi
o Pasien yang daya imunnya direndahkan

Pelaksanaan modifikasi asesmen untuk 0


pasien dengan kebutuhan 5
khusus sesuai dengan kebutuhan pasien 10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen bagi pasien yang akan
0 meninggal
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait
Pelaksana keperawatan Pelayanan yang diberikan sesuai dengan hasil asesmen
0
5
10
Hasil asesmen dicatat dalam rekam medis 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan rujukan bila teridentifikasi adanya0kebutuhan tam
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait
Pelaksana keperawatan Pencatatan hasil asesmen khusus di dalam rekam
0 medis
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan identifikasi pasien yang saat pemulangannya
0 dala
Ketua kelompok dan staf medis 5
10
Kepala unit/kepala ruang unit kerja Bukti rencana pemulangan yang dimulai sejak penerimaan
0 pasi
terkait 5
Pelaksana keperawatan 10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen ulang untuk menentukan
0 respons pasien t
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait
Pelaksana keperawatan Pelaksanaan asesmen ulang untuk perencanaan 0pengobatan lanj
5
10

Pelaksanaan asesmen ulang dalam interval sesuai


0 dengan kondis
5
10

Pelaksanaan asesmen ulang oeh 0


dokter sekurang-kurangnya setiap hari, 5
termasuk akhir minggu, selama fase akut 10
dari perawatan dan pengobatannya.

Regulasi rumah sakit bahwa untuk pasien nonakut,


0 ditetapkan ba
5
10

menetapkan interval minimum


untuk jadwal asesmen ulang bagi kasus
seperti ini

Bukti pelaksanaan asesmen ulang 0


didokumentasikan dalam rekam medis 5
pasien 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Penetapan rumah sakit tentang petugas yang kompeten
0 untuk m
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait
Pelaksana keperawatan Penetapan bahwa hanya mereka yang diizinkan dengan
0 lisensi, s
5
10
Pelaksanaan asesmen gawat 0
darurat oleh petugas yang kompeten 5
10
Pelaksanaan asesmen keperawatan 0
oleh mereka yang kompeten 5
10
Pelaksanaan bahwa mereka yang 0
kompeten melaksanakan asesmen 5
dan asesmen ulang terhadap pasien, dan 10
tanggung jawabnya ditetapkan secara
tertulis
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan bahwa data dan 0
Ketua kelompok dan staf medis informasi asesmen pasien dianalisis dan 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja diintegrasikan 10
terkait Mereka yang bertanggung jawab 0
Pelaksana keperawatan atas pelayanan pasien diikutsertakan 5
dalam proses 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Kebutuhan pasien disusun skala prioritasnya berdasarkan
0 hasil a
Ketua kelompok dan staf medis 5
Kepala unit/kepala ruang unit kerja 10
terkait Pasien dan keluarga diberi 0
Pelaksana keperawatan informasi tentang hasil dari proses 5
asesmen dan setiap diagnosis yang telah 10
ditetapkan apabila diperlukan
Pelaksanaan pemberian informasi 0
kepada pasien dan keluarganya tentang 5
rencana pelayanan dan pengobatan, dan 10
diikutsertakan dalam keputusan tentang
prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelayanan laboratorium harus 0
Kepala unit laboratorium memenuhi standar, nasional, 5

Pelaksana laboratorium undang-undang dan peraturan. 10

Tersedia pelayanan laboratorium yang 0


adekuat, teratur dan 5
nyaman untuk memenuhi kebutuhan 10

Pelayanan laboratorium untuk gawat darurat tersedia


0 selama 2
5
10
Pemilihan pelayanan laboratorium diluar 0
rumah sakit 5
berdasarkan reputasi yang baik dan yang 10
memenuhi undang- undang dan
peraturan.
Pemberitahuan kepada pasien bahwa 0
ada hubungan antara 5
dokter yang merujuk dengan pelayanan 10
laboratorium diluar rumah sakit (sebagai
pemilik)
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan program keselamatan/keamanan 0
laboratorium yan
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10

Program keselamatan/keamanan 0
laboratorium merupakan bagian dari 5
program manajemen 10
keselamatan / keamanan rumah sakit, dan
dilaporkan sekurang- kurangnya setahun
sekali atau bila terjadi insiden
keselamatan
Ada regulasi dan pelaksanaan tentang penanganan
0 dan pembu
5
10

Pelaksanaan identifikasi risiko keselamatan yang


0 dijabarkan me
5
10

Pelaksanaan orientasi untuk staf 0


laboratorium tentang prosedur 5
dan praktik keselamatan/keamanan kerja 10

Pelaksanaan pelatihan untuk staf laboratorium0tentang prosedu


5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan petugas yang melaksanakan 0
Kepala unit laboratorium pemeriksaan 5
Pelaksana laboratorium laboratorium, dan staf yang mengarahkan 10
atau mensupervisi pelaksanaan
pemeriksaan
laboratorium

Staf yang melaksanakan pemeriksaan 0


laboratorium 5
memiliki kompetensi dan cukup 10
berpengalaman
Ada staf yang kompeten dan cukup 0
berpengalaman melakukan interpretasi 5
hasil tes (lihat juga 10
KPS.4, EP 1).
Tersedia jumlah staf yang adekuat untuk 0
memenuhi 5
kebutuhan pasien. 10
Staf yang ditunjuk sebagai supervisor memiliki0kompetensi (qu
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan waktu selesainya laporan 0
Kepala unit laboratorium hasil pemeriksaan. 5
Pelaksana laboratorium 10
Pemantauan ketepatan waktu laporan 0
hasil pemeriksaan yang 5
urgen / gawat darurat 10
Hasil laboratorium selesai dalam 0
kerangka waktu yang ditetapkan 5
untuk memenuhi kebutuhan pasien 10
TELUSUR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan metode kolaboratif terhadap pemberian
0 hasil yang
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10
Penetapan nilai ambang kritis 0
(normal) untuk setiap 5
pemeriksaan laboratorium 10
Pelaksanaan pelaporan hasil yang kritis dari pemeriksaan
0 diagn
5
10
Ketentuan tentang hal-hal yang dicatat 0
didalam rekam medis 5
pasien 10
Pelaksanaan monitoring terhadap 0
implementasi ketentuan yang 5
ada, dan adanya revisi prosedur 10
berdasarkan hasil evaluasi
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan program pengelolaan peralatan laboratorium
0 dan
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10

Program termasuk proses seleksi dan 0


pengadaan alat. 5
10
Program termasuk proses inventarisasi 0
alat 5
10
Program termasuk inspeksi dan 0
alat p engetesan 5 10

Program termasuk kalibrasi dan 0


pemeliharaan alat 5
10
alat p

Program termasuk monitoring dan tindak 0


lanjut 5
10
Semua tes, pemeliharaan dan kalibrasi 0
alat didokumentasi 5
secara adekuat 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan reagensia esensial dan bahan lain 0
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10
Reagensia esensial dan bahan lain 0
tersedia, dan ada proses 5
untuk menyatakan kapan reagen tidak 10
tersedia.
Penyimpanan dan distribusi semua 0
reagensia sesuai 5
pedoman dari distribusi atau instruksi 10
pada kemasannya
Adanya regulasi dan pelaksanaannya, 0
serta valuasi 5
semua reagensia agar memberikan hasil 10
yang akurat dan presisi

Semua reagensia dan larutan diberi label secara


0 lengkap dan a
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Adanya prosedur permintaan pemeriksaan. 0
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10
Adanya prosedur pengambilan dan identifikasi 0spesimen.
5
10
Adanya prosedur pengiriman, 0
penyimpanan dan pengawetan 5
spesimen. 10
Adanya prosedur penerimaan dan tracking spesimen.
0
5
10
Semua prosedur dilaksanakan. 0
5
10
Prosedur diperhatikan untuk 0
pemeriksaan yang dilakukan di 5
laboratorium di luar rumah sakit. 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
0 pemeriksaan
Kepala unit laboratorium 5
10
Pelaksana laboratorium Rentang-nilai rujukan ini harus 0
disertakan dalam catatan klinis pada 5
waktu hasil pemeriksaan 10
dilaporkan.
Rentang-nilai dilengkapi bila 0
pemeriksaan dilaksanakan 5
laboratorium luar. 10
Rentang-nilai sesuai dengan geografi 0
dan demografi rumah 5
sakit. 10
Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala 0
seperlunya.
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penunjukan staf rumah sakit yang 0
Kepala unit laboratorium kompeten yang melaksanakan 5
Pelaksana laboratorium pengarahan dan pengawasan pelayanan 10
laboratorium klinis
dan laboratorium lain di seluruh rumah
sakit
Pelaksanaan pemeliharaan dan 0
pengembangan ketentuan dan 5
prosedur, 10
Penetapan dan pelaksanaan tanggung 0
jawab pengawasan 5
administrasi 10
Penetapan dan pelaksanaan tanggung 0
jawab untuk menjaga 5
terlaksananya program kontrol mutu 10

Penetapan dan pelaksanaan tanggung 0


jawab untuk merekomendasi laboratorium 5
rujukan 10

Penetapan dan pelaksanaan tanggung 0


jawab untuk 5
memonitor dan mereview semua 10
pelayanan laboratorium di dalam dan
diluar laboratorium
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada program kontrol mutu untuk laboratorium 0 klinis
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10
Program termasuk validasi metode tes 0
5
10
Program termasuk surveilens harian atas hasil 0tes
5
10
Program termasuk koreksi cepat untuk kekurangan
0
5
10
Program termasuk dokumentasi hasil dan tindakan
0 koreksi
5
10
Elemen-elemen program a) s/d e) 0
tersebut diatas ditetapkan dalam Maksud 5
dan Tujuan dan dilaksanakan. 10

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Laboratorium ikut serta dalam program 0
Kepala unit laboratorium pemeliharaan mutu 5
Pelaksana laboratorium eksternal untuk semua pelayanan dan tes 10
laboratorium spesialistik.
Catatan kumulatif dari keikutsertaan 0
dipelihara. 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada penetapan frekuensi dan tipe data 0
Kepala unit laboratorium kontrol mutu dari laboratorium luar oleh 5
Pelaksana laboratorium rumah 10
sakit
Penunjukan staf yang kompeten yang 0
bertanggungjawab atas kontrol mutu 5
laboratorium atau 10
untuk mereview hasil kontrol mutu dari
sumber luar rumah sakit

Penunjukan staf yang bertanggungjawab 0


atau orang 5
kompeten yang melakukan tindak lanjut 10
atas dasar hasil kontrol mutu

Laporan tahunan data kontrol mutu dari 0


laboratorium luar rumah sakit diserahkan 5
kepada 10
pimpinan untuk digunakan dalam
memfasilitasi manajemen
kontrak dan pembaharuan kontrak.

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan nama ahli untuk diagnostik spesialistik
0
Kepala unit laboratorium 5
Pelaksana laboratorium 10
Ahli dalam bidang diagnostik spesialistik 0
dihubungi bila 5
diperlukan. 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing memenuhi
0 standar
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10
Pimpinan RS
Kepala unit radiologi
Pelaksana radiologi

Pelaksanaan pelayanan radiologi dan 0


diagnostik imajing yang 5
adekuat, teratur, dan nyaman untuk 10
memenuhi kebutuhan pasien.

Pelaksanaan pelayanan radiologi dan diagnostik


0 imajing untuk
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan pelayanan diluar rumah sakit 0
Kepala unit radiologi dipilih berdasarkan rekomendasi direktur 5
Pelaksana radiologi dan 10
memiliki rekam jejak kinerja yang baik
tentang tepat-waktu dan memenuhi
undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
Pasien diberi tahu tentang hubungan 0
dokter yang merujuk dan pelayanan diluar 5
rumah sakit yang dimiliki dokter untuk 10
pelayanan radiologi dan
diagnostik imajing

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada program keamanan radiasi yang mengatur0risiko keamana
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10

Program keamanan merupakan bagian 0


dari program K3 rumah 5
sakit, dan dilaporkan sekurang- kurangnya 10
sekali setahun dan bila ada
kejadian/insiden
Adanya regulasi RS yang 0
mengatur dan memenuhi standar 5
terkait, undang-undang dan peraturan 10
yang berlaku.
Adanya regulasi RS yang mengatur 0
penanganan dan pembuangan bahan 5
infeksius dan 10
berbahaya (B3)
Pelaksanaan pengamanan radiasi yang 0
dengan prosedur atau 5
peralatan khusus untuk mengurangi risiko 10
(seperti apron timah, badge radiasi dan
yang sejenis)

Staf radiologi dan diagnostik imajing telah diberi


0 orientasi dan
5
10

Staf radiologi dan diagnostik imajing 0


mendapat pelatihan untuk prosedur baru 5
dan bahan 10
berbahaya
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada penetapan staf yang melakukan pemeriksaan
0 diagnostik d
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10

Adanya staf yang kompeten dan pengalaman yang


0 memadai m
5
10

Adanya staf medis yang kompeten dan 0


pengalaman yang memadai 5
menginterpretasi hasil 10
pemeriksaan
Adanya staf yang kompeten yang 0
memadai, memverifikasi dan 5
membuat laporan hasil pemeriksaan 10

Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat 0


(sesuai pola ketenagaan) 5
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan 10
pasien
Adanya penunjukan staf sebagai 0
supervisor yang kompeten dan 5
berpengalaman yang memadai. 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan waktu selesainya laporan hasil pemeriksaan
0
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10
Evaluasi ketepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan
0 kasus /
5
10
Hasil pemeriksaan radiologi dan 0
diagnostik imajing dilaporkan 5
sesuai waktu yang ditetapkan untuk 10
memenuhi kebutuhan pasien

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada program dan pelaksanaan pengelolaan peralatan
0 radiologi
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10
Program termasuk pemilihan dan pengadaan peralatan
0
5
10
Program termasuk inventarisasi peralatan 0
5
10
Program termasuk inspeksi dan testing peralatan
0
5
10
Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan
0
5
10
Program termasuk monitoring dan tindak lanjut0
5
10
Ada dokumentasi yang adekuat untuk semua testing,
0 perawata
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Adanya penetapan X-ray film, reagensia dan semua
0 perbekalan
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10
Ketersediaan X-ray film, reagensia dan perbekalan
0 penting lain
5
10
Pelaksanaan penyimpanan dan distribusi 0
semua perbekalan sesuai dengan regulasi 5
rumah 10
sakit
Pelaksanaan evaluasi secara periodik 0
semua perbekalan untuk 5
menilai akurasi dan hasilnya 10
Pelaksanaan pemberian label untuk 0
semua perbekalan secara 5
lengkap dan akurat 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Adanya pimpinan unit pelayanan 0
Kepala unit radiologi radiologi dan diagnostik Imajing 5
Pelaksana radiologi yang kompeten 10
Ada ketentuan tertulis yang 0
dilaksanakan untuk 5
mengembangkan, melaksanakan, 10
mempertahankan pelayanan
Kepala unit bertanggung jawab untuk 0
pengawasan administrasi, 5
dan dilaksanakan dengan baik 10
Kepala unit bertanggung jawab untuk 0
mempertahankan program 5
kontrol mutu dan dilaksanakan dengan 10
baik
Kepala unit bertanggung jawab untuk memberikan
0 rekomendas
5
10

baik

Kepala unit bertanggung jawab untuk 0


memantau dan mereview 5
semua pelayanan radiologi dan pelayanan 10
diagnostik imajing
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada program kontrol mutu untuk 0
Kepala unit radiologi pelayanan radiologi dan 5
Pelaksana radiologi diagnostik imajing, dan dilaksanakan 10

Program kontrol mutu termasuk validasi metode


0 tes.
5
10
Program kontrol mutu termasuk 0
pengawasan harian hasil 5
pemeriksaan imajing. 10
Program kontrol mutu termasuk 0
perbaikan cepat bila ditemukan 5
kekurangan. 10
Program kontrol mutu termasuk pengetesan reagensia
0 dan laru
5
10
Program kontrol mutu termasuk 0
pendokumentasian hasil dan 5
langkah-langkah perbaikan. 10
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada penetapan frekuensi dan tipe data 0
Kepala unit radiologi kontrol mutu dari hasil pemeriksaan 5
Pelaksana radiologi radiologi di luar 10
rumah sakit oleh rumah sakit
Penunjukan staf yang kompeten yang 0
bertanggungjawab atas 5
kontrol mutu hasil pemeriksaan radiologi 10
atau untuk mereview hasil kontrol mutu
dari sumber luar rumah sakit

Penunjukan staf yang bertanggungjawab atau 0


orang kompeten
5
10

Laporan tahunan data kontrol mutu dari 0


laboratorium luar 5
rumah sakit diserahkan kepada pimpinan 10
untuk digunakan dalam memfasilitasi
manajemen
kontrak dan pembaharuan kontrak.

TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Ada daftar dokter spesialis dalam bidang diagnostik
0 spesialistik
Kepala unit radiologi 5
Pelaksana radiologi 10
Prosedur untuk menghubungi dokter spesialis tersebut
0 bila dip
5
10
PELAYANAN PASIEN (PP)
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Penyusunan Panduan Pelayanan 0
Kepala Unit, Dokter, Perawat, PPK lain Pasien 5
yang memberikan asuhan pasien 10
Kepala Unit & Staf Laboratorium dan Penyusunan kebijakan atau prosedur tentang
0 keseragaman pemb
Pemeriksaan Penunjang 5
Kepala Unit & Staf Farmasi 10
Kepala Unit & Staf Keselamatan
Pasien Pelaksanaan atau implementasi panduan pelayanan
0 pasien
Kepala Unit & Staf Gizi 5
Pasien 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Koordinasi antar unit tim kerja dan 0


Manajemen Unit, Dokter, Perawat, PPK pelayanan terkait di rumah sakit 5
lain yang memberikan asuhan pasien 10
Pasien Pelaksanaan terintegrasi antar unit 0
kerja, departemen, dan pelayanan di 5
rumah sakit 10
Pencatatan kolaborasi hasil atau 0
kesimpulan rapat dari tim asuhan dalam 5
rekam medis pasien 10

TELUSUR

SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang Perencanaan asuhan untuk setiap pasien oleh
0 DPJP, perawat, dan
memberikan asuhan pasien 5
Pasien 10

Penyusunan rencana asuhan secara individual dan 0 berdasarkan d


5
10
Pencatatan rencana asuhan dalam 0
rekam medis 5
10
Pencatatan atau revisi kemajuan 0
berdasarkan hasil asesmen ulang pasien 5
10
Review atau evaluasi dan verifikasi rencana asuhan
0 untuk tiap pa
5
10
Penyediaan rencana asuhan 0
5
10
Pencatatan asuhan untuk tiap 0
pasien dalam rekam medis 5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Penulisan perintah atau permintaan 0


Dokter, Perawat, PPK lain yang pemeriksaan atau terapi (sesuai 5
memberikan asuhan pasien kebijakan rumah sakit) 10
Penulisan permintaan laboratorium 0
dan pemeriksaan penunjang 5
mencantumkan alasan dan indikasi klinis 10

Penulisan permintaan dilakukan hanya oleh petugas


0 yang berwen
5
10
Penulisan permintaan di lokasi yang 0
seragam dalam rekam medis pasien 5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang Pencatatan tindakan dalam rekam 0


memberikan asuhan pasien medis pasien 5
10
Pencatatan hasil tindakan dalam 0
rekam medis pasien 5
10
TELUSUR

SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang memberikanPenyampaian


asuhan pasien informasi
Pasien dan
tentang
keluarganya
hasil asuhan dan0 pengobatan ke
5
10
Penyampaian informasi tentang 0
hasil yang tidak diharapkan kepada pasien 5
dan keluarganya 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan Rumah Sakit Identifikasi pasien dan pelayanan 0


Dokter, Perawat, PPK lain yang risiko tinggi 5
memberikan asuhan pasien Pasien 10
Pengembangan kebijakan dan prosedur untuk pasien
0 dan pelaya
5
10
Pelatihan staf terkait tentang 0
asuhan berdasarkan kebijakan dan 5
prosedur yang sudah ditetapkan 10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Tim Dokter dan Dokter Gigi Pelaksanaan asuhan pasien gawat 0
Staf Keperawatan darurat sesuai kebijakan dan prosedur 5
Pasien 10
0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang memberikanPenatalaksanaan


asuhan pasien Pasien
resusitasi yang seragam sesuai0kebijakan dan p
5
10
0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah0dan produk dar
memberikan asuhan pasien Staf 5
Laboratorium 10
Pasien 0
5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang Pemberian asuhan untuk pasien 0


memberikan asuhan pasien koma sesuai kebijakan dan prosedur 5
Pasien/keluarga 10
Pemberian asuhan untuk pasien dengan alat bantu
0 hidup sesuai
5
10
0
5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Manajemen unit Pemberian asuhan untuk pasien 0


Dokter, Perawat, PPK lain yang dengan penyakit menular sesuai kebijakan 5
memberikan asuhan pasien Pasien dan prosedur 10
Pemberian asuhan untuk pasien 0
immuno-suppressed sesuai 5
kebijakan dan prosedur 10
0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Manajemen unit Pemberian asuhan untuk pasien dialisis sesuai kebijakan
0 dan pro
Dokter, Perawat, PPK lain yang 5
memberikan asuhan pasien 10
Pasien
Manajemen unit Pemberian asuhan untuk pasien dialisis sesuai kebijakan dan pro
Dokter, Perawat, PPK lain yang
memberikan asuhan pasien
Pasien 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Dokter, Perawat, PPK lain yang Penggunaan alat pengikat sesuai 0
memberikan asuhan pasien kebijakan dan prosedur 5

Pasien 10

0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI

Dokter, Perawat, PPK lain yang Pemberian asuhan untuk pasien 0


memberikan asuhan pasien Termasuk Staf yang rentan dan lanjut usia dengan 5
Rehabilitasi Medik Pasien ketergantungan sesuai kebijakan dan 10
prosedur 0
5
10
Pemberian asuhan untuk pasien 0
anak dan anak dengan 5
ketergantungan sesuai kebijakan dan 10
prosedur 0
5
10
Identifikasi pasien dengan risiko 0
kekerasan dan pemberian asuhan untuk 5
pasien dengan risiko kekerasan sesuai 10
kebijakan dan prosedur 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Tim Dokter dan Dokter Gigi Pemberian asuhan untuk pasien 0
Staf Keperawatan yang mendapat kemoterapi atau 5
Staf Rehabilitasi Medik pengobatan risiko tinggi lain sesuai 10
Pasien kebijakan dan prosedur 0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Tim Dokter dan Dokter Gigi Penyediaan makanan atau nutrisi 0
Staf Gizi yang sesuai untuk pasien secara reguler 5
Staf Keperawatan 10
Pasien Pemesanan dan pencatatan makanan untuk pasien
0 rawat inap se
5
10
Pemesanan makanan berdasarkan 0
status gizi dan kebutuhan pasien 5
10
Pemilihan variasi makanan secara 0
konsisten dengan kondisi pasien dan 5
pelayanannya 10

Pemberian edukasi tentang batasan 0


diet pasien kepada keluarga pasien bila 5
mereka menyediakan makanan untuk 10
pasien
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Staf Gizi Penyiapan makanan dengan 0
meminimalkan risiko kontaminasi 5

dan pembusukan 10

Penyimpanan makanan dengan 0


meminimalkan risiko kontaminasi dan 5
pembusukan 10
Penyimpanan produk nutrisi enteral 0
sesuai rekomendasi pabrik 5
10
Pendistribusian makanan secara tepat waktu dan0 memenuhi perm
5
10
Pelaksanaan praktik sesuai 0
peraturan dan perundangan yang berlaku 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Staf Gizi Pemberian terapi nutrisi kepada 0
Staf Keperawatan pasien dengan risiko nutrisi 5
Tim Dokter dan Dokter Gigi 10
Pasien Proses menyeluruh meliputi 0
perencanaan, pemberian, dan 5
monitoring/evaluasi terapi nutrisi 10
Monitor/evaluasi respons pasien 0
terhadap terapi nutrisi 5
10
Pencatatan dalam rekam medis 0
pasien tentang respons pasien terhadap 5
terapi gizi 10

TELUSUR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Penyusunan prosedur identifikasi pasien yang
0 kesakitan (atau be
Tim Dokter dan Dokter Gigi 5
Staf Keperawatan 10
Tim Penatalaksanaan Nyeri
Pasien Pemberian asuhan untuk pasien 0
yang mengalami nyeri sesuai pedoman 5
manajemen nyeri 10
Komunikasi dan edukasi pasien dan 0
keluarganya tentang rasa nyeri 5
10
Edukasi dan pelatihan staf rumah sakit yang terkait
0 tentang rasa
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Dokter, Perawat, PPK lain yang memberikanEdukasi
asuhan atau
pasien
sosialisasi
Staf lain staf
dilingkungan
tentang kebutuhan
pasien Pasien,
pasien
0 keluarga
yang unik
5
10
Penyusunan panduan pelayanan 0
tahap terminal sesuai dengan kebutuhan 5
pasien yang akan meninggal 10

Evaluasi tentang kualitas 0


pemberian asuhan akhir kehidupan oleh 5
staf rumah sakit dan keluarga pasien 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Dokter, Perawat, PPK lain yang memberikanPemberian
asuhan pasien
intervensi
Staf lain
kepada
dilingkungan
pasien untuk
pasien
mengatasi
0 rasa nyeri
5
10
Pasien, keluarga Pencegahan terjadinya gejala dan 0
komplikasi terkait intervensi nyeri pada 5
pasien 10
Pasien, keluarga

Pemberian intervensi pada pasien dan keluarganya


0 meliputi aspe
5
10

Pemberian intervensi pada pasien 0


dan keluarga berdasarkan agama, 5
kepercayaan, dan budaya pasien serta 10
keluarganya
Pengambilan keputusan terhadap 0
pemberian asuhan dilakukan dengan 5
melibatkan pasien dan keluarganya 10

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)


TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Regulasi tentang pelayanan anestesi yang 0
sesuai dengan peratu
PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) 5
yang memberikan pelayanan anestesi, 10
sedasi- moderat, sedasi-dalam
Tim Anestesi dari luar Implementasi dari regulasi tersebut 0
Pasien 5
10
Implementasi pelayanan anestesi 0
utk emergensi di luar jam kerja 5
10
Implementasi penyeleksian sumber 0
dari luar RS berdasarkan 5
rekomendasi direktur 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi pelayanan anestesi yang seragam
0 di RS
Penangung-jawab/Kepala 5
10
Pelayanan seluruh pelayanan Persyaratan ketua tim anestesi 0
anestesi 5
Pasien 10

Implementasi dari uraian tugas 0


ketua tim tersebut 5
10

Implementasi dari uraian tugas 0


ketua tim tersebut 5
10
Implementasi dari uraian tugas 0
ketua tim tersebut 5
10

Implementasi dari uraian tugas 0


ketua tim tersebut 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
PPK sedasi Implementasi terhadap regulasi 0
Pasien yang memuat sedikitnya a) sampai f) 5
10

Implementasi ketua tim anestesi 0


dalam pengembangan regulasi pelayanan 5
anestesi 10
Implementasi asesmen prasedasi 0
sesuai regulasi pelayanan 5
10

Persyaratan tim anestesi 0


5
10

Implementasi dari tim tersebut 0


dalam memonitor pasien selama sedasi 5
10

Pendokumentasian kriteria 0
pemulihan dan pemulangan dari sedasi 5
10

Implementasi sedasi moderat dan 0


dalam 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
PPK anestesi Implementasi asesmen praanestesi 0
Pasien 5
10
PPK anestesi
Pasien

Implementasi asesmen pra induksi 0


5
10
Persyaratan petugas yang boleh 0
melakukan pelayanan tersebut 5
10
Pendokumentasian dalam rekam 0
medis 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
PPK anestesi Implementasi perencanaan pelayanan anestesi di
0 tiap pasien
5
10
Pendokumentasian pelayanan tersebut 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Ketua dan anggota tim anestesi Implementasi pemberian edukasi informed consent
0 tentang risiko
Pasien dan atau keluarga 5
10

Persyaratan pemberi edukasi/ 0


informed consent tersebut 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
PPK anestesi Implementasi pencatatan obat 0
Pasien anestesi yang digunakan dalam rekam 5
medis 10
Implementasi pencatatan teknik 0
anestesi yang digunakan dalam rekam 5
medis 10
Implementasi pencatatan tim 0
anestesi yang terlibat dalam rekam medis 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
PPK anestesi Implementasi regulasi pemantauan selama 0pemberian anestesi
5
10

Implementasi pemantauan status 0


fisiologis pasien sekama pemberian 5
anestesi 10
Pendokumentasian hasil 0
pemantauan dalam rekam medis 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
PPK anestesi, pelayanan ruang pulih Implementasi pemantauan selama 0
Pasien pemulihan 5
10
Pendokumentasian hasil temuan 0
selama dalam pemantauan 5
10

Implementasi pemindahan pasien 0


dari unit pasca anestesi sesuai alternatif 5
yang diuraikan dalam a) samapai c) 10

Pendokumentasian waktu dimulai 0


dan diakhirinya pemulihan 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Dokter pelayanan bedah / DPJP Bedah Implementasi dari pendokumentasian informasi
0 asesmen pasien
Pasien 5
10

Implementasi rencana asuhan 0


bedah sesuai informasi asesmen 5
10
Pendokumentasian diagnosis pra 0
operatif dan rencana tindakan dalam 5
rekam medis 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
DPJP Bedah Implementasi pemberian informed consent 0
pada pasien, keluarga
Pasien dan keluarga 5
10

Implementasi pemberian informed 0


consent juga mencakup kebutuhan, risiko, 5
manfaat maupun alternatif darah dan 10
produk darah yang
digunakan

Implementasi pemberian informed 0


consent oleh dokter bedah 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Ahli bedah/ DPJP Implementasi pencatatan laporan operasi yang
0 sekurang-kurang
Perawat bedah 5
10
Ahli bedah/ DPJP
Perawat bedah

Implementasi pencatatan laporan 0


operasi tersebut dalam rekam medis 5
pasien tersedia sebelum pasien 10
meninggalkan ruang pemulihan

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Ahli bedah/ DPJP Implementasi pemantauan status fisiologis pasien
0 selama pembe
Perawat bedah 5
10
Pendokumentasian hasil 0
pemantauan dalam rekam medis pasien 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Ahli bedah/ DPJP terkait Implementasi asuhan pasca bedah 0
Perawat terkait termasuk asuhan medis, keperawatan dan 5
yang lainnya sesuai kebutuhan pasien. 10

Pendokumentasian rencana asuhan 0


pasca bedah oleh ahli bedah/ DPJP 5
atau seseorang yang mewakili DPJP 10

Pendokumentasian rencana 0
keperawatan pasca bedah 5
10
Implementasi pendokumentasian 0
dalam rekam medis pasien tersebut. 5
10
Pendokumentasian dalam rekam 0
medis pasien dalam 24 jam tindakan 5
bedah 10
Implementasi rencana asuhan 0
tersebut 5
10
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Panduan/kebijakan pengorganisasian 0
Kepala Unit Farmasi dan 5
Tim dokter dan dokter gigi pengelolaan penggunaan obat di rumah 10
Staf Farmasi sakit
Staf Keperawatan Struktur organisasi terkait dalam pengelolaan proses
0 obat
5
10
Kebijakan atau regulasi pengarahan semua 0 tahap manajemen d
5
10
Pelaksanaan review (monitoring dan 0
evaluasi) atas (dokumentasi) sistem 5
manajemen obat per 10
tahun
Pelaksanaan pelayanan farmasi dan penggunaan
0 obat sesuai U
5
10

Pengadaan informasi (lisan dan tertulis) 0


di setiap tempat 5
penggunaan obat 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pengangkatan seorang petugas bersertifikasi untuk
0 mensupervis
Kepala Unit Farmasi 5
10
Pelaksanaan supervisi terhadap 0
proses pelayanan farmasi 5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Kepala Unit Farmasi Daftar obat dalam stok obat rumah 0
Staf Farmasi sakit atau yang siap tersedia dari sumber 5
Tim dokter dan dokter gigi luar 10
Proses revisi daftar obat secara berkala sesuai perkembangan
0 te
5
10
SPO ketidaktersediaan obat dan 0
pemberitahuan kepada dokter pembuat 5
resep serta saran substitusinya 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Metode pengawasan penggunaan obat dalam rumah
0 sakit
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Panitia farmasi dan terapi Sistem pengamanan atau 0
perlindungan terhadap kehilangan atau 5
pencurian di seluruh rumah sakit 10

Sosialisasi dan pelibatan tentang 0


proses pemesanan, penyaluran, 5
pemberian, dan proses monitorin pasien, 10
evaluasi dan menjaga daftar obat

Surat keputusan jika ada 0


penambahan atau pengurangan obat dari 5
daftar beserta kriterianya 10
Monitoring bagaimana sekiranya 0
ada penambahan obat baru dan 5
KTD yang tidak diantisipasi 10
Review dan evaluasi tahunan atas 0
daftar obat rumah sakit berdasarkan 5
informasi tentang safety dan efektivitas 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS SPO alur proses persetujuan dan pengadaan0 obat yang dibutuhka
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10

SPO alur proses mendapatkan obat 0


saat farmasi tutup atau persediaan obat 5
terkunci 10
Sosialisasi SPO kepada seluruh staf 0
terkait 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI

Pimpinan RS Penyimpanan obat dalam kondisi yang sesuai bagi


0 stabilitas prod
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Pelaporan secara akurat tentang 0
bahan yang terkontrol sesuai undang- 5
undang dan peraturan yang berlaku 10

Pelabelan secara akurat terhadap 0


obat-obatan dan bahan kimia yang 5
digunakan untuk menyiapkan obat, 10
dengan menyebutkan isi, tanggal
kadaluwarsa, dan peringatan
Inspeksi secara berkala sesuai 0
kebijakan rumah sakit terhadap tempat 5
penyimpanan obat untuk memastikan 10
obat disimpan secara benar

Kebijakan atau regulasi rumah sakit 0


tentang cara identifikasi dan 5
penyimpanan obat yang dibawa oleh 10
pasien
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Kebijakan rumah sakit tentang cara penyimpanan
0 yang tepat bag
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Kebijakan rumah sakit tentang cara 0
penyimpanan obat radioaktif untuk 5
keperluan investigasi dan 10
sejenisnya
Kebijakan rumah sakit tentang cara 0
penyimpanan dan pengendalian sampel 5
obat 10
Monitoring dan evaluasi berkala 0
tentang penyimpanan obat harus sesuai 5
dengan kebijakan rumah sakit 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penyediaan obat-obat emergensi 0
Kepala Unit Farmasi pada unit-unit dimana diperlukan atau 5
Staf Farmasi yang bisa segera diakses di dalam rumah 10
Panitia farmasi dan terapi sakit untuk kebutuhan emergensi

Kebijakan atau regulasi rumah sakit 0


tentang penyimpanan, penjagaan, 5
dan perlindungan obat emergensi dari 10
kehilangan atau pencurian
Monitor dan penggantian obat 0
emergensi yang kadaluwarsa atau rusak 5
secara tepat waktu 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS SPO penarikan obat 0
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Kebijakan atau regulasi tentang 0
penggunaan obat yang kadaluwarsa atau 5
ketinggalan zaman 10
Kebijakan atau regulasi tentang pemusnahan
0 obat yang kadaluw
5
10

Pelaksanaan sosialisasi 0
pengimplementasian kebijakan dan 5
SPO 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan Rumah Sakit Kebijakan atau regulasi tentang 0
Kepala Unit Farmasi peresepan, pemesanan, dan pencatatan 5
Staf Farmasi obat yang aman di rumah sakit 10
Tim dokter dan dokter gigi
Staf Keperawatan Kebijakan atau regulasi tentang 0
tindakan terkait dengan penulisan resep 5
dan pemesanan yang tidak terbaca 10

Koordinasi pengembangan 0
kebijakan dan SPO 5
10
Pelatihan staf terkait untuk praktik 0
penulisan resep, pemesanan, dan 5
pencatatan 10
Sosialisasi pada tim dokter tentang 0
keharusan mencantumkan daftar 5
obat yang sedang dikonsumsi pasien 10
(sebelum dirawat inap di rumah sakit)
dalam rekam medis dan catatan di bagian
farmasi
Aturan bagi staf farmasi untuk 0
membandingkan permintaan pertama 5
obat dengan daftar obat sebelum pasien 10
dirawat inap sesuai prosedur rumah sakit
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI

Pimpinan RS Kebijakan atau regulasi tentang 0


Kepala Unit Farmasi penulisan resep dokter dan dokter gigi 5
Staf Farmasi yang memuat minimal elemen a) sampai 10
dengan i)
Sosialisasi kepada staf farmasi, 0
seluruh dokter dan dokter gigi rumah sakit 5
mengenai kebijakan atau regulasi tersebut 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Kebijakan atau regulasi mengenai orang yang
0 diizinkan oleh rum
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Staf medis

Peraturan yang menetapkan 0


batasan bagi petugas (bila perlu) 5
untuk penulisan resep atau pemesanan 10
obat
Identifikasi petugas yang menulis 0
resep dan memesan obat oleh staf 5
farmasi atau orang lain yang 10
mengeluarkan obat
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pencatatan obat yang diresepkan 0
Kepala Unit Farmasi atau dipesan untuk setiap pasien 5
Staf Farmasi 10
Pencatatan dosis untuk setiap pemberian obat 0
5
10
Penyimpanan informasi obat dalam 0
rekam medis pasien atau status pasien 5
saat pemulangan atau pemindahan 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Persiapan dan penyaluran obat dilakukan dalam
0 area yang bersih
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10

Persiapan dan penyaluran obat 0


dilakukan sesuai undang-undang, 5
peraturan, dan standar praktik profesional 10

Pelatihan teknik aseptik kepada staf 0


yang menyiapkan produk steril 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penjabaran informasi spesifik pasien apa yang dibutuhkan
0 untuk
Kepala Unit Farmasi 5
10
Staf Farmasi Proses penelaahan ketepatan resep 0
atau pesanan obat sebelum dilakukan 5
penyaluran dan pemberian obat 10

Proses menghubungi petugas yang 0


menulis resep atau memesan obat bila 5
ada pertanyaan 10

Evaluasi kompetensi petugas yang melakukan


0 penelaahan resep
5
10

Pencatatan (profil) dari setiap 0


pasien yang menerima obat untuk 5
memfasilitasi penelaahan 10
Update komputer secara berkala 0
bila untuk meng-cross-check obat 5
memakai software komputer 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pembuatan/penyusunan sistem yang seragam
0 di rumah sakit dal
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10

Pelabelan obat secara tepat, 0


dengan nama obat, dosis/konsentrasi, 5
tanggal 10
penyiapan, tanggal kadaluwarsa,
dan nama pasien setelah obat disiapkan

Penyaluran obat dalam bentuk yang paling siap diberikan


0
5
10
Pembuatan sistem yang 0
mendukung penyaluran obat secara akurat 5
10

Pembuatan sistem yang 0


mendukung penyaluran obat secara 5
tepat waktu 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Identifikasi petugas yang kompeten atau berwenang
0 untuk mem
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Kepala unit rawat inap
Staf pelaksana keperawatan
Pimpinan RS
Kepala Unit Farmasi
Staf Farmasi
Kepala unit rawat inap
Staf pelaksana keperawatan
Identifikasi izin atau wewenang 0
atau lisensi yang dimiliki oleh petugas 5
yang memberikan obat 10

Penetapan batasan (bila perlu) 0


terhadap pemberian obat oleh petugas 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Verifikasi jenis obat berdasarkan 0
Kepala Unit Farmasi resep atau pesanan 5
Staf Farmasi 10
Kepala unit rawat inap Verifikasi jumlah dan dosis obat berdasarkan resep
0 atau pesanan
Staf pelaksana keperawatan 5
10
Verifikasi rute pemberian obat 0
berdasarkan resep atau pesanan obat 5
10
Pemberian obat secara tepat waktu 0
5
10
Pemberian obat sesuai yang diresepkan dan pencatatannya
0 dala
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pembuatan, sosialisasi, dan implementasi kebijakan
0 yang menga
Kepala Unit Farmasi 5
Staf Farmasi 10
Kepala unit rawat inap
Staf pelaksana keperawatan Pembuatan, sosialisasi, dan 0
implementasi kebijakan yang 5
mengatur pendokumentasian dan 10
pengelolaan obat yang dibawa ke dalam
rumah sakit untuk atau oleh pasien

Pembuatan, sosialisasi, dan 0


implementasi kebijakan yang mengatur 5
ketersediaan dan penggunaan sampel 10
obat
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Monitor efek pengobatan terhadap 0
Kepala Unit Farmasi pasien termasuk efek yang tidak 5
Staf Farmasi diharapkan 10
Kepala unit rawat inap Kerjasama dalam melakukan 0
Staf pelaksana keperawatan monitoring 5
10

Penyusunan kebijakan untuk 0


identifikasi dan pencatatan efek obat yang 5
tidak diharapkan di dalam status pasien 10
serta pelaporannya kepada rumah sakit
Pendokumentasian efek obat yang 0
tidak diharapkan ke dalam status pasien 5
dilakukan sesuai dengan kebijakan 10

Pelaporan efek obat yang tidak 0


diharapkan dalam jangka waktu yang 5
ditetapkan oleh kebijakan 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Kerja sama dalam penyusunan 0
Kepala Unit Farmasi pedoman tentang kesalahan obat dan KNC 5
Staf Farmasi 10
Kepala unit rawat inap Pelaporan tentang kesalahan obat dan KNC secara
0 tepat waktu m
Staf pelaksana keperawatan 5
10
Identifikasi petugas yang 0
melakukan dan yang melaporkan kejadian 5
kesalahan obat dan KNC 10

Perbaikan proses penggunaan obat 0


berdasarkan evaluasi, informasi, dan 5
pelaporan kejadian kesalahan obat dan 10
KNC

SI (MKI)
TELUSUR SKOR
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Data populasi pasien RS 0
Kepala unit rekam medis 5
Kepala/Ketua unit kerja yang mengelola 10
edukasi kepada pasien dan Strategi komunikasi terkait dengan data populasi
0 tersebut
keluarganya/PKRS 5
Pelaksana edukasi (tenaga medis, 10
keperawatan, farmasi, gizi dsb.) Tersedianya informasi tentang pelayanan 0
RS, waktu pelayanan, 5
dan cara untuk mendapatkan pelayanan 10

Informasi tentang mutu pelayanan RS 0


5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pemberian informasi tentang asuhan


0 dan pelayana
Kepala/Ketua unit kerja yang mengelola 5
edukasi dan informasi kepada pasien dan 10
keluarganya/PKRS Pelaksanaan pemberian informasi tentang0bagaimana mengaks
Pelaksana pemberi edukasi dan informasi 5
(tenaga medis, keperawatan, pelayanan 10
pelanggan/customer service, dsb.)
Pelaksanaan pemberian informasi tentang0alternatif rujukan
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Tersedia bahan-bahan untuk edukasi dan 0


Kepala/Ketua unit kerja yang mengelola informasi yang 5
edukasi dan informasi kepada pasien dan mudah dipahami 10
keluarganya/PKRS
Pelaksana pemberi edukasi dan informasi Semua bahan-bahan edukasi dan 0
(tenaga medis, keperawatan, pelayanan informasi tersedia dalam Bahasa 5
pelanggan/customer service, dsb.) Indonesia, yang dapat dilengkapi dengan 10
bahasa lain (termasuk bahasa daerah) jika
diperlukan
Penyediaan tenaga penerjemah bila diperlukan0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan penyampaian informasi ke seluruh0RS


Kepala/Ketua unit kerja yang 5

mengelola edukasi dan 10


informasi/PKRS
Pelaksana pemberi edukasi dan
informasi Komunikasi efektif melalui rapat teratur dan terstruktur
0
5
10
Bentuk komunikasi dengan pihak luar RS 0
5
10
Pelaksanaan komunikasi dengan pasien dan keluarga
0
5
10
Sosialisasi tentang visi, misi, 0
tujuan, kebijakan penting, 5
rencana kerja RS 10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Adanya Panitia/Kelompok Staf 0


Kepala/Ketua unit kerja/KSM Medis/bentuk lain yang dapat sebagai 5
Pelaksana pemberi pelayanan kepada media komunikasi yang 10
pasien efektif antar departemen klini dan non
klinis, dan komunikasi efektif antar staf RS

Pelaksanaan komunikasi dalam 0


pelayanan klinis (misalnya 5
pertemuan atau diskusi ilmiah, ronde, dll) 10

Bentuk komunikasi antara pemilik dan 0


manajemen
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI


Pimpinan RS Pelaksanaan komunikasi informasi atau transfer
0 informasi antar t
Kepala/Ketua unit kerja/KSM 5
Pelaksana pemberi pelayanan kepada 10
pasien

Proses penyampaian informasi tentang status kesehatan


0 pasien
5
10
Proses penyampaian informasi tentang ringkasan
0 asuhan yang
5
10
Proses penyampaian informasi tentang perkembangan
0 pasien
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Ketentuan tentang tenaga kesehatan yang mempunyai


0 akses k
Kepala/Ketua unit kerja 5
Pelaksana pemberi pelayanan kepada 10
pasien Ketersediaan rekam medis untuk pencatatan asuhan
0 pasien ole
5
10
Upaya pembaharuan berkas rekam medis0untuk menjamin ada
5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pelaksana pelayanan rekam medis Berkas rekam medis yang ditransfer bersama
0 dengan transfer p
Pelaksana pelayanan kesehatan 5
10

Ringkasan alasan masuk rawat inap 0


5
10
Ringkasan temuan yang penting untuk disampaikan
0
5
10
Ringkasa diagnosis yang telah ditegakkan 0
5
10
Ringkasan tindakan yang telah dilakukan 0
5
10
Ringkasan obat/terapi yang telah diberikan 0
5
10
Ringkasan kondisi pasien pada saat ditransfer 0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Informasi yang dibutuhkan oleh staf 0


Kepala unit kerja rekam medis pelayananRS yang 5
dipertimbangkan dalam proses 10
Kepala unit kerja SIRS perencanaan
Pelaksana pemberi pelayanan kepada
pasien
Informasi yang dibutuhkan oleh 0
pengelola RS yang 5
dipertimbangkan dalam proses 10
perencanaan RS
Informasi yang dibutuhkan dan 0
persyaratannya bagi pihak di luar RS 5
dipertimbangkan dalam 10
proses perencanaan
Perencanaan yang sesuai dengan ukuran 0
dan 5
kompleksitas RS 10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Ketentuan yang mengatur privasi dan 0


Kepala unit kerja rekam medis kerahasiaan informasi sesuai 5
Pelaksana pelayanan rekam medis peraturan perundang-undangan 10
Pelaksana pemberi pelayanan kepada Ketentuan tentang akses pasien 0
pasien terhadap informasi 5
kesehatannya, dan bagaimana prosesnya 10

Pelaksanaan ketentuan tersebut 0


5
10
Pemantauan pelaksanaan ketentuan tersebut 0
5
10
TELUSUR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Ketentuan tentang pengaturan keamanan 0data dan informasi


Kepala unit kerja rekam medis 5
Kepala unit kerja SIRS 10
Pelaksana pelayanan rekam medis
Pelaksana pemberi pelayanan kepada
pasien
Ketentuan tentang tingkat keamanan data dan0informasi
5
10
Identifikasi bagi yang berwenang mengakses data
0 dan informa
5
10
Pelaksanaan semua ketentuan tersebut 0
5
10
Pemantauan pelaksanaan semua ketentuan tersebut
0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Ketentuan tentang retensi rekam medis, 0


Kepala unit kerja rekam medis beserta data dan informasi 5
Pelaksana pelayanan rekam medis tentang pasien 10
Pimpinan RS
Kepala unit kerja rekam medis
Pelaksana pelayanan rekam medis
Ketentuan tentang retensi dengan tetap 0
menjamin 5
keamanan dan kerahasiaan data dan 10
informasi
Pelaksanaan pemusnahan rekam medis 0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI


Pimpinan RS Ketentuan tentang standarisasi kode diagnosis0
Kepala unit kerja rekam medis 5
Pelaksana pelayanan rekam medis 10
Pelaksana pemberi pelayanan kepada Ketentuan tentang standarisasi kode prosedur/ 0tindakan
pasien 5
10
Ketentuan tentang standarisasi definisi yang digunakan
0
5
10
Ketentuan tentang standarisasi simbol, termasuk0 yang tidak bo
5
10

Ketentuan tentang standarisasi 0


Singkatan, termasuk yang tidak 5
boleh digunakan 10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan desiminasi data dan 0


Kepala unit kerja rekam medis informasi kepada yang 5
Pelaksana pelayanan rekam medis berwenang 10
Pelaksanaan desiminasi harus tepat waktu 0
5
10
Pelaksanaan sesuai dengan format yang ditentukan
0
5
10
Pelaksanaan oleh staf rekam medis 0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Peran pelaksana pelayanan dalam membangun0SIRS


Kepala unit SIRS 5
Pelaksana pemberi pelayanan 10
Peran manajemen dan staf dalam membangun 0SIRS
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Kepala unit rekam medis Upaya perlindungan rekam medis 0


Pelaksana pelayanan rekam medis dari: 5
kehilangan dan kerusakan 10
Kepala unit rekam medis
Pelaksana pelayanan rekam medis

gangguan dan penyalah-gunaan 0


5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pelatihan manajemen 0


Manajer RS informasi sesuai kebutuhan dalam lingkup 5
Kepala unit kerja kerjanya 10

Penyediaan data dan informasi untuk mendukung0 manajemen


5
10
Penggunaan data dan informasi klinis untuk pengambilan
0 kepu
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pengembangan regulasi dan 0


Manajer RS SPO 5
Kepala unit kerja 10
Kepala unit SIRS

Pelaksanaan adaptasi penggunaan 0


regulasi dari luar RS 5
dapat diimplementasikan 10

Pelaksanaan retensi regulasi dan 0


SPO yang sudah tidak berlaku 5
10

Pelaksanaan pemantauan bahwa regulasi 0


dan SPO diimplentasikan 5
dengan benar 10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan pencatatan dalam rekam 0


Kepala unit rekam medis medis 5
Pelaksana pelayanan rekam medis 10
Pelaksana pelayanan kepada pasien Sistem penyimpanan dan pengambilan rekam
0 medis
(DPJP, dokter ruangan, perawat pelaksana, 5
dan tenaga kesehatan lainnya) 10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Sistem pencatatan rekam medis, 0


Kepala unit rekam medis yang meliputi informasi tentang: 5
Pelaksana pelayanan rekam medis Identitas pasien 10
Pelaksana pelayanan kepada pasien
(DPJP, dokter ruangan, perawat pelaksana,
dan tenaga kesehatan lainnya)
Pimpinan RS
Kepala unit rekam medis
Pelaksana pelayanan rekam medis
Pelaksana pelayanan kepada pasien Hasil pemeriksaan untuk menetapkan diagnosis0
(DPJP, dokter ruangan, perawat pelaksana, 5
dan tenaga kesehatan lainnya) 10
Justifikasi pelayanan dan pengobatan 0
5
10
Hasil pelayanan/pengobatan 0
5
10
0
5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pengisian rekam medis pasien 0


Kepala unit rekam medis gawat darurat yang memuat tentang: 5
Kepala unit gawat darurat Jam kedatangan pasien 10
Pelaksana pelayanan rekam medis
Pelaksana pelayanan gawat darurat Kesimpulan setelah penanganan/pengobatan selesai
0
5
10
Kondisi pasien yang dipulangkan 0
5
10
Instruksi tindak lanjut pelayanan 0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Siapa saja staf RS yang berwenang 0


Kepala unit rekam medis mengisi rekam medis 5
Kepala unit kerja yang terkait 10
dengan pelayanan kepada pasien (rawat
jalan, rawat inap, rawat intensif, dll)
Pelaksana pelayanan rekam medis Penjelasan tentang lembar rekam medis 0
yang berlaku
5
10

Pengendalian dalam pengisian rekam medis


0
5
10

Pelaksanaan bila melakukan koreksi atau penulisan


0 ulang
5
10

Identifikasi bagi staf yang mempunyai 0


kewenangan dalam 5
mengisi rekam medis 10
Proses evaluasi bahwa hanya staf yang berwenang
0 yang memp
5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Kepastian untuk dapat mengidentifikasi 0


Kepala unit rekam medis staf yang 5
Kepala unit kerja yang terkait mengisi rekam medis 10
dengan pelayanan kepada pasien (rawat Waktu pengisian rekam medis dapat diketahui 0
jalan, rawat inap, rawat intensif, dll) 5
Pelaksana pelayanan rekam medis 10

Waktu pengisian rekam medis, meliputi tanggal0dan jam


5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Pelaksanaan review rekam medis 0


Kepala unit rekam medis yang dilakukan: 5
secara teratur 10
Kepala unit kerja yang terkait menggunakan sampel yang tepat 0
dengan pelayanan kepada pasien (rawat 5
jalan, rawat inap, rawat 10
intensif, dll) oleh tenaga medis, keperawatan dan 0
Pelaksana pelayanan rekam medis tenaga kesehatan lain yang 5
berwenang mengisi rekam medis 10

fokus pada ketepatan 0 dan lengkap


waktu, dapat terbaca
5
10
pengisian rekam medis sesuai dengan regulasi 0 yang berlaku
5
10
meliputi rekam medis pasien yang masih 0
dirawat dan yang sudah 5
pulang 10

sebagai bagian dari program mutu RS 0


5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Penggunaan informasi dalam penyusunan 0SPO pelayanan kedok


Penyedia dan pengelola data RS 5
(misalnya Kepala Unit Rekam Medis dan 10
SIRS)

Manajemen RS menggunakan data dan 0


informasi dari luar RS, 5
misalnya untuk menilai indikator 10
mutu
0
5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Prosedur permintaan data 0


Penyedia dan pengelola data RS 5
(misalnya Kepala Unit Rekam Medis dan 10
SIRS) Laporan RS tentang data-data RS 0
ke lembaga Pemerintah 5
10
TELUSUR SKOR`

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Kalau ada sumber data eksternal 0


Penyedia dan pengelola data RS 5
(misalnya Kepala Unit Rekam Medis dan 10
SIRS) Pelaporan sesuai ketentuan yang berlaku 0
5
10
Melaksanakan analisis data dengan cara 0
membandingkan 5
data-data dari luar RS 10

Pengamanan dan kerahasiaan data 0


5
10
TELUSUR

SASARAN TELUSUR MATERI

Pimpinan RS Ketersediaan referensi untuk mendukung: 0


Penanggung jawab perpustakaan Pelayanan pasien 5
(kalau ada) 10
Penanggung jawab IT (kalau ada) Pendidikan klinik 0
Tenaga medis dan tenaga kesehatan lain 5
Clinical instructor (CI) 10
Riset 0
5
10
Manajemen 0
5
10
Harapan pengguna informasi 0
5
10
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses perencanaan SDM dalam pola ketenagaan
0
Manajer SDM 5
Kepala unit kerja 10
Persyaratan jabatan untuk masing- 0
masing jabatan dalam 5
pola ketenagaan 10
Manajer SDM
Kepala unit kerja

Penetapan pola ketenagaan mengacu 0


dan sesuai dengan 5
peraturan perundangan yang berlaku 10

TELUSUR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Uraian tugas masing-masing staf 0
Manajer SDM RS 5
Kepala unit kerja 10
Staf pelaksana Uraian tugas mereka yang termasuk 0
kategori a) sampai 5
dengan d) 10

Uraian tugas semua jajaran dan staf RS 0


5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses penerimaan staf 0
Manajer SDM 5
10
Proses evaluasi kualifikasi staf baru 0
5
10
Proses penetapan staf 0
5
10
Keseragaman proses diseluruh 0
RS 5
10
Bukti implementasi seluruh proses 0
5
10
TELUSUR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses kredensial untuk staf klinis 0
Ketua Komite Medik 5
Ketua dan anggota Subkomite 10
Kredensi
Proses evaluasi staf klinis baru 0
5
10
Proses evaluasi oleh unit kerja 0
5
10
Regulasi RS tentang frekuensi evaluasi 0
berkelanjutan terhadap 5
staf klinis 10
Pendokumentasian evaluasi staf klinis 0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses penerimaan staf non- klinis yang 0
Manajer SDM sesuai dengan 5
Ketua unit/department terkait persyaratan jabatan 10

Proses evaluasi staf klinis baru 0


5
10
Proses evaluasi oleh unit kerja 0
5
10
Regulasi RS tentang frekuensi evaulasi berkelanjutan
0 terhadap
5
10
Pendokumentasian evaluasi staf klinis 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Manajer SDM Regulasi tentang pemeliharaan informasi kepegawaian
0
Staf pelaksana kepegawaian 5
10
Dalam file kepegawaian ada bukti kualifikasi staf
0
5
10
Adanya uraian tugas untuk staf 0
5
10
Dalam file kepegawaian ada riwayat pekerjaan0(CV)
5
10
Dalam file kepegawaian ada bukti hasil evaluasi0
5
10
Dalam file kepegawaian ada catatan pelatihan 0yang diikuti
5
10
Pemutakhiran file kepegawaian 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan perencanaan SDM 0
Manajer SDM 5
Staf pelaksana kepegawaian 10
Proses penetapan perencanaan 0
SDM 5
10
Penetapan perencanaan SDM 0
didasarkan pada pola ketenagaan 5
yang ditetapkan berdasarkan 10
ketentuan/pedoman yang berlaku

Proses penetapan penugasan staf 0


5
10
Penetapan tentang pelaksanaan alih tanggung 0
jawab
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan evaluasi 0
Manajer SDM penempatan staf dan pola 5
Staf pelaksana kepegawaian ketenagaan 10
Pelaksanaan revisi pola ketenagaan 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan orientasi staf baru 0
Manajer SDM 5
Kepala unit diklat 10

Staf pelaksana kepegawaian Pelaksanaan orientasi karyawan kontrak (outsourcing)


0
Staf pelaksana diklat 5
10

Pelaksanaan orientasi tenaga sukarela kalau ada


0
5
10
Pelaksanaan orientasi mahasiswa atau pelajar magang
0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses identifikasi kebutuhan pelatihan 0
Manajer SDM sesuai kebutuhan 5
Staf pelaksana kepegawaian kegiatan peningkatan mutu dan 10
keselamatan pasien
Proses perencanaan pelatihan 0
5
10
Pelaksanaan pelatihan karyawan secara kontinyu
0
5
10
Pelatihan yang dilaksanakan sesuai 0
dengan kompetensi dalam 5
standar profesi 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan pelatihan CPR/RJP 0
Manajer SDM 5
10
Kepala unit diklat Pelatihan yang diberikan secara teratur untuk mempertahankan
0
Staf pelaksana diklat 5
10
Kriteria kelulusan pelatihan 0
5
10
Staf pelaksana diklat

Proses pelatihan ulang sesuai dengan 0


kebutuhan masing- 5
masing staf 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Fasilitas yang tersedia untuk diklat 0
Manajer SDM 5
Kepala unit diklat 10
Staf pelaksana diklat Alokasi waktu pelatihan untuk masing-masing 0staf
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses evaluasi program pelatihan 0
Manajer SDM 5
Kepala unit diklat 10
Staf pelaksana diklat Laporan akademik bagi staf yang 0
mengikuti pendidikan dengan 5
biaya rumah sakit 10

Data staf yang mengikuti 0


pelatihan di rumah sakit 5
10
Data izin, ijasah dan sertifikat pelatihan staf rumah
0 sakit
5
10

Tersedianya nara sumber dan 0


clinical instructur yang kompeten 5
10
Pelaksanaan orientasi dan pelatihan 0
yang terintegrasi 5
dengan program mutu, keselamatan 10
pasien dan PPI
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Perencanaan program K3RS 0
Manajer SDM 5
Kepala unit diklat 10
Staf pelaksana diklat Pelaksanaan pelayanan kesehatan staf rumah sakit
0
5
10
Pelaksanaan program mutu dan 0
K3RS 5
10
Pemberian vaksinasi dan imunisasi untuk staf rumah
0 sakit
5
10
Proses penanganan staf rumah sakit 0
yang terpapar penyakit 5
infeksius, terkait dengan program PPI 10

TELUSUR SKOR
SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan staf rumah sakit yang dapat 0
Ketua Komite Medik melaksanakan asuhan 5
Ketua Subkomite Kredensi pasien secara mandiri (SPK dg 10
Manajer SDM RKK)
Kepala unit Proses kredensial dan dokumentasinya 0
Staf pelaksana pelayanan 5
10

Proses verifikasi ijasah dan surat tanda 0


registrasi dari sumber 5
aslinya 10

Proses pemutakhiran data kredensial 0


5
10

Pengumuman kualifikasi terkini dari staf medis 0baru untuk dapa


5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan review file kredensial staf 0
Ketua Komite Medik medis 5
Ketua Subkomite Kredensi (rekredensial) minimal 3 tahun sekali oleh 10
sub komite kredensial
Manajer SDM Penetapan SPK dg RKK oleh direktur 0
Staf pelaksana pengurusan izin 5
10

Dokumentasi perpanjangan SPK 0


dg RKK 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses kredensial dan rekredensial dalam 0
Ketua Komite Medik menetapkan 5
Ketua Subkomite Kredensi kewenangan klinis dalam penugasan 10
Staf medis pelaksana pelayanan pertama dan ulang

Proses penetapan penugasan ulang 0


5
10

SPK dengan RKK di-Informasikan oleh 0


pimpinan rumah sakit ke 5
seluruh unit pelayanan dan staf medis 10

Pelaksanaan pelayanan staf medis sesuai 0


dengan rincian 5
kewenangan kliniks yang ditetapkan 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses evaluasi pelaksanaan 0
Ketua Komite Medik pelayanan oleh staf medis 5
Ketua Subkomite Kredensi minimal setahun sekali 10
Ketua Subkomite Mutu
Ketua Subkomite Etika dan
Disiplin Profesi
Staf pelaksana pelayanan Penetapan proses evaluasi pelaksanaan 0
pelayanan staf 5
medis 10

Proses evaluasi yang berdasarkan pada 0


data dan kesesuaian 5
dengan SPO pelayanan kedokteran yang 10
berlaku
Proses evaluasi dengan melakukan audit medis
0
5
10

Pendokumentasian proses evaluasi 0


5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses pengumpulan kredensial untuk staf keperawatan
0
Ketua Komite/Manajer/Pejabat 5
Keperawatan 10
Manajer SDM Pendokumentasian izin, ijasah, sertifikat pelatihan
0 dan riwayat
Staf keperawatan 5
Staf kepegawaian 10
Proses verifikasi terhadap data kepegawaian0
5
10
Pendokumentasian berkas kredensial staf keperawatan
0
5
10
Pengesahan kredential 0
5
10
Proses keabsahan kredensial staf 0
keperawatan yang bukan 5
pegawai rumah sakit 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penugasan kerja klinis staf keperawatan 0
Ketua Komite/Manajer/Pejabat berdasarkan hasil 5
Keperawatan kredensial 10
Manajer SDM Proses penugasan sesuai dengan 0
Staf keperawatan peraturan perundang-undangan 5
Staf kepegawaian yang berlaku 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Manajer terkait staf keperawatan Pelaksanaan partisipasi staf keperawatan 0
Kepala unit kerja keperawatan dalam peningkatan 5
Staf pelaksana keperawatan mutu RS 10
Proses evaluasi kinerja 0
5
10
dokumentasi 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Prosedur kredensial staf tenaga kesehatan 0
Manajer SDM 5
Ketua Komite Medik atau komite tenaga 10
kesehatan lainnya Pendokumentasian izin, ijasah, sertifikat 0
Staf pelaksana terkait pelatihan, riwayat 5
hidup dan hal lain yang relevan 10
Proses verifikasi atas data-data tersebut 0
5
10
Pendokumentasian data kepegawaian staf 0
5
10

Kelengkapan data staf dalam berkas kepegawaian


0
5
10
Proses keabsahan kredensial staf yang 0
bukan pegawai rumah 5
sakit 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses penyusunan penugasan klinis 0
Manajer SDM sesuai standar profesi dan 5
kompetensi staf 10
Kepala unit kerja Dasar acuan proses penugasan tersebut 0
Staf pelaksana kepegawaian 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses partisipasi aktif 0
Manajer SDM 5
Kepala unit kerja 10
Staf pelaksana kepegawaian Penilaian kinerja 0
5
10
Doumentasi dan verfikasi 0
5
10
FEKSI (PPI)
TELUSUR SKOR
SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pembentukan Panitia PPI, 0
Kepala/Ketua unit kerja yang terkait PPI pengorganisasian, operasional, 5
Anggota Panitia PPI program kerja, pelaksanaannya 10
Kualifikasi Ketua dan anggota 0
Panitia PPI 5
10

Uraian tugas Ketua dan anggota 0


Panitia PPI 5
10

TELUSUR Skor
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan tata hubungan kerja Panitia PPI denga
0 seluruh unit
Kepala/Ketua unit kerja yang terkait PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Pelaksana pelayanan yang terkait dengan Pelaksanaan koordinasi kegiatan 0
program PPI (dokter, keperawatan, PPI dengan dokter 5
sanitasi, rumah tangga, petugas linen 10
dan laundry, dsb) Pelaksanaan koordinasi kegiatan 0
PPI dengan perawat 5
10
Pelaksanaan koordinasi kegiatan 0
PPI dengan profesional bidang PPI 5
10

Pelaksanaan koordinasi kegiatan 0


PPI dengan pihak urusan rumah 5
tangga 10

Pelaksanaan koordinasi kegiatan 0


PPI dengan pihak/tenaga lainnya 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penyusunan program PPI yang mengacu 0
Ketua Panitia PPI pada ilmu pengetahuan 5
terkini 10
Anggota Panitia PPI Penyusunan program PPI 0
Pelaksana pelayanan yang terkait dengan berdasarkan regulasi nasional 5
program PPI 10
Program PPI di RS 0
5
10
Pelaksana pelayanan yang terkait dengan
program PPI

Program PPI berdasarkan standar sanitasi 0


nasional
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pola ketenagaan Panitia PPI 0
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Penganggaran program PPI 0
5
10
Dukungan SIRS untuk program 0
PPI 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program kerja Panitia PPI, yang 0
Ketua Panitia PPI meliputi: 5
Anggota Panitia PPI Upaya menurunkan risiko infeksi pada 10
Pelaksana pelayanan yang terkait dengan pelayanan pasien
program PPI Upaya menurunkan risiko infeksi pada tenaga
0 kesehatan
5
10

Kegiatan surveillance untuk mendapatkan angka


0 infeksi
5
10
Sistem investigasi pada outbreak penyakit infeksi
0
5
10
Regulasi RS dalam penyusunan program kerja Panitia
0 PPI
5
10
Monitoring dan evaluasi angka infeksi 0
5
10
Kegiatan sesuai dengan besarnya 0
RS, lokasi geografis RS, macam 5
pelayanan RS dan pola penyakit 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program PPI pada semua unit kerja pelayanan pasien
0
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Kepala unit kerja dan Pelaksana Program PPI untuk staf RS dalam upaya PPI 0
pelayanan yang terkait dengan program 5
PPI 10
Program PPI untuk pengunjung 0
RS dalam upaya PPI 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Data infeksi RS meliputi a) s/d f) 0
Ketua Panitia PPI 5
10
Anggota Panitia PPI Analisis data 0
5
10
Tindakan atas hasil analisis dalam upaya PPI 0
5
10
Asesmen risiko infeksi pada pelayanan 0
RS, minimal setahun 5
sekali 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Identifikasi terhadap proses pelayanan yang berisiko
0 infeksi
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan 0
risiko infeksi pada 5
sluruh proses pelayanan 10
Hasil kajian dan rekomendasi untuk 0
diterbitkannya regulasi, 5
pelatihan untuk staf RS, serta perubahan 10
prosedur dalam upaya menurunkan risiko
infeksi
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Cara pembersihan peralatan dan metode sterilisasi
0 di RS
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Kepala unit sterilisai Pelaksanaan pembersihan peralatan, 0
Kepala unit linen dan laundry disinfeksi dan sterilisasi yang dilaksanakan 5
Pelaksana unit sterilisasi di 10
Pelaksana unit linen dan laundry luar Unit Sterilisasi
Pelaksana pelayanan pengguna alat
steril Penyelenggaraan linen dan laundry di RS 0
5
10
Monitoring dan evaluasi terhadap proses 0
pembersihan peralatan, 5
disinfeksi dan sterilisasi di seluruh 10
RS
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Regulasi RS tentang pengawasan peralatan 0 kadaluwarsa
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Kepala unit sterilisai
Pelaksana unit sterilisasi Regulasi RS tentang pengaturan peralatan0dan material yang d
5
Pelaksana pelayanan pengguna alat
10
steril
Pelaksana pelayanan yang menggunakan
peralatan re-use Pelaksanaan kedua regulasi tersebut 0
5
10
Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan 0regulasi tersebu
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh0
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Kepala unit sanitasi Pengelolaan darah dan komponen darah 0
Pelaksana unit sanitasi 5
Pelaksana pelayanan kamar jenazah 10
Pengelolaan jenazah dan kamar jenazah 0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan pengumpulan limbah medis berupa
0 benda tajam d
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Kepala unit sanitasi
Pelaksana unit sanitasi/petugas
kebersihan
Pimpinan RS
Ketua Panitia PPI
Anggota Panitia PPI
Kepala unit sanitasi Pelaksanaan pembuangan/ 0
Pelaksana unit sanitasi/petugas pemusnahan limbah medis 5
kebersihan berupa benda tajam dan jarum 10

Evaluasi terhadap seluruh proses 0


pelaksanaan pengelolaan limbah 5
medis berupa benda tajam dan jarum 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan sanitasi dapur dan proses 0
Ketua Panitia PPI penyiapan makanan 5
Anggota Panitia PPI dengan upaya meminimalkan risiko 10
Kepala unit sanitasi kontaminasi/ infeksi
Kepala unit gizi/dapur Proses pengontrolan terhadap fasilitas 0
Pelaksana unit sanitasi/petugas yang digunakan untuk 5
pengolahan makanan sehingga dapat 10
kebersihan
Pelaksana pelayanan gizi RS mengurangi risiko kontaminasi/infeksi

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan kriteria risiko akibat dampak renovasi
0 atau pekerjaa
Ketua Panitia PPI 5
10
Anggota Panitia PPI Pelaksanaan pemantauan kualitas udara 0
Ketua Panitia K3 akibat dampat renovasi 5
Kepala unit peneliharaan sarana atau pekerjaan pembangunan, serta 10
RS kegiatan sebagai upaya PPI
Penanggungjawab sanitasi RS

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penyelenggaraan perawatan isolasi 0
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Pimpinan keperawatan
Pelaksana keperawatan
Pimpinan RS
Ketua Panitia PPI
Anggota Panitia PPI
Pimpinan keperawatan Pengaturan perawatan yang terpisah 0
Pelaksana keperawatan antara pasien penyakit 5
menular dengan pasien lain yang 10
mempunyai risiko tinggi, yang rentan
akibat imunosupresi atau sebab lain,
termasuk staf RS
Pengelolaan pasien dengan infeksi 0
airborne pada saat ruang 5
bertekanan negatif sedang tidak tersedia 10

Pengaturan alur pasien dengan penyakit penular 0


5
10
Ketersediaan ruang bertekanan negatif 0
dan mekanisme pengawasannya, dan 5
penyediaan 10
ruang pengganti saat ruang bertekanan
negatif tidak tersedia
Pelatihan staf yang melayani pasien infeksius 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan area penggunaan 0
Ketua Panitia PPI APD 5
Anggota Panitia PPI 10
Pimpinan keperawatan Prosedur pemakaian APD 0
Pelaksana keperawatan 5
10
Penetapan area cuci tangan, disinfeksi tangan0 atau disinfeksi
5
10
Prosedur cuci tangan dan disinfeksi dan implementasinya
0
5
10
Sumber/referensi yang digunakan 0
sebagai acuan 5
panduan hand hygiene 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program peningkatan mutu RS dan keselamatan
0 pasien terkait
Ketua Panitia PPI 5
Ketua Panitia Mutu 10
Ketua Panitia Keselamatan Pasien
Anggota Panitia PPI Monitoring dan evaluasi 0
pelaksanaan PPI dalam program 5
Anggota Panitia Mutu
peningkatan mutu RS dan 10
Anggota Panitia Keselamatan keselamatan pasien
Pasien
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Identifikasi risiko infeksi terkait dengan pelayanan
0 kesehatan
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Indikator angka infeksi terkait dengan pelayanan 0 kesehatan
5
10
Analisis data angka infeksi untuk menilai 0
kecenderungan (trend) 5
infeksi terkait dengan pelayanan 10
kesehatan
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan 0
PPI
5
Ketua Panitia PPI 10
Anggota Panitia PPI Analisis epidemiologi kejadian infeksi 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Tindak lanjut hasil analisis berdasarkan risiko, data
0 dan kecende
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Upaya menurunkan risiko infeksi 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan komparasi angka infeksi RS dengan
0 RS lain
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10

Pelaksanaan komparasi 0
angka infeksi RS dengan acuan terb
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan komunikasi hasil pengukuran kepada
0 staf medis
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10
Pelaksanaan komunikasi hasil pengukuran kepada
0 staf
5
10
keperawatan
Laporan hasil pengukuran kepada manajemen 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Laporan 0
pelaksanaan program PPI ke Kemkes atau Dinas Kes
Ketua Panitia PPI 5
Anggota Panitia PPI 10

Tindak lanjut terhadap laporan yang disampaikan


0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI

Pimpinan RS Program PPI yang melibatkan seluruh 0


Ketua Panitia PPI staf RS, pasien dan 5
Anggota Panitia PPI keluarga 10

Program pelatihan PPI kepada seluruh staf RS 0


5
10
Program edukasi PPI kepada pasien dan keluarga
0
5
10
Program pelatihan yang meliputi regulasi 0
dan implementasi 5
program PPI 10
Pelaksanaan edukasi kepada staf RS 0
sebagai tindak lanjut dari analisis 5
kecenderungan (trend) 10
data infeksi
NGARAHAN (TKP)
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Adanya penetapan struktur organisasi pengelola
0 dan tata kelol
5
10

Adanya penetapan tanggungjawab dan akuntabilitas


0 pengelola
5
10
Pendokumentasian evaluasi kinerja 0
pengelola dan para 5
manajer. 10
Pendokumentasian penilaian kinerja 0
tahunan terhadap tata 5
kelola pimpinan 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi pemberian persetujuan misi rumah0 sakit
5
10
Pelaksanaan review berkala terhadap misi0rumah sakit
5
10
Pelaksanaan mengumumkan misi RS ke publik
0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi persetujuan renstra dan rencana
0 anggaran tahun
5
10

Adanya ketentuan tentang pendelegasian kewenangan


0
5
10

Implementasi program yang 0


terkait dengan pendidikan para profesional 5
kesehatan serta penelitian 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Adanya RKA yang telah disetujui oleh yang berwenang
0
5
10
Tersedianya sumber daya yang dibutuhkan 0 dalam RKA untuk m
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan pimpinan dan manajer RS 0
5
10

Pelaksanaan eveluasi kinerja pimpinan dan para


0 manajer
5
10
Pelaksanaan evaluasi paling sedikit setahun
0 sekali
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Adanya penetapan program mutu dan keselamatan
0 pasien
5
10

Tersedianya laporan pelaksanaan 0


program mutu dan 5
keselamatan pasien serta tindak lanjutnya 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Persyaratan pendidikan dan pengalaman pimpinan
0 RS/manajer
5
10

Implementasi pengelolaan operasional RS0oleh manajer senior


5
10

IPenyampaian rekomendasi dari manajer 0


senior atau direktur 5
kepada badan pengelola/dewan pengawas 10
tentang kebijakan-
kebijakan yang diperlukan

Implementasi kepatuhan terhadap 0


semua ketentuan yang 5
telah ditetapkan 10
Regulasi rumah sakit ditetapkan dengan mengacu
0 pada peratu
5
10

Tindak lanjut atas hasil laporan dari pengawas 0dan regulator


5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi pengenalan para pimpinan RS 0
5
10
Implementasi penentuan misi RS 0
5
10
Implementasi penyusunan dan 0
penetapan regulasi RS 5
10
Implementasi misi dan regulasi RS 0
tersebut 5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI

Pimpinan RS Implementasi pengembangan dan 0


perbaikan rencana strategi dan 5
operasional dengan tokoh masyarakat 10

Implementasi penyusunan rencana 0


bagi masyarakat bersama pimpinan 5
organisasi pelayanan kesehatan lain 10

Implementasi kerjasama dengan 0


individu atau kelompok pemangku 5
kepentingan dalam rencana stratejik dan 10
operasional

Implementasi promosi kesehatan 0


dan pencegahan penyakit 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pendokumentasian perencanaan jenis asuhan dan
0 pelayanan
5
10
Implementasi asuhan dan 0
pelayanan yang konsisten di RS 5
10
Implementasi renstra RS tentang 0
jens asuhan dan pelayanan 5
10
Implementasi pengkajian dan 0
persetujuan penggunaan teknologi/ 5
peralatan eksperimental 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi penggunaan alat dan 0
perbekalan sesuai rekimendasi 5
yang berwenang 10

Implementasi pengadaan alat dan 0


perbekalan tersebut 5
10
Implementasi penggunaan alat dan 0
perbekalan tersebut 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi seleksi kontrak kerja pelayanan klinis
0 dan manajem
5
10
Pendokumentasian kontrak kerja 0
5
10
Implementasi kontrak kerja 0
tersebut 5
10
Implementasi seleksi dari kontrak klinis 0
5
10

Implementasi seleksi manajemen 0


kontrak 5
10
Implementasi kontinuitas 0
pelayanan meskipun kontrak diakhiri 5
10
TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi evaluasi kontrak 0
kerja terkait program peningkatan mutu 5
dan keselamatan pasien rumah sakit 10

Implementasi evaluasi kontrak kerja dengan0 pihak luar terkait pr


5
10

Tindak lanjut hasil analisis dari 0


kontrak kerja tersebut 5
10

TELUSUR SKOR

SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi penetapanpelayanan pelayanan
0 yang akan diberik
5
10

Implementasi pemberian kewenangan praktisi


0 independen diluar
5
10

Implementasi pemberian 0
kewenangan sesuai yang dipersyaratkan 5
10
Implementasi monitoring kinerja 0
praktisi independen tersebut 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi pelatihan manajemen mutu 0
Manajer keperawatan 5
10

Implementasi partisipasi dalam 0


peningkatan mutu dan keselamatan 5
pasien 10

Implementasi penilaian kinerja profesional 0


5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi regulasi penerimaan staf 0
Staf terkait 5
10
Implementasi regulasi untuk retensi 0
staf 5
10
Implementasi pelatihan staf 0
5
10
Implementasi pelatihan seluruh unit kerja di RS 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Struktur organisasi RS dan unit 0
kerja 5
10

Struktur tersebut sesuai dengan 0


kompleksitas RS 5
10
Implementasi dukungan komunikasi antar profesi0
5
10

Implementasi perencanaan klinik 0


dan pengembangan kebijakan 5
10
Implementasi pengawasan isu etika profesi 0
5
10
Implementasi pengawasan mutu 0
pelayanan klinik 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Persyaratan jabatan 0
5
10

Pendokumentasian uraian jabatan 0


5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi keseragaman 0
pendokumentasian program kerja tiap unit 5
10
Isi dokumen tersebut menguraikan 0
pelayanan saat ini dan yang direncanakan 5
10

Implementasi regulasi tiap unit kerja 0


5
10

Implementasi pelatihan staf 0


5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi pengkoordinasian pelayanan tiap departemen
0 atau
5
10

Implementasi pengkoordinasian 0
pelayanan antar depertemen atau 5
pelayanan lain 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implmentasi standar fasilitas dalam 0
pelayanan 5
10
Implementasi pengadaan peralatan 0
medis yang dibutuhkan dalam pelayanan 5
10
Implementasi penyediaan sumber daya manusia
0 yang memberik
5
10

Implementasi penyediaan sumber 0


daya khusus yang memberikan 5
pelayanan 10
Tindak lanjut kekurangan sumber daya 0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Persyaratan jabatan di unit kerja 0
5
10

Implementasi seleksi staf berdasar 0


persyaratan tersebut 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pendokumentasian orientasi staf 0
5
10
Implementasi orientasi tersebut 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi evaluasi mutu dalam pelayanan
0
5
10

Implementasi evaluasi kinerja staf 0


RS 5
10

Implementasi program 0
pengendalian mutu 5
10
Tindak lanjut atas hasil capaian 0
indikator mutu 5
10

Implementasi pelaporan tentang 0


indikator mutu 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Penetapan tentang perlindungan dan 0
hak pasien 5
10
Penetapan program kerja untuk 0
mengelola etika rumah sakit 5
10
Pimpinan mempertimbangkan norma 0
etika nasional dan 5
international dalam mengembangkan 10
etika rumah sakit

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan pemberitahuan kepemilikan RS 0
5
10
Pelaksanaan pemberian pelayanan 0
yang jujur kepada pasien 5
10
Penetapani regulasi RS tentang 0
penerimaan, transfer dan pemulangan 5
pasien 10

Pelaksanaan penagihan biaya pelayanan yang teliti


0
5
10
Tindak lanjut bila terdapat konflik 0
insentif finansial yang merugikan asuhan 5
pasien 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Adanya program kerja panitia etik RS dan sub
0 komite etik dan dis
5
10

Adanya program kerja panitia etik 0


RS dan sub komite etik dan disiplin pada 5
masalah pelanggaran etik dalam 10
pelayanan non klinis
Implementasi dukungan tersebut 0
5
10
Adanya pendokumentasian laporan 0
yang aman masalah etis dan hukum/ legal 5
10

ATAN (MFK)
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Peraturan perundang-undangan fasilitas RS0
Ketua dan staf Panitia K3 5
Ketua unit pemeliharaan sarana 10

Penerapan ketentuan tersebut di 0


RS 5

10
Kesesuaian hasil laporan atau hasil 0
pemeriksaan fasilitas RS oleh petugas 5
yang berwenang 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Adanya pedoman/panduan untuk penanggulangan 0 bencana, K3,
Ketua dan anggota Panitia K3 5
Staf RS 10
Proses pemutakhiran 0
pedoman/panduan tersebut 5
10
Impementasi terhadap 0
pedoman/panduan yang dibuat 5
10
Proses evaluasi secara teratur terhadap pedoman/panduan
0 terse
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pelaksanaan pengawasan dan 0
Kepala unit pemeliharaan sarana pengarahan manajemen risiko 5
Ketua dan anggota Panitia K3 fasilitas/ lingkungan RS 10
Tenaga pengawas Persyaratan petugas yang boleh 0
melakukan pengawasan dan pengarahan 5
10
Rencana kerja dari petugas 0
pengawas 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Tersedianya program monitoring terhadap manajemen
0 risiko fasi
Kepala unit pemeliharaan sarana 5
Ketua dan anggota Panitia K3 10
Tenaga pengawas
Data pemantauannya 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program keselamatan dan 0
Kepala unit pemeliharaan sarana keamanan fasilitas fisik termasuk 5
Ketua dan anggota Panitia K3 memonitor dan mengamankan area yang 10
diidentifikasi sebagai risiko keamanan.
Tenaga pengawas
Staf RS terkait
Pelaksanaan pemberian identitas 0
kepada staf, pengunjung, vendor dan area 5
berisiko 10

Kejadian cedera pada pasien, 0


keluarga, staf dan pengunjung 5
10
Program keselamatan dan 0
keamanan selama masa 5

pembangunan dan renovasi 10

Pemanfaatan fasilitas pengamanan 0


oleh pimpinan RS 5
10
Semua pihak yang berada di area 0
RS mematuhi ketentuan program 5
keselamatan 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Pendokumentasian hasil pemeriksaan fasilitas fisik
0 terkini dan ak
Kepala unit pemeliharaan sarana 5
Ketua dan anggota Panitia K3 10
Tenaga pengawas Tindak lanjut atas temuan dalam 0
Staf RS terkait pemeriksaan fisik untuk mengurangi risiko 5
10
Evaluasi terhadap upaya 0
mengurangi risiko 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Rencana kerja dan anggaran 0
fasilitas RS sesuai peraturan yang berlaku 5
10
Implementasi dari RKA tersebut 0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses identifikasi bahan dan limbah berbahaya
0 dan daftar terba
Ketua dan anggota Panitia K3 5
Staf RS terkait 10

Implementasi dari hasil identifikasi 0


tersebut 5
10

Implementasi sistem pelaporan dan 0


investigasi dari tumpahan, paparan 5
(exposure)dan insiden lainnya 10
Implementasi dari regulasi RS 0
tentang bahan dan limbah 5
berbahaya 10

Implementasi dari penggunaan APD 0


jika terdapat tumpahan dan 5
paparan dari bahan dan limbah berbahaya 10
Dokumen persyaratan staf yang 0
diperbolehkan mengelola bahan dan 5
limbah berbahaya 10

Implementasi pemasangan label 0


pada bahan dan limbah berbahaya. 5
10

Semua pihak yang ada di RS 0


mematuhi rencana penanganan bahan 5
berbahaya 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses identifikasi bencana interbal 0
Ketua dan anggota Panitia K3 dan eksternal di RS 5
Staf RS terkait 10

Implementasi penanggulangan 0
bencana hasil proses identifikasi tersebut 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi ujicoba penanggulangan kedaruratan
0 komunitas se
Staf RS 5
Penyewa lahan RS 10

Hasil tanya jawab/posttest dari 0


ujicoba tersebut 5
10

Semua pihak yang ada di RS 0


mematuhi rencana kesiapan menghadapi 5
bencana 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program K3 pengamanan 0
Ketua dan anggota Panitia K3 kebakaran, asap atau kedaruratan lain 5
Staf terkait yang bukan kebakaran 10

Implementasi program K3 tersebut 0


oleh semua pihak yang ada di RS 5
10

Semua pihak yang ada di RS 0


mematuhi rencana pengamanan kebkaran 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program pengurangan risiko 0
Ketua dan anggota Panitia K3 kebakaran 5
10
Program asesmen risiko kebakaran 0
terhadap pembangunan di atau 5
berdekatan dengan fasilitas 10

Program deteksi dini kebakaran dan 0


asap 5
10
Program meredakan kebakaran dan 0
pengendalian (containment) asap 5
10

Program evakuasi/ jalan keluar bila 0


terjadi kedaruratan akibat kebakaran dan 5
kedaruratan bukan kebakaran 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi uji coba dan 0
Ketua dan anggota Panitia K3 pemeliharaan sistem deteksi kebakaran 5
Staf RS dan pemadaman 10

Program pelatihan staf dalam 0


pengamanan kebakaran 5
10

Program pelatihan staf tersebut 0


dilakukan sekurangnya setahun 5
sekali 10

Implementasi evakuasi pasien 0


5
10
Pendokumentasian ujicoba dan 0
pemeliharaan sistem deteksi dan 5
pemadaman 10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Peraturan larangan merokok 0
Staf RS 5
10

Sasaran peraturan tersebut 0


5
10
Implementasi peraturan tersebut 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program pengadaan dan pemeliharaan peralatan0 medis
Ketua dan anggota unit pemeliharaan 5
sarana RS 10
Daftar inventaris peralatan medis 0
5
10
Implementasi pemeliharaan dan 0
kalibrasi alat 5
10
Implementasi ujicoba alat sesuai penggunaannya
0 dan rekomenda
5
10

Program pemeliharaan preventif 0


5
10
Persyaratan tenaga pemeliharaan 0
peralatan medis. 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Data hasil pemantauan pemeliharaan peralatan
0 medis
5
10

Tindak lanjut dari hasil pemantauan 0


tersebut 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Sistem penarikan produk/alat 0
5
10
Kebijakan atau prosedur penarikan 0
kembali 5
10

Implementasi dari kebijakan atau 0


prosedur tersebut 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi ketersediaan air 0
Ketua dan anggota unit minum 24 jam 5
10
pemeliharaan sarana RS Implementasi ketersediaan listrik 0
24 jam 5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses identifikasi area berisiko 0
Ketua dan anggota unit pemeliharaan tinggi bila terjadi gangguan listrik atau air 5
sarana RS minum 10
Pencegahan terjadinya gangguan 0
listrik atau air minum 5
10
Sumber alternatif listrik atau air minum 0
5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi ujicoba sumber alternatif air minum
0
Ketua dan anggota unit pemeliharaan 5
sarana RS 10

Pendokumentasian hasil uji coba 0


5
10
Implementasi ujicoba sumber 0
alternatif listrik 5
10

Pendokumentasian hasil uji coba 0


5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Proses identifikasi sistem pendukung, gas medis,0ventilasi dan sis
Ketua dan anggota unit pemeliharaan 5
sarana 10
Proses pemeriksaan sistem kunci 0
5
10
Proses ujicoba sistem kunci 0
5
10
Proses pemeliharaan sistem kunci 0
5
10
Tindak lanjut dari hasil pemeriksaan 0
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pemantauan kualitas air 0
5
10
Pemantauan air di ruang 0
hemodialisa 5
10
TELUSUR
SASARAN MATERI
Tenaga pengawas sistem pendukung/ utiliti medis
Pendokumentasian hasil pemantauan sistem pendukung/
0 utiliti
5
10
Tenaga pengawas sistem pendukung/ utiliti medis

Tindak lanjut hasil pemantauan 0


5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Program pelatihan staf RS tentang manajemen
0 fasilitas dan kese
Staf RS 5
Penyewa lahan RS 10

Semua pihak yang ada di RS 0


mengikuti pelatihan tersebut 5
10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Pimpinan RS Implementasi dalam penanggulangan kebakaran0
Staf RS 5
10
Implementasi dalam 0
menghilangkan, 5
mengurangi/meminimalisir atau 10
melaporkan tentang keselamatan,
keamanan dan risiko lainnya.
Implementasi dalam penyimpanan, 0
penanganan dan pembuangan limbah gas 5
medis, bahan dan limbah berbahaya dan 10
yang berkaitan dengan kedaruratan

Implementasi dalam penanganan 0


kedaruratan dan bencana internal atau 5
ekternal (community). 10

TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Staf RS terkait Program pelatihan staf dalam mengoperasikan peralatan
0 medis d
5
10
Program pelatihan staf dalam pemeliharaan peralatan
0 medis dan
5
10
TELUSUR SKOR
SASARAN MATERI
Ketua dan anggota Panitia K3 Uraian tugas Ketua dan anggota Panitia K3 dan Ketua
0 serta angg
Ketua dan anggota unit pemeliharaan 5
sarana 10
Pendokumentasian pelatihan pemeliharaan 0fasilitas RS
5
10
DOKUMEN

Acuan:
PMK 1691/2011 tentang
Keselamatan Pasien RS

Regulasi RS:
Kebijakan/ Panduan Identifikasi pasien
SPO pemasangan gelang identifikasi

DOKUMEN

Kebijakan/ PanduanKomunikasi pemberian informasi dan edukasi yang efektif

SPO komunikasi via telp

DOKUMEN

Kebijakan / Panduan/ Prosedur mengenai


obat-obat yang high
alert
Daftar obat-obatan high alert
alert
Daftar obat-obatan high alert

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan / Panduan / SPO
pelayanan bedah

Dokumen:
Check list

DOKUMEN

Kebijakan / Panduan/ Prosedur


Hand hygiene

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan / Panduan/SPO
asesmen risiko pasien jatuh
Kebijakan/Panduan/SPO
manajemen risiko pasien jatuh
SPO pemasangan gelang risiko jatuh
Regulasi RS:
Kebijakan / Panduan/SPO
asesmen risiko pasien jatuh
Kebijakan/Panduan/SPO
manajemen risiko pasien jatuh
SPO pemasangan gelang risiko jatuh

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan :
5 UU 44/2009 tentang RS
10
Regulasi RS :
0 Regulasi tentang hak pasien dan
5 keluarga
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan Pelayanan Kerohanian
SPO pelayanan kerohanian
Formulir permintaan pelayanan
kerohanian

DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan Pelayanan Kerohanian
SPO pelayanan kerohanian
Formulir permintaan pelayanan
kerohanian
Regulasi RS :
Panduan Pelayanan Kerohanian
SPO pelayanan kerohanian
Formulir permintaan pelayanan
kerohanian

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan sesuai
kebutuhan privasi pasien

DOKUMEN

Regulasi RS :
Ketentuan RS tentang upaya
perlindungan harta milik pasien

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO perlindungan
terhadap kekerasan fisik

Dokumen implementasi :
Daftar pengunjung RS

DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan pelindungan terhadap kekerasan
fisik
SPO perlindungan terhadap kekerasan
fisik

Dokumen implementasi :
Daftar kelompok yang berisiko
fisik
SPO perlindungan terhadap kekerasan
fisik

Dokumen implementasi :
Daftar kelompok yang berisiko

DOKUMEN

Acuan:
UU 29/2004 tentang Praktik
Kedokteran
UU 36/2009 tentang Kesehatan
UU 44/2009 tentang Rumah sakit
PP 10/1966 tentang Wajib
Simpan Rahasia Kedokteran

Regulasi RS :
Regulasi tentang perlindungan terhadap
kerahasian informasi pasien

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPOkomunik asi
efektif untuk mendorong keterlibatan
pasien dan keluarganya dalam proses
pelayanan
Kebijakan/Panduan/SPO cara
memperoleh second opinion di dalam atau
di luar RS

Dokumen implementasi :
Bukti pelaksanaan pelatihan
Sertifikasi pelatihan staf tentang
komunikasi pemberian informasi dan
edukasi yang efektif

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
penjelasan hak pasien dalam pelayanan

Kebijakan/Panduan/SPO tentang
panduan persetujuan tindakan kedokteran

Dokumen:
Formulir pemberian edukasi
Formulir persetujuan / penolakan
tindakan kedokteran
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
panduan persetujuan tindakan kedokteran

Dokumen:
Formulir pemberian edukasi
Formulir persetujuan / penolakan
tindakan kedokteran

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
penjelasan hak pasien dalam pelayanan

Dokumen:
Materi penjelasan
Formulir pemberian penjelasan/edukasi

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
penjelasan hak pasien dalam pelayanan

Dokumen:
Formulir penolakan pengobatan

DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan penolakan resusitasi
(DNR)
SPO penolakan resusitasi
Formulir penolakan resusitasi
DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan manajemen nyeri
SPO asesmen nyeri
SPO pelayanan kedokteran tentang
manajemen nyeri

DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan pelayanan pasien

tahap terminal
SPO pelayanan pasien tahap terminal

Dokumen:
Dokumentasi pelayanan dalam rekam
medis

DOKUMEN

Regulasi RS :
Panduan penyelesaian komplain,
keluhan, konflik atau perbedaan pendapat
pasien dan keluarga
SPO penyelesaian komplain, keluhan,
konflik atau perbedaan pendapat

Dokumen implementasi :
Bukti pemberitahuan proses komplain
atau keluhan
Bukti analisis dan telaah
Laporan penyelesaian
komplain, keluhan, konflik atau
perbedaan pendapat
DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan
pasien dalam pelayanan

DOKUMEN

Acuan:
UU 29/2004 tentang Praktik
Kedokteran
UU 44/2009 tentang Rumah Sakit

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi hak dan tanggung
jawab pasien

Dokumen:
Formulir hak dan tanggung jawab pasien

DOKUMEN

Acuan:
UU 29/2004 tentang Praktik
Kedokteran
UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
PMK 290/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
Manual Persetujuan Tindakan
Kedokteran, KKI, 2006

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan
tindakan kedokteran
Daftar tindakan yang memerlukan
persetujuan tertulis

Dokumen implementasi :
Dokumen informed consent
Formulir persetujuan/ penolakan

DOKUMEN
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi termasuk rencana
pengobatan
Kebijakan/Panduan/SPO
tentang penetapan DPJP

Dokumen:
Formulir pemberian informasi
Formulir penetapan DPJP

DOKUMEN

Acuan:
PMK 290/2008 tentang persetujuan
tindakan kedokteran
Keputusan Dirjen Yanmed
HK.00.06.3.5.1866 tentang Pedoman
Persetujuan Tindakan Medik (Informed
Concent), 1999

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
persetujuan tindakan kedokteran

Dokumen:
Formulir persetujuan/penolakan tindakan
kedokteran
DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
penjelasan dan persetujuan umum

Dokumen:
Formulir persetujuan umum

DOKUMEN

Acuan:
PMK 290/2008 tentang persetujuan
tindakan kedokteran
Keputusan Dirjen Yanmed
HK.00.06.3.5.1866 tentang Pedoman
Persetujuan Tindakan Medik (Informed
Concent), 1999

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
persetujuan tindakan kedokteran

Dokumen:
Formulir persetujuan/penolakan tindakan
kedokteran
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
persetujuan tindakan kedokteran

Dokumen:
Formulir persetujuan/penolakan tindakan
kedokteran

DOKUMEN

Daftar tindakan dan pengobatan yang


memerlukan persetujuan
pasien atau keluarga
Dokumentasi rapat pembahasan daftar tersebut

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi termasuk
mendapatkan hasil penelitian yang
menyangkut pengobatan pasien

Dokumen:
Formulir pemberian informasi
Formulir persetujuan mengikuti penelitian

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang
menyertakan pasien dalam suatu
penelitian, pemeriksaan/
investigasi atau clinical trial

Dokumen:
Formulir persetujuan/ penolakan
penelitian, pemeriksaan/
investigasi atau clinical trial

Dokumen:
Formulir persetujuan/ penolakan

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang keikut
sertaan pasien dalam
penelitian klinis

Dokumen:
Dokumen informasi
Formulir persetujuan/ penolakan keikut
sertaan dalam penelitian klinis

DOKUMEN

Regulasi RS :
Keputusan penetapan komite
/panitia etik penelitian
Kebijkan, Pedoman pengorganisasian
dan pedoman pelayanan komite
etik penelitian
Program kerja komite etik penelitian

DOKUMEN

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan donasi
/ transplantasi organ

Dokumen implementasi :
Dokumen informasi tentang tata cara
untuk menyumbang organ tubuh dan
jaringan tubuh lainnya
Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan donasi
/ transplantasi organ

Dokumen implementasi :
Dokumen informasi tentang tata cara
untuk menyumbang organ tubuh dan
jaringan tubuh lainnya

DOKUMEN

Acuan:
UU 36/2009 tentang Kesehatan

Regulasi RS :
Kebijakan/Panduan/SPO tentang donasi/
transplantasi organ

Dokumen:
Formulir persetujuan/penolakan donor/
transplantasi
Kerjasama dengan lembaga
kemasyarakatan

DOKUMEN

Acuan:
UU 36/2009 Tentang Kesehatan
KMK 1426/Menkes/SK/XII/2006
Regulasi RS:
Penetapan unit kerja yang mengelola
edukasi dan informasi/PKRS
Pedoman pengorganisasian dan
pelayanan unit kerja tersebut/PKRS
RKA Rumah Sakit
Program kerja unit kerja/PKRS

DOKUMEN

Acuan:
UU 29/2004 Tentang Praktik
Kedokteran
UU 36/2009 Tentang
Kesehatan
UU 44/2009 Tentang Rumah
Sakit
PMK 269/Menkes/Per/III/2008
PMK 290/Menkes/Per/III/2008
Kedokteran
UU 36/2009 Tentang
Kesehatan
UU 44/2009 Tentang Rumah
Sakit
PMK 269/Menkes/Per/III/2008
PMK 290/Menkes/Per/III/2008
Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO Panduan
Pemberian Informasi & Edukasi yang
memuat :
a. Langkah awal asesmen pasien &
keluarga
b.Cara penyampaian informasi &
edukasi yang efektif
c. Cara verifikasi bahwa pasien dan
keluarga menerima dan memahami
pendidikan yang diberikan.
Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan
tindakan kedokteran (informed consent)

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/SPO Pelayanan
Rekam Medis yang memuat pencatatan
asesmen a) sampai dengan e)
Kebijakan/Panduan/SPO Panduan
Pemberian Informasi & Edukasi

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO Panduan
Pemberian Informasi & Edukasi

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO
Panduan Pemberian
Informasi & Edukasi

Dokumen implementasi :
Materi edukasi

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO
Panduan Pemberian
Informasi & Edukasi

Dokumen implementasi :
Materi edukasi

DOKUMEN

Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO Panduan
Pemberian Informasi & Edukasi

Dokumen:
Materi edukasi kolaboratif
Sertifikat kompetensi
Bukti pemberian edukasi

DOKUMEN
Acuan:
Pedoman Upaya Peningkatan
Mutu Rumah Sakit, Depkes, 1994

Regulasi RS:
Program Upaya Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien RS
Kebijakan perencanaan, pelaksanaan,
monitoring/ pengawasan, pelaporan
program peningkatan mutu dan
Keselamatan Pasien

Dokumen:
Notulen rapat Komite/Panitia
Mutu
Laporan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien

DOKUMEN

Acuan:
PMK 1691/2011 tentang
Keselamatan Pasien RS
Pedoman Upaya Peningkatan
Mutu Pelayanan RS, Depkes 1994
Panduan Nasional Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (Patient Safety),
Depkes
2008

Regulasi RS:
Program Peningkatan Mutu dan

Keselamatan pasien.

Dokumen:
Laporan indikator mutu dan insiden
keselamatan pasien
Sensus harian
DOKUMEN
Notulen rapat

Regulasi RS:
Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan pasien
Penetapan prioritas kegiatan yang di
evaluasi

Dokumen:
Bukti evalausi
Bukti sasaran keselamatan pasien
merupakan prioritas
DOKUMEN
Observasi :
Ada software/program untuk melakukan
analisa data hasil evaluasi

Dokumen :

Ada anggaran untuk pengadaan


komputer, software untuk sistem
manajemen informasi program
peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.

DOKUMEN

Dokumen :
Kebijakan mekanisme penyampaian
informasi
Bukti informasi yang disampaikan

DOKUMEN

Dokumen:
Program pelatihan
Bukti pelatihan

Materi pelatiahn
Kualifikasi pelatih

DOKUMEN

Regulasi RS:
Pedoman/Panduan/Manual
Mutu/Design Mutu

Dokumen:
Evaluasi dan revisi yang dibuat
Penetapan indikator
Data yang dianalisis
DOKUMEN

Acuan:
PMK 1438/2010 tentang Standar
Pelayanan Kedokteran
Regulasi RS:
Pedoman Klinis , Clinical
Pathway, Protokol/SPO

Dokumen:
Bukti implemetasi clinical
pathway di rekam medis
Bukti telah dilakukan audit

DOKUMEN

Regulasi RS:
Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sistem pencatatan dan pelaporan

Dokumen:
Data indikator mutu
Laporan

DOKUMEN

Regulasi :
Kebijakan indikator yang ditetapkan Sistem
Pencatatan dan pelaporan indikator

Dokumen:
Data indikator mutu
Hasil evaluasi dan tindak lanjut
Regulasi :
Penetapan indikator manajerial di rumah
sakit.
Sistem pencatatan, pelaporan dan analisa
data.

Dokumen:
Data indikator mutu
Hasil evaluasi dan tindak lanjut

DOKUMEN

Regulasi:
Penetapan indikator sasaran keselamatan
pasien di rumah sakit.
Panduan Sistem pencatatan, pelaporan
dan analisa data.

Dokumen:

Data indikator mutu


Hasil evaluasi dan tindak lanjut

DOKUMEN
Regulasi :
Panduan sistem pencatatan dan
pelaporan indikator (termasuk analisa dan
validasi data)

Dokumen:
Data indikator mutu
Hasil evaluasi dan tindak lanjut

DOKUMEN

Dokumen:
Data indikator mutu
Hasil evaluasi berkala

Dokumen :
Hasil analisis evaluasi

DOKUMEN

Regulasi :
SPO validasi data

Dokumen :
Hasil validasi data

DOKUMEN
Regulasi :
SPO validasi data

Dokumen :
Hasil validasi data
Data yang disampaikan kepada publik

DOKUMEN

Regulasi :
Definisi sentinel
Panduan Sistem pencatatan dan
pelaporan insiden keselamatan pasien.

Dokumen :
Hasil Root Cause Analysis mengenai
adanya Insiden Keselamatan Pasien
Tindak lanjut atas hasil RCA

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Penetapan KTD yang harus di analisa
10 Panduan Sistem pencatatan dan pelaporan
0 insiden keselamatan pasien
5
10 Dokumen :
0 Hasil analisis KTD dan laporannya
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN
0 Acuan:
5 PMK 1691/2011 tentang
10 Keselamatan Pasien RS
Panduan Nasional Keselamatan
0
5 Pasien Rumah Sakit (Patient
10 Safety), Depkes 2008
0
5 Regulasi RS :
10 Panduan Sistem pencatatan dan pelaporan
insiden keselamatan pasien
0
Definisi KNC
5
10
Dokumen :
Laporan KNC
Hasil analisis dan tindak lanjutnya

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Program Peningkatan Mutu dan
10 Keselamatan Pasien Rumah Sakit

0 Dokumen :
5 Laporan bulanan dan analisis peningkatan
10 mutu dan keselamatan pasien
Bukti-bukti perbaikan
Tindak lanjut dan hasilnya
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Program peningkatan mutu pelayanan
10 rumah sakit
SK Panitia Mutu RS
0
5 Dokumen :
10 Laporan pelaksanaan kegiatan upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
0 Bukti-bukti perbaikan/perubahan
5 Hasil analisis
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Program manajemen risiko
10
Dokumen:
Analisis FMEA dan tindak lanjutnya
Analisa risk manajemen
0
5
10

0
5
10

Skor DOKUMEN

0 SK Direktur Rumah tentangPembentukan


5 Tim PONEK
10 Kebijakan/ Pedoman/ Panduan tentang :
0 a. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
5 Neonatus
10 b. Penyelenggaraan PONEK 24 jam di
Rumah Sakit

0 c. Rawat Gabung Ibu dan Bayi


5 d. Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif
10 e. Perawatan Metode Kangguru
pada BBLR
f. Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi g.
0 Pelaksanaan Rujukan
5
10 Program :
Rencana Strategi
Rencana Kerja & Anggaran
Program Unit Kerja terkait
0 Pelatihan Tim PONEK
5
10 Dokumen implementasi :
0 Laporan kegiatan
5 Sertifikasi pelatihan PONEK
10 MoU Rujukan dengan RS Rujukan
Notulen rapat

Skor DOKUMEN
0 SK Direktur Rumah tentangPembentukan
5 Tim
10 HIV/AIDS
Kebijakan/ Pedoman/ Panduan tentang :
0 a. Pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA
5 dengan faktor risiko IDU dan penunjang di
10 Rumah Sakit
b. Pelaksanaan Rujukan

Program :
0 Rencana Strategi
5 Rencana Kerja & Anggaran
10 Pelatihan Tim HIV AIDS
Pelatihan HIV AIDS pada unit kerja terkait

0 Dokumen implementasi :
5 Laporan kegiatan
10 Sertifikasi pelatihan HIV AIDS
MoU Rujukan dengan RS Rujukan

0
5
10
0
5
10
0
5
10

Skor DOKUMEN

0 Acuan:
5 SK Direktur Rumah Sakit
10 tentangPembentukan Tim DOTS TB
0 Kebijakan/ Pedoman/ Panduan tentang :
5 a. Pelayanan TB dengan
10

Strategi DOTS
b. Pelaksanaan Rujukan
0
5 Program :
10 Rencana Strategi
Rencana Kerja & Anggaran
Pelatihan Tim DOTS
0
5 Dokumen implementasi :
10 Laporan kegiatan
Sertifikasi pelatihan DOTS
MoU Rujukan dengan RS Rujukan
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur skrining
10 pasien
0
5 Dokumen:
10 Rekam medis
0
5

10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur pendaftaran
10 pasien rawat jalan dan penerimaan pasien
rawat inap
0
Prosedur penahanan pasien untuk
5
10 observasi
Prosedur penanganan pasien bila tidak
tersedia tempat tidur pada unit yang dituju
0
5
10

0
5

10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur
10 TRIAGE
Kriteria transfer/rujukan

Dokumen implemntasi :
0 Rekam medis
5
Sertifikasi pelatihan TRIAGE
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur skrining
10 pasien menetapkan kebutuhan pelayanannya
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan penundaan pelayanan
10 atau pengobatan
Prosedur pemberian informasi
0
5 Dokumen implementasi :
10 Rekam medis

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan komunikasi yang efektif
10 dalam pemberian edukasi dan informasi
Prosedur pemberian informasi tentang :
o pelayanan yang dianjurkan
0
5 o hasil pelayanan yang diharapkan
10 o perkiraan biaya

Dokumen implementasi :
rekam medis
0 website/ brosur/ leaflet
5
10

0
5
10

0
5
10

0 Regulasi RS :
5 kebijakan RS dalam mengidentifikasi
10 hambatan dalam populasi pasiennya
0 Prosedur mengatasi, membatasi,
5 mengurangi hambatan
10
Dokumen implementasi :
Data cakupan RS
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer
10 pasien
Kriteria masuk & keluar pelayanan
intensif
0
5 Dokumen implementasi :
10 Proses penyusunan kriteria
0 Rekam medis
5 Sertifikasi pelatihan transfer
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer
10 pasien
Kriteria transfer

0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur transfer
10 pasien
Panduan/Prosedur koordinasi pelayanan,
tentang pelayanan DPJP, UTW
Medical staff bylaws
0
5 Dokumen implementasi :
10 Rekam Medis
0
5
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur
10 pemulangan pasien, termasuk cuti
Discharge Planning List
Dokumen implementasi :
Rekam Medis
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 Kriteria rujukan ke RS lain

0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10 MoU

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan yang menetapkan bahwa
10 resume asuhan pasien dibuat oleh DPJP
0 sebelum pasien pulang dari rumah sakit
5
10 Dokumen implementasi :
0 Rekam medis
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan yang menetapkan resume
10 pasien berisi :
a. Alasan masuk rumah sakit.
0 b. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang
5 penting.
10 c. Prosedur diagnosis dan pengobatan yang
0 telah dilakukan.
5 d. Pemberian
10 medikamentosa dan pemberian obat waktu
pulang.
e. Status/kondisi pasien waktu pulang.
0
f. Instruksi follow-up /
5
tindak lanjut.
10
0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Prosedur pembuatan resume pd
10 pelayanan RJ
0 Format dan Isi Resume pelayanan
5 RJ
10 Dokumen impementasi :
0 rekam medis
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 pasien
Dokumen impementasi :
rekam medis
0
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Regulasi tentang penolakan pelayanan
10 atau pengobatan
Dokumen impementasi :
rekam medis
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 pasien, termasuk Penanggung jawab
0 pelayanan rujukan, tranportasi rujukan
5 Dokumen implementasi :
10 MoU rujukan
0 Rekam medis
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 pasien

0
5 Dokumen implementasi :
10 Daftar RS dengan pelayanannya
MoU rujukan
SKOR DOKUMEN
0 Regulasi RS :
5 Regulasi tentang transfer inter hospital
10
0
5 Dokumen implementasi :
10 Rekam medis
0
5
10
0
5
10

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur rujukan
10 pasien, termasuk pendamping, UTW-nya
0
5 Dokumentasi implementasi :
10 Rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Regulasi tentang transportasi rujukan,
10 pemulangan
Dokumen implementasi :

Bukti pemeliharaan transportasi


MoU
0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
10
0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SP O
10 tentang Asesmen Informasi Pasien Rawat
Jalan dan Rawat Inap
0
5
Dokumen:
10
Hasil asesmen pada rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
10 KMK tentang standar profesi

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SP
10
0 O tentang Pelayanan Rekam
5 Medis
10
0 Dokumen:
5 Asesmen pasien rawat inap
10 Asesmen pasien rawat jalan

SKOR DOKUMEN
0 Acuan:
5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
10
Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SP O
0 tentang Pelayanan Rekam Medis
5
10 Dokumen:
0 Rekam medis rawat jalan
5 Rekam medis rawat inap
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 UU 29 2004 tentang Praktik
10 Kedokteran
PMK 269/Menkes/Per/III/2008

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SP O
tentang Pelayanan Rekam Medis

Dokumen:
0 Rekam medis rawat jalan
5 Rekam medis rawat inap
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
10
0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/Panduan/
10
0 SPO tentang Pelayanan Rekam
5 Medis
10
Dokumen:
Rekam medis gawat darurat

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
10
Dokumen:
0 Hasil asesmen di rekam medis
5
Bukti konsultasi
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
10
0 Dokumen:
5 Hasil asesmen dan tindak lanjutnya di
10 rekam medis
Bukti konsultasi

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
10 tambahan, khusus atau lebih mendalam:
o Anak-anak
o Dewasa Muda
o Lanjut usia yang lemah
o Sakit terminal
o Pasien dengan rasa nyeri
yang kronis dan intens
o Wanita dalam proses melahirkan
o Wanita dalam proses terminasi kehamilan
o Pasien dengan kelainan emosional atau
gangguan jiwa
o Pasien diduga ketergantungan obat atau
alkohol
o Korban kekerasan atau terlantar
o Pasien dengan infeksi atau penyakit
menular
o Pasien yang mendapatkan kemoterapi
atau radiasi
o Pasien yang daya imunnya direndahkan

Dokumen:
Hasil asesmen tambahan, khusus atau lebih
mendalam dan tindak lanjutnya di rekam
0 medis
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
10 pasien terminal

0 Dokumen:
5 Hasil asesmen dan tindak lanjutnya di
10 rekam medis
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
10 pasien

0 Dokumen:
5 Hasil asesmen khusus dan tindak lanjutnya
10 di rekam medis
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang rencana
10 pemulangan pasien
0 Dokumen:
5 Hasil identifikasi dan rencana pemulangan
10 di rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Rekam medis
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Praktik Laboratorium
10 Kesehatan Yang Benar, Depkes,
2008

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/SPO
10 pelayanan laboratorium
Program laboratorium
0
5 Dokumen:
10 Sertifikat mutu
0 MoU dengan laboratorium diluar rumah
5 sakit
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 KMK 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang
10 Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
KMK 1087/Menkes/SK/VIII/2010

0 tentang Standar Kesehatan dan


5 Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
10 Pedoman Praktik Laboratorium
Kesehatan Yang Benar, Depkes,
2008

Regulasi RS:
0 Kebijakan/Pedoman/SPO pelayanan
5 laboratorium
10 Kebijakan/Panduan/SPO tentang B3 dan
APD
0 Kebijaka/Panduan/SPO tentang
5 K3RS
10 Program laboratorium

Dokumen:
0 Pelaksanaan pelatihan
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 KMK 370 tahun 2007 tentang standar
10 profesi ahli tehnologi laboratorium kesehatan

Regulasi RS:
Pedoman pengorganisasian laboratorium
(pola ketenagaan)
0
5 Dokumen:
10
Sertifikat kompetensi

0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Program mutu pelayanan laboratorium
10
0 Dokumen:
5 Laporan kerja
10
0
5
10

0 Regulasi RS:
5 Program mutu pelayanan laboratorium
10
0 Dokumen:
5 Laporan kerja
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Operasional dan
10 Pemeliharaan Peralatan Kesehatan,
Depkes, 2001
0
5 Dokumen:
10
Bukti proses pengelolaan peralatan
0
5 Bukti pemeliharaan berkala
10 Bukti kalibrasi
0
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pelayanan farmasi
10 (tentang pengelolaan reagensia)
0
5 Dokumen:
10 Daftar reagensia
Laporan stok dan proses pengadaan
0 reagensia
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/SPO
10 pelayanan laboratorium
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Hasil pemeriksaan laboratorium
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 SK PenunjukanBukti pelaksanaan
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Program mutu laboratorium
10
0 Dokumen:
5 Bukti pelaksanaan program
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Bukti PME laboratorium
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 SK penunjukan beserta uraian
10 tugasnya
Laporan tentang pelaksanaan kontrol
0 mutu
5 MoU dengan laboratorium luar/lain
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Penetapan dokter spesialis di rumah
10 sakit
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 KMK 1012/Menkes/SK/XII/2008 tentang
10 Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di
Sarana
Pelayanan Kesehatan

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/SPO
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 MoU dengan pelayanan radiologi di luar
10 rumah sakit

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pengorganisasian
10 SK penunjukan

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Hasil pemeriksaan radiologi
10 Evaluasi ketepatan waktu
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Program unit radiologi
10
0 Dokumen:
5 Hasil monitoring dan evaluasi
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Daftar perbekalan farmasi untuk pelayanan
10 radiologi
0 Hasil monitoring dan evaluasi
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 SK Kepala unit radiologi
10 SK penanggung jawab administrasi
0 pelayanan radiologi
5 Pedoman/SPO pelayanan radiologi
10 Program unit radiologi, termasuk kegiatan
mutu
0 Hasil evaluasi
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Dokumen:
5 Bukti pelaksanaan kegiatan mutu
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 SK penunjukan beserta uraian
10 tugasnya
Laporan tentang pelaksanaan kontrol
0 mutu
5 MoU dengan unit radiologi luar/lain
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 SK penugasan klinis
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Regulasi RS :
5 Kebijakan, Panduan, Prosedur, tentang
10 asuhan pasien yang seragam di seluruh
0 rumah sakit
5 Kompetensi /kewenangan/UTW PPK dalam
10 pelayanan

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5
10 Kebijakan, Panduan, Prosedur mengenai
0 pengintegrasian dan koordinasi aktivitas
5 asuhan pasien
10
0 Dokumen implementasi :
5
10 Pengkajian dokter, perawat dan praktisi
kesehatan lainnya dalam rekam medis : a.l.
Catatan Terintegrasi.

0 Regulasi Pemberian asuhan pasien


5 Dokumen implemetasi :
10 Penjabaran dgn pola SOAP (Subjektif,
Objektif, Asesmen, Plan
) di rekam medis
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan yang menetapkan
10
0 tentang :
5 o Pemberian asuhan pasien; o Permintaan
10 pemeriksaan diagnostik imajing dan
pemeriksaan laboratorium klinik termasuk
indikasi klinis/ rasional;
0 o Tiap pengecualian di pelayanan khusus
5 seperti IGD
10 dan Unit Pelayanan Intesif;
0 o Kompetensi/kewenangan
5 PPK yg menuliskan perintah;
10 o dilokasi mana perintah tersebut dicatat
dalam rekam medis pasien, a.l. Catatan
Terintegrasi

Dokumen implementasi :
Rekam medis
Formulir permintaan pemeriksaan

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
0
5
10

0 Regulasi RS :
5 Panduan Komunikasi pemberian informasi
10 dan edukasi yang efektif
0 SPO pemberian informasi
5 Formulir pemberian informasi
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien risiko tinggi
0 Kebijakan/ panduan/ prosedur pemberian
5 pelayanan risiko tinggi
10
0 Dokumen implementasi :
5 Daftar pasien dan pelayanan yg berisiko
10 tinggi
Sertifikasi pelatihan PPK

SKOR DOKUMEN
0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien gawat darurat
0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur pelayanan
10 resusitasi
0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur
10 penanganan, penggunaan, dan
0 pemberian darah dan komponen darah.
5 Dokumen implementasi :
10 Rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien tahap terminal
0 Kebijakan/ panduan/ prosedur pelayanan
5 pasien dengan alat
10
0 bantu hidup
5 Dokumen implementasi :
10 Rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien dengan penyakit menular
0 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
5 pasien immuno- suppressed
10 Dokumen implementasi :
0 Rekam medis
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien dialisis
Dokumen implementasi :
Rekam medis
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur
10 pelayanan pasien dengan alat
pengikat (restraint) Dokumen implementasi :
Rekam medis
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien rentan, lanjut usia, anak-anak dengan
0 ketergantungan bantuan dan risiko
5 kekerasan.
10 Dokumen implementasi :
0 Rekam medis
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien kemoterapi
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 gizi
0 SPO pemberian edukasi
5 Formulir pemberian edukasi
10
0 Dokumen implementasi :
5 Daftar menu makanan pasien rawat inap
10 Pengkajian status gizi dalam rekam medis
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Pedoman pelayanan
10 gizi
Prosedur penyiapan makanan
Prosedur penyimpanan makanan
0
Prosedur penyaluran makanan
5
10
Dokumen implementasi :
0
Laporan proses/kegiatan
5
10 Jadwal pemberian makanan
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan pelayanan gizi
10 Prosedur perencanaan terapi nutrisi
0 Prosedur pemberian terapi nutrisi
5 Prosedur memonitor terapi nutrisi
10
0 Dokumen implementasi :
5 Pengkajian status gizi dalam rekam medis
10
0
5
10

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ panduan/ prosedur
10 manajemen nyeri

0 Dokumen implementasi :
5 Pengkajian nyeri dalam rekam medis
10 Dokumen pelatihan
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur pelayanan
10 pasien tahap terminal yang memuat :
0 o memastikan bahwa gejala- gejalanya akan
5 dilakukan asesmen dan dikelola secara tepat.
10 o memastikan bahwa pasien dengan
penyakit terminal dilayani dengan hormat
0 dan respek.
5 o melakukan asesmen keadaan pasien
10 sesering mungkin

sesuai kebutuhan untuk


mengidentifikasi gejala- gejala.
o merencanakan pendekatan preventif dan
terapeutik
dalam mengelola gejala- gejala.
o menyampaikan isu yang sensitif seperti
autopsi dan
donasi organ
o menghormati nilai yang dianut pasien,
agama dan preferensi budaya
o mengikutsertakan pasien dan keluarganya
dalam semua aspek pelayanan;
o memberi respon pada masalah-masalah
psikologis, emosional, spiritual dan budaya
dari pasien dan keluarganya.
o mendidik staf tentang pengelolaan gejala-
gejala.
Dokumen implementasi :
o Rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Kebijakan/ Panduan/ prosedur
10
0 pelayanan pasien tahap terminal
5 yang memuat :
10 o memastikan bahwa gejala- gejalanya akan
dilakukan asesmen dan dikelola secara tepat.
o memastikan bahwa pasien dengan
penyakit terminal dilayani dengan hormat
dan respek.
o melakukan asesmen keadaan pasien
sesering mungkin sesuai kebutuhan untuk
mengidentifikasi gejala- gejala.
o merencanakan pendekatan preventif dan
terapeutik dalam mengelola gejala- gejala.
0
5
10

0
5
10

0
5
10

keluarganya.
o mendidik staf tentang pengelolaan gejala-
gejala.
Dokumen implementasi :
Rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang pelayanan anestesi di RS


5
10 Dokumen :
Daftar pelayanan anestesi, sedasi
0 moderat/dalam
5 Daftar sumber anestesi dari luar RS
10 berdasarkan rekomendasi direktur/PJ
0 Pelayanan Anestesi
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Regulasi pelayanan anestesi
5 UTW PJ Pelayanan Anestesi
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi pelayanan anestesi


5 (termasuk sedasi moderat/dalam)
10
Dokumen :
Keterlibatan PPK dlm penyusunan
0 kebijakan, prosedur
5 Daftar PPK sedasi
10 Surat kompetensi/kewenangan
0 para PPK terkait
5 Asesmen prasedasi dalam rekam medis
10 pasien
Hasil pemantauan pasien selama sedasi
0 Kriteria untuk pemulihan dari sedasi
5
10

0
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi pelayanan anestesi


5
10 Dokumen :
Daftar PPK anestesi,
kompetensi/kewenangan
Bukti pencatatan asesmen praanestesi
dan prainduksi dalam rekam medis
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi pelayanan anestesi


5
10 Dokumen :
0 Bukti pencatatan perencanaan pelayanan
5 aneatesi dalam rekam medis
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi persetujuan tindakan kedokteran


5
10 Dokumen :
Materi edukasi
0
Formulir persetujuan/ penolakan tindakan
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen :
5 Rekam medis pasien
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi pemberian anestesi


5 Dokumen :
10 Bukti hasil pemantauan status fisiologis
pasien selama pemberian anestesi dalam
rekam medis
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN
0 Regulasi monitoring pasca anestesi
5 Dokumen :
10 Daftar PPK pelayanan ruang pulih
0 Hasil pemantauan selama di ruang
5 pemulihan dalam rekam medis
10 Kriteria pemindahan pasien dari unit pasca
anestesi/ruang pulih
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen :
5 Kewenangan klinis
10 Asesmen pra operasi dalam rekam medis

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan :
5 Manual Konsil Kedokteran Indonesia
10 tentang persetujuan tindakan kedokteran

0 Regulasi tentang komunikasi yang


5 efektif dalam pemberian edukasi dan
10 informasi

Dokumen :
Formulir informed consent
Formulir persetujuan/ penolakan tindakan
0
kedokteran
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Prosedur bedah dan tentang


5 laporannya
10 Dokumen :
Laporan operasi dalam rekam medis
pasien
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Prosedur monitoring pasca bedah


5 Dokumen :
10 Bukti pemantauan status fisiologis pasien
selama pembedahan dalam rekam medis
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen :
5 Bukti rencana asuhan pasca bedah dalam
10 rekam medis

0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
10 KMK 1197/2004 tentang Standar
Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
0 Regulasi RS :
5 Kebijakan pelayanan farmasi
10 Pedoman pengorganisasian farmasi
0 Pedoman pelayanan farmasi
5
10 Dokumen:
Formularium rumah sakit
Referensi produk farmasi
Bukti review
0
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 SK pengangkatan
10 Pedoman pengorganisasian farmasi
(uraian jabatan)
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Pedoman Pelayanan Farmasi
10 Prosedur tentang penanganan bila terjadi
0 ketidaktersediaan stok obat di RS
5
10 Dokumen implementasi :
0 Daftar stok obat RS
5 MoU dengan pemasok obat
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan pengawasan obat di unit
10 SK pembentukan PFT
0 Pedoman pelayanan farmasi tentang :
5 pengawasan dan distribusi obat di RS
10
Dokumen implementasi :
0 Form usulan obat baru
5 Daftar obat baru
10 Proses revisi formularium
Notulen rapat

0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Pedoman pelayanan tentang pengadaan
10 obat
SPO persediaan obat habis
SPO ketidaktersediaan obat di RS
0
5 Dokumen implementasi :
10 Bukti permintaan yang tidak tersedia di RS
0
5
10
SKOR DOKUMEN

Regulasi :
Pedoman pelayanan tentang penyimpanan
opbat
0 SPO penyimpanan obat
5 SPO penyerahan obat
10
0 Dokumen implementasi :
5 Laporan narkotik & psikotropik
10 Bukti pengecekan

0 Formulir edukasi
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Pedoman pelayanan tentang
10 penyimpanan produk nutrisi, radioaktif dan
0 obat sample
5 SPO penyimpanan produk nutrisi,
10 SPO penyimpanan radioaktif
SPO penyimpanan obat sample
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Kebijakan penyimpanan obat emergensi


5 Pedoman pelayanan tentang pengelolaan
10 obat emergensi
SPO penyimpanan obat emergensi
SPO penggantian obat emergensi yang
0 rusak atau kadaluarsa
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan penarikan obat
10 Kebijakan pengelolaan obat kadaluarsa
0 Pedoman / prosedur pelayanan tentang
5 penarikan obat, pengelolaan obat kadaluarsa
10 dan pemusnahan obat
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan/ pedoman/ prosedur pelayanan
10 tentang :
o Pemesanan obat
0 o Pencatatan obat
5 o Ketidakjelasaan dalam
10 peresepan
o Pemusnahan obat
0 Medical staf bylaws
5
10 Dokumen implementasi :
0 MoU dengan pihak luar
5 Penulisan resep
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

Regulasi :
Pedoman pelayanan tentang penulisan
resep

0 Dokumen implementasi :
5 Resep/ FPO
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan penulisan resep/ FPO
10 Kebijakan batasan penulisan resep
SK direktur tentang yang berhak
menuliskan resep dan yang berhak menulis
FPO oleh unit serta daftar orangnya
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Pedoman/ prosedur pelayanan tentang
10 penyiapan dan
penyaluran obat dan produk steril
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan yang menetapkan
10
0 petugas yang berwenang
5 menelaah pesanan obat
10 Pedoman pengorganisasian
Pedoman/ prosedur pelayanan tentang :
o Penulisan, pembacaan dan kelengkapan
resep
o Pengaturan menghubungi petugas yang
0 menulis resep
5 Panduan interaksi obat
10
Dokumen implementasi :
Rekam medis
0 Jadwal penerimaan obat
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan/ pedoman/ prosedur pelayanan
10 yang menetapkan sistem penyaluran obat
secara akurat dan waktu pelayanan obat
0
5
10
Dokumen implementasi :
Bukti pengeluaran obat
Bukti pengecekan keakurasian penyaluran
0 obat
5 Laporan indikator mutu waktu pelayanan
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan yang menetapkan staf yang
10 berwenang memberikan obat
Pedoman pengorganisasian yang memuat
uraian jabatan

Dokumen implementasi :
Surat ijin kerja
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan waktu tunggu pelayanan obat
10 Pedoman/ prosedur verifikasi pesanan
0 obat berdasarkan
5 jumlah, dosis dan rute pemberian
10
0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan/ pedoman/ prosedur pelayanan
10 yang memuat pengelolaan obat yang dibawa
pasien ke RS, ketersediaan dan penggunaan
0 obat sample
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Panduan patien safety yang menetapkan :
10 o efek pengobatan sebagai IKP
0 o IKP/KTD dicatat dalam rekam
5 medis
10 o Pelaporan IKP/KTD

0 Dokumen implementasi :
5 Rekam medis
10 Laporan IKP/KTD
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 SK panitia keselamatan pasien
10 Kebijakan tentang identifikasi
0 KNC dan pelaporannya
5 Pedoman pengorganisasian dan
10
0 pelayanan panitia keselamatan
5 pasien
10
Dokumen implementasi :
0 Laporan KNC
5 Laporan IKP
10 Analisis RCA atau FMEA atas IKP
yang terjadi

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 UU 36/2009 Tentang Kesehatan
10 KMK 1426/Menkes/SK/XII/2006
0 Regulasi RS:
5 Penetapan unit kerja yang mengelola
10 edukasi dan informasi/PKRS
0 Pedoman pengorganisasian dan pedoman
5 pelayanan unit kerja tersebut/PKRS
10 RKA Rumah Sakit
Program kerja unit kerja/PKRS
0
5 Dokumen:
10 Data populasi pasien RS
Brosur. Leaflet tentang pelayanan RS

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pelayanan unit kerja pemberi
10 informasi/PKRS
0 Program kerja unit kerja/PKRS
5
10 Dokumen/bukti informasi:
Brosur, leaflet dsb.
0 Website
5 Dan lain-lain
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pelayanan unit kerja pemberi
10 informasi/PKRS

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pelayanan unit kerja
10 pemberi informasi/PKRS
Ketentuan tentang rapat
0 Dokumentasi:
5
rapat/pertemuan
10
Surat Edaran
0
Pengumuman
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 SK Penetapan unit kerja (Panitia, Komite
10 atau KSM)
Ketentuan tentang rapat

Dokumentasi:
0 rapat/pertemuan
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN
0 Regulasi RS:
5 Kebijakan tentang kewajiban
10 melaksanakan komunikasi terkait informasi
kondisi pasien

0 Dokumentasi:
5 pelaksanaan komunikasi atau transfer
10 informasi
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman tentang pelayanan/
10 penyelenggaraan rekam medis
0
5 Dokumentasi:
10 Dokumen rekam medis untuk masing
0 profesi tenaga kesehatan
5 Dokumen review dan bukti pembaharuan
10 rekam medis

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang transfer
10 pasien

0 Dokumen:
5 Dokumen transfer
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Sumber informasi yang tersedia,


5 misalnya:
10 Pola penyakit
0
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/SPO tentang akses
10 pasien untuk mendapat informasi
0 kesehatannya
5 Dokumen permintaan informasi
10
Dokumen:
0 Evaluasi pelaksanaan
5
10
0
5
10

0 Acuan:
5 UU 29/2004 Tentang Praktik
10 Kedokteran
UU 44/2009 Tentang Rumah
Sakit
PMK 269/Menkes/Per/III/2008
0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/SPO tentang
10 pengaturan keamanan dan permintaan
0 informasi, termasuk data
5 Dokumen permintaan informasi
10
0 Dokumentasi pelaksanaan
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
10
0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/SPO tentang retensi
10 rekam medis, termasuk pemusnahan rekam
medis
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kode diagnosis
10 Kode prosedur/ tindakan
0 Definisi yang digunakan
5 Simbol, termasuk yang tidak boleh
10 digunakan
0 Singkatan, termasuk yang tidak boleh
5 digunakan
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen pelaporan sesuai ketentuan


5 yang berlaku
10
0 Dokumen evaluasi penyampaian data
5 dan informasi oleh pengguna data
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi rapat
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/SPO tentang
10 perlindungan dari:
o Kehilangan dan kerusakan o Gangguan
dan penyalah- gunaan rekam medis
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen bukti pelatihan


5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 UU 44/2009 Tentang Rumah


5 Sakit (Pasal 13)
10

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang perubahan
10 regulasi RS, meliputi:
Pengembangan dan perubahan regulasi
0 Adaptasi regulasi nasional sebagai regulasi
5 RS
10 Retensi regulasi yang sudah dinyatakan
tidak berlaku
Pemantauan pelaksanaan regulasi
(misalnya oleh SPI)
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
5
10
0 Regulasi RS:
5 Pedoman Pelayanan/Penyelenggaraan
10 Rekam Medis (Sistem penomoran RM)

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen rekam medis


5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen rekam medis


5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 UU 29/2004 Tentang Praktik


5 Kedokteran
10 UU 44/2009 Tentang Rumah
Sakit
PMK 269/Menkes/Per/III/2008
0 Regulasi RS:
5 Kebijakan Pelayanan Rekam Medis
10 Pedoman Pelayanan/Penyelenggaraan
Rekam Medis, beserta lampiran berkas
0 rekam medis yang berlaku di RS
5
10 Dokumen:

0 Dokumen rekam medis


5
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen rekam medis


5
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 UU 29/2004 Tentang Praktik


5 Kedokteran
10
0 UU 44/2009 Tentang Rumah
5 Sakit
10 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
0 Regulasi RS:
5 Panduan upaya peningkatan mutu
10 RS
Indikator mutu terkait review
0 pengisian rekam medis
5
10 Dokumen:
0 Dokumen pelaksanaan review
5 Dokumen pelaksanaan program mutu
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 PMK 1438/Menkes/Per/IX/2010
5
10

0 SPO Pelayanan Kedokteran


5 Hasil analisis data dalam upaya
10
peningkatan mutu RS
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen data
5 Dokumen pelaporan data
10
0
5
10
SKOR` DOKUMEN

0 UU 29/2004 Tentang Praktik


5 Kedokteran
10 UU 36/2009 Tentang Kesehatan
0 UU 44/2009 Tentang Rumah
5 Sakit
10 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
0
5
10

0
5
10

0 Struktur organisasi RS
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 KMK 81/2004 tentang Pedoman
10 Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan
0 KMK tentang standar profesi tenaga
5 kesehatan
10 Pedoman unit

Regulasi RS:
Pola ketenagaan RS
0
5
10

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pengorganisasian rumah
10 sakit dan unit kerja
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan/SPO
10 penerimaan staf
0
5 Dokumen:
10 SK pengangkatan staf
0
5
10
0
5
10
0
5
10

0 Regulasi RS:
5 Peraturan Internal Staf Medis
10
Dokumen:
0 Bukti evaluasi
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Dokumen:
5 Bukti proses penerimaan staf dan
10 evaluasi berkelanjutan
Bukti evaluasi
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 File kepegawaian
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Pola ketenagaan rumah sakit
10 Proses penetapan pola ketenagaan
0 Administrasi terkait proses kepegawaian
5 dalam mutasi staf rumah sakit
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Bukti evaluasi
10 Revisi pola ketenagaan
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Orientasi umum rumah sakit
10 Orientasi khusus pada masing-

0 masing unit kerja


5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Standar profesi
10
Regulasi RS:
0 RKA
5 Program diklat
10
0 Dokumen:
5 Bukti pelaksanaan pelatihan
10 Sertifikat pelatihan
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 RKA
10
0 Program diklat
5
10 Dokumen:
0 Bukti pelaksanaan pelatihan
5 Sertifikat pelatihan
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 RKA
10 Program diklat
0 Program unit kerja
5
10 Dokumen:
Bukti pelaksanaan pelatihan
Sertifikat pelatihan
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 RKA
10 Program diklat
0 Program unit kerja
5
10 Dokumen:
SK clinical instructur
0 Bukti pelaksanaan pelatihan
5 Sertifikat pelatihan
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Program kerja K3 RS
10 Program pelayanan kesehatan staf
0 Program vaksinasi dan imunisasi
5 SPO penangan staf yg terpapar penyakit
10 infeksius terkait program PPI
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Dokumen:
5 Penetapan dan pengumuman staf medis
10 yang dapat melakukan asuhan pasien secara
mandiri (SPK dgn RKK)
0 Proses dan data kredensialing
5 Verifikasi ijasah dan STR dari sumber
10 aslinya

0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen RS:
5 Bukti proses rekredensial
10 Penetapan SPK dg RKK oleh

0 direktur
5 Bukti perpanjangan SPK dg RKK
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan dan proses pemberian surat
10 penugasan klinis dengan rincian kewenangan
klinis pada penugasan pertama dan
penugasan ulang
Pedoman keputusan untuk penugasan
0 ulang (kriteria a sd f sebagai review kinerja)
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 1438/2010 tentang Standar
10 Pelayanan Kedokteran

Regulasi RS:
SPO Pelayanan Kedokteran
0 Program kerja Komite Medik
5
10 Dokumen:
Bukti pelaksanaan evaluasi
0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 1796/2011 tentang Registrasi
10 Tenaga Kesehatan
0
5 Regulasi RS:
10 Panduan kredensial staf keperawatan
0
5
10 Dokumen:
0 Berkas kepegawaian staf keperawatan
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 1796/2011 tentang Registrasi
10 Tenaga Kesehatan
0 KMK 369/2007 tentang Standar
5 Profesi Bidan
10 KMK 378/2007 tentang Standar
Profesi Perawat Gigi
SKOR DOKUMEN
0 Dokumen:
5 Bukti keterlibatan staf keperawatan dalam
10 kegiatan peningkatan mutu rumah sakit
0 Review kinerja staf keperawatan
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 1796/2011 tentang Registrasi
10 Tenaga Kesehatan
Standar Profesi
0
5
10 Regulasi RS:
Kebijakan/Panduan/SPO proses kredensial
0
staf tenaga kesehatan
5
10
Dokumen:
0 Bukti proses kredensi
5
Berkas kepegawaian
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Standar profesi
10
0 Dokumen:
5 Dokumen penugasan
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Bukti partisipasi dalam kegiatan
10 peningkatan mutu RS
0 Review staf bila ada indikasi terkait temuan
5 pada upaya peningkatan mutu RS
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Acuan:
5 Pedoman Manajerial Pencegahan dan
10 Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas
0 Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007
5 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
10 Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes
0 Perdalin JHPIEGO, 2007
5
10 Regulasi RS:
SK Panitia PPI

Pedoman pengorganisasian Panitia


PPI
Skor DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pengorganisasian Panitia PPI
10 (khususnya tentang Tata Hubungan Kerja)
0 Pedoman pelayananan/operasional
5 Panitia PPI
10
0 Dokumen:
5 Notulen rapat
10 Bukti dokumentasi lainnya, misalnya surat
0 menyurat
5
10

0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Kepmenkes
10 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
0 Persyaratan Kesehatan
5 Lingkungan Rumah Sakit
10 Kepmenkes
0 875/Menkes/SK/VIII/2001
5 tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan
10 Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan
Kepmenkes
876/Menkes/SK/VIII/2001
tentang Pedoman Teknis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan
Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
Indonesia, Depkes, 2000
Pedoman Pengendalian Infeksi
Nosokomial Di RS, Depkes, 2001
Pedoman Pelayanan Pusat
Sterilisasi (CSSD) di RS, Depkes,
2002
Panduan Pencegahan Infeksi untuk
0
5
10

Regulasi RS:
Pedoman pelayanan/operasional
Panitia PPI
Program kerja Panitia PPI

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pedoman pengorganisasian Panitia
10 PPI (pola ketenagaan)
0 RKA RS
5
10 Adanya SIRS untuk program PPI
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Manajerial Pencegahan dan
10 Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas
Kesehatan Lainnya,
0 Depkes, 2007
5
10

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan dan pedoman
10 pelayanan/operasional kerja Panitia
0 PPI
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Program kerja Panitia PPI


5 Bukti pelaksanaan
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Laporan Panitia PPI


5 Hasil analisis dan rekomendasi
10
0 Tindak lanjut hasil analisis dan
5 rekomendasi
10 Hasil asesmen risiko infeksi pada setiap
0 unit kerja pelayanan
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Notulen rapat
5 Laporan Panitia PPI
10 Surat usulan
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di
10 Rumah Sakit, Depkes, 2009
0 Pedoman Manajemen Linen di
5 Rumah Sakit, Depkes, 2004
10
Regulasi RS:
Pedoman dan SPO pelayananan/operasional
0 Unit Sterillisasi
5 Pedoman dan SPO pelayananan/operasional
10 Unit Linen dan Laundry
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Panduan dan SPO tentang
10 pengawasan peralatan kadaluwarsa
Kebijakan/Panduan dan SPO tentang
0 pemakaian ulang (re-use) peralatan dan
5 material
10
Dokumen monitoring dan evaluasi
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
10 Indonesia, Depkes, 2000
0 Pedoman penatalaksanaan pengelolaan
5 limbah padat dan limbah cair di rumah sakit,
10 Depkes,
0 2006
5 Standar Kamar Jenazah, Depkes,
10 2004

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
pengelolaan limbah RS
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
pelayanan kamar jenazah
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
10 Indonesia, Depkes, 2000
Pedoman penatalaksanaan pengelolaan
limbah padat dan limbah cair di rumah sakit,
Depkes,
2006

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
pengelolaan limbah RS
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
10 Indonesia, Depkes, 2000
Pedoman Manajerial Pencegahan dan
0 Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas
5 Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007
10 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes
Perdalin JHPIEGO, 2007
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah
Sakit, Depkes 2003

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
penyelenggaraan persiapan makanan
Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
pengontrolan fasilitas terkait penyiapan
makanan

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Kepmenkes
10 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang
0 Standar Operasional Pengambilan
5 dan Pengukuran Sampel Kualitas
10 Udara Ruangan Rumah Sakit

Regulasi RS:
Kebijakan/Pedoman/Panduan kriteria risiko
akibat dampak renovasi atau pekerjaan
pembangunan (konstruksi) baru
Penetapan pemantauan kualitas udara

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang
10 perawatan pasien penyakit menular
0
5
10

0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 PMK 1691/2011 tentang
10 Keselamatan Pasien RS
0 A Guide to the Implementation of the WHO
5 <ultimodel Hand
10 Hygiene Improvement Strategy,
0 2009
5
10 Regulasi RS: Kebijakan/Panduan/SPO tentang:
0 Area yang menggunakan APD
5 Prosedur pemakaian APD
10 Area yang harus cuci tangan,
0 disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan
5 Prosedur cuci tangan dan disinfeksi
10

SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Pedoman Upaya Peningkatan Mutu
10 Pelayanan Rumah Sakit, Depkes,
1994
0 PMK 1691/2011 tentang
5 Keselamatan Pasien RS
10 Panduan Nasional Keselamatan
Pasien Rumah Sakit (Patient Safety), Depkes
2008

Regulasi RS:
Pedoman upaya peningkatan mutu
pelayanan RS
Pedoman Keselamatan Pasien RS
SKOR DOKUMEN

0 Data pemantauan angka infeksi termasuk


5 indikator angka infeksi
10 Notulen rapat pembahasan
0 Laporan Panitia PPI
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan PPI


5
10 Hasil analisis epidemiologi
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Perubahan regulasi berdasarkan hasil analisis


5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Bukti data RS lain


5 Bukti data acuan
10 Hasil analisis

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Bukti komunikasi, misalnya dalam forum


5 rapat
10 Dokumen laporan Panitia PPI
0 kepada manajemen RS
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN
0 Dokumen laporan kepada Kemkes atau
5 Dinas Kesehatan
10 Bukti tindak lanjut atas laporan

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Program kerja Panitia PPI


5 Bukti implementasi pelatihan dan edukasi
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Pengorganisasian rumah sakit
10 Hospital Bylaws
SK pengangkatan

Dokumentasi :
0 Bukti evaluasi kinerja
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Ketentuan di Hospital bylaws,
10
0 o Yang menyetujui visi dan misi rumah sakit
5 o Yang melakukan review berkala
10 o Yang mengumumkan visi &
misi ke publik.

Dokumentasi :
SK Misi rumah sakit
Dokumen review berkala
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS
5 Ketentuan di Hospital by:laws :
10 o Yang menyetujui renstra
o Yang meneyetujui rencana
0 tahunan
5 o Yang menyetujui kebijakan dan prosedur
10 o Yang menyetujui pendidikan para
profesional kesehatan serta penelitian,
0 kemudian memberikan pengawasan
5 terhadap mutu program.
10
Dokumen
SK pemilik ttg renstra & RKA
SK pendelegasian kewenangan
Hospital By Laws
Regulasi rumah sakit untuk operasional
rumah sakit

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Ketentuan di hospital bylaws :
10 o Yang memberikan persetujuan atas
0 anggaran modal dan operasional rumah sakit
5 o Yang mengalokasikan sumber daya
10
Dokumen:
RKA

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Ketentuan di hospital by laws ;
10 o Yang menetapkan Direktur rumah sakit
o Evaluasi kinerja Direktur
0
5
Dokumen
10
SK penetapan direktur dan pejabat
0 struktural lainnya
5 Dokumen penilaian kinerja
10 Laporan bulanan & rapat evaluasi

SKOR DOKUMEN
0 Acuan:
5 Pedoman upaya peningkatan mutu
10 RS, Depkes, 1994
Pedoman Nasional Keselamatan
Pasien RS, Depkes, 2008
0 PMK 1691/2011 tentang
5 Keselamatan Pasien RS
10
Regulasi RS:
Kebijakan/pedoman/SPO tentang
perencanaan, monitoring, pelaporan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Dokumentasi :
Laporan bulanan dan tindak lanjutnya

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Persyaratan Direktur RS
10 Uraian tugas Direktur

0 Dokumentasi :
5 Persyaratan jabatan dan dokumen
10 pendukung
Laporan bulanan kpd dewan pengawas
0 Hasil inspeksi dan rekomendasi
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 SK pengangkatan
10 Dokumen bukti proses penetapan misi RS
0 Bukti pelaksanaan rapat koordinasi
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 Undangan rapat dinkes
10 Pertemuan perkumpulan- perkumpulan di
rumah sakit. Misal perkumpulan diabet,
Rapat dan notulen rapat koordinasi dgn
0
pemangku kepentingan
5
Dokumen pelaksanaan, surat tugas
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Penetapan jenis pelayanan yang ada di
10 rumah sakit
0 Kebijakan kajian untuk alat atau bahan
5 obat baru,
10 Dokumentasi :
0 Renstra
5 Profil RS dan brosur RS serta
10
0 dokumen bukti
5 Rapat koordinasi dan laporan bulanan
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi:
5 Kebijakan seleksi, perencanaan,
10 pengadaan obat dan peralatan habis pakai

Dokumentasi :
0 Bukti dokumen pengadaan fasilitas
5 RS
10 Daftar alat dan obat standar
0 Daftar mutasi alat dan obat.
5
10
SKOR DOKUMEN
0 Regulasi :
5 Kebijakan/SPO pemilihan, penetapan dan
10 monitoring kontrak.manajerial dan kontrak
klinis
0
Kebijakan mengakhiri kontrak
5
10
0 Dokumentasi :
5 Bukti kontrak
10 Dokumen kontrak yg berkaitan dgn
pelayanan pasien
0
5 Dokumen kontrak terkait pelayanan klinis
10 Bukti kontrak baru shg menjamin
kontinuitas pelayanan

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi :
5 Kebijakan monitoring klinik
10 Dokumentasi :
Survei kepuasan
Dokumen kontrak dan evaluasi kinerja
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi
5 SK Dir yang menetapkan jenis pelayanan
10 apa saja yang dirujuk
Kredensialing pelaksana Praktik mandiri
0 yang menerima konsul dari RS
5
10 Dokumentasi :
Daftar dokter kerja sama
Kontrak kerja
Dokumen kredensial
Audit kinerja
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi
5 Program diklat
10

0 Dokumentasi :
5 Bukti pelatihan manajemen mutu
10 Laporan bulanan
Bukti dokumen penilaian kinerja
0 profesional
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi:
5 Regulasi RS tentang penerimaan staf
10
0 Dokumentasi :
5 SK penunjukan
10 sertifikt pelatihan
0 Program pelatihan seluruh unit
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 Struktur Organisasi RS dan unit kerja
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi:
5 Regulasi RS tentang persyaratan jabatan
10 Regulasi RS tentang uraian jabatan

Dokumentasi :
0 Sertifikasi dan dokumen pendukung
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi:
5 Kebijakan dan prosedur
10 Formulir usuan obat, bahan habis pakai,
0 peralatan, agar seragam
5
10 Dokumentasi :
Program kerja tiap unit
RKA
0 Pelatihan penerapan dalam SPO Pelayanan
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 Rapat rutin
10 Rapat koordinasi

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS tentang standar fasilitas


5 Regulasi RS tentang standar ketenagaan
10
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 Dokumen persyaratan jabatan di tiap unit
10 kerja

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 Pelaksanaan orientasi
10 Program Orientasi
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 Program kerja
10 Laporan bulanan ttg indikator mutu
Analisis terhadap capaian indikator mutu
Tindak lanjut atas hasil analisis
Laporan bulanan
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 SK Panitia etika RS
10 Program kerja Panitia Etika RS
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumentasi :
5 SK ijin RS
10 Dokumen informasi pelayanan RS
0 / Profil RS
5 SK tarif RS
10 Rincian tagihan kepada pasien
0
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS:
5 Etika rumah sakit
10 SK Panitia Etik Rumah Sakit
SK Komite Medik
0
5 Dokumentasi :
10 Program kerja Panitia Etik Rumah
Sakit
0 Program kerja Sub Komite Etik dan
5 Disiplin
10 Notulen rapat
0 Laporan
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang fasilitas RS


5
10 Dokumen :
Laporan RS tentang fasilitas
0 Hasil laporan pemeriksaan fasilitas
5

10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen :
5 Program kerja keselamatan dan
10 keamanaan (K3) RS
0 Jadwal pelaksanaan program kerja
5 Evaluasi disertai tindak lanjut
10
0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Program pengawasan manajemen risiko
10 fasilitas RS
0 Sertifikasi kompetensi
5 Laporan kerja
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Program monitoring manajemen risiko
10 Data hasil pemantauan program
manajemen risiko fasilitas/lingkungan
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan:
5 Kepmen PU 10/2000
10 Permen PU 24/2008

0 Regulasi RS:
5 Kebijakan/pedoman/panduan/SPO
10 keselamatan dan keamanan fasilitas fisik
Program keselamatan dan keamanan
fasilitas fisik
0
5 Dokumen:
10 Laporan kejadian cedera
Pelaksanaan pengamanan pada masa
pembangunan dan renovasi
0
5

10 MoU dengan penyewa lahan RS

0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen:
5 Hasil pemeriksaan fasilitas
10 Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
0 Hasil evaluasi
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang fasilitas RS


5 Dokumen :
10
0 Anggaran untuk perbaikan
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS tentang bahan dan limbah


5 berbahaya serta penggunaan APD
10
Dokumen implementasi :
0 Daftar dan lokasi bahan limbah berbahaya
5 terbaru di RS
10 Hasil investigasi dari tumpahan, paparan
dan insiden lainnya
MoU dengan penyewa lahan RS
0
5
10
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi:
5 Pedoman penanggulangan kebakaran,
10 kewaspadaan bencana dan evakuasi

Dokumen :
Pelatihan penanggulangan kebakaran,
0 kewaspadaan bencana dan evakuasi
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen :
5 Program penanggulangan kebakaran,
10 kewaspadaan bencana dan evakuasi
Posttest
0 Sertifikasi
5 MoU dengan penyewa lahan RS
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang penanggulangan


5 kebakaran
10
Dokumen :
0 Program K3
5 Laporan kegiatan
10 Sertifikasi
MoU dengan penyewa lahan RS
0
5
10

SKOR DOKUMEN
0 Dokumen :
5 Program Pengamanan kebakaran dan
10 evakuasi
0
5
10

0
5
10
0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang pemeliharaan sistem


5 deteksi kebakaran dan pemadaman
10
Dokumen :
0 Daftar sistem deteksi kebakaran dan alat
5 pemadaman
10 Bukti ujicoba dan pemeliharaan sistem
deteksi serta alat pemadam
0 Sertifikasi pelatihan pemadaman dan
5 evakuasi
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Acuan :
5 Instruksi Menkes RI No.
10 84/Menkes/Inst/II/2002 tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Tempat
Kerja dan Sarana Kesehatan

0 Regulasi tentang larangan merokok


5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN
0 Rencana Kerja dan Anggaran alat medis
5
10 Dokumen :
0 Daftar inventaris peralatan medis
5 Bukti pemeliharaan dan kalibrasi alat
10 medis
0 Bukti ujicoba alat
5 Surat tugas/ sertifikasi petugas
10 pemeliharaan alat
0
5
10

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang pemeliharaan alat


5
10 Dokumen implementasi :
Bukti pemeliharaan dan kalibrasi alat
0 Hasil pemeliharaan dan kalibrasi
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang penarikan kembali


5 produk/peralatan RS
10
0 Dokumen :
5 Bukti penarikan produk/alat
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi tentang pengadaan sumber


5 listrik dan air minum serta sumber
10 alternatifnya.

Dokumen :
Daftar area berisiko tinggi bila terjadi
gangguan listrik atau air minum
Daftar sumber alternatif listrik atau air
minum
0
5
10
0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Dokumen :
5 Daftar sumber alternatif air minum dan
10 listrik
Bukti ujicoba sumber alternatif air minum
0 dan listrik
5 Data hasil ujicoba
10
0
5
10

0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS tentang pemeliaraan sistem


5 pendukung, gas medis, ventilasi dan sistem
10 kunci
0
5 Dokumen :
10 Daftar sistem pendukung, gas medis,
0 ventilasi dan sistem kunci yang ada di RS
5 Hasil pemeriksaan
10 Bukti pemeliharaan
0 Bukti ujicoba
5
10
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS :
5 Pengadaan air bersih
10 Pemantauan air bersih
0
5
10

0 Dokumen :
5 Data hasil pemantauan sistem
10 pendukung/utiliti
0
5
10
SKOR DOKUMEN

0 Rencana Kerja dan Anggaran


5
10 Dokumen :
Program manajemen fasilitas dan
keselamatan
0 Daftar hadir
5 Pre/ post test
10 Sertifikasi

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS tentang pengamanan kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan kedaruratan


5
10
0
5
10

0
5
10

0
5
10

SKOR DOKUMEN

0 Regulasi RS tentang pengoperasian


5 peralatan medis dan sistem utiliti
10
0 Dokumen implementasi :
5 Program pelatihan
10 Sertifikasi
SKOR DOKUMEN

0 Regulasi yang memuat uraian tugas ketua


5 dan anggota Panitia K3 serta unit
10 pemeliharaan fasilitas RS
0
5 Dokumen implementasi :
10 Program K3 tentang pelatihan
pemeliharaan fasilitas RS
Pre/post test
Sertifikasi

Anda mungkin juga menyukai