Anda di halaman 1dari 6

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis


mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit
Judul KPI Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien
Tujuan Menurunkan kejadian infeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Definisi Operasional Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah infeksi saluran nafas
bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi
mekanik > 48 jam, dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda
infeksi saluran nafas.
Kriteria :
Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis;
Demam (>38oC) tanpa ditemui penyebab lainnya.
Leukopenia (<4.000 WBC/mm3) atau Leukositosis (12.000 SDP/mm3).
Untuk penderita berumur 70 tahun, adanya perubahan status mental
yang tidak ditemui penyebab lainnya.
Minimal disertai 2 dari tanda berikutnya :
Timbulnya onset baru sputum purulen atau perubahan sifat sputum.
Munculnya tanda atau terjadinya batuk yang memburuk atau dysnea
(sesak nafas) atau tachypnea.
Ronkhi kasar atau suara nafas bronchial.
Memburuknya pertukaran gas, misalnya desaturasi O2 (PaO2/FiO2240),
peningkatan kebutuhan oksigen, atau perlunya peningkatan ventilator.
Dasar diagnosis :
Adanya bukti secara radiologis adalah jika ditemukan > 2 foto serial
- Infiltrat baru atau progresif yang menetap
- Konsolidasi
- Kavitasi
- Pneumatoceles pada bayi berumur < 1 tahun

Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Bulanan
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Denominator Jumlah lama hari terpasang Ventilator
Formula Jumlah pasien yang terinfeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
dibagi jumlah lama hari terpasang ventilator x 1000
Bobot KPI 2
Sumber Data Rekam Medik
Standar < 10 o/oo
Kriteria Inklusi : Semua pasien yang dirawat dengan Ventilator > 48 jam
Ekslusi : Pasien dengan riwayat Pneumonia sebelumnya
PIC Ka. Instalasi Pelayanan/Ketua Komite/Panitia/Tim PPI
VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP)
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)

Perspektif Proses Bisnis Internal


Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit
Judul KPI Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Menurunkan kejadian infeksi Daerah Operasi (IDO)
Definisi Operasional Operasi bersih adalah operasi yang dilakukan pada daerah/kulit pada
kondisi pra bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka
traktus respiratorius/gastrointestinal/orofaring/urinarus/biliar, operasi
berencana dengan penutupan kulit primer dengan atau tanpa
pemakaian drain tertutup.
Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi yang terjadiu pada daerah insisi
daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan satu tahun
dengan implan pasca bedah terdapat paling sedikit satu keadaan
berikut :
Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang di atas fascia,
biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan yang
diambil secara aseptic, sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat
tanda peradangan kecuali hasil biakan negatif (paling sedikit terdapat
satu dari tanda-tanda infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal,
kemerahan dan hangat lokal) dan dokter yang menangani menyatakan
terjadi infeksi.
IDO Superficial :
Infeksi pada luka insisi dalam waktu 30 hari paska bedah tanpa implan,
areanya meliputi kulit, sub kutan atau jaringan lain di atas fascia,
keluar cairan purulken dari luka insisi atau drain di atas fascia, kultur
cairan/jaringan yang diambil secara aseptik (+), jaringan sengaja
dibuka oleh dokter karena terdapat tanda peradangan (kecuali bila hasil
biakan negatif), IDO superficial ditegakkan oleh dokter.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulanan
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi Daerah Operasi (IDO)
Denominator Jumlah pasien yang di operasi
Formula Jumlah pasien IDO dibagi jumlah pasien yang di operasi x 100
Bobot KPI 4
Sumber Data Rekam Medik
Standar < 5 o/o
PIC Ka. Instalasi Bedah Sentral dan Ketua Komite/Panitia/Tim PPI
INFEKSI SALURAN KENCING (ISK)

Perspektif Proses Bisnis Internal


Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit
Judul KPI Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien
Tujuan Menurunkan kejadian Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Definisi Operasional Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah infeksi yang terjadi sebagai akibat
dari pemasangan kateter >48 jam
Pyuria > 10 leukosit/LPB sedimen urin atau >10 leukosit/mL atau > 3
leukosit/LPB dari urine tanpa dilakukan sentrifus
Nitrit dan/atau leukosit estrase positif dengan carik celupo (dipstick)
Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil pemeriksaan urine kultur
>105 cfu/mL
Dokter yang merawat menyatakan adanya ISK dan diberi pengobatan
antimikroba.
Kriteria :
Pengelompokan ISK terdiri dari :
1. Infeksi Saluran Kemih Simptomatis
2. Infeksi Saluran Kemih Asimptomatis
3. Infeksi Saluran Kemih lainnya
Tanda dan gejala ISK :
- Demam (> 38oC)
- Urgensi
- Frekuensi
- Disuria, atau
- Nyeri Supra Pubik
Tanda dan gejala ISK anak 1 tahun
- Demam > 38oC rektal
- Hipotermi < 37oC rektal
- Apnea
- Bradikardia
- Letargia
- Muntah-muntah
Tes Diagnostik
Tes carik celup (dipstick) positif untuk lekosit estrase dan/atauy niutrit.
Piuri (terdapat 10 lekosit per ml atau terdapat 3 lekosit per LPB
(miukroskop kekuatan tinggi/1000x) dari urin tanpa dilakukan
sentrifugasi).
Ditemukan kuman dengan pewarnaan Gram dari urin yang tidak
disentrifugasi.
Paling sedikit 2 kultur urin ulangan didapatkan uropatogen yang sama
(bakteri gram negatif atau S.saprophyticus) dengan jumlah 102
koloni per m,l dari urin yang tidak dikemihkan (kateter atau aspirasi
suprapubik).
Kultur ditemukan 105 koloni/ml kuman patogen tunggal (bakteri
gram negatif atau S.saprophyticus) pada pasien yang dalam
pengobatan antimikroba efektif ISK.
Dokter mendiagnosis sebagai ISK
Dokter memberikan terapi yang sesuai untuk ISK
ISK Simptomatis harus memenuhi paling sedikit 1 kriteria :
- Demam (> 38oC)
- Nikuria (anyang-anyangan)
- Polakisuria
- Disuria
- Nyeri Supra Pubik
- Biakan urin porsi tengah (midstream) >105 cfu/mL dengan jenis
tidak > 2 jenis kuman
- Kuman positif dari urin, fungsi supra pubik tanpa melihgat jumlah
kuman pada pasien 1 th di dapat paling sedikit satu gejala sebagai
berikut, tanpa ada penyebab lainnya :
Demam ( > 38oC )
Hipotermi ( < 37oC )
Bradikardia < 100 x/menit
Letargia
Vomitus
ISK asimptomatis :
Harus memenuhi paling sedikit 1 kriteria :
- Riwayat menggunakan urin kateter < 7 hari yang lalu
- Terdapat maksimal 2 spesies jenis kuman dalam biakan urin
- Tidak terdapat gejala-gejala dan salah satu dari hasil di bawah ini :
Hasil urin kultur 105 cfu?mL dengan tidak > 2 jenis kuman
Kultur urin 2x berturut-turut terdapat kuman flora normal
yang sama, mis.S.saprophyticus, S.epidermidis dengan
jumlah kuman 105 cfu/mL
Infeksi Saluran Kemih Lainnya :
Harus memenuhi salah satu kriteria :
- Ditemukan kuman yang tumbuh dari cairan
- Ada abses atau tanda infeksi lain yang dapat dilihat, pemeriksaaan
langsung selama pembedahan atau histopatologi
- Ada 2 tanda berikut :
Demam (>38oC)
Nyeri lokal
Nyeri tekan pada daerah yang dicurigai infeksi

Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 Bulanan
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi Saluran Kemih (ISK)
Denominator Jumlah lama hari pasien yang terpasang kateter urin
Formula Jumlah pasien yang terinfeksi Saluran Kemih (ISK) Jumlah lama hari
pasien yang terpasang kateter urin x 1000
Bobot KPI 4
Sumber Data Rekam Medik
Standar < 10 o/oo
Kriteria Inklusi : kateter terpasang > 48 jam
Eksklusi : Semua pasien yang terpasang kateter urin <48 jam
PIC Ka. Unit Pelayanan Rawat Inap dan Ketua Komite/Panitia/Tim PPI
INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP)
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Strategis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit
Judul KPI Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien
Tujuan Menurunkan kejadian Infeksi Aliran Darah
Definisi Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah infeksi akibat pemasangan
Operasional kateter intra vena central (CVL) > 48 jam.
Kriteria :
a) Kriteria 1 : terdapat patogen dari satu atau lebih kultur darah dan
patogen tersebut tidak berhubungan dengan infeksi ditempat lain
b) Kriteria 2 : Terdapat tidaknya satu tanda dan gejala sebagai berikut :
demam (>38oC), menggigil atau hipotensi dan setidaknya satu dari
berikut :
Kontiminan kulit umum (misal : Diphtheroids, Bacillus spp.,
Propionibacterium spp., Coagulase Negative Staphylococcus aureus,
or micrococci) terkultur dari dua atau lebih kultur darah yang
diambil pada waktu berbeda.
Kontaminan kulit uymum terkultur dari setidaknya satu kultur darah
pasien dengan line intravena dan dokter memberikan terapi
antibiotik yang sesuai. Tes antigen darah positif (misal : Hemophilus
influenza, Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitidis, atau
group B Streptococcus)
Tanda dan gejala dengan hasil positif laboratorium tidak berkaitan
dengan infeksi di tempat lain
c) Kriteria 3 : Pasien umur < 1 tahun denngan setidaknya satu tanda dan
gejala berikut : demam (>38 oC), hipotermi (<37oC), apneu atau
bradikardi dan setidaknya satu dari berikut :
Kontaminan kuliut umum terkultur dari dua atau lebih kultur darah
yang diambil pada waktu yang berbeda.
Kontaminan kulit umum terkultur dari setidaknya satu kultur darah
pasien dengan kateter intravena dan dokter memberikan antibiotik
yang sesuai.

Inklusi : Semua pasien yang terpasang Central Vena Line > 48 jam
Eksklusi : Pasien yang terpasang Central Vena Line <48 jam

Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 Bulanan
Formula Pasien yang terinfeksi aliran darah primer (IADP)
IADP = X 1000
lama hari pasien yang terpasang Central Venous
Bobot KPI 4
Sumber Data Rekam Medik
Standar < 10 o/oo
Kriteria Penilaian Hasil 3,5 o/oo Skor = 4
Hasil >3,5 4 o/oo Skor = 3
Hasil > 4 4,5 o/o Skor = 2
Hasil > 4,5 5 o/oo Skor = 1
Hasil > 5 o/oo Skor = 0
PIC Ka. Unit Pelayanan Rawat Inap dan Ketua Komite/Panitia/Tim PPI

FLEBITIS
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Strategis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit
Judul KPI Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien
Tujuan Menurunkan kejadian phlebitis
Definisi Phlebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia
Operasional maupun mekanik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya daerah yang merah,
nyeri dan pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang vena.

Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 Bulanan
Formula
Kasus phlebitis
Phlebitis = X 1000
lama hari pemakaian kateter perifer
Bobot KPI 4
Sumber Data Rekam Medik
Standar < 10 o/oo
Kriteria Penilaian Hasil 3,5 o/oo Skor = 4
Hasil >3,5 4 o/oo Skor = 3
Hasil > 4 4,5 o/o Skor = 2
Hasil > 4,5 5 o/oo Skor = 1
Hasil > 5 o/oo Skor = 0
PIC Ka. Unit Pelayanan Rawat Inap dan Ketua Komite/Panitia/Tim PPI

Anda mungkin juga menyukai