Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OBSERVASI

PENGAMATAN KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA


DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI 1 PATI

Disusun untuk memenuhi


Tugas Akhir Mata Kuliah Interaksi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani
Dosen pengampu Ibu Heny Setyowati

Oleh :
RAHMAT HIDAYAT 6101411094

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
DAFTAR ISI

JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. METODE PENELITIAN
B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
C. HASIL PENELITIAN
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia. Setiap manusia
memiliki hak untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya melalui suatu
pendidikan. Pendidikan dapat diperoleh dari keluarga, lingkungan masyarakat, media massa,
teknologi dan sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal yang berkewajiban memberikan
pengetahuan serta membimbing dan mendidik peserta didik sehingga mampu menghasilkan
peserta didik yang berdedikasi tinggi dan mampu berkompetisi dimasyarakat luas.

Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan sekolah yang berkualitas baik. Untuk
menghasilkan sekolah dengan kualitas baik membutuhkan interaksi dari pendidik maupun
peserta didik secara lancar. Interaksi pendidikan memiliki peran yang sangat penting karena
untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang efektif dan efisien dan juga tercipta
interaksi atau komunikasi antara pendidik maupun peserta didik dan juga keterlibatan
komponen-komponen dan kegiatan yang harus dilakukan dengan baik.

Interaksi belajar berfungsi untuk sebagai alat untuk saling berhubungan antara
pendidik dan siswa , interaksi siswa di sekolah dapat berjalan sesuai system yang telah
dirancang oleh pendidik itu sendiri. Kita semua menyadari bahwa ada satu hal di dunia ini
yang tidak pernah berubah yaitu perubahan itu sendiri. Perubahan-perubahan yang
berlangsung begitu cepat menuntut kita untuk dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan
perubahan itu. Oleh karena itu, jika kita tidak ingin ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain
maka pendidikan mutlak kita butuhkan untuk mengembangkan potensi anak di dalam negeri
yang berperan sebagai aset negara yakni melalui proses pembelajaran.

Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu.
Hal ini mungkin di sebabkan oleh pendekatan, strategi, model, atau metode yang diterapkan
oleh guru kurang sesuai, juga kemampuan guru serta sarana pembelajaran yang meliputi
media, alat peraga dan buku pegangan siswa yang terbatas atau sebab lain yang tidak
diketahui.
Sedangkan sebagian besar guru Penjas tidak menyadari akan pengalaman
pembelajaran di lapangan pada umumnya yang masih bersifat tradisional. Kebanyakan guru
penjas hanya berceramah menerangkan konsep, memberikan contoh materi dan meminta
siswa untuk mempraktekkan, kemudian mengadakan penilaian harian tanpa harus
memperhatikan kebutuhan siswa dalam belajar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja kekurangan guru pada waktu mengajar?

2. Bagaimana respon siswa pada saat guru mengajar?

C. TUJUAN

1. Mengetahui apa saja kekurangan guru pada saat mengajar

2. Mengetahui bagaimana respon siswa terhadap guru saat mengajar


BAB II
PEMBAHASAN

A. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini cara yang di gunakan adalah observasi. Kami mengamati secara
langsung bagaimana guru penjas itu mengajar kepada siswa , dan melihat juga bagaimana
respon siswa terhadap guru. Dengan metode ini di harapkan mendapatkan hasil yang akurat
tentang bagaimana interaksi antara pendidik dan siswanya. Seberapa aktifkah siswa
mengikuti pembelajaran yang di berikan oleh gurunya.

B. TEMPAT & WAKTU PENELITIAN

Tempat : Pengamatan ini dilaksanakan di SMA N 1 Pati yang beralamat di jl.


P.Sudirman no.24 Pati. Dalam hal ini observasi di lakukan di lapangan olahraga yang terletak
pada bagian belakang dari sekolah tersrbut

Waktu : Pengamatan ini dillaksanakan pada hari Sabtu tanggal 1 Juni 2013 pada pukul
07.30-09.00.

C. HASIL PENELITIAN

Dari pengamatan yang telah kami lakukan, kebanyakan permasalahan yang timbul di
sekolah ialah kurangnya motivasi belajar bagi siswa dan penegasan dari guru dalam
melaksanakan kewajibannya. Akibat yang ditimbulkan siswa menjadi bosan, malas, dan
hanya beberapa siswa yang aktif mengikuti pelajaran penjara yang berlangsung.
Memotivasi siswa dalam belajar menjadi kewajiban utama bagi guru. Sesuai
pengamatan terhadap tingkah laku yang tidak di inginkan dalam proses pembelajaran, kami
melakukan pengamatan terhadap tingkah laku siswa selama KBM berlangsung. Selama
pembelajaran berlangsung, ketika guru memberikan materi yang akan disampaikan,
ditemukan bahwa rata-rata siswa di kelas memperlihatkan tingkah laku yang tidak di
inginkan, yaitu berbicara dengan teman sebelah ketika guru menjelaskan pembelajaran,
melamun dan bahkan bercanda dengan teman di saat KBM berlangsung. Setelah menerapkan
aturan-atauran kelas kepada siswa, kebanyakan guru mengabaikan tingkah laku siswa yang
mengacau dan memuji tingkah laku siswa yang memberi kesempatan guru untuk mengajar.

Keluhan siswa mengenai cara mengajar atau metode pembelajaran yang diberikan
guru di sekolahnya, kebanyakan mereka menuntut sistem pembelajaran yang menyenangkan
dan dapat menghidupkan suasana kelas dan juga tidak ambigu. Siswa hanya dituntut untuk
mendengarkan ceramah dari guru dan apabila siswa tidak memahami, guru menjelaskan
kembali sampai siswa tersebut benar-benar mengerti dan memahami apa yang dimaksud sang
guru.

Pendidik di sini terkesan lebih mementingkan masukan atau input yaitu berupa
stimulus dan siswa harus memahami serta mendapatkan apa yang diberikan oleh guru yakni
berupa respon atau output. Guru berasumsi intinya bahwa semua hasil belajar yang berupa
perubahan tingkah laku yang bisa diamati atau jelas adanya, itu yang di dapatkan dari hasil
belajar siswa. Juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah belajar yang sesungguhnya,
bahwa apa yang terjadi diantara input dan output itu dianggap tidak penting di perhatikan
sebab tidak bisa diamati. Siswa memahami penjelasan yang di sampaikan guru, di sini siswa
telah dianggap belajar tanpa memperhatikan apakah yang diberikan guru dan diterima oleh
siswa itu berpengaruh bagi proses belajar siswa dalam memahami pelajarannya.

Guru harus melakukan berbagai macam modifikasi permainan untuk menambah


penguasaan materi terhadap apa yang akan di pelajari. Modifikasi ini meliputi bagaimana
guru penjas dapat memanfaatkan berbagai macam sarana, atau kekurangan sarana yang ada di
SMA N 1 Pati . Tetapi masih ada kurangnya komunikasi atau pun penerapan dalam
memaksimalkan seluruh siswa untuk tetap mendapatkan materi, atau dengan kata lain masih
ada siswa yang duduk-duduk dipinggir lapangan. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya
inovatif atau interaksi yang dilakukan guru terhadap muridnya.
D. PENUTUP

Kesimpulan

Dengan hasil pengamatan tersebut, dapat di simpulkan bahwa permasalahan yang di


alami oleh guru penjas adalah kurangnya interaksi yang padu antara guru dan murid. Seperti
contoh murid gaduh saat guru menjelaskan. Hal itu tentu sangat menghambat guru dalam
menjelaskan materi yang telah disiapkan. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang baik antara
guru dan siswa dalam waktu belajar mengajar.

Saran

Idealnya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru benar-benar sesuai dengan
apa yang di harapkan oleh siswa dan juga sesuai dengan kondisi siswa. Dan juga siswa juga
harus memahami kondisi disekitarnya baik kepada guru , teman , maupun fasilitas olahraga.
Maka akan terwujud pembelajaran penjas yang menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai