Resum Manajemen Kota
Resum Manajemen Kota
2. Asas-asas manajemen
Asas (prinsip) merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang
dapat di jadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan
pengalaman. Asas-asas umum manajemen menurut Henry Fayol yaitu:
a. Division of work ( asas pembagian kerja)
b. Authority and responsibility ( asas wewenang dan tanggung jawab)
c. Discipline (asas disiplin)
d. Unity of command (asas kesatuan perintah)
e. Unity of direction (asas kasatuan jurusa/ arah)
f. Subordination of individual interest into general interest(asas kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi)
g. Renumeration of personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
h. Centralization (asas pemusatan wewenang)
i. Scalar of chain ( asas hierarki atau asas rantai berkala)
j. Order (asas keteraturan)
k. Equity (asas keadilan)
l. Initiative (asas inisiatif)
m. Esprit de corpsn (asas kesatuan)
n. Stability of turn over personnel (asas kestabilan masa jabatan)
Kesimpulan bahwa asas (prinsip) adalah kebenaran umum yang memberikan dasar pemikiran,
keyakinan, dan pedoman pemecahan problem, pelaksanaannya fleksibel serta disesuaikan
dengan situasi, kebutuhan dan keadaan-keadaan khusus. Jadi tidak semua asas itu harus
dilakukan.
Science/Ilmu Art/Seni
1. Berkembang secara teoritis 1. Berkembang secara praktis
2. Membuktikan 2. Merasa
3. Meramalkan 3. Menerka
4. Memberikan defenisi 4. Menguraikan/mengajarkan
5. Memberikan kepastian/ukuran 5. Memberikan pendapat
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang sesuatu,
sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilakukan.
Tanggapan/Komentar untuk Bab I Pendahuluan.
Pada bab I ini dijelaskan mengenai pengertian dan pentingnya manajemen, filsafat dan asas-
asas manajemen serta ilmu dan seni manajemen. Dari berbagai defenisi yang diutarakan oleh
beberapa ahli maka dapat dejelaskan bahwa manajemen adalah suatu perpaduan antara ilmu
dan seni yang merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif dan terintegrasi yang
didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab serta terdiri dari beberapa fungsi
untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen sangat penting dalam suatu usaha atau kerja karena dalam suatu usaha atau kerja
itu sulit untuk dilakukan sendiri sehingga perlu adanya pembagian tugas dan tanggung jawab
dalam penyelesaiannya sehingga dapat meningkatkan potensi dan hasil serta dapat mencapai
tujuan dengan teratur. Dimana di dalam manajemen itu sendiri terdapat filsafat dan asas-asas
yang dipakai sebagai dasar atau pedoman bagi pekerjaan manajer. Dalam mananjemen juga
terdapat ilmu dan seni yang dapat digunakan dalam penerapan manajemen.
BAB 2
TUJUAN, BIDANG DAN MAZHAB MANAJEMEN
A. TUJUAN MANAJEMEN
Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan individu adalah untuk dapat memenuhi kebtuhan-kebutuhanya berupa materi dan non
materi dari hasil kerjanya. Tujuan organisasi adalah mendapatkan laba (business organization)
atau pelayanan/pengabdian (public organization) melalui proses manajemen itu.
Tujuan yang ingin dicapai selalu di tetapkan dalam suatu rencana karena itu hendaknya
tujuan ditetapkan jelas, realistis, dan cukup menantang untuk diperjuangkan berdasarkan potensi
yang dimiliki. Jika tujuan jelas, realistis dan cukup menantang maka usaha-usaha untuk
mencapainya cukup besar. Sebaiknya jika tujuan di tetapkan terlalu mudah atau terlalu muluk
maka motivasi untuk mencapainya rendah. Jadi, semangat kerja karyawan akan termotivasi,
kalau tujuan ditetapkan jelas, realistis dan cukup menantang untuk dicapainya.
Dalam menetapkan tujun ini harus didasarkan pada analisis data, informasi dan potensi
yang dimiliki serta memilihnya dari alternative-alternatif yang ada. Tujuan organisasi dapat
diketahui dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) nya.
Tujuan-tujuan ini dapat kita kaji dari beberapa sudut dan di bedakan sebagai berikut :
1. Menurut tipe-tipenya, tujuan dibagi atas :
a. Profit objectives, bertujuan untuk mendapatkan lababagi pemiliknya.
b. Service objectives, bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen
dengan mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
c. Social objectives, bertujuan untuk meningkatkan nilai guna yang diciptakan perusahaan
untuk kesejahteraan masyarakat.
d. Personal objectives, bertujuan agar para karyawan secara individual economic, social
psychological mendapat keputusan dibidang pekerjaannya dalam perusahaan.
2. Menurut prioritasnya, tujuan dibagi atas :
a. Tujuan primer
b. Tujuan sekunder
c. Tujuan individual
d. Tujuan sosial
3. Menurut jangka waktunya tujuan di bagi atas:
a. Tujuan jangka panjang
b. Tujuan jangka menengah
c. Tujuan jangka pendek
4. Menurut sifatnya tujuan dibagi atas :
a. Management objectives, tujuan dari segi efektif yang harus di timbulkan oleh manajer.
b. Managerial objectives, tujuan yang harus dicapai daya upaya atau kretivitas-kreativitas
yang bersifat manajerial.
c. Administrative objectives, tujuan-tujuan yang pencapainnya memerlukan administrasi.
d. Economic objectives, tujuan-tujuan yang bermaksud memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dan memerlukan efisien untuk pencapaiannya.
e. Social objectives, tujuan suatu tanggung jawab terutaa tanggung jawab moral.
f. Technical objectives, tujuan berupa detail teknis, detail kerja, dan detail karya.
5. Menurut tingkatnya, tujuan dibagi atas:
a. Overall enterprise objectives, adalah tujuan semesta yang harus dicapai oleh badan usaha
secara keseluruhan.
b. Divional objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh masing-masing bagian.
c. Departemental objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapi oleh setiap seksi.
d. Sectional objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh setiap kelompok
urusan.
e. Individual objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai oleh masing-masing individu.
6. Menurut bidangnya, tujuan dibagi atas :
a. Top level objectives, adalah tujuan-tujuan umum, menyeluruh dan menyangkut berbagai
bidang sekaligus.
b. Finance objectives, adalah tujuan-tujuan tentang modal.
c. Production objectives, adalah tujuan-tujuan tentang produksi.
d. Marketing objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai bidang pemasaran barang dan jasa.
e. Office objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai bidang ketatausahaan dan
administrasinya.
7. Menurut motifasinya, tujuan dibagi atas:
a. Public objectives, adalah tujuan-tujuan yang haruis dicapai brdasarkan ketentuan-
ketentuan undang-undang Negara.
b. Organizational objectives, adalah tujuan-tujuan yang harus dicapai berdasarkan
ketentuan-ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan statute organisasi yang
bersifat zakelijkdan impersonal (tidak boleh berdasarkan pertimbangan perasaaan atau
selera pribadi)dalam upaya pencapaiannya.
c. Personal objectives, adalah tujuan-tujuan pribadi/individual (walaupun mungkin
berhubungan dengan organisasi) yang dalam usaha pencapaiannya sangat dipengaruhi
oleh selera ataupun pandangan pribadi.
Kesimpulan bahawa tujuan merupakan hal terjadinya proses manajemen dan aktivitas
kerja, tujuan beraneka macam, tetapi harus ditetapkan secara jelas, realistis, dan cukup
menantang berdasarkan analisis data, informasi dan pemilihan dari alternatif-alternatif yang ada.
Kecakapan manajer dalam mendapatkan tujuan dan kemampuanya memanfaatkan peluan
mencerminkan tingkat hasil yang dapat dicapai.
B. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
Pembahasan singkat tentang bidang-bidang manajemen diatas adalah sebagai berikut:
1. Manajemen sumber daya manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan. Hal pokok yang dipelajari
dalam MSDM ini adalah perencanaan (human resources planning), pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
2. Manajemen permodalan
Dalam manajemen permodalan pembahasan lebih dititik beratkap bagaimana menarik modal
yang cost of money-nya relative rendah dan bagaimana memanfaatkan modal (uang) supaya
lebih berdaya guna dan berasil guna mencapai tujuan. Tegasnya bagaimana mengelola/mengatur
dana/uang supaya mendapatkan keuntungan yang wajar.
3. Manajemen akuntasi biaya
Pokok pembahasan dalam manajemen akuntasi biaya ini adalah bagaimana caranya supaya
harga pokok barang atau jasa yang dihasilakan relative rendah dan dengan kualitas yang baik.
Jadi membahas masalah pemakaian material supaya efisien sehingga pemborosan dapat
dihindarkan seminimal mungkin.
4. Manajemen produksi
Hal poko yang dibahas dalam manajemen produksi ini meliputi masalah
penentuan/pengguangaan mesin-mesin, alat-alat, lay out peralatan, dan cara untuk memproduksi
barang/jasa supaya kualitasnya relative baik. Jadi membahas pengertian produksi, tata ruang
perusahaan, perawatan dan lain sebagainya.
5. Manajemen pemasaran
Masalh-masalah pokok yang diatur dalam manajemen pemasaran ini lebih dititikberatkan
tentang cara penjualan barang/jasa, pendistribusian, promosi, produksi sehingga konsumen
merasa tertarik untuk mengkonsumsinya. Jadi mengatur bagaimana supaya barang dan jasa dapat
terjual seoptimal mungkin dan dengan mendapat laba yang wajar.
C. MAZHAB-MAZHAB MANAJEMEN
Menurut G.R Terry mazhab-mazhab manajemen itu adalah:
1. Mazhab manajemen berdasarkan kebiasaan
Menurut mazhab ini memimpin, mengatur, mengambil keputusan, pemecahan penyelesaian
masalah, dan lain sebagainya hanya didasarkan kebiasaa-kebiasaan yang telah dilakukan oleh
pihak-pihak lainsehingga tidak menimbulakan kreasi-kreasi baru dan menghilangkan daya piker
dan kreativitas.
2. Mazhab manajemen ilmiah
Menurut mazhab ini, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan, memimpin/mengatur
dan lain sebagainya dilakukan berdasarkan metode-metode ilmiah. Penyelesaian masalh dan
keputusan-keputusan yang diambil selalu didasarkan atas hasil analisa ilmiah, sehingga
penyelesaian dan keputusan itu logis, rasional, dan baik.
3. Mazhab prilaku
Dalam mazhab ini titik tolak penting tindakan manajemen adalah prilaku manusia. Manajer
harus menyadari bahwa manajemen tidaklah dilakukan sendiri justru manajerlah yang harus
menyebapkan orang lain melakukannya berdedikasi dan berpartisipasi tinggi untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya.
4. Mazhab sosial
Menurut mazhab ini,manajemen dianggap merupakan suatu sistem sosial dan sistem
hubungan cultural. Mazhab ini berorientasi pada sosiologi dan mempersoalkan
pengidentifikasian berbagai kelompok sosial maupun hubungan kulturalnya.
5. Mazhab manajemen sistem
Dalam mazhab ini sistem-sistem merupakan intisarinya. Untuk memenuhi kerja yang up to
date, tepat guna serta sesuai dengan kondisi setempat. Menurut hemat penulis mazhab
manajemen sangat baikuntuk dilaksanakan karena mendorong pelaku-pelaku manajemen untuk
selalu berpikir mencari kreasi-kreasi sistem yang paling baik dan canggih.
6. Mazhab manajemen berdasarkan keputusan
Titik berat mazhab ini terletak pada keputusa-keputusan manajerial. Menurut mazhab ini
pengambilan keputusan merupakan tugas utama sesorang manajer. Sesuatu manajerial bukan saja
merupakan apa yang harus dilakukan tetapi juga bagaimana dan bila mana harus melakukannya.
7. Mazhab pengukuran kuantitatif
Mazhab ini menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah intensitas logis yang tindakan-
tindakannya dapat dinyatakan dalam bentuk symbol-simbol matematis, hubungan-hubungan
matematis dan data yang dapat diukur.
Mazhab ini juga mementingkan persoalan pembuatan keputusan.
Ciri-ciri mazhab ini adalah :
a. Mengoptimalkan hasil (output) dari input (masukan).
b. Menggunakan model-model matematis.
8. Mazhab proses manajemen
Para penganut mazhab ini mengangap bahwa manajemen merupakan serangkaian aktivitas
yang terdiri dari sub-sub aktivitas tertentu. Serangkaian aktivitas ini dilakukan dalam fungsi
manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik yakni proses manajemen.
9. Mazhab manajemen meneurut keadaan
Para penganut mazhab ini malihat kemungkinan-kemungkinan peristiwa yang mungkin
terjadi merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan didalam mempelajari organisasi dan
manajemen. Suatu cara pemikiran secara filosofi tersebut adalah merupakan cara pemikiran
mengenai usaha-usaha manusia yang kompleks.
Tanggapan/Komentar untuk Bab II Tujuan, Bidang Dan Mazhab Manajemen.
Pada bab ini berisikan tentang tujuan manajemen, bidang dan mazhab dalam manajemen, di
mana tujuan manajemen dapat dikaji dan dibedakan menurut prioritasnya, jangka waktunya
,sifatnya, tingkatnya, bidangnya, dan menurut motifasinya, masing-masing kajian memiliki
tujuan yang berbeda-beda. Sedangkan bidang-bidang yang ada pada manajemen yaitu
manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen sumber daya manusia (MSDM),
manajemen permodalan, manajemen akuntasi biaya.
BAB 3
SISTEM, PENDEKATAN, DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
A. SISTEM-SISTEM MANAJEMEN
1. Manajemen bapak
Kebaikannya :
Adalah jika bapak atau pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan
cepat dikerjakan, sehingga tujuan tercapai dengan baik.
Kelemahannya :
a. Jika bapak tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut
menyeleweng.
b. Kemajuan organisasi terbatas, sebab hanya tergantung kepada kecakapan bapak,bawahan
hanya merupakan robot saja.
c. Kalau terjadi penggantian pimpinan maka pemimpin baru akan sulit untuk melakukan
tugas-tugas kepemimpinan sebab para bawahan telah mengkultuskan pemimpin lamanya.
d. Para bawahan menjadi orang-orang yes man saja, sehingga daya piker dan kreatifitasnya
tidak ada.
2. Manajemen tertutup
Kebaikannya :
a. Kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin
b. Pengambilan keputusan cepat, karena tidak melibatkan partisipasi bawahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Keburukannya :
a. Para bawahan/pengikut tidak mengetahui keadaan perusahaan apakah untung atau rugi.
b. Problem dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan yang dihadapi perusahaan
hanya di hadapi manajer.
c. Tidak mempersiapkan kader-kader penggantinnya di masa depan.
d. Menimbulkan sifat aparatis para bawahan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan
atau organisasi.
3. Manajemen terbuka
Kebaikannya :
a. Para bawahan ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang di hadapi organisasi
(perusahaan) dan ikut pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi dan mengembangkan usaha-usaha organisasi.
b. Para bawahan menegtahui arah yang di ambil organisasi sehingga jika telah menjadi
keputusan mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakannya.
c. Para bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.
d. Para bawahanterbina dan terlatih sehingga pengkaderan berkembang dan kesinambungan
terjamin.
e. Akan menimbulkan kerja sama yang semakin baik dan hubungan-hubungan yang
semakin harmonis.
f. Akan menimbulkan perasaan senasib dan sepenanggungan serta solidaritas yang semakin
baik.
Keburukannya :
a. Pengambilan keputusan lama, bertele-tele dan biaya semakin banyak sebab diadakan
pertemuan-pertemuan.
b. Rahasia keadaan organisasi/perusahaan kurang terjamin karena ada kemungkinan para
pejabat yang mengikuti pertemuan membocorkannya.
c. Kecakapan dan kepemimpinan manajer akan diketahui para bawahan sehingga
wibawanya kurang.
4. Manajemen demokrasi
Kebaikannya :
a. Keputusan yang diambil relatife lebih baik karena dipikirkan dan di putuskan oleh
banyak orang
b. Kencendrungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan
c. Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh para anggota
d. Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat
Keburukannya :
a. Biaya, waktu untuk mengambil keputusan cukup lamabahkan bertele-tele sebab
pemikiran para anggota tidak sama dan sering berbeda argumentasi.
b. Adanya tirani minoritas dari para anggota, misalnya:
- Minoritas yang kalah suara dengan terpaksa menyetujui keputusan yang ditetapkan.
- Sekelompok minoritas karena kelihaiannya dan kecakapannya berargumentasi maka
ia dapat mempengaruhi para anggota hanya memikirkan pendapatnya, ie-idenya
untuk disetujui menjadi suatu keputusan.
- Kelicikan pimpinan siding mengarahkan rapat dalam menggolkan keputusan
misalnya dengan menanyakan siapa yang tidak setuju acungkan tangan biasanya
orang akan ragu-ragu mengacungkan tangannya sebelum melirik ke kiri dan kanan.
B. PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
Ada berbagai pendekatan (approach) yang dapat dilakukan dalam mempelajari ilmu
manajemen, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan kebiasaan
Menurut pendekatan ini manajemen dipelajari dari sudut sejarah asal-usulnya berdasarkan
pengalaman-pengalaman nyatadi masa yang lalu. Beberapa kasus yang pernah terjadi
dianalisis untuk untuk diterapkan pada masa kini maupun masa depan.
2. Pendekatan berdasarkan kelakuan antarindividu
Pada pendekatan ini manajemen dipelajari berdasarkan hubungan antar manusia yakni
tingkah laku manajer dengan bawahan dan tingkah laku hubungan bawahan sebagai manusia.
3. Pendekatan berdasarkan kelakuan kelompok
Dalam pendekatan ini manajemen dipelajari dari psikologi sosial satu studi pola budaya
mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia yang diartikan sebagai sistem, pola
hubungan antarmanusia diantara kelompok.
4. Pendekatan sistem kerja sama sosial
Pendekatan sistem kerja sama sosial sangat berperan dalam manajemen, karena semua
manajer bekerja dalam suatu sistem sosial. Kerja sama timbul adalah sebagai akibat adanya
keterbatasan physic, biology, psychology dan sociology.
5. Pendekatan sistem sosio teknik
Pendekatan ini menyangkut masalah teknis yaitu methods, machines, dan equipment.
Meskipun kerja sama baik tetapi mthods machines, dan equipmentnya tidak sesuai maka
produktivitasnya kerja tidak akan meningkat.tingkah laku seseorang dan kelompok
dipengaruhi pula oleh technical system di tempat orang itu bekerja.
6. Pendekatan teori keputusan
Rational decision adalah pemelihan diantara beberapa alternative yang merupakan suatu cara
tindakan yang berdasarkan keputusan yang diambil secara rasional. Keputusan yang diambil
harus menetapkan apa yang harus dilakukan bagaimana dan bilamana harus melakukannya.
7. Pendekatan pusat komunikasi
Pendekatan ini merupakan bagian dari teori sistem informasi dan erat sekali hubungannya
dengan pendekatan teori keputusan yang berpendapat manajer sebagai pusat komunikasi.
8. Pendekatan matematis
Pendekatan ini melihat manajemen sebagai suatu sistem proses dalam model-model
matematik. Pendekatan matematis ini dikenal sebagai operation research/operation analyst
yang endasarkan pembahasan pada pendekatan matematis dan telah menamakan dirinya
sebagai management kuantitatif.
9. Pendekatan situasional
Menurut pendekatan inimempelajari manajemen didasarkan pada sifat situasional internal
dan eksternal organisasi pada saat tersebut. Masalah yang dihadapi diselesaikan dan diatasi
berdasarkan situasional, sehingga pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan
cara yang berbeda-beda pula.
10. Pendekatan sumber daya manusia
Menuru pendekatan ini manajemen di pelajari dengan sumber daya manusia sebagai dasar
tinjauan atau kajian. Pendekatan sumber daya manusia dipelajari mengenai masalah-masalah
individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, dan motivasi apa yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja dari sumber daya manusia itu.
11. Pendekatan komunikasi
Pendekatan ini berpendapat bahwa suatu pemusatan pengetahuanyang berhubungan dengan
pemimpin hanya ada di dalam manajemen, meliputi pengetahuan-pengetahuan teori sistem,
ilmu jiwa, sosiologi, teori-teori pengambilan keputusan, teori komunikasi dan matematis.
C. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi. Fungsi manajemen ini tujuannya
adalah :
1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Pada bab ini berisikan mengenai sistem, pendekatan dan fungsi manajemen dimana di dalam
sistem manajemen terdapat sistem manajemen bapak, manajemen tertutup, manajemen
terbuka dan manajemen demokrasi sedangkan fungsi dari manajemen sendiri adalah
menjadikan urutan suatu pembahasan menjadi lebih teratur dan lebih mendalam
BAB 4
PEMIMPIN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengertian pengambilan keputusan, yaitu :
Menurut G.R Terry
Pengambilan keputusan yaitu pemilihan alternative kelakuan tertentu dari dua atau lebih
alternatife yang ada.
Menurut Harold Koontz Cyril ODonnel
Pengambilan kepputusan adalah pemimpin diantara alternative-alternatif menegenai suatu
cara bertindak adalah dari perencanaan.
Menurut Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan suatu pemilihan cara bertindak.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah
alternative untuk melakukan aktivitas pada masa yang akan dating.
Menurut Chester I. Barnard
Keputusan adalah prilaku organisasi berintisari prilaku perorangan dan dalam gambara
proses keputusan ini secara relative dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku
organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
2. Basis pengambilan keputusan :
Keyakinan
Intuisi
Fakta-fakta
Pengalaman
Kekuasaan
3. Teknik teknik pengambilan keputusan
Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukan dengan teknik-teknik :
a. Operation research
Yaitu penggunaan metode scientific dalam analisis dan pemecahan suatu masalah
tertentupenerapan teknik ini adalah usaha inventarisasi.
b. Linear programming
Yaitu dengan menggunakan rumus matematik yang di sebut juga vector analisys
c. Gaming war games
Yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untul menentukan strategi.
d. Probality
Yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-
hal yang tidak normal mengenai sebuah keputusan dan pertimbangan dan perhitungan.
e. Ranking and statistical weighting
Yaitu dengan cara melokalisasi berberbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan
terahir.
Pada bab ini berisikan mengenai pengertian dan tugas pemimpin, pendekatan manajer dan
pengambilan keputusan. Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kedudukan tertinggi
dalam suatu oorganisasi ataupun kelompok tertentu yang memiliki wewenang untuk
memerintah atau sering disebut manajer. Manaajer memiliki pendekatan-pendekatan yaitu
pendekatan tingkatan dan tugas-tugas manajer, pendekatan menurut luas pekerjaan manajer,
pendekatan menurut sifat kerja manajer, dan pendekatan menurut sifat-sifatb seseorang
manajer.
BAB 5
WEWENANG, TANGGUNG JAWAB DAN PENDELEGASIAN WEWENANG
A. WEWENANG (AUTHORITY)
Kenapa authority itu sangat penting bagi seseorang ?
Authority sangat penting bagi seseorang, karena :
Authority merupakan dasar hokum bagi seseorang untu dapat melakuan pekerjaan atau
tugas-tugasnya.
Authority selalu yang denmenciptakan power, right dan responsibility
Authority menyebabkan perintah-perintah manajer di patuhi dan ditaati
Authority menjadi tolok ukur kedudukan, sifat pekerjaan dan tanggung jawab seseorang
karyawan dalam suatu perusahaan
Authority menjadi batas tentang apa yang dapat dikerjakan dan tidak boleh dikerjakan
seseorang
Authority merupakan kunci pekerjaan manajerial, yaitu
- Hak yang dengannya para manajer dapat menuntut kepatuhan para bawahanya
terhadap keputusan-keputusan dan perintah-perintahnya.
- Adalah dasar bagi tanggung jawab/kewajiban dan merupakan daya pengikat dalam
organisasi
- Penggolongan kegiatan guna mencapai tujuan dan spesifikasi hubungan wewenang
antara atasan dengan bawahan.
- Dasar bagi manajer untuk mengorganisasi,mengarahkan, mengendalikan dan
mengkoordinasikan semua bagian demi mencapai tujuan.
- Merupakan asas organisasi dalam pembagian kerja
B. TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban / tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang di terima atau diilkinya. Wewnang
akan mnimbulkan hak, tanggung jawab, kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan dan
mempertangungjawabkan.
C. PENDELEGASIAN WEWENANG
Pendelegasian wewenang adalah dinamika manjemen. Pendelegasian wewenang adalah
proses yang diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian kerja yang dipikulkan kepadanya
sehingga ia melakukan bagian kerja itu hanya karena penempatanorganisasi yang unik, dapat
mengerjakan dengan efektif, sehingga ia dapat memperoleh orang-orang lain untuk membantu
pekerjaan yang tidak dapat ia kerjakan.
Asas-asas pendelegasian wewenang :
Asas kepercayaan
Asas delegasi atas hasil yang diharapkan
Asas penentuan fungsi atau asas kejelasan tugas
Asas rantai berkala
Asas tingkat wewenang
Asas kesatuan komando
Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab
Asas pembagian kerja
Asas efisiensi
Asas kemutlakan tanggung jawab
Kesimpulan:
Pendelegasian wewenang harus dilaksanakan oleh setiap manajer
Pendelegasian wewenang merupakan proses dan kunci dinamika suatu
organisasi/perusahaan
Pendelegasian wewenang harus berpedoman atas job description
Pendelegasian wewenang mempunyai sifat du characteristics
Pendelegasian wewenang harus siap menerima resiko
Manajer yang sukses apabila pedelegasian wewenangnya efektif
Tanpa pendelegasian wewenang pembagian pekerjaan dan tugas tidak ada serta
manajemen pun juga tidak ada
Pendelegasian wewenang merupakan adanya ikatan formal antara atasan dan bawahan
Pendelegasian wewewnang harus meningkatkan efisiensi
Tanggapan/Komentar untuk Bab V wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian
wewenang
Pada bab ini berisikan mengenai wewenang dan tanggung jawab seorang pemimpin..
dimana wewenang dan tanggung jawab ini saling berkaitan satu sama lain. Tanggung jawab
adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban / tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
sebagai akibat dari wewenang yang di terima atau diilkinya. Wewnang akan mnimbulkan hak,
tanggung jawab, kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan dan mempertangungjawabkan.
BAB 6
KOORDINASI MANAJEMEN
B. SYARAT-SYARAT KOORDINASI
1. Sense of cooperation (perasaan untuk bekerja sama) ini harus dilihat dari sudut bagian
perbagian bidang pekerjaan bukan orang per orang
2. Rivalry dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan persaingan antara bagian-
bagian , agar bagian-bagian ini berlomba untuk mencapai kemajuan.
3. Team spirit, artinya stu sama lain pada setiap bagian harus saling menghargai
4. Esprit de corps artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau dihargai umumnya akan
menambah kegiatan yang bersemanagat
C. CARA-CARA MENGADAKAN KOORDINASI
1. Memberikan keterangan langsung dan secara bersahabat. Keterangan mengenai pekerjaan
saja tidak cukup karena tindakan-tindakan yang tepat harus diambil untuk menciptakan
dan menghasilkan koordinasi yang baik.
2. Mengusahakan agar pengetahuan dan penerimaan tujuan yang akan dicapai oleh anggota
tidak menuntut masing individu anggota dengan tujuannya sendiri-sendiri. Tujuan itu
adalah tujuan bersama.
3. Mendorong para anggota untuk berpartisipasi dalam tingkat perumusan dan penciptaan
sasaran,
4. Mendorong para anggota untuk bertukar pikiran mengemukakan ide saran dan lain
sebgainya
5. Membina human relations yang baik antara sesame karyawan
6. Manajer sering melakukan komunikasi informal dengan para bawahan. Ringkasnya
suatu koordinasi akan lebih baik jika memperoleh dukungan, partisipasi dari bawaan dan
pihak-pihak yang terkait yang akan melakukan pekerjaan diikutsertakan dalam proses
pengambilan keputusan supaya mereka antusias dalam melaksanakannya.
Pada bab ini berisikan mengenai koordinasi yang ada pada sistem manajemen, koordinasi ini
sangat diperlukan dalam sistem manajeme untuk mengarahkan sistem kerja yang lebih tertata
dengan baik dalam bab ini juga di jelaskan mengenai syarat-syarat dan cara-cara mengadakan
koordinasi
BAB 7
PERENCANAAN DAN RENCANA
C. JENIS-JENIS RENCANA
1. Tujuan
Tujuan yang diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Perlu disadari bahwa tanpa tujuan yang ingin dicapai
berarti proses manajemen juga tidak ada.
2. Kebijaksanaan
Kebijaksanaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan arah
dalam pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana akan semakin
baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambil keputusan ke arah tujuan yang diinginkan.
3. Prosedur
Prosedur juga merupakan suatu jenis rencana, karena prosedur menunjukan pemilihan cara
bertindak dan berhubungan dengan aktivitas-aktivitas masa depan. Prosedur benar-benar
merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan dan bukan untuk cara berpikir. Prosedur
memberikan detail-detail tindakan, sehingga suatu aktivitas tertentu harus dilaksanakan.
4. Rule
Rule adalah suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan harus ditaati.
Rule kadang-kadang ditimbulkan oleh prosedur, tetapi keadaanya tidak sama. Perbedaannya
terletak dalam hal bahwa tidak menurut urutan-urutan tindakan dan waktu pelaksanaan
pekerjaan. Persamaannya adalah baik rule maupun prosedur sama-sama memberikan bimbingan
untuk bertindak yang baik.
5. Program
Program adalah satu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkret.
Rencana konkret, karena dalam program sudah tercantum, baik sasaran, kebijkasanaan, prosedur,
waktu maupun anggarannya.
6. Budget
Budget ( anggaran) adalah suatu rencana yang emnggambarkan penerimaan dan pengeluaran
yang akan dilakukan pada setiap bidang. Dalam anggaran ini hendaknya tercantum besarnya
biaya dan hasil yang akan diperoleh.
7. Metode
Metode merupakan hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan
prosedur. Suatu prosedur terdiri dari serangkaian tindakan. Suatu metode dapat didefinisikan
sebgai hasil penentuan cara pelaksaan suatu tugas dengan suatu pertimbangan yang memadai,
menyangkut tujuan, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan jumlah penggunaan waktu, uang dan
usaha.
8. Strategi
Strategi (siasat) adalah juga termasuk jenis rencana, karena akan menentukan tindakan-
tindakan pada masa akan datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Strategi pada dasarnya
adalah penentuan cara yang harus dilakukan agar memungkinkan memperoleh hasil yang
optimal, efektif dan dalam jangka waktu relative singkat juga tepat menuju tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
D. PREDICTION AND PRIMACY PLANNING
Prediction berarti perkiraan-perkiraan yang nono ilmiah, sehingga kepastiannya sangat
diragukan.
Planning prediction ini merupakan perencanaan yang tidak didasarkan atas analisisis dan
perhitungan ilmiah dari data, informasi dan fakta, tetapi hanya didasarkan atas perkiraan saja.
Primasy (premises) adalah ramalan-ramalan yang berdasarkan ilmiah atas analisis dan
perhitungan dari data informasi dan fakta.
Planning premises adalah perencanaan ilmiah yang didasarkan atas ramalan-ramalan
(asumsi-asumsi) yang menyatakan suatu latar belakang dari kejadian-kejadian yang akan
terjadi diperkirakan mempengaruhi rencana.
Premises harus didasarkan pada analisis data informasi, fakta dan mengasumsikan kejadian-
kejadian yang akan terjadi pada masa depan baik yang mendukung maupun yang
menghambat rencana. Dengan demikian kita dapat menetapkan suatu rencana yang terbaik
dari alternative-alternatif yang ada.
Pada bab ini berisikan mengenai Perencanaan dan Rencana, pengertian perencanaan dan
rencana itu sendiri, asas-asas perencanaan (principles of planning), jenis-jenis
rencanaprediction and primacy planning,serta keuntungan & kerugian perencanaan.
BAB 8
PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI
B. ASAS-ASAS ORGANISASI
Principle of organizational objectives (asas tujuan organisasi)
Principle of unity of objective (asas kesatuan tujuan)
Principle of unity of command (asas kesatuan perintah)
Principle of the span of management (asas rentang kendali)
Principle of delegation of authority (asas pendelegasian wewenang)
Principle of parity of authority and responsbility (asas keseimbangan wewenang dan
tanggung jawab)
Principle of responsbility (asas tanggung jawab)
Principle of departmentation (asas pembagian kerja)
Principle of personnel placement (asas penempatan personalia)
Principle of scalar chain (asas jenjang berangkai)
Principle of efficiency (asas efisiensi)
Principle of contuinity (asas kesinambungan)
Principle of coordination (asas koordinasi)
C. PROSES PENGORGANISASIAN
1. Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai
2. Penentuan kegiatan, Manajer harus mengetahui, merumuskan dan menspesifikasikan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan
3. Pengelompokan kegiatan, Manajer harus mengelompokan kegiatan-kegiatan ke dalam
beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama
4. Pendelegasian wewnang
5. Rentang kendali
6. Peranan perorangan
7. Penetapan tipe organisasi
8. Penetapan struktur organisasi
D. MACAM-MACAM ORGANISASI
1) Berdasarkan pembentukannya
o organisasi formal
o organisasi informal
2) berdasarkan kaitannya hubungan dengan pemerintah
o organisasi resmi
o organisasi tidak resmi
3) Berdasarkan skala
o Organisasi besar
o Organisasi sedang
o Organisasi kecil
4) Berdasarkan tujuannya
o Organisasi sosial
o Organisasi perusahaan
5) Berdasarkan bagan organisasinya
o Berbentuk segitiga vertical
o Berbentuk segitiga horizontal
o Berbentuk kerucut vertical/horizontal
o Berbentuk lingkaran dan atau setengah lingkaran
o Berbentuk oval
6) Berdasarkan tipe-tipe/bentuknya
o Organisasi lini
o Organisasi lini dan staf
o Organisasi fungsional
o Organisasi lini, staf dan fungsional
o Organisasi komite
BAB 9
FUNGSI PENGISIAN JABATAN
A. PENGERTIAN
Pengisian jabatan adalah kegiatan untuk memperoleh karyawan yang efektif akan mengisi
jabatan-jabatan kosong di organisasi/perusahaan.
Pokok masalah yang akan dipelajari pada fungsi pengisian jabatan ini :
Pengadaan
Penarikan
Seleksi
Penempatan
Pemberhentian
B. PENGADAAN
Pengadaaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan dan orientasi untuk mendapatkan
karyawan baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk
mendapatkan karyawan yang kualitas dan kuantitasnya baik, sehingga efektif mengerjakan
tugas-tugasnya harus dilakukan dengan analisis jabatan, uraian pekerjaan, dan spesifikasi
pekerjaan.
C. PENARIKAN
Penarikan adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar
lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan. Mencari yaitu menetapkan sumber-
sumber tenaga kerja yang akan ditarik. Mempengaruhi adalah menetapkan cara-cara
penarikannya, seperti melalui ikla pada media masa dan atau melalui para karyawan yang telah
ada.
D. SELEKSI
Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau yang
ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan itu. Dasar seleksi adalah job specification dari
perusahaan bersangkutan.
E. PENEMPATAN
Penempatan adalah kegiatan untuk menempatkan orang-orang yang telah lulus seleksi pada
jabatan-jabatan tertentu sesuai dengan uraian dan klasifikasi pekerjannya. Penempatan ini sangat
penting karena aktivitas-aktivitas perusahaan baru dapat dilakukan, jika semua jabatan ada
pejabatnya.
F. PEMBERHENTIAN
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu perusahaan.
Pemberhentian (PHK) ini disebabkan oleh keinginan perusahaan, keinginan karywan, kontrak
kerja habis, peraturan perburuhan, pension, dan atau meninggal dunia.
BAB 10
FUNGSI PENGARAHAN
A. PENGERTIAN PENGARAHAN
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja
secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian.
1) Tingkah laku Manusia
Tingkah laku manusia dapat kita ketahui dengan mempelajari psikologi, sosiologi,
antropologi, psikologi sosial dan psikologi manajemen.
2) Hubungan Manusiawi
Hubungan manusiawi yang dimaksudkan yaitu hubungan antara orang-orang yang dilakukan
dalam suatu organisasi. Hubungan manusiawi ini tercipta serta didorong oleh kebutuhan dan
kepentingan yang sama.
3) Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang terpenting dalam manajemen. Komunikasi adalah suatu alat
untuk menyampaikan perintah, laporan, berita, ide atau informasi agar dapat terjadi interaksi.
Fungsi komunikasi :
Instructive
Evaluative
informative
influencing
Tipe komunikasi :
komunikasi formal
komunikasi informal
4) Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah seni seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau
bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
B. MOTIVASI
Motivasi berarti dorongan dan gaya penggerak. Pemimpin yang baik dapat memberikan
motivasi terhadap bawahannya. Pada dasarnya perusahaan bukan hanya mengharapkan karyawan
yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Motivasi penting Karen dengan motivasi
ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi.
Tujuan pemberian motivasi
1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
BAB 11
PENGENDALIAN
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN
Pengendalian adalah proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar dan segala
tindakan harus berarah sesuai rencana dan mencapai tujuan awal. Fungsi pengendalian adalah
fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan
pelaksanaan proses manajemen.
F. ALAT-ALAT PENGENDALIAN
Alat pengendalian dalam perusahaan yaitu Budget dan non budget. Budget adalah suatu
ikhtisar hasil yang diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil
tersebut.
BAB 12
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN