Portofolio Morbili
Portofolio Morbili
MORBILI
Disusun oleh :
dr. Sentot Alisjahbana
Pembimbing:
dr. Pudjo Dwi Laksono, M.Kes, Sp.THT-KL
Status generalis
Kepala : Deformitas (-).
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, Injeksi Konjuktiva (+/+)
Leher : KGB tidak teraba membesar.
Paru : Pergerakan dinding dada simetris, vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : BJ I-II normal, regular, murmur (-) gallop (-)
Abdomen : datar, BU (+) N, NT (-), perut papan (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2.
Status Dermatologis :
Lokasi : Kepala, leher, dada, kedua tangan, perut, kedua kaki
UKK : Papul eritema, nodul eritema, milier.
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13,9 gr%
Leukosit : 4.200 mm3
Trombosit : 224.000 mm3
Hematrokit : 40%
7. Asessment : Morbili
8. Planning
PDx : Thorax foto.
Ptx :
- IVFD RL 25 Tpm
- Inj. Ondancentron 4mg 3x1
- Inj. Metilprednisolone 62,5mg 1x1
- Parasetamol 500mg 3x1
- Ambroxol 30mg 3x1
- Rawat ruang isolasi
Follow Up
Hari ke-1 (12 Agustus 2016)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
Hb : 14,9
Leukosit : 5.200
Trom : 294.000
Ht : 42
Foto Thorax: Thorax normal
A: Morbili
P: Planning Diagnosa: -
Planning Terapi
RL 25 tpm
Inj. Ondancentron 4mg 3x1
Parasetamol 500mg 3x1
Ambroxol 30mg 3x1
Pemeriksaan Penunjang -
A: Morbili
P: Planning Diagnosa: -
Planning Terapi
RL 25 tpm
Parasetamol 500mg 3x1
Ambroxol 30mg 3x1
Pemeriksaan Penunjang -
A: Morbili
P: Planning Diagnosa: -
Planning Terapi
BLPL
Parasetamol 500mg 3x1
Ambroxol 30mg 3x1
Vitamin B 3x1
Daftar Pustaka :
1. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th Ed.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007. (Djuanda, et al., 2007)
2. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrews Disease of the Skin Clinical
Dermatology. 10th Ed. Saunders Elsevier. Canada. 2000. (James et al., 2000)
3. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Pedoman Pelayanan Medik. 2011.
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, 2011)
Hasil Pembelajaran :
1. Menentukan diagnosis dan klasifikasi morbili
2. Mengetahui mekanisme terjadinya morbili
3. Mengatasi kegawatdaruratan pada pasien morbili
4. Mengetahui pencegahan pada pasien morbili
TINJAUAN PUSTAKA
1. Masalah Kesehatan
Morbili adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Measles. Nama lain dari
penyakit ini adalah rubeola atau campak. Morbili merupakan penyakit yang sangat
infeksius dan menular lewat udara melalui aktifitas bernafas, batuk, atau bersin. Pada
bayi dan balita, morbili dapat menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti pneumonia
dan ensefalitis.
Pemeriksaan Penunjang
Pada umumnya tidak diperlukan. Pada pemeriksaan sitologi dapat ditemukan sel datia
berinti banyak pada sekret. Pada kasus tertentu, mungkin diperlukan pemeriksaan
serologi IgM anti-Rubella untuk menginformasi diagnosis.
Komplikasi
Komplikasi lebih umum terjadi pada anak dengan gizi buruk, anak yang belum
mendapat imunisasi, dan anak dengan imunodefisiesni dan leukemia. Komplikasi
berupa otitis media, pneumonia, ensefalitis, trombositopenia. Pada anak HIV yang tidak
diimunisasi, pneumonia yang fatal dapat terjadi tanpa munculnya lesi kulit.
6. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik karena penyakit ini merupakan penyakit selflimiting
disease.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Anamnesa: Anamnesa:
Pasien datang ke UGD jam 21.50 dengan adanya gejala panas badan, batuk, pilek dan tanda
keluhan panas sejak 1 hari SMRS, panas klinis yang meliputi ruam bintik-bintik dimulai dari
mendadak tinggi. Disertai keluar bintik- kepala hingga keseluruh badan dan mata merah.
bintik merah diseluruh tubuh sejak 1 hari
yang lalu, bintik-bintik merah pertama Pemeriksaan Fisik:
kali keluar di belakang telinga, dahi dan 1. Demam, konjungtivitis, limfadenopati regional.
kemudian menyebar di seluruh tubuh, 2. Pada orofaring ditemukan koplik spot sebelum
gatal (+), pasien juga mengeluh batuk munculnya eksantem.
berdahak dan pilek, mata merah (+), 3. Gejala eksantem berupa lesi makula dan papula
Keluhan lain Mual (+), Muntah (-), eritem, dimulai pada kepala pada perbatasan dahi
BAB/BAK normal. rambut, dibelakang telinga, dan ekstremitas, dan
mencapai kaki.
Pemeriksaan Fisik: 4. Pada hari ketiga, lesi ini perlahan-lahan menghilang
Kesadaran : Komposmentis dengan urutan sesuai urutan muncul, dengan warna
Nadi : 96 x/menit sisa coklat kekuningan atau deskuamasi ringan.
Pernafasan : 20 x/menit Eksantem hilang dalam 4-6 hari
Suhu : 38,2 Pemeriksaan Penunjang:
Status generalis Dilakukan pemeriksaan Darah Lengkap untuk
Kepala : DBN mengetahui ada tidaknya infeksi sekunder.
Leher : DBN
Terapi:
Paru : DBN
Terapi Umum
Jantung : DBN
1. Terapi suportif diberikan dengan
Abdomen : Datar, BU (+) N
menjaga cairan tubuh dan menngati cairan yang
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2.
hilang dari diare dan emesis.
Status dermatologis
2. Pengobatan simptomatik, demam
Lokasi : Kepala, dada, kedua
dengan antipiretik.
tangan, perut dan kedua kaki.
Terapi Khusus
UKK : Makula dan papul
Antibiotik
eritem dengan batas tegas.
Bila terjadi infeksi sekunder
Pemeriksaan Penunjang:
Pemberian vitamin A pada anak
Foto Thorax belum dilakukan Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO
diberi 2 dosis
Lab DL:
Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis
Hb : 13,9 gr%
Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
Leukosit : 4.200 mm3
Trombosit : 224.000 mm3
Hematrokit : 40%
Terapi:
MRS
Rawat ruang isolasi
IVFD RL 25 tpm
Inj. Ondancentron 4mg 3x1
Inj. Metilprednisolon 62,5mg 1x1
Paracetamol 500mg 3x1
Ambroxol 30mg 3x1