Anda di halaman 1dari 1

ADAM MALIK

Orientasi
Adam Malik Batubara (lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917
meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah wakil
presiden Indonesia yang ketiga. Selain itu, ia pernah menjadi menteri luar negeri Republik
Indonesia.

Rangkaian Peristiwa
Kariernya diawali sebagai wartawan dan tokoh pergerakan kebangsaan yang
dilakukannya secara autodidak. Beliau pergi merantau ke Jakarta. Kemudian beliau
mendirikan Kantor Berita Antara yang kemudian menjadi Kantor Berita Nasional. Menjelang
17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, beliau pernah membawa
Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Melalui kelompok pemuda, Adam Malik terpilih sebagai Ketua III Komite
Nasional Indonesia Pusat. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat,
pendiri Partai Murbai, dan anggota parlemen. Karier beliau di dunia internasional terbentuk
ketika diangkat menjadi duta luar biasa dan berkuasa penuh untuk negara Uni Sovyet dan
negara Polandia. Di tahun 1962, beliau menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk
perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat. Pada tahun 1963,
beliau pertama kalinya masuk ke dalam jajaran kabinet, yaitu kabinet yang bernama Kabinet
Kerja. Pada masa semakin menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia, Adam Malik
bersama Roeslan Abdulgani dan Jenderal Nasution dianggap sebagai musuh PKI. Tahun
1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik keluar dari Partai Murba.
Karier beliau semakin gemilang ketika menjabat sebagai wakil perdana menteri II (waperdam
II) sekaligus sebagai menteri luar negeri Republik Indonesia di kabinet Dwikora II.

Reorientasi
Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H. Adam Malik meinggal di
Bandung pada 5 September 1984 karena kanker lever. Kemudian, istri dan anak-anaknya
mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik. Atas jasa-jasa beliau,
beliau dianugerahi berbagai macam penghargaan, di antaranya adalah Bintang Mahaputera kl.
IV pada tahun 1971, Bintang Adhi Perdana kl. Pada tahun 1973, dan diangkat sebagai
Pahlawan Nasional pada tahun 1998.

Anda mungkin juga menyukai