Anda di halaman 1dari 5

TUGAS APLIKASI CROPWATCH

IRIGASI DAN DRAINASE

NAMA : FAUZAN MURSYID


NIM : 155040200111011
KELAS :J

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2017

Kebutuhan Air Irigasi


Kebutuhan air irigasi ditentukan dengan menghitung evapotranspirasi potensial
yang menggunakan persamaan Penman dengan bantuan software CROPWAT 8.0, dengan
menggunakan data klimatologi. Data klimatologi yang dimasukan yaitu data rata-rata sepuluh
tahun terakhir dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2013 yang diambil dari Balai Besar
Meteorologi Landasan Udara A.R. SAleh. Dilakukan juga pengukuran untuk mengetahui
ketinggian tempat (Alitude) yaitu 523 meter di atas permukaan laut, garis lintang (Latitude) 7,53
LS, dan garis bujur (Longitude) 112,40 BT.
Proses perhitungan yang dilakukan dengan menghitung evapotranspirasi potensial dengan
menggunakan persamaan Penman dengan bantuan software CROPWAT 8.0 dapat dilihat sebagai
berikut.

Data diatas menunjukan hasil dari perhitungan yang dilakukan untuk menentukan
evapotranspirasi potensial dapat diketahui evapotranspirasi potensial yang cukup besar terdapat
pada bulan Oktober yaitu 4,47 mm/hari. Sedangkan evapotranspirasi potensial yang terkecil yaitu
bulan Juni sebesar 3,22 mm/hari.

Perhitungan curah hujan efektif dilakukan dengan menggunakan bantuan software


CROPWAT 8.0. Dalam perhitungan curah hujan efektif, data yang digunakan adalah data rata-rata
sepuluh tahun terakhir yang bersumber dari stasiun hujan yang berlokasi di Landasan Udara A.R.
Saleh, dapat dilihat sebagai berikut.
Data curah hujan efektif yang diambil dari stasiun hujan di Lanud A.R aAleh, dapat
diketahui bahwa pada bulan Desember terjadi curah hujan yang cukup tinggi yaitu 249,9 mm/hari,
sedangkan pada bulan September terjadi curah hujan yang kecil yaitu 10,5 mm/hari. Hujan
memberikan kontribusi yang besar untuk memenuhi kebutuhan air untuk tanaman. Pada musim
hujan sebagian besar kebutuhan air dipenuhi oleh hujan, sementara dalam musim kemarau
kebutuhan air irigasi yang tidak dapat dipenuhi oleh air hujan dapat dipenuhi oleh air irigasi.
Besarnya jumlah air yang bersumber dari curah hujan sulit diperkirakan, karena curah hujan sangat
bervariasi setiap tahunnya. Curah hujan yang jatuh tidak semua digunakan oleh tanaman.
Sebagian hujan hilang karena limpasan permukaan (run off) atau karena perkolasi. Jumlah curah
hujan yang jatuh dan efisien untuk pertumbuhan tanaman tergantung pada intensitas hujan,
topografi lahan, sistem penanaman dan fase pertumbuhan (Sari, 2004).

Dari data diatas dapat diketahui bahwa masa pembibitan adalah 30 hari dengan Kc dry
0,70 dan Kc wet 1,20. Kemudian pada tahap penyiapan lahan membutuhkan waktu 25 hari dengan
kc dry 0,30 dan Kc wet 1,05. Pada proses awal pertumbuhan butuh waktu 20 dengan Kc dry 50
dan Kc wet 1,10. Pada masa perkembangan butuh waktu total 100 hari dengan Kc dry 1,05 dan Kc
wet 1,20 dan pada masa panen memiliki nilai Kc dry 0,70 dan Kc wet 1,05.
Dari gambar diatas menunjukan bahwa kebutuhan air irigasi pada saat dilakukan
pengolahan tanah yang membutuhkan air irigasi cukup banyak yaitu periode Maret II sebesar 87,6
mm/hari selama 10 hari. Sedangkan pada fase pertumbuhan rata-rata kebutuhan air irigasi berkisar
antara 51,1 mm/hari selama10 hari. Kebutuhan air irigasi yang terkecil yaitu periode selama bulan
April sebesar 0 mm/hari karena sudah tercukupi dari curah hujan yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai