Riwayat Plasmaferesis 5 x
dikatakan GBS saat usia 29
20 Yeyen Anggraini Myelitis Maret 2016: Neuritis optik
thn; MP 1000 mg selama 5
hari
Riwayat Plasmaferesis, mulai
21 chelsea GBS, NMO , myelitis menggunakan azathioprine
februari 2015
22 deasy
23 feni
Keterangan EDSS
pasien pertama keluhan buram bln maret 2015, november kelemahan kedua
tungkai, AQ4 dan OGB positif, mendapat terapi azathiprin 2x50 mg. Rutin minum,
kekuatan motorik perbaikan(dari plegi, menjadi 5). Juli 2016 mengalami kesemutan 8 Azathioprine : 18
dan kedua tungkai memberat, mendapat tambahan terapi methyl prednisolon 2x16
mg
Terdiagnosis NMO tahun 2014, kemudian mendapat terapi imuran 2x50 mg.
Selama pemberian azathioprine pasien tidak ada serangan, namun pasien hamil
sehingga terapi di stop. Pasien kembali mengalami relap pada maret 2016, 7
sehingga kembali minum azathioprine. saat ini sudah tidak ada serangan sejak
teratur minum obat. (6 bulan)
Pasien berobat ke RSCM september 2014, mendapat obat azathioprine, tidak rutin
kontrol, mengalami relap desember 2015 kembali minum azathioprine, namun tidak 7
rutin minum obat. Kembali relaps april 2016
Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 4 tanpa azathioprine : 3
azathioprine 2x50 mg, dan kembali mengalami relaps pada bulan juli 2016. (relaps
setelah 5 bulan minum obat)
Pasien meninggal 7
mengeluh pegal pada januari 2014, kemudian maret 2014 mengeluh kelemahan 4
ekstremitas, mendapat MP 3x250, dan pulang 1x32 mg. September 2014
mengalami relaps, desember 2015 relaps, mendapat tx MP 1x32 mg, hingga maret 1
2015 mendapat MP 1x8 mg. Bulan mei 2015 mendapat azathioprine, namun
november 2015 mengalami relaps. (9 bulan)
pasien mulai mengeluhkan keluhan kelemahan tungkai sesaat bulan juli 2014,
kemudian muncul keluhan gangguan mata pada bulan januari 2015. Mulai 3
mendapat terapi imuran pada bulan juli 2015, dan tidak ada relaps setelah itu
setelah rmutin inum azathioprine (feb 2015), tidak ada relaps/ kelemahan yg
8
memberat. (19 bulan)
Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 7 ?belum pernah LP
azathioprine 2x50 mg, dan tidak pernah mengalami relaps hingga sekarang. (8
bulan)
mei 2015 mengeluh kesemutan, menjalar dari tangan ke lengan, dilakukan MRI, LP,
dikatakan AQ4 positif. Mendapat MP 2x16 mg, selanjtnya dinaikan 2x40 mg.
Keluhan mebaik. September relap, mata buram, mendapat MP 2x1000 mg,
hasil LP tidak ada di EHR
dilanjutkan plasmafaresis. mulai mendapatkan azathioprine 2x50 mg. dilakukan LP,
hasil CMV dan VZV positif, diberi terapi zovirax, kemudian azathioprine kemudian
di stop.
Pasien tidak kontrol lagi karena masalah biaya dan kesulitan transportasi. Pasien
7
kembali relaps bulan juli 2016
Pertama kali relaps tahun 2013, saat itu mendapat terapi methyl prednisolon 3x250
mg, dilanjutkan obatt oral yg diminum jika rasa kesemutan memberat. 2015 tidak
7
bisa berjalan, kembali mendapat obat methyl prednisolon,, dilanjutkan obat oral.
Baru mengkonsumsi azathioprine bulan juli 2016. (2 bulan).
mulai minum imuran sejak maret 2016. tidak terdapat relaps hingga sekarang 9
mulai mendapat azathioprim 2x50 desember 2014. kemudian tidak kontrol lagi 7 loose to follow up
mulai terapi azathiprin bulan mei 2016 7 tidak ada hasil LP di HER, pasien belum setuju LP?
ada relaps Clompiance baik : 1 durasi lama terapi saat relaps setelah 5 bulan
loose to follow up : 2
sebelumnya menggunakan azathioprine, diganti terapi CMV : 1 --> tidak ada relaps
meninggal : 2
5.2 15 ps diperiksa
MN 4.4
No. Nama Relaps Terapi
MP + plasmafaresis saat
5
relaps; Azathioprin
Mentari Septiani 387-20-62
Riwayat Plasmaferesis 5 x
dikatakan GBS saat usia 29
20 Yeyen Anggraini Maret 2016: Neuritis optik
thn; MP 1000 mg selama 5
hari
22 deasy
23 feni
Relaps after azathiprine
no relaps (5 months) 2
relaps with bad compliance. Saat ini tanpa relaps dengan 4 bulan azathioprine 3
Pasien meninggal
Pasien tidak kontrol lagi karena masalah biaya dan kesulitan transportasi. Pasien
kembali relaps bulan juli 2016
mulai mendapat azathioprim 2x50 desember 2014. kemudian tidak kontrol lagi
no relapse (5 month azathioprine) 11
loose to follow up : 2
meninggal : 2
No. Nama terapi relaps Relaps Terapi long term
Riwayat Plasmaferesis 5 x
dikatakan GBS saat usia 29
20 Yeyen Anggraini MP + Plasmafaresis Maret 2016: Neuritis optik
thn; MP 1000 mg selama 5
hari
22 deasy
23 feni
Keterangan EDSS
pasien pertama keluhan buram bln maret 2015, november kelemahan kedua
tungkai, AQ4 dan OGB positif, mendapat terapi azathiprin 2x50 mg. Rutin minum,
kekuatan motorik perbaikan(dari plegi, menjadi 5). Juli 2016 mengalami kesemutan 8
dan kedua tungkai memberat, mendapat tambahan terapi methyl prednisolon 2x16
mg
Terdiagnosis NMO tahun 2014, kemudian mendapat terapi imuran 2x50 mg.
Selama pemberian azathioprine pasien tidak ada serangan, namun pasien hamil
sehingga terapi di stop. Pasien kembali mengalami relap pada maret 2016, 7
sehingga kembali minum azathioprine. saat ini sudah tidak ada serangan sejak
teratur minum obat. (6 bulan)
Pasien berobat ke RSCM september 2014, mendapat obat azathioprine, tidak rutin
kontrol, mengalami relap desember 2015 kembali minum azathioprine, namun tidak 7
rutin minum obat. Kembali relaps april 2016
Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 4
azathioprine 2x50 mg, dan kembali mengalami relaps pada bulan juli 2016. (relaps
setelah 5 bulan minum obat)
Pasien meninggal 7
mengeluh pegal pada januari 2014, kemudian maret 2014 mengeluh kelemahan 4
ekstremitas, mendapat MP 3x250, dan pulang 1x32 mg. September 2014
mengalami relaps, desember 2015 relaps, mendapat tx MP 1x32 mg, hingga maret 1
2015 mendapat MP 1x8 mg. Bulan mei 2015 mendapat azathioprine, namun
november 2015 mengalami relaps. (9 bulan)
pasien mulai mengeluhkan keluhan kelemahan tungkai sesaat bulan juli 2014,
kemudian muncul keluhan gangguan mata pada bulan januari 2015. Mulai 3
mendapat terapi imuran pada bulan juli 2015, dan tidak ada relaps setelah itu
setelah rmutin inum azathioprine (feb 2015), tidak ada relaps/ kelemahan yg
8
memberat. (19 bulan)
Pasien meninggal, COD sepsis 3
Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 7 ?belum pernah LP
azathioprine 2x50 mg, dan tidak pernah mengalami relaps hingga sekarang. (8
bulan)
mei 2015 mengeluh kesemutan, menjalar dari tangan ke lengan, dilakukan MRI, LP,
dikatakan AQ4 positif. Mendapat MP 2x16 mg, selanjtnya dinaikan 2x40 mg.
Keluhan mebaik. September relap, mata buram, mendapat MP 2x1000 mg,
hasil LP tidak ada di EHR
dilanjutkan plasmafaresis. mulai mendapatkan azathioprine 2x50 mg. dilakukan LP,
hasil CMV dan VZV positif, diberi terapi zovirax, kemudian azathioprine kemudian
di stop.
Pasien tidak kontrol lagi karena masalah biaya dan kesulitan transportasi. Pasien
7
kembali relaps bulan juli 2016
Pertama kali relaps tahun 2013, saat itu mendapat terapi methyl prednisolon 3x250
mg, dilanjutkan obatt oral yg diminum jika rasa kesemutan memberat. 2015 tidak
7
bisa berjalan, kembali mendapat obat methyl prednisolon,, dilanjutkan obat oral.
Baru mengkonsumsi azathioprine bulan juli 2016. (2 bulan).
mulai minum imuran sejak maret 2016. tidak terdapat relaps hingga sekarang 9
mulai mendapat azathioprim 2x50 desember 2014. kemudian tidak kontrol lagi 7 loose to follow up
mulai terapi azathiprin bulan mei 2016 7 tidak ada hasil LP di HER, pasien belum setuju LP?
3 Ku Jan Siong
Deep white matter lesion lobus frontoparietooksipital bilateral pons sisi kanan dan genu korpus
4 Mella Ikma Piana
callosum sisi kiri dd/ MS
5 Normal
Mentari Septiani
6 Nanik Suparmi Normal
7 Nerpina Situmorang Normal
8 Nurhidayati Febriani Lesi soliter hiperintens T2 periventrikel lateralis kiri kornu posterior
CT scan kepala non kontras RS Polri 16/12/2014: edema serebri ringan, hipertrofi konka nasi
10 Rohani
bilateral; Brain Kontras 1/7/2015
11 Tia Monika Lesi multipel hiperintens T2 tidak sesuai lokasi MS
12 Waras Tuti CT scajn kepala dengan kontras 9/9/2015: kesan tidak tampak lesi
13 Yunita Normal
14 Zahra Abdullah Alatas Normal
17 Noyah ekspertise?
18 Rohaniyah Normal
19 Soneta Rahma Susanti CT brain kontras 18/5/2016 dibandingkan MRI 27/4/2016: stqa dbn
ditemukan
pita
monoklona
ada MRI cervical, ekspetise? Demielinisasi bilateral
l pada
serum dan
cairan otak
Normal
6 4 10
1 9 10
3 6 9
1 9 10
0 0 0
9 1 10
7 3 10
?belum pernah LP
hasil LP tidak ada di EHR
1 2 3
1 1 2
3 7 10
1 4 5 78
PMN 2,53