Anda di halaman 1dari 28

No.

Nama Tanggal lahir Umur No RM Usia onset

1 Dini Hariria 22/Jun/73 43 405-75-05 41


2 Eka Kurnia Ningsih 18/Sep/89 27 367-31-37 24
3 Ku Jan Siong 3/Jul/66 50 401-99-29 44
4 Mella Ikma Piana 2/May/90 26 398-49-69 23
5 Mentari Septiani 1/Sep/93 23 387-20-62 20
6 Nanik Suparmi 23/Oct/65 51 407-18-14 50
7 Nerpina Situmorang 16/Nov/60 56 393-75-62 53
8 Nurhidayati Febriani 16/Feb/91 26 403-04-24 23
9 Patrisia Ana Pantouw 28/Sep/84 32 385-58-69 21
10 Rohani 6/Aug/85 31 400-52-78 29
11 Tia Monika 18/Feb/96 21 400-80-76 15
12 Waras Tuti 25/Feb/76 41 407-92-30 38
13 Yunita 26/Jun/96 20 386-67-61 19
14 Zahra Abdullah Alatas 2/Mar/66 51 402-24-01 49
15 Ila Nuradilah 5/Juli/1991 25 411-87-05 25
16 Rina Dwi Agustian 30/08/1990 26 412-75-82 26
17 Noyah 21/6/1983 33 411-17-13 17
18 Rohaniyah 8/Apr/71 39 394-57-17 37

19 Soneta Rahma Susanti 9/Jan/80 36 411-45-50 35

20 Yeyen Anggraini 4/Nov/83 32 3989267 29


No. Nama Manifestasi klinis saat onset Relaps Terapi

Sept 2015: optic neuritis


1 Dini Hariria Visual loss (2015) Azathioprin, plasmaferesis
November 2015: myelitis

2 Eka Kurnia Ningsih Visual loss (2014) Mar-16 Azathioprin

3 Ku Jan Siong Myelitis Azathioprin, metilprednisolon

2012, 2013, 2014, Desember


4 Mella Ikma Piana Visual loss (2011) MP saat relaps; Azathioprin
2015, April 2016

5 Visual loss MP saat relaps; Azathioprin

Mentari Septiani 387-20-62

Sept-Okt 2015: myelitis. Juni


6 Nanik Suparmi Visual loss MP
2016 : mata kabur

7 Nerpina Situmorang Visual loss MP saat relaps

maret 2014, september 2014,


8 Nurhidayati Febriani Myelitis (2014) Azathioprin, metilprednisolon
maret 2015, november 2015

sejak 2015 bbrp kali relaps.


9 Patrisia Ana Pantouw Myelitis (2005) Azathioprin, Steroid
Februari 2015 kembali relaps

Januari 2015: juli 2015 : optic


10 Rohani Visual loss neuritis Imuran 2 x 50 mg
11 Tia Monika Myelitis Feb-15 Azathioprin, Prednison

November 2014: myelitis


12 Waras Tuti Myelitis Maret 2015: myelitis
Agustus 2015: optic neuritis

Juli 2015: optic neuritis


13 Yunita Visual loss (2014) Azathioprin 2x50 mg
Januari 2016: myelitis

September 2015: optic neuritis mei 2015 : MP 2x16 --> 2x40


14 Zahra Abdullah Alatas Myelitis
Desember 2015: myelitis mg

15 Ila Nuradilah Myelitis Jul-16 Azathioprin, MP

16 Rina Dwi Agustian Myelitis MP, Imuran

2000 :2007; des 2015 :


17 Noyah Myelitis MP, Imuran
kelemahan kedua tungkai

September 2014: Mata, MP 4 x 250 mg selama 5


18 Rohaniyah 087778594765 Visual loss
kelemahan tungkai hari, Azathioprin

2012 : kesemutan di keempat


ekstremitas hingga tangan.
Soneta Rahma Susanti 2014 : gangguan penglihatan.
19 Myelitis azathioprim 2x50
087877315816 2015 : kelemahan 4
ekstremitas. Februari 2015 :
pandangan buram

Riwayat Plasmaferesis 5 x
dikatakan GBS saat usia 29
20 Yeyen Anggraini Myelitis Maret 2016: Neuritis optik
thn; MP 1000 mg selama 5
hari
Riwayat Plasmaferesis, mulai
21 chelsea GBS, NMO , myelitis menggunakan azathioprine
februari 2015

22 deasy
23 feni
Keterangan EDSS

pasien pertama keluhan buram bln maret 2015, november kelemahan kedua
tungkai, AQ4 dan OGB positif, mendapat terapi azathiprin 2x50 mg. Rutin minum,
kekuatan motorik perbaikan(dari plegi, menjadi 5). Juli 2016 mengalami kesemutan 8 Azathioprine : 18
dan kedua tungkai memberat, mendapat tambahan terapi methyl prednisolon 2x16
mg

Terdiagnosis NMO tahun 2014, kemudian mendapat terapi imuran 2x50 mg.
Selama pemberian azathioprine pasien tidak ada serangan, namun pasien hamil
sehingga terapi di stop. Pasien kembali mengalami relap pada maret 2016, 7
sehingga kembali minum azathioprine. saat ini sudah tidak ada serangan sejak
teratur minum obat. (6 bulan)

pasien tidak pernah kontrol lagi 8

Pasien berobat ke RSCM september 2014, mendapat obat azathioprine, tidak rutin
kontrol, mengalami relap desember 2015 kembali minum azathioprine, namun tidak 7
rutin minum obat. Kembali relaps april 2016

Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 4 tanpa azathioprine : 3
azathioprine 2x50 mg, dan kembali mengalami relaps pada bulan juli 2016. (relaps
setelah 5 bulan minum obat)

Pasien mengeluh kelemahan anggota gerak pada sept 2015, dilakukan


pemeriksaan, kemudian mendapatkan obat methyl prednisolon, selanjutnya
4
dilakukan pengobatan TB. Dikatakan kelemahan anggota gerak perbaikan. Namun
sejak bulan juni 2016, pasien mengeluh mata kabur

Pasien meninggal 7

mengeluh pegal pada januari 2014, kemudian maret 2014 mengeluh kelemahan 4
ekstremitas, mendapat MP 3x250, dan pulang 1x32 mg. September 2014
mengalami relaps, desember 2015 relaps, mendapat tx MP 1x32 mg, hingga maret 1
2015 mendapat MP 1x8 mg. Bulan mei 2015 mendapat azathioprine, namun
november 2015 mengalami relaps. (9 bulan)

pernah menggunakan azathioprine 2005 namun sempat putus dan mengalami


relaps. Kembali minum obat azathioprine sejak mei 2015, tidak pernah relaps 7
hingga sekarang. (15 bulan)

pasien mulai mengeluhkan keluhan kelemahan tungkai sesaat bulan juli 2014,
kemudian muncul keluhan gangguan mata pada bulan januari 2015. Mulai 3
mendapat terapi imuran pada bulan juli 2015, dan tidak ada relaps setelah itu
setelah rmutin inum azathioprine (feb 2015), tidak ada relaps/ kelemahan yg
8
memberat. (19 bulan)

Pasien meninggal, COD sepsis 3

Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 7 ?belum pernah LP
azathioprine 2x50 mg, dan tidak pernah mengalami relaps hingga sekarang. (8
bulan)

mei 2015 mengeluh kesemutan, menjalar dari tangan ke lengan, dilakukan MRI, LP,
dikatakan AQ4 positif. Mendapat MP 2x16 mg, selanjtnya dinaikan 2x40 mg.
Keluhan mebaik. September relap, mata buram, mendapat MP 2x1000 mg,
hasil LP tidak ada di EHR
dilanjutkan plasmafaresis. mulai mendapatkan azathioprine 2x50 mg. dilakukan LP,
hasil CMV dan VZV positif, diberi terapi zovirax, kemudian azathioprine kemudian
di stop.

Pasien tidak kontrol lagi karena masalah biaya dan kesulitan transportasi. Pasien
7
kembali relaps bulan juli 2016

Pertama kali relaps tahun 2013, saat itu mendapat terapi methyl prednisolon 3x250
mg, dilanjutkan obatt oral yg diminum jika rasa kesemutan memberat. 2015 tidak
7
bisa berjalan, kembali mendapat obat methyl prednisolon,, dilanjutkan obat oral.
Baru mengkonsumsi azathioprine bulan juli 2016. (2 bulan).

mulai minum imuran sejak maret 2016. tidak terdapat relaps hingga sekarang 9

mulai mendapat azathioprim 2x50 desember 2014. kemudian tidak kontrol lagi 7 loose to follow up

mulai terapi azathiprin bulan mei 2016 7 tidak ada hasil LP di HER, pasien belum setuju LP?

mulai terapi azathioprine bulan juni 2016 78


Pasca menggunakan azathioprine, tidak pernah terjadi relaps. Pasien meninggal
PMN 2,53
karena sepsis
tidak ada relaps : 11 (75 %) durasi bebas relaps : 6, 9,15, 19, 8,2,4, 13,6,1

ada relaps Clompiance baik : 1 durasi lama terapi saat relaps setelah 5 bulan

ada relaps compliance buruk : 2

loose to follow up : 2

sebelumnya menggunakan azathioprine, diganti terapi CMV : 1 --> tidak ada relaps

dalam terapi TB : 1 --> terdapat relaps setelah 9 bulan remisi

meninggal : 2
5.2 15 ps diperiksa
MN 4.4
No. Nama Relaps Terapi

Sept 2015: optic neuritis Azathioprin (25 nov 2015) ,


1 Dini Hariria
November 2015: myelitis plasmaferesis

2 Eka Kurnia Ningsih Mar-16 Azathioprin (maret 2016)

3 Ku Jan Siong Azathioprin, metilprednisolon

2012, 2013, 2014, Desember


4 Mella Ikma Piana MP saat relaps; Azathioprin
2015, April 2016

MP + plasmafaresis saat
5
relaps; Azathioprin
Mentari Septiani 387-20-62

Sept-Okt 2015: myelitis. Juni


6 Nanik Suparmi MP, OAT
2016 : mata kabur

7 Nerpina Situmorang MP saat relaps

maret 2014, september 2014,


8 Nurhidayati Febriani Azathioprin, metilprednisolon
maret 2015, november 2015

sejak 2015 bbrp kali relaps.


9 Patrisia Ana Pantouw Azathioprin, Steroid
Februari 2015 kembali relaps

Januari 2015: juli 2015 : optic


10 Rohani neuritis Imuran 2 x 50 mg

11 Tia Monika Feb-15 Azathioprin, Prednison

November 2014: myelitis


12 Waras Tuti Maret 2015: myelitis
Agustus 2015: optic neuritis

Juli 2015: optic neuritis


13 Yunita Azathioprin 2x50 mg
Januari 2016: myelitis

mei 2015 : MP dilanjutkan


September 2015: optic neuritis
14 Zahra Abdullah Alatas plasmafaresis selanjutnya
Desember 2015: myelitis
MP 2x16 --> 2x40 mg

15 Ila Nuradilah Jul-16 Azathioprin, MP

16 Rina Dwi Agustian MP, Imuran

2000 :2007; des 2015 :


17 Noyah MP, Imuran
kelemahan kedua tungkai

September 2014: Mata, MP 4 x 250 mg selama 5


18 Rohaniyah 087778594765
kelemahan tungkai hari, Azathioprin
2012 : kesemutan di keempat
ekstremitas hingga tangan.
Soneta Rahma Susanti 2014 : gangguan penglihatan.
19 azathioprim 2x50
087877315816 2015 : kelemahan 4
ekstremitas. Februari 2015 :
pandangan buram

Riwayat Plasmaferesis 5 x
dikatakan GBS saat usia 29
20 Yeyen Anggraini Maret 2016: Neuritis optik
thn; MP 1000 mg selama 5
hari

Riwayat Plasmaferesis, mulai


21 chelsea menggunakan azathioprine
februari 2015

22 deasy
23 feni
Relaps after azathiprine

no relaps (9 month) 1 Azathioprine : 18

no relaps (5 months) 2

pasien tidak pernah kontrol lagi

relaps with bad compliance. Saat ini tanpa relaps dengan 4 bulan azathioprine 3

with azathioprine relaps after 5 month tanpa azathioprine : 3

relaps after 5 month

Pasien meninggal

tidak ada relaps setelah 9 bulan azathiprine 4

tidak ada relaps setelah 15 bulan azathiorpine 5

tidak ada relaps setelah 13 bulan azathiorpine 6

tidak ada relaps setelah 18 bulan azathiorpine 7

Pasien meninggal, COD sepsis

no relaps (8 months azathioprine) 8

no relapse setelah azathioprine stop 9 bulan

Pasien tidak kontrol lagi karena masalah biaya dan kesulitan transportasi. Pasien
kembali relaps bulan juli 2016

no relapse (2 month azathioprine) 9

no relapse (6 month azathioprine) 10

mulai mendapat azathioprim 2x50 desember 2014. kemudian tidak kontrol lagi
no relapse (5 month azathioprine) 11

no relapse (3 month azathioprine) 12

Pasca menggunakan azathioprine, tidak pernah terjadi relaps. Pasien meninggal


13
karena sepsis
tidak ada relaps : 13 (72%)

ada relaps Compliance baik : 2 (11 %)

ada relaps compliance buruk : 1

loose to follow up : 2

dalam terapi TB : 1 --> terdapat relaps setelah 9 bulan remisi

meninggal : 2
No. Nama terapi relaps Relaps Terapi long term

methyl prednisolon + Sept 2015: optic neuritis


1 Dini Hariria Azathioprin
plasmafaresis November 2015: myelitis

2 Eka Kurnia Ningsih MP Mar-16 Azathioprin

3 Ku Jan Siong MP Azathioprin, metilprednisolon

2012, 2013, 2014, Desember


4 Mella Ikma Piana MP MP saat relaps; Azathioprin
2015, April 2016

5 Mentari Septiani 387-20-62 MP + Plasmafaresis MP saat relaps; Azathioprin

Sept-Okt 2015: myelitis. Juni


6 Nanik Suparmi MP MP
2016 : mata kabur

7 Nerpina Situmorang belum MP saat relaps

maret 2014, september 2014,


8 Nurhidayati Febriani MP Azathioprin, metilprednisolon
maret 2015, november 2015

sejak 2015 bbrp kali relaps.


9 Patrisia Ana Pantouw MP Azathioprin, Steroid
Februari 2015 kembali relaps

Januari 2015: juli 2015 : optic


10 Rohani MP neuritis Imuran 2 x 50 mg

11 Tia Monika MP Feb-15 Azathioprin, Prednison


November 2014: myelitis
12 Waras Tuti Maret 2015: myelitis
Agustus 2015: optic neuritis

Juli 2015: optic neuritis


13 Yunita MP Azathioprin 2x50 mg
Januari 2016: myelitis

September 2015: optic neuritis mei 2015 : MP 2x16 --> 2x40


14 Zahra Abdullah Alatas MP + Plasmafaresis
Desember 2015: myelitis mg

15 Ila Nuradilah MP Jul-16 Azathioprin, MP

16 Rina Dwi Agustian MP MP, Imuran

2000 :2007; des 2015 :


17 Noyah MP MP, Imuran
kelemahan kedua tungkai

September 2014: Mata, MP 4 x 250 mg selama 5


18 Rohaniyah 087778594765 MP
kelemahan tungkai hari, Azathioprin

2012 : kesemutan di keempat


ekstremitas hingga tangan.
Soneta Rahma Susanti 2014 : gangguan penglihatan.
19 MP azathioprim 2x50
087877315816 2015 : kelemahan 4
ekstremitas. Februari 2015 :
pandangan buram

Riwayat Plasmaferesis 5 x
dikatakan GBS saat usia 29
20 Yeyen Anggraini MP + Plasmafaresis Maret 2016: Neuritis optik
thn; MP 1000 mg selama 5
hari

Riwayat Plasmaferesis, mulai


21 chelsea MP + Plasmafaresis menggunakan azathioprine
februari 2015

22 deasy
23 feni
Keterangan EDSS

pasien pertama keluhan buram bln maret 2015, november kelemahan kedua
tungkai, AQ4 dan OGB positif, mendapat terapi azathiprin 2x50 mg. Rutin minum,
kekuatan motorik perbaikan(dari plegi, menjadi 5). Juli 2016 mengalami kesemutan 8
dan kedua tungkai memberat, mendapat tambahan terapi methyl prednisolon 2x16
mg

Terdiagnosis NMO tahun 2014, kemudian mendapat terapi imuran 2x50 mg.
Selama pemberian azathioprine pasien tidak ada serangan, namun pasien hamil
sehingga terapi di stop. Pasien kembali mengalami relap pada maret 2016, 7
sehingga kembali minum azathioprine. saat ini sudah tidak ada serangan sejak
teratur minum obat. (6 bulan)

pasien tidak pernah kontrol lagi 8

Pasien berobat ke RSCM september 2014, mendapat obat azathioprine, tidak rutin
kontrol, mengalami relap desember 2015 kembali minum azathioprine, namun tidak 7
rutin minum obat. Kembali relaps april 2016

Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 4
azathioprine 2x50 mg, dan kembali mengalami relaps pada bulan juli 2016. (relaps
setelah 5 bulan minum obat)

Pasien mengeluh kelemahan anggota gerak pada sept 2015, dilakukan


pemeriksaan, kemudian mendapatkan obat methyl prednisolon, selanjutnya
4
dilakukan pengobatan TB. Dikatakan kelemahan anggota gerak perbaikan. Namun
sejak bulan juni 2016, pasien mengeluh mata kabur

Pasien meninggal 7

mengeluh pegal pada januari 2014, kemudian maret 2014 mengeluh kelemahan 4
ekstremitas, mendapat MP 3x250, dan pulang 1x32 mg. September 2014
mengalami relaps, desember 2015 relaps, mendapat tx MP 1x32 mg, hingga maret 1
2015 mendapat MP 1x8 mg. Bulan mei 2015 mendapat azathioprine, namun
november 2015 mengalami relaps. (9 bulan)

pernah menggunakan azathioprine 2005 namun sempat putus dan mengalami


relaps. Kembali minum obat azathioprine sejak mei 2015, tidak pernah relaps 7
hingga sekarang. (15 bulan)

pasien mulai mengeluhkan keluhan kelemahan tungkai sesaat bulan juli 2014,
kemudian muncul keluhan gangguan mata pada bulan januari 2015. Mulai 3
mendapat terapi imuran pada bulan juli 2015, dan tidak ada relaps setelah itu

setelah rmutin inum azathioprine (feb 2015), tidak ada relaps/ kelemahan yg
8
memberat. (19 bulan)
Pasien meninggal, COD sepsis 3

Pasien pertama kali mengalami gangguan mata pada tahun 2014, kemudian
mengalami relaps pada juli 2015. setelah itu pasien tidak mau kontrol lagi. Kembali
mengalami relaps pada januari 2016. setelah itu mulai rutin kontrol dan minum 7 ?belum pernah LP
azathioprine 2x50 mg, dan tidak pernah mengalami relaps hingga sekarang. (8
bulan)

mei 2015 mengeluh kesemutan, menjalar dari tangan ke lengan, dilakukan MRI, LP,
dikatakan AQ4 positif. Mendapat MP 2x16 mg, selanjtnya dinaikan 2x40 mg.
Keluhan mebaik. September relap, mata buram, mendapat MP 2x1000 mg,
hasil LP tidak ada di EHR
dilanjutkan plasmafaresis. mulai mendapatkan azathioprine 2x50 mg. dilakukan LP,
hasil CMV dan VZV positif, diberi terapi zovirax, kemudian azathioprine kemudian
di stop.

Pasien tidak kontrol lagi karena masalah biaya dan kesulitan transportasi. Pasien
7
kembali relaps bulan juli 2016

Pertama kali relaps tahun 2013, saat itu mendapat terapi methyl prednisolon 3x250
mg, dilanjutkan obatt oral yg diminum jika rasa kesemutan memberat. 2015 tidak
7
bisa berjalan, kembali mendapat obat methyl prednisolon,, dilanjutkan obat oral.
Baru mengkonsumsi azathioprine bulan juli 2016. (2 bulan).

mulai minum imuran sejak maret 2016. tidak terdapat relaps hingga sekarang 9

mulai mendapat azathioprim 2x50 desember 2014. kemudian tidak kontrol lagi 7 loose to follow up

mulai terapi azathiprin bulan mei 2016 7 tidak ada hasil LP di HER, pasien belum setuju LP?

mulai terapi azathioprine bulan juni 2016

Pasca menggunakan azathioprine, tidak pernah terjadi relaps. Pasien meninggal


karena sepsis
No. Nama MRI brain

1 Dini Hariria Normal

2 Eka Kurnia Ningsih Normal

3 Ku Jan Siong
Deep white matter lesion lobus frontoparietooksipital bilateral pons sisi kanan dan genu korpus
4 Mella Ikma Piana
callosum sisi kiri dd/ MS

5 Normal
Mentari Septiani
6 Nanik Suparmi Normal
7 Nerpina Situmorang Normal
8 Nurhidayati Febriani Lesi soliter hiperintens T2 periventrikel lateralis kiri kornu posterior

9 Patrisia Ana Pantouw Optic neuritis OS

CT scan kepala non kontras RS Polri 16/12/2014: edema serebri ringan, hipertrofi konka nasi
10 Rohani
bilateral; Brain Kontras 1/7/2015
11 Tia Monika Lesi multipel hiperintens T2 tidak sesuai lokasi MS

12 Waras Tuti CT scajn kepala dengan kontras 9/9/2015: kesan tidak tampak lesi

13 Yunita Normal
14 Zahra Abdullah Alatas Normal

15 Ila Nuradilah Normal

16 Rina Dwi Agustian normal

17 Noyah ekspertise?

18 Rohaniyah Normal

19 Soneta Rahma Susanti CT brain kontras 18/5/2016 dibandingkan MRI 27/4/2016: stqa dbn

20 Yeyen Anggraini Normal


MRI spine AQP4 OCB PCR LCS VEP
Blood LCS CMV VZV HSV EBV
Lesi hiperintens T2 C2-T7 Positif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif VEP (diffuse light): normal

Lesi hiperintens T2 dua segmen Negatif Negatif Normal

Lesi hiperintens T2 di T1-T7 Positif -

LETM: lesi hiperintens C3-C6 dd/ myelitis

LETM: lesi fokal pada medulla spinalis setinggi


negatif negatif
C2 sd Th12 dd/ syringomyelia, MS

4/11/2015 Cervical contrast 17/3/2016 VEP


LETM: C6-Th10 negatif negatif
Lesi hiperintens T2 C2-C6 negatif negatif Demielinasi n. optikus OD

LETM: C1-Th11 Negatif Demielinasi bilateral

Lesi hiperintens T2 C1-C4 VEP 2/9/2015

Lesi multipel hiperintens T2 Negatif negatif Demielinasi bilateral

Lesi hiperintens T2 C2-Th1 Negatif

Lesi hiperintens T2 C1-C5 4/3/2015 VEP


Lesi hiperintens T2 C2-Th1 Positif Positif Positif Normal

LETM: lesi intramedula spinalis dari mulai


batang otak hingga setinggi C4

lesi medspin C4-5 susp myelitis

ditemukan
pita
monoklona
ada MRI cervical, ekspetise? Demielinisasi bilateral
l pada
serum dan
cairan otak

Normal

bulging sign C3-4, C4-5, C5-6, C6-7,tidak


menyebabkan penyempitan foramina neuralis lesi fungsional total jaras visual OD
bilateral, tidak tampak SOL intra maupun pre kiasma
ekstradura

lesi intramedula yang menyengat ring enhance


Normal
setinggi c3-C4 dd/ myelitis
SSEP LCS
PMN MN Jumlah Sel
pasien Kencana

blok parsial jaras somatosensori


3 7 10
antara Th12-C7 sisi kanan

6 4 10

1 9 10

3 6 9
1 9 10
0 0 0

blok parsial C2-C7 kiri danblok total


0 0 0
Th12-C7 bilateral

9 1 10

7 3 10

Lesi C7 ke atas, gangguan jaras


1 3 4
penglihatan kedua mata

?belum pernah LP
hasil LP tidak ada di EHR

1 2 3

1 1 2

blok total T12 - C7,blok parsial C7-


1 10 11
C2

3 7 10

tidak ada hasil LP di HER, pasien belum setuju LP?

1 4 5 78

PMN 2,53

Anda mungkin juga menyukai