Pelayanan Konseling yang mulai dikenal di Indonesia sejak dekade tahun 1960-an
(semula dikenal dengan nama pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan, kemudian
berubah menjadi pelayanan Bimbingan dan Konseling) mendapat posisi yang cukup
proporsional dan menentukan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
dengan isi pokok materi yang tertuang di dalam Permendiknas No. 22 dan No. 23 tahun
2008 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Pengertian kurikulum yang digunakan dalam KTSP adalah seperangkat
kegiatan belajar yang dijalani peserta didik yang menjadi tanggung jawab satuan
pendidikan. Dengan pengertian itu, KTSP meliputi sejumlah komponen pokok, yaitu
komponen mata pelajaran dan muatan lokal, serta komponen pengembangan diri yang
mencakup pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. Sebagai perangkat
pemberlakuan KTSP, khususnya untuk komponen pelayanan konseling dan kegiatan
ekstra kurikuler, Pusat Kurikulum Balitbang Diknas telah menyusun panduan dengan
judul Panduan Pengembangan Diri untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
berdasarkan Permendiknas yang dimaksud. Panduan ini telah disosialisasikan ke seluruh
tanah air.
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR ..........................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Trilogi Profesi Pendidik ................................................................ ......1
B. Komponen Profesi Guru Kelas/Guru Pembimbing...........................2
C. Pelayanan Konseling dalam KTSP .................................................... 4
LAMPIRAN .............................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di awal abad ke-21 ini dunia pendidikan di Indonesia mulai memasuki era
profesional. Hal ini ditandai dengan penegasan bahwa pendidik merupakan tenaga
profesional (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 39 Ayat 2), dan profesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU No.14
Tahun 2005 Pasal 1 Butir 4).
Praktik Profesi
Trilogi
Profesi
Guru Kelas/Guru Pembimbing, yang adalah pendidik (UU No.20 Tahun 2003
Pasal 1 Butir 6) , sebagai tenaga professional dituntut untuk menguasai dan
memenuhi trilogi profesi dalam bidang pendidikan, khususnya bidang konseling,
yaitu
1. Ilmu Pendidikan
Guru Kelas/Guru Pembimbing diwajibkan menguasai ilmu pendidikan
sebagai dasar dari keseluruhan kinerja profesionalnya dalam bidang pelayanan
konseling, karena Guru Kelas/Guru Pembimbing digolongkan ke dalam
kualifikasi pendidik; dan oleh karenanya pula kualifikasi akademik seorang Guru
Kelas/Guru Pembimbing pertama-tama adalah Sarjana Pendidikan. Atas dasar
keilmuan inilah Guru Kelas/Guru Pembimbing akan menguasai dengan baik
kaidah-kaidah keilmuan pendidikan sebagai dasar dalam memahami peserta
didik (sebagai sasaran pelayanan konseling) dan memahami seluk beluk proses
pembelajaran yang akan dijalani peserta didik melalui modus pelayanan
konseling. Dalam hal ini proses konseling tidak lain adalah proses pembelajaran
yang dijalani oleh sasaran layanan bersama Guru Kelas/Guru Pembimbingnya.
Dalam arti yang demikian pulalah, Guru Kelas/Guru Pembimbing sebagai
pendidik diberi label juga sebagai agen pembelajaran.
2
Di atas kaidah-kaidah ilmu pendidikan itu Guru Kelas/Guru Pembimbing
membangun substansi profesi konseling yang meliputi objek praktis spesifik
profesi konseling, pendekatan, dan teknologi pelayanan, pengelolaan dan
evaluasi, serta kaidah-kaidah pendukung yang diambil dari bidang keilmuan lain.
Semua subtansi tersebut menjadi isi dan sekaligus fokus pelayanan konseling.
Secara keseluruhan substansi tersebut sebagai modus pelayanan konseling*).
Objek praktis spesifik yang menjadi fokus pelayanan konseling adalah
kehidupan efektif sehari-hari (KES). Dalam hal ini, sasaran pelayanan konseling
adalah kondisi KES yang dikehendaki untuk dikembangkan dan kondisi
kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T). Dengan demikian,
pelayanan konseling pada dasarnya adalah upaya pelayanan dalam
pengembangan KES dan penanganan KES-T.
Berkenaan dengan pendekatan dan teknologi, pengelolaan dan evaluasi
pelayan konseling, Guru Kelas/Guru Pembimbing wajib menguasai berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukungnya dengan landasan teori, acuan praksis,
standar prosedur operasional (SPO), serta implementasinya dalam praktik
konseling. Pendekatan dan teknologi, pengelolaan dan evaluasi pelayanan itu
perlu didukung oleh kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi seperti psikologi,
sosiologi, teknologi- informasi-komunikasi sebagai alat untuk lebih
menepatgunakan dan mendayagunakan pelayanan konseling.
Muatan
Lokal
Guru
Mata Pengembangan
Pelajaran
optimal potensi
siswa
Guru Kelas/Guru
Pembimbing Pelayanan
/konselor Konseling
sekolah
4
Lebih jauh, tenaga pengampu masing-masing komponen KTSP telah pula
ditentukan. Mata pelajaran dan muatan lokal diampu oleh guru, pelayanan konseling
diampu oleh Guru Kelas/Guru Pembimbing, dan kegiatan ekstra kurikuler diampu
oleh pembina khusus yang masing-masing memiliki kewenangan dan kemampuan
dalam bidang yang diampunya itu. Pada era profesionalisasi, para pengampu bidang-
bidang yang dimaksud haruslah mereka yang benar-benar profesional dalam
bidangnya. Dalam kaitan ini, pelayanan konseling, yang merupakan salah satu pokok
isi komponen KTSP, haruslah diampu oleh tenaga profesional yang disebut guru
pembimbing/konselor sekolah.
5
BAB II
STRUKTUR PELAYANAN KONSELING
1. Pengertian
2. Paradigma
6
3. Visi
4. Misi
Misi pelayanan konseling meliputi:
1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui
pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan
masa depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan
kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga
dan masyarakat.
3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah
peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.
7
C. Bidang Pelayanan
Bidang pelayanan konseling meliputi:
D. Fungsi Konseling
Pelayanan konseling mendukung fungsi-fungsi:
1. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya.
9
d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terutama konten-konten yang berisi
kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di
sekolah, keluarga, dan masyarakat.
h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
2. Kegiatan Pendukung
10
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau keluarganya.
G. Bentuk Kegiatan
H. Program Pelayanan
1. Jenis Program
11
b Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan penjabaran
program tahunan.
2. Penyusunan Program
12
BAB III
PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN PENILAIAN KEGIATAN
A. Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang
telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan, serta mingguan.
(Lampiran 3)
B. Pelaksanaan Kegiatan
13
1. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk RPP (Rencana
Program Pelayanan/Pendukung) dilaksanakan sesuai dengan sasaran layanan,
substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.
C. Penilaian Kegiatan
a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik
yang dilayani.
16
BAB IV
PENGELOLAAN KEGIATAN
17
Pembimbing secara berkala dipertanggungjawabkan kepada pimpinan lembaga
satuan pendidikan Guru Kelas/Guru Pembimbing bertugas.
Pimpinan
Sekolah/Madrasah
POAC
TU
POAC
POAC POAC
Siswa
b. Kondisi yang sangat menguntungkan terjadi apabila semua unsur yang ada
saling mengharmonisasikan POAC POAC mereka dalam suasana
kerjasama.
18
B. Pengawasan Kegiatan
19
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Penugasan Pengasuhan kepada Guru Kelas/Guru
Pembimbing*
1. I 25 Masuk pagi
2. II 25 Masuk pagi
4. IV 25 Masuk pagi
5. V 25 Masuk pagi
6. VI 25 Masuk pagi
Jumlah 150
Keterangan :
* Untuk guru kelas menangani siswa asuh pada kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
Kepala Sekolah
Ttd
Dedi Utomo
NIP.
20
Lampiran 2 a : Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling
PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN KONSELING
*)
1. Rincian lihat pada Contoh Materi Pengembangan
21
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
6. Layanan Bimbingan Topik tentang: Kemampuan dan Topik tentang: Kemampuan dan Topik tentang: Kemampuan, Topik tentang: Kemampuan dan
Kelompok kondisi pribadi kondisi hubungan sosial kegiatan dan hasil belajar arah karir
(21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam Masalah pribadi: dalam kemampuan Masalah pribadi: dalam
Kelompok kehidupan pribadi kehidupan sosial kegiatan belajar pengembangan karir
22
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang Bacaan dan rekaman tentang arah
perkembangan dan kehidupan perkembangan dan kemampuan kemampuan dan kegiatan belajar dan kehidupan karir
pribadi sosial
Ttd
Rohayati
NIP.
23
Contoh Materi Pengembangan:
(1) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti:
Fasilitas olah raga; bela diri.
Kegiatan seni dan budaya
Tempat peribadatan
(2) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:
Kegiatan gotong royong
Perjamuan
Seminar, lokakarya, diskusi, rapat dan kegiatan kelompok lainnya
(3) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti
Lembaga bimbingan belajar
Fasilitas belajar di sekolah
Jenjang dan jenis pendidikan di sekolah/madrasah
(4) Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti:
Kursus-kursus keterampilan
Bengkel
Perusahaan/pabrik, industri
Kantor
Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan
(5) Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan
kondisi pribadi, seperti:
Kecerdasan
Bakat
Minat
Karakteristik pribadi; pemahaman diri
Tugas perkembangan, tahap perkembangan
Perbedaan individual
Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan
sosial, seperti:
Pemahaman terhadap orang lain
Kiat berteman
Hubungan antar siswa
Hubungan dalam keluarga
Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
(7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil
belajar, seperti:
Kiat belajar
24
Kegiatan belajar di dalam kelas
Belajar kelompok
Belajar mandiri
Hasil belajar mata pelajaran
Persiapan ulangan, ujian US dan UN
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir,
seperti:
Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan dan pendidikan
Persyaratan karir
Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
Informasi karir/pekerjaan
(9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan
penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan karir
dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat
duduk), pada kelompok belajar; diskusi, krida; latihan keberbakatan/prestasi, serta
kegiatan layanan bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing
penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau
lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir.
(13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
pribadi, seperti:
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar
rumah/sekolah.
Mengambil keputusan
Menggunakan waktu senggang
Membiasakan diri melaksanakan ibadah keagamaan
Pengendalikan diri
Berpikir dan bersikap positif
Mematuhi peraturan lalu-lintas
(14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial,
seperti:
Cara berbicara dengan orang lain (seperti; teman sebaya, orang yang lebih tua,
anggota keluarga)
Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang
lain
Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
(15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan
penguasaan bahan belajar, seperti:
Menyusun jadwal belajar
Bertanya dan menjawab pertanyaan guru
Meringkas materi bacaan
25
Menyusun laporan tugas pelajaran
26
Masa depan kita; masalah pengangguran; PHK
Menentukan cita-cita dan memilih pendidikan lanjutan
27
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu
atau lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri pribadi, hubungan sosial,
kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir.
(41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi,
seperti:
Identitas diri
Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
Identitas keluarga
Riwayat kesehatan
Masalah diri pribadi
(42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial,
seperti:
Sosiogram
Peta kelas
Data hubungan sosial
Masalah sosial
(43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
Nilai hasil belajar
Data kegiatan belajar
Riwayat pendidikan
Masalah belajar
(44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
Pekerjaan orang tua/keluarga
Bakat dan minat karir
Masalah karir
(45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
Sering absen; membolos
Tingkah laku menyimpang; nakal
(46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
Suka menyendiri
Menganggu teman
(47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
Lalai mengerjakan PR
Nilai pelajaran rendah
Sulit mengikuti pelajaran
28
(48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
Pilihan belajar atau karir
(53) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
Tahap-tahap perkembangan
Tugas-tugas perkembangan
Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
Kehidupan keagamaan
Bahan relaksasi
Motivasi berprestasi
Otobiografi: Kisah orang-orang sukses
(54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan hubungan sosial, seperti:
Suasana hubungan Saya Oke, Kamu juga Oke
Kiat bergaul
Kepemimpinan
Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
Kiat belajar di sekolah
Panduan menulis makalah
Bagaimana menyiapkan diri dalam ulangan/ujian
Belajar secara mandiri
Belajar kelompok
(56) Tampilan Kepustakaan: Materi becaan, film, rekaman vidio dan audio tentang
arah dan kehidupan karir, misalnya:
Apa bakat dan karir Anda?
Informasi karir
Petunjuk pemilihan sekolah lanjutan
Kiat sukses dalam karir
29
(57) , (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
Kegiatan alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi,
sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor,
dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berkeahlian/
berkewenangan.
30
Lampiran 2 b : Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling
PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN KONSELING
4. Layanan Penguasaan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan Kompetensi dan
Konten kebiasaan dalam kebiasaan dalam kebiasaan dalam kebiasaan dalam kebiasaan dalam kebiasaan dalam kebiasaan dalam kebiasaan dalam
31
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kehidupan kehidupan sosial kegiatan dan pengembangan kehidupan kehidupan sosial kegiatan dan pengembangan
pribadi penguasaan karir pribadi penguasaan karir
bahan belajar bahan belajar
32