Anda di halaman 1dari 16

RANCANGAN RENCANA KEGIATAN

( PRE PLANING )

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. Y

Nama Mahasiswa : Sunardi


NPM : 15149013054
Nama KK : TN. Y
Alamat : Desa Andaman II RT. 09 Anjir Pasar
Kunjungan : I ( 16 Februari 2017 )

Tujuan
a. Umum : Setelah kunjungan ke rumah keluarga Tn Y, mahasiswa dapat
melakukan pengkajian.
b. Khusus : Mahasiswa mampu merencanakan kontrak kontrak bersama
keluarga.

Kegiatan
1. Fase Persiapan
1.1. Menetapkan keluarga sasaran yang akan dikunjungi dan menentukan kasus-kasus
yang perlu ditindaklanjuti di rumah berdasarkan hasil pengumpulan data pada
saat praktek komunitas.
1.2. Menyiapkan perlengkapan lapangan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kunjungan.

2. Fase Orientasi.
2.1. Mahasiswa memperkenalkan diri yang meliputi nama dan asal institusi dan
menyepakati panggilan klien.
2.2. Menyepakati kontrak dengan keluarga, kesetiaan keluarga untuk melakukan
asuhan keperawatan, tempat, waktu dan lamanya pelaksanaan asuhan.
2.3. Bertujuan memberi hubungan saling percaya antara klien dan perawat.
3. Fase Kerja
3.1. Pengkajian dengan menggunakan metode :
- Wawancara
- Observasi fasilitas rumah
- Pemeriksaan fisik anggota keluarga
- Data sekunder
3.2. Melakukan pengkajian meliputi :
- Data umum
- Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
- Pengkajian lingkungan
- Struktur keluarga
- Fungsi keluarga
- Stres dan koping keluarga
- Pemeriksaan fisik
- Harapan keluarga

4. Fase Terminasi
Mahasiswa mengakhiri pertemuan dan akan kunjungan sesuai dengan kontrak waktu
yang disepakati.

Mahasiswa

Sunardi
NPM. 15149013054
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN
( PRE PLANING )

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. Y

Nama Mahasiswa : Sunardi


NIM : 15149013054
Nama KK : Tn. Y
Alamat : Desa Andaman II RT. 09 Anjir Pasar
Kunjungan : II ( 20 Februari 2017 )

Tujuan
a. Umum : Mahasiswa mampu merencanakan asuhan keperawatan Tn. Y
b. Khusus
Mahasiswa mampu :
- Memperioritaskan masalah keperawatan bersama keluarga
- Rencana asuhan keperawatan berdasarkan prioritas yang telah disepakati
bersama keluarga secara tepat.

Kegiatan
1. Fase Persiapan
Menetapkan tujuan kunjungan yaitu menentukan prioritas masalah keperawatan
dan
rencana keperawatan.
Mahasiswa mempersiapkan diri untuk tahap perencanaan asuhan meliputi
penentuan
prioritas masalah dan perencanaan asuhan keperawatan berdasarkan tepologi
dengan
ekspolarasi perasaan dan membaca buku referensi.

2. Fase Orientasi.
Mahasiswa mengingatkan kembali kontrak yang telah disepakati.
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melakukan pengkajian tahap lanjutan.

3. Fase Kerja
Membahas perencanaan yang meliputi penentuan prioritas masalah keperawatan
dan
rencana kegiatan berikutnya.
Pencapaian kesepakatan.

4. Fase Terminasi
Resume kegiatan: telah terbentuk kesepakatan mengenai masalah dan prioritas.
Kontrak waktu kegiatan berikutnya untuk inplementasi dan evaluasi.

Mahasiswa

Sunardi
NPM. 15149013054
RANCANGAN RENCANA KEGIATAN
( PRE PLANING )

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. Y

Nama Mahasiswa : Sunardi


NIM : 15149013054
Nama KK : Tn. Y
Alamat : Desa Andaman II Anjir Pasar
Kunjungan : III ( 21 Februari 2017 )

Tujuan Umum
Setelah penyuluhan 45 menit, keluarga dapat memahami perawatan hipertensi.

Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit keluarga mampu:
1. Menjelaskan penyebab Asma terhadap Tn. Y.
2. Menjelaskan perawatan Asma terhadap Tn. Y.

Kegiatan
1. Fase Persiapan
Menetapkan tujuan kunjungan yaitu memberikan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit Asma.
1.2. Menyiapkan bahan untuk penyuluhan tentang Asma.

2. Fase Orientasi
Mahasiswa menyampaikan salam.
Mahasiswa mengingatkan kembali kontrak yang telah disepakati.
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melakukan kunjungan penyuluhan.
Mengadakan kontrak waktu selama 45 menit.

3. Fase Kerja
Memberikan penyuluhan tentang perawatan klien dengan Asma
Menjelaskan factor-faktor pencetus kambuhnya Asma.

4. Fase Terminasi
Resume kegiatan.
Mengakhiri pertemuan dan mengadakan kontrak untuk kegiatan asuhan
keperawaran
keluarga berikutnya.

Mahasiswa

Sunardi
NPM. 15149013054
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP)

Pokok Bahasan : Perawatan klien penderita Asma dalam keluarga.


Sasaran : Keluarga Tn. Y
Tempat : Rumah Tn. Y
Desa Andaman II RT. 09 Anjir Pasar
Waktu : 45 menit.

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan keluarga dapat mengetahui perawatan klien dengan
Asma.

B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan keluarga mampu:
1. Menjelaskan pengertian Asma.
2. Menjelaskan penyebab Asma.
3. Menjelaskan dampak penyakit Asma
4. Menjelaskan perawatan dan penanganan Asma.

C. Pokok Materi
1. Pengertian Asma.
2. Penyebab Asma.
3. Dampak Asma.
4. Perawatan Asma.

D. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

Kegiatan
Kegiatan
Tahap Waktu
Mahasiswa Keluarga
Pembukaan 10 menit - Menyampaikan - Menjawab
salam salam
- Menanyakan - Menyataka
kesiapan keluarga n kesiapan keluarga
- Menjelaskan - Memperhat
tujuan penyuluhan ikan
Pengembangan 30 menit
- Menggali
pengetahuan keluarga yang - Memperhat
berhubungan dengan ikan
hipertensi - Memberika
- Menjelaskan n tanggapan
materi
- Memberikan - Memperhat
kesempatan untuk ikan
mengajukan pertanyaan - Menanyaka
tentang hal-hal yang kurang n hal-hal yang kurang
jelas jelas
Penutup 5 menit - Menanyakan
kepada keluarga tentang
materi yang sudah di bahas - Menjelaska
n materi
- Menyimpulkan
- Memberi salam

- Ikut aktif
- Menjawab
salam

Materi
Brosur

Sumber
Materi kuliah

Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat pelaksanaan penyuluhan.
KONSEP DASAR

A. Pengertian
Asma adalah suatu penyakit dan sistem pernafasan yang meliputi peradangan dari jalan nafas dan gejala-
gejala bronkospasme yang bersifat reversible (Antoni Crocket, 1997).
Asma didefinisikan sebagai penurunan fungsi paru dan hiperres ponsivitas jalan nafas terhadap berbagai
rangsang (Lynda Jual Carpenito).
Asma bronchiale adalah suatu penyakit saluran alergi sehingga menyebabkan gangguan pernafasan seperti
sesak nafas, yang disertai dengan nafas berbunyi mengi (Whezing).

B. Faktor Presipitasi
- Alergen utama debu debu rumah, spora, jamur dan tepung sari rerumputan
- Iritan seperti asap, bau-bauan, polutan
- Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
- Perubahan cuaca yang ekstrim
- Kegiatan jasmani yang berlebihan
- Lingkungan kerja
- Obat-obatan dan emosi
C. Klasifikasi
Secara etiologis asma bronchiale di bagi dalam 3 tipe :
1. Asma bronchiale tipe nonatopi (intrinsik)
Pada golongan ini, keluhan tidak ada hubungannya dengan dengan paparan terhadap alergen dan sifat-sifat
adalah
- Serangan timbul setelah dewasa
- Pada keluarga tidak ada yang menderita asma
- Penyakit infeksi sering menimbulkan serangan
- Perubahan cuaca / lingkungan yang nono spesifik merupakan keadaan yang peka bagi penderita.
2. Asma bronkial hipe atopi (ekstrinsik)
Pada golongan ini ada keluhan yang berhubungan dengan paparan terhadap alergen lingkungan yang spesifik,
kepekaan ini biasanya dapat ditimbulkan dengan uji kulit atau provokasi bronchial pada tipe-tipe yang
mempunyai sifat-sifat :
- Timbul sejak anak-anak
- Pada keluarga ada yang menderita asma
- Sering menderita rinitis
3. Asma Bronchiale campuran
Pada keadaan ini, keluhan diperberat baik oleh faktor ekstrensik dan intrinsit
D. Patofisiologi
Kelainan utama dari asma diduga disebabkan karena adanya hipersensitivitas dari cabng-cabang bronkus.
Pada individu yang retan, lapisan dan cabang-cabang bronkial tersebut akan menjadi lebih sensitif terhadap
rangsangan yang diberikan kepadanya. Kerentanandari individu kemungkinan diturunkan secara genetik,
munculnya kerentanan disebabkan oleh adanya perubahan terhadap rangsangan yang berlebih-lebihan dengan
faktor lingkungan tertentu, seperti penerapan bahan alergen / iritan.
Apapun pencetusnya mekanisme yang terjadi adalah sama saja bronkokontriksi yang terjadi kemungkinan
sebagai suatu reaksi perlindungan untuk membatasi instalasi alergen / iritasi yang lebih lanjut, bila hal ini
berlangsung terus maka lapisan jalan akan tersentifisasi terutama pada bronkus berukuran sedang dan bronkiolus
sehingga mengalami peradangan dan edematosus. Pada asma atopik keadaan ini disebabkan oleh alergen spesifik
yang terkait dengan antibodi-antibodi spesifik sehingga menyebabkan pelepasan dari berbagai macam hormon
lokal dan zat mediator. Pada semua kasus adanya peradangan dapat ditandai dengan edema dari selaput lendir
bronkial dan peningkatan ekskresi. Hal ini dapat meningkatkan intabilitas dari obat-obat polos bronkial.

E. Manifestasi klinis
- Tachikardi - Mengi / Whezing
- Tachipnea - Pernafasan pendek
- Batuk - Rasa sesak didada
- Serangan biasanya menghilang dalam 30 60 menit
- Spuhim dalam bentuk kental dan jumlah banyak
- Kelelahan terjadi setelah serangan
- Diaphoresis
- Kontraksi yan kaku dari bronkhiolus
- Penurunan kecepatan ekspirasi maksimal dan volume ekspirasi
- Kapasitas residu fungsional dan volume residu sangat tinggi selama serangan asama.
- Oto polos bronkhiolus megalami atrofi
- Skintest alergen
- Batuk yang paroksismal terutama pada malam hari berlangsung 10 14 hari
- Sianosis
- Tekanan darah meningkat

F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan test kulit untuk menunjukkan adanya alergi dan adanya antibodi kadar Ig E yang spesifik
dalam tubuh.
Pemeriksaan kadar Ig E total dan Ig E serum untuk menyokong adanya penyakit atopi
Pemeriksaan analisa gas darah dilakukan dengan pasien asma berat
Pemeriksaan eosinofil damal darah jumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat
Pemeriksaan sputum untuk menilai adanya misellium aspergius fumigatus
Radiologi dilakukan apabila dan kecurigaan terhadap proses patologik dipar
G. Penatalaksanaan
1. Pegobatan Medika Mentosa
Waktu serangan
- Bronkodilator - korkhosteroid - ekspektoransia
- antihistamin - antibiotika
Diluar serangan
- disodium chomoglycate (DSCG)
- ketotijen
2. Pengobatan non Medika Mentosa
Waktu serangan
- Pemberian O2 - Pastural drainase
- Pemberian cairan - Menghindari paparan alergen
Diluar serangan
- Pendidikan
- Immunoteraphy/desensitasi
- Pelayanan / kontrol emosi
Tujuan pelaksanaan terapi asma
1. Menyembuhkan dan menendalikan gejala asma
2. Mencegah kekambuhan
3. Mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankan
4. Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat normal
5. Menghindari efek samping obat asma
6. Mencegah obstruksif jalan nafas yang irreversible
Terapi awal :
1. O2 4-6 liter/menit
2. Agonis B2
3. Amnofium bolus IV 5 6 mg
4. Kortikosteroid hidrokortison 100 200 mg IV
Terapi asmak kronik
1. Asma ringan : agnosis B2 inhalasi
2. Asma sedang : anti inflamsi / hr dan agonis B2 inhalasi bila perlu
3. AsmaAberat : steroid inhalasi / hr B 2 long acting, steroid sedang sehari/dosis tunggal
harian dan agnosis B2 inhalasi sesuai kebutuhan
Respon terapi awal baik didapatkan keadaan :
1. Respon menetap selama 60 menit setelah pengobatan
2. Pemeriksaan fisik normal
3. Arus puncak ekspirasi > 70 %
Daftar Pustaka

Antony Crocbett, Penanganan Asma Dalam Primer, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta 1997.
Soeparman, Sarwono Wasdapaji, Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, balai penerbit FKUI, Jakarta 1998.
M. Amin, Hood Alsagar, Ilmu Penyakit Paru, Penerbit Air Langga University Press 1993.
Tarwota, Wartonah, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai