Anda di halaman 1dari 24

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

2.1.1 Basis Data dan Sistem

2.1.1.1 Pengertian Sistem dan data

Menurut OBrien (2005 : 29), sistem merupakan sekelompok


komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output
dalam proses transformasi yang teratur. Setiap sistem memiliki tiga
komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, yaitu : input, proses,
dan output. J.S Valcich da J.A Hoffer (2005 : 10), data merupakan
fakta-fakta mentah yang menggambarkan orang, benda, dan peristiwa
dalam sebuah organisasi.

2.1.1.2 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010 : 15), basis data adalah


kumpulan data yang terbagi dan terhubungan secara logikal dan
deskripsi dari data yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhaninformasi suatu organisasi.

Menurut C.J Date (2009: 9), basis data terdiri dari beberapa
kumpulan data tetap yang digunakan oleh sistem aplikasi untuk
diberikan pada perusahaan.

Jadi, basis data adalah kumpulan data yang berhubungan


secara logikal yang didesain untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk sebuah organisasi. Basis data mengonsolidasi banyak
data yang sebelumnya disimpan dalam file yang terpisah.

9
10

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Basis Data

Beberapa keungguan yang diperoleh dari penggunaan database :

1. Penggunaan Kemampuan untuk berbagi pemakaian data yang


sama di banyak aplikasi dan sistem .
2. Penyimpanan data di dalam format yang diinginkan secara
fleksibel, basis data dapat dikembangkan tanpa mengubah
program-program dan data yang menggunakan basis data
tersebut.
3. Meningkatnya produktifitas dan integritas data .
4. Mengurangi redudansi data .

Beberapa kekurangan basis data adalah sebagai berikut :

1. Membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena biaya aplikasi dan


pengembangan basis data yang cukup mahal .
2. Penggunaan aplikasi yang lebih rumit daripada File Base System
karena terdapat pengaturan fungsi fungsi tersendiri yang harus
diketahui oleh pengguna .
3. Meningkatnya vulnerabilitas yang melekat pada penggunaan data
yang berbagi pakai, oleh karena itu backup dan recovery serta
keamanan dan privasi menjadi isu penting pada basis data.

2.1.2 Database Management System (DBMS)

2.1.2.1 Pengertian DBMS

Menurut Conolly dan Begg (2010 : 731), DBMS adalah sistem


software yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, memlihara, dan mengontrol akses terhadap basis data.
Komponen DBMS meliputi hardware, software, data, prosedur, dan
manusia. Fungsi dari DBMS adalah data storage, retrieval and update,
user-accessible catalog, transaction support, concurrency control
services, recovery services, authorization services, support for data
communication, integrity services, services to promote data
independence, utility services.
11

Keuntungan DBMS antara lain : mengontrol redundansi data,


konsistensi data, sharing data, meningkatkan integritas data,
meningkatkan keamanan, adanya standar pelaksanaan, meningkatkan
produktivitas, dan meningkatkan layanan backup dan recovery.
Kerugian DBMS antara lain : kompleksitas, ukuran, biaya
DBMS, biaya penambahan hardware, kinerja.

2.1.2.2 Fasilitas DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010: 17), beberapa fasilitas yang


disediakan dalam DBMS adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas mendefinisikan basis data, biasanya menggunakan Data


Definition Language (DDL). DDL mengizinkan pengguna untuk
menspesifikasikan tipe,struktur dan batasan aturan mengenai data
yang bisa disimpan kedalam basis data.
2. Fasilitas yang mengizinkan pengguna untuk menambah, mengedit,
menghapusdan mendapatkan kembali data dari basis data
menggunakan Data Manipulation Language (DML). Ada pula
suatu fasilitas yang melayani pengaksesan data yang disebut query
language. Bahasa yang diakui adalah Structured Query Language
(SQL), yang merupakan standar dari DBMS.
3. Fasilitas untuk mengontrol basis data (DCL). Contoh :
- Sistem keamanan yang mencegah user yang tidak punya
autoritas untuk akses data.
- Suatu sistem yang terintegrasi yang memlihar konsistensi
penyimpanan data.
- Suatu sistem control pengembalian data yang mana dapat
mengembalikan data kekeadaan sebenarnya apabila terjadi
kegagalan perangkat keras ataupun perngkat lunak.
- Terdapat suatu catalog yang dapat diakses oleh pengguna, yang
menjelaskan data didalambasis data tersebut.
12

2.1.2.3 Komponen DBMS

Komponen-komponen dalam lingkungan DBMS adalah sebagai


berikut:

1. Hardware (Perangkat keras)


Hardware yang sesuai diperlukan oeh DBMS dan aplikasi seperti
persona computer , laptop, mainframe dan web. Semakin besar dan
banyaknya data dibutuhkan hardware yang lebih baik pula .
2. Software (Perangkat lunak)
Komponen software terdiri dari software DBMS itu sendiri dan
program aplikasi bersama dengan sistem operasi, software jaringan
jika DBMS menggunakan jaringan. Bebrapa penggunaan contoh
software : Windows XP , Microsoft SQL 2005 , PHP dan SISCO.
3. Data
Merupakan komponen DBMS yang paling penting. Data berfungsi
sebagai jembatan antara komponen mesin dan manusia.
4. Prosedur
Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan
penggunakan database. Penggunaan sistem dan petugas yang
mengatur database memerlukan dokumentasi prosedur bagaimana
untuk menggunakan dan menjalankan sistem. Intruksi tersebut
seperti:
a. Bagaimana log in ke dalam DBMS.
b. Bagaimana menggunakan fasilitas DBMS tertentu.
c. Memulai dan menghentikan DBMS.
d. Bagaimana menangani kesalahan hardware dan software
tertentu.
5. Manusia
Merupakan komponen terakhir yang terlibat dengan sistem.
Komponen-komponen manusia terdiri dari :
a. Database Administrator : Menyediakan dukungan teknis untuk
implementasi keputusan tersebut, dan bertanggung jawab atas
keseluruhan kendali sistem pada tingkat teknis.
13

b. Database Designer : Pada bagian ini terdiri dari tipe perancang


yaitu:
i. Logical database designer : Berhubungan dengan
mengidentifikasi data, relasi antar data, constraints pada
data yang di simpan di database.
ii. Phisical database designer : menentukan bagaimana logical
database design dicapai secara fisik.
c. Pemrogram Aplikasi : Bertanggungjawab untuk membuat
aplikasi database dengan menggunakan bahasa pemrograman
yang ada.
d. End User: Siapapun yang berinteraksi dengan sistem secara
online atau tidak melalui komputer atau jaringan.

Gambar 2.1 Komponen DBMS Environment

Gambar 2.1 Komponen DBMS

(sumber : Connolly dan Begg 2010 : 68)

2.1.3 Database Language

Meliputi DDL dan DML. DDL (Data Definition Language)


memungkinkan Database Administrator mendeskripsikan dan memberi nama
suatu entitas, atribut, dan relasi yang dibutuhkan untuk aplikasi, bersama
dengan integritas data yang terkait dan batasan keamanan data (Conolly dan
Begg, 2010 : 225). Sedangkan DML (Data Manipulation Language) meliputi
insertion, modifcation, retrieval, dan deletion.

2.1.4 Siklus Hidup Pengembangan Basis Data

Untuk mengembangkan basis data, diperlukan tahapan-tahapan


terstruktur yang harus diikuti. Tahapan tersebut dinamakan siklus hidup basis
14

data (database application lifecycle). Menurut Connolly dan Begg (2010 :


313), basis data dianalisis dan dirancang dalam tahapan-tahapan berikut ini :

Gambar 2.2 Database Application Lifecycle

(sumber : Connolly dan Begg 2010 :313)

Menurut Connolly dan Begg (2010: 285), untuk merancang aplikasi


sistem basis data diperlukan tahapan yang dinamakan siklus hidup basis data :

1. Perencanaan Basis Data ( Database Planning )


Perencanaan basis data atau database planning adalah perencanaan
bagaimana tahapan-tahapan dari siklus hidup basis data dapat direalisasikan
dengan cara yang efisien dan efektif (Connolly dan Begg 2010: 313).
2. Definisi Sistem (System Definition)
Definisi sistem atau system definition bertujuan untuk mendeskripsikan
batasan dan ruang lingkup aplikasi basis data serta user view. User view
menjelaskan tentang apa saja yang dibutuhkan system basis data dilihat dari
sudut pandang seseorang dalam perannya di pekerjaannya seperti seorang
manager atau supervisor. (Connolly dan Begg 2010: 316)
15

3. Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis (Requirements Collection and


Analysis)

Analisis dan pengumpulan kebutuhan merupakan proses mengumpulkan


dan menganalisis informasi tentang organisasi yang akan didukung oleh
aplikasi basis data dan menggunakan informasi tersebut untuk
mengidentifikasikan kebutuhan user terhadap sistem yang baru (Connolly
dan Begg 2010: 316).

Menurut Connolly dan Begg (2010: 316) terdapat tiga pendekatan utama
untuk pengaturan kebutuhan aplikasi basis data dengan multiple user view,
yakni :
a. Pendekatan Centralized
Kebutuhan kebutuhan untuk setiap user view digabung dalam suatu
kumpulan kebutuhan tungggal untuk aplikasi basis data baru.
b. Pendekatan View Integration
Kebutuhan-kebutuhan untuk setiap user view digunakan untuk
membangun model data terpisah untuk merepresentasikan pengguna itu
sendiri.
c. Kombinasi antara Centralized dan View Integration
Ada banyak cara untuk mengumpulkan informasi pada suatu proses
resmi dalam menggunakan teknik-teknik sperti wawancara atau
kuesioner untuk mengumpulkan fakta-fakta tentang sistem dan
kebutuhan kebutuhannya yang dinamakan fact finding.
4. Perancangan Basis Data (Database Design )

Desain basis data adalah proses pembuatan desain yang akan mendukung
operasional dan tujuan perusahaan. (Connolly dan Begg 2010: 320).

5. Pemilihan DBMS ( DBMS Selection )


Seleksi DBMS adalah kegiatan pemilihan DBMS yang akan digunakan
dalam pembuatan basis data. Pemilihan DBMS yang tepat sangat
mendukung aplikasi basis data. Tahap- tahap pemilihan DBMS :
1. Menentukan istilah referensi studi
2. Membuat daftar sementara dua atau tiga produk
3. Mengevaluasi produk
16

Ada berbagai fitur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi produk


DBMS yaitu :

a. Data Definition meliputi pemberian primary key, spesifikasi foreign


key, keberadaan tipe data, spesifikasi domain, control integritas,
mekanisme view, kamus data dan kebebasan data.
b. Physical Definition meliputi keberadaan struktur file, pemeliharaan
struktur file, mengurangi reorganisasi, pemberian indeks, variable
penjang field/ record, kompresi data, encryption routines,
kebutuhan memori, kebutuhan penyimpanan.
c. Accessibility meliputi query language, compliant, interface ke
3GLs, multiuser, security, access control dan authorization
mechanism.
d. Transaction handling meliputi backup dan recovery routines,
stategi resolusi deadlock, kemajuan model transaksi, parallel query
processing.
e. Utilities meliputi performance measuring, tuning, fasilitas
load/unload, user usage monitoring, database administration
support.
f. Development meliputi 4GL/5GL tools, case tools, kemampuan
windows, prosedur penyimpanan, triggers, rules, web development
tools.
4. Merekomendasikan Pilihan dan Memproduksi Laporan
Langkah terakhir dari pemilihan DBMS adalah mendokumentasikan
prosesnya dan membuat pernyataan dalam penemuan dan rekomendasi
atas produk DBMS tertentu.
6. Perancangan Aplikasi ( Desain Aplikasi )
Desain aplikasi merupakan perancangan user interface dan perancangan
program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses terhadap basis
data. Desain basis data dan aplikasi dilakukan secara paralel (Connolly dan
Begg 2010: 329).
Ada dua aspek dari desain aplikasi yaitu :
a. Perancangan Transaksi ( Transaction Design )
17

Transaksi adalah rangkaian aksi yang dilakukan oleh seorang user atau
program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi dari basis data.
Terdapat tiga transaksi :
I. Retrieval Transactions, digunakan untuk mendapatkan kembali data
untuk ditampilkan dilayar atau dalam laporan.
II. Update Transaction, digunakan untuk menambah data, menghapus
data lama, atau memodifikasikan data yang ada dalam basis data.
III. Mixed Transaction, melibatkan retrieval dan update (perubahaan)
data atau kombinasi antara keduanya.
b. Perancangan antar muka ( User Interface Design )
Sebelum mengimplementasikan suatu form atau laporan, yang pertama
kali harus dilakukan adalah merancang desain layout.
7. Prototipe ( Prototyping )
Prototyping adalah proses membangun model kerja dari aplikasi basis data
yang memperbolehkan perancang atau user untuk mengevaluasi hasil akhir
dari sistem. Tujuan dari prototype aplikasi basis data adalah untuk
memungkinkan user mengidentifikasikan keistimewaan sistem atau
kekurangannya. Tahapan ini bersifat optional. (Connolly dan Begg 2010:
333)
8. Implementasi ( Implementation )
Implementation merupakan realisasi fisik dari basis data dan desain aplikasi
yang dirancang sebelumnya (Connolly dan Begg 2010: 333).
9. Perubahan dan Pengambilan Data ( Data conversion and loading )
Data conversion and loading merupakan tahap pemindahan data yang ada
kedalam basis data yang baru dan mengkonversikan aplikasi yang ada agar
dapat menggunakan basis data yang baru. Tahapan ini dibutuhkan ketika
sistem basis data baru menggantikan yang lama (Connolly dan Begg 2010:
334).
10. Pengetesan ( Testing )
Testing adalah suatu proses eksekusi program aplikasi dengan tujuan
menemukan kesalahan dengan skenario tes yang direncanakan dan data
sesungguhnya (Connolly dan Begg 2010: 334).
11. Perawatan Operasional ( Operational Maintenance )
18

Operational maintenance merupakan proses pengawasan dan pemeliharaan


sistem setelah instalasi (Connolly dan Begg 2010: 335).
Menurut Connolly dan Begg (2010: 335), pada tahapan ini dilibatkan
beberapa aktivitas yaitu :
a. Memantau kinerja sistem. Apabila performa sistem berada dibawah
level yang seharusnya, maka dibutuhkan reorganisasi basis data.
b. Memelihara dan meng-upgrade sistem basis data saat dibutuhkan.

2.1.5 Perancangan Basis Data

Menurut Conolly dan Begg (2010: 437), proses perancangan basis data
terbagi menjadi tiga tahap utama yaitu perancangan basis data konseptual,
logikal, dan fisikal.

2.1.5.1 Perancangan Basis Data Konseptual

Proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang digunakan


dalam perusahaan yang bersifat independen dari keseluruhan aspek fisik.
Model data tersebut merupakan sumber informasi untuk fase desain logikal.

Langkah-langkah dalam perancangan model data konseptual:


a. Mengidentifikasikan entity types
b. Mengidentifikasikan relationship types
c. Mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut dengan entitas atau
relationship types
d. Menentukan atribut domain
e. Menentukan atribut candidate key dan primary key
f. Mempertimbangkan konsep pemodelan tingkat lanjut (langkah opsional)
g. Memeriksa redudansi pada model
h. Validasi model konseptual terhadap user transaction
i. Review model data konseptual dengan user
19

2.1.5.2 Perancangan Basis Data Logikal

Proses pembentukan model yang berasal dari informasi yang digunakan


dalam perusahaan yang berdasarkan model data tertentu, namun independen
terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya.

Model data konseptual yang telah dibuat sebelumnya, diperbaiki dan


dipetakan kembali ke dalam model data logikal.

Langkah-langkah dalam perancangan model data logikal :


a. Menurunkan (derive) relasi untuk model data logikal
b. Menvalidasi relasi-relasi menggunakan normalisasi
c. Menvalidasi relasi-relasi terhadap user transaction
d. Memeriksa batasan-batasan integritas
e. Review model data logikal dengan user
f. Menggabungkan model data logikal kedalam model global (langkah
optional)
g. Memeriksa untuk perkembangan dimasa yang akan datang

2.1.5.3 Perancangan Basis Data Fisikal

Proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada


penyimpanan sekunder. menggambarkan struktur penyimpanan dan metode
akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data.
Langkah-langkah dalam perancangan model data fisikal:
a. Menerjemahkan model data logikal untuk target DBMS
I. Merancang base relations
II. Merancang representasi dari derived data
III. Merancang batasan-batasan umum
b. Merancang organisasi file dan index
I. Menganalisis transaksi
II. Memilih organisasi file
III. Memilih index
IV. Memperkirakan kebutuhan ruang penyimpanan
c. Merancang user views
d. Merancang mekanisme keamanan
20

2.1.6 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Connolly dan Begg (2010: 371), entity relationship diagram


adalah ilustrasi dari entitas-entitas dalam bisnis dan relationship antar entitas.
ERD memisahkan antara informasi yang dibutuhkan dalam bisnis dari
aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam bisnis.

Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan


struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek
tersebut. ERD berguna bagi sistem, karena ERD memperlihatkan hubungan
antara data store pada data flow diagram (DFD).

2.1.6.1 Tipe entity

Entity atau entitas adalah sekelompok objek dengan sifat yang sama,
yang diidentifikasikanoleh perusahaan memiliki eksistensi independen
(Connolly dan Begg 2010: 372). Konsep dasar ER model adalah tipe
entitas, yang mewakili sekelompok benda di dunia nyata dengan sifat
yang sama.
Contohnya adalah barang, customer, supplier, dan lain-lain.
Entitas memiliki himpunan yang biasa dikenal dengan himpunan
entitas.
Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas sejenis dan berada
dalam ruang lingkup yang
sama.
Simbol :

Gambar 2.3 Entity Type Pegawai dan Cabang

(sumber : Connolly dan Begg 2010: 373)


21

2.1.6.2 Tipe relationship

Relationship menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah


entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda (Connolly dan
Begg 2010, p374).
Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang
mewarisi dari hubungan entitas tersebut.

Simbol :

Gambar 2.4 Simbol Relationship


(Sumber: Connolly dan Begg 2010 : 374)

2.1.6.3 Atribut

Atribut merupakan sifat-sifat (properti) dari sebuah entitas atau


tipe relationship. Atribut domain adalah himpunan nilai yang
diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut (Connolly dan Begg 2010
: 379).
Atribut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Simple attribute
Simple attribute adalah attribute yang terdiri atas satu komponen
tunggal dengan keberadaaan yang independen dan tidak dapat
dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Contohnya adalah
position dan salary.
b. Composite attribute
Composite attribute adalah attribute yang terdiri dari beberapa
komponen dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan
yang independen. Contohnya adalah attribute alamat yang terdiri
dari nama jalan, kota, dan kode pos.
c. Single valued attribute
Single valued attribute adalah attribute yang mempunyai nilai
tunggal untuk setiap kejadian. Contohnya adalah entitas branch
memiliki satu nilai untuk attribute branchNo untuk setiap kejadian.
22

d. Multi valued attribute


Multi valued attribute adalah attribute yang mempunyai beberapa
nilai untuk setiap kejadian. Contohnya adalah entitas branch
memiliki beberapa nilai attribute telpNo untuk setiap kejadian.
e. Derived attribute
Derived attribute adalah attribute yang memiliki nilai yang
dihasilkan dari satu atau beberapa attribute lainnya dan tidak harus
berasal dari satu entitas. Contohnya adalah lama pinjam dihasilkan
dari perhitungan tanggal kembali dikurangi tanggal peminjaman.

2.1.6.4 Key

Menurut Connolly dan Begg (2010 : 381), keys dibagi menjadi lima jenis :

a. Candidate Keys

Set atribut minimal yang secara unik mengidentifikasi setiap kemunculan


dari

tipe entitas

b. Primary Keys

Sebuah candidate key yang dipilih untuk mengidenfikasi secara unik, tiap

kejadian pada sebuah tipe entitas

c. Composite Keys

Sebuah candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut.

d. Alternate Keys

Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key, atau biasa disebut

secondary key

e. Foreign Keys

Himpunan atribut dalam suatu relasi yang cocok dengan candidate key dari

beberapa relasi lainnya.


23

2.1.6.5 Strong dan Weak entity

Menurut Connolly dan Begg (2010 : 383), strong entity adalah tipe
entity yang keberadaannya tidak bergantung pada entity lainnya. Weak entity
adalah tipe entity yang keberadaannya bergantung pada tipe entity lain.

2.1.6.6 Structural Constraint

Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah atau


range dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang
terhubungan ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui
suatu relationship.

Hubungan yang paling umum adalah binary relationship yang terdiri


atas :

1. One to one (1:1)

Gambar 2.5 Binary Relationship one to one (1:1)

(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 391)


Gambar 2.5 One to one Relationship

2. One to many (1: *)

Gambar 2.6 Binary Relationship one to many ( 1:*)

(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 391)

Gambar 2.6 One to many Relationship


24

3. Many to many (* : *)

Gambar 2.7 Binary Relationship many to many (*:*)

(Sumber : Connolly dan Begg 2010 : 391)

Gambar 2.7 Many to many Relationship

2.1.7 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010 : 428), normalisasi adalah suatu


teknik yang menghasilkan satu set relasi dengan property yang diinginkan dan
memberikan kebutuhan data organisasi.

Beberapa bentuk proses normalisasi menurut Connolly dan Begg dapat


dijelaskan sebagai berikut :

1. Unnormalized form (UNF)


UNF merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih kelompok yang
berulang(Repeating Group). Repeating Group adalah sebuah atribut atau
himpunan atribut didalam table yang memiliki lebih dari satu nilai untuk
sebuah primary key tersebut.
2. First Normal Form (1NF)
1NF merupakan sebuah relasi dimana setiap baris dan kolom berisikan satu
atau hanya satu nilai. Proses UNF ke 1NF :
1. Tentukan satu atau kumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel
unnormalized.
2. Identifikasikan grup yang berulang dalam tabel unnormalized yang
berulang untuk kunci atribut.
3. Hapus grup yang berulang dengan cara :
25

i. masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang kosong pada


baris yang berisikan data yang berulang.
ii. menggantikan data yang ada dengan menulis ulang dari kunci
atribut yang sesungguhnya kedalam relasi terpisah.
3. Second Normal Form (2NF)
2NF merupakan sebuah relasi dalam 1NF dan setiap atribut non primary
key bersifat fully functionally dependent (konsep dimana A dan B
merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan fully dependent terhadap
A jika B functionally dependent terhadap A tetapi tidak pada proper subset
dari A) pada primary key. Proses 1NF ke 2NF :
1. Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF
2. Indentifikasikan functional dependencies dalam relasi
3. Jika terdapat partial dependencies terhadap primary key, maka hapus
dengan menempatkan dalam relasi yang baru bersama dengan salinan
determinannya.
4. Third Normal Form (3NF)
3NF adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dimana tidak terdapat atribut
non primary key yang bersifat transitively dependent pada primary key.
Proses 2NF ke 3NF :
1. Identifikasikan primary key untuk relasi 2NF
2. Identifikasikan functional dependencies dalam relasi

Jika terdapat transitive dependencies terhadap primary key, hapus


dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan
salinan determinannya.

2.1.8 DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Whitten (2004: 344), DFD adalah model proses yang digunakan
untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau
pengolahan yang dilakukan oleh sistem. Di dalam diagram aliran data terdapat
level yang bertujuan untuk menghindari aliran data yang rumit dan kompleks.
Level dimulai dengan tingkatan tertinggi kemudian diuraikan ke dalam bentuk
yang lebih rinci. Tingkatan tersebut terdiri dari:
26

a. Diagram konteks (Context Diagram)


Memperlihatkan karakteristik suatu sistem.
b. Diagram nol
Menggambarkan proses proses utama yang ada pada suatu sistem.
c. Diagram rinci
Merupakan proses rinci dari suatu sistem yang terdapat pada tingkatan
sebelumnya.

Komponen DFD :

Gambar 2.8 Komponen DFD

( Sumber: Whitten 2004 : 344 )

2.1.9 STD (State Transition Diagram)

Menurut Whitten (2004 : 636), State Transition Diagram (STD) adalah


diagram yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi screen yang
terjadi selama satu sesi pengguna.

a. Screen

Gambar 2.9 Simbol Screen


27

b. Aliran Kontrol
Aliran kontrol menggerakkan kejadian yang akan menyebabkan screen
menjadi aktif atau menerima fokus. Sebuah anak panah terpisah, masing-
masing memiliki nama, digambar untuk setiap arah karena tindakan yang
berbeda akan menggerakkan aliran kontrol dari dan ke screen yang ada.

Gambar 2.10 Simbol Aliran Kontrol

Berikut ini adalah contoh state transition diagram

Gambar 2.11 Contoh STD

2.1.10 Rich picture

Rich Picture, Menurut Whitten (2007 : 489) rich picture merupakan


gambaran alur mengenai proses kegiatan bisnis yang berlangsung. Menurut
Mathiassen (2000, 26), Rich Picture adalah gambaran informal yang
mempresentasikan ilustrator tentang sebuah situasi. Rich Picture harus berisi
banyak informasi dan terbuka pada interpolasi juga menyajikan proses dan
struktur secara koheren.
Rich picture adalah cara diagram untuk berhubungan pengalaman dan
persepsi Anda sendiri untuk mengetahui suatu situasi masalah yang
diberikan melalui identifikasi dan menghubungkan serangkaian konsep .
Penciptaan Picture Kaya menyediakan forum di mana untuk berpikir tentang
situasi tertentu . Gambar kaya harus berkonsentrasi pada kedua struktur dan
proses dari suatu situasi tertentu .
28

2.1.11 Database Development Process

Untuk membangun sebuah database yang efektif, ada 2 cara umum untuk
mengembangkan database yaitu :

- Top down development

Pendekatan ini dimulai dari umum sampai detail. Dimulai dari mempelajari
tujuan strategi sebuah organisasi, dimana untuk mencapai tujuan tersebut, informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi harus dipenuhi oleh sistem. Setelah itu
pemngembang menuju deskripsi dan model.

- Bottom-up model development

Pendekatan ini berjalan sebaliknya, dimulai dari sistem,tim pengembang


kemudian mengumpulkan kebutuhan input dan output sistem berjalan dengan
menganalisa dokumen seperti wawancara dan lain-lain.

2.1.12 White Box and Black Box Testing

White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam


modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada
kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai
dengan proses bisnis yang dilakukan, maka baris-baris program, variabel, dan
parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki,
kemudian di-compile ulang.

Black-box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes


fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja
(lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal
dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

2.2.1.1 Pengertian IMK

Interaksi manusia dan computer (IMK) atau Human Computer


Intercation adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan,
evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh
29

manusia, serta studi fenomena fenomena besar yang berhubungan dengannya


(definisi oleh ACM SIGCHI).

2.2.1.2 Delapan Aturan Emas IMK

Dalam merancang tampilan suatu aplikasi ada beberapa hal yang butuh
diperhatikan. Shneiderman (2010 : 74), mengemukakan ada delapan aturan
yang harus diperhatikan dalam perancangan layar tatap muka pengguna atau
disebut dengan Eight Golden Rules of Interface Design.

Aturan aturan tersebut antara lain :

a. Berusaha keras untuk konsisten


Berusaha untuk konsisten dalam aksi- aksi pada situasi tertentu, yaitu
konsisten dalam penggunaan warna, bahasa, tata letak, tulisan, simbol, dan
sebagainya.
b. Menyediakan usability universal
Menyediakan shotcut yang universal, yang sudah biasa digunakan, jangan
membuat shotcut yang tidak dimengerti orang banyak.
c. Memberikan umpan balik yang informatif
Dalam setiap aksi dilakukan pengguna, maka harus ada umpan balik yang
sesuai dengan aksi tersebut sehingga pengguna untuk mengerti sistem
aplikasi tersebut, seperti memberikan pesan apabila user melakukan suatu
kesalahan.
d. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir (sukses, selesai)
Adanya keadaan akhir yang menandakan selesainya suatu kegiatan yang
diberitahukan kepada pengguna melalui umpan balik, seperti memberikan
tampilan atau jendela dialog bertanda user sudah mengakhiri pemakaian
aplikasi.
e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Merancang sistem yang memungkinkan pengguna untuk tidak melakukan
kesalahan fatal.
f. Mengizinkan pembalikan aksi dengan mudah
Memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mendapatkan bergerak
kemana saja dimana bila terjadi kesalahan maka pengguna dapat kembali
tanpa harus khawatir akan rusaknya hal yang sedang dikerjakan.
30

g. Mendukung pusat kendali internal


Dengan adanya pengaturan internal, maka pengguna dapat menggunakan
sistem sesuai kebutuhan. Misalnya, adanya perbedaan hak akses antara
anggota dengan bukan anggota pada aplikasi tersebut.
h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Kemampuan manusia utnuk memproses informasi dalam jangka waktu
pendek memiliki keterbatasan, sehingga perlu dirancang tampilan yang
sederhana dan efektif , agar tidak membebani ingatan manusia terlalu berat.

2.2.1.3 Lima Faktor Manusia Terukur


Berdasarkan pendapat Shneiderman dan Plaisant (2010), terdapat 5
(lima) faktor manusia terukur yang digunakan sebagai indikator evaluasi
mengenai tingkat kualitas dari sebuah desain, yaitu:
1. Waktu belajar
Menyatakan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh
pengguna untuk mempelajari cara-cara relevan dalam
melakukan suatu tugas.
2. Kecepatan performa
Menyatakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk
melakukan suatu tugas.
3. Tingkat kesalahan oleh pengguna
Mengukur berapa banyak dan jenis kesalahan apa yang
dilakukan oleh pengguna ketika mengerjakan tugas.
4. Daya ingat
Mengukur kemampuan pengguna dalam memelihara ingatan
mereka untuk jangka waktu tertentu.
5. Kepuasan subjektif
Menyatakan tingkat kepuasan atau kesukaan pengguna dalam
melihat keseluruhan aspek pada antarmuka.
31

2.2.2 Istilah berhubungan dengan internet

2.2.2.1 Internet

Menurut Martina (2002: 1), internet adalah jaringan komputer global


yang memakai sejumlah protokol. Internet dipakai hampir setiap bidang
kehidupan sehingga menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan saat ini.

2.2.2.2 Web

Menurut Eaglestone dan Ridley (2001: 24)q, Web adalah salah satu
dari aplikasi pada internet yang melibatkab banyak computer
denganmenggnkan internet sebagai penghubungnya.

2.2.2.3 Xampp

Xampp adalah perangkat lunak yang mendukung banyak


sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk
menjalankan fungsinya sebagai server yang dapat berdiri sendiri, terdiri
atas program Apache HTTP Server, MYSQL database dan penerjemah
bahasa yang ditulis degan bahasa pemrograman PHP dan Per

2.2.3 Perpustakaaan

2.2.3.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak


dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan

Menurut Supriyanto (2010 : 7), perpustakaan adalah sebagai unit kerja


yang tugas, fungsi, visi dan misi tertentu, bila di tinjau dari sudut filosofi dan
organisasi.

Atas dasar tersebut perpustakaan dapat dikatakan sebagai unit


pendukung serta wahana sumber informasi dan sekaligus sebagai unit deposit
informasi dari suatu lembaga atau perusahaan induknya.
32

2.2.3.2 Fungsi Perpustakaan

Fungsi perpustakaan dari masa ke masa mungkin saja mengalami


perubahan dan perkembangan, namun pada dasarnya fungsi perpustakaan
dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk belajar secara mandiri, di
situ pengguna dapat mencari bahan bahan yang dibutuhkan untuk
menambah ilmu dan wawasan.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan mempunyai fungsi informatif, artinya informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dapat dicari di perpustakaan.
3. Fungsi Penelitian
Perpustakaan mempunyai fungsi penelitian, artinya sumber sumber
informasi yang ada di dalam perpustaaan tersebut dapat digunakan
sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian.
4. Fungsi Kultural
Perpustakaan mempunyai fungsi kultural artinya perpustakaan memiliki
dan menyediakan bahan pustaka baik trcetak maupun elektronik yang
menyajikan kebudayaan daerah, kebudayaan suatu bangsa ataupun
kebudayaan antar bangsa.

2.2.3 Manajemen

Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel, manajemen adalah suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai