Anda di halaman 1dari 3

Ayat Suci dalam Kromosom Manusia

25 November 2009 jam 9:11


Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil
membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia
adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah


ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA.
Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat
"Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore
ahli embriologi dari Kanada.Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat
Jumat membacakan salah satu ayat yang ada
kaitannya dengan ilmu biologi.Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut : "...Sanuriihim
ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..." Yang artinya;
Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri
mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran".

Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang memiliki makna
"Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri
manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid)
manusia.

Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari
gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa
memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA
sampah.

Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut
hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai
pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.

Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau
menggunakan akal pikiran???).

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis
sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut
awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan
pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab
yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi
tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul
2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama
"Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan nama
Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A'laq yang merupakan
surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad diGua Hira. Anehnya setelah
penemuan ayat pertama tersebut ayat
lain muncul satu persatu secara cepat.Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10
ayat Alquran.

Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: "Saya yakin
penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya
membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli
genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya
menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan
Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.
Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar
kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia
yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang
apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Terbukanya tabir hati ahli Farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat
membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi
terkemuka dari Kanada yang
mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam
tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke
Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada
mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut; "Sesungguhnya orang-orang
kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap
kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar
mereka merasakan pedihnya azab.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis,
Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh
darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus
sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien.

Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan
efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit
yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat
merasakan pedihnya azab
Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firmanNya dan informasi
sebagian kebesaranNya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.

Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu
sia-sia...

Dari bahtera menuju Islam Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia
kepada Alquran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini.

Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul ditelevisi pada acara
Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah
kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar
kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya. Bertahun-
tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut.

Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan
tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya
ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan
mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai
berikut: Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi
segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang
menghalang (QS Al-Furqon: 53). Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan
gambaran pada kita bahwa ayat suci Alquran mampu menjelaskan fenomena Cromosome,
Anatomi,Oceanografi, Keperawatan dan antariksa. Sebenarnya masih banyak ayat-ayat
Alquran yang
menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajdah 4, QS al-A'raf 53, QS
Yusuf 3, QS Hud 7, tetapi karena keterbatasan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki manusia, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah
yang Maha luas dan Maha tinggi ilmunya.
Ilmu yang memberi manfaat adalah ibarat kawan yang cerdik lagi setia, Ia senantiasa
mengingatkan dan memimpin kita ke jalan yang menyelamatkan, Tetapi sangat sukar untuk
kita nampak akan
adanya. Wallahu a'lam

Anda mungkin juga menyukai