Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Kutipan :
Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot disekitar saluran bronchial (saluran
udara) dalam paru-paru mengkerut, sekaligus lapisan saluran broncial mengalami peradangan
dan bengkak.
Halaman : 39
KARTU BACA
Kutipan :
Asma merupakan penyakit kronis yang terkait dengan terjadinya peradangan pada paru-paru
dan saluran udara ke paru-paru.
Halaman : 19
KARTU BACA
Sumber Rujukan (judul buku) : Terapi Alternatif dan Gaya Hidup Sehat
Kutipan :
Penyakit asma adalah efek peradangan paru yang menyempitnya jalan napas, hingga jumlah
udara yang dikeluarkan dari paru-paru terhambat, dan demikian pula udara yang
dihembuskan dari paru-paru. Hambatan aliran udara yang keluar dari paru-paru ini dapat
dipulihkan sepenuhnya atau sebagian, dengan menghirup obat bronkodilator. Selain itu
radang pada radang pada saluran napas menyebabkan menjadi sangat peka terhadap banyak
iritan, misalnya bila menghirup udara dingin, polusi udara, aerosol, bahan-bahan pembersih
rumah dan disenfektan serta bau yang menyengat.
Halaman :
KARTU BACA
Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Kutipan :
Halaman : 39-41
KARTU BACA
Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Kutipan :
Halaman : 43
KARTU BACA
Subjek : Iritan
Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Kutipan :
Halaman : 43
KARTU BACA
Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Kutipan :
Halaman : 43
KARTU BACA
Kutipan :
Halaman : 23
KARTU BACA
Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Kutipan :
Kelas obat ini membantu membuka sluran broncial dengan melemaskan otot-otot yang
berada disekitarnya. Obat ini dapat membantu mengurangi gejala-gejala asma yang akut
seperti bunyi yang mencuit-cuit saat bernafas, batuk dan sesak nafas, tetapi tidak membantu
mengendalikan peradangan.
1. Beta agonist denga aksi yang singkat (ventolin, bricanyl, alupen, dan lain sebagainya.
Bekerja dalam waktu beberapa menit dan efeknya berlangsung antara 4 hingga 6 jam.
2. Beta agonist dengan aksi yang lama (oxze, serevent) bekerja selama hingga 12 jam.
3. Obat-obat Theophylline (choledyl, theo-dur, somephilline 12) obat oral yang sering
digunakan pada masa lalu.
4. Obat-obat yang menyerupai atropine (atroven) meredakan kejang-kejang pada saluran
broncial dan digunakan utamanya dinkamar gawat darurat (ugd) bila beta agonist
dengan aksi singkat tidak cukup untuk mengendalikan serangan yang akut.
Halaman : 49-50
KARTU BACA
Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Tahun Terbit : 2008
Kutipan :
Kelas obat ini merupakan sandaran utama perawatan terhadap asma. Obat-obat nati radang
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Obat corticosteroid
Oral
hirup
2. Obat non corticosteroid
Intal dan tilade
Zaditen
Leukotrienes antagonis
Terapi kombinasi
Halaman : 43
KARTU BACA
Penulis/editor : Ngastiyah
Kutipan :
Biasanya terdapat pada anak umur 3-8 tahun. Serangan umumnya dicetuskan oleh infeksi
virus saluran nafas bagian atas. Banyaknya serangan 3-4 kali dalam satu tahun. Lamanya
serangan dapat beberapa hari, jarang merupakan serangan yang berat. Gejala yang timbul
lebih menonjol pada malam hari. Golongan ini merupakan 70-75% dari populasi anak
asma.
Halaman : 70-71
KARTU BACA
Kutipan :
Pada 2/3 golongan ini serangan peratama terjadi pada umur 3 tahun. Pada permulaan,
serangan berhubungan dengan infeksi saluran nafas akut. Pada umur 5-6 tahun dapat terjadi
serangan tanpa infeksi yang jelas. Frekuensi serangan paling tinggi pada umur 8-13 tahun.
Umumnya gejala paling jelek terjadi pada malam hari dengan batuk dan mengi yang akan
mengganggu tidurnya. Jika waktu serangan lebih dari 1-2 mingu biasanya tidak ditemukan
kelainanan fisik (gangguan pertumbuhan jarang terjadi) golongan ini merupakan 20% dari
populasi asma pada anak.
Halaman : 71
KARTU BACA
Penulis/editor : Ngastiyah
Kutipan :
Pada 25% anak golongan ini serangan pertama terjadi sebelum umur 6 bulan; 75% sebelum
umur 3 tahun. Pada lebih dari 20% anak terdapat mengi yang lama pada 2 tahun pertama, dan
50% sisanya serangannya episodik. Pada umur 5-6 tahun akan lebih jelas terjadinya abstruksi
saluran nafas yang persisten dan hampir selalu terdapat mengi setiap hari; maam hari
terganggu oleh batuk dan mengi. Aktivitas fisik sering menyebabkan mengi. Dari waktu ke
waktu terjadi serangan yang berat dan sering memerlukan perawatan di Rumah Sakit.
Abstruksi jalan nafas memncapai puncaknya pada umur 8-14 tahun, baru kemudian terjadi
perubahan, biasanya perbaikan. Pada umur dewasa muda 50% golongan ini tetap menderita
asma persisten atau sering. Pada golongan ini dapat terjadi gangguan pertumbuhan yakni
bertumbuh kecil, kemampuan aktivitas fisik kurang, prestasi belajar terganggu, juga
mengalami gangguan psikososial.
Halaman : 71
KARTU BACA
Kutipan :
Asma mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno. Istilah asma berasal dari bahasa Yunani
aenai yang berarti tarikan napas pendek atau napas terengah-engah.
Halaman : 23
KARTU BACA
Kutipan :
Asma dapat terjadi saat faktor-faktor risiko terjadinya asma terhirup oleh pernapasan lalu
terjadi peradangan pada sistem penafasan (brokus) lalu memepengaruhi jalan napas,
terjadinya respon yang sangat sensitif pada pernafasan yang menyebabkan penghambatan
jalan nafas. Dan proses terjadinya ialah udara masuk ke sistem pernapasan melalui hidung
dan mulut, lalu bergerak menuju aluran napas besar yang disebut jalan napas. Ketika terjadi
serangan asma, jalan napas dan dinding otot berkrontaksi sehingga diameternya mengecil.
Jalan napas jadi teriritasi dan meradang, serta dipenuhi lendir(mucus). Udara jadi sulit
bergerak sehingga membuat sulit bernafas. Sedangkan pada pernafasan normal, otot-otot
disekitar jalan napas dalam keadaan refleks dan sel-sel otot tebal, membuat udara mengakir
dengan mudah.
Halaman : 24-25
KARTU BACA
Tahun Terbit :
Penerbit :
Kutipan :