Anda di halaman 1dari 9

KARTU BACA

Subjek : Pengertian Asma

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Asma adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot disekitar saluran bronchial (saluran
udara) dalam paru-paru mengkerut, sekaligus lapisan saluran broncial mengalami peradangan
dan bengkak.

Halaman : 39

KARTU BACA

Subjek : Pengertian Asma

Penulis/editor : Djoko Sibinarto

Sumber Rujukan (judul buku) : penyakit anak usia 0-2 tahun

Tahun Terbit :2005

Penerbit : Nexx Media

Kutipan :

Asma merupakan penyakit kronis yang terkait dengan terjadinya peradangan pada paru-paru
dan saluran udara ke paru-paru.

Halaman : 19

KARTU BACA

Subjek : Pengertian Asma

Penulis/editor : Mangoenprasodjo A Setiono

Sumber Rujukan (judul buku) : Terapi Alternatif dan Gaya Hidup Sehat

Tahun Terbit : 2005


Penerbit :

Kutipan :

Penyakit asma adalah efek peradangan paru yang menyempitnya jalan napas, hingga jumlah
udara yang dikeluarkan dari paru-paru terhambat, dan demikian pula udara yang
dihembuskan dari paru-paru. Hambatan aliran udara yang keluar dari paru-paru ini dapat
dipulihkan sepenuhnya atau sebagian, dengan menghirup obat bronkodilator. Selain itu
radang pada radang pada saluran napas menyebabkan menjadi sangat peka terhadap banyak
iritan, misalnya bila menghirup udara dingin, polusi udara, aerosol, bahan-bahan pembersih
rumah dan disenfektan serta bau yang menyengat.

Halaman :

KARTU BACA

Subjek : Gejala Asma

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Gejala asma yaitu:

Batuk yang tidak sembuh-sembuh


Lazimnya para pendeita ini mudah terkena masuk angin dan mengembangkan
kongesti dada dengan batuk malam dan awal pagi, sekaligus batuk dengan pengerahan
tenaga. Batuk tersebut tidak mempan terhadap obat batuk atau antibiotik.
Sesak napas
Para penderita asma mengeluhkan sesak nafas dengan aktifitas dengan sekecil
apapun, seperti memanjat tangga atau berjalan keluar pada cuaca dingin.
Bunyi mencuit-cuit saat bernafas
Kekejangan saluran bronkial menyebabkan kekakuan atau penyempitan saluran udara.
Bunyi nafas yang mecuit cuit dapat dikaitkan dengan perasaan ketat dalam dada,
terengah-engah dan sulit bernafas.

Halaman : 39-41
KARTU BACA

Subjek : Faktor-faktor Pemicu umum Alergen

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Faktor-faktor pemicu umum alergen yaitu:

Sisik kulit binatang


Debu dan binatang yang amat sangat kecil
Serbuk sari (pepohonan, rumput, semak)

Halaman : 43

KARTU BACA

Subjek : Iritan

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Faktor-faktor pemicu umum iritan:

Asap rokok; asap dari tempat perapian atau tumbu kayu


Kabut
Bahan kimia, bau yang kuat, semprotan.

Halaman : 43
KARTU BACA

Subjek : Pemicu lain

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Faktor umum pemicu lain yaitu:

Cuaca yang ekstrim (dingin,panas, kering, lembab)


Infeksi virus (masuk angin atau flu)
Olahraga
Obat yang mengandung aspirin. Acetaminophen (tylenol, tempra) merupakan pilihan
yang lebih baik.

Halaman : 43

KARTU BACA

Subjek : Mencegah serangan asma

Penulis/editor : Djoko Sibinarto

Sumber Rujukan (judul buku) : Penyakit anak usia 0-2 tahun

Tahun Terbit :2005

Penerbit : Nexx Media

Kutipan :

1. Batasi seminim mungkin anak terpapar pada debu


2. jauhkan anak dari asap, terumana asap rokok.
3. Batasi paparan terhadap polusi udara.
4. Hindari menggunakan tumpu atau perapian dirumah.
5. Bila anak juga alergi terhadap hewan peliharaan, tempatkan hewan peliharaan tersebut
diluar rumah.

Halaman : 23

KARTU BACA

Subjek : Obat asma; Bronchodilator

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Kelas obat ini membantu membuka sluran broncial dengan melemaskan otot-otot yang
berada disekitarnya. Obat ini dapat membantu mengurangi gejala-gejala asma yang akut
seperti bunyi yang mencuit-cuit saat bernafas, batuk dan sesak nafas, tetapi tidak membantu
mengendalikan peradangan.

1. Beta agonist denga aksi yang singkat (ventolin, bricanyl, alupen, dan lain sebagainya.
Bekerja dalam waktu beberapa menit dan efeknya berlangsung antara 4 hingga 6 jam.
2. Beta agonist dengan aksi yang lama (oxze, serevent) bekerja selama hingga 12 jam.
3. Obat-obat Theophylline (choledyl, theo-dur, somephilline 12) obat oral yang sering
digunakan pada masa lalu.
4. Obat-obat yang menyerupai atropine (atroven) meredakan kejang-kejang pada saluran
broncial dan digunakan utamanya dinkamar gawat darurat (ugd) bila beta agonist
dengan aksi singkat tidak cukup untuk mengendalikan serangan yang akut.

Halaman : 49-50

KARTU BACA

Subjek : Obat anti radang

Penulis/editor : DR. Nancy Espeland

Sumber Rujukan (judul buku) : Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma
Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Prestasi Pusakaraya Jakarta

Kutipan :

Kelas obat ini merupakan sandaran utama perawatan terhadap asma. Obat-obat nati radang
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Obat corticosteroid
Oral
hirup
2. Obat non corticosteroid
Intal dan tilade
Zaditen
Leukotrienes antagonis
Terapi kombinasi

Halaman : 43

KARTU BACA

Subjek : Asma episodik yang jarang

Penulis/editor : Ngastiyah

Sumber Rujukan (judul buku) : Perawatan Anak Sakit

Tahun Terbit : 1997

Penerbit : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Kutipan :

Biasanya terdapat pada anak umur 3-8 tahun. Serangan umumnya dicetuskan oleh infeksi
virus saluran nafas bagian atas. Banyaknya serangan 3-4 kali dalam satu tahun. Lamanya
serangan dapat beberapa hari, jarang merupakan serangan yang berat. Gejala yang timbul
lebih menonjol pada malam hari. Golongan ini merupakan 70-75% dari populasi anak
asma.

Halaman : 70-71

KARTU BACA

Subjek : Asma episodik sering


Penulis/editor : Ngastiyah

Sumber Rujukan (judul buku) : Perawatan Anak Sakit

Tahun Terbit : 1997

Penerbit : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Kutipan :

Pada 2/3 golongan ini serangan peratama terjadi pada umur 3 tahun. Pada permulaan,
serangan berhubungan dengan infeksi saluran nafas akut. Pada umur 5-6 tahun dapat terjadi
serangan tanpa infeksi yang jelas. Frekuensi serangan paling tinggi pada umur 8-13 tahun.
Umumnya gejala paling jelek terjadi pada malam hari dengan batuk dan mengi yang akan
mengganggu tidurnya. Jika waktu serangan lebih dari 1-2 mingu biasanya tidak ditemukan
kelainanan fisik (gangguan pertumbuhan jarang terjadi) golongan ini merupakan 20% dari
populasi asma pada anak.

Halaman : 71

KARTU BACA

Subjek : Asma kronik atau persisten

Penulis/editor : Ngastiyah

Sumber Rujukan (judul buku) : Perawatan Anak Sakit

Tahun Terbit : 1997

Penerbit : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Kutipan :

Pada 25% anak golongan ini serangan pertama terjadi sebelum umur 6 bulan; 75% sebelum
umur 3 tahun. Pada lebih dari 20% anak terdapat mengi yang lama pada 2 tahun pertama, dan
50% sisanya serangannya episodik. Pada umur 5-6 tahun akan lebih jelas terjadinya abstruksi
saluran nafas yang persisten dan hampir selalu terdapat mengi setiap hari; maam hari
terganggu oleh batuk dan mengi. Aktivitas fisik sering menyebabkan mengi. Dari waktu ke
waktu terjadi serangan yang berat dan sering memerlukan perawatan di Rumah Sakit.
Abstruksi jalan nafas memncapai puncaknya pada umur 8-14 tahun, baru kemudian terjadi
perubahan, biasanya perbaikan. Pada umur dewasa muda 50% golongan ini tetap menderita
asma persisten atau sering. Pada golongan ini dapat terjadi gangguan pertumbuhan yakni
bertumbuh kecil, kemampuan aktivitas fisik kurang, prestasi belajar terganggu, juga
mengalami gangguan psikososial.

Halaman : 71
KARTU BACA

Subjek : Pengertian kata Asma

Penulis/editor : dr. Lis Susilawati dan Ir. Rostita

Sumber Rujukan (judul buku) : Saat Anak Pilek Terus Menerus

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Penerbit Qanita PT Mizan Pustaka

Kutipan :

Asma mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno. Istilah asma berasal dari bahasa Yunani
aenai yang berarti tarikan napas pendek atau napas terengah-engah.

Halaman : 23

KARTU BACA

Subjek : Proses Terjadinya Asma

Penulis/editor : dr. Lis Susilawati dan Ir. Rostita

Sumber Rujukan (judul buku) : Saat Anak Pilek Terus Menerus

Tahun Terbit : 2008

Penerbit : Penerbit Qanita PT Mizan Pustaka

Kutipan :

Asma dapat terjadi saat faktor-faktor risiko terjadinya asma terhirup oleh pernapasan lalu
terjadi peradangan pada sistem penafasan (brokus) lalu memepengaruhi jalan napas,
terjadinya respon yang sangat sensitif pada pernafasan yang menyebabkan penghambatan
jalan nafas. Dan proses terjadinya ialah udara masuk ke sistem pernapasan melalui hidung
dan mulut, lalu bergerak menuju aluran napas besar yang disebut jalan napas. Ketika terjadi
serangan asma, jalan napas dan dinding otot berkrontaksi sehingga diameternya mengecil.
Jalan napas jadi teriritasi dan meradang, serta dipenuhi lendir(mucus). Udara jadi sulit
bergerak sehingga membuat sulit bernafas. Sedangkan pada pernafasan normal, otot-otot
disekitar jalan napas dalam keadaan refleks dan sel-sel otot tebal, membuat udara mengakir
dengan mudah.

Halaman : 24-25
KARTU BACA

Subjek : Riset untuk penyakit asma

Penulis/editor : Normarida Soraya

Sumber Rujukan (judul buku) :


http://eprints.undip.ac.id/44849/2/NormaridaSoraya_22010110120137_Bab1KTI.pdf

Tahun Terbit :

Penerbit :

Kutipan :

Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 mendapatkan


hasil prevalensi nasional untuk penyakit asma pada semua umur adalah 4,5 %. Dengan
prevalensi asma tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara Timur
(7,3%), DI Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan (6,7%). Dan untuk provinsi Jawa
Tengah memiliki prevalensi asma sebesar 4,3 %. Disampaikan pula bahwa prevalensi asma
lebih tinggi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai