Anda di halaman 1dari 20

Mata Pelajaran 1

DASAR PERENCANAAN
DISTRIBUSI
1. DASAR PERENCANAAN DISTRIBUSI

TUJUAN PELAJARAN : Setelah menyelesaikan pokok bahasan peserta


mampu memahami Dasar Perencaan Distribusi
perusahaan dengan baik dan benar sesuai
ketentuan Standar Perusahaan

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : 1. Indradi Setiawan (PLN Pusat)


2. Helfberd Tampubolon (PLN Pusdiklat)
3. Rayhan Amin (PLN Udiklat Pandaan)
4. Hari Kaptono (PLN Pusdiklat)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii


DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... iii
DASAR PERENCANAAN DISTRIBUSI ..................................................................................... 1
1. Visi Misi Distribusi ....................................................................................................... 1
2. Dasar Perencanaan Distribusi ..................................................................................... 4
2.1 Alur Pengusulan RKAP Unit (RKAU) .......................................................................... 4
2.2 Perencanaan Berbasis Single Line Diagram ............................................................... 5
2.3 Perencanaan Berbasis Geografis ................................................................................ 5
2.4 Target Hasil Perencanaan ........................................................................................... 6
2.5 Perencanaan Distribusi ............................................................................................... 6
2.6 Perencanaan Dengan ETAP ....................................................................................... 9
3 Konstruksi Distribusi .................................................................................................. 10
3.1 Standar Konstruksi .................................................................................................... 11
3.2 Pelaksanaan Konstruksi ............................................................................................ 11
3.3 Pengawasan Konstruksi ............................................................................................ 11
3.4 Pengujian dan komisioning........................................................................................ 12
3.5 Serah Terima Pekerjaan ........................................................................................... 13
4. Pemanfaatan Telematika........................................................................................... 14
5. Soal Latihan .............................................................................................................. 15

Simple Inspiring Performing Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Philosophy of Asset management ............................................................................ 2


Gambar 2. Asset Life Cycle ....................................................................................................... 3
Gambar 3. Visi Distribusi ........................................................................................................... 3
Gambar 4. Alur Pengusulan RKAP Unit ..................................................................................... 4
Gambar 5. Penyusunan dan Pengendalian Anggaran ............................................................... 4
Gambar 6. Perencananaan Berbasis Single Line Diagram ........................................................ 5
Gambar 7. Perencanaan Berbasis Geografis............................................................................. 6
Gambar 8 Tampilan Program ETAP ........................................................................................ 10

Simple Inspiring Performing Phenomenal iii


DASAR PERENCANAAN DISTRIBUSI
1. Visi Misi Distribusi
Visi :
Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang efisien dengan keandalan dan
kualitas produk yang memenuhi tuntutan pelayanan kelas dunia.

Misi :
1. Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
3. Mengelola distribusi listrik yang aman dan berwawasan lingkungan.

Stategi :
Mengelola Aset Perusahaan (Enterprise Asset Management/EAM) dengan berfokus
pada Aset Manajemen Distribusi.

Asset Management Distribusi adalah :


Kegiatan yang terkoordinasi dan sistematis melalui pengelolaan kejadian-kejadian
dilapangan, dimana organisasi (perusahaan) dapat secara optimal dan terus
menerus mengelola asset dan sistem aset, mengelola kinerja (perfomace) yang
terkait, mengelola risiko (risk) dan pengeluaran/biaya (cost) selama siklus hidup
aset (life cycle asset) untuk tujuan mencapai rencana strategis
organisasi/perusahaan

Motto :
Cepat Nyala, Nyala Terus
Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Distribusi
Empat poin penting yang menjadi tugas dan tanggung jawab divisi distribusi:
1. Kebijakan dan regulasi
2. Arahan strategis
3. Kinerja Distribusi
4. Optimasi dan Sinergi Sumber Daya

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


Strategi Utama:
Untuk mewujudkan Visi Distribusi dan Pelayanan di atas, telah ditetapkan 3 (tiga)
strategi utama dalam pengelolaan bidang distribusi yaitu :
1. Mengedepankan kejujuran dan keunggulan dalam proses kerja untuk
menghasilkan perbaikan kinerja distribusi tenaga listrik yang berkesinambungan.
2. Mendorong tersedianya SDM yang kompeten dan organisasi yang memadai
dalam pengelolaan sistem distribusi tenaga listrik
3. Menerapkan teknologi baru dan manajemen modern yang sesuai untuk
meningkatkan kinerja distribusi tenaga listrik
Sasaran Distribusi:
1. Susut Distribusi
2. SAIDI
3. SAIFI
4. Gangguan JTM per 100 kms
5. Gangguan trafo distribusi
6. Gangguan kubikel
7. Gangguan SR dan APP
8. Response Time (Waktu Tanggap).
9. Recovary Time (Waktu Pemulihan).

Philosophy of Asset Management

Gambar 1. Philosophy of Asset management

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


Asset Life Cycle

Gambar 2. Asset Life Cycle

Tahapan Asset Life Cycle Material atau Sistem Distribusi

1 Invest in new assets : design, procurement dan construksi.


2 Operation assets.
3 Maintain (pemeliharaan) Assets.
4 Repair (perbaikan), Replace (penggantian) and Dispose (membuang) of Assets

Visi Distribusi

Gambar 3. Visi Distribusi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


2. Dasar Perencanaan Distribusi

Perencanaan jaringan distribusi harus dirancang semaksimal mungkin, untuk


perkembangan dikemudian hari.

2.1 Alur Pengusulan RKAP Unit (RKAU)


KORPORAT
-Target Kinerja MASTER PLAN
- S A R yang didetailkan
pengembangan jaringan/
U P I
Area Detail Jaringan
RKAP 2014
VS
PELAKSANAAN
1
2

PROGRAM & Rp PROGRAM & Rp


6 INVESTASI OPERASI 11

UAI RAO RKAP


2015

3 7

S K I A O SIP2A

4 8

Pelaksanaan Pelaksanaan
Pembangunan Operasi dan
Pemeliharaan

5 9

KINERJA
JARINGAN

IMPROVEMENT SISTEM IMPROVEMENT


SAIDI SAIFI

Gambar 4. Alur Pengusulan RKAP Unit

Gambaran Umum Penyusunan dan Pengendalian Anggaran

Gambar 5. Penyusunan dan Pengendalian Anggaran

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


2.2 Perencanaan Berbasis Single Line Diagram

Single line diagram atau diagram satu jalur disebut gambar listrik satu garis. Single
line diagram itu biasanya memuat gambar jalur listrik dari sumber utama sampai ke
beban. Single line diagram merupakan ringkasan dari gambar listrik 3 fasa. Listrik
yang 3 fasa dalam gambar diringkas menjadi hanya 1 line saja, sehingga disebut
single line diagram.

60 MVA
150/ 20 KV

KERTABUMI
KRW. KOTA

L. PTD NGA RDS


250 200
GI. TEGAL HERANG
GIS
24
PRK
2.2.4 NGB
200
Dari RKAH/ Pn.Bukit

KRH
Arah RSB

Arah ALN

200

PGK
100
PB.PTD
PB.KKK

PBK BIK
SKM SKR JWA 200 200
TRAFO
PTD PTD dan KKK 100 250 100
400

GH. KARAWANG

JWB CO. ALN


250
JBG
250

Gambar 6. Perencananaan Berbasis Single Line Diagram

2.3 Perencanaan Berbasis Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai suatu komponen yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan sumber daya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki,
mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data
dalam suatu informasi berbasis geografis.
Pemanfaatan teknologi SIG atau yang lebih dikenal dengan istilah mapping dalam
Aplikasi mapping sangat membantu perencanaan perusahaan dalam menjalankan
proses bisnis, diantaranya pembuatan perencana Distribusi, Operasi Distribusi,
Pemeliharaan distribusi, manajemen data induk jaringan dan lain sebagainya.
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik
tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan
hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data
yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat
tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya

Komponen SIG, secara umum SIG bekerja berdasarkan integrasi 4 komponen, yaitu:
Hardware (Perangkat kras), software (perangkat lunak), manusia dan data.

Sumber Data sebagai salah satu syarat SIG adalah data spasial, yang dapat
diperoleh dari beberapa sumber antara lain : Peta Analog, Data Sistem
Penginderaan Jauh dan Data Hasil Pengukuran Lapangan (termasuk GPS)

Gambar 7. Perencanaan Berbasis Geografis

2.4 Target Hasil Perencanaan


Peningkatan Kinerja Jaringan (Saidi, Saifi, Susut) Setelah Program Dilaksanakan
Perencanaan Yang Berkesinambungan
Usulan Memenuhi Persyaratan Teknis Dan Beberapa Alternatif Yang Least Cost
Usulan Program (Kegiatan, Anggaran) merupakan bagian dari kontrol
perusahaan.
Analisa Pengembangan Jaringan Menggunakan Metoda Prosedure Best Practise

2.5 Perencanaan Distribusi

a. Pengembangan / Perluasan

1 Kuasai master plan wilayah.

2 Persiapkan dan kuasai pola dasar sistem distribusi yang akan dikembangkan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


3 Tetapkan object perluasan sesuai standar konstruksi pada sistem distribusi
dengan menguji :

- Kwalitas daya object (V, PQ)

- Disain keandalan sistem distribusi jaringan awal tetap

- Arus hubung singkat

4. Periksa ulang sistem distribusi object dan sistem distribusi secara


keseluruhan terhadap master plan

b. Peningkatan keandalan

1. Kuasai master plan wilayah, medan/luas wilayah cakupan dan infrastruktur


jaringan eksisting termasuk sis ihulu sistem

2. Analisa data operasi/keandalan sistem distribusi 5 tahun terakhir pada area


yang akan dikembangkan.

Saidi saifi

Analisa kegagalan peralatan distribusi

Fasilitas das/scada

Manajemen operasi sistem distribusi

3. Ramal keadaan 10 tahun ke depan dengan memperhatikan hasil analisa data


butir 2 dan potensi pengembangan dan potensi ekonomi daerah/wilayah

4. Tetapkan parameter peralatan standar konstruksi & tingkat keandalan yang


akan dituju sistem baru sesuai standard perusahaan

5. Pilih pola dasar sistem baru dengan memanfaatkan infrastruktur eksisting


semaksimal mungkin

6. Uji probability sistem baru

7. Tetapkan dan rencanakan milestone pengembangan sistem

c. Pembangunan Baru

1. Kuasai RUPTL dan master plan wilayah keseluruhan, medan/luas area baru
serta infrastruktur eksisting sisi hulu sistem

2. Ramal keadaan 10 tahun kedepan dengan memperhatikan hasil analisa data


butir 2 dan potensi pengembangan dan potensi ekonomie daerah/wilayah

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


3. Tetapkan tingkat keandalan sistem dan parameter peralatan standar
konstruksi yang akan dibangun.

4. Rencanakan pola dasar sistem pada area baru dan spesifikasi peralatan
distribusi utama yang akan dibangun

5. Optimasi penerapan pola dasar sistem pada area.

6. Uji probability sistem baru termasuk pengaruh pada sistem hulu.

Tetapkan dan rencanakan milestone pembangunan

Perencanaan Jaringan Distribusi :

1. Perencanaan Jaringan Distribusi harus merujuk Master Plan sistem distribusi.

2. Pengembangan sistem distribusi/ penambahan aset untuk memenuhi kebutuhan


pelanggan harus sesuai kaidah engineering dan ketentuan perusahaan.

3. Secara periodik dikaji keadaan akibat pengembangan jaringan yang dapat


mempengaruhi mutu, keandalan dan efisiensi sesuai dengan Master Plan

Perencanaan Rinci Jaringan Distribusi :

1. Perencanaan rinci jaringan distribusi berbasis Standar Konstruksi, standar


peralatan nasional (SNI) dan standar peralatan perusahaan (SPLN).

2. PLN Unit dapat menerapkan konstruksi baru setelah melakukan KKO dan KKF
menguntungkan bagi PLN.

3. Unit dapat menerapkan teknologi peralatan baru setelah:

a. Mengkaji manfaat dan dampak dibandingkan dengan standart peralatan


b. Melalui masa uji coba dan sepengetahuan PLN Pusat
4. Memenuhi tingkat mutu pelayanan yang diinginkan oleh pelanggan dengan
memperhatikan kaidah engineering, efisiensi dan ketersediaan anggaran
5. Trace jaringan merupaka lintasan erdekat dan harus merujuk pola dasar jaringan
pada master plan sistem distribusi.

Perencanaan distribusi pada umumnya


Mengusulkan sebanyak banyaknya
Usulan hanya berdasarkan Single Line diagram
Partial
Tidak terkait antar Basket
Usulan Program Sulit dipertahankan karena data pendukung kurang

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8


Orientasi anggaran per Basket, Ada duplikasi program pada Basket yang
berbeda

Perencanaan Distribusi 2015


Menentukan kebutuhan anggaran dan efisiensi sesuai target pertumbuhan
beban
Usulan Program Spesifik
Lokasi geografis, rute geografis (GPS), nama gardu, nama feeder
Single line diagram
Volume fisik, anggaran
Urutan prioritas
Orientasi Anggaran Pengembangan sistem distribusi terintegrasi

2.6 Perencanaan Dengan ETAP


Power Station adalah software untuk power sistem yang bekerja berdasarkan
perencanaan (plant/project). Setiap plant harus menyediakan modelling peralatan
dan alat - alat pendukung yang berhubungan dengan analisis yang akan dilakukan.
Misal generator, data motor, dan data kabel. Sebuah plant terdiri dari sub-sistem
kelistrikan yang membutuhkan sekumpulan komponen elektris yang khusus dan
saling berhubungan. Dalam Power Station, setiap perencanaan harus menyediakan
data base untuk keperluan itu.

ETAP Power Station dapat melakukan penggambaran single line diagram secara
grafis dan mengadakan beberapa analisis/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short
Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonics power sistems, transient stability,
dan protective device coordination.

Materi yang dapat disampaikan dalam pelatihan ETAP :


Fungsi dasar menggambar single line diagram
Memasukkan parameter jaringan (Grid, Busbar, SKTM, SUTM, Trafo, Beban
dan Kapasitor untuk kondisi eksisting maupun kondisi kedepan) dan
Composite Network,
Menjalankan Aplikasi Load Flow
Membaca Report ETAP
Selanjutnya Peserta diharapkan mampu mengembangkan sistem Distribusi di
Unit dan usulan Pengembangan Sistem Distribusi dalam RKAP sudah
menggunakan aplikasi ETAP

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9


Gambar 8 Tampilan Program ETAP

3 Konstruksi Distribusi

Tujuan adalah untuk membuat suatu standar enjiniring konstruksi Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik yang memenuhi criteria :

1 Membuat Desain yang sama

2 Mengikuti perkembangan teknologi teknik jaringan distribusi dan kelistrikan


terakhir

3 Selaras dengan tuntutan pelayanan

4 Dapat dilaksanakan secara konsisten pada seluruh unit PLN


Distribusi/Wilayah di seluruh Jawa Bali pada khususnya dan Indonesia pada
umumnya

Standar enjiniring konstruksi Jaringan Distribusi tenaga listrik adalah sebagai criteria
disain enjiniring pada konstruksi utama jaringan Distribusi meliputi pada konstruksi
Saluran Udara, Kaluran Kabel bawah tanah, Saluran Tenaga Listrik pelanggan baik
Tegangan Menengah maupun Tegangan Rendah serta Gardu Distribusi baik
pasangan luar maupun pasangan dalam

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10


3.1 Standar Konstruksi
1. Standart Konstruksi ditetapkan oleh PLN Pusat, tetapi dapat disusun oleh Unit
sesuai kebutuhan Unit dengan memperhatikan kaidah kaidah engineering,
standar keselamatan ketenagalistrikan serta SNI dan dilaporkan ke PLN Pusat
2. Pada beberapa jenis konstruksi distribusi pada beberapa jenis konstruksi
jaringan distribusi tertentu yang distandarisasi secara nasional oleh Perusahaan,
wajib diterapkan pada standar konstruksi tiap PLN Unit.
3. Pembangunan jaringan distribusi harus sesuai dengan standart konstruksi yang
telah ditetapkan PLN Unit sesuai dengan rencana tata ruang kota (RTRK)
pemerintah Daerah setempat.
4. Jaringan distribusi yang dibangun oleh Pihak ketiga dan akan diserahkan kepada
PLN Persero harus sesuai dengan standar konstruksi PLN

3.2 Pelaksanaan Konstruksi


1. Penyelenggaraan proses pengadaan barang dan jasa pelaksanaan konstruksi
harus sesui ketentuan perundang-undangan dan ketentuan yang ditetapkan PLN
Persero
2. Penetapan Pihak Ketiga sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi harus
mengutamakan perusahaan jasa kontruksi yang telah memperoleh sertifikat ISO
9001-2000
3. Selain ketentuan kontrak pihak Ketiga Pelaksanan Konstruksi wajib mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai jasa konstruksi dan
keselamatan kerja
4. Pada instalasi sambungan pelayanan dan APP selain ketentuan konstruksi wajib
diperhatikan ketentuan pengawatan meter kWh dan Pembatas Arus sehingga
energi listrik yang disalurkan terukur dengan akurat.
5. Pada pelaksanaan pekerjaan instalasi jaringan distribusi yang berkaitan erat
diduga dapat mempengaruhi operasi sistem distribusi harus dilaksanakan
dengan koordinasi piket operasi sistem distribusi
6. PLN Unit pelaksana melakukan pembinaan secara periodik para pelaksana
konstruksi untuk persiapan kompetensi peralatan dan perlengkapan kerja

3.3 Pengawasan Konstruksi


1. Pengawasan pelaksanaan konstruksi dilakukan agar kontrak pekerjaan jasa
konstruksi tidak menyimpang dan dipastikan penyelesaian dengan cepat atas
masalah dilapangan yang belum teridentifikasi saat pelaksanaan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 11


2. Untuk memastikan keselamatan ketenagalistrikan pada area pekerjaan dan tidak
terjadi kecelakaan kerja.
3. Pengawasan konstruksi dapat dilaksanakan oleh lebaga jasa konsultasi
pengawas yang telah mendapat akreditasi.
4. Penanggung jawab pelaksanaan konstruksi harus pegawai perusahaan.

Langkah persiapan yang perlu dilakukan sebelum kontraktor melaksanakan


pekerjaannya :

1. Penetapan direksi pekerjaan, direksi pengawas dan pengawas harian

2. Mengadakan rapat awal (kick-off meeting).

3. Melakukan pemeriksaan lapangan bersama.

4. Menghitung kembali volume pekerjaan berdasarkan pemeriksaan bersama.

5. Kontraktor membuat gambar pelaksanaan berdasarkan pemeriksaan bersama


tersebut.

6. Pelaksana mengajukan susunan organisasi pelaksanaan lapangan, jadwal


pelaksanaan dan personilnya serta lokasi direksi-kit untuk disetujui direksi
pekerjaan.

7. Menyusun Tata Cara Komunikasi (Basic-Communication) yang disampaikan


kepada kontraktor.

8. Buku Harian disampaikan kepada kontraktor.

9. Klarifikasi pasal pasal/hal-hal lain yang berkaitan dengan kontrak

3.4 Pengujian dan komisioning

Pengujian & Komisioning adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian


untuk meyakinkan bahwa instalasi baru yang diperiksa dan diuji, baik alat demi alat
maupun sebagai suatu sistim, telah berfungsi semestinya dan memenuhi
persyaratan kontrak, sehingga dapat dinyatakan siap dioperasikan secara resmi dan
dapat diserah terimakan oleh kontraktor.

Kegiatan komisioning ini direkam dalam laporan hasil komisioning yang


ditandatangani oleh pihak pihak yang terkait.

Pelaksana pengujian dan komisioning instalasi dilaksanakan Pegawai PLN yang


ditunjuk dan atau oleh perusahaan jasa konsultan yang telah mendapatkan
akreditasi.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 12


1. Setelah pekerjaan pembangunan selesai harus dilaksanakan pengujian agar
peralatan instalasi yang dibangun sudah sesuai dengan standart dan ketentuan
kontrak
2. Disamping pengujian individual peralatan perlu diselenggaran komisioning untuk
memastikan instalasi siap dioperasikan dan secara resmi dapat diserah
terimakan oleh Pihak ketiga
3. Ketentuan pengujian individual dan komisioning wajib diterapkan pada aset yang
dibangun oleh pihak individu perusahaan lain, pemerintah daerah untuk
diserahkan sebagai aset perusahaan atau tetap dimiliki yang bersangkutan tetapi
akan dioperasikan PLN Unit Pelaksanan
4. Pelaksana pengujian dan komisioning adalah pegawai Perusahaan yang ditunjuk
manajemen PLN Unit Pelaksana dan atau dapat dilakukan oleh Perusahaan jasa
konsultan yang telah mendapatkan akreditasi.
5. Sebelum dioperasikan instalasi sistem distribusi harus dilakukan sertifikat laik
operasi (SLO).

3.5 Serah Terima Pekerjaan


1. Proyek dapat diserah terimakan bila seluruh pekerjaan telah selesai.

2. Proyek dapat diserah terimakan bila telah memenuhi persyaratan berikut:

1. Seluruh bagian pekerjaan telah mencapai kemajuan 100%.

2. Telah dilakukan pengujian, komisioning dan percobaan pemasukkan


tegangan.

3. Telah menyerahkan gambar akhir yang telah disetujui pengawas harian.

4. Telah mempertanggung jawabkan barang/peralatan yang berasal dari PLN


maupun dari kontrak.

5.Telah menyerahkan kewajiban lain sesuai persyaratan kontrak.

3. Bila proyek terdiri dari beberapa lokasi, dapat dilakukan serah terima secara
bertahap sesuai dengan kemajuan selesainya pekerjaan dengan syarat seperti
diatas.

Catatan :

Gambar akhir disamping harus disetujui oleh pengawas harian harus disetujui juga
oleh pengelola asset yang selanjutnya harus melakukan pemutakhiran (up-dating)
terhadap gambar yang ada sebelumnya.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 13


4. Pemanfaatan Telematika
Substansi usaha penunjang tenaga listrik untuk telematika :
1. Pasal 23 A PP No. 3 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik :
Pemanfaatan instalasi ketenagalistrikan untuk kepentingan di luar penyaluran
tenaga listrik harus mendapat izin Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
sesuai kewenangannya.
2. PERMEN ESDM No. 48 Tahun 2006 tentang Pemanfaatan Jaringan Tenaga
Listrik untuk Kepentingan Telematika :
Penggunaan jaringan tenaga listrik dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain
selain penyaluran tenaga listrik, antara lain untuk mentransmisikan data, internet,
telekomunikasi, multimedia, dan infomatika.

Ruang lingkup pemanfaatan jaringan


1 Penyangga dan Jalur Sepanjang Jaringan
2 Serat optik pada Jaringan
3 Konduktor pada Jaringan
4 Kabel Pilot pada Jaringan

Ketentuan umum pemanfaatan jaringan


1 Tidak mengganggu fungsi utama jaringan untuk menyalurkan tenaga listrik;
2 Memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan;
3 Mendapat persetujuan dan pengawasan Pemilik Jaringan;
4 Ketersediaan Kapasitas Jaringan;
5 Kekuatan Tiang atau Menara Penyangga;
6 Perbedaan Kanal dan/atau Inti Serat Optik;
7 Perbedaan frekuensi, Konduktor dan Kabel Pilot

Persyaratan pemberian izin menggunakan jaringan (IMJ) Telematika


1 Akta Pendirian Pemanfaat Jaringan dan perubahannya;
2 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
3 Profil Pemanfaat Jaringan;
4 Daerah cakupan kerja, kapasitas Jaringan, desain, spesifikasi alat dan perangkat
Telematika yang akan digunakan;
5 Kontrak kerjasama Pemanfaatan Jaringan antara Pemilik Jaringan dan
Pemanfaat Jaringan;
6 Sertifikat Badan Usaha di bidang Telematika;
7 Sertifikat Laik Operasi Peralatan terhadap Sistem Operasi Ketenagalistrikan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 14


5. Soal Latihan
Pililah salah satu jawaban yang paling benar :

1. Visi Distribusi :
a. Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang efisien dengan keandalan
dan kualitas produk yang memenuhi tuntutan pelayanan kelas dunia.
b. Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang efisien dengan kualitas
dan keandalan produk yang memenuhi tuntutan pelayanan kelas dunia
c. Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang keandalan dengan kualitas
dan efisien produk yang memenuhi tuntutan pelayanan kelas dunia
d. Diakui sebagai pengelola distribusi tenaga listrik yang keandalan dengan efisien
dan kualitas produk yang memenuhi tuntutan pelayanan kelas dunia
2. Misi distribusi :
a. Mengelola distribusi tenaga listrik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan dan pemegang saham
b. Mendistribusikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan menjadi pendorong kegiatan ekonomi
c. Mengelola distribusi listrik yang aman dan berwawasan lingkungan
d. Jawaban benar semua.
3. Setiap PLN Unit harus memiliki RUPTL untuk jangka waktu .. dan diperbaruhi
setiap tahun.
a. 5 tahun
b. 7 tahun
c. 8 tahun
d. 10 tahun
4. SAIFI :
a. System Average lnterruption Frequency lndex
b. System Average lnterruption Duration lndex
c. Formulir Gangguan Tegangan Menengah
d. Laporan Gangguan JTR
5. Pengujian & Komisioning adalah
a. Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian untuk meyakinkan bahwa
instalasi baru yang diperiksa dan diuji, baik alat demi alat maupun sebagai suatu
sistim, telah berfungsi semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak, sehingga
dapat dinyatakan siap dioperasikan secara resmi dan dapat diserah terimakan
oleh kontraktor:
b. Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian untuk meyakinkan bahwa
instalasi baru yang diperiksa dan diuji, baik alat demi alat maupun sebagai suatu
sistim, telah berfungsi semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 15


c. Serangkaian kegiatan pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa instalasi baru yang
diperiksa dan diuji, baik alat demi alat maupun sebagai suatu sistim, telah
berfungsi semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak, sehingga dapat
dinyatakan siap dioperasikan secara resmi dan dapat diserah terimakan oleh
kontraktor
d. Serangkaian kegiatan pengujian untuk meyakinkan bahwa instalasi baru yang
diperiksa dan diuji, baik alat demi alat maupun sebagai suatu sistim, telah
berfungsi semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak, sehingga dapat
dinyatakan siap dioperasikan secara resmi dan dapat diserah terimakan oleh
kontraktor

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 16

Anda mungkin juga menyukai