Anda di halaman 1dari 45

[DOCUMENT TITLE]

id
.
. go
ps
[Document subtitle]
.b
ta
ko
ang
al
m
://
tp
ht

[DATE]
[COMPANY NAME]
[Company address]
ht
tp
://
m
al
ang
ko
ta
.b
ps
.go
. id
ht
tp
://
m
al
ang
ko
ta
.b
ps
.go
. id
Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan
Kota Malang
Tahun 2015

No. Publikasi : 35730.1619


Katalog : 2301021.3573

id
Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm

.
Jumlah Halaman : vi + 33 halaman

. go
Naskah: ps
.b
Seksi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Kota Malang
ta
ko

Gambar Kover oleh:


ng

Seksi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Kota Malang


a
al
m

Ilustrasi Kover:
://

Alun Alun Tugu, Kota Malang


tp
ht

Diterbitkan oleh:
Badan Pusat Statistik Kota Malang

Dicetak oleh:
CV. xxxx

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa
izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
ht
tp
://
m
al
ang
ko
ta
.b
ps
.go
. id
KATA PENGANTAR

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang Tahun 2015 ini merupakan


produk utama dari pelaksanaan Sakernas 2015 yang menggambarkan secara ringkas
indikator ketenagakerjaan di Kota Malang. Informasi yang disajikan dalam publikasi
tersebut berasal dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang
dikumpulkan oleh BPS setiap tahun. Secara khusus, dari Sakernas dapat diperoleh
informasi mengenai jumlah penduduk yang bekerja, pengangguran dan penduduk
yang pernah bekerja.

Publikasi ini diharapkan dapat berguna bagi pengguna data khususnya dalam
pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan pada wilayah Kota Malang.

id
Publikasi Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang Tahun 2015
memberikan penjelasan tentang latar belakang survei, metodologi, konsep dan

.
go
definisi, serta ulasan singkat.

.
ps
Dengan diterbitkannya ringkasan ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
data statistik ketenagakerjaan, baik itu pemerintah, kalangan akademisi maupun
.b
pelaku usaha. Apresiasi dan ucapan terimakasih yang setinggi tingginya kami
ta

sampaikan kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi, mulai dari pelaksanaan
ko

survei sampai dengan diterbitkannya buku ini.


a ng
al
m

Malang, Desember 2016


://

Kepala Badan Pusat Statistik


tp

Kota Malang
ht

Drs. Mohamad Sarjan

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | iii


DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
II. KETERANGAN YANG DIKUMPULKAN ..................................................................... 3
III. KONSEP DAN DEFINISI.......................................................................................... 4
IV. FAKTOR PENENTU .............................................................................................. 12
V. PERKEMBANGAN DATA KETENAGAKERJAAN ...................................................... 14

id
V.I. ANGKATAN KERJA ......................................................................................... 15

.
go
V.II. PENDUDUK BEKERJA .................................................................................... 22

.
V.III. PENGANGGURAN........................................................................................ 29
ps
.b
ta
ko
a ng
al
m
://
tp
ht

iv | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Teori Ketenagakerjaan .............................................................. 4


Gambar 2. Perkembangan Angkatan Kerja di Kota Malang, 2013-2015 ................. 16
Gambar 3. Perkembangan Bukan Angkatan Kerja di Kota Malang, 2013-2015 ...... 16
Gambar 4. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kota Malang, 2013-2015 ..... 18
Gambar 5. Jumlah Penduduk Usia Kerja yang Sedang Bersekolah di Kota Malang,
2013-2015............................................................................................................... 18
Gambar 6. Jumlah Pekerja Tidak Penuh di Kota Malang, 2013-2015 ...................... 19

id
Gambar 7. Persentase Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur di Kota Malang,

.
go
2015 ........................................................................................................................ 20
Gambar 8. Persentase Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang

.
ps
Ditamatkan di Kota Malang, 2015........................................................................... 21
.b
Gambar 9. Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Dirinci Menurut Jenis
Kelamin di Kota Malang, 2013-2015 ....................................................................... 22
ta

Gambar 10. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Dirinci Menurut
ko

Kelompok Jam Kerja Selama Seminggu di Kota Malang, 2015 ................................ 24


ng

Gambar 11. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Dirinci Menurut
Kelompok Jam Kerja dan Jenis Kelamin Selama Seminggu di Kota Malang, 2015 ... 24
a
al

Gambar 12. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama
m

Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kota Malang, 2015 .. 26
Gambar 13. Angka Pengangguran Menurut Jenis Kelamin di Kota Malang, ........... 29
://

Gambar 14. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin di Kota Malang,
tp

2013-2015............................................................................................................... 30
ht

Gambar 15. Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Kelompok Umur ........... 31


Gambar 16. Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan di Kota Malang, 2015........................................................................... 32
Gambar 17. Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Pernah/Tidak Bekerja
Sebelumnya, 2015 .................................................................................................. 33

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | v


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indikator Ketenagakerjaan di Kota Malang, 2013-2015 ............................ 14


Tabel 2. Persentase Penduduk di Kota Malang Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Jumlah Jam
Kerja Seluruhnya, 2015 ........................................................................................... 25
Tabel 3. Persentase Penduduk di Kota Malang Berumur 15 Tahun ke Atas yang
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Lapangan
Pekerjaan Utama, 2015 .......................................................................................... 27

id
Tabel 4. Persentase Penduduk di Kota Malang Berumur 15 Tahun ke Atas yang

.
go
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Status
Pekerjaan Utama, 2015 .......................................................................................... 28

.
ps
.b
ta
ko
a ng
al
m
://
tp
ht

vi | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


ht
tp
://
m
al
ang
ko
ta
.b
ps
.go
. id
ht
tp
://
m
al
ang
ko
ta
.b
ps
.go
. id
I. PENDAHULUAN

Pengumpulan data tentang ketenagakerjaan dalam lingkup nasional


merupakan kegiatan pokok Sub Direktorat Statistik Ketenagakerjaan Badan Pusat
Statistik, sedangkan untuk lingkup Kota Malang merupakan kegiatan pokok Seksi
Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Kota Malang. Kegiatan pokok tersebut
dilaksanakan melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), yang merupakan
survey khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan. Selain melalui Sakernas,
pengumpulan data ketenagakerjaan juga dilaksanakan melalui kegiatan survey

id
lainnya, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Sensus Penduduk (SP) dan

.
go
Survei Penduduk Antar Sensus (Supas). Konsep dan definisi yang digunakan dalam

.
ps
pengumpulan data ketenagakerjaan oleh Badan Pusat Statistik tidak pernah
.b
berubah sejak 1976, kecuali untuk konsep pengangguran terbuka dan status
ta

pekerjaan, mulai tahun 2001 mengalami perluasan.


ko
ng

Sakernas di Kota Malang dilaksanakan 2 kali dalam setahun, yaitu pada Bulan
a
al

Februari dan Bulan Agustus. Sakernas Februari dilaksanakan untuk estimasi tingkat
m

nasional, sedangkan Sakernas Agustus dilaksanakan untuk menghitung estimasi di


://

tingkat propinsi. Sampel Sakernas Februari di Kota Malang terdiri sebanyak 130
tp

rumah tangga yang tersebar di 13 blok sensus di Kota Malang. Sampel untuk
ht

Sakernas Agustus 2015 di Kota Malang berjumlah 520 rumah tangga, yang tersebar
di 52 blok sensus di Kota Malang. Sebanyak 13 blok sensus Sakernas Agustus
merupakan blok sensus Sakernas Februari.
Pengumpulan data ketenagakerjaan melalui Sakernas mempunyai tiga tujuan
utama. Ketiga tujuan tersebut adalah untuk mengetahui karakteristik:
a. Penduduk yang bekerja;
b. Pengangguran dan setengah pengangguran;

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 1


c. Penduduk yang tercakup dalam kategori bukan angkatan kerja yaitu:
mereka yang sekolah, mengurus rumahtangga, dan melakukan kegiatan
lainnya, selain kegiatan pribadi.
Daftar yang digunakan untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan perorangan
adalah daftar SAK15.AK yang disusun untuk menanyakan informasi mengenai
keadaan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Ada 2 (dua) catatan penting yang perlu disampaikan pada publikasi ini, yaitu:
1. Klasifikasi lapangan usaha menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) 2009 yang mengacu kepada ISIC revisi 4. Agar dapat

id
dibandingkan dengan data-data sebelumnya dalam penyajian ini klasifikasi

.
go
tersebut dikonversikan ke Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) 1990.

.
2. Klasifikasi jenis pekerjaan menggunakan Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan
ps
Indonesia (KBJI) 2002 yang mengacu kepada ISCO 88 dengan uraian jenis
.b
ta

pekerjaan lebih rinci. Dalam penyajian ini klasifikasi tersebut dikonversikan


ko

ke Klasifikasi Jenis Pekerjaan Indonesia (KJI) 1982.


a ng
al
m
://
tp
ht

2 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


II. KETERANGAN YANG DIKUMPULKAN

Keterangan pokok berkaitan dengan ketenagakerjaan yang dikumpulkan


melalui Sakernas adalah keterangan perorangan dari setiap anggota rumah tangga
yang berumur 10 tahun ke atas. Meskipun demikian, informasi yang disajikan dalam
publikasi ini hanya informasi dari penduduk yang berumur 15 tahun ke atas.
Informasi tersebut meliputi:
1. Keterangan identitas anggota rumah tangga seperti: nama, hubungan
dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, dan

. id
pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Kegiatan selama seminggu yang lalu

go
seperti: bekerja (paling sedikit 1 jam dalam seminggu), punya pekerjaan

.
ps
namun sedang tidak bekerja, mencari pekerjaan/ mempesiapkan usaha,
.b
sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya (pensiun, cacat jasmani, dan
ta

lain-lain).
ko

2. Bagi mereka yang bekerja/punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja


ng

ditanyakan antara lain jumlah hari kerja, jam kerja, lapangan pekerjaan,
a
al

jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan upah/gaji bersih selama sebulan.


m

3. Bagi mereka yang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha ditanyakan


://

alasan utama mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha, upaya yang


tp

dilakukan, lama waktu mencari pekerjaan dan jenis pekerjaan yang dicari
ht

(pekerjaan purna waktu atau paruh waktu).

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 3


III. KONSEP DAN DEFINISI

Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data


ketenagakerjaan oleh Badan Pusat Statistik adalah The Labor Force Concept yang
disarankan oleh International Labor Organization (ILO) dimana konsep ini membagi
penduduk menjadi dua kelompok, yaitu: penduduk usia kerja dan penduduk bukan
usia kerja. Selanjutnya, penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok
berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut adalah
Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.

id
Pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam Sakernas 201 3

.
go
adalah konsep Dasar Angkatan Kerja (Standard Labour Force Concept), seperti pada

.
diagram di bawah ini: ps
.b
ta
ko
a ng
al
m
://
tp
ht

Gambar 1. Diagram Teori Ketenagakerjaan

4 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Definisi yang berkaitan dengan penerapan konsep tersebut di Indonesia
dijelaskan dalam uraian berikut:

1. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.


2. Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja, dan pengangguran.
3. Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia
kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga
atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.

id
4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan

.
go
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau

.
ps
keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang
.b
lalu. Kegiatan termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang
ta

membantu dalam sutau usaha/kegiatan ekonomi.


ko

5. Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari


ng

seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu


a
al

sementara tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti: sakit, cuti,


m

menunggu panenan, mogok kerja, dan sebagainya. Contoh:


://

a. Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja


tp

karena cuti, sakit, mogok kerja, mangkir, mesin/peralatan


ht

perusahaan mengalami kerusakan, dan sebagainya.


b. Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang tidak bekerja
karena alasan sakit atau menunggu pekerjaan berikutnya
(menunggupanen atau musim hujan untuk menggarap sawah).
c. Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus) yang
sedang tidak bekerja karena sakit, menunggu pekerjaan
berikutnya/pesanan dan sebagainya,seperti: dalang, tukang cukur,
tukang pijat, dukun, penyanyi, komersial, dan sebagainya.

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 5


6. Pengangur terbuka, terdiri atas:
a. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
b. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
c. Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan,
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

(lihat pada An ILO Manual on Concepts and Methods)


Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang pada saat survei

id
orang tersebut sedang mencari pekerjaan, seperti:

.
go
a. Yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan

.
pekerjaan.
ps
b. Yang sudah bekerja, karena sesuatu hal berhenti atau
.b
ta

diberhentikan dan sedang berusaha untuk mendapatkan


ko

pekerjaan.
ng

c. Yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi karena sesuatu


a

hal masih berusaha untuk mendapatkan pekerjaan lain.


al

Usaha mencari pekerjaan ini tidak terbatas pada seminggu sebelum


m
://

pencacahan, jadi mereka yang sedang berusaha mendapatkan


tp

pekerjaandan permohonannya telah dikirim lebih dari satu mingggu


ht

yang lalu tetap dianggap sebagai mencari pekerjaan asalkan seminggu


yang lalu masih mengharapkan pekerjaan yang dicari. Mereka yang
sedang bekerja dan berusaha untuk mendapatkan pekerjaan yang
lain tidak dapat disebut sebagai penganggur terbuka.
Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan
yangbaru, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/
keuntungan atas resiko sendiri, baik dengan atau tanpa
mempekerjakan buruh/pekerja dibayar maupun tidak dibayar.

6 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Mempersiapkan yang dimaksud adalah apabila tindakannya nyata,
seperti: mengumpulkan modal atau perlengkapan/alat, mencari
lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha, dan sebagainya
telah/sedang dilakukan.
Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan,
berniat, dan baru mengikuti kursus/pelatihan dalam rangka
membuka usaha. Mempersiapkan suatu usaha yang nantinya
cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha sendiri (own account
worker) atau sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak

id
dibayar atau sebagai berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.

.
go
Penjelasan: Kegiatan mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan tidak

.
terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa
ps
dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih
.b
ta

berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.


ko

7. TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah presentase jumlah


ng

pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.


a

8. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja
al

normal (kurang dari 35 jam seminggu). Pekerja Tidak Penuh terdiri dari:
m
://

a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja


tp

normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan


ht

atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah


pengangguran terpaksa).
b. Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja
normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan
atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut
setengah pengangguran sukarela).
9. Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal,
mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 7


seminggu yang lalu sebelum pencacahan. Tidak termasuk yang sedang
libur sekolah.
10. Mengurus rumah tangga adalah kegiatan seseorang yang mengurus
rumah tangga tanpa mendapatkan upah, misalnya: ibu-ibu rumah tangga
dan anaknya yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya
pembantu rumah tangga yang mendapatkan upah walaupun
pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap bekerja.
11. Kegiatan lainnya adalah kegiatan seseorang selain diatas, yakni mereka
yang sudah pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu, dan

id
sebagainya) yang tidak melakukan sesuatu pekerjaan seminggu yang lalu.

.
go
12. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang

.
dicapai seseorang setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu
ps
tingkatan sekolah dengan mendapatkan tanda tamat (ijazah).
.b
ta

13. Jumlah jam kerja seluruh pekerjaan adalah lamanya waktu dalam jam
ko

yang digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan, tidak termasuk jam
ng

kerja istirahat resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar
a

pekerjaan selama seminggu yang lalu. Bagi pedagang keliling, jumlah jam
al

kerja dihitung mulai berangkat dari rumah sampai tiba kembali dirumah
m
://

dikurangi waktu yang tidak merupakan jam kerja, seperti mampir ke


tp

rumah famili/kawan, dan sebagainya.


ht

14. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/


perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada
publikasi ini didasarkan pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) 2009.
15. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau
yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini,
didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2002
yang mengacu kepada ISCO 88.

8 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


16. Upah/gaji bersih adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh
buruh/karyawan baik berupa uang atau barang yang dibayarkan
perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai
dengan harga setempat. Upah/gaji bersih yang dimaksud tersebut adalah
setelah dikurangi dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak
penghasilan, dan sebagainya.
17. Status pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan
pekerjaan disuatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status
pekerjaan dibedakan menjadi 7 (tujuh) kategori, yaitu:

id
a. Berusaha sendiri, adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung

.
go
resiko secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos

.
produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut,
ps
serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tak
.b
ta

dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya memerlukan teknologi


ko

atau keahlian khusus.


ng

b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar, adalah


a

bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan


al

buruh/pekerja tak dibayar dan atau buruh/pekerja tidak tetap.


m
://

c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar, adalah berusaha atas


tp

resiko sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/


ht

pekerja tetap yang dibayar.


d. Buruh/karyawan/pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada
orang lain atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan
menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh yang
tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/
karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki
majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah tangga)
yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor bangunan,

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 9


batasannya adalah tiga bulan. Apabila majikannya adalah instansi/
lembaga, boleh lebih dari satu.
e. Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada
orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan
dalam sebulan terahir) di usaha pertanian baik berupa usaha rumah
tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa
dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun
barang, dan baik dengan system pembayaran harian maupun
borongan. Usaha pertanian meliputi: pertanian tanaman pangan,

id
perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan pemburuan,

.
go
termasuk juga jasa pertanian. Majikan adalah orang atau pihak yang

.
memberikan pekerjaan dengan pembayaran yang disepakati.
f.
ps
Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada
.b
ta

orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan


ko

dalam sebulan terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima


ng

upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dengan
a

system pembayaran harian maupun borongan. Usaha non pertanian


al

meliputi: usaha di sektor pertambangan, industri, listrik, gas dan air,


m
://

sektor konstruksi bangunan, sektor perdagangan,sektor angkutan,


tp

perdagangan dan komunikasi, sektor keuangan, asuransi, usaha


ht

persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan, sektor jasa


kemasyarakatan, sosial dan perorangan.
g. Pekerja keluarga/tak dibayar adalah seseorang yang bekerja
membantu orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/
gaji, baik berupa uang maupun barang. Pekerja tak dibayar tersebut
dapat terdiri dari:
1. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri/
anak yang membantu suaminya/ayahnya bekerja di sawah dan
tidak dibayar.

10 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


2. Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang
dibantunya, seperti famili yang membantu melayani penjualan di
warung dan tidak dibayar.
3. Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang
dibantunya, seperti orang yang membantu menganyam topi pada
industri rumah tangga tetangganya dan tidak dibayar.

Kategori pada huruf e dan f yang dikembangkan mulai pada publikasi


2001, pada tahun 2000 dan sebelumnya dikategorikan pada huruf d

id
dan a (kategori huruf e termasuk dalam kategori huruf d dan kategori

.
go
huruf f termasuk dalam kategori huruf a).

.
ps
.b
ta
ko
a ng
al
m
://
tp
ht

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 11


IV. FAKTOR PENENTU

Beberapa faktor perlu dipertimbangkan oleh para pemakai data dalam


menginterprestasikan dan menganalisis data ketenagakerjaan yang tersedia.
Faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi:

1. Tujuan Survei
Sakernas merupakan survei khusus untuk mengumpulkan data
ketenagakerjaan. Sedangkan Sensus Penduduk (SP) maupun Survei Penduduk Antar

id
Sensus (Supas) bertujuan untuk mengetahui sifat demografi secara umum. Dengan

.
go
demikian informasi yang dikumpulkan dalam SP dan Supas lebih banyak dan

.
ps
beragam, antara lain meliputi data pendidikan, migrasi, keluarga berencana, dan
.b
ketenagakerjaan. Begitu pula informasi yang dikumpulkan melalui Susenas lebih
ta

beragam sifatnya, seperti data pengeluaran/konsumsi, ketenagakerjaan, kesehatan,


ko

dan perumahan. Perbedaan tujuan survei ini menyebabkan kualitas data


ng

ketenagakerjaan antar berbagai survei tersebut relatif berbeda.


a
al
m

2. Ukuran Sampel
://

Ukuran sampel dalam Sakernas berbeda dengan ukuran sampel dalam SP dan
tp

Supas maupun Susenas. Perbedaaan ini menyebabkan sampling error yang


ht

dikandung oleh angka perkiraan dari masing-masing sumber data juga berbeda.
Semakin kecil ukuran sampel, maka akan semakin besar sampling errornya.

3. Faktor Pengali
Faktor pengali yang digunakan dalam publikasi ini berdasarkan jumlah
penduduk menurut kabupaten/kota hasil akhir SP2010 yang diperkirakan ke bulan
Agustus 2015.

12 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


4. Kualitas Petugas Lapangan
Petugas lapangan Sakernas Agustus 2015 tidak lagi dalam bentuk tim,
melainkan terdiri atas pengawas dan pencacah. Pengawas adalah organik BPS
kabupaten/kota atau provinsi. Sedangkan pencacah adalah pegawai organik BPS
kabupaten/kota maupun non-organik (mitra) BPS yang ditunjuk dan berpendidikan
minimal SLTA (diutamakan Diploma III ke atas).

5. Perencanaan Kuesioner
Cara menyusun pertanyaan mengenai ketenagakerjaan dalam kuesioner

id
dapat berpengaruh terhadap hasil survei maupun sensus. Ini meliputi bentuk

.
go
kalimat/pertanyaan yang tertulis, urutan pertanyaan, pemilihan kata-kata yang

.
tepat dalam pertanyaan, dan banyaknya pertanyaan maupun jenis keterangan yang
ps
ditanyakan. Dalam Sakernas, telah diusahakan bentuknya ringkas/sederhana,
.b
ta

mudah dimengerti serta pertanyaan pokoknya tidak berubah-ubah.


ko
ng

6. Waktu Pelaksanaan/Pencacahan
a

Waktu pelaksanaan lapangan Sakernas Agustus 2015 adalah mulai tanggal 8


al

hingga 31 Agustus 2015.


m
://
tp
ht

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 13


V. PERKEMBANGAN DATA KETENAGAKERJAAN

Berikut adalah beberapa indikator ketenagakerjaan di Kota Malang dari tahun


2013 sampai dengan 2015.

Tabel 1. Indikator Ketenagakerjaan di Kota Malang, 2013-2015

Jenis Kegiatan 2013 2014 2015

id
(1) (2) (3) (4)

.
go
Penduduk 15 Tahun ke Atas 659.283 665.465 671.937

.
Angkatan Kerja 435.058 ps 423.631 406.935
.b
ta

Penduduk yang Bekerja 401.435 393.050 377.329


ko

Pengangguran Terbuka 33.623 30.581 29.606


a ng

Bukan Angkatan Kerja 224.225 241.834 265.002


al
m

Sekolah 94.127 97.114 115.451


://

Mengurus Rumah Tangga 108.611 124.864 122.571


tp
ht

Lainnya 21.487 19.856 26.980

Tingkat Partisipasi Angkatan


65,99 63,66 60,56
Kerja (TPAK) (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka
7,73 7,22 7,28
(TPT) (%)

Pekerja Tidak Penuh 58.564 56.255 52.223

Setengah Penganggur 24.104 16.985 15.086

Paruh Waktu 34.460 39.270 37.137

14 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


V.I. ANGKATAN KERJA

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang


bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab, seperti
petani yang sedang menunggu panen/hujan, pegawai yang sedang cuti, sakit, dan
sebagainya. Disamping itu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang
mencari pekerjaan/mengharapkan dapat pekerjaan atau bekerja secara tidak
optimal disebut pengangguran.

Satu di antara beberapa indikator kependudukan yang menjadi perhatian

id
dalam perencanaan pembangunan wilayah adalah besarnya jumlah angkatan kerja

.
go
yang berada di wilayah tersebut. Angkatan Kerja merupakan sumber daya manusia

.
yang potensial untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu
wilayah.
ps
.b
ta

Beberapa masalah yang timbul dalam ketenagakerjaan dalam suatu wilayah


ko

umumnya ditemukan seperti jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan
ng

kesempatan kerja, rendahnya kualitas tenaga kerja, persebaran tenaga kerja yang
a
al

tidak merata, kesempatan kerja yang terbatas dan pengangguran. Pemerintah


m

daerah maupun pemerintah pusat selalu berusaha untuk mengatasi masalah-


://

masalah tersebut dimulai dari mengetahui jumlah penduduk yang termasuk dalam
tp

kelompok angkatan kerja yang ada di suatu wilayah.


ht

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 15


435.058 423.631
406.935
401.435 393.050
377.329

33.623 30.581 29.606

2013 2014 2015

. id
Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Terbuka

. go
ps
Gambar 2. Perkembangan Angkatan Kerja di Kota Malang, 2013-2015
.b
ta
ko
ng

265.002
241.834
a

224.225
al
m
://

124.864 122.571
108.611 97.114 115.451
94.127
tp
ht

21.487 19.856 26.980

2013 2014 2015

Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Lainnya

Gambar 3. Perkembangan Bukan Angkatan Kerja di Kota Malang, 2013-2015

16 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Penduduk Kota Malang yang termasuk usia kerja di Kota Malang dalam tiga
tahun terakhir terus mengalami penurunan (Gambar 2). Demikian pula kelompok
penduduk yang sedang bekerja dan pengangguran terbuka selama tiga tahun
terakhir ini mengalami penurunan. Hal yang berbeda diperlihatkan oleh data bukan
angkatan kerja Kota Malang yang mengalami kenaikan 3 tahun terakhir (Gambar 3).
Kenaikan juga dialami oleh penduduk bukan angkatan kerja Kota Malang yang
bersekolah. Seperti diketahui bahwa tidak semua penduduk usia kerja (15 tahun ke
atas) Kota Malang masuk sebagai angkatan kerja. Gambar 2 dan Gambar 3 di atas
menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kota Malang yang berumur 15 tahun

id
ke atas masuk dalam angkatan kerja, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

.
go
(TPAK) pada tahun 2015 mencapai 60,56 persen, terus mengalami penurunan dari

.
Tahun 2014 sebanyak 63,66 persen dan Tahun 2013 sebanyak 65,99 persen.
ps
Selebihnya masuk sebagai bukan angkatan kerja yaitu melakukan kegiatan
.b
ta

mengurus rumah tangga sebanyak 122.571 jiwa, sekolah sebanyak 115.451 jiwa,
ko

dan memiliki kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi sebanyak 26.980 jiwa.
ng

Terjadinya penurunan angkatan kerja di Kota Malang karena penduduk


a
al

sekolah lulusan SMA/Sederajat banyak yang memutuskan untuk melanjutkan


m

pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (perguruan tinggi/akademi)


://

daripada memilih untuk langsung bekerja. Banyaknya universitas/akademi baik


tp

negeri maupun swasta yang tersedia di Kota Malang membuat penduduk Kota
ht

Malang lebih leluasa untuk memilih ke jenjang universitas. Hal ini didukung oleh
banyaknya penduduk yang masuk ke Kota Malang yang bertujuan untuk sekolah di
jenjang pendidikan perguruan tinggi/akademi, sehingga menambah data penduduk
bukan angkatan kerja. Gambar 3 di bawah ini menunjukkan bahwa kelompok
angkatan kerja 3 tahun terakhir baik laki-laki maupun perempuan semakin
menurun.

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 17


435.058 423.631
406.935

251.921 248.207 239.234

183.137 175.424 167.701

2013 2014 2015

. id
Laki - Laki + Perempuan Lak i- Laki Perempuan

. go
ps
Gambar 4. Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin di Kota Malang, 2013-2015
.b
ta
ko

115.451
ng

97.114
94.127
a
al
m

59.863
://

55.588
47.570 50.616
46.557 46.498
tp
ht

2013 2014 2015

Laki - Laki + Perempuan Laki - Laki Perempuan

Gambar 5. Jumlah Penduduk Usia Kerja yang Sedang Bersekolah di Kota Malang,
2013-2015

18 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Dari hasil Sakernas tahun 2013 2015 yang ditunjukkan pada Gambar 4,
menunjukkan bahwa di Kota Malang penduduk laki-laki usia kerja yang melakukan
kegiatan bersekolah cenderung meningkat. Hal tersebut memperkuat dugaan
bahwa banyak penduduk laki-laki yang lebih cenderung untuk memilih bersekolah
daripada memilih untuk langsung bekerja.

58.564 56.255
52.223

39.270 37.137
34.460

. id
go
24.104
16.985 15.086

.
ps
.b
ta
ko

2013 2014 2015


ng

Pekerja Tidak Penuh Paruh Waktu Setengah Penganggur


a
al

Gambar 6. Jumlah Pekerja Tidak Penuh di Kota Malang, 2013-2015


m
://
tp

Secara umum pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam
ht

kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Pekerja tidak penuh dibagi menjadi 2
yaitu pekerja paruh waktu dan setengah penganggur. Secara umum selama 3 tahun
terakhir pekerja tidak penuh di Kota Malang mengalami penurunan. Hal ini juga
terjadi karena adanya imbas dari banyaknya angkatan kerja terutama usia sekolah
yang lebih cenderung memilih untuk melanjutkan pendidikan di jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 19


60-64 65+ 15-19
20-24
55-59 4,01% 3,07% 2,86%
12,23%
7,01%
50-54
25-29
9,26%
13,65%

45-49
11,17%

30-34
13,01%
40-44

id
11,65%
35-39

.
go
12,08%

.
ps
Gambar 7. Persentase Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur di Kota Malang,
.b
2015
ta
ko

Angkatan kerja di Kota Malang jika dilihat dari komposisi umurnya (Gambar
ng

7) menunjukkan bahwa yang paling sedikit sekitar 2,86 persen ada pada kelompok
a
al

umur 15-19 tahun. Dapat dipastikan angkatan kerja dalam kelompok umur ini
m

terbatas kemampuan dan keterampilannya karena tingkat pendidikan yang


://

ditamatkan rendah. Semakin tinggi pendidikan dan keterampilannya diharapkan


tp

akan menghasilkan kualitas angkatan kerja semakin baik, dengan demikian angkatan
ht

kerja memiliki keunggulan dalam pekerjaannya sehingga mempunyai peluang untuk


memperoleh pendapatan yang lebih baik pula. Pada kelompok umur paling tua (65
tahun ke atas) terdapat 3,07 persen penduduk yang masih masuk dalam angkatan
kerja. Angkatan kerja paling banyak terdapat pada kelompok umur 25-29 tahun
yaitu sebanyak 13,65%. Hal ini sangat wajar terjadi di Kota Malang mengingat Kota
Malang adalah Kota Pendidikan, yang artinya di kelompok umur tersebut banyak
penduduk yang telah menyelesaikan masa studinya di perguruan tinggi/akademi
sehingga mereka berbondong-bondong untuk bekerja/mencari pekerjaan.

20 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


30,87% 0,96% 14,08%
7,14%

13,79%

14,69%

18,47%

id
Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD

.
go
SD/Sederajat SMP/Sederajat
SMA/MA SMK

.
Akademi/Perguruan Tinggi
ps
.b
ta
ko

Gambar 8. Persentase Angkatan Kerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang


ng

Ditamatkan di Kota Malang, 2015


a
al
m

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, kualitas angkatan kerja di Kota


://

Malang Tahun 2015 yang diukur dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi tingkat
tp

pendidikan mennjukkan kualitas angkatan kerja yang tinggi, semakin rendah tingkat
ht

pendidikan menunjukkan kualitas angkatan kerja yang masih rendah. Dapat dilihat
pada (Gambar 8) bahwa sekitar 21,22 persen angkatan kerja di Kota Malang yang
hanya memiliki pendidikan SD ke bawah. Artinya seperlima angkatan kerja di Kota
Malang memiliki pendidikan SD ke bawah. Sementara angkatan kerja yang
berpendidikan SMP/Sederajat sebanyak 13,79 persen. Angkatan kerja yang
berpendidikan SMA/MA baik umum maupun kejuruan sebanyak 33,15 persen.
Sedangkan angkatan kerja yang berpendidikan perguruan tinggi/diploma sebanyak
30,87 persen. Dari data di atas, terlihat bahwa kualitas pendidikan angkatan kerja di

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 21


Kota Malang sudah cukup berkualitas dilihat dari tingkat pendidikan yang
ditamatkan.

V.II. PENDUDUK BEKERJA

Jumlah penduduk yang bekerja di Kota Malang dalam tiga tahun terus
mengalami penurunan (Gambar 9 di bawah).

. id
401.435

go
393.050
377.329

.
234.390
ps
.b
232.745
ta

167.045 219.791
160.305
ko

157.538
a ng

2013
al

2014
m

2015
://
tp

Laki - Laki + Perempuan Laki - Laki Perempuan


ht

Gambar 9. Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Dirinci Menurut Jenis
Kelamin di Kota Malang, 2013-2015

Penurunan ini disebabkan karena banyaknya angkatan kerja di Kota Malang


yang lebih memilih untuk melanjutkan sekolah daripada memutuskan untuk
langsung bekerja.

22 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Kota Malang sebagai salah satu kota besar secara terus menerus melakukan
pembangunan di wilayahnya untuk menjadi kota yang maju dan tinggi tingkat
kesejahteraan masyarakatnya. Lapangan usaha yang menjadi leading sektor di Kota
Malang terus berkembang dan membuat daya tarik tersendiri baik bagi
penduduknya sendiri maupun penduduk yang tinggal di luar Kota Malang. Peluang
usaha yang terbuka luas serta pemerintah kota yang dianggap cukup serius dalam
merealisasikan pandangan masa depan Kota Malang dengan memanfaatkan
kekuatan lokal merupakan faktor yang membuat penduduk Kota Malang dapat aktif
berpartisipasi dalam perekonomian Kota Malang. Dimulai dari sektor pertanian,

id
industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran, konstruksi, perbankan serta

.
go
sektor jasa-jasa menjadi lapangan usaha yang membuka peluang berusaha bagi

.
banyak pihak.
ps
.b
Bayaknya lapangan pekerjaan di Kota Malang tidak cukup membuat
ta

pemerintah Kota Malang yakin bahwa masyarakatnya dapat hidup dengan


ko

sejahtera. Perlu dilihat bagaimana kualitas penduduk yang bekerja di Kota Malang
ng

dari sisi umurnya, pendidikannya, lapangan usahanya, status dalam pekerjaannya,


a
al

jumlah jam kerjanya, serta besar penghasilannya. Melalui Sakernas kita dapat
m

melihat kualitas penduduk yang bekerja di Kota Malang.


://

Jika dilihat dari jam kerja penduduk yang bekerja di Kota Malang (Gambar 10
tp
ht

di bawah), maka sebagian besar (84,97 persen) penduduk Kota Malang bekerja di
atas 35 jam seminggu. Seperti yang dapat dilihat di Gambar 10, bahwa secara total
hanya sekitar 15,03 persen penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
seminggu. Sedangkan penduduk di Kota Malang yang bekerja antara 45-49 jam
seminggu memiliki jumlah paling besar, yaitu sekitar 26,22 persen. Hal ini sangat
wajar karena kebanyakan pekerja di Kota Malang didominasi oleh pegawai/
karyawan, terutama karyawan kantor baik swasta maupun negeri mengingat
banyaknya gedung perkantoran yang ada di Kota Malang.

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 23


70 +
65 -69 < 35
12,95%
2,12% 15,03%
60 - 64 35 - 39
5,33% 7,63%
55 - 59
6,22%

40 - 44
13,81%
50 - 54
10,69%

id
45 - 49

.
go
26,22%

.
ps
Gambar 10. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Dirinci Menurut
Kelompok Jam Kerja Selama Seminggu di Kota Malang, 2015
.b
ta
ko
ng

20,00
a

18,00 16,65
al

16,00
m
Persentase (%)

14,00
://

12,00 9,57
7,93 8,48
tp

10,00
7,10 6,59 6,36
8,00 6,27
ht

4,89 5,33 4,42


6,00 3,34
2,73 2,88 3,43
4,00 1,901,49
2,00 0,63
0,00
< 35 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 -69 70 +

Jumlah Jam Kerja Seminggu

Laki-Laki Perempuan

Gambar 11. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Dirinci Menurut
Kelompok Jam Kerja dan Jenis Kelamin Selama Seminggu di Kota Malang, 2015

24 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Dari Gambar 11, terlihat bahwa pekerja laki-laki mendominasi di semua
kelompok jam (kecuali kelompok < 35 jam seminggu). Dalam Gambar 11 terlihat
persentase pekerja perempuan yang bekerja dibawah 35 jam dalam seminggu lebih
besar daripada persentase pekerja laki-laki, walaupun tidak terpaut jauh. Persentase
pekerja perempuan yang jam kerjanya dibawah 35 jam seminggu ada sekitar 7,93
persen, sementara pekerja laki-laki yang jam kerjanya kurang dari 35 jam semingu
sekitar 7,10 persen. Hal ini mudah dipahami karena secara kultural perempuan
masih memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengurus rumah tangga
daripada bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Jika pun harus bekerja sifatnya

id
hanya untuk menambah penghasilan keluarga yang utamanya menjadi tanggung

.
go
jawab laki-laki.

.
ps
.b
Tabel 2. Persentase Penduduk di Kota Malang Berumur 15 Tahun ke Atas yang
ta

Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Jumlah Jam
ko

Kerja Seluruhnya, 2015


ng

Kelompok Jam Kerja Seminggu


Jumlah
a

Umur
< 35 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 -69 70 +
al

15 - 19 0,59 0,00 0,00 0,56 0,54 0,00 0,00 0,00 0,60 2,29
m

20 - 24 1,27 0,56 0,99 3,02 2,50 0,00 0,96 0,21 1,13 10,64
://

25 - 29 0,96 1,03 2,17 4,13 0,83 0,68 0,55 0,40 2,00 12,75
tp

30 - 34 1,32 1,21 2,52 3,32 1,26 1,11 0,78 0,42 1,65 13,60
ht

35 - 39 2,46 1,66 1,26 3,14 1,81 0,96 0,28 0,10 0,84 12,51
40 - 44 1,78 0,65 1,36 3,20 1,31 0,56 1,03 0,35 2,07 12,31
45 - 49 0,80 0,68 1,99 3,27 1,28 1,42 0,27 0,25 1,79 11,75
50 - 54 1,62 0,90 1,98 2,27 0,35 0,22 0,78 0,21 1,23 9,58
55 - 59 1,95 0,33 0,77 1,62 0,48 0,40 0,45 0,09 0,95 7,05
60 - 64 1,14 0,51 0,32 1,11 0,09 0,32 0,23 0,00 0,51 4,22
65 + 1,13 0,10 0,45 0,57 0,23 0,56 0,00 0,09 0,18 3,31
Jumlah 15,03 7,63 13,81 26,22 10,69 6,22 5,33 2,12 12,95 100,00

Jika dilihat dari komposisi umurnya maka kita akan melihat bahwa penduduk
Kota Malang yang berusia muda (15-24 tahun) yang sudah bekerja ada sekitar 12,93

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 25


persen. Sementara yang berusia lanjut (berusia 50 tahun ke atas) dan masih bekerja
ada sekitar 24,16 persen. Sementara penduduk Kota Malang yang bekerja dalam
usia produktif (15-64 tahun) lebih dari 90 persen yaitu sekitar 96,69 persen dari total
angkatan kerja Kota Malang yang bekerja.

25,60%
14,25%

10,05%

. id
. go
ps 7,25%
.b
27,73%
ta

4,31%
3,56%
ko

2,86%
0,29% 1,21% 2,12%
0,77%
a ng
al
m
://
tp
ht

Gambar 12. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama
Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Kota Malang, 2015

Sakernas Agustus 2015 menunjukkan bahwa tiga lapangan usaha terbesar


yang menampung pekerja di Kota Malang adalah Sektor Jasa (27,73 persen),
Perdagangan (25,60 persen), dan Industri Pengolahan (14,25 persen). Sektor

26 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


lapangan pekerjaaan yang paling sedikit di Kota Malang adalah Sektor Listrik, Air,
dan Gas yaitu sekitar 0,29 persen.

Tabel 3. Persentase Penduduk di Kota Malang Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Lapangan
Pekerjaan Utama, 2015

Lapangan Pekerjaan Kelompok Umur (Tahun)


Jumlah
Utama 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65 +
Jasa Kemasyarakatan,
Sosial, dan 1,18 2,39 2,89 2,91 4,33 3,77 4,17 2,71 2,27 0,68 0,42 27,73
Perseorangan
Perdagangan Besar

id
dan Eceran, Reparasi 0,67 2,33 2,97 4,10 2,68 2,46 2,64 2,05 2,34 1,36 2,01 25,60
Motor dan Mobil

.
go
Industri Pengolahan 0,15 1,48 1,98 2,35 1,48 2,01 1,46 1,22 1,11 0,79 0,21 14,25
Penyediaan

.
Akomodasi dan
Penyediaan Makanan
Minuman
0,00 1,78 1,59 0,94 0,80 1,37
ps
1,41 0,98 0,72 0,19 0,28 10,05
.b
Konstruksi 0,15 0,36 1,08 0,77 1,08 0,74 1,40 0,79 0,32 0,46 0,09 7,25
ta

Pengangkutan dan
0,00 0,44 0,13 0,56 0,79 0,92 0,25 0,71 0,09 0,43 0,00 4,32
Pergudangan
ko

Keuangan dan
0,00 0,80 0,57 0,89 0,40 0,47 0,13 0,30 0,00 0,00 0,00 3,56
Asuransi
ng

Usaha Persewaan
Bangunan, Tanah, 0,00 0,50 0,48 0,58 0,21 0,32 0,28 0,40 0,00 0,09 0,00 2,86
dan Jasa Perusahaan
a

Pertanian,
al

Kehutanan,
0,13 0,00 0,14 0,21 0,58 0,12 0,00 0,33 0,11 0,22 0,30 2,12
m

Perburuan dan
Perikanan
://

Informasi dan
0,00 0,41 0,36 0,30 0,05 0,00 0,00 0,00 0,09 0,00 0,00 1,21
Komunikasi
tp

Real Estat 0,00 0,00 0,55 0,00 0,11 0,00 0,00 0,11 0,00 0,00 0,00 0,77
ht

Listrik, Gas, dan Air 0,00 0,17 0,00 0,00 0,00 0,12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,29

Jumlah 2,29 10,64 12,75 13,60 12,51 12,31 11,75 9,58 7,05 4,22 3,31 100,00

Dari Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur usia muda (15 24
tahun) lebih banyak menggeluti Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Perseorangan
(3,57 persen), Sektor Perdagangan (3,00 persen), dan Sektor Industri Pengolahan
(1,63 persen). Ketiga sektor ini lebih banyak digeluti kelompok usia muda karena
ketiga sektor ini tidak membutuhkan skill khusus untuk bisa ikut bekerja di dalamnya

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 27


karena kelompok umur usia muda sebagian besar masih bekerja dengan status
buruh/karyawan/pegawai.

Tabel 4. Persentase Penduduk di Kota Malang Berumur 15 Tahun ke Atas yang


Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Status
Pekerjaan Utama, 2015

Status Pekerjaan Kelompok Umur (Tahun)


Jumlah
Utama 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65 +

Berusaha Sendiri 0,12 0,17 0,78 1,96 2,12 2,22 2,55 1,69 2,21 1,54 0,84 16,21
Berusaha Dibantu

id
Buruh Tidak 0,00 0,00 0,19 0,37 0,51 0,76 1,10 1,12 0,52 0,64 0,68 5,90
Tetap/Tak Dibayar

.
go
Berusaha Dibantu
Buruh 0,00 0,00 0,93 0,86 0,62 1,29 0,64 0,99 1,08 0,19 0,51 7,11

.
Tetap/Dibayar
Buruh/Karyawan/
Pegawai
1,79 10,10 9,53 8,77 7,56 7,15 ps
5,88 5,16 2,48 0,92 0,57 59,92
.b
Pekerja Bebas di
0,00 0,00 0,00 0,00 0,11 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,11
Pertanian
ta

Pekerja Bebas
0,00 0,00 0,64 0,75 0,93 0,33 1,00 0,34 0,19 0,36 0,08 4,62
Bukan Pertanian
ko

Pekerja Keluarga/
0,37 0,37 0,69 0,88 0,67 0,56 0,57 0,28 0,56 0,57 0,62 6,13
Tak Dibayar
ng

Jumlah 2,29 10,64 12,75 13,60 12,51 12,31 11,75 9,58 7,05 4,22 3,31 100,00
a
al
m
://
tp
ht

28 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


V.III. PENGANGGURAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja
sama sekali, sedang mencari pekerjaan, mereka yang tak punya pekerjaan dan
mempersiapkan usaha, mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari
pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang
sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada
yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam

. id
perekonomian karena dengan adanya pengangguran produktivitas dan pendapatan

go
masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinandan

.
masalah-masalah sosial lainnya. ps
.b
ta

33.623
ko

30.581 29.606
a ng

17.531 19.443
15.462
al

16.092 15.119
m
://

10.163
tp
ht

2013 2014 2015

Laki - Laki + Perempuan Laki - Laki Perempuan

Gambar 13. Angka Pengangguran Menurut Jenis Kelamin di Kota Malang,

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 29


Pengangguran di Kota Malang pada tiga tahun terakhir (2013 2015)
mengalami penurunan. Pada Tahun 2013 angka pengangguran di Kota Malang
sekitar 33.623 jiwa. Angka ini terus mengalami penurunan menjadi 30.581 jiwa pada
Tahun 2014 dan menjadi 29.606 jiwa pada Tahun 2015. Penurunan pengangguran
ini dikarenakan banyaknya angkatan kerja yang beralih ke bukan angkatan kerja
(sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya). Informasi ini tentunya menjadi hal
yang positif bagi kinerja pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi
penduduknya. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang sedang berlangsung di
Kota Malang dimana pembangunan fisik untuk sarana perumahan semakin-* intens

id
memiliki kapasitas menampung tenaga kerja.

.
go
Kegiatan di sektor perdagangan yang semakin menjanjikan tentunya menjadi

.
lapangan usaha yang mampu menampung tenaga kerja. Belum lagi sektor penyedia
ps
makanan dan akomodasi yang terus berkembang merupakan informasi yang positif
.b
ta

untuk Pemerintah Kota Malang. Meskipun demikian Pemerintah Kota Malang belum
ko

dapat berpuas diri mengingat pengangguran masih tetap saja ada dan dapat
ng

menjadi potensi masalah bagi masyarakat Kota Malang.


a
al
m

8,79 8,62
://

8,13
tp
Persentase (%)

7,73
ht

7,22
7,28

6,96

6,06
6,23

2013 2014 2015

Laki - Laki + Perempuan Laki - Laki Perempuan

Gambar 14. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin di Kota Malang,
2013-2015

30 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


Indikator utama ketenagakerjaan yang sering digunakan sebagai indikasi
keberhasilan dalam menangani masalah pengangguran di suatu wilayah adalah
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). TPT merupakan perbandingan antara jumlah
penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. Dari data yang disajikan pada Gambar
14, dapat dilihat bahwa angka TPT pada Tahun 2015 Kota Malang mencapai 7,28
persen atau naik sedikit dibandingkan Tahun 2014 yaitu sebesar 7,22. Angka TPT di
Kota Malang sebesar 7,28 persen tersebut lebih besar dibandingkan angka TPT Jawa
Timur yaitu sebesar 4,47 persen. TPT Kota Malang merupakan terbesar ke-2 di Jawa
Timur setelah Kota Kediri yaitu 8,46 persen.

. id
go
35,00 32,52

.
30,00
ps
.b
25,10
25,00
ta
Persentase (%)

20,00
ko
ng

15,00
a

10,00 10,20 6,52


6,52
al

3,89 5,21
5,00 3,31
m

5,51
://

0,00 1,23
15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+
tp

Kelompok Umur
ht

Gambar 15. Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Kelompok Umur

Persentase pengangguran terbuka menurut kelompok umur menunjukkan


persentase terbesar terdapat pada kelompok umur 20-24 tahun sekitar 32,52
persen yang kemudian turun-naik seiring dengan pertambahan umur sebagaimana
yang digambarkan pada Gambar 15. Sedangkan persentase yang paling kecil ada
pada kelompok umur 60+.

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 31


Karakteristik lain yang menarik disajikan dari indikator penganggur adalah
tingkat pendidikan. Gambar 16 di bawah menunjukkan persentase pengangguran
terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan.

38,05
Akademi/Perguruan Tinggi

SMK 25,48

SMA/MA 14,11

SMP/Sederajat 9,14

id
Tidak/Belum Tamat SD 8,29

.
go
Tidak/Belum Pernah Sekolah 2,54

.
SD/Sederajat 2,38 ps
.b
0 5 10 15 20 25 30 35 40
ta

Persentase (%)
ko
ng

Gambar 16. Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang


Ditamatkan di Kota Malang, 2015
a
al
m
://

Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar penganggur di Kota Malang


tp

adalah lulusan SMA/MA/SMK sebanyak 39,59 persen. Jika dibandingkan antara


ht

SMA/MA Umum dan SMK maka terlihat penganggur lebih banyak dari lulusan SMK
yaitu sebanyak 25,48 persen, sedangakn SMA/MA Umum sebanyak 14,11 persen.
Penganggur yang lulusan akademi/perguruan tinggi menduduki porsi paling banyak
yaitu 38,05 persen sementara penganggur lulusan SD ke bawah sekitar 13,21
persen.
Jika pengangguran dibedakan menjadi dua yaitu penganggur yang pernah
bekerja dan penganggur yang tidak pernah bekerja maka data menunjukkan bahwa
penganggur yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak tamat SD adalah
penganggur yang pernah bekerja (10,83 persen). Penganggur lulusan SMA/MA/SMK

32 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015


mayoritas pernah bekerja sebelumnya yaitu sekitar 27.23 persen. Hanya
penganggur lulusan akademi/perguruan tinggi yang memiliki persentase hamper
berimbang antara yang pernah bekerja sebelumnya (18,00 persen) dan belum
pernah bekerja sebelumnya (20,05 persen).

Akademi/Perguruan Tinggi 20,05


18,00

SMK 9,93
15,56

SMA/MA 2,44
11,67
1,94

id
SMP/Sederajat 7,20

.
Tidak/Belum Tamat SD 0,00

go
8,29

Tidak/Belum Pernah Sekolah 0,00

.
2,54

SD/Sederajat 0,00
2,38 ps
.b
0 5 10 15 20
ta

Persentase (%)
ko

Tidak Pernah Bekerja Pernah Bekerja


a ng

Gambar 17. Persentase Pengangguran Terbuka Menurut Pernah/Tidak Bekerja


al

Sebelumnya, 2015
m
://
tp
ht

Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015 | 33


. id
. go
ps
.b
ta
ko
a ng
al
m
://
tp
ht

34 | Ringkasan Eksekutif Ketenagakerjaan Kota Malang 2015

Anda mungkin juga menyukai