Contoh 1
a b c
j k l
,
r s t
Contoh 2
1 3
2 4
0 5
dan matriks
2 3
5 merupakan matriks berorde 2x2
7
1
Matriks dan Determinan
Contoh 3
5 0 4 8 2 adalah matriks berorde 1 5 .
Matriks kolom (Coloumn matrix)
Matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya terdiri atas satu kolom saja.
Contoh 4
a
b
adalah matriks kolom berorde 4 x 1
c
d
a
b
merupakan matriks kolom berorde 4x1
c
d
Untuk menghemat tempat, matriks kolom seringkali dituliskan dalam satu garis
horizontal, tetapi dibatasi tanda kurung kurawal .
Contoh 5
a b c d mernyatakan matriks kolom berorde 1 x 4
Jadi, berdasarkan pembahasan di atas :
8
(a) 3 adalah matriks kolom berorde 1 x 2
Matriks nol
Matriks nol adalah suatu matriks berorde sembarang yang semua elemennya sama
dengan nol. Matriks nol dapat ditulis dengan simbol Omxn yang dibaca matriks nol
berorde m n.
0 0 0 0 0 0
0 , adalah contoh-contoh matriks nol
0 0
0 0 0
2
Matriks dan Determinan
a 32 menunjukan elemen yang terletak pada baris ketiga dan kolom kedua.
a m1 menunjukan elemen yang terletak pada baris ke-m dan kolom ke-satu.
a 2 n menunjukan elemen yang terletak pada baris kedua dan kolom ke-n
Contoh 6
3
Matriks dan Determinan
a 11 a 12 a 13 ... a 1n
a a 22 a 23 ... a 2 n
21
a 31 a 32 a 33 ... a 3n
a 41 a 42 a 43 ... a 4n
: : : :
a m11 a m2 a m3 ... a mn
x1
x
2 dapat dinyatakan dengan x i atau dengan x saja.
x 3
2. ALJABAR MATRIKS
a. Kesamaan matriks
Dua buah matriks dikatakan sama jika semua elemen yang bersesuaian letaknya
sama. Karena itu kedua matriks tersebut harus pula berorde sama. Jika
A a ij mxn dan B bij mxn
maka
A B a ij b ij untuk 1 i m dan 1 j n
Jadi, bila
a 11 a 12 1 0
a
21 a 22 2 2
maka a 11 1, a 12 0, a 21 2, a 22 2,
Sehingga jika
P 2 2 0 1
Q R S
T U V W 3
5 1 4
X Y Z M 5 3 4 6
maka
4
Matriks dan Determinan
T = 3, Z = -4 , R = 0
b. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Agar dua buah matriks atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan, maka orde
dari masing-masing matriks tersebut harus sama. Selanjutnya jumlah atau
selisihnya diperoleh dengan menambahkan atau mengurangkan elemen-elemen
yang letaknya bersesuaian.
Jadi, jika
A a ij mxn
,
B b ij mxn
A B a ij b ij mxn
,
Contoh 1
2 5 0 7 1 0 3 3
1 6 2 4 2
2 2 5
3 4 8 2 3 5 6 4
2 (1) 50 03 7 (3) 1 5 3 4
1 2 62 2 (2) 4 5 1
8 0 9
3 (3) 45 86 2 4 0 1 14 2
Contoh 2
2 5 0 7 1 0 3 3
1 6 2 4 2
2 2 5
3 4 8 2 3 5 6 4
2 ( 1) 50 03 7 (3) 3 5 3 10
1 2 62 2 ( 2) 4 5 3
4 4 1
3 ( 3) 45 86 2 4 6 9 2 6
5
Matriks dan Determinan
(A B) C A(BC)
c. Perkalian Matriks
1) Perkalian suatu matriks dengan suatu skalar
Mengalikan sebuah matriks dengan sebuah bilangan (yaitu skalar) berarti
mengalikan masing-masing elemennya dengan bilangan tersebut ;
Contoh 4
1
1 4 1 2 2 2
1
3
2 3 0 4 0 2
2
Jadi, secara umum dapat ditulis :
k [a ij ]mxn [ ka ij ]mxn
Kebalikannya juga berlaku, yaitu kita dapat mengeluarkan faktor yang sama dari
setiap elemen.
Contoh 5
15 18 21 5 6 7
3 6 9 3 1
2 3
6 12 3 2 4 1
Jika
A a ij pxq
dan B b ij qxr
maka
AB C c ij pxr
dengan
c ij a i1 b 1 j a i 2 b 2 j a i 3 b 3 j ...a ip b pj
Contoh 6
Tentukan hasil perkalian matriks
6
Matriks dan Determinan
b1
a a 13
A a ij 11
a 12
a 23
dan B b ij b 2
a 21 a 22
b 3
A adalah matrik orde 2 x 3 dan B matriks orde 3x1 . Kedua matriks dapat
dikalikan karena jumlah kolom A sama dengan jumlah baris B yaitu 3. Hasil
perkalian matriks ini adalah matriks C berorde 2 x1 dengan elemen c ij adalah
c ij a i1 b 1 j a i 2 b 2 j a i 3 b 3 j ...a ip b pj
Jadi,
c 11 a 11 b 12 a 12 b 21 a 13 b 31
c 21 a 21 b 11 a 22 b 21 a 23 b 32
maka
b 11
a
AB 11
a 12 a 13
b a 11 b 11 a 12 b 21 a 13 b 31
a 23
21 a b a b a b
a 21 a 22 b 31 21 1 22 21 23 31
Contoh 7
2
2 4 1 2( 2) 4(1) (1)( 4) 4 4 4 4
3 1
1 0
4 3(2) 1(1) 0(4) 6 1 0 5
7
Matriks dan Determinan
Contoh 8
1 5
4 1
7 9 6 4 7 36 42 0 35 9 12 12 85 68
7 2
0 3
sama
Secara umum, perkalian matriks (l x m) dengan matriks (m x n) akan
menghasilkan matriks berorde (l x n) yaitu
orde (1 m) orde ( m n ) orde (1 n )
sama
Suatu matriks hanya dapat dikuadratkan jika matriks tersebut merupakan matriks
bujur sangkar, yaitu matriks dengan banyak baris sama dengan banyak kolomnya.
Contoh 10
Jika
2 3
C
4 1
maka
2 3 2 3 4 12 6 3 16 9
C 2 C.C
4 1 4 1
8 4 12 1
12 13
dan jika
1 2 3
C
4 5 6
maka
8
Matriks dan Determinan
1 2 3 1 2 3
C2 4 5 6
4 5 6
hasil dari C2 tidak terdefinisi. Kedua matriks tidak dapat dikalikan karena jumlah
kolom matriks pertama (3 kolom) tidak sama dengan jumlah baris matriks kedua
( 2 baris ).
Jika P adalah matriks (m n ) dan Q adalah matriks (n m) , maka perkalian PQ
dan QP keduanya mungkin dilakukan.
Contoh 11
1 3
2 1 3
P dan Q 4 2
4 1 2 6 1
maka
1 3
2 1 3 2 4 18 6 2 3 12 7
PQ 4 2
4 1 2 4 4 12 12 2 2 12 12
6 1
dan
1 3 2 12 1 3 3 6 10 4 9
2 1 3
QP 4 2 88 42 12 4 16 2 8
4 1 2
6 1 12 4 6 1 18 2 16 5 16
2. Diberikan matriks
9
Matriks dan Determinan
1 2 - 3 3 -1 2 4 1 2
A 5 0 2 , B 4 2 5 , dan C 0 3 2
1 -1 1 2 0 3 1 -2 3
a. Tentukan A B, A C dan - 2A
b. Buktikan A (B - C) (A B) C
c. Tentukan matriks D jika A D B
3. Diberikan
32 4 16
A 21 16 dan B
8 7 0
Tentukan AB dan BA
4. Buktikan A 2 4A 5I 0 jika
1 2 2 1 0 0
A 2 1 2
dan I 0 1 0 adalah matriks satuan orde ketiga.
2 2 1 0 0 1
2 5
5. Diberikan matrik A
3 1
1 0
dimana I adalah matriks satuan orde kedua.
0 1
Jelas bahwa
[ B, A ] [ A, B]
10
Matriks dan Determinan
3 7 9 6 9 3 104 18 37
AB 1 2 3 2 0 5 22 12 8
5 0 6 8 1 7 78 39 57
6 9 3 3 7 9 12 24 9
BA 2 0 5 1
2 3 31
14 48
8 1 7 5 0 6 12 58 33
Jadi
104 18 37 12 24 9
A, B AB BA 22 12 8 31
14 48
78 39 57 12 58 33
92 6 46
A, B 53 2 56 0 ,
66 97 90
Contoh 2
Tunjukan bahwa matriks C dan D berikut adalah komut
13 2 5 0 1 2
C 2 10 2 dan D 1 1 1
5 2 13 2 1 0
13 2 5 0 1 2 12 6 24
CD 2 10 2 1 1 1 6
6 6
5 2 13 2 1 0 24 6 12
0 1 2 13 2 5 12 6 24
DC 1 1 1 2 10 2 6
6 6
2 1 0 5 2 13 24 6 12
Jadi
11
Matriks dan Determinan
12 6 24 12 6 24
C, D CD DC 6 6 6 6
6 6
24 6 12 24 6 12
0 0 0
[C, D] 0 0 0 0
0 0 0
Jelas bahwa
{B, A} {A, B}
Contoh 3
Jika
13 2 5 0 1 2
C 2 10 2 dan D 1 1 1
5 2 13 2 1 0
maka
12 6 24 12 6 24
CD 6 6 6 dan DC 6 6 6
24 6 12 24 6 12
Jadi
24 12 48
C, D CD DC 12 12 12
48 12 34
12
Matriks dan Determinan
1. Tentukan pasangan matriks yang komutator atau pasangan matriks yang anti
komutator dari matriks berikut ini :
0 1 1 0
A B
1 0 0 1
dan buktikan A 2 B 2
2. Tunjukkan bahwa A dan B saling komut jika
2 3 5 1 3 5
A 1 4 5 dan B 1 3 5
1 3 4 1 3 5
4. TRANSPOS MATRIKS
Jika baris dan kolom suatu matriks dipertukarkan, maksudnya :
baris pertama menjadi kolom pertama,
baris kedua menjadi kolom kedua,
baris ketiga menjadi kolom ketiga, dan seterusnya.
maka matriks baru yang terbentuk disebut transpos dari matriks semula.
Jika matriks semula adalah A maka transposnya dinyatakan dengan A T .
Contoh 3
Jika
8 12 4
A
6 7 5
maka
8 6
A 12
T
7
4 5
13
Matriks dan Determinan
Contoh 4
Jika
2 6 3 7
P dan Q
3 5 1 5
maka
12 44
PQ T
12 14
PQ dan
14 46 44 46
d. MATRIKS-MATRIKS KHUSUS
Matriks bujursangkar
Matriks bujur sangkar adalah matriks berorde n x n, atau secara singkat
dikatakan matriks berorde n.
Contoh 1
a b c d
e f g h
A
i j k l
m n o p
1 2 3
2 4 5 , matriks ini simetri terhadap diagonal utamanya.
3 5 6
Perhatikan bahwa untuk matriks bujur sangkar yang simetrik ini akan berlaku
A AT .
14
Matriks dan Determinan
Contoh 3
1 2 3
2 4 5
3 5 6
Perhatikan bahwa untuk matriks bujur sangkar yang tidak simetrik ini akan
berlaku A A T
Matriks diagonal
Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar yang semua elemennya sama
dengan nol, kecuali elemen pada diagonal utamanya.
Contoh 4
Matriks diagonal berorde 3,
1 0 0
C 0 2 0
0 0 1
Matriks satuan
Matriks satuan adalah matriks diagonal yang semua elemen diagonal utamanya
sama dengan satu. Matriks satuan dinyatakan oleh simbol I atau I.
Contoh 5
1 0 0 0
0 1 0 0
I 0 0 1 0 adalah matriks satuan
0 0 0 0
0 0 0 0 1
Jika
15
Matriks dan Determinan
1 3 2
A 4 8 6
7 5 9
maka
1 3 2 1 0 0 1 3 2
A I 4 8 6 0
1 0 4
8 6 A
7 5 9 0 0 1 7 5 9
Jadi, hasil perkalian sebuah matriks A dikalikan dengan sebuah matriks satuan I
adalah matriks A semula.
AI A
Serupa dengan itu, jika kita bentuk perkalian IA, kita peroleh
1 0 0 1 3 2 1 0 0 300 2 0 0 1 3 2
I A 0 1 0 . 4 8 6 0 4 0
080 0 6 0 4
8 6 A
0 0 1 7 5 9 0 0 7 005 0 0 9 7 5 9
A
Ternyata AI IA A
Jadi, sifat matriks satuan I sangat mirip dengan bilangan satu dalam ilmu hitung
dan aljabar biasa.
Matriks konstanta
Matriks konstanta adalah suatu matriks hasil perkalian suatu konstanta dengan
16
Matriks dan Determinan
1 3 5
A 2 4 3
5 1 2
maka
1 3 5 1 3 5
A 2 4 3 2 4 3 A
5 1 2 5 1 2
Matriks Hermitian
Suatu matriks dikatakan matriks hermitian jika :
A (transpos matriks konjugat) = A(matriks asal)
Contoh 7
Tunjukkan bahwa matriks M berikut merupakan matriks Hermitian :
1 0 0
M 0 0 0
0 0 1
1 0 0
M M T
MT
0 0 0 M
0 0 1
Contoh 8
Jika
0 i 0
P i 0 i
0 i 0
17
Matriks dan Determinan
Contoh 9
Jika
3 0 2
A 9 1 4
2 5 3
maka
Tr A = 3 + 1 + (-3)=1
Contoh 10
Jika
1 2 1 0 5 3
A 0 3 4 dan B 1 2 7
2 0 5 2 6 4
Tr AB = 0 + 30 + (-26) = 4
0 5 3 1 2 1 6 15 35
BA 1 2 7 0
3 4 13 8 42
2 6 4 2 0 5 10 22 2
Tr BA = (-6) + 8 + 2 = 4
Ternyata
Tr (AB) = Tr (BA)
18
Matriks dan Determinan
1 2 1 0 5 3 1 7 2
A B 0 3 4 1 2 7 1 5 11
2 0 5 2 6 4 0 6 1
Tr (A+B) = 1 + 5 + 1 = 7
Jika kita hitung Trace dari masing-masing matriks A dan B didapat dan hasilnya
dijumlahkan akan didapat :
Tr A = 1 + 3 + 5 = 9
Tr B = 0 + 2 + (-4) = -2
maka
Tr A + Tr B = 9 + (-2) = 7
Ternyata
Tr (A B) Tr A Tr B
Jadi, trace dari penjumlahan beberapa buah matriks akan sama dengan jumlah
trace masing-masing matriks yang dijumlahkan tersebut.
19
Matriks dan Determinan
Contoh 1
Sebuah determinan orde ketiga mempunyai 3 baris dan 3 kolom yaitu :
a1 b1 c1
a2 b2 c2
a3 b3 c3
karena untuk memperoleh minor dari a 2 , kita hanya tinggal membuang baris dan
kolom yang memuat a 2 yaitu
20
Matriks dan Determinan
a1 b1 c1
a2 b2 c2
a3 b3 c3
dan seterusnya.
Contoh 2
Sebuah determian
2 0 5
A 7 1 2
4 9 3
yaitu determinan yang mempunyai elemen tidak terpotong oleh garis horinzontal
dan vertikal yang melalui elemen 2 atau a 11 . Dan minor determinan elemen 9
adalah
2 5
M 32
7 2
a1 b1
kalikan dan kemudian kita kurangi dengan hasil kali yaitu
b2 a2
a 1 b 2 a 2 b1 .
Contoh 3
2 5 2 5
( 2)(7) (1)( 5) 14 5 19
1 7 7 1
21
Matriks dan Determinan
1 8 4 2 9 3
(a) 14; (b) 30; (c) 72
3 10 3 6 12 4
Untuk menghitung orde ketiga, kita tuliskan elemen-elemen dari baris atas,
kemudian masing-masing kita kalikan dengan minornya dan kita beri tanda
bergantian pada suku-sukunya.
a1 b1 c1
b c2 a c2 a b2
a2 b2 c 2 a1 2 b1 2 c3 2
b3 c3 a3 c3 a3 b3
a3 b3 c3
sehingga
a1 b1 c1
a2 b2 c 2 [a1b 2c3 b1c 2a 3 c1b 2a 3 ] [c1a 2 b3 a1c 2 b 3 b1a 2c3 ]
a3 b3 c3
Karena nilai determinan orde ketiga ini merupakan jumlah perkalian setiap
elemen diagonal utama dan sejajarnya dikurangi dengan jumlah perkalian elemen
diagonal samping dan sejajarnya maka cara ini dikenal dengan perkalian
diagonal.
Contoh 4
Hitunglah determinan berikut
22
Matriks dan Determinan
1 5 2
7 3 4
2 1 5
1 5 2
3 4 7 4 7 3
7 3 4 1 5 2
1 5 2 5 2 1
2 1 5
1{(3)(5) ( 4)(1)} 5{(7)(5) ( 4)( 2)} 2{(7)(1) (3)( 2)} 122
Contoh 5
2 3 4
2 , hitunglah Det A
Jika A 3 4
5 6 3
2 3 4
4 2 3 2 3 4
detA 3 4 2 2 3 4
6 3 5 3 5 6
5 6 3
Contoh 6
Hitunglah determinan berikut :
5 17 3
2 4 3
11 0 2
Jabarkan mengikuti baris yang paling atas, kalikan masing-masing elemen dengan
minornya lalu kemudian berikan tanda + dan bergantian pada hasilnya.
5 17 3
4 3 2 3 2 3
2 4 3 5 17 3
0 2 11 2 11 0
11 0 2
5[4( 2) (0)( 3)] 17[( 2)( 2) 11( 3)] 3[( 2)(0) (11)( 4)] 721
23
Matriks dan Determinan
Elemen kunci adalah elemen a11 (elemen pada baris 1 kolom 1) sehingga tanda
tempatnya ( 1)11 selalu +. Yang lainnya bergantian + atau bila kita bergerak
sepanjang baris atau turun sepanjang kolom. Jadi dalam determinan :
1 2 3 4
7 5 3 2
6 2 8 5
4 3 9 2
tanda tempat untuk elemen 9 adalah (-) karena elemen 9 terletak pada baris 4
kolom 3 , maka tanda tempatnya ( 1) 4 3 ( )
Contoh 7
Hitunglah determinan berikut :
2 6 1
5 7 3
0 8 4
Jika kita urakan menjadi determinan minor dari elemen-elemen kolom 2, kita
peroleh
.....
2 6 1
5 3 2 1 2 1
5 7 3 6 7 8 72
0 4 0 4 5 3
0 8 4
Catatan
24
Matriks dan Determinan
1. Sifat-sifat determinan ini, berlaku umum, dapat diterapkan tidak hanya pada
determinan berorde dua saja tetapi juga pada determinan berorde sembarang.
2. Untuk menghitung sebuah determinan orde n lakukan dengan cara determinan
minor. Hati-hati, menghitung determinan dengan cara perkalian diagonal
hanya berlaku untuk determinan orde kedua dan orde ketiga.
Sifat-Sifat Determinan
Menjabarkan determinan yang elemen-elemennya sangat banyak akan sangat
menjemukan, tetapi bila kita mengetahui sifat-sifat determinan, kita dapat
menyederhanakan perhitungannya. Sifat-sifat yang berlaku untuk suatu
determinan adalah :
1. Harga suatu determinan tidak akan berubah jika baris diganti menjadi kolom
dan kolom menjadi baris ;
a1 a2 a b1
1
b1 b2 a2 b2
2. Jika dua baris (atau kolom) ditukarkan tempatnya, tanda determinan berubah ;
a1 b1 a2 b2
a2 b2 a1 b1
3. Jika ada dua baris (atau kolom) yang identik, maka harga determinan tersebut
sama dengan nol ;
a1 a2
0
a1 a2
4. Jika elemen-elemen salah satu baris (atau kolom) dikali dengan faktor yang
sama, maka determinannya pun dikalikan dengan faktor tersebut ;
a1 b1 ka 1 kb1
k
a2 b2 a2 b2
5. Jika elemen-elemen salah satu baris (atau kolom) ditambah (atau dikurangi)
dengan kelipatan elemen-elemen baris (atau kolom) yang lain yang
bersesuaian, maka harga determinannya tidak akan berubah ;
a1 b1 a kb 1 b1
1
a2 b2 a 2 kb 2 b2
Contoh 8
25
Matriks dan Determinan
2 2 53
Sifat 5:
Baris 1 dikurangi 1 kali baris 2 2
532 530 0 56
[(0)( 474)
476 474 2 474
Jika, elemen nol yang dapat kita peroleh semakin banyak, maka akan semakin
mudah juga menyelesaikannya.
Contoh 9
Hitunglah determinan berikut :
1 4 4
2 3 2
2 5 7
Karena determinan ini adalah determinan orde 3, dapat kita hitung dengan cara
perkalian diagonal dan sejajarnya,
D [1(1)(3)(7) ( 4)(2)(2) ( 4)(2)(5)] [(4)(3)( 2) ( 4)( 2)(7) (8)( 2)(5)]
D 13
atau dengan cara minor.
3 2 2 2 2 3
D 1 4 4 1( 21 10) 4(14 4) 4(10 6) 13
5 7 2 7 2 5
26
Matriks dan Determinan
Contoh 10
6 3 3
Hitunglah : 3 6 3
3 3 6
Penyelesaian :
Gunakan sifat-sifat determinan di atas yang dianggap paling praktis dan paling
cepat memberikan hasil. Berikut ini diberikan salah satu cara untuk
menyelesaikannya. Ingat ini bukan satu-satunya cara !.
6 3 3
D 3 6 3
3 3 6
27
Matriks dan Determinan
0 0 1
D 27 1 1 1
1 1 2
Contoh 11
Pecahkanlah persamaan yang didapat dalam deteminan berikut ini.
x 5 3
5 x 1 1 0
3 4 x2
Penyelesaian :
Untuk jenis pertanyaan ini, kita coba mendapatkan faktor yang sama, jika
mungkin. Sebagai contoh jika baris 2 dan 3 kita tambahkan pada baris 1, (sifat 5)
kita peroleh :
( x 2) ( x 2) ( x 2)
5 ( x 1) 1 0
3 4 ( x 2)
Jika kolom 2 dan kolom 3 kita kurangi dengan kolom 1 (sifat 5) maka akan
didapat :
1 0 0
( x 2) 5 ( x 4) 4 0
3 1 ( x 1)
28
Matriks dan Determinan
3 41
x 2 atau x
2
b. Kofaktor
Jika A [a ij ] adalah matriks bujur sangkar, kita dapat membentuk determinan
yang elemen-elemennya adalah :
a11 a12 a13 ... a 1n
a 21 a 22 a 23 ... a 2n
a 31 a 32 a 33 ... a 3n
: : : :
a n1 an2 a n3 ... a nn
karena elemen 2 terletak pada baris 1 kolom 1, maka tanda tempatnya adalah
( 1)11 ( ) .
Jadi kofaktor elemen 2 adalah ( )(24) 24 . Dengan cara yang sama dapat
dihitung minornya dari elemen 3 :
29
Matriks dan Determinan
4 1
M 21 0 6 6
6 0
1 2 1 2 1
1 2 1 2
0 0 1 1 1
3 0 1 5
3. 1 1 0 0 0 4. 1 2 0 3
0 0 1 1 2
2 4 1 6
1 2 2 1 1
30
Matriks dan Determinan
6. KAIDAH CRAMER
Cara lain untuk memecahkan sistem persamaan linear, selain dengan metode
eliminasi Gauss seperti yang telah kita pelajari adalah Kaidah Cramer.
Perhatikan sistem persamaan linear serempak berikut
a 1 x b1 y c1 (1)
a 2x b2y c2 (2)
Kita telah memahami cara menyelesaikan persamaan linear serempak di atas
dengan cara eliminasi. Untuk mengeliminasi y kita samakan koefisien y dalam
kedua persamaan itu dengan mengalikan persamaan (1) dengan b 2 dan
persamaan (2) dengan b1 . Dengan demikian persamaan di atas menjadi
a 1b 2 x b1b 2 y c1b 2
a 2 b1x b1b 2 y c 2 b1
Jika persamaan yang atas dikurangi dengan persamaan yang bawah, akan didapat
a 1b 2 a 2 b1 c1b 2 - c 2 b1
Jadi
c1b 2 - c 2 b1
x
a1b 2 a 2 b1
Jika kita mengingat pada definisi determinan orde kedua maka x dapat ditulis
sebagai .
c1 b1
c2 b2
x
a1 b1
a 2 b2
Dengan cara yang serupa maka kita dapat mengeliminasi x dengan menyamakan
koefisien x pada kedua persamaan. Jika ini dilakukan maka akan didapat
a1c 2 - a 2c1
y
(a1b 2 a 2 b1 )
Dan jika kita mengingat pada definisi determinan orde kedua maka y dapat ditulis
sebagai
31
Matriks dan Determinan
a1 c1
a c2
y 2
a1 b1
a2 b2
Jika kita perhatikan bahwa determinan penyebut pada pernyataan x dan y adalah
sama yaitu
a1 b1
a2 b2
32
Matriks dan Determinan
Contoh 1
Tentukanlah penyelesaian persamaan linear serempak berikut,
2 x 3y 3
x 2y 5
Penyelesaian :
Jika kita samakan dengan persamaan simultan pada Kaidah Cramer, maka
a1 2, b1 3, c1 3, a 2 1, b 2 2, c 2 5
a1 c1 2 3
D2 (10) (3) 7
a2 c2 1 5
a1 b1 2 3
D0 ( 4) (3) 7
a2 b2 1 2
Contoh 2
Tentukanlah penyelesaian persaman linier serempak
2 x 3y 14
3x 2 y 5
Penyelesaian :
Pertama-tama kita tuliskan dulu kuncinya :
D1 D2
x , y
D0 D0
33
Matriks dan Determinan
c1 b1 14 3
D1 (28) ( 15) 13
c2 b2 5 2
a1 c1 2 14
D2 (10) (42) 52
a2 c2 3 5
sehingga
D 0 13, D1 13, D 2 52
Jadi
D1 13 D 2 52
x 1 dan y 4
D 0 13 D0 13
Jika kita cari x, y dan z dengan cara eliminasi, akan kita dapatkan bahwa hasilnya
dapat dinyatakan dalam bentuk determinan, yaitu :
d1 b1 c1 a1 d1 c1 a1 b1 d1
d2 b2 c2 a2 d2 c2 a2 b2 d 2
d b3 c3 a3 d3 c3 a3 b3 d 3
x 3 ; y ; z
a1 b1 c1 a1 b1 c1 a1 b1 c1
a2 b2 c2 a2 b2 c2 a2 b2 c2
a3 b3 c3 a3 b3 c3 a3 b3 c3
34
Matriks dan Determinan
d1 b1 c1 a1 d1 c1
D1 d 2 b2 c2 ; D2 a 2 d2 c2
d3 b3 c3 a3 d3 c3
a1 b1 d1 a1 b1 c1
D3 a 2 b2 d2 ; D0 a 2 b2 c2
a3 b3 d3 a3 b3 c3
Contoh 3
Selesaikan persamaan linear serempak berikut
2 x y 5z 11
xyz 6
4 x 2 y 3z 8
Penyelesaian :
Pertama-tama kita tulis dulu kuncinya,
D1 D2 D3
x , y , z
D0 D0 D0
D 0 2 3 2 1 3 4 5 2 4 21
Sekarang dengan cara yang sama D1 , D 2 dan D 3 dapat dicari sebagai berikut
11 1 5
1 1 6 1 6 1
D1 6 1 1 11 1 5
2 3 8 3 8 2
8 2 3
D1 11 3 2 1 18 8 512 8 21
2 11 5
6 1 1 1 1 6
D2 1 6 1 2 11 5
8 3 4 3 4 8
4 8 3
D 2 2 18 8 11 3 4 5 8 24 63
2 1 11
1 6 1 6 1 1
D3 1 1 6 2 1 11
2 8 4 8 4 2
4 2 8
35
Matriks dan Determinan
D2 2 8 12 1 8 24 11 2 4 42
sehingga diperoleh :
D 0 21, D1 21, D 2 63 dan D3 42
dengan demikian
D1 21 D 63 D 42
x 1; y 2 3 ; z 3 2
D 0 21 D 0 21 D0 21
Jadi
x 1, y 3 dan z2
7. MATRIKS SINGULER
Suatu matriks yang determinannya nol disebut matriks singuler.
Contoh 1
Periksa apakah matriks A berikut merupakan matriks singuler ?
Penyelesaian :
36
Matriks dan Determinan
2 0 0
A 0 5 0
0 0 4
2 0 0
5 0
det A A 0 5 0 2 2( 20 0) 40
0 4
0 0 4
1 2 3 4
3 6 9 2 2 4 1
3 4 5
4. 2 5 8 5.
6. 4 2 1
3 4 5 6
1 4 7 7 1 3
4 5 6 7
37
Matriks dan Determinan
dari sini kita dapat membuat matriks baru C yang elemen-elemennya merupakan
kofaktor dari matriks B ;
B11 B12 B13
C B21 B22 B23
B31 B32 B33
Contoh 1
Tentukanlah adjoint dari matriks A berikut ;
2 4 1
A 3 1 4
5 6 0
24 20 13
C 6 5 8
15 5 10
38
Matriks dan Determinan
24 6 15
C T 20 5 5 Adj A A
13 8 10
Jadi untuk memperoleh adjoint dari suatu matriks bujur sangkar A kita harus :
(a) membentuk matriks kofaktor, C.
(b) menuliskan transpose dari C, yaitu C T .
-1 2 3 1 2 4 2 -1 3
- 4 3 0
4. 2 0 5. 1 0 6. 1 2
- 1 -1 1 3 1 - 2 3 -5 2
39
Matriks dan Determinan
24 20 13
C 6 5 8
15 5 10
Contoh 2
Tentukan invers dari matriks B berikut :
1 2 2
B 4 1 5
6 0 2
40
Matriks dan Determinan
karena
1 5 4 5 4 1
B11 2, B12 22, B13 6
0 2 6 2 6 0
2 2 1 3 1 2
B21 4, B 22 16, B 23 12
0 2 6 2 6 0
2 3 1 3 1 3
B31 7, B32 7, B33 7
1 5 4 5 4 5
2 4 7
B C 22
T
16 7
6 12 7
1 2 1
14 4
2 4 7 11
14
1 22 16 7 4 1
B1
28 14 7 4
6 12 7 3 3 1
14 14 4
Contoh 3
Tentukanlah invers matriks :
2 3 5
B 7 1 6
4 6 8
Penyelesaian :
(a) Nilai Det B
2 3 5
B 7 1 6 38
4 6 8
41
Matriks dan Determinan
28 32 38
C 6 4 0
13 23 19
(d) CT dengan
Bagi B det B B didapat
B
(e) B1
B
14 3 13
19 19 38
28 6 13 16
1 2 23
B 1
32 4 23
38 19 19 38
38 0 19 1 1
0
2
INVERSNYA
Dari contoh sebelumnya, telah kita buktikan bahwa Invers dari matriks
42
Matriks dan Determinan
1 2 3
A 4 1 5
6 0 2
adalah
2 4 7
1
A 1
22 16 7 .
28
6 12 7
2 44 18 4 32 36 7 14 21
1
AA -1
8 22 30 16 16 60 28 7 35
28
12 0 12 24 0 24 42 0 14
28
0 0
28 0 0 28 1 0 0
1 1 28
0 28 0 0 0 0 1 0 I
28 28 28
0 0 28 0 28 0 0 1
0
28
Ternyata , A A 1 I
Sekarang kita lakukan perkalian dengan urutan yang terbalik, yaitu A-1 x A,
2 4 7 1 2 3 1 0 0
1
A 1
A 22 16 7 4 1 5 0
1 0 I
28
6 12 7 6 0 3 0 0 1
43
Matriks dan Determinan
Dari bekal kita tentang perkalian matriks, sistem persamaan di atas dapat
Contoh 1
44
Matriks dan Determinan
Pertama-tama kita tuliskan sistem persamaan ini dalam bentuk matriks, maka kita
dapatkan :
1 0 1 x 5
2 1 0 y 1
1 1 2 z 10
yaitu AX b X A 1b
Langkah selanjutnya adalah mencari invers matriks A, dengan A adalah matriks
koefisien X. Kita telah mengetahui bagaimana menentukan invers suatu matriks.
Matriks A dalam persamaan simultan ini adalah
1 0 1
A 2 1 0
1 1 2
dan
1 0 1
A 2 1 0 1
1 1 2
Kofaktor
1 0 2 0 2 1
A11 2, A12 4, A13 1
1 2 1 2 1 1
0 1 1 1 1 0
A21 1, A22 3, A23 1
1 2 1 2 1 1
0 1 1 1 1 0
A 31 1, A 32 2, A 33 1
1 0 2 0 2 1
Jadi
2 4 1 2 1 1
C 1 3 1 CT 4 3 2
1 2 1 1 1 1
sehingga
2 1 1
CT 1
A 1
4 3 2
A 1
1 1 1
dengan demikian
45
Matriks dan Determinan
X A 1b
x 2 1 1 5 1
y 4 2
3 1 3
z 1 1 1 10 4
Jadi,
x 1, y 3 dan z 4
Contoh 2
Jika :
xyz 4
2 x y z 1
3x 2 y 2 z 5
1 1 1 x 4
2 1 1 y 1
3 2 2 z 5
yaitu AX b atau X A 1b
1 1 1
det A A 2 1 1 12
3 2 2
dan
46
Matriks dan Determinan
4 4 0
CT 1
A 1 7 1 3
A 12
1 5 3
Terahkir
4 4 0 4
1
XA b 1
7 1 3 1
12
1 5 3 5
16 4 0 12 1
1 1
X 28 1 15 12 1
12 12
3 5 15 24 2
atau
x 1
y 1
z 2
sehingga
x 1, y 1 dan z 2
4 x 6 y 3z 0 x y 2z 3
3. 2x 3y 4z 0 4. 2 x z 1
x - y 3z 7 x yz 1
2 w 2 x 3y 4z 33 7 w 2 x 11y 3z 42
3w 5x 7 y 3z 11 10w 3x 6 y 4z 40
5. 4w 3x 4 y 5 z 3
6. 4w 5x 4 y 2 z 28
5w 4 x 6y 2z 45 5w 2 x 9 y 5z 34
RANGKUMAN
47
Matriks dan Determinan
Matriks baris Matriks yang terdiri satu baris saja sedang banyak kolomnya
3.
sembarang
Matriks kolom Matriks yang terdiri satu kolom saja sedang banyak
4.
barisnya sembarang.
Matriks Nol Matriks yang semua elemennya sama dengan Nol
5.
Notasi dua Indeks a ij menyatakan elemen yang terletak pada baris ke-i
6.
dan kolom ke-j.
Kesamaan matriks Menyamakan elemen-elemen dari dua buah matriks
7.
yang letaknya bersesuaian.
Penjumlahan dan pengurangan matriks Menjumlahkan atau mengurangkan
8.
elemen-elemen yang bersesuaian letak. Jadi untuk penjumlahan dan
pengurangan ordo matriksnya harus sama . a ij mxn bij mxn a ij bij mxn
Perkalian matriks.
9.
Perkalian skalar setiap elemen dikalikan dengan bilangan yang sama yaitu
k a ij ka ij
Perkalian matriks perkalian A pxq B qxr C pxr hanya mungkin jika
c ij a i1 b 1 j a i1 b 1 j a i1 b 1 j ... a ip b pj
g j
a b c ag bh ci aj bk cl
d h k
e f dg ch fi dj ek fl
i l
48
Matriks dan Determinan
Matriks diagonal semua elemennya sama dengan Nol, kecuali yang terletak
16.
pada diagonal utama.
Matriks konstan matriks diagonal dengan semua elemen diagonalnya sama.
17.
49
Matriks dan Determinan
n
TrA a ii
i 1
adjA CT
A 1
A A
AA 1 A 1A I
Pemecahan sistem persamaan linier :
27.
A.x b atau x A 1b
50