Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Padi merupakan komoditas utama negara Indonesia. Pertambahan

penduduk membuat permintaan semakin meningkat.


Air merupakan kebutuhan dasar tanaman untuk dapat tumbuh,

berkembang, serta berproduksi dengan baik (De Datta,1981). Total kebutuhan

air pada tanaman padi di sawah berkisar antara 1300-1900 mm (Bouman et al,

2005). Pengelolaan debit air sawah pada tanaman padi sangat penting untuk

memaksimumkan pengembangan teknologi budidaya padi terutama untuk

meningkatkan efisiensi penggunaan air.


Ketersedian air yang cukup merupakan salah satu faktor utama dalam

produksi padi disawah. Di sebagian besar daerah Indonesia khususnya di

Provinsi Sumatera Barat. Tanaman padi tumbuh kurang optimum akibat

kelebihan air atau kekurangan air karena curah hujan yang tidak menentu dan

pola lanskap yang tidak teratur. Air mempengaruhi karakter tanaman, unsur

hara, dan keadaan fisik tanah dan pertumbuhan gulma (De Datta, 1981).

Kebutuhan air tanaman padi ditentukan oleh beberapa faktor seperti jenis

tanah, kesuburan tanah, iklim (basah atau kering), umur tanaman, dan variates

padi yang ditanam, dan sebagainya.


Curah hujan merupakan faktor paling penting pada budidaya padi

sawah selain tanah. Curah hujan memberikan pasokan air pada lahan padi

sawah. Tanaman akan terganggu pertumbuhannya jika kekurangan air.


2

Curah hujan yang kurang menyebabkan sebagian petani harus bekerja

keras untuk mendaptkan air bagi lahan mereka. Fluktasi curah hujan yang

tidak menentu akan mempengaruhi produktivitas tanaman padi sawah.


Pengelolaan air berperan sangat penting dan merupakan salah satu

kunci keberhasilan peningkatan produksi padi di lahan sawah. Produksi padi

sawah akan menurun jika tanaman padi menderita cekaman air (water stress).

Gejala umum akibat kekurangan air antara lain daun padi menggulung, daun

terbakar, anakan padi berkurang, tanaman kerdil, pertumbuhan tertunda, dan

biji hampa.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari tahun ketahun

semakin pesat, saat ini semua pekerjaan manusia dipermudah dengan sistem

kendali otomatis. System kendali otomatis merupakan bagian penting dalam

perkembangan teknologi, PLC (Programmable Logic Controller) merupakan

sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederatan delay

yang ada pada system control konvensional. PLC bekerja dengan cara

menggantikan masukan (melalui sensor), kemudian melakukan proses dan

melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, berupa menghidupkan dan

mematikan keluaran. PLC ini memiliki pemograman yang mudah dipahami

dan dapat dioperasikan bila pogram yang dibuat dengan menggunakan

software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan.
PLC mempunyai banyak keuntungan dibanding system control

menggunakan peralatan control yang di rangkai secara listrik seperti relay

atau kontaktor, PLC didesain untuk bekerja dengan kehandalan yang tinggi

dan jangka waktu pemakaian yang lama pada lingkungan industri. PLC

mempunyai kemampuan menggantikan logika dan pengerjaan sirkuit control


3

relay yang merupakan instalasi langsung. Rangkaian control cukup dibuat

secara software. Pengkabelan hanya diperlukan untuk menghubungkan

peralatan input dan output. Hal ini mempermudah dalam mendesaian dan

memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan mengubah program.


Mengaju dari permasalahan seperti ini perlu kiranya diciptakan alat

untuk mempermudah perkerjaan petani yang bersifat otomatis yaitu dengan

menerapkan pengontrolan Programmable Logic Controller. Dengan demikian

pembuatan Rancang Bangun Sistem Pengaturan Ketinggian dan Debit

Air Sawah Otomatis Berbasis PLC bisa dijadikan suatu solusi yang dapat

menjawab permasalahan tersebut

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi

beberapa masalah, yakni:

1. Kelebihan air atau kekurangan air menjadi factor utama untuk

mengindentifikasi hasil produksi tanaman padi.


2. Curah hujan yang tidak menentu mengakibatkan debit air sawah yang

tidak stabil.
3. Perkembangan zaman yang mengakibatkan perubahan pola hidup

penduduk.

C. Batasan Masalah
4

Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis membatasi permasalahan mengenai

rancang bangun sisten pengaturan ketinggian dan debit air sawah otomatis

berbasis Programmable Logic Controller ini yaitu sebagai berikut:

1. Merancang rancang bangun sisten pengaturan ketinggian dan debit air

sawah otomatis berbasis Programmable Logic Controller.


2. Cara kerja rancang bangun sisten pengaturan ketinggian dan debit air

sawah otomatis berbasis Programmable Logic Controller.

D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan batasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan yaitu:


1. Bagaimana cara merancang rancang bangun sisten pengaturan ketinggian

dan debit air sawah otomatis berbasis Programmable Logic Controller.


2. Bagaimana mambantu petani dalam meningkatkan hasil panen yang

produktivitas.

E. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam penulisan tugas akhir

ini adalah:
1. Merancang dan membuat rancang bangun sisten pengaturan ketinggian

dan debit air sawah otomatis berbasis Programmable Logic Controller.


2. Menguji rancang bangun sisten pengaturan ketinggian dan debit air

sawah otomatis berbasis Programmable Logic Controller.


3. Mempermudah petani sawah dalam meningkatkan hasil panen padi yang

produktif.
5

4. Solusi untuk permasalahan kestabilan debit air untuk hasil produksi yang

maksimum bagi petani.

F. Manfaat
Manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah:

1. Untuk masyarakat umum khususnya petani padi untuk dapat

menanggulangi permasalahan debit air sawah tanpa harus melakukan

pengontrolan secara berkelanjutan dengan rancang bangun sisten

pengaturan ketinggian dan debit air sawah otomatis berbasis

Programmable Logic Controller.

2. Untuk mahasiswa sebagai bahan informasi yang berguna dan

implementasi dari pengontrolan PLC.

Anda mungkin juga menyukai