LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Genetika 1
yang dibimbing oleh Prof. Dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Pd dan
Andik Wijayanto, S.Si, M.Si
Oleh:
Kelompok 11
Offering C
Iqbal Bilgrami B. (150341606676)
Nurul Marifah (150341601660)
F. PROSEDUR KERJA
G. DATA HASIL PENGAMATAN
No Gambar Keterangan
.
1 Kelenjar Saliva A. Kelenjar
saliva
2. Diagram skematik
larva Drosophila
melanogasterinstar
III
Sumber : Tyler.2012
3. Kromosom
Polytene
Sumber : Klug,2012
H. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini digunakan kelenjar saliva yang berwarna bening dengan
bentuk seperti ginjal sebagai bahan utama pengamatan kromosom raksasa dari larva
Drosophila melanogaster instar III. Pengambilan kelenjar ludah dilakukan dengan cara
membedah larva instar III menggunakan 2 jarum pentul yang ditancapkan pada bagian
kepala dan badan larva. Kelenjar ludah tersebut kemudian di tetesi dengan larutan FAA
sehingga berwarna putih dan ditetesi asetokarmin dan ditunggu selama 1 menit lalu
diamati dibawah mikroskop cahaya. Pada praktikum kami tidak menemukan adanya
kromosom raksasa yang dimaksud, tetapi menurut literatur kromosom polytene memiliki
lima lengan panjang dan satu lengan pendek. Lengan tersebut terdiri atas lengan terpanjang yaitu
kromosom X, sepasang lengan 2, sepasang lengan 3, dan satu lengan 4. Lengan 2 diberi notasi 2R
(right arm) dan 2L (left arm). Lengan 3 diberi notasi 3R (right arm) dan 3L (left arm). Kromosom
X, 2R, 2L, 3R, dan 3L mengalami duplikasi sebanyak 20 kali. Kromosom 4 sulit dibedakan
karena ukurannya sangat kecil.
I. PEMBAHASAN
K. KESIMPULAN
1. Kelenjar ludah arva instar 3 Drosophila melanogaster berbentuk seperti ginjal dan
berjumlah sepasang terletak diantara bagian anterior tubuh larva.
2. Struktur kromosom politen Drosophila melanogaster berbentuk seperti pita yang
terdiri atas empat lengan (X, 4, 2R dan 2L, serta 3L dan 3R) dan beragregasi pada
bagian cromocenter
3. Bagian-bagian pada kromosom politen Drosophila melanogaster terdiri atas band,
interband, cromocenter dan puff
4. Kromosom biasa mengalami siklus sel G1, S, G2, dan fase mitosis, sedangkan
kromosom politen hanya mengalami fase G1, S dan G2 (endomitosis). Kromosom politen
ukurannya besar, 10 kali dibandingkan kromosom biasa saat waktu interfase. Kromosom
politen juga memiliki cromocenter sebagai daerah agregasi lengan-lengan kromosomnya.
L. SARAN
1. Dalam melakukan praktikum, praktikan harus memperhatikan setiap detail
prosedur sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal dan tepat.
M. DAFTAR RUJUKAN
Alberts, Bruce: Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter
Walter. 2012. Molecular Biology of the Cell. 4th edition. USA: Garland
Sciences
Pierce, B.A. 2004. Genetics: a Conceptual Approach 2nd. New York: W.H Freeman
Publishing
Reece et al. 2010.Campbell Biology Tenth Edition. USA : Pearson Education, Inc
Wilkins, Adam. 1993. Genetic Analysis of Animal Development, 2nd ed. New York :
Willey-Liss, Inc
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. California: Wadsworth, Inc
Zhimulev and Koryakov. 2009. Polytene Chromosomes. ELS: Genetics and Molecular
Biology. DOI: 10.1002/9780470015902.a0001183.pub2. (diakses 21 Maret
2017)