Anda di halaman 1dari 7

IMPLEMENTASI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN

A. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad


Pernyataan ini tertuang pada Muktamar ke 45 Muhammadiyah yang
diselenggarakan di kota Malang pada bulan Juli 2005. Pernyataan ini
memuat pokok-pokok yang bersifat menyeluruh mengenai pandangan
Muhammadiyah mengenai :

1. Keagamaan
Kiprah Muhammadiyah yang multiaspek dilandasi oleh keyakinan
dan pemahaman keagamaan bahwa agama Islam yang membawa
misi kebenaran Ilahiyah itu haus didakwahkan, sehingga menjadi
rahmatan lilalamin dimuka bumi ini. Dakwah yang dilakukan
Muhammadiyah bersifat transformasional, yaitu dakwah yang
membawa perubahan yang bersifat kemajuan, kebaikan,
kebenaran, keadilan dan nilai keutamaan lainnya untuk
kemaslahatan serta keselamatan hidupmanusia tanpa membedakan
ras, suku, golongan, agama dan lain lain. Tajdid yang dilakukan
Muhammadiyah bersifat pemurnian (purifikasi) dan perubahan
kearah kemajuan (dinamisasi). Secara formal tujuan dari Gerakan
Muhammadiyah yang membawa misi dakwah dan tajdid adalah
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang
memiliki ciri-ciri :
I. Memiliki keseimbangan antara kehidupan lahiriyah dan
batiniyah, individual dan sosial, duniawi dan ukhrowi dan
seterusnya.
II. Mengamalkan nilai-nilai kebajikan seperti keadilan,
kejujuran, kedisiplinan dan seterusnya.
III. Bersedia bekerjasama dan berlomba lomba dalam serba
kebaikan.
IV. Memilikikeasamaan karakter dengan masyarakat madani
(civil society)
V. Berperan sebagai syuhada alannas.
VI. Menjadi masyarakat yang serba unggul atau utama (khaira
ummah).
VII. Memiliki kepedulian tinggi terhadap kelangsungan
ekologis dan martabat hidup manusia.
VIII. Menjauhkan diri dari perilaku yang membawa kerusakan
(alfasad).

2. Kehidupan
Muhammadiyah memandang bahwa era kehidupan umat manusia
saat ini dalam suasana penuh paradoks. Kehidupan modern yang
melahirkan antitesis post modern diwarnai oleh kecenderungan
yang bersifat bebas, serba boleh dan serba menafikan nilai,
sehingga membuka peluang bagi kemungkinan anti agama dan anti
Tuhan secara sistematis. Disamping itu demokrasi, kesadaran
HAM dan emansipasi perempuan telah melahirkan corak
kehidupan yang lebih egaliter dan berkeadilan secara meluas tetapi
disamping itu juga membawa implikasi pada kebebasan yang
melampaui batas dan egoisme yang serba liberal, yang jika tanpa
bingkai moral dan spiritual yang kokoh dapat merusak hubungan-
hubungan manusia yang harmoni. Muhammadiyahberkeyakinan
bahwa globalisasi dengan dampak positif dan negatif dampak
dimanfaatkan untuk memperluas solidaritas umat manusia sejagad,
baik sesama umat Islam, maupun dengan kelompok lain, yang
lebih manusiawi dan berkeadaban tinggi. Muhammadiyah
mengajak seluruh kekuatan masyarakat, bangsa dan dunia untuk
semakin berperan aktif dalam melakukan ikhtiar-ikhtiar
pencerahan di berbagai lapangan dan lini kehidupan, sehingga
kebudayaan umat manusia di alaf baru ini menuju pada peradaban
yang berkemajuan sekaligus bermoral tinggi.

3. Tanggung jawab kebangsaan dan kemanusiaan


Muhammadiyah memandang bahwa bangsa Indonesia saat ini
tengah berada dalam suasana transisi yang penuh pertaruhan dan
dalam menghadapi era globalisasi Indonesia harus memiliki daya
adaptasi, filter dan integritas kepribadian yang kukuh, dapat
memobilisasi seluruh potensi dan kemampuan serta kepemimpinan
yang handal dan visioner, yang didukung kemampuan masyarakat
yang mandiri baik di tingkat nasional maupun lokal. Di samping
itu berkembangnya Islam di barat membuat perkembangan pikiran
baru yang membawa misi perdamaian, kemajuan dan menjadikan
islam sebagai rahmat bagi alam semesta.

4. Komitmen gerakan
Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang mengemban misi
dakwah dan tajdid, Muhammadiyah senantiasa Istiqomah untuk
memperlihatkan komitmen yang tinggi sebagai berikut :
I. Memajukan kehidupan umat, bangsa dan dunia
kemanusiaan sebagai wujud ikhtiar meyebarluaskan Islam
yang bercorak rahmatan lilalamin.
II. Misi gerakan Islam yang dilakukan Muhammadiyah adalah
bersifat amaliyah untuk kemajuan dan pencerahan yang
membawa kemaslahatan masyarakat.
III. Memberi sumbangan berharga bagi kemajuan peradaban
umat manusia.
IV. Meneguhkan dan merevitalisasi gerakannya keseluruh
lapangan kehidupan serta melaksanakan tajdid, sehingga
tampil sebagai pilar kekuatan gerakan pencerahan
peradaban di berbagai lingkungan kehidupan.
5. Agenda dan langkah ke depan yang akan dilakukan
Muhammadiyah
I. Melakukan revitalisasi gerakan, disamping berikhtiar
menjalankan peran-peran baru seperti menjalankan peran
politik kebangsaan guna mewujudkan reformasi nasional
dan mengawal perjalanan bangsa tanpa terjebak pada
politik praktis (politik kepartaian) yang bersifat jangka
pendek dan sarat konflik kepentingan.
II. Secara proaktif menjalankan peran dalam pemberantasan
korupsi, penegakan supremasi hukum, memasyarakatkan
etika berpolitik, pengembangan SDM, penyelamatan
lingkungan hidup dan sumber daya alam, memperkukuh
integrasi nasional, membangun karakter dan moral bangsa
serta peran-peran kebangsaan lainnya yang bersifat
pencerahan.
III. Menjalankan peran global dalam membangun tatanan
dunia yang lebih damai, adil, maju dan berkeadaban.
IV. Terus memainkan peran dakwah dan tajdid secara leih
baik,sehingga umat Islam menjadi kekuatan penting dan
menentukan dalam perkembangan kebudayaan dan
peradabandi era modern serta menjadi khaira ummah.
KOORDINASI
Koordinasi pada dasarnya adalah aktivitas pemrosesan informasi, baik dari
Pimpinan Persyarikatan ke seluruh satuan kerja atau satuan kerja yang satu kepada
satuan kerja yang lain. Harus disadari dalam suatu Persyarikatan pasti ada satu
bidang yang dianggap paling penting dari yang lain dan tugasnya harus
didahulukan , untuk itu perlu adanya koordinasi antar bidang dan dari setiap
bidang harus mengerti tugas dan kewajiban masing-masing sehingga tidak terjadi
kericuhan antar bidang. Agar koordinasi yang dilakukan efektif, Pimpinan
Persyarikatan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
I. Setiap satuan kerja harus jelas tugas dan wewenangnya, hal ini untuk
menghindari terjadinya kekacauan, kesimpangsiuran, kekembaran,
kekosongan dan sebagainya.
II. Menumbuhkan dan memupuk semangat kerjasama seluruh personil di
semua satuan kerja.
III. Langkah koordinasi dilakukan sejak dimulainya proses penyelenggaraan
usaha dan dipertahankan sebagai proses yang kontinyu.
Secara teknis, koordinasi dapat dilakukan dengan cara dan melalui :
I. Hierarki manajerial, dimana rantai perintah, aliran informasi dan
kerja, wewenang formal, hubungan tanggung jawab dan
akuntabilitas yang jelas dapat menumbuhkan integritas yang baik
jika dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat.
II. Aturan dan prosedur yaitu keputusan yang dibuat untuk mengatur
pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat menjadi alat yang efisien
bagi koordinasi dan pengendalian.
III. Rencana dan penetapan tujuan yang digunakan untuk
pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan kerja
terhadap sasaran-sasaran yang sama. Ini diperlukan jika aturan
prosedur tidakmampu lagi memproses informasi yang diperlukan
untuk mengkoordinasi kegiatan satuan-satuan kerja.
Disamping itu Musyawarah dan buku pedoman kerja juga tidak kalah
penting dimana musyawarah dapat memecahkan masalah secara mufakat dan
buku panduan sebagai patokan yang harus dipatuhi.
KONSOLIDASI
Konsolidasi merupakan segala usaha dan aktivitas yang terencana, terarah
dan terpadu yang dilaksanakan secara berdaya dan berhasil guna untuk
memperkuat apa yang telah dicapai dan mempersiapkan diri untuk maju lebih
lanjut dalam rangka usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada dua upaya
yang dapat dilakukan yaitu :
I. Memperkukuh apa yang telah berhasil dicapai.
II. Mempersiapkan diri menata segala faktor yang diperlukan sehingga
langkah-langkah ke depan dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
Upaya Konsolidasi Muhammadiyah guna untuk mengoperasionalkan misinya
secara tepat, sehingga Muhammadiyah mampu mengikuti perkembangan
jaman.
Untuk lima tahun ke depan konsolidasi Muhammadiyah diarahkan pada :
I. Penguatan organisasi di semua lini termasuk ranting dengan memberi
prioritas bagi penguatan kinerja pimpinan, pemantapan manajemen
serta perluasan jaringan.
II. Peningkatan kualitas lembaga dan amal usaha Muhammadiyah,
sehingga Persyarikatan berfungsi sebagai Gerakan Dakwah, amar
makruf nahi munkar.
III. Peningkatan peran serta Persyarikatan dalam penguatan masyarakat,
termasuk advokasi terhadap kebijakan publik yang menyangkut harkat
hidup rakyat banyak.
IV. Pengembangan kaderisasi baik dalam peningkatan kualitas kader,
pimpinan maupun anggota sebagai pelaku gerakan.
V. Peningkatan peran Muhammadiyah dalam kehidupan bangsa dan
negara serta percaturan global sesuai misi dan prinsip gerakannya.

PEMURNIAN AMAL USAHA


Amal usaha adalah salah satu bentuk aktivitas yang merupakan penjabaran
dari usaha atau pola tugas Muhammadiyah sebagaimana dirumuskan dalam pasal
3 A.D. Muhammadiyah yang pada haekatnya merupakan operasionalisasi dari
misi Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah, dan Amar Makruf Nahi
Munkar. Dimana amal usaha dalam berbagai bentuk harus memliki ciri-ciri :
I. Dapat mempersubur tumbuh kembangnya keyakinan tauhid yang murni.
II. Merupakan realisasi dari ajaran Islam.
III. Menjadi sarana dakwah dan amar makruf nahi munkar.
IV. Menggunakan akal pikiran yang cerdas.
V. Memiliki kualitas dan keunggulan yang dapat dihandalkan.
Contoh amal usaha dari Muhammadiyah yaitu TK/SD/SMP/SMU/SMK
Muhammadiyah yang merupakan hasil dari proses aktivitas amal usaha di bidang
pendidikan. RSU-PKU Muhammadiyah, sebagai hasil proses aktivitas amal usaha
di bidang pelayanan kesehatan. Panti Santuna Fakir Miskin Muhammadiyah
merupakan hasil proses aktivitas pembinaan kesejahteraan umat.
PENINGKATAN MUTU SDM
Masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia yaitu merosotnya kualitas
mutu manusia sehingga Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang membawa
misi dakwah dan amar makruf nahi munkar dituntut untuk lebih meningkatkan
peranannya dalam ikut memecahkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi
bangsa ini seperti dalam hal pendidikan, meningkatkan kesehatan masyarakat
serta menanggulangi dan memerangi kemiskinan. Muhammadiyah di selutuh
pelosok tanah air ditunutu untuk memiliki kepekaan sosial-politik yang tinggi
disertai dengan peran-peran pembersdayaan, advokasi dan kritik sosial terhadap
kehidupan sekitar.

SILATURRAHIM
Rasul Allah Muhammad SAW dalam sabdanya memberikan iming-iming
kepada orang yang suka menyambung tali silaturahim berupa sesuatu yang sangat
diperlukan bagi kehidupanmanusia yaitu diluaskan rejekinya dan dipanjangkan
atsar (usia)nya (HR.Bukhari). dalam sabda lain, Nabi Muhammad SAW
menegaskan bahwa salah satu indikasi keimanan seseorang kepada Allah SWT
dan hari Akhir adalah kesediaannya menyambung tali silaturrahim. Nabi
Muhammad SAW memberikan peringatan keras dengan ancaman, bahwa pada
hari Qiamat kelak, ada dua golongan manusia, yang Allah SWT tidak berkenan
memandangnya (karena murka), yang pertama adalah orang yang memutus tali
silaturrahim, sedang yang kedua adalah tetangga yang jahat. (HR. Ad-Dailimi).
Dalam kehidupan berorganisasi silaturrahim amat sangat penting untuk
menghindari Persyarikatan yang tidak sehat karena kebuntuan komunikasi,
perbedaan pendapat dan pandangan.

PERAN ANGGOTAN DALAM PENYELENGGARAAN DAKWAH


Anggota Muhammadiyah sebagai subyek Gerakan harus mengambil peran
aktif dalam penyelenggaraan dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah sesuai
bakat, kemampuan dan keahliannya.
PENGAJIAN ANGGOTA
Sebagai anggota Muhammadiyah idealnya harus memahami dengan baik
dan benar ajaran Islam. Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan untuk
mendakwahkan Islam yaitu menyebarluaskan Islam ke tengah-tengah masyarakat,
sehingga Islam dikenal, diyakini, dan diamalkan dalam segala aspek kehidupan.
Kehadiran Muhammadiyah sebagai sebuah Gerakan adalah untuk hidup dan
menghidupkam, bergerak dinamis sehingga tampilnya Islam sebagai rahmatan
lilalamin dapat dirasakan oleh umat manusia.
Tidak sedikit orang yang memiliki Kartu anda Anggota Muhammadiyah
tetapi tidak memahami islam secara baik dan benar. Boleh jadi banyak orang
termotivasi mendaftarkan diri menjadi anggota muhammadiyah karena dia ingin
dengan Muhammadiyah mutu keIslamannya semakin meningkat dan mantap.
Untuk itu tugas pokok pimpinan untuk membina anggota sebagaimana
disyaratkanoleh AD/ART adalah menyelenggarakan pengajian anggota dimana
dalam pengajina anggota dibahas materi-materi yang diperlukan diantaranya Al
Islam yang meliputi seluruh aspek ajaran Islam : Aqidah, ibadah, akhlak,
muamalah.

PEMBINAAN DAN PROFIL ANGGOTA MUHAMMADIYAH


Dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya ada 4 misi yang harus
dioperasionalkan Muhammadiyah yaitu :
I. Menegakkan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang
dibawa Nabi Muhammad SAW.
II. Memahami agama Islam dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan
jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaiakn persoalam-
persoalan yang bersifat duniawi.
III. Menyebar-luaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan
Sunnah Nabi.
IV. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga,
dan masyarakat.
Di era globalisasi, untuk kedepannya Muhammadiyah menerapkan profil
anggota yang lebih dinamis, inovatif, kreatif, tanggap terhadap perubahan,
mempunyai visi masa depan, bekerja dengan cerdas, berani dan lincah dalam
menghadapi setiap permasalahan dan tantangan, mampu membangun jaringan
kerjasama dan mampu bekerjasama, disamping tetap istiqomah dan teguh dalam
memegang prinsip perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan islam, Dakwah
dan Amar Makruf Nahi Munkar.
Untuk itu pembinaan diperlukan terutama pada RANTING yang
merupakan tingkatan strategis dan penting dalam proses gerakan dakwah dimana
dalam AD/ART tugas pokok ranting adalah membina anggota disamping
membina masyarakat lingkungannnya melalui program dakwah konvensional dan
program dakwah jamaah.
PENTINGNYA SEBUAH KEPEDULIAN
Dewasa ini kondisi masyarakat sangat memprihatinkan baik dari segi
kemiskinan , pengangguran dan juga kesehatan. Untuk itu Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Amar Makruf Nahi Munkar dituntut untuk
segera bergerak mengopersionalkan program-program aksinya di berbagai bidang
seperti bidang wakaf, ZIS dan pemberdayaan ekonomi, bidang ukhuwah dan
kerjasama maupun melalui gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, serta
membangkitkan kesadaran anggotanya akan tanggung jawab sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai