PEMBAHASAN
PROSES MASUKNYA ISLAM DI ASIA TENGGARA
Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali
diketahui hidup di Asia Tenggara adalah orang Dongson di
Vietnam. Mereka sudah tinggal di negeri itu sejak 5000 tahun
sebelum Masehi. Disusul kemudian oleh bangsa Thai di Thailand
pada 3000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan, bangsa Melayu
tercatat mulai mengembangkan kehidupannya di Asia Tenggara
pada 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya, datanglah kaum
pendatang dari China, khususnya bangsa Yunani dan lembah
Yangtse, di wilayah China Selatan, kemudian bangsa India, Arab,
dan Eropa.1
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang
Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan
pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang,
telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang
pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua
menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di
Coang Chow. Orang Muslim pertama, Saad bin Abi Waqqas,
adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW
dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di
Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas
nabi). Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China
membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka,
yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW
sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak orang
Muslim berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang
2 Ibid,hlm. 29
3Andi Faisal Bakti, Islam and Nation Formation in Indonesia.
Jakarta: Logos, 2000, hlm. 143-144
Arab.Perkampungan ini juga menjadi tempat untuk berdagang.Ada juga
pedagang Arab yang menikah dengan wanita setempat dan menyebarkan
Islam.Karena sebagian besar pedagang menggunakan jalur laut sebagai
sarana transportasi maka pada masa menunggu angin muson/musim
digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan Islam.
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim
Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan
perdagangan sampai ke negeri China.Pada masa pemerintahan Tai Tsung
(627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang, telah datang empat orang Muslim
dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou),
yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di
Coang Chow. Orang Muslim pertama, Saad bin Abi Waqqas, adalah
seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah
Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut
masjid Wa-Zhin-Zi (masjid kenangan atas nabi). Karena itu, sampai
sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan
Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi
Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. 4
Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :
a. Telah ada perkampungan Arab di Sumatera (Barus) pada 625 M
(menurut literatur kuno Tingkok
b. Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.
c. Karya-karya yang menceritakan pengIslaman raja tempatan oleh
syeikh dari Tanah Arab contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai
mengatakan Raja Malik diIslamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu
Syeikh Ismail.
2. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut Eredia,
Canton pernah menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab
8 Ibid,.
9 Ibid.,hlm. 202
baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli
tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung
persamaan dengan alam pikiran pra Islam itu adalah
Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan
Panggung di Jawa. Ajaran mistik ini masih berkembang di
abad ke-19 M bahkan di abad ke 20 M ini.
5. Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik
pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh
guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau
pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat
pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka
pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak
ketempat tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren
yang didirikan oleh Raden rahmat di Ampel Denta
Surabaya, dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini
banyak yang diundang ke Maluku untuk mengajarkan
Agama Islam.10
6. Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling
terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan
Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam
mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah
pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk
mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian
besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata
dan Ramayana, tetapi dalam serita itu di sisipkan ajaran
nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya
10 Ibid.,hlm. 203
juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad
dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.11
C. Tahap-tahap Perkembangan Islam di Asia Tenggara
1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi
Islam di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial
budaya antara pendatang Muslim dengan penduduk setempat.
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya
penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini
baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H.
Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan
perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga
menjadikan mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap
dugaan.
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan
bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082
M. Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam
dari abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan
yang berupa do'a-do'a kepada Allah.12
2. Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat
Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir
abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di
Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya
dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada
permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan
Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera
dan Semenanjung Malaka.Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah
3. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk
ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh
wilayah.Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para penyebar dan
pengajar Islam.Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur
birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk
pribumi. Dengan kata lain, Islam dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di
Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi
dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat
bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu
tempat telah jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di Asia tenggara.
Islam Begitu cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di
masyarakat karena Dalam Penyebaran dan perkembangannya, dengan
jalan damai.tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan untuk
Islamisasi ini.13
D. Kerajaan Islam di Asia Tenggara
a. Perkembangan Islam di Indonesia
Islam di Indonesia mulai berembang mulai abad ke 1-5 H/7-8 M,
cikal bakal kekuasaan islam telah dirintis pada periode abad ini, tetapi
semuanya tenggelam dalam hegemoni maritim Sriwijaya yang berpusat di
Palembang dan Hindu-Jawa seperti Singasari dan MajaPahit di Jawa
Timur.14 Pada priode ini para pedagang dan mubaligh muslim hanya
berbentuk komunitas-komunitas islam.
Islam tersebar di wilayah indonesia pada pertengahan abad ke 8 H/
14 setelah berdirinya beberapa Islam. Salah satunya adalah Malaka yang
memiliki peranan besar dalam penyebaran Islam di Indonesia. Setelah itu
13Ibid, hlm 55
14Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam dirasah Islamiyah II,(Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada,2008), hlm. 194
para dai menyebarkannya ke seluruh pulau-pulau Indonesia dan giat
menyebarkannya sehingga Islam tersebar merata. Pada abad ke-10 H/ 16
M Indonesia jatuh ke dalam penjajahan Protugis. Kemudian dikuasai
Belanda pada tahun 1230 H/1814 M.
b. Perkembangan Islam di negara Malaysia
Islam masuk ke wilayah ini lewat jalan pedagang-pedagang Arab.
Disebutkan bahwa mereka samai ke Malaka pada tahun 675 H / 1276 M.
Raja Malaka masuk Islam melalui tangan mereka, dan mengganti namanya
menjadi Muhammad Syah, lalu diikuti oleh rakyatnya. Malaka merupakan
islam pertama di sana.
Islam sampai ke Malaysia belakangan dari sampainya Islam di
Indonesia yang sudah terlebih dahulu pada abad ke tujuh.15 Berdasarkan
keterangan ini, maka asal usul masuknya Islam ke Malaysia berdasar pada
yang dikemukakan Azyumardi Azra bahwa Islam datang dari India, yakni
Gujarat dan Malabar.
Sebelum Islam datang wilayah Asia Tenggara, Malaysia adalah
berada di jalur perdagangan dunia yang Menghubungkan kawasan-
kawasan di Arab dan Indiadengan Wilayah China, dan dijadikan tempat
persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting. Maka tidak
heran jika wilayah ini juga menjadi pusat bertemunya berbagai keyakinan
dan agama (a cross-roads of religion) yang berinteraksi secara kompleks
lengkap.16
Pada abad ke-10 H / 16 M, Protugis menginvansi Malaysia,
kemudian diikuti oleh orang-orang Belanda ( 1051-1210 H / 1641-1795
M). Lalu Malaysia tunduk kepada penjajahan Inggris pada tahun 1230 H /
1814 M. Orang-orang Jepang sempat menguasai negeri ini selama Perang
Dunia II. Kemudian wilayah ini kembali kepada Inggris setelah perang
15 Zuhairini, Sejarah pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: Proyek Prasarana dan
Sarana Perguruan Tinggi Agama, Direjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
1986), hlm. 133.
16 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam, (Cet, IV; Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001), hlm. 17
usai. Malaysia kemudian mengumumkan kemerdekaannya pada tahun
1377 H / 1957M dan mendirikan Federasi Malaysia yang terdiri dari 11
provinsi. Sabah dan Serawak serta Singapura tergabung ke dalam wilayah
ini. Kemudian Malaysia mengumumkan negeri itu sebagai Monarki
Konstitusional pada tahun 1383 H / 1962 M.17
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya islam
ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia, setidaknya ada tiga teori. Pertama
teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab
(Hadramaut). Kedua, islam datang dari india, yakni Gujarat dan Malabar.
Ketiga Islam datang dari Benggali (Banglades).
c. Brunai Darussalam
Agama Islam di Brunei dapat berkembang dengan
baik tanpa ada hambatan-hambatan.Bahkan, agama Islam
di Brunei merupakan agama resmi negara.Untuk
pengembangan agama Islam lebih lanjut telah didatangkan
ulama-ulama dari luar negeri, termasuk dari
Indonesia.Masjid-masjid banyak didirikan.Umat Islam di
Brunei menikmati kehidupan yang benar-benar sejahtrera
sesuai dengan namanya Darussalam (negeri yang
damai).Pendapatan perkapita negara ini termasuk tertinggi
di dunia.Pendidikan dan perawatan kesehatan diberikan
secara cuma-cuma oleh pemerintah.Penduduk Brunei
Darussalam mayoritas beragama Islam.
Upaya mencapai kemerdekaan Brunei semakin
menggelora setelah pada tahun 1952.Azahari kembali dari
Indonesia dan kemudian aktif menjadi pemimpin dalam
memperjuangkan hasrat bangsa Brunei.Berbekal dukungan
kuat masyarakat Brunei, pada januari 1955 Azahari secara
resmi mengumumkan pendirian Partai Rakyat Brunei (PRB).
17 Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam hingga abad xx,
(Cet, XI; Jakarta: AKBAR MEDIA, 2013), hlm. 507
Brunei baru mengumumkan kemerdekaannya pada 1
Januari 1984 (merupakan negara termuda di Asia
Tenggara), dengan menempuh perjuangan melalui jalur
diplomasi pihak .Setelah Brunei merdeka, berusaha
menjadikan Islam sebagai landasan undang- undangnya
dalam falsafah Negara, yang disebut Melayu Islam Beraja
(MIB).Jika ditelusuri lebih lanjut, asas MIB telah digagas
sejak sebelum lahirnya Pelembagaan Brunei 1959, yang
mewadahi semangat dan aspirasi Sultan Haji Omar Ali
Saifuddin dan Jawatan Kuasa Penasehat Pelembagaan
1954.Pelembagaan Brunei 1959 memuat pasal-pasal yang
dapat dipahami sebagai identitas terpenting Negara itu,
yaitu MIB.18
Cara pengamalan Islam di Brunei didasarkan pada
mazhab Syafii dalam bidang fikih dan ahlusunnah
waljamaah di bidang akidah.Semenjak diproklamirkan
sebagai negara merdeka, Brunei menerapkan konsep
"Melayu Islam Beraja" sebagai falsafah negara yang
kemudian menjadi pedoman hidup penduduk Brunei
hingga kini.
Penduduk Brunei hanya berjumlah 370 ribu orang
dengan pendapatan berkapita sekitar 23,600 dollar
Amerika atau sekitar 225 juta rupiah, Penduduknya 67%
beragama Islam, Budha 13%, Kristen 10% dan
kepercayaan lainnya sekitar 10%. Islam adalah agama
resmi Brunei Darusalam yang dipimpin oleh Haji Hassanal
Bolkiah Muizzaddin Waddaulah (1967-kini).
E. Kerajaan Islam di Asia Tenggara
Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam sejak zaman Nabi Adam hingga abad xx, Cet,
XI; Jakarta: AKBAR MEDIA, 2013.
Zuhairini, Sejarah pendidikan Islam Cet. II; Jakarta: Proyek Prasarana dan Sarana
Perguruan Tinggi Agama, Direjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
1986.