BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas besar ini adalah perancangan perkerasan jalan arteri perkotaan 2
lajur 2 arah tak terbagi yang direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2017. Proses
perancangan dilakukan sesuai aturan dari AASHTO 1993 dan Permen PU no.19 tahun
2011. Dari pengerjaan tugas besar ini akan diperoleh tebal perkerasan jalan untuk data
yang telah ditentukan.
Laporan Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2017
Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup serta sistematika
penulisan untuk tugas besar ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di = tebal lapisan ke i
ai = koefisien relatif ke i
mi = koefisien drainase lapis ke i
acuan untuk berbagai macam perancangan. Untuk menghitung LHR dibutuhkan data
jumlah kendaraan yang lewat selama waktu pengamatan.
Di
ESAL Factor=
D18
Kumulatif 18-kip ESAL dapat didefenisikian sebagai akumulasi desain per tahun
dengan menggunakan faktor beban ekuivalen. Untuk mendapatkan nilai faktor beban
ekivalen dan Kumulatif 18-kip dapat menggunakan persamaan berikut :
Ni
( F ei)/V t
f i=
sama dan dinyatakan dalam persentase. Cara CBR ini dikembangkan oleh California State
Highway Department sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar jalan (subgrade).
Kemudian cara ini dipakai dan diperkembangkan lebih lanjut oleh badan-badan lain,
terutama oleh U.S. Army Corps of Engineers. Dengan cara ini suatu percobaan penetrasi
(disebut percobaan CBR) dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain
yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan, Nilai CBR yang diperoleh kemudian
dipakai untuk menentukan tebal lapisan perkerasan yang diperlukan diatas lapisan yang
nilai CBR-nya ditentukan. Jadi dianggap bahwa diatas suatu bahan dengan nilai CBR
tertentu, perkerasan tidak boleh kurang dari suatu angka tertentu. Jadi secara definisi, CBR
(California Bearing Ratio) merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test
load) dengan beban standar (standar load) dan dinyatakan dalam persentase. Lebih jelas
lagi dapat dinyatakan dengan persamaan :
PT
CBR= x 100
Ps
Alat serta cara melakukan percobaan CBR dapat dilihat pada Gambar di atas.
Dengan mempergunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya masuk
ke tanah dengan kecepatan 0,05 inci per menit. Luas piston tersebut adalah 3 inci persegi.
Untuk menentukan beban yang bekerja pada piston ini dipakai sebuah "proving ring" yang
terpasang antara piston dan dongkrak. Pada nilai-nilai penetrasi tertentu, beban yang
bekerja pada piston tercatat sehingga kemudian dapat dibuat grafik beban terhadap
penetrasi. Contoh grafik semacam ini dapat dilihat pada Gambar di bawah . Jika bagian
permulaan grafik ini cekung keatas, maka pada titik nol harus diadakan koreksi. Cara
melakukan koreksi ini dapat dilihat pada gambar, yaitu titik nol digeser kekanan sehingga
tidak terdapat lagi bagian yang cekung ketas. Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1
inci dan 0,2 inci dengan cara membagi beban pada penetrasi ini masing-masing dengan
beban sebesar 3000 pound dan 4500 pound.
Modulus Resilien adalah angka yang digunakan untuk mengukur objek atau
ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda itu.
Modulus Resilien dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Laporan Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2017
Amplitudo Tegangan
Modulus Resilient =
Amplitudo Regangan
Hubungan tegangan regangan dapat dilihat pada grafik dibawah. Pada saat beban
diberikan, nilai tegangan meningkat seiring dengan nilai regangan yang meningkat juga.
Ketika tegangan dikurangi, nilai regangan juga berkurang namum semua regangan tidak
dicover ketika nilai tegangan habis.
Transisi dari ukuran PSR servis (panel dikembangkan) untuk ukuran PSI servis
(ada panel diperlukan), panel penilai selama 1958-1960 dinilai berbagai jalan di negara
bagian Illinois, Minnesota, dan Indiana untuk PSR. Informasi ini kemudian berkorelasi ke
berbagai pengukuran perkerasan (seperti kemiringan varians (profil), retak, dll) untuk
mengembangkan persamaan PSI. Selanjutnya, penilai diminta untuk memberikan pendapat
apakah trotoar khusus yang dinilai untuk PSR adalah "diterima" atau "tidak dapat diterima"
Laporan Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2017
sebagai jalan raya utama (lihat PSR). Jadi, meskipun PSI didasarkan pada sistem rating 5-
titik yang sama seperti PSR melampaui penilaian sederhana dari kualitas naik. Sekitar satu-
setengah dari panel penilai menemukan PSR 3,0 diterima dan PSR 2,5 tidak dapat
diterima. Informasi tersebut berguna dalam memilih "terminal" (atau kegagalan) servis
(PSI) masukan desain untuk persamaan desain struktural empiris. Sangat menarik untuk
dicatat bahwa AASHO Test opini penilai asli didasarkan pada naik mobil dinamika; tidak
jelas apakah tingkat tersebut dapat diterima untuk truk. Konsep performa perkerasan
dengan menngunakan PSI dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
SN =a 1 D1+ a2 D 2+ a 3 D3
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga dapat
menahan beban-beban roda. Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu
dipertimbangkan beberapa hal antara lain, kecukupan bahan setempat, harga,
volume pekerjaan dan jarak angkut bahan ke lapangan.
Laporan Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2017
Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing
course) di atas lapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan
pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk
memberikankekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Lapis aus tidak
diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.
3. Perhitungan Lalu-lintas
a. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEP = Y- LHRj x Q x Ej
b. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEA = E LHRj (I + i)UR x Ci x Ei
c. Lintas Ekivalen Tengah (LET)
LET = LEP + LEA
d. Lintas Ekivalen Rencana (LER)
LER = LET x FP
Laporan Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2017
5. Faktor Regional
Faktor regional adalah faktor koreksi sehubungan dengan adanya perbedaan kondisi
dengan kondisi percobaan AASHTO Road Test dan disesuaikan dengan keadaan di
Indonesia.
Laporan Tugas Besar SI-3241 Perancangan Perkerasan Jalan 2017
Tabel 2. 4 Nilai FR
6. Indeks Permukaan
Indeks permukaan adalah nilai kerataan/kehalusan sert cekokohan permukaan yang
bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu-Iintas yang lewat.