Kereta Rel Listrik merupakan salah satu alat transportasi yang sangat penting untuk
wilayahjabotabek.SetiaptahunparapenggunaKRLterusmeningkat,olehkarenaitu
jumlah Kereta Rel Listrik terus ditingkatkan dan ini harus diimbangi pula dengan
peningkatanpenyediaandayapadalistrikaliranatasnya.
Listrik aliran atas adalah suatu jaringan litrik 1500 volt DC yang terdiri atas gardu
listrik dan jaringan listrik aliran atas (saluran atas) dan dibuat sedemikian rupa
sehinggadapatdigunakanuntukmenyalurkandayalistrikdarisumberkebebanyaitu
keretaRelListrik.
Perhitungan daya listrik aliran atas dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya dengan menggunakan rumus empiris yang merupakan hasil percobaan.
Dengan perhitungan tersebut dapat ditentukan berapa kapasitas daya ideal setiap
gardulistrikdandapatmenentukanletakkritisantaraDuriTangerang.
BAB 1
PENDAHULUAN
Kereta rel listrik merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat penting
untuk wilayah Jabotabek. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan wilayah Jabotabek
yang sangat pesat dari segi pembangunan maupun dari segi pertumbuhan
penduduknya. Kereta rel listrik merupakan salah satu alternatif sarana transportasi
1. Dapat mengangkut penumpang dalam jumlah yang cukup banyak yaitu lebih dari
1000 orang untuk setiap rangkaian keretanya. Hal ini sesuai dengan studi
standarisasi kereta rel listrik tahap II (lanjutan) dan kereta diesel dari Departemen
masyarakat Jabotabek.
3. Polusi udara yang dihasilkan relatif kecil jika dibandingkan dengan sarana
transportasi lainya.
Dengan beberapa alasan diatas maka jumlah armada kereta rel listrik terus
ditingkatkan. Peningkatkan jumlah kereta rel listrik harus diimbangi pula oleh
1
Listrik aliran atas merupakan salah satu istilah yang digunakan oleh perusahaan
kereta api yang ada di Indonesia khususnya yang berada di wilayah Jabotabek
untuk suatu jaringan listrik DC yang terdiri dari gardu listrik dan jaringan listrik
(saluran atas) yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk
menyalurkan daya listrik dari sumber kebeban yaitu kereta rel listrik (KRL).
Kondisi listrik aliran atas yang ada di Jabotabek memang masih bisa untuk
mensuplai kereta rel listrik yang beroperasi pada saat ini, tetapi dengan peningkatan
permintaan dari pasar atau dengan pertambahan jumlah armada kereta rel listrik
dari tahun ke tahun, maka kapasitas daya dari gardu listrik yang telah ada sudah
tidak mencukupi lagi. Untuk itu pemecahan dari masalah tersebut adalah antara lain
dengan:
1. Penambahan kapasitas daya gardu listrik aliran atas yang ada di wilayah
kebutuhan.
Untuk itu, dalam tugas akhir ini penulis akan membahas permasalahan tersebut
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya kapasitas daya listrik yang
2
1. Jumlah kereta rel listrik maksimal yang beroperasi pada satu petak jalan.
1.Untuk mengetahui kebutuhan dan besarnya kapasitas daya gardu listrik yang
digunakan untuk menyuplai daya listrik ke kereta rel listrik jalur Duri-Tangerang.
2.Mengetahui letak titik-titik kritis dari masing-masing petak jalan yang ada di jalur
Permasalahan pada listrik aliran atas di wilayah Jabotabek sangat banyak dan cukup
menarik untuk dibahas, namun dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis hanya akan
3
1.4 Metode Penelitian
Yaitu penulis melakukan studi lapangan dengan terjun langsung ke gardu listrik
Duri dan gardu listrik Grogol, dan untuk mendukung data-data tersebut maka
1. Data kereta rel listrik pada saat pengujian dan pada saat operasional ( Hasil uji
PT. KAI ).
4. Data teknis dari PT. KAI DAOP I Jakarta unit seksi dan sarana.
4
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan laporan.
tersebut dan dijelaskan pula teori-teori atau data teknis yang mendukung
penelitian tersebut.
Berisi tentang data lapangan mengenai listrik aliran atas yang diambil
teori untuk menentukan kapasitas daya ideal sebuah gardu traksi Duri-
Tangerang.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Silicon Controlled Rectifier (SCR) yang di maksud dalam Tugas Akhir ini adalah
konverter penuh tiga fasa Konverter penuh tiga fasa secara ekstensif digunakan
pada banyak aplikasi industri hingga level daya 120 KW dengan daerah operasi dua
fasa.
D1 D3 D5
Van
Vbn Beban
0
Vcn D4 D6 D2
Jembatan tiga fasa ini akan memberikan tegangan keluaran 6 pulsa dimana tiap
6
Diagram pulsa bentuk gelombang dan masa konduksi dioda dapat dilihat pada
Besarnya tegangan keluaran dari converter penuh tiga fasa ini dapat dilihat pada
persamaan berikut :
T
Vdc = Vm sin t dt (1)
T0
2 / 3
Vdc = Vs sin t dt
/ 3 /3
3 . 2.Vs
Vdc = ( cos t d t )2/ 3/ 3
7
3. 2.Vs
Vdc = ( cos / 3 cos 2 / 3)
3. 2.Vs
Vdc = (0,5 (0,5) )
3. 2.Vs
Vdc = ( )
3. 2.Vs
Vdc = = 1,35047Vs
Dimana :
8
2.3. Perhitungan kapasitas gardu traksi ideal untuk tiap jam pada suatu
Dimana :
C = Susunan kereta
N = Jumlah KRL yang beroperasi per jam pada lintas yang bersangkutan
H = Headway
transformator terdiri atas dua kumparan dan satu induktansi mutual. Kumparan
9
primer adalah kumparan yang menerima daya sedangkan kumparan sekunder
tersambung pada beban. Kedua kumparan dililit pada satu inti yang tcrdiri atas
kedua rangkaian yang dihubungkan oleh suatu fluks magnetik bersama yang
melewati suatu jalur dengan relaktansi rendah (gambar 2.3.) kedua kumparan
memiliki induktansi mutual yang tinggi. Jika satu kumparan disambung pada
suatu sumber tegangan bolak-balik, maka suatu fluks bolak balik terjadi di
dalam inti berlaminasi, yang sebagian besar akan mengait pada kumparan
lainnya. Dan didalamnya akan terinduksi suatu gaya gerak listrik (ggl) yang
d
e = N (4)
dt
Dimana:
N = Jumlah lilitan
Bilamana rangkaian sekunder ditutup, maka akan mengalir arus, dan dengan
10
Gambar 2.3. Skema prinsip transformator dengan kumparan primer dan
sekunder serta rangkaian magnetiknya
Dengan kata lain transformator ideal terdiri atas dua kumparan yang bersifat
induktif murni yang dibelitkan pada inti tanpa rugi-rugi. Bila kumparan primer
akan mengalirlah arus primer yang sinusoidal pula. Arus primer ini akan
dimana:
11
Fluks sinusoidal ini akan menghasilkan tegangan induksi e1 yang tertinggal
90 0 .
dimana:
d
e1 = N 1 (6)
dt
d ( max sin t )
e1 = N 1
dt
e1 = N 1 max cos t
Harga efektifnya:
N 12f max
E1 = = 4,44 Nf max (7)
2
induksi e2 dimana:
d
e2 = N 2 (8)
dt
d ( max sin t )
e2 = N 2
dt
e2 = N 2 max cos t
12
Harga efektifnya:
N 2 2f max
E2 = = 4,44 Nf max (9)
2
arus listrik dan hal ini dinamakan resistansi. Resistansi R suatu saluran
sebagai berikut:
l
R= ohm ( 10 )
A
Dimana :
R = Resistensi
L = Panjang konduktor
A = penampang konduktor
13
dan tahanan jenis bahan konduktor ini akan berlainan pada suhu yang berlainan
2 = 1 [1 + (t 2 t1 )] ( 11 )
Dimana:
Nilai koefisien suhu juga tidak konstan dan tergantung dari suhu awal.
0
1 = ( 12 )
1 + 0 t1
Dimana:
14
BAB III
3.1. Pendahuluan
Listrik aliran atas adalah suatu jaringan DC yang terdiri dari gardu listrik dan
jaringan listrik aliran atas (saluran atas) yang dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan untuk menyalurkan daya listrik dari sumber menuju beban yaitu
kereta rel listrik (KRL), Jaringan ini dapat pula dikatakan sebagai saluran kontak
atas untuk KRL dan pemasanganya terbatas hanya pada struktur jalur kereta yang
dilewati KRL, jaringan listrik aliran atas biasanya terdiri dari dua jalur yang
berfungsi untuk peningkatan keandalan. Dan karenanya pada listrik aliran atas
sendiri, kawat trolly, hanger, kawat feder, dropper, kawat mesanger dan sebagianya
yang kesemuanya itu saling mendukung satu sama lainya membentuk suatu sistem
jaringan yaitu sistem jaringan listrik aliran atas. KRL mengambil daya dari listrik
aliran atas ini dengan sebuah kontak geser yang disebut pantograph. Sedangkan
kereta rel listrik adalah suatu alat transformasi darat yang berbentuk memanjang
mengunakan jalur rel sebagai alat untuk jalan dan sumber energinya menggunakan
listrik untuk menjalankan motor motor di dalam peralatan kereta sehingga kereta
bisa jalan.
15
3.2. Gardu Listrik Aliran Atas Duri dan Grogol
Karena setiap gardu listrik aliran atas antara Duri Tangerang memiliki fungsi dan
tugas yang sama, maka kita ambil contoh untuk gardu listrik aliran atas Duri dan
Grogol saja. Gardu listrik aliran atas khususnya untuk gardu Duri dan Grogol
berfungsi untuk menyuplai daya listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi
kereta rel listrik. Gardu gardu ini bertugas antara lain untuk:
disearahkan menjadi tegangan 1750 VDC yang disalurkan melalui lisrik aliran
3.2.1. Peralatan Listrik Yang Terdapat Pada Gardu Listrik Duri dan Grogol.
diperlukan komponen komponen yang saling mendukung. Gardu listrik Duri dan
Grogol memiliki fungsi yang sama yaitu menyediakan suplai daya untuk kereta rel
listrik pada jalur antar Duri dan Grogol. Oleh karena fungsi kedua gardu ini sama
persis, maka semua peralatan yang digunakan juga sama.Yang berbeda hanyalah
kapasitas daya yang dibangkitkan oleh masing masing gardu yaitu 3465 KW
untuk gardu Duri dan 2425 KW untuk gardu Grogol. Peralatan peralatan yang ada
16
3.2.1.1. Trafo penurun tegangan utama
Transformator adalah suatu peralatan listrik yang dapat menaikan tegangan (step
frekuensi yang ada. Pada Gardu terdapat Trafo penurun tegangan utama.
Yang dimaksud dengan trafo penurun tegangan utama adalah trafo 3 phasa yang
terdapat pada gardu listrik aliran atas dan berfungsi untuk menurunkan tegangan
1750 Volt DC, sebab tegangan yang dibutuhkan untuk menyuplai daya ke KRL
adalah 1750 Volt DC. Tegangan sebenarnya yang diijinkan untuk menyuplai KRL
disearahkan dengan penyearah gelombang penuh maka tegangan out putnya adalah:
sebesar:
17
Komponen utama dari penyearah ini yaitu SCR juga mempunyai kemampuan
mengalirkan daya yaitu kapasitor SCR jika beban yang di suplai melebihi 100%
adalah:
- 100 % kontinyu
- 150 % 2 jam
- 200 % 5 menit
- 300 % 1 menit
( sumber data : PT. KAI (persero) DAOP 1 Jakarta unit listrik aliran atas remote
control Manggarai ).
menyalurkan daya agar kontinuitas penyaluran daya tetap terjaga atau kontinyu.
Pemutus tenaga adalah perlengkapan gardu listrik yang berfungsi untuk memutus
Pemutus Tegangan (PMT) dibedakan berdasarkan pemadam busur api saat PMT
Pemisah adalah alat yang digunakan untuk menyatakan secara visual bahwa suatu
peralatan listrik sudah bebas dari tegangan kerja, oleh karena itu pemisah tidak
boleh dikeluarkan pada rangkaian listrik dalam keadaan berbeban untuk tujuan
18
antara pemisah penghantar atau kabel pemisah tanah terdapat interlock dan
Panel kontrol ini berbentuk lemari yang mana didalamnya terpasang alat-alat
kontrol operasi, meter-meter pengukuran serta relay perlindungan. Pada panel ini
pengukuran tegangan dan arus, daya dan lain sebagainnya. Bila terjadi gangguan,
panel hubung ini membuka pemutus beban secara otomatis melalui pengaman dan
memisahkan bagian yang terganggu. Disamping itu pada panel kontrol dilengkapi
dengan ukuran 70 mm2 dengan warna hijau. Bertujuan untuk mencegah dan
mengantisipasi terjadinya arus bocor yang diakibatkan oleh induksi dalam panel itu
sendiri.
CB berfungsi sebagai alat proteksi gangguan, baik itu gangguan beban lebih atau
19
3.2.1.9. Relay
Relay adalah suatu piranti baik elektronik maupun mekanik di rancang untuk
mendeteksi suatu ketidak normalan pada peralatan listrik yang bisa membahayakan
jika bahaya itu muncul maka relay secara otomatis memberikan sinyal untuk
besaran yang diterima, misalkan arus, tegangan daya. Disamping sikring sebagai
alat yang langsung dapat mengindera dan memutus secara langsung gangguan,
maka relay pada prinsipnya hanya mengindera bentuk dan besar gangguan yang
mekanisme pemutus yang bekerja atas dasar prinsip kerja hidrolis atau
Kondisi relay seperti ini dapat digunakan sebagai alat pengindera atau pendeteksi
Over Current Relay ini berfungsi untuk memproteksi peralatan peralatan yang ada
di gardu dari gangguan arus lebih akibat hubung singkat atau beban lebih.
20
3.2.1.11. Over Current Ground Relay
Over current ground relay berfungsi untuk memproteksi peralatan yang ada di gardu
Relay ini berfungsi untuk memproteksi peralatan-peralatan yang ada di gardu dari
Fault indicator ini berfungsi untuk memberitahukan kepada kita tentang kesalahan-
kesalahan yang terjadi pada sistem dan biasanya ditunjukan dengan nyala lampu
21
3.2.1.16. Trafo 3 Phasa 20/6 KV
peralatan-peralatan vital yang tidak boleh terputus daya listriknya seperti untuk
peralatan sinyal antara stasiun. Pengukuran baterai ini dilakukan di gardu listrik.
Baterai pada gardu listrik ini digunakan untuk menjaga apabila PLN mati untuk
seminggu sekali. Banyak hal yang perlu diperhitungkan dan dirawat pada baterai
- Temperatur.
- Berat jenis.
- Tegangan.
- Ketinggian larutan.
gardu agar tidak terjadi Over heat sehingga dapat digunakan dalam operasi yang
panjang.
22
3.2.1.19. Bus bar
23
3.2.2. Hubung Antar Gardu Listrik
Hubungan antara gardu yang satu dengan yang lainya adalah secara parallel.
Gambar rangkaian gardu listrik aliran listrik yang bekerja secara paralel dapat
24
Hal ini dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai beberapa keuntungan antara
lain:
- Dalam satu petak jalan disuplai oleh dua buah gardu listrik.
- Jika terjadi kerusakan disuatu daerah atau petak jalan tertentu, tidak terlalu
- Jika terjadi kerusakan atau gangguan pada salah satu gardu maka daerah yang
disuplai oleh gardu tersebut masih mendapatkan suplai daya dari gardu lain
Besarnya kapasitas dan lokasi masing masing gardu yang ada di wilayah
Komponen utama yang dimaksud adalah kawat penghantar, kawat penghubung dan
peralatan pengaman.
Kawat trolly adalah kawat-kawat listrik yang digantung dengan ketinggian tertentu
diatas permukaan rel dan berguna untuk mengalirkan daya listrik ke beban yaitu
KRL. Jenis material kawat trolly adalah tembaga campuran dengan luas penampang
Kawat trolly harus diganti jika keausan atau luas penampang kawat sudah mencapai
2/3 (dua per tiga) dari luas penampang kawat dalam keadaan baru.
25
Cara penyaluranya adalah melalui kontak geser seperti yang terlihat pada
gambar 3.2.
Kawat pemikul adalah kawat baja pilin yang di galvanis dan berfungsi untuk
menggantung kawat trolly melalui kawat penggantung atau hanger. Kawat pemikul
Kawat feeder digunakan untuk mengalirkan daya listrik dari output gardu kekawat
3.3.4. Hanger
Hanger adalah kawat penggantung yang terbuat dari besi atau baja tahan karat atau
bahan campuran tembaga tergantung dari jenis dan bentuknya. Hanger berfungsi
26
3.3.5. Droper
Droper adalah alat yang digunakan untuk menggantung bagian bagian dari kawat
trolly yang tidak efektif (bagian kawat trolly yang tidak bersentuhan langsung
dengan pantograph)
3.3.6. Konektor
Konektor adakah suatu peralatan yang digunakan untuk menyambung kawat trolly
dengan kawat trolly atau antara kawat pemikul dengan kawat pemikul sehingga
Kawat tanah harus mempunyai kapasitas pelepasan yang besar, karena nilai puncak
dan ditambahkan pula kemampuan memutuskan arus dinamik yang baik sekali.
Untuk memenuhi kebutuhan seperti itu, kawat tanah biasanya direncanakan untuk
pengaturan celah percikan api dalam seri dan elemen karakteristrik. Celah percikan
api mempunyai fungsi agar dapat mengisolasi suatu saluran udara dari bumi
dengan isolasi udara dibawah tegangan normal dan dapat dibentuk jalan kecil
3.3.7. Isolator
27
3.3.8. Lighgting Arrester
yang ditempatkan pada sebuah tiang kendali yang terdsapat di sepanjang lintasan
kereta rel listrik, yang berfungsi untuk menangkap tegangan surja yang memasuki
Saluran balik dari listrik aliran atas menggunakan rel kereta api, dengan data teknis
sebagai berikut:
Jenis rel : R3
Penampang : 42,5 cm
Jenis rel : R 14
(sumber data : PT KAI (persero) DAOP 1 Jakarta unit listrik aliran atas remote
control Manggarai).
28
Pada sambungan antara rel dipasang (dilas) konektor listrik yang materialnya
dibuat dari tembaga tembaga elektrolitis, tetapi hal ini sering hilang atau dicuri
menggunakan besi dan dipasang dengan menggunakan baut dan dipasang sekeras
mungkin.
Kontruksi listrik aliran atas pada dasarnya berupa tiang beton dan baja beserta
- Baja, dapat berupa pipa atau dari profil. Harganya relatif mahal, memerlukan
- Berbentuk silinder.
- Berbentuk Flens.
29
Di tambahkan pula walaupun tiang baja cocok untuk pembuatan dermaga
Tegangan lebih pada konduktor terutama disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
- Sambaran petir.
Untuk melindungi listrik aliran atas (saluran atas) terhadap petir, maka dipasang
- Ground wire yang terbuat dari kawat baja telanjang dan ditanam setiap 5 tiang.
B. Pada Perlintasan
keduanya.
30
Untuk mengurangi gangguan listrik aliran atas dengan kawat telepon maka
- Gangguan petir.
- Pencuri.
31
BAB IV
PERHITUNGAN DAN ANALISA
4.1. Umum.
besarnya kapasitas daya gardu yang dibutuhkan pada suatu petak jalan untuk
pengoperasian kereta rel listrik pada jalur Duri- Tangerang. Untuk menentukan
besarnya kapasitas daya gardu, ada beberapa hal yang perlu diketahui, antara lain:
- Daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan satu atau dua buah set kereta rel
listrik.
- Jumlah kereta rel listrik yang ada pada suatu petak jalan atau jumlah maksimal
kereta rel listrik yang beroperasi dalam satu jam (Pola operasional dari armada
diketahui adalah besarnya arus yang diperlukan untuk menggerakan kereta rel
listrik pada saat beroperasi, seperti yang terlihat pada tabel 4.1.
32
Tabel 4.1. Arus Total Motor Traksi pada masing-masing KRL
Sesuai dengan data yang diperoleh dari PT. KAI, lokasi gardu traksi hanya
1. Duri
2. Grogol
3. Bojong Indah
4. Kalideres
5. Tangerang
Sekarang ini perusahaan kereta api hanya mengoperasikan paling banyak 2 set
kereta yang artinya terdiri 8 gerbong atau 8 Carset. arus yang dibutuhkan oleh
rangkaian kereta itu adalah 2 kali arus per set kereta rel listrik.
I = IMT + Iaux
dan besarnya besarnya arus yang dibutuhkan untuk dua set kereta adalah:
I = 2 x ( IMT + I aux )
33
Dimana :
Berdasarkan persamaan dan data arus total motor traksi diatas dapatlah diketahui
berapa besar arus yang dikonsumsi untuk mengoperasikan satu atau dua set
kereta. Didalam perhitungan ini dipakai arus motor traksi yang paling besar pada
- Untuk jenis kereta Holec BN, Hyundai, Hitachi dan Nippon Sharyo,
konsumsi arus traksi yang sama pada saat kecepatan 100km/jam, sebesar 800
Ampere.
- Untuk jenis Hibah konsumsi arus motor traksi pada kecepatan 100 km/jam
34
Untuk dua set kereta berdasarkan jenisnya
- Untuk Jenis kereta Holec BN, Hyundai, Hitachi dan Nippon Sharyo, konsumsi
arus traksi yang sama pada saat kecepatan 100km/jam sebesar 800 Ampere.
- Adapun untuk jenis Hibah konsumsi arus motor traksi pada kecepatan 100
Dengan mengetahui jumlah arus terbesar yang dibutuhkan oleh kereta yang
W = 2800000 watt
W = 2800 KW
35
b. KRL jenis Nippon Sharyo
W = 1750000 watt
W = 1750 KW
W = 6300000 watt
W = 6300 KW
W = 3500000 watt
W = 3500 KW
Untuk saat ini jalur duri tangerang hanya mengoperasikan 1 set kereta jenis
Nippon sharyo yang mempunyai konsumsi arus sebesar 2000 Ampere, maka daya
listrik yang harus disediakan oleh dua buah gardu traksi untuk menyuplai kereta
adalah:
36
Dari data - data yang diperoleh dari PT. KAI mengenai penyediaan daya listrik
out-put DC untuk setiap gardu traksi adalah seperti ditunjukan pada tabel 4.2
berikut ini:
Sumber data: PT. KAI (persero) Divisi angkutan perkotaan jabotabek seksi sarana.)
Tabel diatas dapat digunakan untuk menentukan kapasitas daya paralel antara
dua buah gardu traksi yang menyuplai kereta rel listrik, yaitu sebagai berikut:
WP = 3465 KW + 2425 KW
WP = 5890 KW
37
b. Kapasitas daya paralel antara gardu traksi Grogol dan Bojong Indah
WP = W Grogol + WBojong Indah
WP = 2425 KW + 2285 KW
WP = 4710 KW
c. Kapasitas daya parallel antara gardu taksi Bojong Indah dan Kalideres
WP = 2285 KW + 2285 KW
WP = 4570 KW
WP = WKalideres + WTangerang
WP = 2285 KW + 2425 KW
WP = 4710 KW
Dari perhitungan diatas dapat disimpuklan bahwa saat ini gardu traksi yang
kereta yang beroperasi saat sekarang ini, yaitu kereta jenis Nippon sharyo yang
terdiri satu atau dua set sekaligus. Ini terbukti dari nilai kapasitas daya paralel
untuk setiap dua buah gardu traksi yang nilainya selalu lebih besar dari kapasitas
daya ideal terbesar yang dibutuhkan kereta tersebut. berdasarkan hasil perhitungan
yaitu 1750 KW Dan 3500 KW. Namun untuk kedepannya, bilamana program PT.
KA untuk mengoperasikan dua set kereta jenis hibah, yang kebutuhan dayanya
adalah sebesar 6300 KW, maka kapasitas gardu traksi antara Duri sampai dengan
masing gardu atau dapat dilakukan dengan cara, menyisipkan gardu tambahan.
38
4.3. Perhitungan kapasitas gardu traksi ideal untuk tiap jam berdasarkan
rumus empiris.
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 ) ( 12 )
Dimana :
C = susunan Kereta
N = jumlah jalur
H = headway
39
Tabel 4.3 jangkauan gardu traksi terhadap beban.
Sehingga diperoleh:
a. Kapasitas gardu traksi Duri terhadap gardu traksi Grogol dalam waktu satu
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 2 . 1. ( 60 / 15 ) . 1. 50 ( 426 / 1000 )
Y = 170 KW
b. Kapasitas gardu traksi Grogol terhadap gardu traksi Bojong indah dalam
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 1124,64 KW
c. Kapasitas gardu traksi Bojong Indah terhadap gardu traksi Kalideres dalam
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 647,52 KW
40
d. Kapasitas gardu traksi Kalideres terhadap gardu traksi Tangerang dalam waktu
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 1243,92 KW
untuk menjamin tersedianya penyaluran daya yang dibutuhkan oleh kereta setiap
jam, gardu traksi harus dapat menyediakan daya sebesar perhitungan diatas.
jabotabek ini, dan tentu saja headway dari perjalanan kereta akan menjadi singkat
lagi. Sebagai contoh headway nya harus diperkecil misalnya 10 menit atau
bahkan 5 menit.
Dengan menggunakan tabel yang sama yaitu tabel 4.3 diatas, tetapi dengan
headway yang lebih kecil yaitu 10 menit dan 5 menit, maka akan diperoleh
A. Headway 10 menit:
a. Kapasitas gardu traksi Duri terhadap gardu traksi Grogol dalam waktu satu
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 2 . 1 . ( 60 / 10 ) . 1 . 50 . ( 426 / 1000 )
Y = 255,6 KW
41
b. Kapasitas gardu traksi Grogol terhadap gardu traksi Bojong Indah dalam
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 1686,96 KW
c. Kapasitas gardu traksi Bojong Indah terhadap gardu traksi Kalideres dalam
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 971,28 KW
d. Kapasitas gardu traksi Kalideres terhadap gardu traksi Tangerang dalam waktu
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 1865,88 KW
B. Headway 5 menit:
a. Kapasitas gardu traksi Duri terhadap gardu traksi Grogol dalam waktu satu jam
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 2 . 1 . ( 60 / 5 ) . 1 . 50 . ( 426 / 1000 )
Y = 511,2 KW
42
b. Kapasitas gardu traksi Grogol terhadap gardu traksi Bojong Indah dalam waktu
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 3373,92 KW
c. Kapasitas gardu traksi Bojong Indah terhadap gardu traksi Kalideres dalam
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 1942,56 KW
d. Kapasitas gardu traksi Kalideres terhadap gardu traksi Tangerang dalam waktu
Y = C . D . ( 60 / H ) . N . P . ( W / 1000 )
Y = 3737,76 KW
singkat, maka daya yang harus disediakan oleh gardu traksi setiap jamnya untuk
menjamin kontinuitas penyaluran daya pada kereta rel listrik menjadi lebih besar
lagi. Daya yang terpasang pada gardu-gardu dari Duri sampai Tangerang saat ini
sudah mampu untuk melayani beban kereta rel listrik yang ada dengan headway
15 menit. Untuk headway 10 menit dan 5 menit, gardu yang terpasang saat ini
43
juga masih mampu untuk memikul beban rel kereta listrik. Ini terbukti dari nilai
kapasitas daya paralel untuk setiap dua buah gardu traksi yang nilainya selalu
lebih besar dari kapasitas gardu traksi ideal untuk tiap jam. KGT > KGTI =
4.4. Perhitungan kebutuhan daya total yang diperlukan bila ada dua buah
kereta yang disuplai dari dua gardu traksi.
Daya terbesar yang dibutuhkan oleh rangkaian kereta apabila dalam waktu
bersamaan ada dua buah rangkaian kereta yang masing masing terdiri dari satu set
Bila hal ini terjadi maka arus total yang diserap oleh dua kereta itu adalah:
a). untuk dua buah jenis kereta yang memiliki arus berbeda
Yaitu kereta Hibah dan Hole BN, Hibah dan Hitachi, Hibah dan Nippon Sharyo,
Hibah dan Hyundai, atau dengan kata lain adalah dua buah kereta yang
44
susunannya terdiri dari satu set dan memiliki konsumsi arus yang berbeda
(masing-masing 800 dan 1600 Ampere pada kecepatan 100 km/h ) maka besarnya
arus total yang dikonsumsi oleh kedua kereta pada kecepatan 100 km/h adalah:
b). untuk dua buah jenis kereta yang memiliki arus yang sama
Misal kereta Holec BN dan Hitachi, Holec BN dan Nippon Sharyo, Holec BN
dan Hyundai atau dengan kata lain adalah dua buah kereta yang susunannya
terdiri dari satu set dan memiliki konsumsi arus yang sama (masing-masing 800
Ampere pada kecepatan 100 km/h ada pada suplai gardu traksi yang sama, maka
besarnya arus total terbesar yang dikonsumsi oleh kedua kereta pada kecepatan
Dan apabila dua buah kereta yang susunannya terdiri dari satu set adalah kereta
kecepatan 100 km/h ) maka besarnya arus total terbesar yang di konsumsi oleh
45
ITotal = 2 x ( IMT + I aux )
arus terbesar yang diserap oleh kereta adalah sebesar 3600 Ampere, yaitu bila
Dengan mengetahui jumlah arus terbesar yang kemungkinan diserap oleh kereta
yang sedang beroperasi, maka kita dapat mengetahui berapa kebutuhan daya ideal
Dari hasil analisa diatas, maka daya listrik yang harus disediakan oleh dua buah
W = 6300 KW
Sedangkan data yang diperoleh dari PT. KAI mengenai penyediaan daya listrik
out-put DC untuk setiap gardu traksi adalah seperti ditunjukan pada tabel 4.2
46
Dari tabel 4.2 dapat ditentukan kapasitas daya paralel antara dua buah gardu traksi
WP = 3465 KW + 2425 KW
WP = 5890 KW
b. Kapasitas daya paralel antara gardu traksi Grogol dan Bojong Indah
WP = W Grogol + WBojong Indah
WP = 2425 KW + 2285 KW
WP = 4710 KW
c. Kapasitas daya parallel antara gardu taksi Bojong Indah dan Kalideres
WP = 2285 KW + 2285 KW
WP = 4570 KW
WP = WKalideres + WTangerang
WP = 2285 KW + 2425 KW
WP = 4710 KW
47
Dari perhitungan diatas disimpulkan bahwa daya yang terpasang pada gardu
traksi antara Duri sampai Tangerang tidak ideal untuk melayani kebutuhan daya.
Ini terbukti dari nilai kapasitas daya paralel untuk setiap dua buah gardu traksi
yang nilainya lebih kecil dari kapasitas daya ideal berdasarkan hasil perhitungan
yaitu 6300 KW. atau dengan kata lain gardu traksi yang terpasang antara duri
tangerang tidak lagi ideal untuk melayani kebutuhan daya.apabila yang beroperasi
adalah dua buah kereta jenis Hibbah yang terdiri dari 1 set dan berada dalam satu
petak jalan yang mempunyai kapasitas daya sebesar 6300 KW. Untuk memenuhi
kebutuhan diatas, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menambah kapasitas
daya masing masing gardu atau dengan membangun sebuah gardu tambahan (
gardu sisipan ).
48
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
daya total, dengan perhitungan kapasitas daya paralel untuk saat ini gardu traksi
yang terpasang pada jalur Duri Tangerang sudah ideal. Ini terbukti dari hasil
perhitungan kapasitas daya paralel yang nilainya selalu lebih besar dari hasil
perhitungan kapasitas daya ideal dan hasil perhitungan kebutuhan daya yang
diserap oleh jenis kereta yang beroperasi saat ini yaitu 1 atau 2 set kereta jenis
2. Dan berdasarkan hasil perhitungan kapasitas gardu traksi ideal untuk melayani
hedway 15 menit, 10 menit dan 5 menit. Gardu traksi yang terpasang antara
jalur Duri Tangerang sudah ideal atau dengan kata lain gardu traksi yang
untuk menjalankan kereta untuk headway 15, 10 dan 5 menit. ini terbukti
dengan nilai kapasitas daya paralel yang nilainya selalu lebih besar dari hasil
perhitungan kapasitas gardu traksi ideal untuk headway 15, 10 dan 5 menit.
49
3. Bilamana program PT. KA untuk mengoperasikan dua set kereta jenis hibah,
yang kebutuhan dayanya adalah sebesar 6300 KW, maka kapasitas gardu traksi
antara Duri sampai dengan Tangerang, sudah tidak ideal lagi. Dengan
cara, menyisipkan gardu tambahan. Untuk saat ini gardu traksi yang terpasang
antara Duri sampai dengan Tangerang tidak terdapat titik kritis (penambahan
daya), dimana bila jenis kereta yang beroperasi adalah Nippon Sharyo.
5.2. Saran
Seiring dengan program rencana PT. Kereta api, untuk memenuhi kebutuhan
pengguna jasa transportasi kereta rel listrik pada jalur duri-tangerang ini, maka
disarankan untuk menambahkan kapasitas masing- masing gardu atau dapat pula
50
DAFTAR PUSTAKA
Haroen Yanuarsyah, Sistem Saluran Atas 1500 VDC , Diktat Kuliah, Penerbit
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya , Jakarta, Penerbit
Gramedia,1995
Data-data dari ERK 1.3 Tanahabang dan 1.3 B Duri mengenai Listrik Aliran Atas
51