Daya Dukung Lahan
Daya Dukung Lahan
1. PENDAHULUAN
Pola tanam ganda yang menanam aneka jenis tanaman pada waktu
yang bersamaan dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
lahan dan sekaligus daya dukung lahan.
Ekosistem lahan sawah yang baru ditanami dengan bibit padi (Foto
Soemarno, Desember 2011)
Tanah
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di
bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat
yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi
sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak. Tanah merupakan kompenen lahan
yang sangat penting.
Definisi Tanah.
1. Kajian Pedologis:
Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah
secara alamiah atau berdasarkan Pengetahuan Alam Murni.
Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi tanah,
Morfologi Tanah, Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan
Tanah, Analisis Bentang Lahan, dan Ilmu Ukur Tanah.
2. Kajian Edaphologis:
8
Fungsi Tanah
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara,
dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat
pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam
organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim
yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak
positif karena terlibat langsung atau tak langsung
dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder
tanaman tersebut, maupun yang berdampak
negatif karena merupakan hama & penyakit
tanaman.
Profil Tanah
Profil Tanah adalah irisan vertikal tanah dari lapisan
paling atas hingga ke batuan induk tanah. Profil dari tanah
yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison
sbb:
O A E B - C R.
Keterangan:
O : Serasah / sisa-sisa tanaman (Oi) dan bahan organik tanah (BOT)
hasil dekomposisi serasah (Oa)
A : Horison mineral ber BOT tinggi sehingga berwarna agak gelap
E : Horison mineral yang telah tereluviasi (tercuci) sehingga kadar
(BOT, liat silikat, Fe dan Al) rendah tetapi pasir dan debu kuarsa
(seskuoksida) dan mineral resisten lainnya tinggi, berwarna
terang
B : Horison illuvial atau horison tempat terakumulasinya bahan-
bahan yang tercuci dari harison diatasnya (akumulasi bahan
eluvial).
C : Lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan
induk (R) atau belum terjadi perubahan
R : Bahan Induk tanah .
Komponen Tanah
Empat macam komponen penyusun tanah :
(1) Bahan Padatan berupa bahan mineral
(2) Bahan Padatan berupa bahan organic
(3) Air
(4) Udara.
10
2. Serie Tempur
Serie ini terdiri atas tanah-tanah yang solumnya
sangat dalam, drainagenya baik , permeabilitasnya lambat,
padfa lereng uang konveks, bahan induknya hasil lapukan
material klastik-vulkanik yang terletak di atas batukapur yang
telah lapuk; gradien slope 1-65%, rataan suhu udara tahunan
25oC, dan rataan curah hujan tahunan 1900 mm.
4. Profil pewakil
Tanah liat Tempur ini terletak pada lereng konveks
yang menghadap ke Timur , lahan garapan berteras bangku
12
dengan lebar teras 3-15 m dan tinggi tebing 30- 60cm, untuk
menanam tanaman tebu , slope 3- 7%.
Ap (kedalaman 0-12 cm); liat coklat tua kemerahan
(5YR 3/3) dan coklat tua (10 YR 4/3) bila kering; granuler
halus lemah; konsistensi agak keras, gembur, plastis dan
lekat; banyak pori halus, pori medium dan pori kasar yang
tidak teratur ; banyak akar halus ; celah-celah lebar 3-5 cm;
reaksinya agak masam ; batas horison smooth abrupt
(tebalnya 9-15 cm)
Bt1 (kedalaman 12-47 cm); liat coklat tua kemerahan
(5 YR 3/3) ; prismatik sangat kasar lemah hingga gumpal
bersudut medium moderat; konsistensi teguh, plastis dan
lekat; ada selaput liat cklat tua kemerahan pada permukaan
ped dan pori; banyak akumulasi Mn ; banyak pori halus,
sedikit pori medium dan pori kasar tubuler dan vesikuler;
akar halus dan kasar sedikit ; celah-celah selebar 2-4 cm;
reaksinya netral; batas horison smooth diffuse
Bt2 (kedalaman 47-68 cm); liat coklat tua kemerahan
(5YR 3/3) ; sedikit material vulkanik-klastik keputihan beruku-
ran pasir; struktur prismatik sangat kasar lemah hingga
gumpal bersudut, medium , moderat, dan gumpal;
konsistensi teguh, plastis dan lekat; ada selaput liat coklat
tua kemerahan (5YR 3/4) pada permukaan ped dan pori; agak
banyak akumulasi Mn; pori halus, dan medium sedikit ; akar
halus dan kasar sedikit; celah-celah lebarnya 2-3 cm;
reaksinya agak alkalin ; batas horison smooth gradual .
Bt3 (kedalaman 68- 97 cm); Liat coklat tua kemerahan
( 5YR 3/4); banyak material keputihan berukuran pasir
dengan becak-becak keputihan halus; struktur gumpal
bersudut medium dan kasar moderat; gumpal membulat;
konsistensi teguh, plastis dan lekat; ada selaput liat coklat
tua kemerahan (5YR 3/3) pada ped dan pori; akumulasi Mn
cukup banyak; sedikit pori halus, dan pori medium tubuler;
celah-celah selebar 1-2 cm; reaksinya netral ; batas horison
smooth diffuse .
Bt4 (kedalaman 97 -115 cm); liat coklat kemerahan;
banyak material vulkanik-klastik berukuran pasir keputihan;
struktr prismatik sangat kasar lemah dan gumpal membulat
lemah; konsistensi sangat teguh, plastis dan lekat; ada
selaput liat yang jelas, coklat tua kemerahan(5YR 3/3) pada
permukaan ped dan pori; banyak akumulasi Mn pada
permukaan ped; pori halus agak banyak, pori medium dan
pori kasar tubuler sedikit; celah-celah selebar 1-2 cm;
reaksinya netral; batas horison smooth jelas..
13
5. Karakteristik Umum
Solum tanah 150-180 cm , dan kedalaman hingga
bahan litologis yang diskontinyu 80-130 cm, kedalaman
hingga batuan induk lebih dari 150 cm. Celah-celah mulai
terjadi pada permukaan tanah dan meluas hingga kedalaman
50-140 cm selama musim kering, lebarnya 3-5 cm di
permukaan tanah dan 0.5 cm pada kedalaman 140 cm.
Fragmen batuan kapur 1-5% di sebelah bawah diskontinyu;
reaksinya agak masam hingga agak alkalis di sebelah atas
lapisan diskontinyu dan agak masam hingga agak alkalis di
sebelah bawah lapisan diskontinyu.
a. Horison Ap mempunyai hue 10YR - 5YR , value 3
atau 4, dan khroma 2 atau 3 bila kering dan bila
basah mempunyai hue 10YR-5YR, value 3 dan
khroma 2 atau 3; teksturnya liat , lempung liat, dan
lempung debu; reksinya agak masam.
b. Horison Bt mempunyai hue 5YR atau 7.5YR, value 3
atau 4 , khroma 3 - 6 , teksturnya liat , akumulasi
Mn sedikit hingga agak banyak; persentase kerikil
batukapur 1-5%; reaksinya netral hingga agak
alkalis.
c. Horison 2C mempunyai hue 5YR atau 7.5YR, value
4 atau 5 , khroma 6 - 8 , teksturnya liat ; nodul besi
di beberapa horison 1-5%; reaksinya agak alkalis.
6. Tatanan Geografis
Tanah-tanah ini ditemukan pada punggung bukit yang
konveks, dan lereng sisi yang lurus , bahan induknya
material vulkanik- klastis yang terletak di atas hasil lapukan
batukapur; gradien slope 1% pada punggung bukit yang
datar hingga 65% pada lereng sisi; rataan suhu udara 24-
26oC, rataan curah hujan tahunan 1700-2100 mm.
14
Unsur-unsur Bulan:
Iklim Jan Fbr Mrt April Mei Juni Juli Agust Sept. Okt. Nop Des.
1. ETP terkoreksi 120.6 104 118 112 114.5 106.3 106.9 111.8 112.7 124 128 124
2. C. hujan 330 263 170 165 67 74 80 30 52 126 243 275
3. SA 209.4 159 51.6 53.4 -47.5 -32.3 -26.9 -81.8 -60.7 2.4 115 151
4. APWL 0 0 0 0 47.5 79.8 106.6 188.4 249.1 0 0 0
5. Kadar air
tanah (KAT) 486 486 486 486 446.2 421 401.2 346.3 310.5 313 486 486
6. Perubahan
d(KAT) 0 0 0 0 -39.8 -25.2 -19.9 -54.9 -35.8 2.4 173. 0.0
7 .ETA 120.6 104 118 112 106.8 99.2 99.9 84.9 87.8 124 128. 124
8. Defisit 0 0 0 0 7.7 7.1 7.0 26.9 24.9 0 0 0
9. Surplus 209.4 159 51.6 33.4 0 0 0 0 0 0 0 151
1. Iklim
Temperatur berkisar antara 16 - 32oC, dan kisaran
optimumnya 20-26oC. Curah hujan berkisar 500-5000
mm/th, kisaran optimumnya 1000-1500 mm/th.
2. Tanah
Persyaratan kebutuhan tanah adalah : tanah dalam,
konsistensi gembur, permeabilitas sedang, drainase agak
cepat hingga baik, tingkat kesuburan tanah sedang, tekstur
lempung dan lempung berdebu dengan kandungan humus
sedang, reaksi tanah (pH ) antara 5.2 - 8.5 dan kisaran
optimumnya 5.8-7.8.
19
Sumber:
www.obamagardensofhope.com/gallery2/v/South+D...
Sumber: http://tipspetani.blogspot.com/2010/05/cara-
meningkatkan-produksi-jagung.html
24
3. SUMBERDAYA AIR
Sumber:
http://www.schweich.com/imagehtml/climdiag.html
EMBUNG
4. POTENSI LAHAN
4.1. Potensi Maslahat
Metode Parametrik
Metode evaluasi lahan semikuantitatif seperti penilaian
parametrik diposisikan di tengah antara metode kualitatif dan
kuantitatif. Ini berasal dari efek disimpulkan numerik dari berbagai
karakteristik tanah pada perilaku potensi sistem penggunaan lahan.
Sistem aritmatika mempertimbangkan faktor-faktor yang paling
signifikan dan memperhitungkan interaksi antara faktor-faktor yang
signifikan tersebut, baik dengan perkalian sederhana maupun dengan
penambahan faktor tunggal indeks.
Sistem ini mengalikan nilai peringkat masing-masing
karakteristik lahan atau faktor, dan kemudian mengambil produk dari
semua peringkat faktor tersebut sebagai indeks peringkat akhir.
Sistem ini memiliki keuntungan karena faktor- faktor produktivitas
yang penting ikut menentukan rating.
Keuntungan lainnya adalah bahwa nilai rating
keseluruhan tidak dapat bernilai negatif. Keterbatasan dari
35
SIR = A . B . C . X (1)
In this case,
Si = 1 exS (3a)
Risikomengimplikasikan kemungkinan:
Pelukaan, misalnya jalan licin menyebabkan tergelincir
Perusakan, misanya banjir, longsor, angin ribut
Penggangguan
Efek-efek atau dampak yang merugikan dan yang tidak
diinginkan.
Catatan: risiko merupakan kejadian umum dalam kehidupan
kita.
Axr
CCR = ----------------------------------
Hxhxf
Sehingga diperoleh:
Axr
H = ------------------------------
CCR x hx f
Keterangan
CCR : Kemampuan daya dukung (Carrying Capacity
Ratio)
A : Jumlah total area yang digunakan untuk
kegiatan pertanian
r : Frekuensi panen per hektar
H : Jumlah KK (rumah tangga)
h : Persentase jumlah penduduk yang tinggal
f : Ukuran lahan pertanian rata-rata yang dimiliki
petani
42
No
Kriteria Klasifikasi Keterangan Skor
.
0-8 % Datar 20
8-15 % Landai 40
Lereng/Kemirin 15-25 % Agak curam 60
1.
gan 25-45 % Curam 80
Sangat
>45 % 100
curam
Aluvial, Tanah Glei,
Planosol, Hidromorf,
Tidak peka 15
Kelabu, Lateria air
tanah
Latosol Agak peka 30
2. Jenis Tanah Brown Forest Soil, New
Kurang Peka 45
Calcie
Andosol, Lateritic,
Peka 60
Grumosol, Renzina
Regosol, Litosol,
Sangat Peka 75
Oranosol, Renzina
Sangat
0,0-13,6 mm/hh 10
rendah
13,6-20,7 mm/hh Rendah 20
3. Curah Hujan 20,7-27,7 mm/hh Sedang 30
27,7-34,8 mm/hh Tinggi 40
Sangat
>34,8 mm/hh 50
tinggi
hh = hari hujan
Sumber: SK Menteri Pertanian Nomer 837/KPTS/UM/11.1980
C2
example: --------------------
32 - 2 - D
Cultivable Land 2
means: ------------------------------------------------------------
REMARKS:
Soil depth is divided into four classes. Here the depth refers
to the effective depth of the soil which machine or manual
labour can cut for conservation treatments and which plant
roots can penetrate.
b. Dasar penilaian
Dasar-dasar penilaian angka-angka laboratorium ialah
golongan harkat menurut WICAKSONO (1953). Dasar
penilaian fakta-fakta lapang berpedoman pada penggolongan
oleh SOEPRAPTOHARDJO, et al (Dok LPTP, 1964.
Angka yang diberikan kepada setiap unsur kemampuan
wilayah merupakan penilaian relatif dengan dasar : peranan
tertinggi sesuatu sifat terhadap unsur kemampuan diberi
angka tertinggi (Lampiran 1).
Sifat-sifat tanah merupakan faktor menguntungkan dan
dinilai dengan angka positif ; ditinjau sifat fisik dan kimia
lapisan atas (50 cm), kecuali permeabilitas dan kedalaman
efektif. Faktor sekeliling merupakan faktor merugikan dan
dinilai dengan angka negatif. Jumlah nilai (positif dan negatif)
menentukan nilai kemempuan wilayah.
C. Berdasarkan lereng
1. Yang paling baik adlah lerng datar sampai
hampir datar dengan kemiringan 0-2%, dan
diberi nilai 100
2. Yang paling jelek adalah tanah yang
lerengnya sangat curam dengan kemiringan
45%, dan diberi nilai 5-30
Lereng yang curam atau sangat curam maka tanah-
tanah yang berada mudah tererosi.
D. Faktor X
Dengan memperhatikan kadar atau keadaan tanah:
1. Drainase
Yang paling baik diberi angka 100 sedang yang
paling jelek (rawa) diberi angka 10-40.
2. Alkalinitas
Alkalinitas berkaitan dengan pH. Jika pH tanah 8,5
maka dapat dikatakan bahwa tanah tersebut alkalin
karena kadar Na nya tinggi. Tanah yang sangat
alkalin diberi nilai 5-15, sedang yang bebas dinilai
100. Sodik: lapisan tanah yang kaya Na
3. Kandungan hara atau kesuburan tanah
66
N PARAMETER NILAI
O
A B C X
1 1
2
3
4
5
6
Rata-rata
2 1
2
3
4
5
6
Rata-rata
3 1
2
3
4
5
Rata-rata
No Parameter K E L A
I II III IV
1 Lereng Datar Landai Agk miring Curam
2 Solum Dalam Dangkal Dangkal
3 Erosi S kecl Peka Sgt peka Sgt peka
4 Drainase Baik Buruk Buruk
5 Pengolahan Mudah
6 WHC Baik Rendah Rendah
7 Respon pemupukan respon Rendah
8 Struktur tanah Sdkt krg baik
9 Permeabilitas Sgt lambat
68
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA